Menu
LANJUT KE KONTEN
Cari
BAB I
PENDAHULUAN
Teori ekonomi makro adalah bidang ilmu ekonomi yang mengkaji fenomena perekonomian secara
menyeluruh atau luas misalnya inflasi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi makro
merupakan pengetahuan ekonomi yang bersifat agregatif dan me-nampilkan teori-teori ekonomi makro
yang sangat mendasar.
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-
variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah
uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pem-bayaran internasional. Dalam
ekonomi makro, dikenal adanya masyarakat konsumen, masyara-kat produsen, dan pasar agregatif yang
terbentuk dari permintaan agregatif dan penawaran agregatif. Selain itu, kita mengenal variable
pengeluaran konsumsi nasional yang dilakukan seluruh konsumen, variable pengeluaran investasi
nasional, dan juga harga-harga umum atau indeks harga.
Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai
uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebalik-nya terjadi deflasi.
Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan
distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerata-an dalam distribusi
pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan keseimbangan Perekonomian Indonesia khususnya
dari segi Ekonomi Makro. Penulisan makalah ini juga bias jadi referensi untuk penulisan makalah
kedepannya dan sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi pembaca.
Penulis mencari berbagai referensi buku sebagai sumber penulis untuk membuat makalah ini, dan
BAB II
Pembahasan
2.1. Pengertian
Ilmu ekonomi yang didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usahanya
memenuhi kebutuhan – kebutuhannya mengadakan pemilihan diantara berbagai alternative pemuas
kebutuhan yang relative terbatas.
Definisi ekonomi
Ilmu yang menjelaskan tentang pilihan-pilihan yang dibuat oleh manusia dan bagaimana pilihan-pilihan
tersebut mengubah keterbatasan kita.
– Menjatuhkan pilihan yang tepat untukmemanfaatkan sumber produktif yang langka dan terbatas
– Memplajari kekayaan
– Ilmu ekonomi makro adalah suatu studi tentang aktifitas ekonomi secara agregat.
Permasalahan
– Jangka Pendek
Inflasi
Pengangguran
Ketimpangan dalam neraca pembayaran
– Jangka Panjang
Kapasitas produksi
Dana investasi
Perkembangan ilmu ekonomi makro berawal dari kegagalan ekonomi klasik yang sangat fanatic
terhadap konsep mekanisme pasar dalam mengatur perekonomian. Kegagalan tersebut memunculkan
pemikiran-pemikiran baru para ahli –ahli ekonomi. Alhi ekonomi dari Keynesian menekankan betapa
pentingnya peranan pemerintah. Pemerintah cukup strategis dalam mengendalikan berbagai masalah
ekonomi makro, seperti inflasi dan pengengguran serta pertumbuhan ekonomi melalui berbagai
kebijakan. Sementara golongan klasik berkeyakinan bahwa mekanisme pasar akan dapat mengatasi
segala masalah perekonomian. Berikut ini akan diuraikan dua aliran pemikiran ahli-ahli ekonomi
tersebut yakni ahli-ahli ekonomi klasik dan ahli-ahli ekonomi Keynesian.
Adam Smith, Karyanya yang terkenal adalah bukuAn Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of
Nations (disingkat The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah
perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas
dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini
muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal disana. Adam smith melalui buku
The Wealth Of Nation mendorong pemikir ahli-ahli klasik sangat menekan tentang peranan system pasar
bebas sebagai pengetur kegiatan ekonomi yang efisien. Ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa
konsep invisible hand atau bekerjanya mekanisme pasar kekuatan penjual dan pembeli dalam
berinteraksi dalam berbagai kegiatan ekonomi dapat menentukan produk apa yang di hasilkan.
Depresi ekonomi yang hebat terjadi pada tahun 1929-1933 melahirkan ekonomi baru asal inggris yaitu
John Maynard Keynes (1883-1946) dengan bukunya yang terkenal “ General Theory of
Employment,Interest and Money”ditulis tahun 1936 menjadi cikal bakal bagi perkembangan “TEORI
EKONOMI MAKRO”.
Sesudah Keynes berkembanglah tunas-tunas baru yang tidak sepenuhnya Klasik dan Keynesian, seperti
kelompok “ Post Keynesian Economists” dengan tokohnya antara lain: John Robinson, Paul Davidson,
Sidney Weintraub, Kelompok Allan Meltzer , kelompok “ Rational Expectations” dengan tokohnya antara
lain: Robert Lucas, Mark Willes, Robert Barro, dan sebagainya.
Masalah pokok perekonomian adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak
terbatas sehingga menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas
dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Dan pada akhirnya menyebabkan masalah
kelangkaan atau kekurangan. Sehingga dua masalah pokok yang harus dipecahkan yaitu:
Kebutuhan manusia
Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan
tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam
kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi
oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat,
semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi.
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi
barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimportdari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan
di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk
yaitu keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.atau yang dinamakan permintaan efektif
dan keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.
Masalah kelangkaan
Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara (i)
kebutuhan masyarakat (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.Faktor – faktor
produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas.
Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barangyang mereka
butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan.
Sumber daya alam dan jumlahnya sangat terbatas. SDA tersebut berangsur-angsur berkurang, bahkan
akan habis dalam memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, mengakibatkan kelangkaan. Jadi,
kelangkaan adalah terbatasnya macam dan SDA yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Keterbatasan SDA
Alam merupakan pemberian Tuhan Yang Maha Esa, tidak semua pemberian alam dapat berlangsung
dikonsumsi maupun direproduksi. Oleh karena itu, manusia dituntut dapat memanfaatkan SDA sebaik-
baiknya.
Bencana alam
Bencana alam merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki manusia. Namun, dalam kenyataannya hal
ini terjadi, akibatnya merusak SDA dan mengancam kehidupan manusia.
Pertumbuhan penduduk
Penduduk bertambah menurut deret ukur, sedangkan perekonomian bertambah menurut deret hitung.
Artinya, apabila penduduk dibiarkan secara alami, niscayaakan terjadi ketidakseimbangan antara jumlah
penduduk dan SDA yang ada.
Penemuan teknologi dapat menghambat penggunaan sumber daya. Semakin lambat ditemukan
teknologi berarti semakin besar kemungkinan terjadi pemborosan penggunaan SDA
Ketidaksabaran manusia
Banyak kegiatan yang dilakukan manusia karena ketidaksabarannya dapat berakibat berkurangnya SDA
Tidak semua keinginan konsumen terpenuhi oleh produsen, hal ini disebabkan oleh terbatasnya faktor-
faktor produksi yang ada.
Secara garis besar, permasalahan kebijaksanaan makro mencakup dua permasalahan pokok:
Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi. Masalah ini berkaitan dengan bagaimana “menyetir”
perekonomian nasional dan bulan ke bulan, dan triwulan ke triwulan atau dan tahun ke tahun, agar
terhindar dan tiga “penyakit makro” utama yaitu:
1) Inflasi,
2) Pengangguran dan
4) Pertumbuhan ekonomi
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan. Masalah ini adalah mengenai bagaimana kita
“menyetir” perekonomian kita agar ada keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan
kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Pada asasnya masalahnya juga berkisar pada
bagaimana menghindari ketiga penyakit makro di atas, hanya perpektif waktunya adalah lebih panjang
(lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan dua puluh lima tahun).
Tujuan Makro Ekonomi, adalah mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi melaui:
b) Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi
Untuk mengatasi berbagai masalah ekonomi makro di suatu Negara dapat melalui berbagai kebijakan
yaitu :
Kebijakan Fisikal
Kebijakan Moneter
Kebijakan Fisikal, merupakan kebijakan pemerintah untuk mengubah dan mengendalikan penerimaan
dan pengeluaran pemerintah melalui APBN (Anggaran Penerimaan dan Pembelanjaan Negara) dengan
maksud untuk mengatasi masalah yang sedang di hadapi. Bentuk kebijakan fisikal dapat dibagi dua
yaitu :
– membuat perubahan yang berkaitan dengan system pajak dan jumlah pajak yang di tetapkan.
– Kebijakan penstabilan otomatik, artinya menjalankan system pajakyang telah ada , missal :
system pajak progresif dan proposional,
– kebijakan fisikal diskresioner artinya kebijakan yang secara khusus membuat
Kebijakan Moneter merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam mengatur dan
mengendalikan uang yang beredar. Kebijakan bank sentral ini ada yang bersifat kuantitatif dan ada juga
yang bersifat kualitatif.
Kuantitatif meliputi
– operasi pasar terbuka ( open market operation ) yaitu menjual atau membeli obligasi pemerintah,
– cadangan wajib ( reserve-requirement ) yaitu kebijakan dalam menetapkan cadangan wajib untuk
deposito bank dan lembaga keuangan lainnya.
Kualitatif meliputi, pengawasan kredit secara selektifdan moral suation yaitu membujuk/menghimbau
secara moral kepada masyarakat pengguna jasa bank.
Kebijakan sector luar negeri merupakan kebijakan dalam pengambilan uang/dana yang masuk dan
keluar darisuatu Negara, agar neraca pembayaran tetap stabil dan mantap.
2.7. Model Ekonomi Makro
Model ekonomi adalah suatu penyederhanaan dari kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam
perekonomian. Penyederhanaan tersebut memperlihatkan hubungan antara variable dan beberapa
variable-variabel lainnya, yang digunakan secara vebal, grafis, diagram, dan matematis.
ü Peluang teknologi
b) Sebagau pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh kelompok masyarakat lainnya.
Tujuan dari kegiatan pelaku RTK ini adalah untuk mencapai kesejahteraan
a) Sebagai penghasil atau pemasok barang-barang hasil produksi kelompok masyarakat lainnya.
b) Sebagai pemakai faktor produksi dari RTK dan dari luar Nebgeri (RTLN)
Tujuan dari kegiatan RTLN adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara umum.
a) Sebagai penghasil barang dan jasa yang dibutuhkan kelompok pelaku kegiatan ekonomi lainnya.
b) Sebagai pemasok faktor produksi yang dibutuhkan kelompok pelaku ekonomi lainnya
Model 2 Sektor yang disebut juga model perekonomian tertutup sederhana, dan terdiri dari dua rumah
tangga yaitu; 1. Rumah Tangga Konsumsi ( RTK ) , 2. Rumah Tangga Produksi ( RTP )
Komponen – komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam analisis
ekonomi dua sector adalah sebagai berikut;
Rumus :
Y = ∑(r , w , I , )
=e+s
Y=C+I
Y=C+I
Model 3 Sektor adalah model perekonomian tertutup terdiri dari 3 sektor rumah tangga
yaitu; 1. Rumah Tangga Konsumsi , 2. Rumah Tangga Prouksi, 3. Rumah Tangga Negara
artinya sudah ada peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi yaitu berupa Government expenditure (G)
dan pajak (T).
Komponen – komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam analisis
ekonomi tiga sector adalah sebagai berikut;
Konsumsi yang dinyatakan dengan lambang “ K “
Rumus :
Y = ∑(r , w , I , )
Y=C+I+G
Y=C+I+T
Model 4 Sektor adalah model ekonomi yang terbuka terdiri dari empat sector yaitu; 1. Rumah Tangga
Konsumsi, 2. Rumah Tangga Produksi, 3. Rumah Tangga Negara, 4. Rumah Tangga Luar Negeri. Pada
model ini sudah ada peranan luar negeri berupa ekspor, impor.
Komponen – komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam analisis
ekonomi empat sector adalah sebagai berikut;
Rumus :
Y = ∑(r , w , I , )
Y = C + I + G + (Nx)
Y = C + I + T + (Nx)
Kegiatan dalam perekonomian berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun tertentu, jumlah produksi
barang dan jasa bertambah. Karena bertambahnya angkatan kerja, penambahan modal dan kemajuan
ilmu pengetahuan teknologi terjadilah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ini membuat setandar
hidup semakin tinggi.
Fluktuasi jangka pendek dalam kegiatan perekonomian selalu terjadi di setiap Negara dan selalu ada
dalam sejarah. Sebagai titik awal untuk memehami fluktuasi dari tahun ke tahun , mari kita bahas bagian
penting yang ada di dalamnya;
Fluktuasi dalam perekonomian sifatnya tidak teratur dan tidak dapat diprediksikan.
Fluktuasi dalam perekonomian sering kali disebut siklus bisnis seperti istilah ini sebutkan, fluktuasi
ekonomi berhubungan dengan perubahan dalam kondisi usaha.
PDB rill adalah fariabel yang sering digunakan untuk memantau perubahan jangka pendek yang terjadi
dalam perekonomian karena hal ini merupakan alat ukur kegiatan perekonomian yang paling
komprehensif.
Dalam beberapa tahun sebagian besar produksi barang dan jasa naik.
Rata-rata selama 50 tahun terakhir, produksi dalam ekonomi AS telah tumbuh sekitar 3 persen per
tahun.
Sebagian besar ekonom percaya bahwa teori klasik menggambarkan dunia dalam jangka panjang tetapi
tidak dalam jangka pendek.
Perubahan jumlah uang beredar mempengaruhi variabel nominal tetapi tidak variabel riil dalam jangka
panjang.
Asumsi netralitas moneter tidak tepat ketika mempelajari perubahan tahun-ke-tahun dalam
perekonomian.
Output barang dan jasa suatu perekonomian diukur oleh PDB riil.
Ekonom menggunakan model permintaan agregat dan penawaran agregat untuk menjelaskan fluktuasi
jangka pendek dalam aktivitas ekonomi di sekitar trend jangka panjang nya
Kurva penawaran agregat menunjukkan jumlah barang dan jasa yang dipilih perusahaan untuk
diproduksi dan dijual pada setiap tingkat harga.
PERMINTAAN AGREGAT
Permintaan Agregat (Aggregate demand, AD) adalah hubungan antara jumlah output diminta dan
tingkat harga agregat. Ini menyatakan jumlah barang dan jasa yang orang ingin beli pada tiap tingkat
harga tertentu. Ingat Teori Kuantitas Uang (MV=PY), di mana M adalah jumlah uang beredar, V adalah
perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan Y adalah jumlah output. Tidak realistis, namun asumsi yang
memudahkan yaitu perputaran uang adalah konstan. Juga, ketika memahami persamaan ini, ingat
persamaan kuantitas dapat ditulis ulang dalam istilah penawaran dan permintaan untuk keseimbangan
uang riil : M/P = (M/P)d = kY, di mana k = 1/V adalah parameter penentu berapa banyak uang orang
ingin pegang untuk tiap dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran keseimbangan
uang M/P sama dengan permintaan dan bahwa permintaan adalah proporsional terhadap output.
Asumsi perputaran konstan sebanding dengan asumsi permintaan konstan akan keseimbangan uang riil
per unit output.
Kurva Permintaan Agregat (AD) menunjukkan hubungan negatif antara tingkat harga P dan jumlah
barang dan jasa yang diminta Y, digambarkan untuk nilai jumlah uang beredar M tertentu. Kurva ini
miring ke bawah : semakin tinggi tingkat harga P, semakin rendah tingkat keseimbangan riil M/P, dan
karenanya semakin rendah jumlah barang dan jasa yang diminta Y.
Ingat permintaan output riil bervariasi berbanding terbalik dengan tingkat harga.
AD
PENAWARAN AGREGAT
Penawaran Agregat (Aggregate Supply, AS)adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga
fleksibel dalam jangka panjang tapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan-hubungan pada
penawaran agregat bergantung pada horizon waktu.
Ada dua kurva penawaran agregat berbeda : kurva penawaran agregat jangka-panjang (long-run
aggregate supply curve, LRAS) dan kurva penawaran agregat jangka-pendek (short-run aggregate supply
curve, SRAS). Kita juga harus mendiskusikan bagaimana perekonomian membuat transisi dari jangka
pendek ke jangka panjang. Tapi, pertama-tama, kita buat kurva penawaran jangka-panjang (LRAS).
JANGKA PANJANG :
Karena model klasik menggambarkan bagaimana perekonomian berjalan dalam jangka panjang, kita
dapat mengambil kurva penawaran agregatjangka-panjang dari model klasik.
Ingat jumlah output yang diproduksi bergantung pada jumlah tertentu dari modal dan tenaga kerja dan
teknologi yang tersedia.
Mari kita pikirkan tentang anggapan proses kliring pasar ini dalampasar tenaga kerja, komponen “L” dari
fungsi produksi.
Kurva penawaran agregat-vertikal memenuhi dikotomi klasik, karena menunjukkan tingkat output tak
tergantung jumlah uang beredar. Tingkat output jangka-panjang ini, Y, disebut kesempatan kerja penuh
(full-employment)atau tingkat output alami (natural).
Ini adalah tingkat output di mana sumber-sumber daya perekonomian dikaryakan sepenuhnya, atau
lebih realistis, di mana pengangguran berada pada tingkat wajarnya.
Penurunan jumlah uang beredar menggeser kurva permintaan agregat ke bawah dari AD ke AD‘. Karena
kurva AS vertikal dalam jangka panjang, penurunan AD mempengaruhi tingkat harga, tapi tidak tingkat
output.
JANGKA PENDEK :
Ingat kurva LRAS vertikal mengasumsikan perubahan tingkat harga tak berdampak lama pada Y (karena
proses kliring-pasar)–yang jadi model untuk memeriksa jangka panjang. Tapi kita butuh teori untuk
jangka pendek, didefinisikan sebagai interval waktu di mana pasar tidak sepenuhnya bergerak ke arah
keseimbangan.
Pendekatan sederhana, tapi berguna yaitu asumsi kekakuan harga jangka-pendekberarti kurva
penawaran agregat adalah datar. Seiring AD bergeser ke AD¢ kita bergerak pada arah barat-timur ke titik
B pada kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS). Maka, dalam jangkan panjang, kita bergerak
dari B ke C (bergerak ke atas sepanjang AD¢).
Perkembangan kegiatan ekonomi suatu Negara mengalami suatu kemajuan dan kemunduran.
Kemajuan, kemunduran ,atau tingkat perkembangan ekonomi suatu Negara dapat dilihat melalui
laporan pendapatan nasional dan naraca produk. Laporan pendapatan dan neraca produk nasional
merupakan data-data yang di kumpulkan dan di publikasikan oleh pemerinth dan menggambarkan
berbagai komponen pendapatan dan output nasional dalan perekonomian. Kunci dalam laporan
pendapatan dan produk nasional adalah Gross National Product (GNP) dan Gross Domestic
Product(GDP) arti dari kedua komsep tersebut adallah nilai dari keseluruhan produk (barang dan jasa)
yang dihasilkan oleh suatu Negara selama satu tahun tertentu.
Kegiatan ekonomi suatu Negara dapat diamati melalui dua pendekatan yaitu: pendekatan arus produk
dan pendekatan arus pendapatan. Kegiatan ekonomi yang dihitung melalui pendekatan arus produk
menghasilkan produk nasional atau Gross National Product (GNP) apabila GNP dihitung melalui
pendekatan akan menghasilkan nilai atau jumlah penghasilan masyarakat atau Gross National Incom
(GNI). Kedua konsep mempunyai pengertian yang identik perbedaannya hanya pada pendekatan
digunakan dalam proses perhitungan .
Pendapatan nasional (GNI) yaitu nilai seluruh pruduksi yang dihasilkan suatu Negara dalam satu tahun
tertentu. Di sebut PN (GNI) karena merupakan flow of income diterima masyarakat untuk balas jasa atas
factor produksi yang dimiliki(biaya produksi). Melalui pendekatan ini akan terlihat arus biaya dalam
menghasilkan produk, yakni sebagai berikut:
Konsep-konsep lain untuk melihat produk suatu Negara adalah Gross Domestik Income (GDI) dan Gross
Domestik Product (GDP). Istilah domestic menunjukan bahwa nilai produk yang dihasilkan dihitung
berdasarkan batas wilayah geografis suatu Negara produk itu dihasilkan GDI = GDP.
Nilai produk nasional selalu dihitung berdasarkan nilai uang dari barang dan jasa yang dihasilkan.
Sementara nilai uang tidak selamanya dalam keadaan stabil, sangat tergantung pada perkembangan
harga pasar. Kenaikan harga menyebabkan nilai uang turun dan sebaliknya penurunan harga
menyebabkan nilai uang naik.
Alat ukur yang dimaksud adalah indek harga. Indek harga dalam konsep GNP disebut GNP deflator.
GNP nominal merupakan nilai produk dihitung berdasarkan harga yang berlaku ketika produk tersebut
dihasilkan.
GNP rill merupakan niali produk dihitung berdasarkan harga tahun tertentu yang ditetapkan sebagai
tahun dasar .
GNP Deflator=
GNP Rill=
TAHUN VOLUME(TON) HARGA BERAS GNP DEFLATOR (INDEKS HARGA) GNP NOMINAL GNP
RILL
2003 1600 $275 275/250 x 100= 110 1600 x 275=440.000 1600 x 250=400.000
2004 2000 $350 350/350 x 100= 140 2000 x 350=700.000 2000 x 250=500.000
Perkembangan GNP nominal jauh lebih besar dari pada GNP rill.
Kenaikan GNP secara nominal terjadi sebagai akibat dari kenaikan volume produk dan kenaikan harga
priduk. Jadi ada kenaikan laju innflasi.
Kenaikan GNP secara rill terjadi sebagai akabat hanya dari kenaikan volume produk.
Untuk menghitung perkenbangan GNP nominal dan Gnp rill dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
50%
Cantoh
LP GNP nominal =
Kenaikan yang 50% adalah berdasarkan kenaikan volume produksi dan kenaikan harga (laju inflai).
Contoh
20%
LP GNP nominal =
Pendapatan nasional adalah pendapatan factor-faktor produksi. Pendapatan nasional sering digunakan
untuk melihat perkembangan kegiatan ekonomi masyarakat. Sesungguhnya ada lima perhitungan yang
digunakan untuk melihat perkembangn ekonomi antara lain sebagai berikut (Ace Partadiredja; 1994).
National Income Account, menghitung jumlah produk/pendapatan nasional pada suatu Negara.
Input-Output Account, menghitung jumlah pembelian (input) dan penjualan (output) setiap sector
ekonomi.
Balance Of Payment account, menghitung semua penerimaan dan pengeluaran suatu Negara dengan
Negara lainmelalui export/import, aliran/arus dana yang terjadi:
Flow of Funds Account, menghitung arus transaksi pinjam-meminjam antar berbagai sector dalam
kegiatan ekonomi.
National Balance Sheet atau Capital Account, menghitung kekayaan (aktiva) dan utang (pasiva) semua
unit kesatuan ekonomi atau sector-sektor ekonomi.
Dari kelima konsep tersebut yang dibahas dalam makalah ini hanya National Income Account. Ada tiga
metode dalam menghitung pendapatan nasional antara lain:
Pada metode produksi ini pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan nilai produki yang
diciptakan oleh tiap-tiap sector ekonomiselama satu periode tertentu. Hal yang dijumlahkan adalah nilai
tambah (value added) yang yang diciptakan oleh tiap sector yang ada pada perekonomian.
Nilai value added dalam perhitungan produk nasional adalah sebagai berikut;
Untuk memperlihatkan peranan tiap sector atau besarnya sumbangan tiap-tiap sector ekonomi pada
pendapatan nasional.
Kapas Pertanian 10 10
124 50
Rent ( r ) ……….
– devidens ……….
GNI ( Y= w + we + r + p + i )
Secara umum perhitungan pendapatan nasional bermanfaat untuk melihat perkembangan kegiatan-
kegiatanperekonomian yang terjadi dan dapat dicapai oleh suatu Negara.secara khususnya adalah
sebagai berikut :
Mengetahui dan menelaah stuktur atau susunan perekonomian.
Disamping itu alam perhitungan pendapatan nasional juga sering kali ditemukan ditemukan berbagai
kendala, misallnya sebagai berikut:
Data yang sudah tercatat bukan data yang akurat tapi, merupakan data-dataa estimate, sehingga tingkat
kepercayaan (reability) dan kebenaran (validity) rendah.
Selain terdapat kendala, dalaam perhitungan pendapatan nasional juga terdapat transaksi-transaksi
yang tidak dihitung, misalnya sebagai berikut :
Transfer Payment, pembayaran yang dikeluarkan dan diterima masyarakat tanpa menghasilkan produk
pada tahun yang bersangkutan.
Contoh: pension, subsidi, warisan, pembayaran untuk barang-barang yang dibuat pada tahun
sebelumnya.
Capital gain and loss, kenaikan dan penurunan nilai barang modal karena inflasi dan deflasi.
Contoh : hasil penyelundupan, hasil barang-barang terlarang meskipun secara teknis bersifat produksi
seperti teknis bersifat produksi seperti pabrik ganja.
Kegiatan alas an praktis tidak dihitung, missal: nilai jasa / produk, yang digunakan oleh anggota keluarga
untuk keperluan keluarga tersebut. Seperti pekerjaan ibu rumah tangga, memasak, mencuci, dan
membersihkan rumah.
Masih banyak transaksi yang belum dihitung, sulit dilakukan karena transaksi-transaksi tersebut tidak
melalui kegiatan pasa/lapangan usaha yang jelas. Contoh :
Produksi makanan yang merupakan usaha kecil di lingkungan masyarakat.
Laju Pertumbuhan Ekonomi ( Rate of Economic Growth ) adalah suatu angka dalam prosentase yang
memperlihat kan tinggi rendahnya atau cepat lambatnya pertumbuhan ekonomi suatu Negara dalam
satu tahun tertentu dibandingka tahun-tahun sebelumnya. Untuk menghitung laju pertumbuhan (LPE).
LPE dihitung berdasarkan nilai GNP rill.
GR = x 100%
x 100%GR/kapita =
N = (∑ penduduk )
Teori ini akan memperlihatkan ketergantungan atau keterkaitan antara pendapatan nasional (PN)Dan
komponen-komponen penentunya yaitu: konsomsi (C), tabungan atau saving (S), dan investasi(I).
adapun arti dari C,S,dan I bila dikaitkan dengan pendapatan nasional adalah sebagai berikut:
Konsumsi (C), dapat di artikan sebagai bagian dari PN yang dikeluarkan utuk membeli barang-barang
konsumsi.
Saving (s), bagian dari pendapatan yang ditunda pengeluarannya atau dapat juga dikatakan konsumsi
masa yang akan dating.
Invetasi(I), dapat diartikan sebagai pengeluaran masyarakat (RTP) untuk pembelian barang-barang
modal.
Menurut Keynes, determinasi pendapatan nasional dapat di analisis melalui dua pendekatan yaitu
sebagai berikut:
Income Approach yaitu suatu pendekatan yang memandang nilai PN yang diterima masyarakat akan
menentukan besar konsumsi dan tabungan masyarakat
GNI Y=C+S
Y = PN
C = Konsumsi
S = Tabungan
Product / Expenditur Approch yaitu yang memandang nilai PN dapat ditentukan oleh besarnya
pengeluaran aggregate atau permintaan aggregate terhadap produk nasional. Pengeluaran aggregate
atau permintaan masyarakat secara keseluruhan untuk perekonomian dua sector terdiri dari konsumsi
yang dilakukan RTK dan investasi (I) yang dilakukan oleh RTP.
GNP Y=C+I
Y = PN
C = Konsumsi
I = Investasi
Ada beberapa konsep yang diperlukan dalam analisis determinasi pendapatan nasional. Konsep tersebut
ada yang berkaitan dengan fungsi konsumsi seperti APC ( Average Propensity to Consume) dan MPC
(Marginal Propensity to Consume), dan tabunganatau saving, APS(Average Propensity to Save) dan
MPS(Marginal Propensity to Save).
Average Propensity to Consume (APC) yaitu suatu hasrat rata-rata utuk mengkonsumsi sebagaian dari
pendapatan. Atau dengan kata lain perbandingan antara besar konsumsi pada suatu tingkat pendapatan
nasional dan besarnya tingkat pendapatan nasional tu sendiri.
APC =
Marginal Propensity to Consume (MPC) yaitu pertambahan keinginan untuk konsumen masyarakat
karena terjadinya pertambahan pendapatan.
MPC =
Average Propensity to Save (APS) yaitu hasrat rata-rata untuk menabung sebagian dari pendapatan.
Atau dengan kata lain perbandingan antara besarnya saving pada tingkat pendapatan nasional dan
besarnya tingkat pendapatan nasional sendiri.
APS =
Marginal Propensity to Save (MPS) yaitu perbandingan antara pertambahan keinginan menabung dan
pertambahan pendapatan.
MPS =
Dapat meningkatkan pengeluaran aggregate. Bila terjadi kenaikan investasi, akan meningkatkan
permintaan / pengeluaran aggregate dan sekalugus akan diikuti oleh pertambahan kesempatan kerja
yang akhirnya meningkatkan pendapatan nasional.
Investasi dalam bentuk pertambahan barang modal akan menambah kapasitas produksi di masa depan
dan akan mendorong pertambahan produk nasional dan kesempatan kerja.
Investasi akan mendorong teknologi. Halini berperan penting kenaikan produktifitas dan pendapatan
masyarakat.
Fakto yang menentukan terjadinya investasi dalam suatu Negara disebabkan oleh banyak hal antara lain
sebagai barikut:
Perkembangan tingkat bunga. Bila bunga naik maka investasi turun dan sebaliknya. Kaarena investasi
selalu bertujuan untuk cari keuntungan dimasa depan.
Perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi.
Turunya biaya produksi mendorng keinginan memperluas usaha dan melakukan investasi.
Expetasi kegiatan ekonomi dimasa depan. Perkiraan ramalan keadalan perekonomian masa depan pada
suatu Negara akan menguntungkan investasi saat ini. Disamping perkiraan ekonomi perkembangan
politik disuatu Negara juga santan mempengaruhi perkembangan rinvestasi yang jerjadi.
Fungsi investasi
merupakan bentuk / sifat hubuangan antara besar investasi dan tingkat pendapatan nasional meskipun
demikaian pendapatan nasional bukan penentu investasi yang penting. Menurut Keynes, hal yang
sangat menentukan investasi adalah suku bunga dan expektasi serta perkembangan teknologi bentuk
fungsiinvestasi merupakan garis lurus horizontal.
Multiplier Investment
Merupakan suatu proses terjadinya pertambahan pendapatan nasional sebagai akibat pertambahan
investasi dalam perekonomian. Menurut Keynes, setiap terjadinya pertambahan investasi akan
menimbulkan kenaikan pendapatan nasional secara berlipat ganda. Peningkatan (I) mendorong
kenaikan GNP secara berlipat ganda. Pengeluaran investasi sebagai pengeluaran yang berdaya tinggi
dalam mempengaruhi produk nasional.
BAB III
PENUTUP
2.1. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis mengambil
kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran Makro Ekonomi mengajarkan kepada kita tentang
perekonomian sebagai suatu kesatuan atau suatu studi tentang prilaku perekonomian secara
keseluruhan.
Dalam makro ekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen
yaitu :
2. Pengeluaran pemerintah
3.2. SARAN-SARAN
Saya sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para
pembaca yang saya hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang
lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang saya
laksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw N. Gregory; Principle of economic, an asian edition, volume 2, penerbit salemba 4, 2012
http://putraaldy.blogspot.com/2011/11/pengertian-teori-ekonomi-makro.html
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:mXowYbdfSB0J:retno-pwk.sttnas.ac.id/wp-content/
uploads/2012/09/KONSEP-
DASAR.pdf+&hl=en&pid=bl&srcid=ADGEESguUFJ_btKH37iy11vgZMyUcpucDcUIKXq8IOYditW5hAu4zmJU
sHEhNdB80hFsVMnav18uSMRc7nR0hFZ874NmZ1RRPl14a6OY3cm-
iTJ5BzQ3wDBB2yyWgWQZZyhvfoakaDbF&sig=AHIEtbSkSuK_2mBZ-WZacBQFZVCSgIdd8A
http://kammilashaffirah.blogspot.com/2010/10/makalah-pengantar-bisnis.html
Share this:
TwitterFacebook
Tinggalkan Balasan
Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar
Nama *
Email *
Situs Web
Cari untuk:
Cari …
TULISAN TERAKHIR
KOMENTAR TERBARU
ARSIP
Juli 2014
Juni 2014
KATEGORI
Kategori
META
Daftar
Masuk
Feed entri
Feed Komentar
WordPress.com
Cari untuk:
Cari …
TULISAN TERAKHIR
Akuntansi
KOMENTAR TERBARU
ARSIP
Juli 2014
Juni 2014
KATEGORI
akuntansi
Ekonomi
Kesehatan
Pendidikan
META
Daftar
Masuk
Feed entri
Feed Komentar
WordPress.com
Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda
setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
:)