Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH DOSEN PENGAMPU

KRIMINOLOGI SYARIFRINALDI, SH, MA

KASUS KRIMINALITAS DAERAH INDRAGIRI HILIR

MAKALAH

OLEH :
DANDI SAPUTRA (11920711477)

JURUSAN ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KASUS
KRIMINALITAS DAERAH INDRAGIRI HILIR ” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Negara Hukum dan
Demokrasi. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi penulis khususnya
juga bagi seluruh pembaca.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh teman-teman, dan juga


kepada kakak senior yang telah sudi kiranya membantu penulis dalam menyelesaikan dan
melengkapi kekurangan yang dibuat oleh penulis. Sehingga makalah ini dapat di
selesaikan.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik dari seluruh pembaca sangat diharapkan, guna membangun dan
menyempurnakan makalah ini.

Penulis

Dandi Saputra

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3

A. Total Seluruh Jumlah Kriminalitas di Daerah Indragiri Hilir ............................................ 3


B. Tindak Kriminalitas Yang Sering Terjadi di Indragiri Hilir Tahun 2020 ......................... 3
C. Sebab-sebab Kriminalitas .................................................................................................. 3
D. Solusi ................................................................................................................................ 6

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 7
B. Saran .................................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indragiri Hilir merupakan daerah yang rawawan terhadap tindak
kriminalitas. Kriminalitas atau kejahatan memang merupakan masalah yang
sangat umum yang terjadi di masyarakat dimanapun berada tindak hanya di
daerah Indragiri Hilir di seluruh dunia pun sering terjadi tindak kriminalitas.
Kriminalitas merupakan tindak kejahatan yang dilakukan secara sadar dan tidak
sadar baik oleh wanita atau pun pria yang merugikan orang lain.
Kriminalitas merupakan asalnya dari kata “crimen” yang artinya
kejahatan, tindak kriminal, atau juga diartikan suatu tindakan kejahatan, sehingga
merupakan tindakan yang bersifat negatif. Seringkali, tindakan ini akan
merugikan banyak pihak dan pelaku tindakannya disebut sebagai seorang
kriminal.
Secara kriminologi yang berbasis sosiologis kejahatan merupakan suatu
pola tingkah laku yang merugikan masyarakat (dengan kata lain terdapat korban)
dan suatu pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi sosial dari masyarakat.
Reaksi sosial tersebut dapat berupa reaksi formal, reaksi informal, dan reaksi
non-formal. Secara yuridis, kejahatan berarti segala suatu tindakan atau tingkah
laku manusia yang melanggar undang-undang atau ketentuan yang berlaku dan
diakui dapat dipidana secara legal,dan diatur dalam hukum pidana. Dari segi
kriminologi,setiap tindakan Dari segi kriminologi setiap tindakan atau perbuatan
tertentu yang tindakan disetujui oleh masyarakat diartikan sebagai kejahatan. Ini
berarti setiap kejahatan tidak dirumuskan terlebih dahulu dalam suatu peraturan
hukum pidana. Jadi setiap perbuatan yang anti sosial, merugikan serta
menjengkelkan masyarakat,secara kriminologi dapat dikatakan sebagai kejahatan.
Arti kejahatan dilihat dengan kaca mata hukum, mungkin adalah yang paling
mudah dirumuskan secara tegas dan konvensional.
Menurut hokum kejahatan adalah perbuatan manusia yang melanggar
atau bertentangan dengan apa yang ditentukan dalam kaidah hokum; tegasnya
perbuatan yang melanggar larangan yang ditetapkan dalam kaidah hokum,dan
tidak memenuhi atau melawan perintah-perintah yang telah ditetapakan dalam
kaidah hokum yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan bertempat tinggal.

1
B. Rumusan Masalah
1. Berapa total seluruh jumlah kriminalitas di daerah Indragiri Hilir?
2. Tindakan kriminalitas apa saja yang sering terjadi di daerah Indragiri
Hilir?
3. Apa sebab-sebab terjadinya tindak kriminalitas di daerah Indragiri Hilir?
4. Apa solusi dari tindak kriminalitas di daerah Indragiri Hilir?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui total seluruh jumlah kriminalitas di daerah Indragiri
Hilir.
2. Untuk mengetahui tindak kriminalitas apa yang sering terjadi di daerah
Indragiri Hilir.
3. Untuk mengetahui apa sebab-sebab terjadinya tindak kriminalitas di
daerah Indragiri Hilir.
4. Untuk mengetahui apa solusi dari tindak kriminalitas di daerah Indragiri
Hilir.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Total Seluruh Jumlah Kriminalitas di Indragiri Hilir Pada Tahun 2020


Data kriminalitas yang terjadi pada tahun 2020 sebanyak 189 kasus
a. Tindak Pidana Curat yakni sebanyak 30 Kasus
b. Kasus Gantung diri selama 2020 di Inhil terdapat sebanyak 16 kasus.
c. Kebakaran selama tahun 2020 di Inhil terjadi sebanyak 26 kejadian,
dan meninggal 10 orang. (6 Wilkum Tembilahan, 3 Wilkum GAS, 1
Wilkum Mandah).
d. Kasus Narkoba selama tahun 2020 di Inhil sebanyak 88 kasus,
sedangkan tahun 2019 sebanyak 103 kasus.Dengan barang bukti;
(Narkotika) Sabu 53.kg, Ganja 1,67.gr, Ekstasi 3704,5 butir, Ekstasi
Serbuk 209,75.gr. (Psikotropika) Happy Five 400 butir.
e. Kejadian menonjol tahun 2020 di Polres Inhil. Sat Reskrim berhasil
ungkap 2 kasus penyiraman air keras. Sat Narkoba berhasil ungkap 3
kasus narkotika.
f. Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) yang terjadi selama tahun
2020 di Inhil yakni sebanyak 37 kasus, Pelanggaran Laka Lantas
5.641. Total 5.678 kasus.
B. Tindak Kriminalitas Yang Sering Terjadi di Indragiri Hilir Pada Tahun
2020
Sepanjang Tahun 2020 Polres Inhil Tangani 189 Kasus Kriminal, Selama
Tahun 2020, Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan (Curat) Dominasi
Kasus Kriminalitas di Inhil. Kapolres Inhil, AKBP Dian Setyawan menyebut
bahwa sampai akhir tahun 2020, Polres Inhil mencatat ada sebayak 189 kasus
tindak Kriminalitas yang terjadi. "Kasus Kriminalitas yang banyak terjadi adalah
Tindak Pidana Curat yakni sebanyak 30 Kasus dan selanjutnya adalah kasus
Narkotika sebanhak 88 kasus”.
C. Sebab-sebab Kejahatan
1. Teori biologis filosofis dan struktur
Teori ini mengatakan faktor-faktor fisiologis dan struktur
jasmaniah seseorang dibawa sejak lahir. Melalui gen dan keturunan,
dapat memunculkan penyimpangan tingkah laku.mental.Faktor biologis
juga menggambarkan bahwa kejahatan dapat dilihat dari fisik pelaku

3
kejahatan itu, misalnya, dapat dilihat dari ciri-ciri biologis tertentu seperti
muka yang tidak simetris, bibir tebal, hidung pesek, dan lain-lain. Namun
hal ini tidak bisa dijadikan sebagai faktor penyebab terjadinya kejahatan,
hanya saja sebagai teori yang digunakan untuk mengidentikkan seorang
pelaku kejahatan.
2. Teori Psikogenesis
Teori ini mengatakan bahwa perilaku kriminalitas timbul karena
faktor intelegensi, ciri kepribadian, motivasi, sikap-sikap yang salah,
fantasi, rasionalisasi, internalisasi diri yang keliru, konflik batin, emosi
yang kontroversial dan kecenderungan psikopatologis, artinya perilaku
jahat merupakan reaksi 130 131 terhadap masalah psikis, misalnya pada
keluarga yang hancur akibat perceraian atau salah asuhan karena
orangtua terlalu sibuk berkarir.Faktor ini didominasi karena pribadi
seseorang yang tertekan dengan keadaan hidupnya yang tak kunjung
membaik, atau frustasi.
3. Teori Sosiogenis
Teori ini menjelaskan bahwa penyebab tingkah laku jahat murni
sosiologis atau sosial psikologis adalah pengaruh struktur sosial yang
deviatif, tekanan kelompok, peranan sosial, status sosial, atau
internalisasi simbolis yang keliru. Teori ini mengungkapkan bahwa
penyebab kejahatan karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan
sekitarnya, baik lingkungan keluarga,ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan keamanan serta penemuan teknologi.
4. Teori Subkultural Delikuensi
Menurut teori ini, perilaku jahat adalah sifat-sifat struktur sosial
dengan pola budaya yang khas dari lingkungan dan masyarakat yang
dialami oleh penjahat. Hal itu terjadi karena populasi yang padat, status
sosial-ekonomis penghuninya rendah, kondisi fisik perkampungan yang
sangat buruk, atau juga karena banyak disorganisasi familiar dan sosial
bertingkat tinggi. Faktor ini bisa menjadi faktor penyebab terjadinya
kejahatan, maksud dari faktor ini adalah penyebab kejahatandilihat
berdasarkan letak suatu daerah tertentu tempat terjadinya suatu kejahatan.
5. Teori Ekologis
Teori ekologis ini adalah teori mencari sebab-sebab kejahatan
dari lingkungan manusia maupun lingkungan sosial, seperti kepadatan

4
penduduk, mobilitas penduduk, hubungan desa dengan kota khususnya
urbanisasi, dan juga daerah kejahatan dan perumahan kumuh. Semakin
padatnya penduduk di suatu daerah maka akan menimbulkan konflik
sosial yang beragam. Mobilitas penduduk juga bisa memengaruhi
terjadinya kejahatan, hal ini dipengaruhi oleh semakin meningkatnya
saranna transportasi, sehingga hal tersebut seringkali bahwa penduduk
berpindah tempat dari suatu daerah ke daerah yang lain dengan mudah,
sehingga mobilitas penduduk yang tinggi cenderung mengakibatkan
kejahatan yang makin beragam.
6. Teori Konflik Kebudayaan
Teori konflik kebudayaan ini merupakan hasil dari konflik nilai
sosial, selanjutnya konflik tersebut memengaruhi perkembangan
kebudayaan dan peradaban. Konflik-konflik yang terjadi misalnya
konflik norma tingkah laku sebagai contoh terjadinya perbedaan-
perbedaan dalam cara hidup dan nilai sosial yang berlaku di antara
kelompok-kelompok yang ada. Selanjutnya, konflik ini mengakibatkan
banyaknya kejahatan.
7. Teori-teori F aktor Ekonomi
Teori ini melihat terjadinya kejahatan akibat dari ketimpangan
ekonomi yang terjadi di masyarakat. Ketimpangan ekonomi yang terjadi
misalnya akibat dari padatnya penduduk suatu daerah karena urbanisasi,
hal ini mengakibatkan persaingan ekonomi yang sangat ketat, sehingga
mengakibatkan banyaknya pengangguran di daerah tersebut. Banyaknya
pengangguran ini mengakibatkan masyarakat cenderung mencari cara
untuk mempertahankan hidupnya, termasuk melakukan kejahatan.
8. Teori Differential Association
Teori ini berlandaskan pada proses belajar, yaitu perilaku
kejahatan adalah perilaku yang dipelajari.

Diperoleh informasi bahwa penyebab dan alasan para pelaku


melakukannya Tindak kriminalitas tersebut disebabkan oleh permasalahan
ekonomi atau kesulitan hidup apa lagi di masa sekarang banyak sekali terjadi nya
PHK, pemotongan,tekanan demi tekanan yang akrinya berimbas pada terjadinya
krisi ekonomi bagi sebagian besar masyarakat dari sinilah sering terjadi tindakan
kriminalitas pencurian, narkotika, pembunuhan dan lainnya.

5
D. Solusi
Ada tiga solusi cara penanggulangan yang bisa dilakukan terhadap
kejahatan yakni, pre-emtif, preventif dan represif yaitu :
a. Pre-emtif Pre-emtif adalah upaya-upaya awal yang dilakukan oleh pihak
kepolisian untuk mencegah terjadinya kejahatan. Usaha-usaha yang
dilakukan dalam penanggulangan kejahatan secara pre-emtif adalah
menanamkan nilai-nilai dan norma-norma yang baik sehingga normanorma
tersebut terinternalisasi dalam setiap diri seseorang. Meskipun ada
kesempatan untuk melakukan kejahatan, tapi tidak ada niat untuk melakukan
hal tersebut maka tidak akan terjadi kejahatan.
b. Preventif Upaya-upaya preventif ini adalah merupakan tindak lanjut dari
upaya pre-emtif yang masih dalam tahap pencegahan sebelum terjadinya
kejahatan. Upaya preventif yang ditekankan adalah menghilangkan
kesempatan untuk melakukan kejahatan. Mencegah kejahatan lebih baik
daripada mendidik penjahat menjadi lebih baik kembali, sebagaimana
semboyan dalam kriminologi yaitu usaha-usaha memperbaiki penjahat perlu
diperhatikan dan diarahkan agar tidak terjadi lagi kejahatan ulangan. Pihak
Kepolisian dalam upaya ini melakukan penyuluhan hukum terkait dengan
kejahatan dan memberikan pelajaran tentang pengaturan hukum terkait
dengan kejahatan. Sehingga bisa meminimalisasi pelaku melakukan
kejahatan. Selain itupula Pihak Kepolisian memberikan penyuluhan kepada
masyarakat tentang tindakan-tindakan yang bisa menyebabkan terjadinya
kejahatan.
c. Represif Upaya ini dilakukan pada saat telah terjadi kejahatan yang
tindakannya berupa penegakkan hukum dengan menjatuhkan hukuman.
Penanggulangan yang dilakukan adalah dengan cara menindak para pelaku
kejahatan sesuai dengan perbuatannya serta memperbaikinya kembali agar
mereka sadar bahwa perbuatan yang dilakukannya merupakan perbuatan
yang melanggar hukum dan merugikan masyarakat. Upaya ini juga bisa
diiringi dengan tindakan yang cukup tegas dari penegak hukum khususnya
Kepolisian baik berupa kontak fisik maupun dengan menggunakan senjata
api, jika keadaan mendesak untuk menggunakannya, hal ini dilakukan tak
lain demi memberikan efek jera kepada setiap pelaku kejahatan, agar tak
melakukan kejahatan kembali.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Indragiri Hilir merupakan daerah yang rawawan terhadap tindak
kriminalitas. Kriminalitas atau kejahatan memang merupakan masalah yang
sangat umum yang terjadi di masyarakat dimanapun berada tindak hanya di
daerah Indragiri Hilir di seluruh dunia pun sering terjadi tindak kriminalitas.
Kriminalitas merupakan tindak kejahatan yang dilakukan secara sadar dan tidak
sadar baik oleh wanita atau pun pria yang merugikan orang lain. Kejahatan yang
sering terjadi di Indragiri Hilir sepanjang tahun 2020 adalah kejahatan Curat dan
Narkotika, hal ini di sebabkan karena tingka kemiskina dan tekanan demi
tekanan sehingga membuat seseorang melakukan tindakan kriminalitas. Solusi
kriminalitas Pre-emtif Pre-emtif adalah upaya-upaya awal yang dilakukan oleh
pihak kepolisian untuk mencegah terjadinya kejahatan, Preventif Upaya-upaya
preventif ini adalah merupakan tindak lanjut dari upaya pre-emtif yang masih
dalam tahap pencegahan sebelum terjadinya kejahatan. Upaya preventif yang
ditekankan adalah menghilangkan kesempatan untuk melakukan kejahatan dan
Represif Upaya ini dilakukan pada saat telah terjadi kejahatan yang tindakannya
berupa penegakkan hukum dengan menjatuhkan hukuman.
B. Saran
Tindakan Kriminalitas bisa saja terjadi dimana pun dan kapan pun,dari
kita harus tetap waspada terhadap kejahatan, tindak kejahatan juga tidak
memandang siapa dia (tua/muda). Setelah membaca makalah ini, penulis juga
mengharapkan kritikan yang membangun dari pembaca karena makalah ini jauh
dari kata sempurna, agar makalah ini bisa diperbaiki dan bisa menjadi lebih baik
lagi. Sehingga makalah ini dapat berguna bagi orang banyak dan diterima
dengan baik bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.ranahriau.com/berita-15089-berikut-daftar-kasus-yang-terhimpun-
di-polres-inhil-sepanjang-tahun-2020.html

https://riaulink.com/news/detail/17387/sepanjang-tahun-2020-polres-inhil-
tangani-186-kasus-kriminal

7
Susanti, Emilia, dan Eko Rahardjo, 2018, Hukum dan Kriminologi, Bandar
Lampung, CV. Anugrah Utama Raharja

Zaidan, M. Ali, 2016, Kriminal, Jakarta, Sinar Grafika

Anda mungkin juga menyukai