Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PATOLOGI SOSIAL

Nama : Yayat Firmansyah


Kelas : Patologi Sosial B
Dosen Pengampuh : Dr. Rd. Siti Sofro Sidiq

Questions
I. Kontrak kuliah dan ruang lingkup Patologi
II. Sejarah perkembangan dan asal mula terjadinya patologi sosial
III. Pengertian patologi sosial dari para ahli
Answer
I.Ruang Lingkup Patologi Sosial
Beberapa konsep yang menjadi ruang lingkup patologi sosial. Antara lain;
a) Masalah sosial, Masalah sosial adalah kondisi yang menunjukkan adanya suatu
permasalahan dalam kehidupan masyarakat karena ketidakselarasan yang terjadi dari
berbagai unsur kehidupan sosial yang ada di lingkungan masyarakat.
b) Disorganisasi, Disorganisasi adalah berpudarnya nilai-nilai maupun norma yang ada
dalam kehidupan masyarakat karena adanya berbagai perubahan-perubahan dalam
lembaga sosial kemasyarakatan.
c) Maladjustment, Pengertian maladjustment adalah kondisi sosial masyarakat yang
didalamnya terjadi ketidaksesuaian sosial ketika masyarakat gagal dalam melakukan
adatasi dengan segala perubahan yang terjadi dalam kehidupannya.
d) Abnormal, Abnormal adalah keadaan yang menunjukkan adanya sesuatu yang dilihat
aneh dan berbeda dari yang lainnya.

II.Sejarah Perkembangan dan Asal Mula Terjadinya Patologi Sosial


A.Penyimpangan Individu Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh
seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya
seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan, seperti mencuri,
menodong, dan memeras.
B.Faktor penyebab penyimpangan sosial
1. Faktor internal, termasuk tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin, dan kedudukan
seseorang dalam keluarga.
2. Faktor eksternal, di antaranya kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan di
sekolah, pergaulan, dan media massa.
SEJARAH DAN LATAR BELAKANG MUNCULNYA PATOLOGI SOSIAL
Manusia sebagai makhluk yang cenderung selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya
telah menghasilkan teknologi yang berkembang sangat pesat sehingga melahirkan masyarakat
modern yang serba kompleks, sebagai produk dari kemajuan teknologi, mekanisasi,
industrialisasi, urbanisasi, dan lain-lain.17 Hal ini di samping mampu memberikan berbagai
alternatif kemudahan bagi kehidupan manusia, juga dapat menimbulkan hal-hal yang berakibat
negatif kepada manusia dan kemanusiaan itu sendiri yang biasa disebut masalah sosial. Adanya
revolusi industri menunjukkan betapa cepatnya perkembangan ilmu-ilmu alam dan eksakta,
namun tidak seimbang dengan berkembangnya ilmu-ilmu sosial sehingga menimbulkan berbagai
kesulitan yang nyaris dapat menghancurkan umat manusia. Misalnya, pemakaian mesin-mesin
industri di pabrik-pabrik mengubah cara bekerja manusia yang dahulu memakai banyak tenaga
manusia. Karena pemakaian tenaga kerja manusia diperkecil, terjadi pemecatan buruh sehingga
pengangguran meningkat (terutama tenaga kerja yang tidak terampil). Penduduk desa yang tidak
terampil di bidang industri mengalir ke kota-kota industri. Jumlah pengangguran di kota semakin
besar karena ada kecenderungan pengusaha lebih menyukai tenaga kerja wanita dan anak-anak
(karena upah yang lebih murah). Pada akhirnya, keadaan ini semakin menambah banyaknya
masalah kemasyarakatan (social problem). Masalah tersebut umumnya berkaitan dengan
kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Kesulitan beradaptasi dengan perubahan ini
menyebabkan kebingungan dan kecemasan, dan dapat memicu konflik, baik yang bersifat
internal maupun eksternal. Hal tersebut membuat manusia melakukan pola tingkah laku yang
menyimpang dari pola yang umum, melakukan apa pun demi kepentingannya sendiri, bahkan
cenderung dapat merugikan orang lain.Sejarah telah mencatat bahwa orang menyebut suatu
peristiwa sebagai penyakit sosial murni dengan ukuran moralistis sehingga segala hal yang meru-
pakan penyakit sosial, seperti kemiskinan, pelacuran, alkoholisme, perjudian, dan sebagainya
harus segera dihilangkan di muka bumi. Kemudian pada awal abad 19-an sampai awal abad 20-
an, para sosiolog mendefinisikan patologi sosial dan masalah sosial dengan sedikit
berbeda18.Masalahnya adalah kapan kita berhak menyebutkan peristiwa itu sebagai gejala
patologis atau sebagai masalah sosial? Menurut Kartini Kartono, orang yang dianggap kompeten
dalam menilai tingkah laku orang lain adalah pejabat, politisi, pengacara, hakim, polisi, dokter,
rohaniawan, serta kaum ilmuwan di bidang sosial. Sekalipun adakalanya mereka membuat
kekeliruan dalam membuat analisis dan penilaian terhadap gejala sosial, pada umumnya mereka
dianggap mempunyai peranan menentukan dalam memastikan baik buruknya pola tingkah laku
masyarakat. Mereka juga berhak menunjuk aspek-aspek kehidupan sosial yang harus atau perlu
diubah dan diperbaiki.
C.Strategi Meminimalkan Penyimpangan
Pihak Keluarga
1.Memberikan contoh atau suri tauladan yang sesuai norma yang berlaku dari pihak orang tua
kepada anak-anaknya, misalnya mendampingi dan memberikan penjelasan mengenai apa yang
baik dan apa yang buruk kepada anak-anak pada saat menonton tayangan televisi;
2.Membatasi dan mengawasi penggunaan media sosial kepada anak-anaknya;
3.Memberlakukan punish and reward dalam pola pengasuhan anak;
4.Mengajarkan dan memberikan pelajaran agama yang baik kepada anak-anak;
5.Meluangkan waktu dan perhatian kepada anak-anak setiap harinya saat bermain dan
mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah
Pihak Masyarakat
1.Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan dari pengaruh negatif yang ada, seperti
menggalakkan kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) guna menanggulangi
penyebarluasan obat-obat terlarang dan tindakan asusila;
2.Memperbanyak kegiatan kemasyarakatan yang positif, seperti kerja bakti dan pengajian;
3.Mengadakan pertemuan rutin setiap minggunya untuk membahas persoalan yang terjadi dalam
masyarakat dan mencari solusinya;
4.Memberlakukan peraturan yang bersifat memaksa kepada setiap individu di lingkungan
tersebut, seperti pemberlakuan jam belajar dan malam;
5.Menetapkan suatu sanksi sosial kepada setiap pelanggar norma sosial yang terjadi dalam
masyarakat.
D. Kerjasama dalam Penanganan Penyimpangan Sosial
a) Cara mengatasi dampak penyimpangan sosial
b) Penanaman nilai dan norma terhadap anak.
c) Penanaman nilai-nilai ketuhanan.
d) Pelaksanaan peraturan tidak memihak dan tegas.
e) Pembentukan kepribadian yang kuat.
f) Melaksanakan penyuluhan-penyuluhan dan rehabilitasi.
g) Mengembangkan kegiatan-kegiatan positif.
III.Pengertian Patologi Sosial menurut para ahli
1.Patologi Sosial
Patologi sendiri berasal dari kata pathos dan logos. Pathos memiliki arti penyakit atau
penderitaan, sedangkan logos adalah ilmu. Sehingga ketika digabung menjadi satu rangkaian
kata, patologi ialah ilmu yang mempelajari tentang penyakit.Oleh karena itulah patologi sosial
ini biasanya terjadi karena adanya pelanggaran terhadap adat istiadat, norma sosial, dan nilai
sosial yang ada di dalam kehidupan masyarakat.
2.Pengertian Patologi Sosial
Patologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang bentuk gejala sosial
yang dianggap tidak baik atau sakit sehingga perlu untuk segera diperbaiki, atas alasan itulah
kajian ini dekat dengan jenis penyakit sosial yang dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga
menimbulkan banyak masalah-masalah sosial dalam kehidupan masyarakat.

Disisi lain, patologi sosial ini bisa terjadi karena rendahnya kesadaran dari pemerintah
maupun orang-orang yang terlibat langsung dalam perilaku menyimpang tersebut. Untuk itu
peran pemerintah disini sangatlah penting agar dapat mengarahkan dan menentukan setiap
perbuatan masyarakat mulai dari hal-hal yang baik dan buruk.Selain itu juga harus ada hubungan
kerjasama dengan orangtua dan lingkungan sekitar agar setiap individu memiliki dorongan dan
kualitas hidup yang semakin baik dengan penerapan karakter yang baik pula dari lingkungan
setempat dan orang-orang terdekatnya.

3.Pengertian Patologi Sosial Menurut Para Ahli


Definisi patologi sosial menurut para ahli, antara lain;
a.Koe Soe Khiam (1963)
Patologi sosial adalah kondisi yang menunjukkan gejala adanya ketidaksesuaian dari
berbagai unsur yang dapat membahayakan kehidupan suatu individu maupun kelompok yang
pada akhirnya menyebabkan pengikatan sosial menjadi patah sama sekali.
b.Blackmar dan Billin (1923)
Pengertian patologi sosial adalah suatu kegagalan dari seorang individu untuk melakukan
adaptasi dengan kehidupan sosial dan terjadinya ketidakmampuan antara institusi serta struktur
sosial yang dapat membantu melakukan perkembangan kepribadian.
c.Menurut Kartini Kartono
Patologi sosial adalah semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan,
stabilitas lokal, pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun
bertetangga, disiplinkebaikan dan hukum formal.
d.Sigmund Freud (1856-1939),
Patologi sosial adalah perilaku menyimpang yang ditandai adanya pola-pola kepribadian
yang inadekuat disertai dengan pengalaman-pengalaman atau konflik-konflik ketidaksadaran
antata komponen-komponen kepribadian ide, ego dan super ego.
e.Dollard
juga berpendapat bahwa Patologi sosial adalah penyimpangan perilaku yang disebabkan
oleh adanya agresif sebagai akibat rasa frustasi yang muncul karena ketidakpuasan dalam diri
sendiri.

4.Objek Studi Patologi Sosial


Beberapa objek studi patologi sosial tersebut diuraikan sebagai berikut ini;
a.Kriminalitas
Kriminalitas adalah suatu kejahtan yang bukan berasal dari warisan atau bawaan lahir
melainkan dilakukan karena keinginan dalam diri seseorang itu sendiri. Pada dasarnya
kriminalitas ini merupakan perilaku buruk yang dapat dilakukan oleh siapapun dan dapat
dilakukan dengan adanya kesadaran penuh dengan cara direncanakan dan diarahkan pada tujuan
tertentu.Akan tetapi kriminalitas juga bisa dilakukan dengan setengah sadar yaitu didorong
dengan rangsangan – rangsangan hebat untuk mencapai tujuan tertentu. Kejahatan atau
kriminalitas ini bisa juga dilakukan dengan tidak sadar sama sekali. Seperti contohnya karena
terpaksa demi memenuhi kebutuhan hidup, mempertahankan hidupnya dari ancaman dan lain
sebagainya.
b.Sex pathologi
Sex pathologi adalah kondisi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, dimana
seseorang tidak melakukan perbuatan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam lingkungan
sekitarnya. Lebih jelasnya lagi pembahasan mengenai seks patologi ini berkaitan dengan tata
hubungan kelamin, karena dalam perjalanan sejarah persoalan seks dalam masyarakat ini
mendapat penilaian yang berbeda-beda dari berbagai kalangan.Ada pendapat yang menilai
bahwa hal tersebut suatu hal yang biasa jika dikerjakan. Akan tetapi ada pula yang menganggap
bahwa hal tersebut tidak baik apabila dilakukan. Semua hal itu tergantung dari nilai – nilai yang
dianut oleh masyarakat itu sendiri.
c.Kenakalan Remaja
Juvenile dalam bahasa Latin dinamakan “juvenilis” yang memiliki arti anak – anak,
remaja, anak muda, sifat-sifat khas pada periode remaja dan ciri karakteristik masa muda.
Sedangkan kata delinquent dalam bahasa Latin disebut “delinquere” dengan arti terabaikan atau
mengabaikan.Berdasarkan arti kata tersebut, maka jika diluaskan arti juvenile delinquency
adalah sesuatu kejahatan jahatan sosial, pelanggar aturan, pembuat ribut, pengacau, penteror,
kriminalitas dan lain-lain.Umumnya tindakan kenakalan ini dilakukan oleh anak-anak muda
yang usianya masih 22 tahun. Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa juvenile delinquency
adalah tingkah laku jahat yang dilakukan oleh anak-anak muda dan termasuk dalam gejala sakit
(patologis) karena adanya berbagai bentuk pengabaian sosial, yang pada akhirnya membuat
mereka tidak memiliki role model yang baik untuk ditiru.
5.Contoh Patologi Sosial
Beberapa contoh kajian yang ada dalam patologi sosial. Antara lain;
a.Korupsi
Korupsi adalah tindakan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan tidak sesuai dengan
berbagai peraturan, norma, maupun nilai-nilai yang ada di kehidupan masyarakat itu sendiri.
Selain itu korupsi juga disebut juga dengan istilah pencurian, penggelapan, penipuan dan lain
sebagainya.
b.Rasisme
Rasisime adalah tingkah laku seseorang yang selalu membeda-bedakan suatu golongan atau ras
tertentu dan tidak mau untuk bersikap toleransi atau menghormati adanya perbedaan tersebut,
sehingga menimbulkan berbagai tingkatan kelas sosial dalam kehidupan masyarakat.
c.Diskriminasi
Diskriminasi adalah terjadinya pembedaan dalam lingkungan masyarakat karena
beberapa faktor yang mempngaruhi seperti masalah kesetaraan gender, tinggi badan, dan
perbedaan atribut lainnya.

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan, pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa


patologi sosial ini mengacu pada berbagai permasalahan sosial yang menyimpang dari segala
perilaku baik masyarakat. Sehingga segala tingkah laku manusia yang sangat bertolak belakang
dengan berbagai norma kebaikan, pola kesederhanaan, moral, solidaritas kekeluargaan, hak
milik, disiplin, kebaikan, hukum formal, dan hidup rukun bertetangga.Oleh karena itulah
patologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai hal tentang penyakit yang berubungan dengan
gejala-gejala sosial karena adanya faktor-faktor sosial yang mempengaruhinya.
SUMBER REFERENSI
https://dosensosiologi.com/patologi-sosial/
https://ilmugeografi-com.cdn.ampproject.org/v/s/ilmugeografi.com/ilmu-sosial/upaya-pencegahan-
penyimpangan-sosial-dalam-keluarga-dan-masyarakat/amp?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D -
aoh=16312280266655&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Filmugeografi.com%2Filmu-sosial%2Fupaya-pencegahan-
penyimpangan-sosial-dalam-keluarga-dan-masyarakat
https://amp-kompas-
com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/skola/read/2020/01/09/190000869/teori-
penyimpangan-sosial-dan-bentuk-perilakunya?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D -
aoh=16312279546432&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kompas.com%2Fskola%2Fread
%2F2020%2F01%2F09%2F190000869%2Fteori-penyimpangan-sosial-dan-bentuk-perilakunya
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang
http://eprints.radenfatah.ac.id/4126/1/17. BUKU PATOLOGI SOSIAL.pdf
Kader, R. d. (2019). Patologi Sosial Masyarakat. Jurnal Pemikiran Syariah dan Hukum.

Anda mungkin juga menyukai