Anda di halaman 1dari 12

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN

TEMA :KRIMINALITAS

MATA KULIAH SOSIOLOGI PERKOTAAN

OLEH

RICHARDO JEFRIN TOBE

(NIM : 2003030104)

DARI KELOMPOK IV

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PRODI SOSIOLOGI

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas penyertaan yang telah memberikan
rahmat -Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul
"KRIMINALITAS " ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas (Ibu
Chriestin Meka ) Selaku Dosen dimata kuliah "Sosiologi perkotaan". Selain itu,
Laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang "kriminalitas dikota
kupang " bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada (Ibu Chrietin Meka selaku dosen di bidang
studi Sosiologi ,mata kuliah " Sosiologi perkotaan" yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan ini.

Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
laporan ini.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................i

KATA PENGANTAR ......................................................................................ii

BAB I
PENDAHULUAN………………………………………….................................iii

1.1. LATAR BELAKANG…..............................................................................

1.2. RUMUSAN MASALAH……….....................................................................

1.3 MAKSUD & TUJUAN……….........................................................................

BAB II ISI……………………………………………...........................................…

2.1.
PENGERTIAN……………………………...............................................................

2.2. SEBAB AKIBAT DARI TINDAKAN KEJAHATAN .....................................

2.3. UPAYA PENANGANAN TINDAKAN KEJAHATAN .................................

BAB III
PENUTUP……………………………………………………….......................

3.1. ANALISIS
TEORI……………………………………………….............................

3.2. KESIMPULAN……………………......................................................................

DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………...................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Kriminalitas bukanlah sebuah istilah yang asing lagi, khususnya bagi masyarakat
Indonesia Khususnya dikota kupang. Semakin meningkatnya praktik kriminalitas
disusul dengan semakin maraknya pemberitaan terhadap proses kriminalitas, baik
melalui media elektronik hingga persepsi-persepsi dari kalangan masyarakat
menjadikannya sebagai suatu topik yang seakan-akan tidak pernah habis dan bosan
untuk dibahas, begitu pula dengan para pelaku kriminalitas justru semakin bertambah
dengan berbagai macam pola dan model kejahatan yang dilakukan.

Kriminalitas merupakan salah satu bentuk penyakit sosial yang memang sulit untuk
diatasi, sebab kriminalitas bukanlah suatu hal yang pasti, bisa terjadi pada siapapun
dengan usia yang tidak tertentu pula. Terkadang dilakukan secara sadar ataupun tidak
sadar hingga karena dipaksa oleh suatu situasi dan kondisi tertentu.

Oleh karena itu, sangat penting kiranya untuk menggali lebih dalam lagi tentang
hakekat kriminalitas demi menciptakan suatu pemahaman dan analisa terhadap
masalah tersebut sekaligus sebagai bentuk usaha antisipasi dan partisipasi dalam
mengendalikan kriminalitas dengan segala praktik-praktiknya.

Dengan makalah yang cukup sederhana ini penulis berusaha semaksimal mungkin
untuk menyajikan sesuatu yang sangat bermanfaat, khususnya kepada para pembaca
yang merasa memiliki suatu keresahan dan tanggung jawab terhadap masalah sosial
tersebut. Mudah-mudahan yang sedikit ini dapat menjadi sumbangan yang besar
kepada para pembaca sekalian, khususnya kepada penulis.

1.2. PERUMUSAN MASALAH


 Apa itu kriminalitas?

 Apa saja sebab – sebab terjadinya kriminalitas?

 Apa akibat yang ditimbulkan tindakan kriminal terhadap kehidupan


bermasyarakat di Indonesia?

 Bagaimana solusi yang tepat untuk menghentikan tindakan kriminal di


Indonesia?

1.3. MAKSUD & TUJUAN

Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk penyampaian tinjauan penyebab,
akibat dan solusi tindak kriminialitas.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN

 SECARA UMUM :

Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan. Berbagai sarjana telah
berusaha memberikan pengertian kejahatan secara yuridis berarti segala tingkah laku
manusia yang dapat dipidana ,yang diatur dalam hukum pidana.Kriminalitas
atautindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak
kejahatan.

 MENURUT PARA AHLI :

1. Menurut M.v.T : Kejahatan (rechtdeliten) yaitu perbuatan yang meskipun tidak


ditentukan dalam undang-undang, sebagai perbuatan pidana, telah dirasakan sebagi
onrecht sebagai perbuatan yang bertentangan dengan tata hukum.

2. R. Susilo

 Secara yuridis mengartikan kejahatan adalah sebagai suatu perbuatan atau


tingkah laku yang bertentangan dengan undang-undang.

 Secara sosiologis mengartikan kejahatan adalah sebagai perbuatan atau


tingkah laku yang selain merugikan penderita atau korban juga sangat
merugikan masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan ketentraman dan
ketertiban.

3. M. A. Elliat ;Kejahatan adalah problem dalam masyarakat modern atau tingkah


laku yang gagal dan melanggar hukum dan dapat dijatuhi hukuman yang bisa berupa
hukuman penjara, hukuman mati, hukuman denda dan lain-lain.

4. Dr. J.E. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodipuro : Kejahatan adalah setiap


perbuatan (termasuk kelalaian) yang dilarang oleh hukum publik untuk melindungi
masyarakat dan diberi sanksi berupa pidana oleh Negara. Perbuatan tersebut dihukum
karena melanggar norma-norma sosial masyarakat, yaitu adanya tingkah laku yang
patut dari seorang warga negaranya

5. Mr. W. A. Bonge : Kejahatan adalah perbuatan yang sangat antisosial yang


memperoleh tantangan dengan sadar dari Negara berupa pemberian penderitaan.

2.2 SEBAB AKIBAT DARI TINDAK KEJAHATAN

Pada umumnya penyebab kejahatan terdapat tiga kelompok pendapat yaitu:

A. Pendapat bahwa kriminalitas itu disebabkan karena pengaruh yang terdapat di


luar diri pelaku

B. Pendapat bahwa kriminalitas merupakan akibat dari bakat jahat yang terdapat di
dalam diri pelaku sendiri

C. Pendapat yang menggabungkan, bahwa kriminalitas itu disebabkan baik karena


pengaruh di luar pelaku maupun karena sifat atau bakat si pelaku.

Adapun Penyebab Kriminalitas menurut beberapa para ahli dapat disimpulkan sebagai
berikut :

1. Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas (Aristoteles)

2. Kesempatan untuk menjadi pencuri (Sir Francis Bacon, 1600-an)

3. Kehendak bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan


kontrak sosial (Voltaire & Rousseau, 1700-an)

4. Atavistic trait atau Sifat-sifat antisosial bawaan sebagai penyebab perilaku


kriminal ( Cesare Lombroso, 1835-1909)

5. Hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional (Teoritisi Klasik Lain)

Tindak kriminal juga dapat terjadi karena :

1. Pertentangan dan persaingan kebudayaan

2. Perbedaan ideologi politik

3. Kepadatan dan komposisi penduduk


4. Perbedaan distribusi kebudayaan

5. Perbedaan kekayaan dan pendapatan

6. Mentalitas yang labil

Akibat dari tindakan kriminalitas

1. Kerugian materi : Hal ini bisa terjadi jika tindakan kriminalitas masih dalam
tahap agak berat. Seperti pencopetan,penipuan penjambretan, pencurian dll, yang
tanpa di sertai dengan tindak kekerasan

2. Trauma :Trauma bisa terjadi pada seseorang yang mengalami tindakan criminal
yang biasanya di sertai dengan ancaman seperti dengan membawa benda-benda tajam
seprti pisau, clurit, pistol dll.

3. Cacat tubuh dan tekanan mental : Hal ini bisa saja terjadi jika suatu tindakan
criminal di sertai dengan tindakan criminal yang lainnya atau jika seseorang
melakukan tindakan criminal itu sudah memasuki tahap tindakan criminal yang berat.
Contohnya jika suatu tindakan pencurian disertai dengan penganiayaan, atau
pemerkosaan dan lain sebagainya.

4. Kematian : Kematian terjadi jika tindakan criminal yang di lakukan oleh


seseorang kelompok sudah memasuki tingkat sangat berat seperti pembunuhan,
mutilasi dan lain-lain. Biasanya hal ini didasari oleh beberapa motif.

2.3. CARA PENANGANAN TINDAK KEJAHATAN

Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Yang bisa hanya dikurangi
melalui tindakan-tindakan pencegahan.

1. Hukuman. Selama ini hukuman (punishment) menjadi sarana utama untuk


membuat jera pelaku kriminal. Dan pendekatan behavioristik ini tampaknya masih
cocok untuk dijalankan dalam mengatasi masalah kriminal. Hanya saja, perlu kondisi
tertentu, misalnya konsisten, fairness, terbuka, dan tepat waktunya.

2. Penghilang Model melalui tayangan media massa itu ibarat dua sisi mata pisau .
Ditayangkan nanti penjahat tambah ahli, tidak ditayangkan masyarakat tidak bersiap-
siap.
3. Membatasi Kesempatan Seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal
dengan membatasi munculnya kesempatan untuk mencuri. Kalau pencuri akan lewat
pintu masuk dan kita sudah menguncinya, tentunya cara itu termasuk mengurangi
kesempatan untuk mencuri.

4. Jaga diri Jaga diri dengan ketrampilan beladiri dan beberapa persiapan lain
sebelum terjadinya tindak kriminal bisa dilakukan oleh warga masyarakat.Cara-cara
di atas memang tidak merupakan cara yang paling efektif, hanya saja akan tepat bila
diterapkan kasus per kasus.

5. Dengan membuka layanan masyarakat , dengan adanya hal ini polisi atau pihak –
pihak yang brtanggung jawab bisa lebih tau apa keluhan masyarakat secara langsung
dari masyarakat itu sendiri dan bisa membuat pihak yang bertanggung jawab tersebut
lebih mengenal daerah yang rawan akan tindakan criminal.Misalnya bersedia
bertindak atau melapor pada yang berwajib apabila menjadi korban suatu tindakan
kriminal atau melihat langsung suatu kriminalitas

6. Kesadaran untuk ikut membantu mencegah tindakan kriminal dengan ikut


meronda, melakukan pengawasan pengadaan dana untuk kegiatan pada anak dan
pemuda agar tidak terjadinya satu tindakan yang tidak di ingin kan oleh masyarakat.

Dan ada cara lain yang dapat dilakukan guna menangani tindakan kriminal yaitu:

1. Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku kriminalitas
tanpa pandang bulu atau derajat.

2. Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik
anak.

3. Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai busaya
bangsa sendiri.

4. Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai


sejak dini melalui pendidikan multi kultural; seperti sekolah, pengajian, dan
organisasi masyarakat.

2.4. CONTOH KRIMINALITAS DI NTT


 Cerita Pilu Remaja Putri di TTS, Bunuh Pria yang Mau Memperkosanya
untuk Kedua Kali

MSK (15), remaja perempuan tersangka penikam pria berinisial ND (48) hingga tewas


saat mau memperkosanya untuk kedua kali, kini tengah menjalani rehabilitasi. 

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Rishian Krisna B, Jumat (19/2/2021) mengatakan,
saat ini MSK sudah diamankan dan direhabilitasi di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang
Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK).

"Rehabilitasi guna mendapatkan pendampingan dari psikolog dan Polwan unit PPA Polda
NTT dan Polres TTS," katanya.

Krisna mengatakan, MSK tak ditahan hanya saja diamankan oleh pihak kepolisian
karena tak ingin ada main hakim sendiri yang dilakukan oleh keluarga korban.

Krisna menambahkan, pihaknya akan mengedepankan prinsip-prinsip perlindungan


HAM dalam penyidikan kasus pembunuhan ini. Apalagi tersangka masih berusia 15
tahun dan berstatus anak. Penanganannya, kata Krisna, harus didasarkan pada
undang-undang perlindungan anak dan undang-undang sistem peradilan pidana anak,
salah satunya penghindaran dari penangkapan, penahanan/penjara.

Selama masa rehabilitasi untuk mengembalikan psikologi tersangka tersebut, polisi


juga berupaya memeriksa tersangka untuk mencari sebab akibat dari kejadian
tersebut.

"MSK mengaku pernah disetubuhi oleh korban pada Mei 2020 lalu," ungkap Krisna.

Kronologi kejadian pemerkosaan bermula pada Rabu (10/2/2021) sekitar pukul 13.00


Wita, ND menuju ke rumah MSK untuk membeli minuman keras (laru putih).

Pada saat itu ND sempat mengajak tersangka untuk bertemu di pinggir pantai yang
jaraknya 20 meter dari tempat kejadian peristiwa, MSK mengiyakan dan pergi
mengikuti korban dengan membawa sebilah pisau dan parang yang disimpan di saku
belakang celana. 

"Setibanya di tempat yang sudah dijanjikan ND menunggu MSK. Menurut pengakuan


MSK, keduanya sempat hubungan badan sebanyak satu kali saat pertemuan itu," ujar
Krisna.

Beberapa saat kemudian usai berhubungan badan, ND pun mengajak lagi tersangka
untuk melakukan hubungan badan. Namun MSK tidak mau dan saat itu ND memaksa
tersangka sehingga MSK langsung menikam korban dengan menggunakan sebilah
pisau yang dibawanya.

"Usai ditikam, MSK meninggalkan ND yang sudah ditusuk tersebut," ujar Krisna.

Atas kejadian itu, Krisna mengatakan bahwa pasal yang disangkakan kepada
tersangka MSK yaitu Pasal 338 KUHP (15 tahun penjara) sub Pasal 351 (3) KUHP (7
tahun penjara) mengacu pada Pasal 81 (2) UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak yang menyebutkan pidana penjara yang dapat dijatuhkan
kepada anak paling lama 1/2 dari masa hukuman orang dewasa.

"Jadi penyidik tidak hanya melakukan proses penyidikan berdasarkan KUHP semata, tetapi
juga memperhatikan dan menjalankan UU tentang perlindungan anak dan UU tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak," katanya.

 Siswi SMA di Flores Jadi Budak Seks 7 Pria, 4 di Antaranya Perangkat Desa

 Misteri Kematian Karyawati SPBU di Kupang, Pembunuhan dengan Modus


Lakalantas?

 Cerita Polisi Ungkap Penyelundupan 10 Paket Sabu Melalui Jasa


Pengiriman di NTT

Dan masih banyak kasus kriminal yang lain


BAB III

PENUTUP

3.1.ANALISIS TEORI

Kriminalitas adalah suatu tindakan melanggar hukum atau sebuah tindakan


kejahatan yang dilakukan oleh seseorang. Kriminalitas merupakan salah satu bentuk
penyakit sosial yang memang sulit untuk diatasi. Faktor penyebabnya pun juga
banyak, salah satunya adalah kepadatan penduduk dan juga pengangguran.
Kriminalitas juga memiliki dampak, kerugian materi, trauma, bahkan kematian.untuk
itu kita harus menguragi kriminalitas dengan cara memberikan hukuman yang
sepantasnya pada pelaku, melakukan penyuluhan pada masyarakat,dan memberikan
lapangan pekerjaan pada orang yang pengangguran walaupun sulit dilakukan dalam
jangka waktu yang pendek.

3.2. KESIMPULAN

Tindak kriminal adalah tindakan yang melanggar norma dan nilai sosial Penanganan
atau solusi agar tindak kriminalitas ini yaitu salah satunya dengan cara memberikan
hukuman yang tidak pandang pangkat,jabatan atau status sosial dan memberikan
hukuman yang pantas. agar para pelaku tindak kriminal jera dana tak akan
mengulangi tindakan kriminalitas.

Anda mungkin juga menyukai