Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KRIMINALITAS

Anggota kelompok:

1. Evangeline Leisha Mok


2. Valencia Fernanda Cho
3. Valentinus

YAYASAN PENDIDIKAN CINTA BUDAYA


SMA CINTA BUDAYA
DELI SERDANG
2022

1
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, dengan judul:
"Kriminalitas".

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan mantial bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Medan, September 2022

Penulis

2
Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan………………………………………………….…I
A. Latar Belakang………………………………………………………………………....…4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...……………4
C. Tujuan………………………………………………………………………...…...………4
Bab 2 Pembahasan…………………………………………………….II
A. Pengertian Kriminalitas…………………………………………………………...………5
B. Jenis-Jenis Kriminalitas……………………….………………...………………………...5
C. Akibat Kriminalitas………………………………………………………………………..6
D. Ciri-Ciri Kriminalitas……………………………………………………………………...8
E. Faktor-Faktor Penyebab Kriminalitas……………………………………………………..9
F. Cara Menangani Kriminalitas…………………………………………………...……….10

Bab 3
Penutup…………………………………………………………........VII
A. Kesimpulan………………………………………………………………....……………12
B. Penutup…………………………………………………………..………………………12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hingga saat ini mungkin sudah tidak terhitung berapa jumlah tindak kriminalitas yang
terjadi di Indonesia. Berbagai tindak pidana pun dilakukan mulai dari pemerkosaan, pencurian
motor, perampokkan, ranjau paku, pencurian. Para pelaku pun tak merasa bersalah dengan apa
yang meraka lakaukan kepada orang lain. Betapa kejamnya hati mereka yang mementingkan
dirinya sendiri.
Pidana atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah
tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal
adalah seorang pencuri,pembunuh, perampok, atau teroris. Walaupun begitu kategori terakhir,
teroris, agak berbeda dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya berdasarkan
motif politik atau paham.

B. Tujuan
Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menyampaikan bahwa kriminalitas terjadi bukan
karena niat tetapi juga karena adanya kesempatan. Maka dari itu disetiap tempat dan setiap
keadaan kita wajib waspada guna menjaga diri kita dari tindak kriminal.

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kriminalitas?
2. Apa jenis-jenis dari kriminalitas?
3. Apa akibat atau dampak yang akan muncul dari tindakan kriminalitas?
4. Apa saja ciri-ciri dari kriminalitas?
5. Faktor apakah yang membuat seseorang melakukan tindakan kriminal?
6. Bagaimanakah cara menangani kriminalitas?
7. Apa manfaat dari terjadinya tindakan kriminalitas itu?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kriminalitas
Kriminalitas sendiri berasal dari kata crimen yang memiliki arti kejahatan. Tindakan
kriminalitas ini bisa dilakukan oleh seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar. Seseorang
melakukan tindakan kriminalitas ini karena adanya tantangan untuk bertahan hidup serta
kebutuhan ekonomi yang mendesak dan berbagai hal lainnya. Menurut Abdulsyani, kriminalitas
merupakan suatu perbuatan yang dapat menimbulkan masalah-masalah dan keresahan bagi
kehidupan di masyarakat. Sementara, menurut Soesilo mengatakan kejahatan memiliki dua
macam pengertian. Pertama secara yuridis, kejahatan adalah tingkah laku yang melanggar
hukum pidana yang ada.
Menurut R.Soesilo, Ia berpandangan bahwa secara yuridis memberikan arti kejahatan
sebagai suatu perbuatan atau tingkah laku yang bertentangan dengan undang-undang. Kemudian,
secara sosiologis, dia memberikan pengertian kejahatan ialah perbuatan atau tingkah laku yang
selain merugikan penderita atau korban, juga merugikan masyarakat, yakni berupa hilangnya
keseimbangan ketentraman dan ketertiban sosial masyarakat.
Menurut Mr. W. A Bonger, dia menjelaskan kejahatan merupakan perbuatan yang sangat
antisosial, yang memperoleh tantangan dengan sadar dari negara, berupa pemberian penderitaan.
Menurut M. A Elliot, baginya kejahatan adalah masalah dalam masyarakat modern atau
tingkah laku yang gagal dan melanggar hukum. Pelanggar ini dapat dijatuhi hukuman, seperti
hukuman penjara, hukuman mati, dan hukuman denda, atau lainnya.
Menurut Dr. J. E Sahetapy dan B. Mardjono Reksodiputro, mereka memberikan
pandangan bahwa kejahatan merupakan setiap perbuatan (termasuk kelalaian) yang dilarang oleh
hukum publik untuk melindungi masyarakat. Dan diberi sanksi berupa pidana oleh negara.
Dimana perbuatan tersebut dihukum, karena melanggar norma-norma sosial di dalam
masyarakat.

B. Jenis-jenis kriminalitas
Menurut Light, Keller dan Calhoun, tipe kejahatan ada empat, yaitu:
Violent offenses atau kejahatan yang disertai dengan kekerasan pada orang lain, seperti
pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan, dan lain sebagainya. 2) Property offenses atau
kejahatan yang menyangkut hak milik orang lain, seperti perampasan, pencurian tanpa
kekerasan, dan lain sebagainya. Sementara itu Light, Keller, dan Callhoun dalam bukunya yang

5
berjudul Sociology (1989) membedakan kejahatan menjadi empat tipe, yaitu crime without
victim, organized crime, white collar crime, dan corporate crime.
1) White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih)
Kejahatan ini mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang yang terpandang atau
berstatus tinggi dalam hal pekerjaannya. Contohnya penghindaran pajak, penggelapan uang
perusahaan, manipulasi data keuangan sebuah perusahaan (korupsi), dan lain sebagainya.
2) Crime Without Victim (Kejahatan Tanpa Korban)
Kejahatan tidak menimbulkan penderitaan pada korban secara langsung akibat tindak
pidana yang dilakukan. Contohnya berjudi, mabuk, dan hubungan seks yang tidak sah tetapi
dilakukan secara sukarela.
3) Organized Crime (Kejahatan Terorganisir)
Kejahatan ini dilakukan secara terorganisir dan berkesinambungan dengan menggunakan
berbagai cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan (biasaya lebih ke materiil) dengan
jalan menghindari hukum. Contohnya penyedia jasa pelacuran, penadah barang curian,
perdagangan perempuan ke luar negeri untuk komoditas seksual, dan lain sebagainya.
4) Corporate Crime (Kejahatan Korporasi)
Kejahatan ini dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan menaikkan
keuntungan dan menekan kerugian. Lebih lanjut Light, Keller, dan Callhoun membagi tipe
kejahatan korporasi ini menjadi empat, yaitu kejahatan terhadap konsumen, kejahatan terhadap
publik, kejahatan terhadap pemilik perusahaan, dan kejahatan terhadap karyawan.

C. Akibat kriminalitas
Akibat kriminalitas yang terjadi dimasyarakat, yaitu :

1. Ketidakstabilan Dalam Masyarakat


Masyarakat merupakan tempat berkumpulnya berbagai individu dengan berbagai karakter
yang menjalin sosialisasi antara satu sama lain. Tindak kriminalitas yang terjadi dapat
menimbulkan kondisi ketidakstabilan di masyarakat sebagai contoh kejahatan kerah putih .
Terutama dalam aspek keamanan dan kenyamanan. Pastinya setiap individu akan merasa
waspada dan berhati-hati apalagi jika ia berada di zona wilayah kriminalitas tersebut terjadi.
Belum lagi dampak psikologi yang bisa disebabkan oleh rasa tidak nyaman dan aman ini.
Tentunya akan membuat setiap orang memproteksi diri secara berlebihan dan bahkan
mengurangi sosialisasi di masyarakat.

2. Menimbulkan Sikap Was-Was


Selain hal diatas, akibat lain yang bisa di timbulkan adalah adanya sikap was-was yang
berlebihan. Sikap inilah yang bisa membuat masyarakat menjadi menutup diri. Tentunya hal ini
akan berpengaruh terhadap kondisi di masyarakat. Selain itu, dampaknya akan membuat wilayah
atau daerah tersebut menjadi sulit maju dan berkembang. Sebab, akan banyak orang yang merasa
6
was-was bahkan hanya itu sekedar berinvestasi. Alhasil pada akhirnya daerah tersebut akan bisa
menjadi wilayah yang tertinggal.

3. Keamanan Terganggu
Akibat kriminalitas yang paling bisa dirasakan adalah keamanan yang terganggu. Setiap
orang akan merasa tidak aman berada diwilayah tersebut. Sehingga banyak yang memutuskan
untuk pindah atau meninggalkan wilayah tersebut. Selain itu, kriminalitas dapat terjadi dalam
wilayah yang lebih luas atau bisa disebut sebagai penyakit menular sehingga tentunya akibatnya
sangat berpengaruh pada keamanan sebuah wilayah.

4. Banyak Terjadi Bentrokan


Kriminalitas yang terjadi juga bisa dialami oleh dua pihak yang bertikai. Selain gesekan
tentunya dapat bermuara kepada tindakan yang lebih ekstrem seperti aksi bentrok. Sebab, kedua
kelompok yang memiliki basis sebagai kriminal tidak lagi memperhitungkan perkara hukum.
Mereka lebih sukan menyelesaikan masalah melalui jalur kekerasan . Dalam kondisi yang
demikian, tidak hanya mengancam keselamatan orang lain, namun juga bisa menimbulkan
korban yang tak bersalah dalam pasal perjudian online .

5. Ketidaktakutan Terhadap Hukum


Tingkat kriminalitas yang semakin tinggi menunjukkan bahwa adanya ketidak takutan
lagi terhadap hukum yang berlaku sebagai contoh kejahatan korporasi . Akibatnya mereka akan
merasa terbiasa saat melakukan pelanggaran hukum. Apalagi jika aparat hukum tidak berlaku
tegas. Maka para kriminal akan bisa seenakanya saja melakukan tindak kriminalitas. Alhasil
maka akan banyak yang ikut-ikutan dengan aksi ini. Dampaknya tentu bisa sangat berbahaya dan
bisa mengancam keutuhan dalam bernegara.

6. Menimbulkan Perpecahan
Akibat kriminalitas ekstrem juga dapat menimbulkan perpecahan. Sebab akan terjadi rasa
saling tidak percaya, ketakutan, kecurigaan dan hal lainnya. Dalam kondisi ini, tentu akan bisa
menimbulkan perpecahan di masyarakat. Hal ini akan berdampak pada persatuan dan kesatuan.
Selain ini kondisi ini juga dapat menciptakan masalah yang lebih kompleks dan luas.

7. Hilangnya Rasa Saling Percaya


Sebagaimana dijelaskan pada poin sebelumnya, kriminalitas dapat menyebabkan rasa
saling tidak percaya. Hal ini didasari oleh rasa takut, bercampur was-was, siaga serta juga upaya
proteksi. Sebab, jika tidak demikian maka bisa saja diri kitalah yang akan menjadi korban
tindakan kriminalitas tersebut. Rasa saling tidak percaya ini akan menimbulkan konflik yang
lebih luas di masyarakat jika tidak segera di tanggulangi seperti dalam pasal perjudian togel .

8. Merugikan Negara
Tindak kriminalitas seperti Korupsi, kolusi dan nepotisme tentu akan berakibat pada
kerugian negara. Tindakan kejahatan ini merupakan salah satu tindak kriminal yang marak
terjadi di negeri ini. Apalagi hukuman yang menjerat para koruptor masih dirasa kurang tegas

7
dan berat jika dibandingkan dengan apa yang mereka perbuat seperti hukuman koruptor di cina .
Alhasil tindakan kriminal yang satu ini semakin merebak seperti jamur yang tumbuh usai di
musim penghujan.

9. Merugikan Masyarakat
Tindakan kriminal pastinya akan selalu memberikan dampak kerugian terutama bagi
masyarakat. Mereka yang menjadi korban akan dirugikan baik secara material maupun non
material. Terlebih lagi kerugian lain yang bisa terjadi sampai pada hilangnya nyawa seseorang
sebagai pelanggaran jenis-jenis hak asasi manusia . Tentunya hal inilah yang kemudian
menjadikan tindakan kriminalitas harus diperangi dengan kejelasan hukum dan juga hukuman
yang akan membuat pelakunya menjadi jera.

10. Kerugian Dialami Pihak Lain Baik Secara Materiil maupun Non Materiil
Tindakan kriminal seperti penipuan akan berakit pada kerugian yang dialami oleh pihak
lain. Tentunya hal ini menjadi sesuatu yang sifatnya memberikan kerugian baik secara material
ataupun non material. Terlebih lagi saat ini marak aksi penipuan dengan berbagai modus baik
melalui telepon, sms, dan melalui media sosial. Para korbannya bahkan terkadang tidak
menyadari bahwa mereka sedang ditipu inilah mengapa diperlukan cara melaporkan penipuan
lewat sms . Penipuan merupakan kejahatan yang paling dikutuk sebab, hal ini menimbulkan
kerugian yang tidak sedikit yang akan dialami oleh korbannya.

D. Ciri-ciri kriminalitas
Adapun ciri-ciri awal akan kemunculan kriminalitas antara lain;

1.Sistem yang tidak adil

Secara naluriah, manusia memiliki sifat atas kecemburuan yang dimilki, terutama dalam
hal kekayaan dan kekuasaan. Oleh sebab itu, kesenjangan yang lahir diikuti oleh aksi-aksi
kriminal untuk menyetarakan atau mengimbanginya.

2.Suasana atau lingkungan yang individualis

Seringkali, individu yang dari lingkungan individualis akan terjun bebas menjadi seorang
kriminal. Alasannya karena, lingkungan tadi mengarahkannya untuk egois dan menomersatukan
dirinya dengan lingkungan sekitar dengan tidak adanya hubungan sosial yang bersifat harmonis.

3.Kemiskinan yang di derita

8
Problem klasik dalam kehidupan dari ciri-ciri kriminal adalah alasan kemiskinan.
Seringkali dilontarkan sebagai tameng dan pembenaran dari setiap pelaku kriminal yang
tertangkap dan berharap mendapat keringanan dari jeratan hukum.

4.Nafsu yang tidak terkendali

Ketika individu menggebu-gebu untuk mendapatkan sesuatu, beragam cara rela ditempuh
untuk memenuhi nafsu tadi, bahkan dengan menghalalkan segala cara. Misalnya saja, individu
tadi melakukan mencuri atau pencurian untuk memenuhi atau karena nafsunya.

5.Rasa Benci

Tindakan kriminal atau menyimpang yang dilakukan terpancing karena rasa benci di
dalam hati seseorang atau kelompok pada seseorang, kelompok atau komunitas yang lain. Hal
ini, secara nyata telah banyak terjadi di dalam kehidupan masyarakat.

E. Faktor-faktor penyebab kriminalitas


Berikut inilah beberapa penyebab tindakan kriminalitas, diantaranya;

1.Urbanisasi serta industrialisasi

Keadaan yang diakibatkan dari arti urbanisasi dan industrialisasi di suatu Negara,
misalnya saja dalam karakteristik Negara berkembang, pasti berada dalam posisi dilema
perpindahan. Hal ini karena akan mengakibatkan ledakan penduduk yang nantinya menjadi
penyebab naiknya tingkat kriminalitas.

2.Kondisi sosial

Beragam kondisi sosial sebagai penyebab kriminalitas yang merugikan kehidupan


manusia. Misalnya, beragam jenis pengangguran, kemiskinan yang makin menjamur, kondisi
lingkungan yang mendukung individu melakukan kejahatan, kepincangan sosial, tekanan mental
serta kebencian.

3.Moral

Kunci dari individu dan kelompok melakukan kriminalitas adalah karena moralitas. Oleh
karena arti moral atau moralitas tentang opini seseorang mengenai sesuatu. Dalam hal ini,
kriminalitas terjadi bukan karena ada celah, namun dari penilaian baik atau buruk dari seseorang.

4.Degradasi mental
9
Penyebab ini lahir dari tingkat stres, depresi, serta tidak menemukan tempat untuk
melampiaskan atau sebagai pelampiasan rasa kesal. Oleh sebab itu, membuat seseorang
melakukan kriminalitas supaya meredam degradasi mentalnya. Dengan kata lain, tindakan itu
adalah wujud katarsisnya.

5.Tingkat pendidikan

Adanya arti pendidikan yang masih mahal, sampai saat ini, juga belum bisa sepenuhnya
mereta di sebagian daerah menyebabkan terjadinya kriminalitas. Hal ini karena, mereka tidak
memiliki pendidikan sehingga sulit untuk mendapat pekerjaan.

6.Gengsi yang tinggi


Kemajuan berjalan sangat cepat, setiap detiknya ada terjadi kemajuan, termasuk di
bidang teknologi. Hal ini membuat sebagian sulit mengikutinya, namun ada yang dengan
berlomba-lomba terus mengikuti perkembangan padahal secara nyata individu itu tidak mampu.
Tindakan ini sebagai pemantik dari penyebab kriminalitas, karena demi gengsi sampai nekat
merampok.

F. Cara Menangani kriminalitas


Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Yang bisa hanya dikurangi
melalui tindakan-tindakan pencegahan.
a) Hukuman. Selama ini hukuman (punishment) menjadi sarana utama untuk membuat jera
pelaku kriminal. Dan pendekatan behavioristik ini tampaknya masih cocok untuk
dijalankan dalam mengatasi masalah kriminal. Hanya saja, perlu kondisi tertentu,
misalnya konsisten, fairness, terbuka, dan tepat waktunya.
b) Penghilang model melalui tayangan media massa itu ibarat dua sisi mata pisau .
Ditayangkan nanti penjahat tambah ahli, tidak ditayangkan masyarakat tidak bersiap-siap.
c) Membatasi kesempatan seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal dengan
membatasi munculnya kesempatan untuk mencuri. Kalau pencuri akan lewat pintu masuk
dan kita sudah menguncinya, tentunya cara itu termasuk mengurangi kesempatan untuk
mencuri.
d) Jaga diri. Jaga diri dengan ketrampilan beladiri dan beberapa persiapan lain sebelum
terjadinya tindak kriminal bisa dilakukan oleh warga masyarakat. Cara-cara di atas
memang tidak merupakan cara yang paling efektif, hanya saja akan tepat bila diterapkan
kasus per kasus.
e) Dengan membuka layanan masyarakat, dengan adanya hal ini polisi atau pihak – pihak
yang brtanggung jawab bisa lebih tau apa keluhan masyarakat secara langsung dari
masyarakat itu sendiri dan bisa membuat pihak yang bertanggung jawab tersebut lebih
mengenal daerah yang rawan akan tindakan criminal.Misalnya bersedia bertindak atau

10
melapor pada yang berwajib apabila menjadi korban suatu tindakan kriminal atau melihat
langsung suatu kriminalitas.
f) Kesadaran untuk ikut membantu mencegah tindakan kriminal dengan ikut meronda,
melakukan pengawasan pengadaan dana untuk kegiatan pada anak dan pemuda agar tidak
terjadinya satu tindakan yang tidak di ingin kan oleh masyarakat.

Dan ada cara lain yang dapat dilakukan guna menangani tindakan kriminal yaitu:
1. Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku kriminalitas
tanpa pandang bulu atau derajat.
2. Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik
anak.
3. Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai busaya
bangsa sendiri.
4. Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai
sejak dini melalui pendidikan multi kultural; seperti sekolah, pengajian, dan organisasi
masyarakat.

G.Manfaat dari terjadinya tindakan kriminal


1. menegaskan nilai-nilai kultural dan norma-norma yang ada di masyarakat,
2. menciptakan kesatuan sosial dengan menciptakan dikotomi ‘kami’ dan ‘mereka’,
3. mengklarifikasi batasan-batasan moral,
4. perilaku menyimpang boleh jadi merupakan pernyataan sikap individu yang menentang
terhadap tujuan dan norma dalam kelompok.

D.

11
Bab III
Penutup

A. Kesimpulan
Tindak kriminal adalah tindakan yang melanggar norma dan nilai sosial serta merupakan
salah satu bentuk penyimpangan sosial karena merugikan orang lain serta dirinya sendiri.
Beberapa tindak kriminal yang sering dilakukan para pelaku kriminal yaitu
perampokkan,pencurian,pencopetan,pemerkosaan dan korupsi. Semua tindakan itu dilakukan
oleh para pelaku kriminal dengan berbagai sebab diantaranya yaitu akibat himpitan ekonomi
yang memaksa mereka melakukan itu semua. Memang mereka tidak memikirkan dampak yang
diakibatkan dari apa yang mereka buat,mereka hanya memikirkan dirinya sendiri.

Akibat yang ditimbulkan dari tindak kriminal yaitu kerugian materi yang salah satunya
disebabkan oleh pencurian, trauma berat yang salah satunya disebabkan oleh perampokan
menggunakan senjata,cacat tubuh yang salah satunya disebabkan oleh tindak pemerkosaan, atau
bahakan menyebabkan kematian yang salah satunya disebabakan oleh tindak mutilasi.
Penanganan atau solusi agar tindak kriminalitas ini yaitu salah satunya dengan cara
memberikan hukuman yang tidak pandang pangkat,jabatan atau status sosial dan memberikan
hukuman yang pantas dengan apa yang mereka lakukan, agar para pelaku tindak kriminal jera
dana tak akan mengulangi tindakan kriminalitas. Penulis rasa cara itu paling efektif guna
mengurangi tindak kriminal.
Dari kejadian tindak kriminal kita dapat mendapatkan pelajaran yaitu kita bisa
mengambil bahwa dalam melakukan apapun dan dalam keadaan apapun kita harus bisa lebih
waspada dan berhati-hati. Dan kita lebih bisa menegaskan norma – norma yang berlaku di
masyarakat.
Jadi intinya kriminalitas itu bisa terjadi bukan karena niat dari pelaku tetapi jaga karena
adanya kesempatan maka dari itu kita harus bisa tidak memberikan kesempatan pada pelaku
kriminal untuk bertindak.

B. Saran-saran
Seharusnya para penegas hukum dalam menjalankan tugasnya atau mengadili tindak
kriminal tindak pandang bulu atau memandang jabatan dan status social serta memberikan
hukuman yang seadil-adilnya agar penegakkan hukum dinegara ini dapat berjalan baik.

12
Kita sebagai masyarakat yang cinta damai seharunya kita harus bisa lebih bertindak lebih
hati – hati dan selalu waspada dimanapun kita berada akrena tindak kriminal terjadi bukan hanya
karena niat tetapi juga karena adanya kesempatan..
Kemudian memasang slogan – slogan di spanduk,banner dan televisi yang isinya
menghimbau bahwa kita harus berhati – hati dan berwaspada.

13
Daftar Pustaka
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1924090084/11Kriminalitas.docx

https://www.sosiologi.info/2021/10/pengertian-kriminalitas-menurut-para-ahli.html?m=1

https://kumparan.com/pandjipratomo/melindungi-diri-dari-kejahatan-apa-yang-bisa-kita-lakukan-
1xILzO7v6J6

https://www.google.com/amp/s/hukamnas.com/akibat-kriminalitas/amp

https://dosensosiologi.com/pengertian-kriminalitas/

https://dosensosiologi.com/contoh-kriminalitas/

14

Anda mungkin juga menyukai