Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MERKANTILISME

Disusun Oleh :
YELITA EKA MARENZAH

Kelas :
XI IPS 2

Guru Pengajar :
Hery Purwanto, S.S

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 3


KOTA BENGKULU
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Merkantilisme”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bengkulu, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Merkantilisme.....................................................................2
B. Sejarah Merkantilisme..........................................................................3
C. Tokoh-tokoh Merkantilisme.................................................................5
D. Dampak Merkantilisme Eropa Pada Sejarah Dunia.............................8
E. Jenis Merkantilisme..............................................................................9

BAB III KESIMPULAN................................................................................11


DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sistem ekonomi yang dianut tiap kelompok masyarakat atau negara
tidak sama. Hal ini tergantung dari keputusan-keputusan dasar tentang
pemilikan, produksi, distribusi, serta komsumsi dilakukan. Ada keputusan-
keputusan yang lebih diserahkan kepada orang perorangan (swasta) dan ada
pula yang harus diatur oleh pusat. Bentuk sistem dengan corak keputusan
pertama disebut sistem Liberal/kapitalisme.
Sebaliknya, sistem yang serba diatur dan dikomandi oleh pemerintanh
disebut sosialisme/komunisme. Tentu saja tiap negara memilih salah satu dari
kedua bentuk ekstrem dari sistem ekonomi yang disebutkan diatas. Diantara
kedua sistem ekonomi tersebut masih terdapat bentuk yang disebut sistem
perekonomian campuran (mixed economy). Masing-masing sistem ekonomi
memiliki penggagasnya masing-masing, banyak pula aliran-aliran yang
memunculkan gagasan-gagasannya tentang system ekonomi, baik itu lebih
cenderung pada sistem ekonomi kapitalisme maupun sistem sosialisme.

B. Rumusan Masalah
A. Apa Itu Merkantilisme ?
B. Apa Sejarah Merkantilisme ?
C. Siapa Saja Tokoh-tokoh Merkantilisme ?
D. Apa Dampak Merkantilisme Eropa Pada Sejarah Dunia ?
E. Apa Saja Jenis Merkantilisme ?

C. Tujuan Masalah
A. Mengetahui Pengertian Merkantilisme
B. Mengetahui Sejarah Merkantilisme
C. Mengetahui Tokoh-tokoh Merkantilisme
D. Mengetahui Dampak Merkantilisme Eropa Pada Sejarah Dunia
E. Mengetahui Jenis Merkantilisme

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa
kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal
yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum
perdagangan global teramat sangat penting. Aset ekonomi atau modal negara
dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital (mineral berharga,
terutama emas maupun komoditas lainnya) yang dimiliki oleh negara dan
modal ini bisa diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan
mencegah (sebisanya) impor sehingga neraca perdagangan dengan negara lain
akan selalu positif. Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu
negara harus mencapai tujuan ini dengan melakukan perlindungan terhadap
perekonomiannya, dengan mendorong eksport (dengan banyak insentif) dan
mengurangi import (biasanya dengan pemberlakuan tarif yang besar).
Kebijakan ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang
dinamakan dengan sistem ekonomi merkantilisme.
Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah
Eropa pada awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana
kesadaran bernegara sudah mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk
pertama kalinya, intervensi suatu negara dalam mengatur perekonomiannya
yang akhirnya pada zaman ini pula sistem kapitalisme mulai lahir. Kebutuhan
akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme akhirnya mendorong
terjadinya banyak peperangan dikalangan negara Eropa dan era imperialisme
Eropa akhirnya dimulai. Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang
pada akhir abad ke-18, seiring dengan munculnya teori ekonomi baru yang
diajukan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations, ketika
sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris, yang notabene saat itu adalah
negara industri terbesar di dunia.

2
B. Sejarah Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu aliran filsafat ekonomi yang tumbuh dan
berkembang  dengan pesat pada abad ke-16 sampai abad ke-18 di Eropa
Barat.  Karena itulah mengapa semua ahli ekonomi Eropa pada periode
tersebut dianggap sebagai merkantilis. Padahal istilah 'merkantilis' sediri saat
itu belum dikenal. Merkantilisme baru diperkenalkan pertama kali oleh Victor
de Riqueti, marquis de Mirabeau pada tahun [1763], dan dipopulerkan oleh
Adam Smith pada tahun 1776 dalam bukunya The Wealth of Nations.
Abad ke-16 di Eropa tengah bermunculan negara-negara merdeka
seperti Inggris, Perancis, Jerman, Italia dan Belanda. Mereka memiliki
keinginan kuat untuk mempertahankan kedaulatan, kebebasan dengan
menunjukkan kesejahteraan rakyatnya. Ciri utama dari paham merkantilisme
ditandai dengan campur tangan negara/raja secara menyeluruh dalam setiap
sendi ekonomi. Filosofi merkantilisme memberi dukungan penuh bagi
negara/raja untuk mengintervensi dan mengatur perekonomiannya. Sehingga
merkantilisme  menjadi sebuah tahap dalam perkembangan sejarah kebijakan
ekonomi dimana kebijakan ekonomi dikaitkan dengan erat kepada kesatuan
politik dan kekuatan nasional.
Merkantilisme  menitik beratkan kemakmuran suatu negara dari
tingkat kekayaannya. Pengumpulan kekayaan negara/raja dapat dilakukan
dengan peningkatan volume perdagangan. Volume perdagangan dapat
ditingkatkan dengan (1)peningkatan produksi dan (2)perluasan pasar.
Kebutuhan akan pasar inilah yang yang menimbulkan peperangan di negara
Eropa dan dan lahirnya imprealisme.
Pada awal abad ke-16 beberapa kota besar seperti London, Paris dan
Napoli mulai bermunculan.  Di kota-kota  itu berbagai produk mulai dibuat
oleh pengrajin. Periode ini menandai kemunculan Masyarakat  Pasar (Market
Society). Saat merkantilisme berkembang, Bangsa Eropa telah mengenal
logam mulia sebagai medium of exchange (uang), sehingga kemudian
menetapkan standar ukuran kemakmuran suatu negara dengan jumlah logam
mulia yang dimiliki.  Semakin banyak logam mulia, maka semakin makmur

3
negara itu dibandingkan dengan negara lainnya. Peningkatan produktivitas
diperlukan untuk meningkatkan ekspor, yang bisa mendatangkan surplus
perdagangan.
Selain peningkatan produksi, upaya menambah kekayaan dalam
merkantilisme adalah perluasan pasar. Merkantilisme memandang
perdagangan internasional sebagai suatu aspek penting.  Perdagangan
internasional adalah cara untuk memperluas pasar dalam rangka mendapatkan
surplus perdagangan sebesar-besarnya. Kekayaan suatu negara diukur dari
perbandingan ekspor impornya. Seolah-olah ekspor dan impor berada dalam
suatu timbangan, di mana jika ekspor berlebih maka neraca perdangangan
dianggap untung.
Dengan adanya keuntungan maka terjadi peningkatan pendapatan
negara yang harus dibayar dan diimbangi secara tunai dengan emas.
Perpanjangan tangan para penguasa pada merkantilisme terlihat dari kebijakan
ekonomi proteksi, dimana negara/raja mendukung ekspor dengan insentif dan
menghadang import dengan tarif. Cara perluasan pasar yang dilakukan pada
masa merkantilisme ini adalah dengan penjelajahan samudra, membuka
wilayah-wilayah baru untuk di eksplorasi. Penjelajahan bangsa Eropa ini pada
akhirnya membawa ketamakan untuk menguasai sumber daya alam mereka
sebagai bagian dari kekayaan negara/raja-nya. Mereka menjadi wilayah-
wilayah baru tersebut sebagai jajahan/koloni mereka. Daerah koloni dipaksa
untuk menghasilkan bahan mentah untuk keperluan industri dan dipaksa untuk
membeli hasil industri negara induk.

Contoh raja pengikut/ penganut sistem merkantilisme :


1. Raja Karel V dari negara Spanyol
2. Ratu Elizabeth dari Inggris
3. Prinsmaurits berasal dari Belanda
4. Louis XIV dari Prancis

4
C. Tokoh-Tokoh Merkantilisme
1. Thomas Munn (1571-1641)
Seorang saudagar kaya yang berasal dari inggris banyak menulis
masalah perdagangan di luar negeri. Salah satu karyanya yang terkenal
adalah England’s treasure bye foreign trade, memberikan sumbangan yang
besar terhadap teori perdagangan luar negeri. Menurut Mun untuk
meningkatkan kekayaan negara cara yang biasa dilakukan adalah lewat
perdagangan pedoman yang dilakukan adalah: nilai ekspor ke luar negeri
harus lebih besar dibandingkan dengan yang di impor oleh negara itu.
Menurutnya perdagangan masih akan tetap menguntungkan sekalipun
tidak memiliki emas dan perak, dengan cara mealakukan transaksi
pembayaran lewat Bank.
Yang digunakan sebagai jaminan kredit adalah komoditi yang
sedang diperjual belikan itu. Suatu negara yang memiliki terlau banyak
uang justru tidak baik karena menaikan harga-harga dan meskipun
kenaikan tersebut akan meningkatkan pendapatan para pengusaha, namun
kenaikan harga tersebut secara umum langsung merugikan dan
mengurangi volume perdagangan, karena harga yang tinggi akan
mengurangi konsumsi dan permintaan. Dia mungkin orang yang paling
berpengaruh pada penulisan-penulisan aliran merkantilis. Bahkan bukunya
yang berjudul England’s Treasure by Foreign Trade merupakan karya
yang sangat terkenal mengenai aliran merkantilisme pemikiran
perdagangan.
Berikut ini adalah sebuah kutipan dari tulisan Munn:
Meskipun sebuah kerajaan kaya akan sumber daya alami, atau melimpah
dengan barang-barang yang dibeli dari negara lain, namun semua sifat ini
bersifat tidak tentu dan tidak begitu dapat dijadikan patokan. Dengan
demikian, cara paling baik untuk meningkatkan kekayaan adalah melalui
perdagangan internasional, yaitu melalui aturan ini: dengan menjual lebih
banyak produk kepada penduduk  asing dibanding dengan nilai konsumsi
kita dari barang-barang mereka. Oleh karena itu bagian dari stock kita

5
tersebut (ekspor) yang tidak kembali kepada kita dalam bentuk barang
(impor) harus dibawa kembali ke negara kita dalam bentuk ekayaan
(emas).
Kita mungkin dapat mengurangi impor, jika kita dengan bijaksana
dapat menahan diri dari konsumsi berlebihan terhadap produk-produk luar
negeri. Dlam aktivitas ekspor, kita tidak hanya harus memepertimbangkan
berlebihnya produk, namun juga harus melihat kebutuhan negara-negara
yang kita ekspor. Dengan cara seperti itu, kita dapat mengembangkan
pabrik/produk yang mereka butuhkan, dan melakukan segala usaha untuk
menjualnya dengan menguntungkan, karena harga yang tinggi tidak akan 
menyebabkan kebocoran kecil dalam ekspor kita.

2. Jean Bodin (1530-1596)


Seorang ilmuan berbangsa Prancis yang dapat dikatakan sebagai
orang pertama yang secara sistematis menyajikan tentang teori uang dan
harga. Terdapat dalam bukunya Reponse Aux Paradoxes de Malestroit
(1568) menurut bodin naiknya harga barang-barang disebabkan oleh lima
faktor :
 Logam mulia, yaitu emas dan perak
 Praktek monopoli yang dilakukan oleh dunia swasta maupun peran
negara
 Jumlah barang didalam negeri menjadi langka oleh karena sebagian
hasil produksi di ekspor
 Pola hidup mewah kalangan bangsawan dan raja-raja
 Menurunnya nilai mata uang logam karena isi karat yang terkandung
didalamnya dikurangi atau dipermainkan

3. Jean Baptis Colbert (1619-1683)


Seorang  pejabat negara Prancis dengan kedudukan sebagai
Menteri utama di bidang ekonomi dan keuangan dalam pemerintahan Raja
Louis XIV. Tujuan kebijakan yan dibuat Colbert lebih diarahkan pada

6
kekuasaan dan kejayaan negara dari pada untuk meningkatkan kekayaan
orang per orang. Ia mendorong usaha kerajinan dan perdagangan dengan
mengenakan bea-bea impor, memberikan subsisdi kepaa kapal–kapal
pengangkut Pracis, memperluas daerah jajahan Prancis, memperbaiki
transportasi didalam negeri. Karena untuk mendukukng kebijakan tersebut
dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan murah, maka tenaga kerja
Prancis dilaran ke luar negeri, imigran dari luar negeri didorong.
Coulbert menjamin hak monopoli yang diberikan kepada
perusahaan-perusahaan guna mendorong timbulnya perusahaan baru,
khususnya untuk perdagangan antar negara. Ia merangsang penemuan–
penemuan baru serta membangun industri-industri percontohan. Ia juga
mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dengan mendirikan 
akademi-akademi, perpustakaan-perpustakaan dan pemberian subsisdi-
subsidi.

4. Sir William Petty (1623-1687)


Pengajar di Oxford University, dan banyak menulis tentang
ekonomi politik. Petty mengangggap pentiong arti bekerja jauh lebih
penting dari sumber daya tanah. Menurut Petty, seperti dalam bukunya, A 
71reatise of taxes and contributions (1662). Baginya, bukan jumlah hari
kerja yang menentukan suatu barang, melainkan biaya yang diperlukan
agar para pekerja tersebut dapat tetap bekerja.
Dalam hal uang,  menurutnya uang diperlukan dalam jumlah
secukupnya, tetapi lebih atau kurang dari yang diperlukan dapat
mendatangkan kemudharatan. Menurutnya harga untuk uang adalah bunga
modal. Dengan demikian, semakin besar jumlah uang beredar, maka
bunga modal turun, hal ini akan mendorong kegiatan usaha. Ia
berpendapat bahwa tingkat harga bervariasi proporsional dengan jumlah
uang beredar. inilah cikal bakal teori kuantitas uang yang dikembangkan
oleh Irving Fisher.

7
Dalam bukunya Political Arithmetic (1676) ia telah menggambar-
kan bidang metodologi ekonomi. Dengan terbitnya buku ini maka studi
statistika semakin berkembang di Inggris. Dialah yang mengemukakan
pertama sekali tentang nilai tenaga kerja yang kurang di mengerti oleh
ahli-ahli berikutnya, sampai tokoh klasik Ricardo. Menurut Petty ada dua
faktor yang menciptakan kekayaan yakni lahan dan tenaga kerja: Labor is
the father and active principle of wealth, as lands are the mother.

5. David Hurne (1711-1776)


 Sahabat Adam Smith, sering berdiskusi mengenaio perdagangan-
perdagangannya terhadap ekonomi.
 Bukunya adalah of Balance of Trade, yang membicarakan tentang
harga-harga yang sebagian dipengaruhi oleh uang.

D. Dampak Merkantilisme Eropa pada Sejarah Dunia


Merkantilisme melahirkan kapitalisme, Kapitalisme melahirkan
imprealisme, Ekonomi Kerajaan Inggris semakin meningkat pada zaman Raja
Henry VII. Inggris memperoleh keuntungan besar dari perdagangan luar
negerinya. Kemudian, merkantilisme mendorong pemerintah untuk menguasai
daerah lain yang akan dimanfaatkan sebagai daerah monopoli
perdagangannya.
Kesuksesan Inggris memanfaatkan daerah-daerah koloninya,  membuat
Bangsa Eropa tergiur (Belanda, Perancis dan Spanyol). Tak heran
merkantilisme semakin memperluas peperangan antar-bangsa-eropa dalam
rangka memperebutkan daerah-daerah koloni di penjuru dunia. Politik
merkantilisme ini jugalah yang melahirkan terbentuknya persekutuan dagang
masyarakat Eropa, seperti EIC di India dan VOC di Indonesia.
Dengan perkembangan teknologi,  merkantilisme mampu mendukung
perubahan bentuk usaha domestic system berubah menjadi manufacture
system. Dengan demikian politik ekonomi merkantilisme mendukung
berlangsungnya revolusi industri yang berkembang di negara Inggris.

8
Revolusi industri ini juga kemudian mengantarkan kita pada perubahan
signifikan dalam sejarah manusia.
Dampak dari merkantilisme dalam sejarah :
1. Lahirnya kolonialisme imprealisme
2. Aktifnya perdagangan internasional.
3. Berkembangnya teknologi-teknologi baru, misalnya Act of Navigation
yang sangat membantu perkapalan Inggris, penemuan mesin uap
dalam rangka efisiensi produksi membawa Inggris pada revolusi
industry

E. Jenis Merkantilisme
Pada dasarnya Merkantilisme adalah cara untuk mencapai
kemakmuran negara. Namun pada prakteknya ada dua jenis merkantilis yang
bisa dibedakan berdasarkan cara mencapai kemakmuran. Kedua jenis
merkantilis tersebut adalah
1. Kelompok Bullionist
Kelompok bullionist  berkembang sebagai awal perkembangan
kelompok merkantilist murni, dipelopori oleh Gerald Malynes. Kelompok
ini mengaitkan kemakmuran negara dengan banyaknya logam mulia.
Semakin besar stok logam mulia di dalam negeri, semakin makmur,
megah dan berkuasa negara tersebut.
Kebijakan kelompok ini adalah :
 Mendorong ekspor sebesar-besarnya, (kecuali logam mulia)
 Melarang impor dengan ketat, (kecuali logam mulia)
 Surplus ekspor harus dibayar dengan logam mulia

2. Merkantilist Murni
Kata kunci merkantilist murni adalah aspek suku bunga.  Suku
bunga yang rendah akan menguntungkan pencari kredit, dan ini
diperlukan untuk mendorong kegiatan ekonomi.   Agar kegiatan ekonomi
dapat berkembang maka harga barang juga harus meningkat dan

9
peningkatan harga barang dapat terjadi apabila jumlah uang beredar
meningkat.  Agar uang bertambah maka jalan yang paling mudah adalah
melakukan perdagangan internasional. Oleh karena itu setiap negara
wajib berusaha memperoleh neraca perdagangan yang menguntungkan
(favorable balance of trade).
Pendukung utama kelompok merkantilis murni adalah Thomas
Mun (Inggris), Colbert (Perancis), Von Hornigh (Jerman) dan Becker
(Austria).

10
BAB III
KESIMPULAN

Pada intinya, ide pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut :
a. Suatu negara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari impor
b. Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang
positif akan dibayar dengan logam mulia (emas dan perak).  Dengan demikian
semakin besar ekspor netto maka akan semakin banyak logam mulia yang
diperoleh dari luar negeri.
c. Pada waktu itu logam mulia  digunakan  sebagai  alat  pemba-yaran,sehingga
negara yang memiliki logam mulia yang banyak akan menjadi makmur dan
kuat
d. Logam  mulia  yang  banyak  tersebut  dapat   digunakan  untuk membiayai
armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran
agama
e. Penggunaan  kekuatan armada perang untuk memperluas per-dagangan luar
negeri diikuti dengan kolonisasi diAmerika Latin, Afrika dan Asia.

Pendukung utama keompok merkantilis murni adalah Thomas Mun di


Inggris, Colbert di Perancis sehingga merkantilis di Perancis dinamakan
colbertisme yang lebih menitik beratkan pada perkembangan industri dalam
negeri daripada perda-gangan internasional, Von Hornigh dan Becker di
Jerman dan Austria dan sistemnya disebut sebagai cameralisme.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa4216/2.htm
http://bunda-bisa.blogspot.com/2013/02/merkantilisme-ekonomi-pra-klasik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Merkantilisme
http://www.slideshare.net/Yusdianadyana/makalah-tugas

12

Anda mungkin juga menyukai