Syukur alhamdullilah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi dan melengkapi
tugas Teori Makro.
Dalam proses penulisan makalah ini penulis banyak menemui kesulitan dalam
menjabarkan materi dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki, namun penulis menyadari
banyaknya kekurangan dalam menyajikannya. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai
bantuan dari segala pihak yang telah memberi bantuan baik berupa dukungan semangat dari
orang tua, buku-buku, serta bermacam-macam bahan penulisan sehingga makalah ini dapat
terwujud.
Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberi
bimbingan berupa materi, orang tua, dan juga teman-teman yang telah memberi saran, sehingga
penulis dapat menyelesaikannya. Demi kesempurnaan makalah ini, penulis mengharapkan saran
dan kritik dari teman-teman.
Dengan demikian, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan pembaca mengenai bisnis dalam kehidupan kita.
Bandung, Maret 2013
Penulis
DAFTRA ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang Masalah 3
1.2 Tujuan Penulisan 4
1.3 Metodologi Penulisan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
Gambaran Umum Ilmu Ekonomi Makro 5
2.1 Pengertian 5
2.2 Konsep Dasar Ekonomi Makro 5
2.3 Sejarah Lahirnya Ekonomi Makro 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
1. Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila
seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila
masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keada-an under
employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
2. Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter.
Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebalik-nya
terjadi deflasi.
3. Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan
distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerata-an dalam
distribusi pendapatan terdapat trade offmaksudnya bila yang satu membaik yang lainnya
cenderung memburuk.
1.2.
1.
2.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dalam membuat makalah ini adalah :
Untuk memenuhi dan melengkapi tugas Teori Makro , dan
Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan keseimbangan Perekonomian Indonesia
khususnya dari segi Ekonomi Makro. Penulisan makalah ini juga bias jadi referensi untuk
penulisan makalah kedepannya dan sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi pembaca.
a.
b.
Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulisan yang dilaksanakan, maka penulis
menggunakan metode kepustakaan, yakni:
Penulis mencari berbagai referensi buku sebagai sumber penulis untuk membuat
makalah
ini, dan
Penulis juga mencari sumber lainnya melalui situs-situ internet.
BAB II
Pembahasan
GAMBARAN UMUM ILMU EKONOMI MAKRO
2.1. Pengertian
Ilmu ekonomi yang didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam
usahanya memenuhi kebutuhan kebutuhannya mengadakan pemilihan diantara berbagai
alternative pemuas kebutuhan yang relative terbatas.
2.2. Konsep dasar ekonomi makro
Definisi ekonomi
Ilmu yang menjelaskan tentang pilihan-pilihan yang dibuat oleh manusia dan bagaimana pilihanpilihan tersebut mengubah keterbatasan kita.
- Transaksi pertukaran antar manusia, dengan atau tanpa uang.
- Menjatuhkan pilihan yang tepat untukmemanfaatkan sumber produktif yang langka dan terbatas
- Prilaku manusia untuk mengorgsnisasi kegiatan konsumsi dan produksinya
- Memplajari kekayaan
- Cara-cara memperbaiki kehidupan masyarakat.
Apa yang dimaksud degan ilmu ekonomi makro ?
- Ilmu ekonomi makro adalah suatu studi tentang aktifitas ekonomi secara agregat.
- Aktifitas ekonomi agregat adalah kinerja perekonomian keseluruhan (perekonomian secara
agregat).
Permasalahan
- Jangka Pendek
1. Inflasi
2. Pengangguran
3. Ketimpangan dalam neraca pembayaran
- Jangka Panjang
1. Perekonomian dan peningkatan penduduk
2. Kapasitas produksi
3. Dana investasi
Adam Smith, Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang
menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar
perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem
ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19
mulai terkenal disana. Adam smith melalui buku The Wealth Of Nation mendorong pemikir
ahli-ahli klasik sangat menekan tentang peranan system pasar bebas sebagai pengetur kegiatan
ekonomi yang efisien. Ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa konsep invisible hand atau
bekerjanya mekanisme pasar kekuatan penjual dan pembeli dalam berinteraksi dalam berbagai
kegiatan ekonomi dapat menentukan produk apa yang di hasilkan.
Depresi ekonomi yang hebat terjadi pada tahun 1929-1933 melahirkan ekonomi baru asal
inggris yaitu John Maynard Keynes (1883-1946) dengan bukunya yang terkenal General
Theory of Employment,Interest and Moneyditulis tahun 1936 menjadi cikal bakal bagi
perkembangan TEORI EKONOMI MAKRO.
Sesudah Keynes berkembanglah tunas-tunas baru yang tidak sepenuhnya Klasik dan Keynesian,
seperti kelompok Post Keynesian Economists dengan tokohnya antara lain: John Robinson,
Paul Davidson, Sidney Weintraub, Kelompok Allan Meltzer , kelompok Rational
Expectations dengan tokohnya antara lain: Robert Lucas, Mark Willes, Robert Barro, dan
sebagainya.
2.4. Pokok Pokok Masalah Ilmu Ekonomi
Masalah pokok perekonomian adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia
tidak terbatas sehingga menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Dan pada akhirnya
menyebabkan masalah kelangkaan atau kekurangan. Sehingga dua masalah pokok yang harus
dipecahkan yaitu:
Kebutuhan manusia
Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan.
Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan
bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat
kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan masyarakat yang
harus dipenuhi.
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk
mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimportdari luar negeri. Tetapi
kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat
dibedakan kepada dua bentuk yaitu keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.atau
yang dinamakan permintaan efektif dan keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk
membeli.
Masalah kelangkaan
Pertumbuhan penduduk
Penduduk bertambah menurut deret ukur, sedangkan perekonomian bertambah menurut deret
hitung. Artinya, apabila penduduk dibiarkan secara alami, niscayaakan terjadi
ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan SDA yang ada.
Perlambatan penerimaan teknologi
Penemuan teknologi dapat menghambat penggunaan sumber daya. Semakin lambat ditemukan
teknologi berarti semakin besar kemungkinan terjadi pemborosan penggunaan SDA
Ketidaksabaran manusia
Banyak kegiatan yang dilakukan manusia karena ketidaksabarannya dapat berakibat
berkurangnya SDA
Terbatasnya kemampuan produsen
Tidak semua keinginan konsumen terpenuhi oleh produsen, hal ini disebabkan oleh terbatasnya
faktor-faktor produksi yang ada.
2.5. Permasalahan dan Tujuan Ilmu Ekonomi Makro
Masalah ekonomi yang ditimbulkan akibat kesenjangan AS dengan AD antara lain :
Secara garis besar, permasalahan kebijaksanaan makro mencakup dua permasalahan pokok:
a. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi. Masalah ini berkaitan dengan bagaimana
menyetir perekonomian nasional dan bulan ke bulan, dan triwulan ke triwulan atau dan tahun ke
tahun, agar terhindar dan tiga penyakit makro utama yaitu:
1) Inflasi,
2) Pengangguran dan
3) Ketimpangan dalam neraca pembayaran.
4) Pertumbuhan ekonomi
b. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan. Masalah ini adalah mengenai bagaimana kita
menyetir perekonomian kita agar ada keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan
kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Pada asasnya masalahnya juga berkisar
pada bagaimana menghindari ketiga penyakit makro di atas, hanya perpektif waktunya adalah lebih
panjang (lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan dua puluh lima tahun).
a)
b)
c)
d)
Tujuan Makro Ekonomi, adalah mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi melaui:
Menstabilkan kegiatan ekonomi
Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi
Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh
Menghindari masalah inflasi
Kebijakan Moneter merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam mengatur dan
mengendalikan uang yang beredar. Kebijakan bank sentral ini ada yang bersifat kuantitatif dan
ada juga yang bersifat kualitatif.
1. Kuantitatif meliputi
- operasi pasar terbuka ( open market operation ) yaitu menjual atau membeli obligasi
pemerintah,
- tingkat diskonto yaitu kebijakan dalam menetapkan tingkat bunga, dan
- cadangan wajib ( reserve-requirement ) yaitu kebijakan dalam menetapkan cadangan wajib
untuk deposito bank dan lembaga keuangan lainnya.
2. Kualitatif meliputi, pengawasan kredit secara selektifdan moral suation yaitu
membujuk/menghimbau secara moral kepada masyarakat pengguna jasa bank.
Kebijakan sector luar negeri merupakan kebijakan dalam pengambilan uang/dana yang masuk
dan keluar darisuatu Negara, agar neraca pembayaran tetap stabil dan mantap.
2.7.
a)
b)
c)
d)
1.
2.
3.
1.
Komponen komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam analisis
ekonomi dua sector adalah sebagai berikut;
Konsumsi yang dinyatakan dengan lambang K
Tabungan yang dinyatakan dengan lambang S
Investasi yang dikatakana dengan lambang I
Rumus :
Y = (r , w , I , )
=e+s
2. Y = C + I
3. Y = C + I
Model 3 Sektor adalah model perekonomian tertutup terdiri dari 3 sektor rumah tangga
yaitu; 1. Rumah Tangga Konsumsi , 2. Rumah Tangga Prouksi, 3. Rumah Tangga Negara
artinya sudah ada peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi yaitu berupa Government
expenditure (G) dan pajak (T).
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
Komponen komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam analisis
ekonomi tiga sector adalah sebagai berikut;
Konsumsi yang dinyatakan dengan lambang K
Tabungan yang dinyatakan dengan lambang S
Investasi yang dikatakana dengan lambang I
Pengeluaran pemerintah dengan lambang G
Penerimaan pemerintah dengan lambang T
Rumus :
Y = (r , w , I , )
Y=C+I+G
Y=C+I+T
Model 4 Sektor adalah model ekonomi yang terbuka terdiri dari empat sector yaitu; 1. Rumah
Tangga Konsumsi, 2. Rumah Tangga Produksi, 3. Rumah Tangga Negara, 4. Rumah Tangga Luar
Negeri. Pada model ini sudah ada peranan luar negeri berupa ekspor, impor.
Komponen komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam analisis
ekonomi empat sector adalah sebagai berikut;
Konsumsi yang dinyatakan dengan lambang K
Tabungan yang dinyatakan dengan lambang S
Investasi yang dikatakana dengan lambang I
Pengeluaran pemerintah dengan lambang G
Penerimaan pemerintah dengan lambang T
Rumus :
Y = (r , w , I , )
Y = C + I + G + (Nx)
Y = C + I + T + (Nx)
modal dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi terjadilah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ini membuat setandar hidup semakin tinggi.
Ada tiga fakta utama mengenai fluktuasi ekonomi
Fluktuasi jangka pendek dalam kegiatan perekonomian selalu terjadi di setiap Negara dan selalu
ada dalam sejarah. Sebagai titik awal untuk memehami fluktuasi dari tahun ke tahun , mari kita
bahas bagian penting yang ada di dalamnya;
1. Fluktuasi dalam perekonomian sifatnya tidak teratur dan tidak dapat diprediksikan.
Fluktuasi dalam perekonomian sering kali disebut siklus bisnis seperti istilah ini sebutkan,
fluktuasi ekonomi berhubungan dengan perubahan dalam kondisi usaha.
2. Kebanyakan besaran ekonomi makro berfluktuasi bersama-sama
PDB rill adalah fariabel yang sering digunakan untuk memantau perubahan jangka pendek yang
terjadi dalam perekonomian karena hal ini merupakan alat ukur kegiatan perekonomian yang
paling komprehensif.
3. Saat hasil produksi turun, tingkat pengangguran naik
Perubahan-perubahan pada output perekonomian dalam bentuk barang dan jasa erat kaitannya
dengan perubahan dalam utilisasi angkatan kerja. Dengan kata lain PDB rill menurun tingkat
pengangguran meningkat. Factor tersebut tidak mengejutkan ketika perusahaan memilih untuk
memproduksi sedikit jumlah barang dan jasa, mereka memberentikan pekerjanya dan
memperluas cakupan pengangguran.
Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek
Kegiatan ekonomi berfluktuasi dari tahun ke tahun.
Dalam beberapa tahun sebagian besar produksi barang dan jasa naik.
Rata-rata selama 50 tahun terakhir, produksi dalam ekonomi AS telah tumbuh sekitar 3 persen
per tahun.
Dalam beberapa tahun pertumbuhan normal tidak terjadi, menyebabkan resesi.
Resesi adalah periode penurunan pendapatan riil, dan meningkatnya pengangguran
Depresi adalah resesi yang parah.
PERMINTAAN AGREGAT
Permintaan Agregat (Aggregate demand, AD) adalah hubungan antara jumlah output
diminta dan tingkat harga agregat. Ini menyatakan jumlah barang dan jasa yang orang ingin beli
pada tiap tingkat harga tertentu. Ingat Teori Kuantitas Uang (MV=PY), di mana M adalah jumlah
uang beredar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan Y adalah jumlah output.
Tidak realistis, namun asumsi yang memudahkan yaitu perputaran uang adalah konstan. Juga,
ketika memahami persamaan ini, ingat persamaan kuantitas dapat ditulis ulang dalam istilah
penawaran dan permintaan untuk keseimbangan uang riil : M/P = (M/P)d = kY, di mana k =
1/V adalah parameter penentu berapa banyak uang orang ingin pegang untuk tiap dolar
pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran keseimbangan uang M/P sama dengan
permintaan dan bahwa permintaan adalah proporsional terhadap output. Asumsi perputaran
konstan sebanding dengan asumsi permintaan konstan akan keseimbangan uang riil per unit
output.
KURVA PERMINTAAN AGREGAT
Kurva Permintaan Agregat (AD) menunjukkan hubungan negatif antara tingkat
harga P dan jumlah barang dan jasa yang diminta Y, digambarkan untuk nilai jumlah uang
beredar M tertentu. Kurva ini miring ke bawah : semakin tinggi tingkat harga P, semakin rendah
tingkat keseimbangan riil M/P, dan karenanya semakin rendah jumlah barang dan jasa yang
dimintaY.
seiring tingkat harga menurun, kita bergerak kebawah sepanjang AD.
Tiap perubahan M atau V akan mengeser kurva AD.
Ingat permintaan output riil bervariasi berbanding terbalik dengan tingkat harga.
AD
PENAWARAN AGREGAT
Penawaran Agregat (Aggregate Supply, AS) adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan
jasa memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang tapi harga kaku dalam jangka pendek,
hubungan-hubungan pada penawaran agregat bergantung pada horizon waktu.
Ada dua kurva penawaran agregat berbeda : kurva penawaran agregat jangka-panjang (long-run
aggregate supply curve, LRAS) dan kurva penawaran agregat jangka-pendek (short-run
aggregate supply curve, SRAS). Kita juga harus mendiskusikan bagaimana perekonomian
membuat transisi dari jangka pendek ke jangka panjang. Tapi, pertama-tama, kita buat kurva
penawaran jangka-panjang (LRAS).
JANGKA PANJANG :
KURVA PENAWARAN AGREGAT-VERTIKAL
Karena model klasik menggambarkan bagaimana perekonomian berjalan dalam jangka panjang,
kita dapat mengambil kurva penawaran agregatjangka-panjang dari model klasik.
Ingat jumlah output yang diproduksi bergantung pada jumlah tertentu dari modal dan tenaga
kerja dan teknologi yang tersedia.
Untuk ini, kita tulis Y = F(K, L) = Y
Menurut model klasik, output tidak bergantung pada tingkat harga.
Mari kita pikirkan tentang anggapan proses kliring pasar ini dalampasar tenaga kerja,
komponen L dari fungsi produksi.
Kurva penawaran agregat-vertikal memenuhi dikotomi klasik, karena menunjukkan tingkat
output
tak
tergantung
jumlah
uang beredar.
Tingkat
output
jangka-panjang
ini, Y, disebut kesempatan kerja penuh (full-employment) atau tingkat outputalami (natural).
Ini adalah tingkat output di mana sumber-sumber daya perekonomian dikaryakan sepenuhnya,
atau lebih realistis, di mana pengangguran berada pada tingkat wajarnya.
Penurunan jumlah uang beredar menggeser kurva permintaan agregat ke bawah dari AD ke AD'.
Karena kurva AS vertikal dalam jangka panjang, penurunan AD mempengaruhi tingkat harga,
tapi tidak tingkat output.
JANGKA PENDEK :
KURVA PENAWARAN AGREGAT HORIZONTAL
Ingat kurva LRAS vertikal mengasumsikan perubahan tingkat harga tak berdampak lama
pada Y (karena proses kliring-pasar)--yang jadi model untuk memeriksa jangka panjang. Tapi
kita butuh teori untuk jangka pendek, didefinisikan sebagai interval waktu di mana pasar tidak
sepenuhnya bergerak ke arah keseimbangan.
Pendekatan sederhana, tapi berguna yaitu asumsi kekakuan harga jangka-pendek berarti kurva
penawaran agregat adalah datar. Seiring AD bergeser ke AD kita bergerak pada arah barat-timur
ke titik B pada kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS). Maka, dalam jangkan panjang,
kita bergerak dari B ke C (bergerak ke atas sepanjang AD).
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
Pendapatan nasional (GNI) yaitu nilai seluruh pruduksi yang dihasilkan suatu Negara dalam
satu tahun tertentu. Di sebut PN (GNI) karena merupakan flow of income diterima masyarakat
untuk balas jasa atas factor produksi yang dimiliki(biaya produksi). Melalui pendekatan ini akan
terlihat arus biaya dalam menghasilkan produk, yakni sebagai berikut:
Biaya yang dibayarkan kepada tenaga kerja.
Uang sewa yang dibayar kepada pemilik tanah.
Bunga yang dibayarkan pada pemilik modal.
Semua biaya merupakan pendapatan masyarakat.
Produk nasional (GNP), yaitu nilai seluruh priduksi dalam suatu Negara dalam satu tahun
tertentu. Disebut GNP karena merupakan flow of final goods yang dihasilkan dari seluruh
perusahaan dalam satu Negara. Perhitungannya didasarkan pada jumlah pengeluaran
masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa.
Pengeluaran RTK untuk membeli barang-barang konsumsi (C)
Pengeluaran RTP untuk keperluhan investasi ( I )
Pengeluaran RTN untuk barang keperluan pemerintah atau Government ( G )
Pengeluaran RTLN untuk keperluan barang export ( X )
TAHU
N
2001
2002
1200
$250
250/250 x 100=
100
1200 x 250=
300.000
2003
1600
$275
275/250 x 100=
110
1600 x 275=
440.000
2004
2000
$350
350/350 x 100=
140
2000 x 350=
700.000
GNP RILL
1000 x
250=
250.000
1200 x
250=
300.000
1600 x
250=
400.000
2000 x
250=
500.000
Perkembangan GNP nominal jauh lebih besar dari pada GNP rill.
1. Kenaikan GNP secara nominal terjadi sebagai akibat dari kenaikan volume produk dan kenaikan
harga priduk. Jadi ada kenaikan laju innflasi.
2. Kenaikan GNP secara rill terjadi sebagai akabat hanya dari kenaikan volume produk.
LP GNP nominal = x 100%
Untuk menghitung perkenbangan GNP nominal dan Gnp rill dapat menggunakan rumus sebagai
berikut.
Contoh
Kenaikan secara rill
20%
LP GNP nominal =
Kenaikan yang 20% adalah berdasarakan hanya kenaikkan volume produksi
2.12. Perhitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah pendapatan factor-faktor produksi. Pendapatan nasional
sering digunakan untuk melihat perkembangan kegiatan ekonomi masyarakat. Sesungguhnya ada
lima perhitungan yang digunakan untuk melihat perkembangn ekonomi antara lain sebagai
berikut (Ace Partadiredja; 1994).
1. National Income Account, menghitung jumlah produk/pendapatan nasional pada suatu Negara.
2. Input-Output Account, menghitung jumlah pembelian (input) dan penjualan (output) setiap
sector ekonomi.
3. Balance Of Payment account, menghitung semua penerimaan dan pengeluaran suatu Negara
dengan Negara lainmelalui export/import, aliran/arus dana yang terjadi:
- dari luar negeri ke dalam negeri
- dari dalam negeri ke luar negeri
4. Flow of Funds Account, menghitung arus transaksi pinjam-meminjam antar berbagai sector
dalam kegiatan ekonomi.
5. National Balance Sheet atau Capital Account, menghitung kekayaan (aktiva) dan utang (pasiva)
semua unit kesatuan ekonomi atau sector-sektor ekonomi.
Dari kelima konsep tersebut yang dibahas dalam makalah ini hanya National Income Account.
Ada tiga metode dalam menghitung pendapatan nasional antara lain:
1. metode produksi/product appoarch,
2. metode pendapatan/income approach, dan
3. metode pengeluaran/expenditure approach.
A. Metode Pendekatan Produksi
Pada metode produksi ini pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan nilai produki
yang diciptakan oleh tiap-tiap sector ekonomiselama satu periode tertentu. Hal yang dijumlahkan
adalah nilai tambah (value added) yang yang diciptakan oleh tiap sector yang ada pada
perekonomian.
Untuk mencari nilai produk / pendapatan nasional (PN) diperoleh dengan rumus berikut:
PN = GNP (Pajak Tidak Langsung + Penyusutan Nilai)
Nilai value added dalam perhitungan produk nasional adalah sebagai berikut;
1. Untuk memperlihatkan peranan tiap sector atau besarnya sumbangan tiap-tiap sector ekonomi
pada pendapatan nasional.
2. Untuk menghindari terjadinya perhitungan gnda ( double counting / multiple counting ).
Contoh perhitunga value added:
Produk
Sektor
Nilai Final
Kapas
Pertanian
10
Pabrik
benang 24
(industry)
Kain
Pabrik
Tekstil 40
(industry)
Perdagangan
Kain 50
=
(perdagangan)
124
Value Added
10
14
16
10 +
50
Nilai Produk Nasional
1.
2.
3.
4.
5.
GNI ( Y= w + we + r + p + i )
2.13. Manfaat Perhitungan dan Analisis Pendapatan Nasional
Secara umum perhitungan pendapatan nasional bermanfaat untuk melihat perkembangan
kegiatan-kegiatanperekonomian yang terjadi dan dapat dicapai oleh suatu Negara.secara
khususnya adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui dan menelaah stuktur atau susunan perekonomian.
b. Membandingkan perkonomian dari waktu ke waktu.
c. Membandingkan perekonomian antar daerah.
d. Merumuskan kebijakan-kebijakan pemerintah.
Disamping itu alam perhitungan pendapatan nasional juga sering kali ditemukan ditemukan
berbagai kendala, misallnya sebagai berikut:
a. Data produksi dan pendapatan masyarakat yang diperoleh tidak lengkap.
b. Data yang sudah tercatat bukan data yang akurat tapi, merupakan data-dataa estimate, sehingga
tingkat kepercayaan (reability) dan kebenaran (validity) rendah.
Selain terdapat kendala, dalaam perhitungan pendapatan nasional juga terdapat transaksitransaksi yang tidak dihitung, misalnya sebagai berikut :
a. Transfer Payment, pembayaran yang dikeluarkan dan diterima masyarakat tanpa menghasilkan
produk pada tahun yang bersangkutan.
Contoh: pension, subsidi, warisan, pembayaran untuk barang-barang yang dibuat pada tahun
sebelumnya.
b. Capital gain and loss, kenaikan dan penurunan nilai barang modal karena inflasi dan deflasi.
c. Kegiatan-kegiatan illegal, kegiatan-kegiatan yang melanggar hokum.
Contoh : hasil penyelundupan, hasil barang-barang terlarang meskipun secara teknis bersifat
produksi seperti teknis bersifat produksi seperti pabrik ganja.
d. Kegiatan alas an praktis tidak dihitung, missal: nilai jasa / produk, yang digunakan oleh anggota
keluarga untuk keperluan keluarga tersebut. Seperti pekerjaan ibu rumah tangga, memasak,
mencuci, dan membersihkan rumah.
Masih banyak transaksi yang belum dihitung, sulit dilakukan karena transaksi-transaksi tersebut
tidak melalui kegiatan pasa/lapangan usaha yang jelas. Contoh :
a. Produksi makanan yang merupakan usaha kecil di lingkungan masyarakat.
b. Jasa pembantu rumah tangga.
c. Buruh yang menerima upah dalam bentuk barang.
d. Pembuatan bangunan secara gotong royong
2.14. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi ( Rate of Economic Growth ) adalah suatu angka dalam
prosentase yang memperlihat kan tinggi rendahnya atau cepat lambatnya pertumbuhan ekonomi
suatu Negara dalam satu tahun tertentu dibandingka tahun-tahun sebelumnya. Untuk menghitung
laju pertumbuhan (LPE). LPE dihitung berdasarkan nilai GNP rill.
Growth Rate Economic (GR)
GR = x 100%
x 100%
GR/kapita =
N = ( penduduk )
Growth Rate Economic per Capita :
1.
2.
3.
1.
2. Product / Expenditur Approch yaitu yang memandang nilai PN dapat ditentukan oleh
besarnya pengeluaran aggregate atau permintaan aggregate terhadap produk nasional.
Pengeluaran aggregate atau permintaan masyarakat secara keseluruhan untuk perekonomian dua
sector terdiri dari konsumsi yang dilakukan RTK dan investasi (I) yang dilakukan oleh RTP.
GNP
Y=C+I
Y = PN
C = Konsumsi
I = Investasi
Ada beberapa konsep yang diperlukan dalam analisis determinasi pendapatan nasional.
Konsep tersebut ada yang berkaitan dengan fungsi konsumsi seperti APC ( Average Propensity to
Consume) dan MPC (Marginal Propensity to Consume), dan tabunganatau saving, APS(Average
Propensity to Save) dan MPS(Marginal Propensity to Save).
1. Average Propensity to Consume (APC) yaitu suatu hasrat rata-rata utuk mengkonsumsi
sebagaian dari pendapatan. Atau dengan kata lain perbandingan antara besar konsumsi pada
suatu tingkat pendapatan nasional dan besarnya tingkat pendapatan nasional tu sendiri.
APC =
2. Marginal Propensity to Consume (MPC) yaitu pertambahan keinginan untuk konsumen
masyarakat karena terjadinya pertambahan pendapatan.
MPC =
3. Average Propensity to Save (APS) yaitu hasrat rata-rata untuk menabung sebagian dari
pendapatan. Atau dengan kata lain perbandingan antara besarnya saving pada tingkat pendapatan
nasional dan besarnya tingkat pendapatan nasional sendiri.
APS =
4. Marginal Propensity to Save (MPS) yaitu perbandingan antara pertambahan keinginan
menabung dan pertambahan pendapatan.
MPS =
Fungsi investasi
merupakan bentuk / sifat hubuangan antara besar investasi dan tingkat pendapatan
nasional meskipun demikaian pendapatan nasional bukan penentu investasi yang penting.
Menurut Keynes, hal yang sangat menentukan investasi adalah suku bunga dan expektasi serta
perkembangan teknologi bentuk fungsiinvestasi merupakan garis lurus horizontal.
Multiplier Investment
Merupakan suatu proses terjadinya pertambahan pendapatan nasional sebagai akibat
pertambahan investasi dalam perekonomian. Menurut Keynes, setiap terjadinya pertambahan
investasi akan menimbulkan kenaikan pendapatan nasional secara berlipat ganda. Peningkatan
(I) mendorong kenaikan GNP secara berlipat ganda. Pengeluaran investasi sebagai pengeluaran
yang berdaya tinggi dalam mempengaruhi produk nasional.
BAB III
PENUTUP
2.1. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis
mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran Makro Ekonomi mengajarkan kepada kita
tentang perekonomian sebagai suatu kesatuan atau suatu studi tentang prilaku perekonomian
secara keseluruhan.
Dalam makro ekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4
komponen yaitu :
1.
Pengeluaran rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )
2.
Pengeluaran pemerintah
3.
Pengeluaran perusahaan ( investasi )
4.
Ekspor dan impor
1.
2.
3.
4.
3.2. SARAN-SARAN
Saya sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran saran dan
kritikan bagi para pembaca yang saya hormati guna untuk membangun pada masa yang akan
datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang
memuaskan bagi tugas yang saya laksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw N. Gregory; Principle of economic, an asian edition, volume 2, penerbit salemba 4,
2012
Asfia Murni, Ekonomika Makro, edisi perdana, PT Refika Aditama,bandung 2006
http://putraaldy.blogspot.com/2011/11/pengertian-teori-ekonomi-makro.html
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:mXowYbdfSB0J:retno-pwk.sttnas.ac.id/wpcontent/uploads/2012/09/KONSEPDASAR.pdf+&hl=en&pid=bl&srcid=ADGEESguUFJ_btKH37iy11vgZMyUcpucDcUIKXq8IO
YditW5hAu4zmJUsHEhNdB80hFsVMnav18uSMRc7nR0hFZ874NmZ1RRPl14a6OY3cmiTJ5BzQ3wDBB2yyWgWQZZyhvfoakaDbF&sig=AHIEtbSkSuK_2mBZWZacBQFZVCSgIdd8A
http://kammilashaffirah.blogspot.com/2010/10/makalah-pengantar-bisnis.html