ANTROPOLOGI HUKUM
Nicko Pratama
Email:
2110003600322
Universitas Eka Sakti Padang
A. PENDAHULUAN
Gejala sosial adalah segala peristiwa yang terjadi antarmanusia dan oleh manusia, entah
itu individu maupun kelompok. Contoh diantaranya ialah kemiskinan, kejahatan, perang,
kewirausahaan, dan persamaan gender. Setiap gejala sosial menjadi dampak sekaligus
penyebab dari gejala sosial yang lain. Misalnya keyakinan agama memengaruhi praktik
ekonomi. Sedangkan kepentingan ekonomi menentukan teori politik. Gejala sosial berbeda
dengan gejala alam. Bentuknya juga bermacam-macam seperti gejala ekonomi, politik,
beberapa dampak positif di masyarakat, antara lain potensi munculnya nilai dan norma
pendidikan formal semakin tinggi dan merata. Adapun menurut ahli Pitrim A, pembagian
bentuk dan jenis gejala sosial yakni : Gejala sosial religius, seperti perayaan pernikahan atau
panen padi. Gejala sosial ekonomi, seperti gejala bertambahnya penggangguran dan
bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki tatanan
kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungannya.Masyarakat
yang berasal dari bahasa arab yaitu "musyarak". Dalam pengertian sosiologi, masyarakat
suatu pergaulan hidup, oleh karena manusia hidup bersama. Masyarakat merupakan suatu
Sedangkan dalam lmu antropologi Dalam buku Pengantar Ilmu Antropologi (2009) oleh
Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu. Interaksi tersebut bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa
identitas bersama.
B. PEMBAHASAN
Gejala sosial yang ada di masyarakat muncul karena perubahan sosial. Perubahan ini
terjadi karena pada dasarnya manusia mengalami perkembangan, yang pada akhirnya bakalan
berpengaruh pada sistem sosial, nilai, sikap, dan perilaku di kelompok dalam masyarakat
tersebut. Perubahan sosial yang kemudian menjadi awal dari gejala sosial ini bisa berbentuk
Penyebab masalah sosial ada dua, yakninya faktor kultural dan faktor struktural.
a. Faktor Kultural, berasal dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di dalam suatu
b. Faktor Struktural, adalah suatu keadaan yang menimbulkan pengaruh terhadap struktur,
dalam hal ini yang dimaksud dengan struktur adalah sesuatu yang disusun oleh pola
1. Beraneka Ragam: berbeda-beda karena dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berbeda
pula. Misalnya, gejala budaya nggak sama dengan gejala politik, dan lain sebagainya.
2. Bersifat Dinamis: akan terus berubah karena mengacu pada sifat manusia yang juga terus
3. Kompleks: Di dalam gejala sosial ini terdapat hubungan antar manusia yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor, misalnya ekonomi, sosial, budaya, psikologis, agama dan juga
politik.
4. Sulit Dimengerti: Ini terjadi karena gejala sosial timbul dari masyarakat yang mengalami
perubahan atau dinamis. Beda dengan gejala alam yang bisa diukur, dipelajari, bahkan
bisa diprediksi.
5. Kurang Objektif: Penilaian pada gejala sosial tergantung pada kacamata yang melihatnya.
6. Bersifat Kualitatif: tidak bisa diukur, tapi harus dilihat dan dicermati secara mendalam.
Karena menyangkut tentang interaksi sosial yang tentu tidak ada alat ukurnya.
7. Sulit Diprediksi: tidak bisa diprediksi karena bersifat dinamis, sulit dimengerti, dan juga
8. Punya Dampak Positif dan Negatif: bisa menjadi efek positif jika diterima dengan baik
sosial, artinya setiap manusia (individu) mau tidak mau, harus berhubungan (berinteraksi)
dengan orang lain agar ia dapat hidup, berkembang, tumbuh, mencapai, tujuan hidupnya.
Tanpa adanya orang lain, manusia tidak mungkin dapat hidup karena sejak lahir pun kita
Soerjono Soekanto dalam bukunya merumuskan beberapa ciri masyarakat sebagai berikut :
a. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Tingkatan hidup bersama ini bisa
b. Hidup bersama untuk waktu yang cukup lama. Dalam hidup bersama ini akan terjadi
interaksi.
d. Mereka merupakan satu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan
kebudayaan karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terkait satu dengan yang
lainnya.
Menurut Soerjono Soekanto dalam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut:
d. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama
Masalah sosial berkaitan dengan konsep das sollen (harapan) dan das sein (kenyataan). Das
sollen dan das sein tidak selalu terjadi keseimbangan. Kesenjangan itulah yang dinamakan
dengan masalah sosial jika terjadi secara berlarut-larut. Masalah sosial berkaitan dengan
Dalam ragamnya, gejala sosial dibedakan menjadi 4 macam aspek. Adapun penjelasan
mengenai pengertian ragam gejala sosial yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat sebagai
berikut:
Gejala sosial pada aspek ekonomi dapat dilihat dari banyaknya orang yang tidak dapat
Namun, dengan adanya ketidaksesuaian pengamalan norma, nilai, dan kepentingan sosial
masyarakat. Hal tersebut terjadi karena adanya ketidaksesuaian kondisi lingkungan tempat
tinggal.
Gejala sosial di aspek psikologi terjadi apabila pola pikir keseharian individu maupun
1. Gejala Sosial di Aspek Ekonomi Beberapa contoh gejala sosial di aspek ekonomi di
lainnya.
2. Gejala Sosial di Aspek Kebudayaan Beberapa contoh gejala sosial di aspek kebudayaan
3. Gejala Sosial di Aspek Lingkungan Alam Beberapa contoh gejala sosial di aspek
lingkungan alam seperti wabah penyakit menular, munculnya virus penyakit baru, dan
makanan beracun.
4. Gejala Sosial di Aspek Psikologis Beberapa contoh gejala sosial di aspek psikologis di
Contoh Dampak Gejala Sosial Positif di Masyarakat Dikutip dari buku Ragam Gejala
Sosial (2020) terbitan Kemdikbud, dampak gejala sosial terhadap masyarakat dapat bersifat
positif dan negatif. Artinya, dampak gejala sosial tidak selalu buruk ke masyarakat. Gejala
sosial berdampak positif jika masyarakat dapat terbuka dan mengimbangi perubahan sosial
yang terjadi. Gejala sosial yang dihadapi dengan cara yang tepat justru akan memberikan
Beberapa contoh dampak gejala sosial yang positif di masyarakat ialah sebagai berikut:
a. Menimbulkan munculnya norma dan nilai yang baru Gejala sosial yang baru muncul di
masyarakat tentunya akan menimbulkan perilaku atau norma baru. Diharapkan dari setiap
munculnya norma yang ditimbulkan dari perubahan sosial dapat memberikan efek positif
maupun perempuan sebagai sesama manusia. Hal tersebut akan mengurangi ketimpangan
yang semakin kompleks tentunya akan membutuhkan sebuah wadah yaitu lembaga-
sosial yang dapat diatasi akan membuka pemikiran masyarakat tentang pentingnya
pendidikan. Masyarakat akan berusaha memberikan pendidikan yang layak bagi anak-
anaknya.
Berkembangnya ilmu pengetahuan akan menjadikan SDM yang terdidik. Hal tersebut akan
industrialisasi. Selain itu, masyarakat akan sadar terhadap pentingnya ikut andil dalam
dunia politik.
f. Kebebasan dalam beragama Kehidupan masyarakat dengan kualitas SDM yang tinggi
Beberapa contoh dampak negatif dari gejala sosial adalah sebagai berikut:
b. Terjadi kesenjangan yang jauh antara masyarakat golongan miskin dan kaya
jawab sosial, hukum untuk anak, dan ketaatan beragama. Selain itu, perlunya dilakukan
pendekatan secara pribadi terhadap anak dengan memberikan rasa cinta kasih.
terjadi di berbagai bidang mulai dari kehidupan sosial sehari-hari hingga ekonomi dan
infrastruktur di desa, terlebih daerah yang tertinggal, pelayanan pendidikan dan kesehatan
yang memadai untuk masyarakat serta bantuan modal dari pemerintah untuk warga
miskin.
3. Mengatasi pengangguran
Setiap tahun pengangguran di Indonesia terus meningkat. Hal tersebut berarti bahwa
pemerintah harus memberikan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Cara mengurangi
laju pengangguran seperti pembukaan lapangan kerja yang banyak, penempatan lapangan
masyarakat.
C. PENUTUP
sosial, artinya setiap manusia (individu) mau tidak mau, harus berhubungan (berinteraksi)
dengan orang lain agar ia dapat hidup, berkembang, tumbuh, mencapai, tujuan hidupnya.
Tanpa adanya orang lain, manusia tidak mungkin dapat hidup karena sejak lahir pun kita
Seiring dengan berjalannya waktu terjadi berbagai macam perubahan dalam masyarakat,
salah satunya perubahan sosial. Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat mengakibatkan
adanya gejala sosial di masyarakat. Hal ini di sebabkan oleh faktor kultural dan faktor
struktural. Karakteristik dari gejala sosial ini yaitu beraneka ragam, dinamis, kompleks, sulit
dimengerti, kurang objrktif, kualitatif, sulit diprediksi serta memiliki dampak positi dan
negatif. Jenis gejala sosial dibagi menjadi 4 yaitu religius, ekonomi, politik, dan hukum.
Berdasarkan sumber masalah sosial menurut bidangnya yaitu ekonomi, budaya, biologis,
psikologis.
DAFTAR PUSTAKA
Darmini Roza dan Laurensius Arliman S, Peran Pemerintah Daerah Di Dalam Melindungi Hak
Anak Di Indonesia, Masalah-Masalah Hukum, Volume 47, Nomor 1, 2018.
https://doi.org/10.14710/mmh.47.1.2018.10-21
Laurensius Arliman S, Peranan Metodologi Penelitian Hukum di Dalam Perkembangan Ilmu
Hukum di Indonesia, Soumatera Law Review, Volume 1, Nomor 1, 201.
http://doi.org/10.22216/soumlaw.v1i1.3346.
Laurensius Arliman S, Peran Badan Permusyawaratan Desa di Dalam Pembangunan Desa dan
Pengawasan Keuangan Desa, Padjadjaran Journal of Law, Volume 4, Nomor 3, 2017.
https://doi.org/10.15408/jch.v4i2.3433.
Laurensius Arliman S, Penanaman Modal Asing Di Sumatera Barat Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, Supremasi Hukum, Volume
1, Nomor 1, 2018. http://dx.doi.org/10.36441/hukum.v1i01.102 .
Laurensius Arliman S, Memperkuat Kearifan Lokal Untuk Menangkal Intoleransi Umat
Beragama Di Indonesia, Ensiklopedia of Journal, Volume 1, Nomor 1, 2018,
https://doi.org/10.33559/eoj.v1i1.18.
Laurensius Arliman S, Perkawinan Antar Negara Di Indonesia Berdasarkan Hukum Perdata
Internasional, Kertha Patrika, Volume 39, Nomor 3, 2017,
https://doi.org/10.24843/KP.2017.v39.i03.p03.
Laurensius Arliman S, Partisipasi Masyarakat Di Dalam Pengelolaan Uang Desa Pasca Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Jurnal Arena Hukum, Volume 12, Nomor
2, 2019, https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2019.01202.5.
Laurensius Arliman S, Mewujudkan Penegakan Hukum Yang Baik Di Negara Hukum
Indonesia, Dialogica Jurnalica, Volume 11, Nomor 1, 2019,
https://doi.org/10.28932/di.v11i1.1831.
Laurensius Arliman S, Mediasi Melalui Pendekatan Mufakat Sebagai Lembaga Alternatif
Penyelesaian Sengketa Untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi Nasional, UIR Law
Review, Volume 2, Nomor 2, 2018, https://doi.org/10.25299/uirlrev.2018.vol2(02).1587
Laurensius Arliman S, Peranan Filsafat Hukum Dalam Perlindungan Hak Anak Yang
Berkelanjutan Sebagai Bagian Dari Hak Asasi Manusia, Doctrinal, Volume 1,
Nomor 2,2016.
Laurensius Arliman S, Ni Putu Eka Dewi, Protection of Children and Women’s Rights in
Indonesia through International Regulation Ratification, Journal of Innovation, Creativity
and Change Volume 15, Nomor 6, 2021.
Laurensius Arliman S, Gagalnya Perlindungan Anak Sebagai Salah Satu Bagian Dari Hak Asasi
Manusia Oleh Orang Tua Ditinjau Dari Mazhab Utilitarianisme, Jurnal Yuridis, Volume
3, Nomor 2, 2016, http://dx.doi.org/10.35586/.v3i2.180.
Laurensius Arliman S, Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Pada Revolusi 4.0, Jurnal
Ensiklopedia Sosial Review, Volume 2, Nomor 3, 2020..