DISUSUN OLEH ;
JUMRIA 0910580422013
FIRA FIRDAYANTI 0910580422018
AGUSNI 0910580422012
NUR SYAHRINI SYAMSUDDIN 0910580422015
ANDI MUHAMMAD JIBRIL 0910580422017
ADIMISTRASI PUBLIK
2022/2023
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASA.……….………………………………………………..2
BAB III PENUTUP……………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, kondisi masyarakatnya sangat unik karena ada satu sisi yang
sudah sangat modern dan mengenal teknologi maju, sementara disisi lain ada yang
masih terbalakang dan tidak kenal teknologi. Dari sisi geografis, ada ada msyarakat
yang hidup di kota besar dengan segala kemudahan, sementara ada juga yang hidup
terpencil di pelosok. Dari segi mata pencaharian, masyarakat ada yang bekerja dalam
industri dan ada juga yang bertani. Segala perbedaan tersebut tentu berpengaruh pada
identitas budaya masing-masing.
Proses perubahan budaya yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat, maka
akan menimbulkan terjadinya masalah sosial. Salah satu masalah yang sering terjadi
dalam kehidupan masyarakat adalah kriminalitas atau kejahatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kejahatan ?
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kejahatan
B. Jenis-jenis kejahatan
4
seperti adanya penyalagunaan narkoba yang dilakuka oleh sebagiaan artis
di Indonesia.
3. Kejahatan Korporat (Corporate Crime)
Bentuk kejahatan atau kriminalitas ini dilakukan atas nama
organisasi sosial ataupun perusahaan tertentu dengan maksud untuk
menekanangka kerugian ataupun melakukan penggelapan dalam
sistem perpajakan. Adapun contohnya adalah perusahaan tertentu
yang membuang limbahnya langsung kedalam laut sehingga
menyebabkan lingkungan tercemar.
4. Kejahatan Kerah Biru (Blue Collar Crime)
Tipikal kejahatan dalam bentuk ini dilakukan dalam jenis kelas
sosial menengah kebawah. Lantaran banyak merugikan jumlah yang
tidak terlalu besar bagi masyarakat hanya saja kadang kala sanksi
sosialnya lebih tinggi. Contohnya kejahatan kerah biru misalnya saja
mencuri sepatu di masjid.
5. Kejahatan Kerah Putih (White Collar Crime)
Maksud dari kejahatan kerah putih atau yang dikenal dengan
istilah sosiologis dengan white collar crime adalah tindakan yang
dilakukan oleh orang-orang dari kelas menengah ke atas sehingga
secara sttus sosial dan peran sosialnya sangat tinggi. Untuk
contohnya seperti adanya tindakan suap yang dilakukan sebagian
pejabat dalam menutup kausu hukumnya.
5
seperti ; para pelaku, para korban, pembuat undang-undang, penegak hukum
dan lain-lain.
Dari sudut pandang sosiologi maka dapatlah dikatakan bahwa
kejahatan adalah salah satu persoalan yang paling serius dalam hal
timbulnya Disorganisasi sosial,karena penjahat-penjahat itu sebenarnya
melakukan perbuatan-perbuatan yang mengatakan dasar-dasar dari
pemerintahan, hukum, ketertiban dan kesejahteraan umum. Beberapa
kejahatan menunjukkan sifat-sifat egoistis, ketamakan dari pelaku kejahatan,
sama sekali tidak mempedulikan kesalamat, kesejahteraan ataupun barang
milik orang lain.
Maraknya tindakan kejahatan atau kriminalitas yang tinggi, berbagai
macam upaya pencegahan dan penanggulangan kejahatan dilakukan oleh
masyarakat, mulai dari pihak-pihak yang memiliki wewenang hingga
masyarakat biasa. Kerja sama yang kuat sama sangat dibutuhkan dalam
melakukan upaya pencegahan kejahatan ini. Sehingga diperlukan peran
masyarakat untuk membantu mewujudkan lingkungan yang aman.
6
masyarakat untuk memiliki perilaku selaras dengan kehendak kelompok
masyarakat tersebut.
7
agar tidak mengulanginya lagi dan sadar bahwa hal tersebut merupakan
kesalahan. Selain itu pengendalian sosial berdasarkan petugas
pelaksananya, jenis pengendalian sosial juga dapat dibagi menjadi dua
yaitu, pengendalian formal serta pengendalian informal.
Pengendalian formal yang biasanya dilakukan oleh berbagai lembaga
resmi yang mencanangkan peraturan serta nilai dan norma secara resmi di
dalam sebuah lingkungan yang ada. Pada umumnya, peraturan maupun nilai
dan norma yang ada di lingkungan pengendalian formal dibuat secara
tertulis dan sudah ada standar yang berlaku di dalamnya.
Pengendalian formal sendiri dapat kita lihat di beberapa lingkungan
seperti pada lingkungan perusahaan, perkumpulan serikat pekerja, maupun
lembaga peradilan yang ada. Sedangkan pengendalian informal adalah
adalah pengendalian informal yang biasanya dibuat dalam sebuah kelompok
masyarakat yang memiliki sifat tidak resmi serta peraturan ataupun nilai
dan norma yang ada tidak tertulis. Pengendalian informal pada umumnya
dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti kita berkumpul dengan
keluarga ataupun bersama teman.Pengendalian informal ini juga pada
umumnya tidak direncanakan dan terjadi secara spontan.Sebagai contoh,
ketika kita berkumpul dengan teman dan memainkan sebuah
permainan.Ketika ada yang melakukan kecurangan, maka orang tersebut
akan diejek. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk pengendalian
informal.
Berdasarkan sifatnya, jenis pengendalian sosial juga dapat dibagi
menjadi dua yaitu, pengendalian sosial kuratif dan pengendalian sosial
partisipatif.pengendalian sosial kuratif yang merupakan bentuk
pengendalian sosial yang dilakukan melalui
berbagai pembinaan serta penyembuhan kepada pelaku
penyimpangan sosial untuk mengubah nilai dan norma yang ada pada
dirinya. Pengendalian sosial kuratif dapat kita lihat melalui rehabilitasi
yang diberikan kepada para pengguna obat terlarang atau narkoba serta
minuman keras beralkohol.
8
Sedangkan pengendalian sosial partisipati adalah pengendalian sosial
partisipatif yang merupakan bentuk pengendalian sosial yang dilakukan
dengan mengajak atau mengikutsertakan pelaku penyimpangan sosial yang
sudah merubah dirinya untuk membantu memperbaiki nilai dan norma
pelaku penyimpangan sosial yang lain.Pengendalian sosial partisipatif dapat
kita lihat melalui bagaimana seorang mantan pengguna obat terlarang atau
narkoba yang dijadikan sebagai duta anti narkoba untuk mengajak
masyarakat lainnya yang masih melakukan hal tersebut untuk memiliki
keinginan untuk berubah dan menjadi lebih baik lagi.
Dalam kehidupan masyarakat terdapat berbagai macam bentuk dari
pengendalian sosial yang dapat dilakukan atau dilihat. Berikut beberapa
bentuk dari pengendalian sosial, antara lain ;
1. Gosip
9
takut dan tidak melakukan hal tersebut lagi. Bentuk sanksi ini sendiri juga
memiliki dua manfaat yaitu, membantu seseorang agar sadar akan perilaku
penyimpangan sosial yang telah dirinya lakukan, dan menjadi sebuah
peringatan atau pengingat bagi anggota masyarakat lain untuk tidak
melakukan kesalahan yang sama.
4. Pendidikan
5. Agama
10
BAB III
PENUTUP
11
pendidikan serta pemahaman tentsng agama karena orang-orang yag
memiliki pendidikan yang baik serta ilmu agama yang baik memiliki peluang
yang kecil untuk melakukan kejahatan.
12
DAFTAR PUSTAKA
LINK
https://rumusrumus.com/pengertian-sosiologi-menurut-para-ahli/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/07/180340969/kejahatan-
dalam-perspektif-sosiologi
https://kumparan.com/pewpewpew/perkembangan-tingkat-kejahatan-di-
indonesia-saat-ini-1yKOa9sn7q4/2
https://dosensosiologi.com/pengertian-kejahatan-penyebab-dan-contohnya-
lengkap/
https://ersalnovantri.blogspot.com/2011/12/aspek-sosiologis-dalam-
perkembangan.html
https://www.kompasiana.com/kelompok1spkkh/
60dc1c6a06310e562c664db2/strategi-pencegahan-kejahatan-dengan-upaya-
pendekatan-sosial
https://www.gramedia.com/literasi/pengendalian-sosial/
13