PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala tindakan atau perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakat dianggap sebagai bentuk penyimpangan. Bentuk-bentuk
penyimpangan tersebut apabila terus berkembang akan menyebabkan timbulnya penyakit
sosial dalam masyarakat. Adapun bentuk-bentuk penyimpangan serta berbagai penyakit
sosial yang ada dalam masyarakat bermacam-macam.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah
yang akan di bahas adalah :
C. Tujuan
Dengan rumusan masalah yang telah diutarakan di atas, tujuan penulis dalam
pembuatan makalah tentang penyimpangan sosial ini adalah agar pembaca dapat :
PEMBAHASAN
A. Gejala Sosial
Gejala sosial adalah sebuah fenomena sosial yang ada di masyarakat, perubahan sosial
tersebut tidak dapat di hindari oleh kita semua. Tetapi kita bisa untuk mengantisipasinya
atau mencegahnya. Perubahan sosial bisa saja mengakibatkan dampak yang posistif
ataupun negatif..
Gejala sosial yang terjadi di dalam masyarakat terjadi karena beberapa faktor
a. Faktor kultural
Faktor kultural adalah nilai-nilai yang berkembang dan tumbuh di dalam suatu
masyarakat ataupun komunitas.
b. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah suatu keadaan yang berpengaruh terhadap struktur,
maksud dari struktur yaitu sesuatu yang di susun oleh pola tertentu.
b. Budaya
Nusantara mempunyai berbagai keberagaman budaya sehingga kita wajib untuk
saling menghormati budaya yang lain. Dengan adanya berbagai kebudayaan di
Indonesia tidak akan membuat persatuan menjadi terpecah belah.
c. Lingkungan alam
Semua yang terjadi di lingkungan alam manusia akan berdampak kepada manusia
itu sendiri. Gejala lingkungan alam bisa saja di sebabkan oleh manusia yang
menyebabkan kerusakan lingkungan alam.
d. Psikologis
Tingkah laku suatu individu tersebut bisa saja di pengaruhi oleh aspek psikologi di
dalam masyarakat. Contoh dari gejala sosial psikologis yaitu stres, tekanan jiwa,
depresi atau bahkan gangguan jiwa
Gejala sosial di masyarakat dimulai dengan adanya perubahan sosial dalam masyarakat
yang bisa saja mengakibatkan dampak positif ataupun dampak negatif. Contohnya
yaitu:
a. Perilaku koruptif
Korupsi kini sudah tidak asing bagi telinga kita karena korupsi kini sudah menjadi
budaya di Indonesia. Suatu individu atau kelompok seringkali sadar atau tidak
sadar melakukan koruptif yang bisa merugikan pihak lain
b. Kemiskin
Contoh dari gejala sosial adalah kemiskinan yang sering kita temui di sekitar kita.
Kemiskinan ada dua jenis yaitu kemiskinan relatif dan kemiskinan absolut
Kemiskinan absolut
Individu atau kelompok yang tidak bisa memenuhi kebutuhan minimnya di dalam
kehidupannya.
d. Masalah remaja
Sikap remaja di tandai dengan adanya dua ciri yang saling berlawanan seperti
keinginan untuk melawan dan sikap apatis. Sikap radikalisme merupakan
keinginan untuk melawan antara lain. sikap apatisme merupakanpenyesuaian yang
membabi buta terhadap moral generasi muda.
e. Disorgaisasi kelurga
Bentuk dari disorganisasi adalah keluarga yang tidak lengkap dari suatu
hubungan di luar nikah, perceraian, buruknnya komunikasi antara anggota
keluarga, krisis keluarga karena kepala keluarga meninggal. Dan seperti salah satu
kelaurganya terkena gangguan jiwa atau gangguan mental
g. Peperangan
Peperangan adalah suatu pertentangan antara masyarakat atau kelompok yang
berakhir dengan akomodasi.
Nilai dan Norma Sosial - Setiap manusia memiliki kriteria yang berbeda-beda
mengenai baik buruknya sesuatu. Suatu nilai berfungsi sebagai pedoman perilaku dalam
masyarakat. Seperti kerja sama, persaudaraan, rasa kekeluargaan, ketaatan, kedisiplinan,
kebersihan, ketertiban, dan lain-lain. Begitu pentingnya nilai bagi masyarakat, maka nilai
diaktualisasikan dalam bentuk norma-norma sosial yang dilengkapi dengan sanksi-sanksi
bagi pelanggarnya. Setelah nilai dan norma disepakati serta diterima, maka nilai dan
norma tersebut disosialisasikan kepada warga masyarakat secara turun-temurun.
Tujuannya agar warga masyarakat menyesuaikan perilakunya dengan nilai dan norma itu,
sehingga tercipta keter- aturan sosial.
Dari bagan di atas, kita bisa melihat bahwa kepribadian seseorang banyak dipengaruhi
oleh faktor lingkungan dan media massa. Tidak aneh apabila ada anak yang telah dibekali
oleh orang tuanya dengan beragam nilai dan norma, menjadi berantakan karena bergaul
dengan lingkungan yang tidak sehat. Apalagi di era globalisasi ditandai dengan pergaulan
bebas. Nilai dan norma yang telah ditanamkan oleh kedua orang tua seakan-akan menjadi
absurd dan ketinggalan zaman. Benarkah?
Selain itu, kepribadian seseorang dipengaruhi pula oleh kebudaya- an yang berlaku di
lingkungan sekitar. Kebudayaan merupakan pola- pola tindakan yang sering diulang-ulang
yang akhirnya menjadi sebuah kebiasaan.
Perilaku menyimpang adalah tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma dan
nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Penyebab perilaku menyimpang, yaitu,
Ketidaksanggupan menyerap nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, Proses
belajar yang menyimpang,
2.Paul B. Horton
Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap
norma-norma kelompok atau masyarakat.
3.Bruce J. Cohen
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri
dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
5.Lewis Coser
Perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan kebudayaan
dengan perubahan sosial.
b. Penyimpangan Seksual
Penyimpangan seksual Adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan.
Beberapa jenis penyimpangan seksual antara lain perzinahan, lesbianisme,
homoseksual, kumpul kebo, sodomi, transvestitisme, sadisme, dan pedophilia.
e. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan
dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat
bahwa remajaadalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut,
seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah perilaku penyimpangan sosial dalam
masyarakat. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan dari berbagai lingkungan, baik itu
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
1. Di Lingkungan Keluarga
2. Di Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan pergaulan anak yang cukup kompleks. Di dalam hal
ini, kedudukan pendidik di lingkungan sekolah memegang peran utama dalam
mengarahkan anak untuk tidak melakukan berbagai penyimpangan sosial. Berbagai hal
yang dapat dilakukan guru selaku pendidik dalam upaya mencegah perilaku
penyimpangan sosial anak didiknya, antara lain, berikut ini.
a. Mengembangkan hubungan yang erat dengan setiap anak didiknya agar dapat
tercipta komunikasi timbal balik yang seimbang.
b. Menanamkan nilai-nilai disiplin, budi pekerti, moral, dan spiritual sesuai
c. Selalu mengembangkan sikap keterbukaan, jujur, dan saling percaya.
d. Memberi kebebasan dan mendukung siswa untuk mengembangkan potensi diri,
e. Bersedia mendengar keluhan siswa serta mampu bertindak sebagai konseling untuk
membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan,
3. Di Lingkungan Masyarakat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengaruh Sosialisasi Nilai terhadap Pembentukan Kepribadian- Kepribadian tidak
akan tumbuh jika seorang individu tidak memiliki pengalaman-pengalaman sosial. Di
dalam kelompok sosial seorang individu akan mempelajari berbagai nilai, norma, dan
sikap.
Adakalanya terjadi penyimpangan terhadap nilai dan norma yang ada. Tindakan manusia
yang menyimpang dari nilai dan norma atau peraturan disebut dengan perilaku
menyimpang.terutama pada kalangan remaja karena tingkat emosionalnya cukup tinggi
dan bulum mampu mengontrol diri dalam mengambil pergaulan .perilaku menyimpang ini
tidak memandang umur baik anak-anak sampai orang dewasa bisa melakukan perilaku
menyimpang tersebut.
Perilaku menyimpang adalah tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma dan
nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Penyebab perilaku menyimpang, yaitu,
Ketidaksanggupan menyerap nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, Proses
belajar yang menyimpang, Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial, Akibat
proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan menyimpang, Akibat proses sosialisasi yang
tidak sempurna, Desakan faktor ekonomi, dan sebagainya.
Pengendalian sosial dilakukan untuk menjaga agar keteraturan sosial tetap terjaga.
Pengendalian sosial dapat dilakukan dalam bentuk teguran, ostrasisme (pengucilan),
B. Saran
Sebaiknya kita harus lebih memperhatikan dan mentaati segala aturan dan norma
yang berlaku di lingkungan kita karena perilaku menyimpang dapat menyebabkan
kerusakan moral pada masyarakat terutama pada remaja ,apalagi pada zaman ini banyak
terdapat perilaku menyimpang sehingga kita harus lebih menjaga diri dari perilaku-
perilaku tersebut agar tidak merusak masa depan kita
DAFTAR PUSTAKA
Maftuh, bunyamin dan yadi ruyadi. 1996. Sosiologi 2 untuk SMA. Bandung: Ganeca
Exact.
Http:// sosionamche. Blogspot. Com.
Http:// zuryawanisvandiar. Blogspot. Com.
Abdulsyani,Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, Bumi Aksara,(Jakarta: IKAPI,
1994).
Davis Kingslay,Human Society,cetakan ke-13, ( New York: Macmillan Company, 1960 ).
Karsidi Ravik.Sosiologi Pendidikan.(Surakarta,UNS press, 2007).
Sanderson Stephen K..Makro Sosiologi sebuah pendekatan terhadap realitas sosial.
(Jakarta:PT RajaGrafindo.,2003).