Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“BAHASA INDONESIA”

KELAS : XI IPA 2
KELOMPOK :4
ANGGOTA KELOMPOK :

1. ABINAWA WISHNUTAMA 5. ISKANDAR ZULKARNAEN


2. AHMAD FAUZI 6. MUHAMMAD FADLI
3. ASIF AHMAD ARIEF 7. MUHAMMAD IQBAL
4. FIRASYA ADITYA 8. RAFI ABDUL AZIZ

“ANALISIS NOVEL HABIBIE & AINUN”

SMA NEGERI 1 TAJURHALANG


KABUPATEN BOGOR
2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan semaksimal
mungkin. Seperti yang kita ketahui cerita Habibie Ainun sangat popular di Indonesia, karena
ceritanya sangat menginspirasi bagi anak-anak muda. Oleh karena itu, kami ingin
meresensikan mengenai cerita tersebut agar memberikan gambaran mengenai jalan ceritanya
serta unsur-unsur pembangun yang ada di dalamnya. Semua itu akan kami bahas pada
makalah kali ini. Makalah ini juga kami buat berdasarkan materi pembelajaran Bahasa
Indonesia kelas XI semester 1 mengenai Cerpen, Roman, dan Novel.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun kesempurnaan makalah
ini sangat kami harapkan. Serta kami pula mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Ida
Nurlaila Z.A selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, atas perhatian serta waktunya
kami ucapkan terima kasih banyak.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Unsur Intrinsik
2.1.1 Alur
2.1.2 Latar
2.1.3 Tema
2.1.4 Amanat
2.1.5 Penokohan/Perwatakan
2.1.6 Sudut pandang
2.1.7 Gaya bahasa
2.2 Unsur Ekstrinsik
2.3.1 Nilai pendidikan
2.3.2 Nilai Religius
2.3.3 Nilai Moral
2.3.4 Nilai Estetika
2.3.5 Nilai Politik
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Habibie merupakan presiden Republik Indonesia yang ke tiga. Sebelumnya ia
menjabat sebagai wakil Presiden Indonesia ke 7. Selain itu, Habibie juga dikenal
sebagai seorang profesor dan ilmuan dalam teknologi aviasi internasional dan satu
satunya presiden Indonesia hingga saat ini yang berlatarbelakang teknokrat.
Habibie memiliki seorang istri yang bernama Ainun. Mereka menikah pada 12
Mei 1962. Akan tetapi pada 2010, Ainun mengalami sakit dan diharuskan untuk
menjalankan pengobatan di Jerman. Akan tetapi pada tanggal 10 Mei 2010, Ainun
meninggal dunia dan meninggalkan rasa sedih yang mendalam bagi Habibie. Untuk
mengenang istrinya tersebut, Habibie menulis sebuah novel yang berisikan kisah
hidupnya bersama Ainun yang diberi judul Habibie Ainun. Novel tersebut sangat laris
dan sangat popular karena isinya sangat inspirasi mulai dari aspek pendidikan hingga
percintaan.
Hingga saat ini, banyak orang yang menyukai novel karya Habibie tersebut
karena di dalamnya banyak pembelajaran yang dapat kita ambil dan kita jadikan
sebagai contoh ataupun sebagai pelopor pemberi semangat dalam mengejar mimpi.
Tetapi sayang sekali banyak orang yang hanya membaca novel tersebut tanpa
memahami betul isi dari novel tersebut. Bahkan banyak ula yang tidak mengetahui
unsur-unsur pembangun dari novel karya Habibie tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di identifikasi masalah sebagai
berikut.
1. Sulitnya membedakan antara suatu jenis cerita/karangan dengan jenis lainnya.
2. Kurangnya pemahaman dalam menganalisis unsur pembangun sebuah cerita
3. Masih banyaknya yang tidak menyadari jika di dalam sebuah cerita selalu
terdapat amanat.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat di
rumuskan masalah sebagai berikut.
1. Termasuk ke dalam jenis cerita apakah Habibie Ainun?
2. Unsur apa saja yang terkandung dalam cerita Habibie Ainun?
3. Apa amanat yang dapat kita ambil dari cerita tersebut?
1.4 Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat di simpulkan tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mencari tahu jenis dari cerita Habibie Ainun
2. Meresensikan cerita Habibie Ainun

3
3. Menganalisis amanat yang terkandung dalam cerita Habibie Ainun

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Unsur Intrinsik
2.1.1 Alur
Novel ini menggunakan alur maju. Dimulai dari penceritaan masa muda
Habibie dan Ainun ke masa tua mereka, dan novel diceritakan dengan baik.
Diakhiri dengan kematian Ainun. Berikut ini jalan cerita novel Habibie Ainun.
Habibie dan Ainun dikisahkan menjadi teman satu sekolah saat SMA. Namun
kala itu Habibie belum menyukai Ainun dan menyebutnya hitam seperti gula
Jawa. Keduanya kemudian melanjutkan mimpi masing-masing. Habibie
bersekolah ke Jerman sementara Ainun menjadi dokter. Setelah dewasa, keduanya
kembali bertemu. Habibie jatuh cinta pada Ainun yang menurutnya kini sudah
cantik seperti gula pasir. Setelah keduanya makin dekat, Habibie dan Ainun pun
memutuskan untuk menikah. Habibie membawa Ainun ke Jerman untuk
menemaninya bekerja hingga meraih gelar doktor. Keduanya pun menjalani
kehidupan yang sederhana dan serba prihatin.
Karier Habibie sebagai insinyur di Jerman cukup sukses. ia juga berhasil
meraih gelar doktor. Kala itu, Ainun juga hamil dan mereka hidup bahagia dengan
anak mereka. Setelah lulus sebagai doktor, Habibie mencoba mengirim surat pada
Indonesia dan menawarkan diri untuk bekerja di industri penerbangan Indonesia.
Namun Indonesia menolak dengan alasan bahwa industri penerbangan di dalam
negeri saat itu masihlah belum siap. Habibie pun akhirnya meneruskan kariernya
di luar negeri. Ia banyak berkontribusi pada industri di luar negeri. Ainun yang
mulai merindukan kariernya sebagai dokter juga memilih untuk kembali bekerja
menjadi dokter. Beberapa tahun kemudian, Indonesia yang telah dipimpin oleh
Presiden Soeharto memanggil Habibie untuk pulang. Pemerintah Indonesia
menjanjikan siap untuk mendukung segala proyek pembangunan yang dirancang
oleh Habibie. Habibie pun menerima tawaran tersebut. Namun ia meninggalkan
Ainun yang masih bekerja sebagai dokter dan anak-anaknya di Jerman.
Di Indonesia, Habibie memulai proyek pembuatan pesawat terbangnya di
Industri Pesawat Terbang Nusantara atau IPTN. Beberapa tahun kemudian, Ainun
memutuskan untuk berhenti sebagai dokter. Ainun dan anak-anak pun pulang ke
Indonesia. Habibie juga telah ditunjuk sebagai Menteri Riset dan Teknologi di era
pemerintahan Soeharto. Habibie juga mengalami banyak ujian selama menjabat
sebagai menteri. Banyak orang-orang yang berusaha menyuapnya hingga berbagai
media yang memberitakan proyeknya. Selama itu pula, Ainun selalu ada untuk
mendukungnya. Hingga akhirnya pada tahun 1995, pesawat pertama buatan
Indonesia yang merupakan proyek Habibie berhasil mengudara. Hal tersebut
menjadi prestasi besar BJ Habibie. Setelah itu, Habibie kemudian diangkat
menjadi wakil presiden Indonesia. Habibie pun semakin sibuk dengan tugasnya
sebagai wakil presiden. Di masa tersebut, Indonesia juga semakin mengalami
krisis ekonomi. Puncaknya adalah peristiwa Mei 1998 yang membuat Presiden
Soeharto mundur dari jabatannya.
Habibie kemudian menggantikan posisi Soeharto sebagai presiden Indonesia.
Di masa pemerintahannya, Habibie mengeluarkan banyak keputusan penting
untuk Indonesia, namun banyak pula permasalahan yang ia hadapi. Habibie kian

5
sibuk sebagai presiden dan sering kali tak memikirkan kondisi kesehatannya. Hal
itu sering kali membuat Ainun marah.
Pada pemilu tahun 1999, Habibie memutuskan untuk tidak ikut dalam
pemilihan presiden. Setelah lengser dari jabatannya sebagai presiden, Habibie pun
banyak menghabiskan waktu untuk berkeliling dunia bersama Ainun. Namun pada
masa itu pula, Ainun divonis mengalami kanker ovarium yang sudah kian parah.
Habibie kemudian membawa Ainun ke Jerman untuk menjalani pengobatan di
sana. Ainun telah menjalani berkali-kali operasi, namun kondisi Ainun kian hari
kian menurun. Pada 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie pun meninggal dunia.
2.1.2 Latar
 Latar Tempat
Latar tempat yang mendominasi dalam novel ini yaitu di rumah orang
tua Ainun, di Jerman, di Munich (Jerman), dan di Jakarta.
 Latar Waktu
Latar waktu pada novel Habibie Ainun adalah pada Pagi hari, Siang
hari, Sore hari, dan Malam hari
 Latar suasana
Latar suasana pada novel Habibie Ainun yaitu mengangkat latar
suasana yang mengharukan
2.1.3 Tema
Tema yang diangkat dalam novel ini adalah kehidupan Habibie dan Ainun.
Novel ini menceritakan kisah hidup Habibie mulai dari Habibie sekolah hingga
pertemuannya dengan Ainun, dan pada akhirnya menikah dengan Ainun. Novel ini
menceritakan kesetiaan dari Ainun yang selalu mendampingi Habibie saat Habibie
berusaha keras untuk mewujudkan mimpinya, begitu pula sebaliknya dengan Habibie
yang selalu setia dan menjaga Ainun.
2.1.4 Amanat
Novel ini menceritakan kegigihan seorang tokoh dalam menggapai mimpinya.
Dan akhirnya, mimpi tersebut dapat terwujud berkat kerja keras dan semangat dari
istri tercintanya. Semangat juang Habibie dan Ainun serta kesetiaan mereka dapat
kita contoh dan kita teladani.
2.1.5 Penokohan/Perwatakan
 Habibie : Pandai, setia, bijaksana, baik, tekun, pekerja keras dan
ulet
 Ainun : Pandai, baik, setia, lemah dan sangat menyayangi
Habibie
 Ayah Habibie : Bijaksana, baik dan sangat memahami anaknya
 Ibu Habibie : Baik, bijaksana dan sangat memahami anaknya
 Hanung : Licik, jahat, pemaksa, pengancam.

2.1.6 Sudut pandang


Sudut padang yang digunakan penulis pada novel Habibie Ainun ini ialah
sudut pandang orang pertama tunggal. Karena penulis dalam novel berperan
sebagai ‘Aku’.

6
2.1.7 Gaya bahasa
Gaya bahasa novel Habibie dan Ainun, yaitu:
1) Perbandingan meliputi perumpamaan dan personifikasi;
2) Pertentangan meliputi hiperbola dan litotes;
3) Pertautan meliputi metonomia dan sinekdoke; dan
4) Perulangan meliputi tautotes.
2.2 Unsur Ekstrinsik
2.3.1 Nilai pendidikan
Nilai pendidikan adalah nilai yang dapat dipercaya keberadaannya bisa
mendorong seseorang untuk berbuat lebih positif lagi dalam kehidupan individu
maupun bermasyarakat. Sehingga nilai yang ada dalam karya sastra contohnya novel
“Habibie & Ainun” dapat merubah seseorang menjadi lebih berpendidikan.
2.3.2 Nilai Religius
Dalam novel “Habibie & Ainun” ada banyak nilai keagamaan yang bisa
diambil, contohnya pada kutipan novel berikut ini: “Saya memeluknya sambil
memanjatkan doa bersama membaca Al-Fatihah”. “Kebiasaan mengunjungi atau
berziarah ke pemakaman juga kerap dilakukan orang-orang di hari raya. pada
kesempatan itu mereka mengirim doa untuk keluarga yang sudah meninggal”. Di
sampul belakang novel ini terdapat foto Habibie dan Ainun berada di kota
Mekkahtidak secara langsung foto tersebut menceritakan dan menjelaskan dirinya
menunaikan ibadah haji di Mekkah, yang mana hal tersebut menunjukkan bahwa
identitas dirinya adalah muslim yang berusaha taat kepada Rukun Islam yang kelima.
2.3.3 Nilai Moral
Nilai moral dapat berupa pesan religius keagamaan ataupun pesan kritik
sosial. Seperti pada contoh penggalan cerita berikut ini: “Ainun sifatnya sangat sosial
dan selalu membantu dengan keterbatasannya memenuhi keluarga saya”. “Ainun terus
menerus dengan kesabaran dan ketabahan yang tulus memberi suport dan mengilhami
saya dalam segala pekerjaan-tugas, baik di Kantor Institute Kontruksi Ringan maupun
di Perusahaan Talbot”. Pada beberapa penggalan dan dorongan moral terhadap
suaminya Habibie, serta Ainun selalu terlibat dalam kehidupan sosialnya. Nilai moral
lain yang bisa diambil pada novel ini yaitu pelajaran untuk pemuda Indonesia, dan
pembaca novel di atas menunjukkan bahwa seorang Ainun selalu memberikan
semangat bagi para pemuda Indonesia khususnya generasi muda novel tersebut dapat
diaplikasikan sebagai acuan dan bukti bahwa bangsa Indonesia tidak lemah dan
memiliki potensi yang mampu bersaing di ranah dunia internasional, semangat dan
kerja keras merupakan tolak ukur dalam keberhasilan suatu bangsa yang cerdas untuk
meraih impian dan mempersiapkan masa depan serta persaingan dunia yang semakin
intelektual, dan tentunya di sini peran pemerintah sangat diperlukan untuk
menyokong generasi muda menjadi lebih berkualitas.
2.3.4 Nilai Estetika
Novel “Habibie & Ainun” dibuat untuk menunjukkan kepada dunia sebagai
bentuk sebuah kasih sayang suami terhadap istrinya yang selama kehidupannya tidak
pernah terjadi perselisihan serta di tanamkan rasa keromantisan dan keharmonisan
dalam sebuah keluarga. “Saya bahagia malam-malam berdua di kamar: dia sibuk di
antara kertas-kertasnya yang berserakan di tempat tidur, saya menjahit, membaca atau
berbuat yang lainnya. Saya terharu melihat ia pun banyak membantu tanpa diminta:

7
mencuci piring, mencuci popok bayi yang ada isinya”. Dalam penggalan cerita di atas
menunjukkan bahwa seorang Habibie adalah suami yang romantis selalu
membahagiakan istrinya Ainun meskipun dalam hal sekecil apapun, dan hal tersebut
sebagai contoh untuk pembaca di dalam keharmonisan sebuah rumah tangga.
2.3.5 Nilai Politik
Pada novel habibie dan ainun terdapat nilai politik, karena didalam novel
tersebut menceritakan tentang ditunjuknya beliau sebagai menteri riset dan teknologi
diera pemerintahan presiden soekarno. Pada tahun 1998 beliau di angkat menjadi
wakil presiden dan pada tanggal 21 Mei tahun 1998 beliau menggantikan posisi
presiden soeharto yang mundur jabatan akibat terjadinya kerusuhan Mei 1998.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Cerita Habibie Ainun merupakan novel yang menceritakan mengenai kehidupan
Habibie dan Ainun. Pada novel ini Habibie diceritakan sebagai seseorang yang pandai,
setia, bijaksana, tekun serta pekerja keras. Sementara itu Ainun diceritakan sebagai
seseorang yang setia, pandai, dan sangat menyayangi Habibie. Alur dalam novel ini yaitu
menggunakan alur maju dan latar tempat yang digunakan yaitu di dua negara (Indonesia,
dan Jerman). Dalam novel ini juga terdapat amanat yang sangat berharga yaitu mengenai
kesetiaan serta berani mengejar mimpinya hingga tercapai.
Cerita dalam novel ini juga sangat bagus dan sangat menginspirasi, karena cerita
ini diambil dari kisah nyata sosok petinggi Indonesia yang berhasil mendapatkan sorotan
dari masyarakat. Selain itu, cerita ini juga sangat menarik untuk dibaca karena didalam-
Nya tidak hanya terkandung kisah cinta tetapi juga mengandung nilai pendidikan, moral,
religius, politik, bahkan nilai estetika.

Anda mungkin juga menyukai