Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

HUKUM PAJAK BASIR S.H.,M.H

HUKUM PAJAK

PAJAK PUSAT DAN PAJAK DAERAH

DISUSUN OLEH :

DANDI SAPUTRA (11920711477)

PRODI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

TA. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr.wb

Segala Puji bagi Allah SWT yang Maha Esa atas Rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan dan mempersembahkan makalah yang berjudul “PAJAK PUSAT DAN PAJAK
DAERAH” ini sesuai dengan kemampuan penulis dalam waktu yang sudah ditentukan. Shalawat serta
salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, Keluarga, dan para sahabatnya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada bidang
studi/mata kuliah Hukum Pajak. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Sumber-Sumber Pendapatan Negara bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Basri S.H.,M.H selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, Oktober 2021

Dandi Saputra

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
C. Manfaat dan Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2

A. Pengertian Pajak ................................................................................................................ 2


B. Pajak Pusat ......................................................................................................................... 3
C. Pajak Daerah ...................................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 6

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 6
B. Saran ......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menambah penerimaan Negara, Pemerintah melakukan berbagai kebijakan


diantaranyaadalah pemungutan pajak terhadap wajib pajak. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara
berdasarkanuandang-undang. Dasar Hukum Pajak yang tertinggi adalah Pasal 23A UUD 1945 yang
berbunyi “pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur dengan undang-
undang”.

Secara umum, pajak yang berlaku di Indonesia dapat dibedakan menjadi Pajak Pusat dan Pajak
Daerah. Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat yang dalam hal sebagian
dikelola olehDirektorat Jendral Pajak Depertemen Keuangan dan digunakan untuk membiayai rumah
tanggah Negara,contohnya Pajak penghasilan, Pajak pertambahan Nilai, dan pajak penjualan atas barang
mewah.Sedangkan Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan
untukmembiayai rumah tangga daerah. Contohnya Pajak kendaraan dan bea balik nama kendaraan
bermotor, pajak hotel dan restoran(pengganti pajak pembangunan), pajak hiburan, dan pajak penerangan
jalan.Dalam makalah ini, kelompok kami akan membahas topik mengenai Pajak Pemerintah Pusat dan
PajakPemerintah Daerah.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Pengertian pajak
2. Pengertian pajak pusat dan daerah
3. Jenis-jenis pajak pusat dan daerah

C. Manfaat dan Tujuan


1. Memahami pengertian tentang Pajak Pusat maupun Pajak Daerah.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Pajak Pusat dan Pajak Daerah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pajak

Negara dalam menyelenggarakan pemerintahan mempunyai kewajiban untuk


menjagakepentingan rakyatnya, baik dalam bidang kesejahteraan, keamanan, pertahanan, maupun
kecerdasankehidupannya. Hal ini sesuai dengan tujuan Negara yang dicantumkan di dalam Pembukaan
UUD 1945 pada alinea keempat yang berbunyi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia serta untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikutmelaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan keadilan sosial.” Negara memerlukan dana
untuk mewujudkan tujuan tersebut, sehingga diperlukan dana yang tentunya didapat dari rakyat itu sendiri
melalui pemungutan pajak.

Kemudian dalam Pasal 23A UUD 1945 hasil amandemen disebutkan bahwa pajak dan pungutan
lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur dengan undang-undang. Dengankata lain,
pajak harus berlandaskan undang-undang,berarti pemungutan pajak tersebut telah mendapat persetujuan
dari rakyat melalui perwakilannya di DPR. Asas ini telah memberikan jaminan hukum

yang tegas akan hak Negara dalam memungut pajak. Definisi mengenai “pajak” ini baru diatur
dalam UU KUP No. 28 Tahun 2007. Dalam UU KUP sebelumnya, tidak pernah diterangkan secara lugas
mengenai pengertian “pajak”. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadiatau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secaralangsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak
untuk secaralangsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara
dan pembangunan nasional.

Penggolongan pajak berdasarkan lembaga pemungutannya di Indonesia dapat dibedakan menjadi


2 (dua) yaitu Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola oleh
Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian besar dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak -
Kementerian keuangan. Sedangkan Pajak Daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah
Daerah baik di tingkat Propinsi maupun Kabupaten/Kota.

Segala pengadministrasian yang berkaitan dengan pajak pusat, akan dilaksanakan di Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) dan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak serta di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Untuk

2
pengadministrasian yang berhubungan dengan pajak derah, akan dilaksanakan di Kantor Dinas
Pendapatan Daerah atau Kantor Pajak Daerah atau Kantor sejenisnya yang dibawahi oleh Pemerintah
Daerah setempat.

B. Pajak Pusat

Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian
besar dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak - Kementerian keuangan. Pajak Pusat adalah pajak-pajak
yang dikelola oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian besar dikelola oleh Direktorat Jenderal
Pajak - Kementerian keuangan.

Pajak pusat Menurut Siti Resmi dalam buku Perpajakan Teori dan Kasus (2003:1) Menyatakan
bahwa:“Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga negara pada umumnya”. Pajak pusat terdiri atas:

a. Pajak Penghasilan (PPh)

PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak. Yang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak baik yang berasal baik dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian
maka penghasilan itu dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan lain sebagainya.

b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di
dalam Daerah Pabean (dalam wilayah Indonesia). Orang Pribadi, perusahaan, maupun pemerintah yang
mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN. Pada dasarnya, setiap barang
dan jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang
PPN.

c. Pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM)

Selain dikenakan PPN, atas pengkonsumsian Barang Kena Pajak tertentu yang tergolong mewah,
juga dikenakan PPnBM. Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah adalah :

1. Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok; atau


2. Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu; atau

3
3. ada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi; atau
4. Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status; atau
5. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta mengganggu
ketertiban masyarakat.
d. Bea Materai

Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen, seperti surat perjanjian,
akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat berharga, dan efek, yang memuat jumlah uang atau nominal
diatas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan.

e. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan atau bangunan.
PBB merupakan Pajak Pusat namun demikian hampir seluruh realisasi penerimaan PBB diserahkan
kepada Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota.

Sedangkan berdasarkan buku peraturan daerah (perda) Nomor 05 tahun 2004 (2004:8)
yaitu:“Pajak pusat adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah pusat yang
pelaksanaanya dilakukan oleh Departemen Keuangan melalui Direktorat Jendral Pajak”.Pajak Pusat
terdiri atas:

a. Pajak Penghasilan
b. Pajak Pertambahan Nilai
c. Pajak Penjualan atas Barang Mewah
d. Bea Materai, dan
e. PBB

Kesimpulan dari kedua pengertian diatas sangat jelas sekali bahwa pajak pusat adalah adalah
pajak yang dipungut langsung oleh pemerintah pusat yaitu oleh Departemen Keuangan melalui dirjen
pajak yang diantaranya diantaranya (PPh, PPn, PPnBm, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor
Perkebunan, Perhutanan dan Pertambangan (P3), dan bea materai ) dan hasilnya digunakan untuk
membiayai rumah tangga negara pada umumnya.

C. Pajak Daerah

Pajak Daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat Propinsi
maupun Kabupaten/Kota. Menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Restribusi Daerah jenis pajak daerah digolongkan sebagai berikut:

4
a. Pajak Provinsi
1. Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan
bermotor.
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pajak atas penyerahan hak kepemilikan
kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan
yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan
usaha.
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah pajak atas penggunaan bahan bakar kendaraan
bermotor.
4. Pajak Air Permukaan adalah pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan.
5. Pajak Rokok adalah pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh pemerintah.
b. Pajak Kabupaten/ Kota
1. Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.
2. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran.
3. Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan.
4. Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame.
5. Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan
sendiri maupun diperoleh dari sumber lain.
6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah pajak atas kegiatan pengambilan mineral
bukan logam dan batuan, baik dari sumber alam di dalam dan/atau permukaan bumi untuk
dimanfaatkan.
7. Pajak Parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang
disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha,
termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor.
8. Pajak Air Tanah adalah pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.
9. Pajak Sarang Burung Walet adalah pajak atas kegiatan pengambilan dan/atau pengusahaan
sarang burung wallet.
10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan
yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan
yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.
11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah pajak atas perolehan hak atas tanah
dan/atau bangunan.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dandigunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran
pajakmerupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara
langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan
pembangunan nasional.

Secara umum, pajak yang berlaku di Indonesia dapat dibedakan menjadi Pajak Pusat dan
PajakDaerah. Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat yang dalam hal
sebagiandikelola oleh Direktorat Jendral Pajak Depertemen Keuangan dan digunakan untuk membiayai
rumahtangga Negara,sedangkan Pajak Daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah
baik ditingkat Propinsi maupun Kabupaten/Kota.

B. Saran

Kita sebagai masyarakat di Negara Indonesia wajib membayar pajak untuk kelangsungan hidup
negara inidan juga untuk membangun negara ini agar mencapai kesejahteraan bersama. Setelah
mempelajari materiini hendaklah kita sadar akan kewajiban kita untuk membayar pajak, agar
pembangunan dapat terus berjalan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo, Perpajakan Edisi Refisi 2009,nANDI, Yogyakarta, 2009.

Nurmantu, Safri .Pengantar Perpajakan Edisi 2, Jakarta : Granit, 2003

Purnama Ridwan, Perpajakan, Universitas Terbuka, Jakarta, 2000.

Siahaan P. Marihot, Utang pajak pemenuhan kewajiban dan penagihan pajak dengan surat paksa,
Rajawali Pers, Jakarta, 2004.Supramono

Anda mungkin juga menyukai