Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN MAGANG

KEJAKSAAN NEGERI INDRAGIRI HILIR

DOSEN PEMBIMBING: Drs. H. Zainal Arifin, MA

OLEH:

DANDI SAPUTRA

11920711477

JURUSAN ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala Puji bagi Allah SWT yang Maha Esa atas Rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan dan mempersembahkan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sesuai
dengan kemampuan penulis dalam waktu yang sudah ditentukan. Shalawat serta salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, Keluarga, dan para sahabatnya.

Dalam proses penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini penulis banyak
mengalami berbagai kendala,namun berkat kerja sama dengan unsur terkait, akhirnya penulisan
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat diselesaikan dengan baik. Dan juga penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing Bapak Drs. H.
Zainal Arifin, MA dan seluruh pegawai dan staf KASI DATUN serta semua pihak-pihak yang
telah membantu dan membimbing penulis dalam membuat laporan ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ini.

Laporan umum Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ini disusun berdasarkan data-data dan
kegiatan yang penyusun lakukan selama Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di kantor Kejaksaan
Negeri Indragiri Hilir , mulai dari 15 Juli sampai dengan 30 Agustus 2021.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa terwujudnya laporan ini berkat ada kerja sama
serta adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu kesempatan ini penyusun mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Zulkifli M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA
RIAU.
2. Bapak Drs. H. Zainal Arifin, MA selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja
Lapangan.
3. Lembaga Kantor Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir.
4. Ibu Rini Triningsih. S.H., M. Hum. Selaku kepala Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir.
5. Bapak Yogi Hendra, SH.,MH selaku KASI DATUN Kejaksaan Negeri Indragiri
Hilir.

i
6. Staff dan Pegawai Kantor Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir .
7. Kedua orang tua yang selalu mendukung penyusun dalam melaksanakan PKL ini.
8. Segenap kawan-kawan yang mengikuti Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) Fakultas
Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU di Kejaksaan negeri Indragiri Hilir .
9. Dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini tentu saja jauh dari kesempurnaan baik isi
maupun tata tulisannya. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penyusun.
Oleh sebab itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat terutama bagi penyusun
sendiri dan pembaca pada umumnya.

Tembilahan, Juli 2021


Mahasiswa Magang

Dandi Saputra

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penulisan Umum Praktek Kerja Lapangan (PKL) .......................................... 1


B. Tujuan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ..................................................................... 2
C. Manfaat Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ................................................................... 3
D. Struktur Unit Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ........................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM UNIT KERJA TEMPAT PELAKSANAAN PKL ............................ 5

A. Tempat pelaksanaan PKL ......................................................................................................... 5


B. Bagian / Unit kerja tempat pelaksanaan PKL ........................................................................... 5
C. Struktur organisasi unit kerja tempat PKL ................................................................................ 6
D. Deskripsi umum tentang ruang lingkup tempat PKL ............................................................... 8
E. Uraian tugas ( Job Description ) Bagian / Unit kerja tempat pelaksanaan PKL ....................... 15

BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 16

A. Delegasi Tugas .......................................................................................................................... 16


B. Koordinasi Kegiatan ................................................................................................................. 16
C. Penyelesaian Kegiatan .............................................................................................................. 17

BAB IV PENUTUP .............................................................................................................................. 18

A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 18
B. Penutup ..................................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan Umum Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Seiring dengan perkembangan zaman, dimana merupakan perpaduan antara ilmu
pengetahuan dengan teknologi maka dunia mengalami kemajuan yang cukup pesat, dan
menuntut bangsa Indonesia untuk mampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang mandiri, profesional berkualitas, berwawasan kebangsaan, dan berpotensi sehingga
mampu bersaing dengan tenaga ahli lainnya, baik tenaga ahli dalam negeri maupun luar
negeri. Sebagai mahasiswa kita tidak hanya dituntut untuk belajar mendalami berbagai
ilmu secara teoritis, tetapi juga harus dapat mengaplikasikannya dalam dunia kerja secara
nyata.

Mengingat dalam hal tersebut, pendidikan memilki peran penting dalam


membentuk keterampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Ilmu
yang diperoleh diperguruan tinggi hanya terbatas pada teori dan praktek dalam skala
kecil. Agar mahasiswa/i siap menghadapi dunia kerja yang semakin keras, maka
mahasiswa/i perlu melakukan pelatihan kerja atau praktek kerja lapangan secara
langsung pada instansi atau lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang di
ambilnya.

Memasuki dunia kerja, mahasiswa dituntut untuk mempunyai pengalaman kerja


yang mendukung bidang keahliannya selama berada dibangku perkuliahan. Dengan
adanya matakuliah Praktek Kerja Lapangan mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku perkuliahan dan
membandingkan dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Praktek Kerja Lapangan (PKL)
merupakan sarana menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman agar dapat
berinteraksi dimasyarakat terutama dilingkunagan kerja.

Fakultas Syariah dan Hukum sebagai suatu instansi pendidikan , dituntun untuk
turut mendukung dan memepercepat pendidikan dengan ilmu serta pengalaman dengan
keterampilan yang telah dimiliki tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk membimbing dan
melatih mahasiswa/i. dalam program Studi Ilmu Hukum pelatihan kerja atau Praktek

1
Kerja Lapangan ( PKL ) merupakan upaya untuk membekali mahasiswa dengan
kemampuan praktis, sehingga memiliki kemampuan professional baik secara teoritis
maupun praktis dibidang Ilmu Hukum.

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) merupakan salah satu bagian dan
pelaksanaan kegiatan perkuliahan di UIN Suska Riau, yang merupakan salah satu mata
kuliah yang wajib yang dilaksanakan pada setiap akhir semester 4 Program Studi Ilmu
Hukum, karena hal ini menjadi syarat kelulusan di Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum
yang mempersiapkan tenaga kerja dan usaha, untuk itulah kemudian dijadikan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) atau magang sebagai program studi yang samakan dengan mata
kuliah lainnya.

Maka dari itu Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) diharapkan mahasiswa
dapat memperoleh keluasan wacana, aplikasi dan praktek dari teori yang pernah diterima
dibangku perkuliahan Agar nantinya dapat menjadi sarana latihan kerja bagi mahasiswa
di masa yang akan datang.

B. Tujuan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Adapun tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) ini yaitu:

1. Bagi peserta PKL


a. Untuk meningkatkan kualitas akademik agar lebih siap menghadapi dunia kerja.
b. Untuk meningkatkan sense of crisis sebagai bagian dari label mahasiswa sebagai
agent of change.
c. Melatih mahasiswa untuk mandiri dan bekerja sama dengan orang lain
dilapangan.
d. Sebagai langkah awal observasi dan mencari data untuk mempersiapkan tugas
akhir sehingga bisa mempercepat kelulusan.
2. Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum
a. Menjadi wadah aktualisasi kerjasama dengan berbagai perusahaan/instansi
pemerintah.
b. Meningkatkan kapabilitas dosen-dosen agar peka terhadap isu-isu actual dan
factual yang terjadi di lapangan.

2
c. Menambah ruang diskusi dengan stakeholder instansi pemerintah tentang
permasalahan baru yang belum tercakup di tataran teoritis.
3. Bagi Instansi Tempat PKL
a. Menciptakan ruang discus and share dengan akademisi terkait permasalahan baru
yang terjadi di ranah praktik.
b. Mendapatkan bantuan SDM yang berkualitas dari tenaga mahasiswa sehingga
dapat membantu penyelesaian tugas dan masalah-masalah yang di hadapi.
C. Manfaat Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Adapun manfaat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) ini yaitu:

1. Bagi peserta PKL


a. Kegiatan PKL ini dapat memberi sumbangan pengetahuan kepada mahasiswa dari
apa yang belum di peroleh di dalam teori perkuliahan sebelumnya.
b. Kegiatan PKL juga akan memberikan gambaran rill dari dari teori yang telah di
dapatkan dibangku kuliah, sehingga keilmuan mahasiswa tidak terbatas ilustrasi
teori semata .
c. Mahasiswa mampu mendampingi, mengarahkan dan memberikan solusi bagi
masyarakat yang hendak menyelesaikan urusan di kantor Kejaksaan Negeri
Indragiri Hilir .
2. Fakultas Syariah dan Hukum
a. Menciptakan sumber daya manusia ( SDM ) yang mampu bersaing dan siap pakai
di dunia kerja yang tidak hanya berbekal ilmu pengetahuan tetapi juga
mempunyai keahlian yang professional.
b. Memberikan pengalaman kerja yang sangat bermanfaat sekali bagi mahasiswanya
pada masa yang akan datang.
3. Bagi Instansi
a. Sebagai sarana untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik antara perusahaan
dengan Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau, khususnya fakultas
Syariah dan Hukum sebagai wujud kepedulian instansi terhadap masa depan
generasi muda serta menunjukkan keterbukaan perusahaan yang pada akhirnya
dapat meningkatkan nilai atau citra publik dimasyarakat.

3
b. Membantu tugas dari pegawai instansi.
c. Sebagai sarana peningkatan dan pengembangan kualitas SDM, terutama calon
tenaga kerja sehingga meudahkan dalam proses pencarian tenaga kerja
professional.
D. Struktur Unit Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Adapun struktur unit dalam pelaksanaan praktek lapangan ini adalah:
1. Penanggung jawab
Dekan fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau Bapak Dr. Zulkifli, M.Ag
2. Dosen pembimbing
Dosen pembimbing Fakultas Syari’ah dan Hukum Uin Sultan Syarif Kasim Riau
Bapak Drs. H. Zainal Arifin, MA
3. Instruktur
Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir, Jl. Prof. M. Yamin, SH No. 5
4. Pelaksana praktek kerja lapangan
Mahasiswa SI Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN Sultan Syarif Kasim
Riau yang bernama, Dandi Saputra. Selain itu ada juga mahasiswa yang lain yaitu:
- Bangga H - Fajar Yoanda - Nurgaya
- Nasirah - Muhammad Ardiansyah - Muhammad Agung Pratama
- Bella V S - Towanda R M - Tuti Alawiyah
- Abidatu Z - M. Aqil Azani - Nasrullah
- M. Rizky W - Syah Reza M A -Riski Mei Hendra

STRUKTUR UNIT KERJA PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Penanggung jawab
Dr. Zulkifli, M.Ag

Dosen Pembimbing Instruktur


Drs. H. Zainal Arifin, MA Dr. Yogi Hendra. SH., MH

Zulkif
Pelaksana Prakter Kerja Lapangan
li,
Dandi Saputra
M.Ag

4
BAB II

GAMBARAN UMUM UNIT KERJA TEMPAT PELAKSANAAN PKL


A. Tempat pelaksanaan PKL
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dilaksanakan selama lebih kurang 1
(satu ) bulan setengah yaitu terhitung mulai tanggal 15 Juli 2021 sampai dengan 30
Agustus 2021. Dan waktu kerjanya hari Senin-Jumat dimulai pada jam 08.00 s/d 16.30.
kegiatan PKL ini digunakan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan,
dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. Dan bertempat di Kantor
Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir.
Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) Di Kejaksaan Negeri
Indragiri Hilir, Jl. Prof. M. Yamin, SH No. 5 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Riau.
No. Telp ( 0768) 21501 Fax ( 0768 ) 21014.
B. Bagian / Unit kerja tempat pelaksanaan PKL
Bagian atau unit kerja tempat PKL adalah sebagai berikut:
a. Membantu staf pegawai Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir, Peserta PKL terbagi dalam
beberapa tugas yang di isi oleh beberapa orang mahasiswa peserta PKL, Setiap orang
di beri kesempatan untuk praktik Administrasi yakni membantu staf pegawai
Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir dalam melayani masyarakat.
b. Penyusunan laporan kegiatan PKL setelah mahasiswa menyelesaikan PKL,
mahasiswa di harapkan membuat laporan secara individu

Bagian atau unit tempat PKL terbagi atas:

a. Sekretariat
b. Datun
c. Pembinaan
d. Pidana Khusus
e. pidana Umum
f. Aula Sidang
Mahahasiswa di letakkan di bagian Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara
mempunyai tugas melakukan dan atau pengendalian kegiatan penegakan, bantuan,

5
pertimbangan dan pelayanan hukum serta tindakan hukum lain kepada negara,
pemerintah dan masyarakat di Sidang perdata dan tata usaha negara.
C. Struktur organisasi unit kerja tempat PKL
Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun. Organisasi adalah suatu
wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan.
Jadi struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
baik secara posisi maupun tugas yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan.
Sebagai institusi yang bergerak di Ruang Hukum memiliki struktur dan
organisasi. Dengan Struktur Organisasi yang ada memudahkan untuk memisah fungsi
antar setiap bagian pekerjaan, sekalipun rangkap jabatan masih ada setidaknya akan
diketahui pada posisi mana karyawan sedang berkerja.
Adapun susunan struktur Bagian Biro Hukum yang merupakan penjelasan rinci
dari bagan organisasi diatas adalah sebagai berikut:

6
SUSUNAN ORGANISASI KEJAKSAAN NEGERI INDRAGIRI HILIR

Dosen Pembimbing
Pena Drs. H. Zainal Arifin,
nggu MA
ng
jawa
b
KASUBBAG KASI NAMA :
Instruktur Pelaksana Prakter
Dr.
BIN PANGKAT : Jaksa INTELIJE
N Pratama
Yogi
NAMA
Hendra. SH., Kerja Lapangan KAJ Zulki A KASI PIDUM PANGKAT : Jaksa Muda
KASI PANGKAT N I P
MUHAM
:
MAD
NAMA

MH Dandi Saputra A R I NAMA NIP


M
A
N
: 19850604 200912 2 001 NIP PIDS
: 19831003 200812 1 002 T M T : 12/02/2019
HARRIS,
T M TS.H,.M.H KASI
: 25/02/2020
PANGKAT N I P
KASI
PANGKAT N I P fli,: JUNIARTI, SH : M. ALFRYANDI HAKIM,
US T M T
: PENGELOL
NAMA S.H
: HAZA DATUN AAN
BARANG
: M.Ag P
PUTRA, SH
Jaksa
: TMT BUKTI DAN
T M T NAMA : EDMON RIZAL, S.H RIN A Muda
: YOGI
: I KAUR
N TATA USAHA DAN
: Jaksa Pratama KASUBSI : NA
TRI HENDRA, BARANG
: Jaksa Muda
G PRAPENUNTUTAN 19851016
PANGKATNN I P NI KASUB NAMASH.MH RAMPASAPA
KASU A
KASU 1,97608E+17 : 02/11/2019 K
: 19840610 200912 1 005
KEPEGAWAIAN SI
: : 1
200912
NG A KASU N N
BSI M BSI AI
IDEOL
OGI, A 003
PENYI TMT A
PERD T BSI
POLITI M :
:
PANGKAT
: Jaksa
NIP
NI
H, : 08/03/2020 A
DIKAN ATA S.H D BARA
K,
PERTA 28/09/20
Muda
N
: NG
HANA :20 TMT
PANGKAT KAUR,.MKEUANGAN DAN KASUBSI N
BUKTI PANGKATP : TATA USAHA NEGARA
KASUBSI
:
TM

:
:
NAMA
:
: PNBP.Hu r :
I
PENUNTUTAN NAMA A 1986072
N I P T MT : T
m
KASUBSI :
P K
KEAM N I P T MNT :
NAMA N 0 200812
:
I EKONOMI, M
NAMA :
ANAN, A
G A
: PANGKAT N I P N KEUANGA A : PANGKAT M 1 001
: U :
N DAN R . T
SOSIAL S
K
PANGKAT A
N I ,P
:
R
B
Jak I
BUDAY U
A
NIP
: TMT A : M T :
: A
KASUBSI BARANG RAMPASAN sa
PENGAMA N :
A DAN B P 01/07/20
Y PANGKAT
NANUt M TKAUR PERLENGKAPAN
TKEMAS
A PEMBANG
I NAMA T
YARAK
SN TMT A 19
:
KASUBSI
: KASUBSI EKSEKUSI DAN KASUBSI
NAMA KASUBSI
: PERTIMBANGAN NAMA
UNANam : :
NAMA : NAMA
ATAN :I N
TEKNOLOG EKSAMINASI S
HUKUM N I P T MTM : W
UPAYA STRATEGIS
a
I
HUKUM I
:
U Z A P
I G
INFORMAS
LUAR T Pra
PANGKAT TM PANGKAT H PANGKAT E
:P K
I, : :
O Iu Y A
PRODUKSI BIASA N I P ta NIP NIP N
R A U
DAN d T
NAMA : EKSEKUS
U
S
ma
aK u D
I
:TU
INTELIJE I
N, DAN
TMT H TMT S TMT N N
A U M
PENERA
:PANGKAT NIP N :
: W
N l S T:
NGAN 197 i
HUKUM A Y
208
A
D
A
N
U
T I
M r P
:T M T A
u
16 I
aT
T T
a
n
199 A : k O
, A
: P 603 T S N T
a E H
A
N W
2
001
U
,
S : i PANGKAT :
M

: . :
G T
i H M
K
A
r : :
:
f u :
a 24/ :1 d
T
09/ Y :
9 a

N
T 20 7
u l :
U 20 a2 W
0
n i :
I
P :
3
a i r
2 a
1
1
W
T
9
7 i , T
1
r U
6
M a9
0
9
T 8 :
2
T
1 1
0
U
4
3 M 9
8
2 : 3
2
0
0
1
9
. 0
7
0 7
2 9 2
0
1
2
5
1 A 3
0
NIP
1 2
2 0
:
g 0
1 0
0 0
2
D. Deskripsi umum tentang ruang lingkup tempat PKL
Kejaksaan R.I. adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara,
khususnya di bidang penuntutan. Sebagai badan yang berwenang dalam penegakan
hukum dan keadilan, Kejaksaan dipimpin oleh Jaksa Agung yang dipilih oleh dan
bertanggung jawab kepada Presiden. Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan
Kejaksaan Negeri merupakan kekuasaan negara khususnya dibidang penuntutan,
dimana semuanya merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan.
Berikut adalah lambang dan makna yang terdapat pada lambang Kejaksaan Negeri.

Bintang bersudut tiga


Bintang adalah salah satu benda alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
tinggi letaknya dan memancarkan cahaya abadi, sedangkan jumlah tiga buah
merupakan pantulan dari Trapsila Adhyaksa sebagai landasan kejiwaan warga
adhyaksa yang harus dihayati dan diamalkan.
Pedang
Senjata pedang melambangkan kebenaran, senjata untuk membasmi
kemungkaran/ kebathilan dan kejahatan.
Timbangan
Timbangan adalah lambang keadilan, keadilan yang diperoleh melalui
keseimbangan antara suratan dan siratan rasa.
Padi Dan Kapas
Padi dan kapas melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran yang menjadi
dambaan masyarakat.
Seloka “ Satya Adhi Wicaksana “

8
Merupakan Trapsila Adhyaksa yang menjadi Landasan jiwa dan raihan cita-
cita setiap warga Adhyaksa dan mempunyai arti serta makna:
Satya: Kesetiaan yang bersumber pada rasab jujur, baik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, terhadap diri pribadi dan keluarga maupun kepada sesama manusia.
Adhi: kesempurnaan dalam bertugas dan yang berunsur utama,bertanggung
jawab baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap keluarga dan terhadap sesama
manusia.
Wicaksana: Bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku, khususnya dalam
penerapan kekuasaan dan kewenangannya.
Makna Tata Warna
Warna kuning diartikan luhur, keluhuran makna yang dikandung dalam
gambar/ lukisan, keluhuran yang dijadikan cita-cita.
Warna hijau diberi arti tekun, ketekunan yang menjadi landasan pengejaran/
pengraihan cita-cita.
1. Sejarah Kejaksaan

Istilah kejaksaan sebenarnya sudah ada sejak lama di Indonesia . pada zaman
kerajaan Hindu- Jawa di jawa timur, yaitu pada zaman kerajaan maja pahit, istilah
dhyaksa, adhyaksa, dan dharmadyaksa sudah mengacu pada posisi dan jabatan
tertentu dikerajaan. Istilah-istilah ini berasal dari bahasa kuno, yakni dari kata-kata
yang sama dalam Bahasa Sansekerta.

Seorang Peneliti Belanda, W.F Stutterheim mengatakan bahwa dhyaksa


adalah pejabat Negara di zaman kerajaan maja pahit, tepatnya disaat prabu hayam
wuruk tengah berkuasa ( 1450-1389 M ) Dhyaksa adalah hakim yang diberi tugas
untuk menangani masalah peradilan dalam sidang pengadilan. Para dhyaksa ini
dipimpin oleh seorang adhyaksa, yakni hakim tertinggi yang memimpin dan
mengawasi para dhyaksa tadi.

Kesimpulan ini didukung peneliti lainnya yakni, H.H Juynboll, yang


mengatakan bahwa Adhyaksa adalah pengawas ( opzichter ) atau hakim tertinggi (
oppenrechter ). Krom dan Van Vollenhoven, juga seorang peneliti belanda, bahkan
menyebut bahwa patih terkenal dari majapahit yakni gajah mada, juga adalah seorang
adhyaksa.

9
Pada masa pendudukan Belanda, badan yang ada relevansinya dengan jaksa
dan kejaksaan antara lain adalah openbaar ministerie. Lembaga ini yang menitahkan
pegawai-pegawainya berperan sebagai magistraat dan officier van justitie didalam
siding landraad ( pengadilan negeri ), jurisdictie geschillen ( pengadilan justisi ) dan
Hoggerechtshof ( mahkamah agung ) dibawah perintah langsung dari residen/ asisten
residen .

Hanya saja, pada prakteknya, fungsi tersebut lebih cenderung sebagai


perpanjangan tangan belanda belaka. Dengan kata lain, jaksa dan kejaksaan pada
masa penjajahan belanda mengemban misi terselubung yakni antara lain:

a. Mempertahankan segala peraturan Negara


b. Melakukan segala penuntutan segala tindak pidana
c. Melaksanakan putusan pengadilan pidana yang berwenang.

Melaksanakan putusan pengadilan pidana yang berwenang Fungsi sebagai alat


penguasa itu akan sangat kentara, khususnya dalam menerapkan delik-delik yang
berkaitan dengan hatzaai artikelen yang terdapat dalam weetboek van strafrecht (
WvS).

Peranan kejaksaan sebagai satu-satunya lembaga penuntut secara resmi


difungsikan pertama kali oleh undang-undang pemerintah zaman pendudukan tantara
jepang No. 1/ 1942, yang kemudian diganti oleh osamu seirei No. 3/1942 No. 2/ 1944
dan No.49/1944. Eksistensi kejaksaan itu berada pada semua jenjang pengadilan
yakni sejak saikoo hooin ( pengadilan agung ), koootooo hooin ( pengadilan tinggi )
dan tihoo hooin ( pengadilan negeri). pada masa itu, secara resmi dib gariskan bahwa
kejaksaan memiliki kekuasaan untuk:

1. Mencari ( menyidik )kejahatan dan pelanggaran.


2. Menuntut perkara
3. Menjalankan putusan pengadilan dalam perkara criminal.
4. Mengurus perkara lain yang wajib di lakukan menurut hukum.
5. Begitu Indonesia merdeka, fungsi seperti itu tetap dipertahankan dalam
Negara Republik Indonesia. Hal itu ditegaskan dalam pasal II aturan
peralihan UUD 1945, Yang diperjelas oleh peraturan pemerintah ( PP )
No.2 Tahun 1945. Isinya mengamanatkan bahwa sebelum Negara R.I

10
membentuk badan-badan dan peraturan negaranya sendiri sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Dasar, maka segala badan dan peraturan yang
ada langsung masih berlaku.
Karena itulah, secara yuridis formal, Kejaksaan R.I. Telah ada sejak
kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, yakni tanggal 17 agustus 1945. Dua hari
setelahnya, yakni tanggal 19 agustus 1945, dalam rapat Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) diputuskan kejaksaan dalam struktur Negara
Republik Indonesia, yakni dalam lingkungan departemen kehakiman.
2. Visi dan misi Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir
Visi Kejaksaan R.I :
"Menjadi Lembaga Penegak Hukum yang Professional, Proporsional dan
Akuntabel"Dengan Penjelasan :
Lembaga Penegak Hukum: Kejaksaan RI sebagai salah satu lembaga penegak
hukum di Indonesia yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai penyidik pada
tindak pidana tertentu, penuntut umum, pelaksana penetapan hakim, pelaksana
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, pidana pengawasan
dan lepas bersyarat, bertindak sebagai Pengacara Negara serta turut membina
ketertiban dan ketentraman umum melalui upaya antara lain : meningkatkan
kesadaran hukum masyarakat, Pengamanan kebijakan penegakan hukum dan
Pengawasan Aliran Kepercayaan dan penyalahgunaan penodaan agama
Profesional: Segenap aparatur Kejaksaan RI dalam melaksanakan tugas didasrkan
atas nilai luhur TRI KRAMA ADHYAKSA serta kompetensi dan kapabilitas
yang ditunjang dengan pengetahuan dan wawasan yang luas serta pengalaman
kerja yang memadai dan berpegang teguh pada aturan serta kode etik profesi yang
berlaku.
Proporsional: Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kejaksaan selalu
memakai semboyan yakni menyeimbangkan yang tersurat dan tersirat dengan
penuh tanggungjawab, taat azas, efektif dan efisien serta penghargaan terhadap
hak-hak public.
Akuntabel: Bahwa kinerja Kejaksaan Republik Indonesia dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Misi Kejaksaan R.I :

11
1. Meningkatkan Peran Kejaksaan Republik Indonesia Dalam Program
Pencegahan Tindak Pidana
2. Meningkatkan Professionalisme Jaksa Dalam Penanganan Perkara Tindak
Pidana
3. Meningkatkan Peran Jaksa Pengacara Negara Dalam Penyelesaian
Masalah Perdata dan Tata Usaha Negara
4. Mewujudkan Upaya Penegakan Hukum Memenuhi Rasa Keadilan
Masyarakat
5. Mempercepat Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
Kejaksaan Republik Indonesia yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme

3. Tugas dan Fungsi Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir

Berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang


kejaksaan Republik Indonesia berikut adalah tugas dan fungsi kejaksaan:

Dibidang pidana:

a. melakukan penuntutan;
b. melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap;
c. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat,
putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat;
d. melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan
Undang-Undang;
e. melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan
pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam
pelaksanaannya di koordinasikan dengan penyidik.

Dibidang perdata dan tata usaha Negara

• Kejaksaan dengan kuasa khusus, dapat bertindak baik didalam maupun


diluar pengadilan untuk dan atas nama Negara atau pemerintah.

Dibidang ketertiban dan ketentraman umum, kejaksaan turut


menyelenggarakan kegiatan:

12
a. peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
b. pengamanan kebijakan penegakan hukum;
c. pengawasan peredaran barang cekatan;
d. pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat
dan Negara:
e. pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama;
f. penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.

Sedangkan berikut adalah tugas dan fungsi bidang-bidang pada Kejaksaan


NegeriIndragiri Hilir yang di peroleh melalui website Kejaksaan Negeri Indragiri
Hilir.

a. Organisasi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan


Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan mempunyai
tugas melakukan pengelolaan barang bukti dan barang rampasan yang
berasal dari tindak pidana umum dan pidana khusus.
Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan terdiri dari :
1. Sub Seksi Barang Bukti
2. Sub Seksi Barang Rampasan
b. Organisasi Pembinaan
Subbagian Pembinaan mempunyai tugas melakukan pembinaan atas
manajemen dan pembangunan prasarana dan pengelolaan ketatausahaan
kepegawaian kesejahteraan pegawai, keuangan, perlengkapan organisasi
dan tatalaksana, pengelolaan teknis atas milik negara yang menjadi
tanggung jawab serta pemberian dukungan pelayanan teknis dan
adminstrasi bagi seluruh satuan kerja di lingkungan Kejaksaan Negeri yang
bersangkutan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas.
Subbagian Pembinaan terdiri dari :
1. Urusan Kepegawaian
2. Urusan Keuangan
3. Urusan Perlengkapan
4. Urusan Tata Usaha
5. Urusan Daskrimti dan Perpustakaan
c. Organisasi PIDUM

13
Seksi Tindak Pidana Umum mempunyai tugas melaksanakan
pengendalian dan atau melaksanakan penuntutan, pemeriksaan tambahan,
penuntutan, melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan,
Pengawasan terhadap keputusan lepas bersyarat dan tindakan lainnya
dalam perkara tindak pidana umum.
Seksi Tindak Pidana Umum terdiri dari :
1. Sub Seksi Prapenuntutan
2. Sub Seksi Penuntutan
d. Organisasi DATUN
Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara mempunyai tugas melakukan
dan atau pengendalian kegiatan penegakan, bantuan, pertimbangan dan
pelayanan hukum serta tindakan hukum lain kepada negara, pemerintah
dan masyarakat di Sidang perdata dan tata usaha negara.
e. Organisasi PIDSUS
Seksi Tindak Pidana Khusus mempunyai tugas melakukan
pengendalian kegiatan penyelidikan, penyidikan, prapenuntutan,
pemeriksaan tambahan, penuntutan, melaksanakan penetapan dan putusan
pengadilan, pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan lepas bersyarat
dan tindakan hukum lainnya dalam perkara tindak pidana khusus di daerah
hukum Kejaksaan Negeri yang bersangkutan.
Seksi Tindak Pidana Khusus terdiri dari :
1. Sub Seksi Penyidikan
2. Sub Seksi Penuntutan
f. Organisasi Intelijen
Seksi Intelijen mempunyai tugas melakukan kegiatan intelijen yustisial
di bidang ideologi, politik, ekonomi, keuangan, sosial budaya dan
pertahanan keamanan untuk mendukung kebijaksanaan penegakan hkum
dan keadilan baik preventif maupun represif melaksanakan dan atau turut
serta menyelenggarakan ketertiban dan ketenteraman umum serta
pengamanan pembangunan nasional dan hasilnya di daerah hukum
Kejaksaan Negeri yang bersangkutan
Seksi Intelijen terdiri dari :
1. Sub Seksi Sosial dan Politik
2. Sub Seksi Ekonomi dan Moneter
14
3. Sub Seksi Produksi dan Sarana Intelijen
E. Uraian tugas ( Job Description ) Bagian / Unit kerja tempat pelaksanaan PKL
Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara mempunyai tugas melakukan dan
atau pengendalian kegiatan penegakan, bantuan, pertimbangan dan pelayanan
hukum serta tindakan hukum lain kepada negara, pemerintah dan masyarakat di
Sidang perdata dan tata usaha negara.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara


menyelenggarakan fungsi:
1. penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang perdata dan tata usaha
negara berupa pemberian bimbingan, pembinaan dan pengamanan teknis;
2. pengendalian kegiatan penegakan hukum, bantuan pertimbangan dan mewakili
kepentingan negara dan pemerintah;
3. pelaksanaan gugatan uang pengganti atas putusan pengadilan, gugatan ganti
kerugian dan tindakan hukum lain terhadap perbuatan yang melawan hukum
yang merugikan keuangan negara;
4. pemberian bantuan hukum terhadap masyarakat yang menyangkut pemulihan
dan perlindungan hak dengan memperhatikan kepentingan umum sepanjang
negara atau pemerintah tidak menjadi tergugat;
5. pelaksanaan tindakan hukum di dalam maupun di luar pengadilan mewakili
kepentingan keperdataan dari negara pemerintah dan masyarakat baik
berdasarkan jabatan maupun kuasa khusus;
6. pembinaan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait serta memberikan
bimbingan dan petunjuk teknis dalam penanganan masalah perdata dan tata
usaha negara di daerah hukum Kejaksaan Negeri yang bersangkutan;
7. pemberian saran konsepsi tentang pendapat dan atau pertimbangan hukum
Jaksa Agung mengenai perkara perdata dan tata usaha negara dan masalah
hukum lain dalam kebijakan penegakan hukum.

15
BAB III

PEMBAHSAHAN

A. Delegasi Tugas

Kegiatan Magang Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN SUSKA RIAU, setiap
peserta magang mendapat waktu selama lebih kurang 1 bulan setengah untuk belajar
dan memperaktikan peran-peran kepegawaian yang ada dilingkungan Kejaksaan
Negeri Indragiri Hilir. Peserta magang di Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir memulai
kegiatan di sesuaikan dengan kondisi Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir.

Praktek Kerja Lapangan merupakan suatu wadah mahasiswa untuk


mengenalkan dunia kerja. Sedangkan mahasiwa yang melakukan Pratek Kerja
Lapangan akan di bimbing dan ditempat pada bidang yang terdapat di Kejaksaan
Negeri Indragiri Hilir, tetapi tidak semua bidang atau pekerjaan yang bisa dilakukan
oleh mahasiswa dikarenakan keterbatasan ilmu yang Mahasiswa miliki.

Selama pelaksanaan Pratek Kerja Lapangan (PKL) mahasiwa di tempatkan


oleh kepala kantor Kepegawaian, yaitu di beberapa bidang pekerjaan dan uiraian
tugas secara umum yang dapat dilakukan oleh mahasiswa selama Pratek Kerja
Lapangan (PKL).

B. Koordinasi Tugas
Dalam kegiatan Pratek Kerja Lapangan di Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir,
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan koordinasi ilmu dan pengalaman
dengan karyawan. Kegiatan ini berlaku dua arah yaitu dari kita selaku mahasiswa
Pratek Kerja Lapangan juga memberikan kontribusi tentang teori di dunia kejaksaan
yang kita pelajari selama di bangku perkuliahan dan dari kejaksaan menjelaskan
tentang prakteknya serta permasalahn tentang dunia kejaksaan yang boleh di
informasikan kepada lingkungan luar kejaksaan.
Dengan adanya koordinasi tugas ini diharapkan tidak terjadi pekerjaan yang
tumpang tindih. Tanpa adanya koordinasi akan sulit tercapainya tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.
Koordinasi pelaksanaan tugas bagi mahasiswa magang berdasarkan ruangan,
dimana dalam satu ruangan terdapat satu, dua hingga lebih orang mahasiswa yang

16
terletak di ruang bidang kerja yang telah ditentukan, yang mana masing-masing
mahasiswa telah diberikan tugas berdasarkan apa yang di perintahkan oleh pegawai
ataupun staff yang ada di lingkungan Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir.
C. Penyelesaian Tugas

Mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja Lapangan melakukan pekerjaan


sesuai dengan bidangnya dan jika terdapat kendala dalam penyelesaian tugas
mahasiswa akan melakukan konsultasi kepada pembimbing atau pegawai Kejaksaan
Negeri Indragiri Hilir, sehingga semua pekerjaan yang ada dapat terselesaikan secara
efektif dan efisien.

17
BA B IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegitan PKL adalah agenda rutin Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA
RIAU yang memiliki fungsi pengaplikasian teori kuliah di benturkan dengan realita
lapangan sesuai dengan kompetensi Fakultas Syariah dan Hukum dalam lapangan
kerja idealnya.
Secara sederhana tujuan penulisan Laporan Umum Praktek Kerja Lapangan (
PKL ) ini adalah sebagai rangkuman semua kegiatan dan aktivitas yang dilakukan
dalam masa Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) tersebut. Dan manfaat penulisan laporan
umum ini adalah sebagai arsip dan dapat membangun kreatifitas mahasiswa.
Namun, dibalik tujuan dan manfaat yang sederhana tersebut, sangat banyak hal-hal
yang didapatkan mahasiswa selama masa Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) tersebut
yang belum pernah dijumpai mahasiswa selama dalam masa perkuliahan. Yang
kesemuanya itu sangat bermanfaat dan berharga untuk mahasiswa kelak dalam
menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
Penulis menyadari dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
telah menambah ilmu dan pengetahuan serta penulis jadi mampu mengatur waktu,
menjadi lebih disiplin dan loyalitas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Peran aktif peserta Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) sangat diperlukan dan
menentukan kesuksesan peserta selama PKL berlangsung. Kesuksesan peserta dalam
PKL akan membantu kesiapan mahasiswa memasuki dunia kerja berdasarkan
kompetensi yang dimiliki karena telah memahami dunia kerjanya.
B. Saran
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) yang dilaksanakan oleh Fakultas
Syariah Dan Hukum UIN SUSKA RIAU Selama satu bulan setengah ini cukup
membantu mahasiswa dalam mengenal Kinerja Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir.
Namun ada beberapa hal sebagai bahan evaluasi dan saran untuk pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) Selanjutnya Antara Lain:
1. Bagi Peserta
a. Hendaknya peserta memanfaatkan kesempatan PKL untuk menimba
ilmu dan pengalaman praktek didalam hal penyidikan, pemeriksaan
yang tidak didapatkan di bangku kuliah dengan maksimal.

18
b. Hendaknya peserta lebih bisa aktif dalam melaksanakan PKL, dengan
berinisiatif sendiri mencari hal-hal ya ng belum diketahui.
2. Bagi Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir

Tidak banyak saran yang dapat penulis sampaikan melihat seperti


apa keadaan di kantor Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir ini, karena apa
yang ada penulis rasa sudah sangat bagus.

• Program PKL adalah bentuk kerja sama yang sangat menguntungkan


mahasiswa Ilmu Hukum pada khususnya sehingga keterbukaan tangan
dari pihak Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir sangat kami harapkan
untuk Kegiatan PKL yang Selanjutnya.
• Diharapkan antara UIN SUSKA Riau dengan Kejaksaan Negeri
Indragiri Hilir tetap terjalin kerjasama didalam menerima mahasiswa
magang.

Peserta sangat senang akan sambutan dan apresiasi dari Pihak Kejaksaan
Negeri Indragiri Hilir sehingga kerja sama selanjutnya serta respon positif dari
seluruh staf dan pejabat Kejaksaan Negeri Indragiri Hilir sangat kami harapkan guna
mewujudkan pilar-pilar penegak hukum dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

• Buku panduan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Fakultas Syariah dan Hukum.

Universitas Negeri Islam Sultan Syarif kasim Riau.

19
20

Anda mungkin juga menyukai