Kelas Reg A
DISUSUN OLEH:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian ilmu ekonomi? Kenapa ekonomi menjadi
subjek yang penting untuk dipelajari?
Jawab :
Menurut Profesor P.A. Samuelson seperti yang dikutip dalam buku yang berjudul
“Pengantar Ilmu Ekonomi” karya Sadono (2005), salah seorang ahli ekonomi terkemuka
yang menerima hadiah Nobel untuk ilmu ekonomi pada tahun 1970, mendefinisikan
sebagai berikut.
“Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat
membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-
sumber daya yang terbatas-tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan
konsumsi, sekarang dan dimasa datang, kepada berbagai individu dan golongan
masyarakat”.
Hal ini yang menyebabkan ilmu ekonomi menjadi subyek yang penting untuk dipelajari
dalam menghadapi berbagai persoalan atau masalah ekonomi, sering individu, kelompok
atau masyarakat dihadapkan pada pengambilan keputusan untuk melakukan aktivitas atau
kegiatan ekonomi. Dengan mempelajarinya, kita tahu cara bagaimana orang, pemerintah,
bisnis, rumah tangga, dan individu mengalokasikan sumber daya mereka yang langka
(seperti waktu dan uang). Alternatif atau cara terbaik dalam melakukan aktivitas
ekonomi, dilatarbelakangi oleh masalah “kelangkaan” atau scarcity. Dimana, keinginan
masyarakat relatif tak terbatas sementara sumber daya atau faktor produksi yang dapat
digunakan sebagai input untuk menghasilkan output (barang/jasa) tersebut sangat relatif
terbatas. Oleh karena itu, ilmu ekonomi sangat penting untuk dipelajari karena
didalamnya akan menjawab bagaimana cara menggunakan sumber-sumber daya atau
pendapatan tertentu agar penggunaan tersebut dapat memberikan kepuasan atau
kemakmuran yang maksimum kepada individu dan masyarakat.
Selain itu ilmu ekonomi juga bermanfaat dalam membangun masyarakat
demokrasi. Seperti halnya cita-cita terbentuknya masyarakat demokrasi bukan monopoli
kaum politisi saja. Ekonomi pun mempunyai cita-cita yang sama, seperti disampaikan
oleh Kenneth Arrow. Ekonomi memandang demokratisasi sangat penting dalam rangka
memperbaiki proses alokasi sumber daya, karena lebih mencerminkan aspirasi
masyarakat kebanyakan.
Tidak mengherankan bila calon pemimpin yang akan dipilih harus mampu menjabarkan
program-program ekonomi mereka.
3. Apakah yang dimaksud dengan konsep “scarcity” dalam ekonomi dan berikan penjelasan
anda?
Jawab :
Economic scarcity atau kelangkaan ekonomi dapat dipahami sebagai kelangkaan antara
sumber daya yang terbatas dengan keinginan yang tidak terbatas. Sumber daya apa pun
berisiko mengalami kelangkaan, bahkan sumber daya alam. Kelangkaan sumber daya
alam dapat terjadi jika permintaan konsumen terhadap sumber daya yang sebelumnya
tidak diinginkan justru mengalami peningkatan akibat perubahan preferensi atau
penemuan fungsi baru dari sumber daya alam tersebut.
Makna dari economic scarcity juga dapat dipahami sebagai keterbatasan persediaan
sumber daya dalam kaitannya dengan keinginan dan kebutuhan akan sumber daya
tersebut. Dalam ekonomi, kelangkaan menjadi masalah klasik yang tak lepas dari
kehidupan sehari-hari, karena berkaitan dengan penawaran dan permintaan.
Pada hakikatnya manusia memang memiliki kecenderungan terhadap harta, dan selalu
ada keinginan untuk menambah jumlah hartanya, kecuali ajal telah menjemput. Dengan
kata lain, hal ini menunjukan bahwa keinginan manusia tidak terbatas. Pemenuhan
keinginan manusia tidak terbatas berdampak pada kelangkaan berarti di dalam
masyarakat hanya terdapat sumber daya yang terbatas sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan semua orang, artinya masyarakat merasa kesulitan untuk mendapatkannya.
Kelangkaan adalah sulitnya memperoleh kebutuhan akibat kebutuhan yang selalu
beragam dan tidak terbatas sehingga alam tidak mampu lagi menyediakan semua
kebutuhan manusia yang bervariasi. Secara singkat bahwa kelangkaan sumber daya
ekonomi terjadi karana sumber daya alam menipis dikarenakan faktor utamanya adalah
manusia yang ingin mengelola sumber daya alam secara besar-besaran tanpa
memperhatikan kebutuhan yang akan datang, sehingga sumber daya manusia tidak dapat
lagi melakukan suatu kegiatan produksi dan barang atau jasa sulit untuk dipenuhi oleh
para pemakai. Kelangkahan sumber daya ekonomi sangatlah mempengaruhi terhadap
kebutuhan manusia. Sebagaimana Sukirno menegaskan bahwa, “Kondisi dimana kita
tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memusakan semua kebutuhan kita. Rusdari
dalam Anoraga, “Kelangkaan sumber daya ekonomi adalah kerumitan serta kesulitan
untuk memperoleh barang dan jasa terjadi suatu permasalahan dalam memenuhi
kebutuhan dan kegiatan produksi.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kutukan sumber daya alam atau the curse of natural
resources? Jawaban merujuk pada ilustrasi contoh kasus.
Jawab :
Natural resource curse atau kutukan sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal
dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang
tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan,tumbuhan, dan
mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai
jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia,
serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam
sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad
belakangan ini. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan paradox yang dihadapi
negara yang memiliki sumber daya alam (natural resources) melimpah (terutama yang
tidak terbarukan atau non-renewable resources). Namun, dari segi tingkat pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi negara tersebut cenderung lebih rendah, jika dibandingkan
dengan negara lain yang justru tidak memiliki sumber daya alam.
Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi
sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia,
Brazil, Kongo, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam
hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Hal ini umumnya terjadi di negara-negara
berkembang, seperti di negara-negara miskin di benua Afrika dan Amerika Latin.
Misalnya, kasus sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki
persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri
memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi,
kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi
di negara-negara tersebut. Indonesia, salah satu negara dengan kekayaan sumber daya
alam hayati dan nonhayati terbesar di dunia.
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan
menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat
diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak
dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan
air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di
alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.
Adapun contoh kasus lain yaitu Negara Nigeria yang memiliki kekayaan sumber daya
alam berupa minyak bumi, Republik Kongo yang memiliki sumber daya alam berupa
intan, dan Pantai Gading yang memiliki sumber daya alam berupa coklat. Umumnya,
Negara-negara berkembang tersebut mengeksploitasi sumber daya alamnya secara
intensif dan menggantungkan sumber pendapatan per kapitanya dari ekstraksi sumber
daya alam tersebut. Kegiatan ekstraktif tersebut biasanya tidak melibatkan penciptaan
nilai tambah (value added) yang besar karena hanya dilakukan sebatas mengekspor
sumber daya alam sebagai bahan baku (raw materials).
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad. Ekonomi Mikro; Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta: CV Andi Offset,
2014.
Hardiansyah, Raja dan Anggie Sekar Putri. Pengantar Ekonomi Mikro. Solok: CV Insan
Cendekia, 2021.
Marit, Elisabeth Lenny,dkk. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: Yayasan Kita Menulis, 2021.
Oktaviani, Rina dan Tanti Novianti. Ekonomi Makro. Jakarta: London School of Public
Relations, 2016.
Septiana, Aldila. Dasar-dasar Ekonomi Mikro & Ekonomi Makro. Bekasi: Duta Media
Publishing, 2016.
Sihotang, A.J., dkk. Ekonomi, Pengantar Ilmu Ekonomi, Medan: Lola Karya, 2004.
Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT Radja Grafindo Persada, 2008.