Anda di halaman 1dari 11

TUGAS SEJARAH PEMINATAN

MERKANTILISME

Di susun oleh :

AEN
WIWI
IIP
APRIL
RESTU
TAJUDIN
AGUNG

KELAS : XI IPS 3

SMAN 20 KAB TANGERANG


2017

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Merkantilisme
.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Merkantilisme dan manfaatnya untuk Siswa/Siswi
SMAN 20 Kab Tangerang ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pakuhaji, Agustus 2017

Penyusun
Kelas : XI IPS 3

2
DAFTAR ISI
Kata pengantar ........................................................................................................... i

Daftar isi .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang ............................................................................................... 1

b. Rumusan masalah ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian merkantilisme........................................................................................... 2

Dampak merkantilisme eropa pada sejarah duni ....................................................... 3

Jenis merkantilisme.................................................................................................... 4

Tokoh-tokoh merkantilisme ....................................................................................... 5

BAB III PENTUP

Kesimpulan

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia lahir, ada dengan segala kebutuhannya. Pada awal peradaban manusia, kebutuhan
ini terbatas dan bersifat sederhana. Namun, dengan semakin majunya tingkat peradaban,
makin banyak dan makin bervariasi pula kebutuhan manusia. Di lain pihak, alat pemenuhan
kebutuhan manusia terbatas adanya. Ketidakseimbangan antara kebutuhan yang selalu
meningkat dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas tersebut ,menyebabkan
diperlukannya sebuah ilmu yang disebut Ilmu Ekonomi. Manusia hidup dalam suatu
kelompok masyarakat yang secara keseluruhan memnbentuk suatu sistem. Sistem secara
sederhana dapat diartikan sebagai interaksi, atau kaitan, atau hubungan dari unsur-unsur yang
lebih kecil membentuk satuan yang lebih besar dan kompleks sifatnya. Dengan demikian,
sistem ekonomi adalah interaksi dari unit-unit ekonomi yang kecil (para konsumen dan
produsen) ke dalam unit ekonomi yang lebih besar, di suatu wilayah tertentu. Sistem ekonomi
yang dianut tiap kelompok masyarakat atau negara tidak sama. Hal ini tergantung dari
keputusan-keputusan dasar tentang pemilikan, produksi, distribusi, serta komsumsi
dilakukan. Ada keputusan- keputusan yang lebih diserahkan kepada orang perorangan
(swasta) dan ada pula yang harus diatur oleh pusat. Bentuk sistem dengan corak keputusan
pertama (lebih banyak diserahkan pada kemauan orang per orang) disebut sistem
Liberal/kapitalisme. Sebaliknya, sistem yang serba diatur dan dikomandi oleh pemerintanh
disebut sosialisme/komunisme. Tentu saja tiap negara memilih salah satu dari kedua bentuk
ekstrem dari sistem ekonomi yang disebutkan diatas. Diantara kedua sistem ekonomi tersebut
masih terdapat bentuk yang disebut sistem perekonomian campuran (mixed economy).
Masing-masing sistem ekonomi memiliki penggagasnya masing-masing, banyak pula aliran-
aliran yang memunculkan gagasan-gagasannya tentang system ekonomi, baik itu lebih
cenderung pada sistem ekonomi kapitalisme maupun sistem sosialisme.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian teori Merkantilisme?
2. Unsur Apa saja yang terdapat dalam Merkantilisme ?
3. Tokoh Tokoh Merkantilisme

4
BAB II

PEMBAHASAN

Merkantilisme adalah praktik dan teori ekonomi, yang dominan di Eropa dari 16 ke abad ke-
18,[ yang dipromosikan lewat peraturan ekonomi pemerintahan suatu negara untuk tujuan
menambah kekuasaan negara dengan mengorbankan kekuatan nasional saingannya. Ini
adalah mitra dari politik ekonomi absolutisme atau monarki absolut. Merkantilisme termasuk
kebijakan ekonomi nasional yang bertujuan untuk mengumpulkan cadangan moneter melalui
keseimbangan perdagangan positif, terutama barang jadi. Secara historis, kebijakan tersebut
sering menyebabkan perang dan juga termotivasi untuk melakukan ekspansi kolonial. Teori
merkantilis bervariasi dalam penerapannya terkini dari satu penulis ke yang penulis lain dan
telah berkembang dari waktu ke waktu. Tarif tinggi, terutama pada barang-barang
manufaktur, merupakan fitur yang hampir universal dari kebijakan merkantilis. Kebijakan
lainnya termasuk:

menciptakan koloni di luar negeri;


melarang daerah koloni untuk melakukan perdagangan dengan negara-negara lain;
memonopoli pasar dengan port pokok;
melarang ekspor emas dan perak, bahkan untuk alat pembayaran;
melarang perdagangan untuk dibawa dalam kapal asing;
subsidi ekspor;
mempromosikan manufaktur melalui penelitian atau subsidi langsung;
membatasi upah;
memaksimalkan penggunaan sumber daya dalam negeri; dan
membatasi konsumsi domestik melalui hambatan non-tarif untuk perdagangan.

Atau dapat dikatakan suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu
negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang
bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting. Aset
ekonomi atau modal negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital (mineral
berharga, terutama emas maupun komoditas lainnya) yang dimiliki oleh negara dan modal ini
bisa diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan mencegah (sebisanya) impor
sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Merkantilisme
mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan melakukan

5
perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong eksport (dengan banyak
insentif) dan mengurangi import (biasanya dengan pemberlakuan tarif yang besar). Kebijakan
ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem
ekonomi merkantilisme.

Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah Eropa pada awal periode
modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era di mana kesadaran bernegara sudah mulai
timbul). Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu negara dalam
mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini pula sistem kapitalisme mulai
lahir. Kebutuhan akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme akhirnya mendorong
terjadinya banyak peperangan dikalangan negara Eropa dan era imperialisme Eropa akhirnya
dimulai. Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir abad ke-18, seiring
dengan munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh Adam Smith dalam bukunya The
Wealth of Nations, ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris, yang notabene saat itu
adalah negara industri terbesar di dunia.

Istilah "sistem dagang" digunakan oleh kritikus terkemuka, Adam Smith,[3] tetapi
"merkantilisme" telah digunakan sebelumnya oleh Mirabeau.

Sementara banyak negara menerapkan teori ini, satu contoh adalah Perancis, ekonomi negara
paling penting di Eropa pada saat itu. Raja Louis XIV mengikuti bimbingan Jean Baptiste
Colbert, umumnya pengendalian keuangan (1662-1683). Ditetapkan bahwa negara harus
memerintah di bidang ekonomi seperti yang terjadi di diplomatik, dan bahwa kepentingan
negara seperti yang diidentifikasi oleh raja yang unggul dari pedagang dan orang lain. Tujuan
dari kebijakan ekonomi merkantilis adalah untuk membangun negara, terutama di usia perang
gencarnya, dan negara harus mencari cara untuk memperkuat ekonomi dan melemahkan
musuh asing

C. Dampak Merkantilisme Eropa pada Sejarah Dunia

Merkantilisme melahirkan kapitalisme. Kapitalisme melahirkan imprealisme.


Ekonomi Kerajaan Inggris semakin meningkat pada zaman Raja Henry VII. Inggris
memperoleh keuntungan besar dari perdagangan luar negerinya. Kemudian, merkantilisme
mendorong pemerintah untuk menguasai daerah lain yang akan dimanfaatkan sebagai daerah
monopoli perdagangannya. Kesuksesan Inggris memanfaatkan daerah-daerah koloninya,

6
membuat Bangsa Eropa tergiur (Belanda, Perancis dan Spanyol). Tak heran merkantilisme
semakin memperluas peperangan antar-bangsa-eropa dalam rangka memperebutkan daerah-
daerah koloni di penjuru dunia. Politik merkantilisme ini jugalah yang melahirkan
terbentuknya persekutuan dagang masyarakat Eropa, seperti EIC di India dan VOC di
Indonesia.
Dengan perkembangan teknologi, merkantilisme mampu mendukung perubahan bentuk
usaha domestic system berubah menjadi manufacture system. Dengan demikian politik
ekonomi merkantilisme mendukung berlangsungnya revolusi industri yang berkembang di
negara Inggris. Revolusi industri ini juga kemudian mengantarkan kita pada perubahan
signifikan dalam sejarah manusia.
Dampak dari merkantilisme dalam sejarah:
1. Lahirnya kolonialisme imprealisme
2. Aktifnya perdagangan internasional.
3. Berkembangnya teknologi-teknologi baru, misalnya Act of Navigation yang sangat
membantu perkapalan Inggris, penemuan mesin uap dalam rangka efisiensi produksi
membawa Inggris pada revolusi industry

D. Jenis Merkantilisme
Pada dasarnya Merkantilisme adalah cara untuk mencapai kemakmuran negara. Namun pada
prakteknya ada dua jenis merkantilis yang bisa dibedakan berdasarkan cara mencapai
kemakmuran. Kedua jenis merkantilis tersebut adalah
1. Kelompok Bullionist
Kelompok bullionist berkembang sebagai awal perkembangan kelompok merkantilist murni,
dipelopori oleh Gerald Malynes. Kelompok ini mengaitkan kemakmuran negara dengan
banyaknya logam mulia. Semakin besar stok logam mulia di dalam negeri, semakin makmur,
megah dan berkuasa negara tersebut.
Kebijakan kelompok ini adalah
o mendorong ekspor sebesar-besarnya, (kecuali logam mulia)
o melarang impor dengan ketat, (kecuali logam mulia)
o surplus ekspor harus dibayar dengan logam mulia
2. Merkantilist Murni
Kata kunci merkantilist murni adalah aspek suku bunga. Suku bunga yang rendah akan
menguntungkan pencari kredit, dan ini diperlukan untuk mendorong kegiatan ekonomi.

7
Agar kegiatan ekonomi dapat berkembang maka harga barang juga harus meningkat dan
peningkatan harga barang dapat terjadi apabila jumlah uang beredar meningkat. Agar uang
bertambah maka jalan yang paling mudah adalah melakukan perdagangan internasional. Oleh
karena itu setiap negara wajib berusaha memperoleh neraca perdagangan yang
menguntungkan (favorable balance of trade).
Pendukung utama kelompok merkantilis murni adalah Thomas Mun (Inggris), Colbert
(Perancis), Von Hornigh (Jerman) dan Becker (Austria).

TOKOH - TOKOH MERKANTILIS

Merkantilisme berkembang pada abat ke-15 sampai 17, dan berasal dari kata merchand yang
artinya pedagang. Walaupun para ahli masih meragukan apakah merkantilisme benar
merupan suatu aliran/mashab atau bukan, namun aliran ini memiliki dampak yang besar
dalam perkembangan teori ekonomi.
Aliran ini timbul pada masa ketika perdagangan antar negara semakin berkembang pesat.
Kalau di masa sebelumnya masyarakat dapat mencukupi kebutuhannya dengan dengan
memproduksi sendiri, pada masa merkantilisme ini berkembang paham bahwa jika sebuah
negara hendak maju, maka negara tersebut harus melakukan perdagangan dengan negara lain,
surplus perdagangan berupa emas dan perak yang diterima merupakan sumber kekayaan
negara.
Berdasarkan pandangan baru kaum merkantilisme yang berkembang pesat pada zaman itu,
banyak negara Eropa yang membangun perekonomiannya dengan upaya ekspor ke negara
lain, dan sedapat mungkin mengurangi impor. Paham yang di anut kaum merkantilisme
adalah sebagai berikut:

1. surplus perdagangan suatu negara merupakan tanda kekayaan negara tersebut


2. pemilikan logam mulia berarti pemilikan kekayaan
3. dalam suatu transaksi perdagangan, akan ada pihak yang mendapat keuntungan dan
ada pihak yang menderita kerugian.

8
Tokoh-tokoh yang berperan besar dalam pemikiran merkantilisme adalah sebagai berikut :

1. Jean Bodin (1530 1596)

adalah ilmuwan Prancis, orang pertama yg secara sistematis


menyajikan teori tentang uang & harga. Menurut Boudin,
bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar
negeri dapat menyebabkan naiknya harga-harga.
Berdasarkan teori Boudin inilah Irving Fisher
mengembangkan teori Kuantitas Uang.

2. T homas Mun (1571 1641) seorang saudagar kaya dari Inggris menulis tentang
manfaat perdagangan luar negeri. Dalam buku-buku
yang ditulisnya memuat tentang manfaat perdagangan
luar negeri, sebagaimana yang dikutip dari aslinya oleh
Edmund Whittaker (1960) dari bukunya yang kedua,
Mun menulis : the ordinary means therefore to encreas
our wealth and treasure is by foreign trade, wherein we
must ever observe this rule; to sell more to strangers
yearly than we consume of theirs in value...because that
part of stock which is not returned to us in wares must necessarily be brought home in
treasure.
3. Jean Babtis Colbert ( 1619 1683) adalah
pejabat Perancis yaitu menteri utama dibidang ekonomi
& keuangan dlm pemerintahan Raja Louis xvi. Pada
masa ini perdagangan dianggap sumber utama
kemakmuran, konsekuensinya, kedudukan kaum
saudagar semakin penting. Terjadi aliansi antara
saudagar & penguasa. Kaum saudagar memperkuat &
mendukung kedudukan penguasa. Penguasapun
memberi bantuan & perlindungan berupa monopoli,
proteksi, dan keistimewaan-keistimewaan lainnya.

9
4. Sir William Petty (1623 1687) mengajar di Oxford University dan banyak menulis
tentang politik. Petty menganggap penting arti
bekerja ( labor ) jauh lebih penting dari sumber
daya tanah. Bukan jumlah hari kerja yang
menentukan nilai suatu barang, melainkan biaya
yang diperlukan untuk menjaga agar para pekerja
tersebut dapat tetap bekerja. Bagaimana pula
pendapatnya tentaang uang ? Menurut Petty, uang
diperlukan dalam jumlah secukupnya, tetapi lebih
atau kurang dari yang diperlukan bisa
mendatangkan kemudharatan. Dalam kalimatnya
sendiri: money is fat the body-politick, where of too much doth as often hinder its
agility, as too little makes sick!
5. David Hume ( 1711-1776) Dikenal sebagai seorang filsuf daripada pakar ekonomi.
Tapi kontribusinya terhadap dunia ekonomi cukup besar.
Hal ini disebabkan karena Hume dan Smith sering
mendiskusikan tentang pandangan-pandangannya bersama-
sama. Hume menulis buku of the balance of trade,
membicarakan tentang harga-harga yg sebagian
dipengaruhi oleh jumlah barang dan sebagian lagi
ditentukan oleh jumlah uang.

10
BAB III
KESIMPULAN

Pada intinya, ide pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut:

a. Suatu negara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari impor
b. Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang positif akan
dibayar dengan logam mulia (emas dan perak). Dengan demikian semakin besar ekspor netto
maka akan semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri.
c. Pada waktu itu logam mulia digunakan sebagai alat pemba-yaran,sehingga negara yang
memiliki logam mulia yang banyak akan menjadi makmur dan kuat
d. Logam mulia yang banyak tersebut dapat digunakan untuk membiayai armada
perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama
e. Penggunaan kekuatan armada perang untuk memperluas per-dagangan luar negeri diikuti
dengan kolonisasi diAmerika Latin, Afrika dan Asia
Pendukung utama keompok merkantilis murni adalah Thomas Mun di Inggris, Colbert di
Perancis sehingga merkantilis di Perancis dinamakan colbertisme yang lebih menitik beratkan
pada perkembangan industri dalam negeri daripada perda-gangan internasional, Von Hornigh
dan Becker di Jerman dan Austria dan sistemnya disebut sebagai cameralisme.
Ide pokok merkantilis yang mengatakan negara atau raja akan menjadi kuat dengan semakin
banyaknya logam mulia mendapat kritikan dari David Hume, yang menyatakan bahwa
semakin banyak logam mulia maka ini berarti jumlah uang beredar (money supply) akan
semakin banyak. Bila money supply naik sedangkan produksi tetap, maka tentu akan terjadi
inflasi dan kenaikan harga. Kenaikan harga di dalam negeri akan menaikkan harga barang-
barang ekspor, sehingga kuantitas ekspor akan menurun.
Naiknya jumlah uang beredar yang diikuti dengan peningkatan inflasi akan menyebabkan
harga barang-barang impor menjadi lebih rendah, sehingga kuantitas impor akan meningkat.
Perkembangan yang demikian akan akan menyebabkan impor lebih besar dari ekspor dan
pada akhirnya logam mulia akan menurun atau berkurang (untuk membiayai impor). Dengan
berkurangnya logam mulia yang dimiliki maka negara atau raja menjadi lebih miskin
Dengan adanya kritik David Hume ini, maka teori praklasik merkantilisme menjadi tidak
relevan. Selanjutnya muncullah teori klasik atau absolute advantage dari Adam Smith.

11

Anda mungkin juga menyukai