Anda di halaman 1dari 23

PEMBARU ISLAM

KELOMPOK 4 :
1. Arvarissa Alwin P. H. (05)
2. Briananda Nur R. W (06)
3. Defikha Dhiya’ulhaq (08)
4. Desila Restu Sahita (09)
5. Gina Dalifah Agum R. (14)
6. Ilham Fathur Rahman (15)
7. Putri Fadilla Nisa (29)
Periodesasi Kebudayaan
Islam

Dibagi menjadi 3 garis besar :

1. Periode abad klasik 650- 1250 M


2. Periode abad pertengahan 1250-1800 M
3. Periode abad modern 1800-sekarang
Periode Abad Klasik
Islam mencapai kemajuan di abad klasik disebabkan oleh :
1. Umat islam melaksanakan ajaran Al Quran yang
memerintahkan supaya manusia banyak menggunakan
akal
2. Umat islam melaksanakan ajaran Rasulullah saw yang
mendorong agar kaum muslimin tidak hanya menuntut
ilmu agama, tetapi juga mempelajari ilmu lain yang
bermanfaat
3. Umat islam mengembangkan ilmu agama dengan
berijtihad dan mengembangkan sains.
4. Ulama yang berdiri sendiri dari penguasa.
Periode Abad Pertengahan
Ciri ciri periode ini adalah :

1. Ulama kurang berani melakukan ijtihad.


2. Para ulama menganggap bahwa penggunaan akal
yang diajarkan Al-Quran sudah bukan zamannya.
3. Ulama pada periode ini menerima saja karya karya
yang dihasilkan oleh ulama zaman abad klasik.
4. Banyak ulama yang bergantung pada penguasa
5. Para ulama pada periode ini hanya mengikuti
(bertaklid) pada ulama zaman klasik.
6. Ulama hanya sibuk pada ilmu agama saja
Periode Abad Modern
 Pada periode abad modern mulailah
muncul kesadaran umat islam karena
orang Eropa berhasil menguasai dunia
islam. Dengan kondisi itu membuat para
ulama sadar atas derita kemunduran yang
dialami umat islam dibanding kemajuan
eropa.Oleh karena itu pada abad ini
muncul para ulama dengan gagasan yang
bertujuan memajukan umat islam.
Tokoh-Tokoh
Pembaru Islam
Pada Masa Modern
Pembaru dari India

1. Syah Waliyullah 1703-1762 M

Lahir di Delhi pada 21 februari 1703.


Karya yang sangat terkenal berjudul
hujjatullah al balighah dan fuyun al
haramain.
Penyebab kemunduran islam
menurut Syah Waliyullah
1. Terjadinya perubahan sistem pemerintahan islam dari
sistem kekhalifahan menjadi sistem kerajaan.
2. Sistem demokrasi yan g melekat dalam kekhalifahan
diganti dengna sistem monarkhi absolut.
3. Perpecahan di kalangan umat islam merupakan
akibat dari adanya perbedaan aliran yang muncul di
dalamnya. Tiap aliran mengaku dirinya paling benar.
4. Mencampuradukkan ajaran islam dengan unsur
ajaran lain, sehingga ajaran islam yang murni
menjadi kurang jelas.
2. Sayyid Ahmad Khan (1817-
1898 M)

Lahir di Delhi pada tahun


1817. Menurutnya islam di
India dapat meningkat, apabila
India bekerjasama dengan
Inggris. Karena, Inggris adalah
penguasa terkuat di India.
Pemikiran Sayyid Ahmad Khan
tentang pembaruan islam
1. Kemunduran islam disebabkan oleh umat islam yang
tidak mengikuti perkembangan sains dan teknologi
produk barat.
2. Ilmu dan teknologi modern adalah hasil pemikiran
manusia.
3. Islam adalah agama yang memiliki paham hukum
alam buatan Tuhan.
4. Sumber ajaran islam hanya Al-Quran dan Al-Hadist.
5. Umat islam harus didorong untuk memiliki sikap dan
perilaku yang mencerminkan semangat berpikir.
6. Mendirikan sekolah/pendidikan.
3. Muhammad Iqbal (1876-1938)

 Lahir di Punjab, India pada tahun 1876. Ia


adalah seorang penyair dan filosof.
 Pemikiran Iqbal mengenai kemunduran
dan kemajuan umat islam mempunyai
pengaruh pada gerakan pembaruan
dalam islam.
Pemikiran M. Iqbal tentang
pembaruan dalam islam
1. Ijtihad mempunyai kedudukan penting dalam
pembaruan islam. Oleh karena itu pintu ijtihad tetap
terbuka.
2. Umat islam perlu mengembangkan sikap dinamis
(mengikuti perkembangan zaman).
3. Kemunduran umat islam disebabkan oleh kebekuan
dan kebuntuan umat islam.
4. Umat islam harus menguasai sains dan teknologi yang
dimiliki barat.
5. Lebih memperhatikan zuhuddan menyebabkan
kurangnya perhatian-perhatian terhadap masalah
dunia dan sosial kemasyarakatan.
Pembaru dari Mesir

1. Muhammad Ali Pasya (1765-1849 M)

 Beliau lahir di Kawala, Yunani, tahun 1765 dan meninggal


di Mesir tahun 1849. Beliau adalah seorang keturunan
Turki sebagai seorang raja.
 Beliau mencetuskan ide dan gagasan yang inovatif pada
zamannya yaitu mendirikan sekolah-sekolah modern yang
akan memasukkan ilmu modern dan sains kedalam
kurikulum sekolah tersebut.
2. Rifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahwi (1801-1873
M)

 Beliau lahir di Tahta, Mesir tahun 1801


dan meninggal pada tahun 1873 di Kairo.
Ia merupakan lulusan Al-Azhar.
 Pemikiran Al-Tahwi tentang Pembaruan Islam

1. Islam tidak hanya mementingkan kesejahteraan akhirat


tapi juga hidup di dunia.
2. Kekuasaan raja yang absolut harus dibatasi syariat. Oleh
karena itu, harus selalu musyawarah dengan ulama dan
kaum intelektual
3. Syariat harus diartikan sesuai dengan perkembangan
zaman
4. Ulama harus mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan
modern agar syariat dapat tegak di kehidupan modern
5. Pendidikan harus bersifat universal
6. Umat islam harus dinamis
3. Jamaludin Al-Afghani (1839-1897 M)

 Lahir di Afghanistan tahun 1939 dan meninggal di


Istanbul tahun 1897. Saat Al-Afghani melawan
golongan yang disokong oleh Inggris, beliau kalah.
Sehingga, ia memutuskan untuk pindah ke Mesir.

 Pemikiran Al-Afghani Tentang Pembaruan Islam

1. Kemunduran umat islam dikarenakan diri umat


islam sendiri.
2. Untuk mengembalikan kejayaan islam, islam harus
kembali pada ajaran islam murni, serta harus
dipahami dengan akal dan kebebasan berpikir.
3. Menggunakan pemerintahan yang
demokratis/musyawarah.
4. Tidak ada pemisahan antara agama dan politik.
Rasa solidaritas harus hidup kembali di dunia islam.
4. Muhammad Abduh (1849-1905 M)

 Lahir di daerah Mesir hilir tahun 1849 dan


meninggal tahun 1905. Ia menjadi murid Al-
Afghani mulai tahun 1871 dan mempelajari
filsafat dengannya.

 Ide Pembaruan Muhammad Abduh yang


berdampak positif pada pengembangan
pemikiran islam :

1. Pintu ijtihad masih terbuka lebar bagi umat


islam.
2. Islam adalah ajaran rasional yang sejalan
dengan akal. Dengan akal, maka ilmu
pengetahuan menjadi maju.
3. Kekuasaan negara harus dibatasi oleh
konstitusi yang dibuat oleh negara yang
bersangkutan.
5. Muhammad Rasyid Rida (1865-1935 M)

 Lahir di Lebanon tahun 1865. Ia murid Muhammad Abduh


yang paling dekat.

 Pemikiran Rasyid Rida Tentang Pembaruan Islam :

1. Di tengah kehidupan umat islam harus ditumbuhkan sikap


aktif dan dinamis.
2. Umat islam harus meninggalkan sikap dan pemikiran kaum
yang hanya pasrah pada keadaan.
3. Menafsirkan ayat dan hadist dengan akal tanpa
meninggalkan prinsip.
4. Umat islam harus menguasai sains dan teknologi.
5. Perlu dilakukan pemurnian ajaran islam di tengah
kehidupan umat islam.
Pembaru dari Turki

1. Sultan Mahmud II (1785-1839 M)

 Mahmud diangkat menjadi Sultan tahun 1807. Setelah beliau


berkuasa, maka pusat pemerintahan Kerajaan Turki Usmani
bertambah kuat
 Pemikiran Pembaruan Sultan Mahmud II
1. Menerapkan sistem demokrasi.
2. Menghapus anggapan ‘sultan’ yang dianggap suci.
3. Memasukkan ‘keilmuan umum’ ke dalam kurikulum
lembaga pendidikan madrasah.
4. Mendirikan sekolah untuk mempersiapkan tenaga
administrasi dan ahli penerjemah.
5. Mendirikan sekolah kedokteran, militer, dan teknik.
2. Namik Kemal (1840-1888 M)

 Seorang pemikir terkemuka dari


golongan intelegensia Kerajaan
Turki Usmani yang banyak
menentang kekuasaan absolut
sultan. Pemikirannya banyak
dipengaruhi Ibrahim Sinasi.
 Namik Kemal tidak menerima ide
baru yang datang dari Barat apa
adnya, tetapi dimodifikasi
sehingga sesuai dengan ajara
islam
Pengaruh Gerakan
Pembaruan terhadap
Perkembangan Islam di
Indonesia
1. Bidang Akidah
Melakukan pembaruan dalam pemahaman Islam, agar tidak
mudah dimasuki dengan paham fatalisme, budaya syirik,
takhayul, bid’ah, & khurafat.

2. Bidang Politik
Melakukan pembaruan dengan tujuan membebaskan negara
Indonesia dari cengkeraman bangsa Belanda.

3. Bidang Pendidikan
Melakukan perubahan kurikulum pendidikan dan memadukan
dengan pendidikan modern.

4. Bidang Ekonomi
Melakukan pembaruan yang bertujuan memperbaiki kondisi
ekonomi rakyat Indonesia.
Nilai Positif Gerakan
Modernisasi Islam
1. Nilai Persatuan
Menjalin persatuan dan kesatuan umat Islam yang terpecah
belah karena perbedaan paham dan aliran.
2. Nilai Solidaritas
Menjalin persaudaraan (ukhuwah islamiah)berdasarkan rasa
senasib seperjuangan.
3. Nilai Pembaruan
Bebas dari takhayul, bid’ah, & khurafat.
4. Nilai Jihad
Ingin menemukan kembali ajaran Islam yang penuh dinamika
perjuangan.
5. Nilai Kemerdekaan
Mengandung niali kemerdekaan, terutam kemerdekaan berpikir.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai