Anda di halaman 1dari 11

KETIDAKADILAN SEBAGAI MASALAH SOSIAL

Ketidakadilan merupakan tindakan yang sewenang-wenang. Ketidakadilan merupakan bagian dari

masalah sosial. Pada umumnya ketidakadilan menyangkut masalah pembagian sesuatu terhadap hak

seseorang atau kelompok yang dilakukan dengan tidak proporsional. Jika ketidakadilan tidak sigap

ditanggapi, makan akan menimbulkan berbagai masalah. Ada beberapa bentuk keadilan, diantaranya :

stereotip, marginalisasi, subordinasi, dan dominasi.

Stereotip

Stereotip adalah pemberian sifat tertentu secara subjektif terhadap seseorang berdasarkan kategori

kelompoknya. Stereotip merupakan salah satu bentuk prasangka antar ras berdasarkan kategori ras,

jenis kelamin, kebangsaan, dan tampikan komunikasi verbal maupun nonverbal. Stereotip menunjukkan

perbedaan kategori “kami” dengan “mereka”. Kami selalu dikaitkan dengan kelompok in group

sedangkan mereka sebagai kelompok out group. Anggota in group biasanya cenderung menyenangkan

kelompok sendiri, dan sebaliknya cenderung mengevaluasi orang lain berdasarkan cara pandang

kelompok. Stereotip bersifat positif dan dapat bersifat negatif.

Marginalisasi

Marginalisasi adalah proses peminggiran kelompok-kelompok tertentu dengan lembaga sosial utama,

seperti struktur ekonomi, pendidikan, dan lembaga sosial ekonomi lainnya. Perbedaan antara populasi

dan kelompok seperti etnis, ras, agama, budaya, bahasa, adat istiadat, penampilan, dan afiliasi,

memungkinkan populasi dominan untuk meminggirkan kelompok yang lemah. Marginalisasi orang

selalu melibatkan kemampuan penduduk yang dominan untuk melaksanakan beberapa tingkat kontrol

dan kekuasaan atas kelompok-kelompok yang terpinggirkan. Contoh seperti perawat, buruh pabrik,

pekerja konveksi dinilai sebagai pekerjaan rendah sehingga mempengaruhi gaji atau upah mereka.
Subordinasi

Subordinasi adalah pembedaan perlakuan terhadap identitas sosial tertentu. Umumnya yang menjadi

kelompok subordinasi adalah kelompok minoritas. Anggota kelompok mayoritas dengan anggota

kelompok minoritas diperlakukan secara tidak adil. Kelompok mayoritas sangat dominan. Mereka

menguasai sumber daya sehingga selalu merasa dapat bertindak secara tidak adil, menguasai, dan

mempunyai martabat. Sementara itu, kelompok minoritas adalah kelompok yang kurang beruntung

karena mereka secara fisik maupun kultural merupakan subjek yang diperlakukan tidak seimbang.

Contohnya : masih sedikit jumlah perempuan yang bekerja pada posisi atau peran pengambilan

keputusan dibanding laki- laki.

Dominasi

Dominasi adalah sebuah paham politik yang digunakan untuk menaklukan atau menguasai suatu daerah

atau beberapa daerah. Dominasi bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti halnya melakukan

eksploitasi terhadap ideologi, agama, kebudayaan dan juga wilayah untuk mendapatkan tujuan tertentu.

Ada berbagai bentuk dominasi diantaranya adalah perbudakan, rezim diskriminasi sistematis terhadap

kelompok minoritas, rezim politik kolonial, despotisme, totalitarianisme, kapitalisme, dan feodalisme.

Semuanya ini sangat potensial merugikan segmen yang tidak memiliki keunggulan komparatif dan

kompetitif. Contoh dominasi seperti kedatangan orang kulit putih dibenua Asia, Afrika, Amerika.

Dominasi ini juga banyak kita jumpai dalam pengelompokkan lain. Kita banyak menjumpai kelompok

etnis mendominasi kelompok etnis lainnya. Ketidakadilan bertentangan dengan Pancasila dan UUD

1945. Sila kelima Pancasila berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Secara keseluruhan,

pasal-pasal UUD 1945 menekankan pentingnya keadilan dalam segala aspek kehidupan.
1. PENGERTIAN MASALAH SOSIAL

a. Pengertian berdasarkan istilah

Istilah masalah sosial mengandung dua kata yaitu “Masalah” dan “sosial”. Kata “masalah” berart

persoalan yang mengacu pada kondisi, situasi, atau perilaku yang tidak diinginkan, bertentangan, aneh,

tidak benar dan sulit. Sementara itu kata “sosial”mengacu pada masyarakat, hubungan sosial, struktur

sosial, dan organisasi sosial. Secara istilah masalah sosial adalah persoalan-persoalan sosial yang tidak

diinginkan, atau bertentangan dengan keinginan masyarakat.

b. Pengertian masalah sosial menurut para ahli

a) Arnold rose

Menyatakan bahwa masalah sosial dapat didefinisikan sebagai suatu situasi yang telah memengaruhi

sebagian besar masyarakat sehingga mereka percaya bahwa situasi itu adalah sebab dari kesulitan

mereka. Situasi itu dapat diubah.

b) Raab dan selznick

Berpandangan bahwa masalah sosial adalah masalah hubungan sosial yang menantang masyarakat itu

sendiri atau menciptakan hambatan atas kepuasan banyak orang.

c) Ricard dan ricard

Berpendapat bahwa masalah sosial adalah pola perilaku dan kondisi yang tidak diinginkan dan tidak

dapat diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat.

d) Soejono soekanto

Menyatakan bahwa masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau

masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

c. Klasifikasi masalah sosial

Soejono soekanto membedakan masalah sosial menjadi 4 yaitu :

a) Masalah sosial dari faktor ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran


b) Masalah sosial dari faktor biologis, misalnya penyakit menular

c) Maslah sosial dari faktor psikologis misalnya penyakit saraf, bunuh diri, gila dan lain-lain

d) Masalah sosial dari faktor kebudayaan, misalnya perceraian, pencurian, kenakalan remaja, konflik ras

dan lain-lain.

e) Kepincangan warisan fisik yang diakibatkan oleh pengurangan atau pembatasan-pembatasan sumber

daya alam mencangkup masalah warisan sosial misalnya pertumbuhan dan berkurangnya penduduk,

pembatasan kelahiran, Migrasi, angka harapan hidup, kualitas hidup, pengangguran, depresi,

pendidikan, politik dan supremasi hukum serta juga mencangkup kebijakan sosial misalnya perencanaan

ekonomi, perencanaan sosial dan lain-lain.

a. Masalah-masalah penting

Beberapa masalah sosial penting yaitu :

· Kemiskinan adalah suatu keadaan seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan

taraf kehidupan kelompokndan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam

kelompok tersebut.

· Kejahatan dianggap sebagai masalah sosial sebab dapat merugikan anggota masyarakat lainnya.

· Disorganisasi keluarga (keretakan keluarga) sebagai unit terkecil ditengah-tengah masyarakat karena

anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya.

Misalnya, hubungan diluar nikah, perceraian dan sebagainya.

· Peperangan dipandang sebagai bentuk pertentangan yang dashat sehingga merugikan dan

menimbulkan disorganisasi baik dinegara yang menang maupun pihak yang kalah. Contoh perang antara

israel dan palestina mengakibatkan kerugian harta dan hilangnya nyawa manusia.

· Pelanggaran terhadap norma bisa berupa pelacuran, kenakalan remaja dan sebagainya

· Masalah kelainan seksual misalnya homoseks, sodomi dan sebagainya


· Masalah kependudukan, akan jadi masalah apabila jumlah pertumbuhan penduduk tidak diimbangi

dengan kualitas hidup yang memadai, maka akan menjadi beban bagi negara.

e. Masalah sosial dalam perspektif teori fungsional, konflik dan interaksi simbolis

· Teori fungsionalis berpandangan bahwa masalah sosial muncul dari kegagalan institusi sosial,

kelompok dan bagian lain dari masyarakat untuk menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya.

· Teori konflik berpandangan bahwa maslah sosial muncul dari eksploitasi kelompok yang kuat terhadap

kelompok yang lemah.

· Teori interaksi simbolis berpandangan bahwa masalah-masalah sosial muncul karena pergaulan

dengan pelanggar hukum dan pelabelan karakter yang buruk.

2. KEMISKINAN SEBAGAI MASALAH SOSIAL

Kemiskinan adalah suatu keadaan seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai

dengan taraf kehidupan kelompokndan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun

fisiknya dalam kelompok tersebut. Pada masyarakat yang bersahaja, kemiskinan identik dengan kesulita

memenuhi kebutuhan primer (sandang dan pangan) tetapi pada masyarakat kota yang lebih modern,

kemiskinan berarti harta bendanya tidak cukup untuk memenuhi standar kehidupan yang ada

dilingkungannya.

Faktor penyebab terjadinya kemiskinan adalah karena faktor pribadi, faktor geografis, faktor

ekonomi dan faktor sosial.

a) Faktor pribadi

Dilihat dari faktor pribadi, kemiskinan disebabkan oleh penyakit fisik, penyakit mental, dan pendidikan

seseorang. Penyakit fisik yaitu penyakit jasmani yang diderita oleh seseorang, yang menyebabkan

seseorang tidak mampu bekerja secara maksimal dalam mencari nafkah. Misalnya sesorang yang
kecelakaan hingga menyebabkan kecacatan, misal nya kecelakaan yang menyebabkan buta dan lain-lain.

Sementara itu penyakit mental adalah sifat, karakter atau kebiasaan seseorang. Sifat malas, boros serta

karakter yang buruk seperti judi, mabuk-mabukan juga dapat menyebabkan kemiskinan. Dan faktor

pendidikan yang dapat menyebabkan kemiskinan misalnya buta huruf dapat menyebabkan seseorang

menjadi miskin.

b) Faktor geografis

Faktor geografis yanf menyebabkan kemiskinan antara lain:

· Iklim dan cuaca yang kurang baik menyebabkan produktivitas menurun

· Tidak adanya sumber daya alam yang memadai, misalnya tidak ada tanah yang subur, mineral dan air

yang cukup.

· Bencana alam, seperti letusan gunung berapi, angin topan, banjir dan gempa bumi menyebabkan

kerusakan serius pada perumahan dan pertanian.

c) Faktor ekonomi

Kemiskinan yang disebebkan oleh faktor ekonomis yaitu :

· Sebab-sebab pertanian, seperti pupuk yang tidak cukup, perbaikan dan mesin yang tidak mutakhir,

penyakit, tidak adanya sarana untuk melindungi ladang dari hama dan hewan, takhayul,serta eksploitasi

petani oleh tuan tanah

· Distribusi kekayaan yang tidak merata, dalam sistem kapitalis, yang kaya terus kaya, dan yang miskin

terus miskin

· Depresi ekonomi yang dapat menyebabkan penurunan dalam perdagangan, penutupan pabrik dan

pengangguran jutaan buruh dan pedagang kecil

· Pengangguran adalah penyebab kemiskinan yang paling serius

· Penimbunan kekayaan yang tidak produktif, seperti pembelian perhiasan.

d) Faktor sosial
Dilihat dari faktor sosial, adapun penyebab terjadinya kemiskinan yaitu :

· Sistem pendidikanyang kurang baik dapat menyebabkan orang yang berpendidikan menganggur dan

menjalani kemiskinan

· Perumahan yang tidak cukup dapat orang terpaksa tinggal ditempatpemukiman kumuh yang kotor

yang tidak sehat, konsekuensinya kapasitas untuk mereka bekerja berkurang sehingga menyebabkan

kemiskinan

· Salah kelola dalam rumah tangga juga dapat menyebabkan kemiskinan. Kita sering mengenal

peribahasa besar pasak daripada tiang, akibatnya tabungan tidak ada dan hutang semakin bertambah

dan menjerat kehidupan.

Upaya menanggulangi kemiskinan, presiden telah mengeluarkan perpres no 15 tahun 2010

tentang percepatan penanggulangan kemiskinan. Tujuannnya adalah untuk mempercepat penurunan

angka kemiskinan hingga 8% sampai 10% pada akhir tahun 2014.

Penanggulangan kemiskinan adalah kebijakan dan program pemerintah dan pemerintah daerah

yang dilkuakan secara sitematis, terencana, dan bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk

mengurangi jumlah penduduk miskin dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial.kegiatan ini

diantaranya dilakukan melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarkat, pemberdayaan usaha ekonomi

mikro dan kecil. Strategi percepatan penaggulangan kemiskinan dilakukan dengan hal-hal berikut :

a. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin

b. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat kecil

c. Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil

d. Mensinergikan kebiijakan dan program penanggulangan kemiskinan.

3. KRIMINALITAS SEBAGAI MASALAH SOSIAL

Istilah kriminalitas berarti kejahatan. Kejahatan adalah sebagai perilaku yang melanggar hukum

atau undang-undang yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seperti
membunuh, merampok, mencuri, memperkosa dan sebagainya. Hukuman bagi pelaku tindakan

kejahatan akan dikenakan hukuman pidana. dimana, seorang pelaku kejahatan akan dihukum penjara

bahkan dihukum mati sesuai dengan tingkat kejahatan dan pasal perundang-undangan yang dilanggar.

Pada dasarnya kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, diffrensiasi,

kompensasi, identifikasi, dan kekecewaan yang agresif. Namun pada masyarakat modern kejahatan

telah berkembang dengan istilah kejahatan kerah putih (white collar crime), yang awalnya di sebut

business crime (kejahatan bisnis) atau economic criminality (kejahatan ekonomi). Sosiolog menggunakan

istilah kerah putih atau kejahatan elite untuk mengacu pada kegiatan kriminal oleh orang-orang dari

status sosial yang tinggi yang dilakukan mereka dalam konteks pekerjaan mereka. Misalnya kasus

pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal.

Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan kejahatan adalah :

· Terjadi perubahan sosial, ekonomi, politik, seperti perang dan bertambahnya pengangguran

· Pemerintah yang lemah dan korup sehingga mendorong orang mencari kesempatan untuk berbuat

kejahatan

· Masalah kependudukan dan kesulitan ekonomi

· Pengembangan sikap mental yang keliru, misalnya ambisi yang berlebihan untuk menaikan status

membuat seseorang melakukan suap

· Kurang contoh teladan dan orang yang dituakan atau senior.

Untuk mengatasi tindakan kriminalitas dapat dilakukan dengan cara :

a. Preventif yaitu dengan cara pencegahan, seperti imbauan atau penyuluhan

b. Represif yaitu dengan cara penaggulangan dengan cara keras, seperti dengan penangkapan, penjara

atau bahkan hukuman mati.


Untuk mengatasi kriminalitas di lingkungan sekitar kita, dibutuhkan kamauan, kepedulian, dan

kerjasama antar masyarakat. Terciptanya sebuah lingkungan yang peduli, saling menghargai dan

toleransi diharapkan dapat mengurangitingkat kriminalitas dalam hidup berbangsa dan bernegara.

4. KESENJANGAN SOSIAL-EKONOMI SEBAGAI MASALAH SOSIAL

Secara etimologis, kesenjangan berarti tidak seimbang, tidak simetris atau berbeda. Kesejangan

sosial berhubungan dengan stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial merujuk pada suatu hirearki, hak-hak

istimewa relatif yang berdasarkan pada kekuasaan, kepemilikan, dan pretise. Selanjutnya kesenjangan

sosial berdampak pada kesenjangan sosio-ekonomi, yang mencangkup kemiskinan dan kesejahteraan.

Berdasarkan bentuknya kesenjangan dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Kesenjangan klasik

Kesenjangan klasik mencangkup perbedaan kelas, status, kekayaan, prestise yang dimediasikan oleh

gender, pendapatan dan pendidikan.

b. Kesenjangan baru

Kesenjangan baru mengikuti kesadaran yang lebih besar akan komplek sitas global yang meningkat dan

adanya berbagai rentang pilihan yang lebih besar, seperti pola konsumsi, gaya hidup dan dinamika

identitas.

Faktor yang menyebabkan kesenjangan ekonomi antaralain sebagai berikut :

· Menurunnya pendapatan perkapita sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa

diimbangi peningkatan produktivitas

· Ketidakmerataan pembangunan antar daerah sebagai akibat kebijakan politikdan kekurangsiapan SDM

· Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan

dan kewirausahaan.
Kunci utama bagi upaya mengatasi kesenjangan sosial ekonomi adalah memberi akses kepada

setiap anggota mastyarakat untuk menikmati dan memanfaatkan berbagai fasiltas sosial serta memberi

kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan perekonomiannya.

Sikap atau perilaku individu dan kelompok masyarakat yang sesuai dengan upaya itu adalah

sebagai berikut

· Hidup sederhana sesuai dengan kebutuhan

· Peduli kepada warga yang kurang mampu dan memciptakan pekerjaan bagi mereka

· Meningkatkan pendidikan dan teknologi untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi

· Menghargai kreativitas dan hasil karya orang lain, sehingga timbul kerjasama saling menguntungkan.

Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah sosial yang timbul dari kesenjangan sosial ekonomi

antara lain melakukan kebijakan berikut:

· Memberi subsidi terhadap pemenuhan kebutuhan yang esensial bagi masyarakat yang kurang mampu,

seperti subsisi BBM, dan kartu jaminan kesehatan sosial

· Mengalakkan program UMKM (usaha mikro kecil menengah)

· Pelatihan kewirausahaan untuk menimbulkan jiwwa kewirausahaan dikalangan masyrakat.

5. KETIDAKADILAN SEBAGAI MASALAH SOSIAL

Ketidakadilan merupakan tindakan yang sewenang-wenang. Ketidak adilan pada umumnya

menyangkut maslah pembagian suatu terhadap hak sesorang atau kelompok yang dilakukan secara

tidak proporsional. Jika ketidakadilan tersebut terjadi berlarut-larut dan tidak disikapi dengan baik oleh

penyelenggara negara hal itu akan menimbulkan berbagaimasalah. Ketidakadilan memiliki 5 prinsip

yaitu :

a. Elitisme efisien

b. Pengecualian diperlukan

c. Prasangka adalah wajar


d. Keserakahan adalah baik

e. Putus asa tidak bisa dihindari

Ada beberapa bentuk ketidakadilan yaitu stereotip, marginalisasi, subordinasi, dominasi.

· Stereotip mmerupakan salah satu bentuk prasangka antar ras berdasarkan ras, jenis kelamin

kebanggaan dan keterampilan komunikasi verbal maupun non verbal.

· Marginalisasi adalah proses pemutusan hubungan antar kelompok-kelompok tertentu dengan lembaga

sosial utama, seperti struktur ekonomi, pendidikan, dan lembaga sosial ekonomi lainnya. Perbedaaan

antara populasi dan kelompok seperti etnis, ras, agama, budaya, bahasa, adat istiadat, penampilan dan

afiliasi memungkinkan populasi dominan untuk meminggirkan kelompok yang lemah.

· Subordinasi atau penomorduaan adalah perbedaan perlakukan terhadap identitas sosial tertentu.

Biasanya yang menjadi kelompok subordinasi adalah kelompok minoritas.

· Dominasi adalah sifat yang lebih mengutamakan kepentingan kelompok mayoritas, sedangkan

kelompok minoritas dinomorduakan atau bahkan diabaikan. Ada berbagai bentuk dominasi yaitu

perbudakan, diskriminasi, kolonial, despotisme, kapitalisme, feodalisme, dan sebagainya.

Bentuk ketidakadilan diatas, dsangat potensial merugikan masyarkat lemah yang tidak memiliki

kemapuan komperatif ataupun kompetitif. Ketidakadilan sangat bertentangan dengan pancasila dan

uud 1945 yaitu sia ke 5 keadilan seluruh rakyat indonesia. Secara keseluruhan pasal uud 1945

menekankan pentingnya keadilan bagi seluruh rakyat indonesian dari segala aspek.

Anda mungkin juga menyukai