Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Segala tindakan atau perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakat dianggap sebagai bentuk penyimpangan. Bentuk-bentuk
penyimpangan tersebut apabila terus berkembang akan menyebabkan timbulnya penyakit
sosial dalam masyarakat. Adapun bentuk-bentuk penyimpangan serta berbagai penyakit
sosial yang ada dalam masyarakat bermacam-macam.

       Sudah begitu banyak penyimpangan sosial di Indonesia, terlebih di masyarakat.


Penyimpangan sosial dalam era modern sudah menjadi krusial bahkan memprihatinkan
banyak pihak, baik pemerintah, akademisi, mapupun kalangan masyarakat biasa.
Penyimpangan sosial terjadi akibat berbagai faktor, salah satunya lingkungan keluarga dan
pergaulan. Masalah penyimpangan sosial bukanlah masalah yang baru muncul. Masalah
ini telah lama lahir dan hadir dalam masyarakat. Namun demikian, masalah-masalah
penyimpangan sosial ini tetap saja ada dan melekat dalam kehidupan masyarakat seolah
tidak ada tindakan yang menanganinya.

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 1


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah
yang akan di bahas adalah :

1. Bagaimana gejala sosial yang terjadi di masyarakat?


2. Apa nilai dan norma-norma sosial dalam kehidupan masyarakat?
3. Bagaimana peran sosialisasi dalam peembentukan kepribadian?
4. Apa saja perilaku penyimpangan sosial di masyarakat?
5. Bagaimna pengendalian sosial untuk mencegah peyimpangan sosial?

C. Tujuan

          Dengan rumusan masalah yang telah diutarakan di atas, tujuan penulis dalam
pembuatan makalah tentang penyimpangan sosial ini adalah agar pembaca dapat :

1. Untuk mengetahui gejala sosial yang terjadi di masyarakat


2. Untuk mengetahui nilai dan norma-norma sosial dalam kehidupan masyarakat
3. Untuk mengetahui peran sosialisasi dalam peembentukan kepribadian
4. Untuk mengetahui perilaku penyimpangan sosial di masyarakat
5. Untuk mengetahui pengendalian sosial untuk mencegah peyimpangan sosial

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 2


BAB II

PEMBAHASAN

A. Gejala Sosial

1. Pengertian Gejala Sosisal

Gejala sosial adalah sebuah fenomena sosial yang ada di masyarakat, perubahan sosial
tersebut tidak dapat di hindari oleh kita semua. Tetapi kita bisa untuk mengantisipasinya
atau mencegahnya. Perubahan sosial bisa saja mengakibatkan dampak yang posistif
ataupun negatif..

2. Faktor Faktor Gejala Sosial

Gejala sosial yang terjadi di dalam masyarakat terjadi karena beberapa faktor

a. Faktor kultural
Faktor kultural adalah nilai-nilai yang berkembang dan tumbuh di dalam suatu
masyarakat ataupun komunitas.
b. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah suatu keadaan yang berpengaruh terhadap struktur,
maksud dari struktur yaitu sesuatu yang di susun oleh pola tertentu.

3. Jenis Jenis Gejala Sosial

Gejala Sosial mempunyai jenis-jenis sebagai berikut:

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 3


a. Ekonomi
Ekonomi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan suatu
pendapatan. Pendapatan setiap individu yang di miliki dapat mengakibatkan gejala
sosial di suatu masyarakat.

b. Budaya
Nusantara mempunyai berbagai keberagaman budaya sehingga kita wajib untuk
saling menghormati budaya yang lain. Dengan adanya berbagai kebudayaan di
Indonesia tidak akan membuat persatuan menjadi terpecah belah.

c. Lingkungan alam
Semua yang terjadi di lingkungan alam manusia akan berdampak kepada manusia
itu sendiri. Gejala lingkungan alam bisa saja di sebabkan oleh manusia yang
menyebabkan kerusakan lingkungan alam.

d. Psikologis
Tingkah laku suatu individu tersebut bisa saja di pengaruhi oleh aspek psikologi di
dalam masyarakat. Contoh dari gejala sosial psikologis yaitu stres, tekanan jiwa,
depresi atau bahkan gangguan jiwa

3. Contoh Gejala Sosial

Gejala sosial di masyarakat dimulai dengan adanya perubahan sosial dalam masyarakat
yang bisa saja mengakibatkan dampak positif ataupun dampak negatif. Contohnya
yaitu:

a. Perilaku koruptif
Korupsi kini sudah tidak asing bagi telinga kita karena korupsi kini sudah menjadi
budaya di Indonesia. Suatu individu atau kelompok seringkali sadar atau tidak
sadar melakukan koruptif yang bisa merugikan pihak lain

b. Kemiskin
Contoh dari gejala sosial adalah kemiskinan yang sering kita temui di sekitar kita.
Kemiskinan ada dua jenis yaitu kemiskinan relatif dan kemiskinan absolut

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 4


Kemiskinan relative
Individu atau kelompok yang bisa memenuhi suatu kebutuhan minimum hidupnya.
Tetapi dirinya masih merasa miskin dan masih merasa miskin di bandingkan
dengan individu lain ataupun kelompok lain.

Kemiskinan absolut
Individu atau kelompok yang tidak bisa memenuhi kebutuhan minimnya di dalam
kehidupannya.

c. Kriminalitas atau kejahatan


Kriminalitas atau kejahatan terbentuk karena proses imitasi, asosiasi
diferensial, pelaksanaan peranansosial, kompensasi, identifikasi, kekecewaan
agresif dan konsep diri.

d. Masalah remaja
Sikap remaja di tandai dengan adanya dua ciri yang saling berlawanan seperti
keinginan untuk melawan dan sikap apatis. Sikap radikalisme merupakan
keinginan untuk melawan antara lain. sikap apatisme merupakanpenyesuaian yang
membabi buta terhadap moral generasi muda.

e. Disorgaisasi kelurga
Bentuk dari disorganisasi adalah keluarga yang tidak lengkap dari suatu
hubungan di luar nikah, perceraian, buruknnya komunikasi antara anggota
keluarga, krisis keluarga karena kepala keluarga meninggal. Dan seperti salah satu
kelaurganya terkena gangguan jiwa atau gangguan mental

f. Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat


Pelanggaran terhadap suatu norma atau nilai sosial sering terjadi di dalam suatu
masyarakat. Contoh dari pelanggaran norma maupun nilai sosial seperti kenakalan
remaja, wanita malam, minuman keras dan lain sebagainnya

g. Peperangan
Peperangan adalah suatu pertentangan antara masyarakat atau kelompok yang
berakhir dengan akomodasi.

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 5


B. Nilai & Norma Sosial

Nilai dan Norma Sosial - Setiap manusia memiliki kriteria yang berbeda-beda
mengenai baik buruknya sesuatu. Suatu nilai berfungsi sebagai pedoman perilaku dalam
masyarakat. Seperti kerja sama, persaudaraan, rasa kekeluargaan, ketaatan, kedisiplinan,
kebersihan, ketertiban, dan lain-lain. Begitu pentingnya nilai bagi masyarakat, maka nilai
diaktualisasikan dalam bentuk norma-norma sosial yang dilengkapi dengan sanksi-sanksi
bagi pelanggarnya. Setelah nilai dan norma disepakati serta diterima, maka nilai dan
norma tersebut disosialisasikan kepada warga masyarakat secara turun-temurun.
Tujuannya agar warga masyarakat menyesuaikan perilakunya dengan nilai dan norma itu,
sehingga tercipta keter- aturan sosial.

1. Jenis-Jenis Nilai Sosial


Menurut Prof. Dr. Notonegoro, secara umum nilai dapat dibedakan kedalam tiga
macam, yaitu nilai vital, material dan kerohanian. Nilai material yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi fisik manusia. Misalnya makanan dan minuman. Nilai vital artinya segala
sesuatu yang berguna untuk mengadakan kegiatan atau aktivitas. Contohnya sabit yang
digunakan petani dan pisau yang menjadi alat kerja seorang juru masak. Nilai
kerohanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

2. Ciri-ciri Nilai Sosial


1) Tidak semua hal yang baik di mata masyarakat dapat dianggap sebagai nilai sosial.
2) Merupakan hasil interaksi antaranggota masyarakat.

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 6


3) Ditularkan di antara anggota-anggota masyarakat melalui pergaulan.
4) Terbentuk melalui proses belajar yang panjang melalui sosialisasi.
5) Nilai sebagai alat pemuas kebutuhan sosial.
6) Nilai berbeda-beda antara kebudayaan yang satu dengan yang lain.
7) Mempunyai efek yang berbeda terhadap individu.
8) Memengaruhi perkembangan pribadi dalam masyarakat baik positif maupun negatif.
9) Hasil seleksi dari berbagai macam aspek kehidupan di dalam masyarakat.

2. Definisi Norma Sosial


Manusia tidak pernah lepas dari peraturan. Di mana pun dan kapan pun di sekeliling
kita terdapat aturan yang membatasi perilaku manusia. Norma Sosial adalah patokan
perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Fungsinya adalah untuk memberi
batasan berupa perintah atau larangan dalam berperilaku, memaksa individu untuk
menyesuaikan diri dengan nilai yang berlaku di masyarakat dan menjaga solidaritas
antaranggota masyarakat. Oleh karena fungsi-fungsi tersebut, maka sosialisasi norma
memiliki peran yang penting dalam mewujudkan ketertiban sosial.
4. Macam-macam Norma Sosial
1) Norma Agama
2) Norma Kesusilaan (Mores)
3) Norma Adat
4) Norma Kebiasaan
5) Norma Kesopanan
6) Norma Hukum

5. Peran Nilai Dan Norma Sosial


Norma serta nilai sosial dibentuk dan disepakati bersama. Tidak dapat dimungkiri
bahwa nilai dan norma dijadikan sebagai pelindung dari tindakan destruktif orang lain
terhadap diri. Nilai dan norma sosial memiliki peranan yang berarti bagi individu anggota
suatu masyarakat maupun masyarakat secara keseluruhan.
6. Pelanggaran Nilai Dan Norma Sosial Beserta Solusinya
Menurut Robert M.Z. Lawang (1985), perilaku pelanggaran norma dibedakan menjadi
empat macam, yaitu:
1) Pelanggaran nilai dan norma yang dilihat dan dianggap sebagai kejahatan,
misalnya: pemukulan, pemerkosaan, penodongan, dan lain-lain.

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 7


2) Pelanggaran nilai dan norma yang berupa penyimpangan seksual, yaitu perzinahan,
homoseksualitas, dan pelacuran.
3) Bentuk-bentuk konsumsi yang sangat berlebihan, misalnya alkohol, candu, morfin,
dan lain-lain.
4) Gaya hidup yang lain dari yang lain, misalnya penjudi profesional, geng-geng, dan
lain-lain.

7.  Solusi Pelanggaran Norma


Dalam Sosiologi, solusi tepat dalam menangani pelanggaran norma menggunakan
pengendalian sosial. Pengendalian sosial adalah cara dan proses pengawasan yang
direncanakan atau tidak direncanakan, guna mengajak, mendidik, serta memaksa warga
masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma sosial.
Berikut ini merupakan beberapa usaha agar masyarakat menaati aturan-aturan yang ada,
seperti:
1) Mempertebal keyakinan para anggota masyarakat akan kebaikan adat istiadat yang
ada
2) Memberi ganjaran kepada warga masyarakat yang biasa taat.
3) Mengembangkan rasa malu dalam jiwa masyarakat yang menyeleweng dari adat
istiadat.
4) Mengembangkan rasa takut dalam jiwa warga masyarakat yang hendak
menyeleweng dari adat istiadat dengan berbagai ancaman dan kekuasaan.

C. Peran Sosialisasi Sosialisasi terhadap Pembentukan Kepribadian

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 8


Di dalam kelompok sosial seorang individu akan mempelajari berbagai nilai, norma, dan
sikap. Dengan mengetahui dari mana lingkungan sosial seseorang berasal, dapat diketahui
kepribadian seseorang tersebut. Dengan kata lain, sosialisasi berperan dalam membentuk
kepribadian seseorang. Jika proses sosialisasi berlangsung dengan baik, maka akan baik
pula kepribadian seseorang.

Dari bagan di atas, kita bisa melihat bahwa kepribadian seseorang banyak dipengaruhi
oleh faktor lingkungan dan media massa. Tidak aneh apabila ada anak yang telah dibekali
oleh orang tuanya dengan beragam nilai dan norma, menjadi berantakan karena bergaul
dengan lingkungan yang tidak sehat. Apalagi di era globalisasi ditandai dengan pergaulan
bebas. Nilai dan norma yang telah ditanamkan oleh kedua orang tua seakan-akan menjadi
absurd dan ketinggalan zaman. Benarkah?
Selain itu, kepribadian seseorang dipengaruhi pula oleh kebudaya- an yang berlaku di
lingkungan sekitar. Kebudayaan merupakan pola- pola tindakan yang sering diulang-ulang
yang akhirnya menjadi sebuah kebiasaan.

Kebiasaan-kebiasaan ini digunakan untuk memberikan arah kepada individu ataupun


kelompok, bagaimana seharusnya ia berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain
bahkan, telah menjadi tuntutan masyarakat di mana pun dan dalam kurun waktu kapan pun
Oleh karena itu kebiasaan-kebiasaan tersebut melekat dalam diri
masyarakat diperkenalkan  dan  dipelajari  oleh individu-indivitu secara terus-menerus.
Dalam proses yang panjang inilah, kepribadian terbentuk seiring dan sesuai dengan
kebudayaan setempat. Orang yang berasal dari suku Jawa terkesan lebih halus dan

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 9


lembut. Namun, orang Batak terkesan tegas dan keras. Perbedaan ini menunjukkan adanya
pengaruh kebudayaan terhadap pem- bentukan kepribadian seseorang.

D. Perilaku Menyimpang Dalam Masyarakat


1. Pengertian Perilaku Menyimpang

Perilaku menyimpang adalah tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma dan
nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Penyebab perilaku menyimpang, yaitu,
Ketidaksanggupan menyerap nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, Proses
belajar yang menyimpang,

1.Robert M.Z Lawang


Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang
berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka untuk memperbaiki
perilakumenyimpang.

2.Paul B. Horton
Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap
norma-norma kelompok atau masyarakat.

3.Bruce J. Cohen
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri
dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 10


4.James W. Van der Zenden
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di luar
batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.

5.Lewis Coser
Perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan kebudayaan
dengan perubahan sosial.

2. Beberapa Jenis Prilaku Menyimpang


a. Tindakan kriminal atau kejahatan
Tindak kriminal maupun kejahatan umumnya bertentangan dengan norma sosial,
dan norma agama yang berlaku di masyarakat. Yang termasuk ke dalam tindakan
kriminal antara lain: pencurian, penganiayaan, pembunuhan, penipuan,
pemerkosaan, dan perampokan.

b. Penyimpangan Seksual
Penyimpangan seksual Adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan.
Beberapa jenis penyimpangan seksual antara lain perzinahan, lesbianisme,
homoseksual, kumpul kebo, sodomi, transvestitisme, sadisme, dan pedophilia.

c. Pemakaian dan Pengedaran Obat Terlarang


Penyimpangan dalam bentuk pemakaian dan pengedaran obat terlarang merupakan
bentuk penyimpangan dari nilai dan norma sosial maupun agama. Akibat
negatifnya bukan hanya pada kesehatan fisik dan mental seseorang, tetapi lebih
jauh pada eksistensi sebuah negara.contoh obat terlarang adalah narkotika (ganja,
candu, putaw), psikotropika (estasy, amphetamine, magadon), dan
alkohol.Penyalahgunaan obat-obat terlarang memang lebih banyak terjadi pada
kaum remaja karena perkembangan emosi mereka yang belum stabil, cenderung
ingin mencoba, kepribadian yang cenderung asosial (tidak mempertimbangkan
orang lain. Menurut Dr. Graham Baliance, kaum remaja lebih mudah terjerumus
pada pemakaian obat terlarang
d. Penyimpangan Dalam Bentuk Gaya Hidup

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 11


Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari biasanya antara lain sikap
arogansi dan eksentrik. Sikap arogansi antara lain kesombongan terhadap sesuatu
yang dimilikinya. Sikap eksentrik ialah perbuatan yang menyimpang dari biasanya
sehingga dianggap aneh.

e. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan
dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat
bahwa remajaadalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut,
seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi

E. Upaya Pencegahan dan pengendalian Penyimpangan Sosial

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah perilaku penyimpangan sosial dalam
masyarakat. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan dari berbagai lingkungan, baik itu
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

1. Di Lingkungan Keluarga

Upaya pencegahan perilaku penyimpangan sosial di rumah memerlukan dukungan


dari semua anggota keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga luas. Di dalam hal ini,
masing-masing anggota keluarga harus mampu mengembangkan sikap kepedulian,

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 12


kompak, serta saling memahami peran dan kedudukannya masing-masing di keluarga.
Meskipun keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan, namun orang tua
memegang peran utama dalam membentuk perwatakan dan membina sikap anak-anaknya.
Hal ini dikarenakan orang tua merupakan figur utama anak yang dijadikan panutan dan
tuntunan, sehingga sudah sepantasnya jika orang tua harus mampu memberi teladan bagi
anak-anaknya. Dalam hubungannya dengan upaya pencegahan penyimpangan sosial di
lingkungan keluarga, orang tua dapat melakukan beberapa hal, seperti berikut ini.
a. Menciptakan suasana harmonis, perhatian, dan penuh rasa kekeluargaan.
b. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, kedisiplinan, dan ketaatan beribadah.
c. Mengembangkan komunikasi dan hubungan yang akrab dengan anak.
d. Selalu meluangkan waktu untuk mendengar dan menghargai pendapat anak,
sekaligus mampu memberikan bimbingan atau solusi jika anak mendapat kesulitan.
e. Memberikan punnish and reward, artinya bersedia memberikan teguran atau
bahkan hukuman jika anak bersalah dan bersedia memberikan pujian atau bahkan
hadiah jika anak berbuat baik atau memperoleh prestasi.
f. Memberikan tanggung jawab kepada anak sesuai tingkat umur dan pendidikannya.

2. Di Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan pergaulan anak yang cukup kompleks. Di dalam hal
ini, kedudukan pendidik di lingkungan sekolah memegang peran utama dalam
mengarahkan anak untuk tidak melakukan berbagai penyimpangan sosial. Berbagai hal
yang dapat dilakukan guru selaku pendidik dalam upaya mencegah perilaku
penyimpangan sosial anak didiknya, antara lain, berikut ini.
a. Mengembangkan hubungan yang erat dengan setiap anak didiknya agar dapat
tercipta komunikasi timbal balik yang seimbang.
b. Menanamkan nilai-nilai disiplin, budi pekerti, moral, dan spiritual sesuai
c. Selalu mengembangkan sikap keterbukaan, jujur, dan saling percaya.
d. Memberi kebebasan dan mendukung siswa untuk mengembangkan potensi diri,
e. Bersedia mendengar keluhan siswa serta mampu bertindak sebagai konseling untuk
membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan,

3. Di Lingkungan Masyarakat

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 13


Lingkungan pergaulan dalam masyarakat sangat mampu memengaruhi pola pikir
seseorang. Dalam hal ini, perlu tercipta lingkungan pergaulan yang sehat dan nyaman
sehingga dapat dijadikan tempat ideal untuk membentuk karakter anak yang baik.
a. Mengembangkan kerukunan antarwarga masyarakat. Sikap ini akan mampu
meningkatkan rasa kepedulian, gotong royong, dan kekompakan antarsesama
warga masyarakat. Jika dalam suatu masyarakat tercipta kekompakan, maka
perilaku penyimpangan dapat diminimalisasikan.
b. Membudayakan perilaku disiplin bagi warga masyarakat, misalnya disiplin dalam
menghormati keputusan-keputusan bersama,
c. Mengembangkan berbagai kegiatan warga yang bersifat positif,

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengaruh Sosialisasi Nilai terhadap Pembentukan Kepribadian- Kepribadian tidak
akan tumbuh jika seorang individu tidak memiliki pengalaman-pengalaman sosial. Di
dalam kelompok sosial seorang individu akan mempelajari berbagai nilai, norma, dan
sikap.
Adakalanya terjadi penyimpangan terhadap nilai dan norma yang ada. Tindakan manusia
yang menyimpang dari nilai dan norma atau peraturan disebut dengan perilaku
menyimpang.terutama pada kalangan remaja karena tingkat emosionalnya cukup tinggi
dan bulum mampu mengontrol diri dalam mengambil pergaulan .perilaku menyimpang ini
tidak memandang umur baik anak-anak sampai orang dewasa bisa melakukan  perilaku
menyimpang tersebut.
Perilaku menyimpang adalah tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma dan
nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Penyebab perilaku menyimpang, yaitu,
Ketidaksanggupan menyerap nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, Proses
belajar yang menyimpang, Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial, Akibat
proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan menyimpang, Akibat proses sosialisasi yang
tidak sempurna, Desakan faktor ekonomi, dan sebagainya.
Pengendalian sosial dilakukan untuk menjaga agar keteraturan sosial tetap terjaga.
Pengendalian sosial dapat dilakukan dalam bentuk teguran, ostrasisme (pengucilan),

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 14


fraundulens, hukuman, kekerasan fisik, gosip, dan lain-lain. Jenis- jenis lembaga
pengendalian sosial bisa berupa keluarga, kepolisian, pengadilan, dan tokoh masyarakat.
Fungsi pengendalian sosial yaitu mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma
sosial, memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma, mengembangkan rasa
malu, mengembangkan rasa takut, dan menciptakan sistem hukum yang sesuai dan adil.

B. Saran
Sebaiknya kita harus lebih  memperhatikan dan mentaati segala aturan dan norma
yang  berlaku di lingkungan kita karena perilaku menyimpang dapat menyebabkan
kerusakan moral pada masyarakat terutama pada remaja ,apalagi pada zaman ini banyak
terdapat perilaku menyimpang sehingga kita harus lebih menjaga diri dari perilaku-
perilaku tersebut agar tidak merusak masa depan kita 

DAFTAR PUSTAKA

Maftuh, bunyamin dan yadi ruyadi. 1996. Sosiologi 2 untuk SMA. Bandung: Ganeca
Exact.
Http:// sosionamche. Blogspot. Com.
Http:// zuryawanisvandiar. Blogspot. Com.
Abdulsyani,Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, Bumi Aksara,(Jakarta: IKAPI,
1994).
Davis Kingslay,Human Society,cetakan ke-13, ( New York: Macmillan Company, 1960 ).
Karsidi Ravik.Sosiologi Pendidikan.(Surakarta,UNS press, 2007).
Sanderson Stephen K..Makro Sosiologi sebuah pendekatan terhadap realitas sosial.
(Jakarta:PT RajaGrafindo.,2003).

Kliping Ragam Gejala Sosial di Masyarakat | 15

Anda mungkin juga menyukai