Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana ketidakmampuan seseorang untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemiskinan disini dapat dilihat dari berbagai kondisi seperti
kondisi ekonomi yang lemah. Ketika kondisi ekonomi lemah maka seseorang tidak dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya seperti: pendidikan, kesehatan, makan dan rekreasi.

Jika dikaitkan dengan sumber daya alam, dimana seseorang yang dikatakan tergolong
miskin akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja. Pekerjaan ini
bersumber dari pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam. Oleh dikarenakan di masa
sekarang Indonesia sedang dalam perngembangan sektor industri, hal ini akan berkaitan
dengan usaha pemenuhan bahan industri yang akan di peroleh dari sumber daya
alam.Kemudian sumber daya alam yang di ambil secara terus menerus dengan upaya
pemenuhan bahan produksi industri, lama-lama akan habis pula. Walaupun hal ini terjadi
karena rasa ketidakpuasan dan tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat maka dari itu
mereka tidak punya pilihan untuk mengerjakan hal itu.

Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk meningkatkan kualitas dan taraf hidup
masyarakat suatu daerah dilihat dari tingkat output perkapita. Pertumbuhan ekonomi adalah
salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah, sehingga setiap daerah berusaha
untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerahnya.
Pelaksanaan pertumbuhan ekonomi membutuhkan berbagai input, salah satunya
adalah sumberdaya alam. Sehingga setiap pertumbuhan ekonomi yang dilakukan saat ini
sangat berpengaruh terhadap ketersediaan sumberdaya alam. Dengan adanya pembangunan
ekonomi, maka sumberdaya alam di bumi akan terus dikuras untuk keperluan pembangunan
ekonomi dan kesejahteraan manusia.
Awal mulanya, pertumbuhan ekonomi ini dipusatkan kepada hubungan antara
produksi atau output dengan faktor produksi kapital dan tenaga kerja. Tetapi dewasa ini mulai
terasa perlunya melihat peranan sumberdaya alam dalam hubungannya dengan pertumbuhan
ekonomi, saat ini pembangunan ekonomi dilakukan secara gencar untuk mengejar
kemakmuran masyarakat, namun tanpa disadari pembangunan ekonomi yang gencar ini
menimbulkan berbagai efek negatif untuk jangka panjang yaitu polusi dan perusakan
lingkunan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 pandangan manusia terhadap ruang dan waktu


Penduduk yang semakin besar jumlahnya di bumi ini akan dapat dipenuhi
kebutuhannya dengan sumber daya alam yang semakin terbatas adanya. Lebih lebih lagi,
dengan ditemukannya hubungan yang terbaik antara ekonomi dan cadangan dumber daya
alam. Semakin pesat pertumbuhan ekonomi, semakin sedikitlah sumber daya alam yang
tersedia di bumi ini begitupun sebaliknya. Sebagai manusia yang berwawasan luas kita
harus berpandangan jauh ke depan serta tidak berpandangan sempit artinya kita tidak
boleh hanya mementingkan diri kita sendiri, teteapi juga memerlukan masyarakat yang
lebih luas bahkan memikirkan dunia ini sebagai satu kesatuan. Demikian juga kita perlu
memikirkan tidak hanya hari ini atau hari esok, tetapi lebih dari itu yaitu 10 tahun atau
100 tahun yang akan.
Keadaan yang ada pada saat ini ialah bahwa hampir seluruh manusia di bumi ini
mempunyai pandangan yang sempit dan pendek baik dalam ringkup ruang waktu serta
hanya sedikit yang berpandangan luasdan jauh kedepan. Sebagai akibat dari sempit dan
pendeknya kerangka pemikiran para pribadi dalam masyarakat, maka akan ada
kecenderungan untuk menguras sumber daya alam dan sumber daya alam tersebut akan
menjadi cepat habis.
Semakin miskin seseorang maka akan cenderung semakin pendek dan semakin
pendek dalam mempertimbangkan keputusan yang diambilnya. Dengan kata lain karena
kemiskinannya, seseorang cenderung untuk memikirkan pemenuhan kebutuhan yang
paling mendesak dan untuk kebutuhan hidupnya sendiri. Semakin tinggi tingkat
pendapatan seseorang akan semakin longgar ruang geraknya untuk mengambil keputusan
baik untuk jangka waktu yang lebih lama maupun untuk kebutuhan bagi lebih banyak
orang diluar dirinya pribadi. Di sisi lain dapat pula dikatakan bahwa golongan kaya yang
menguras sumber daya alam karena kerakusannya dengan maksud untuk mendapatkan
keuntungan maksimal.
Industrialisasi yang berkembang di era sekarang ini menyedot begitu banyak tenaga
kerja. Hal ini telah merubah alur pendistribusian tenaga kerja dari sektor non industri
menuju sektor industri. Hal ini juga berdampak pada pendapatan yang diperoleh oleh
tenaga kerja tersebut. Dengan kata lain secara tidak langsung industrialisasi telah
mempengaruhi tingkat kemiskinan.
Bila ditinjau lebih mendalam, terlihat ada hubungan yang saling mempengaruhi antara
industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya alam. Industrialisasi mempengaruhi
kemiskinan melalui tingkat pendapatan yang diberikan sektor industri. Kemiskinan
mempengaruhi tinggkat penggunaan sumber daya alam dan proses konservasi sumber
daya alam serta lingkungan hidup. Sumber daya alam merupakan sebagai bahan baku
dalam Industrialisasi.
2.2 hubungan antara penduduk, industri dan sumber daya alam
hubungan antara penduduk, produksi barang dan jasa, serta kegiatan pengolahan
sumber daya alam dalam proses kombinasi dengan masukan masukan lain seprti kapital,
tenaga kerja, skill dan teknologi.seperti telah diuraikan sumber daya alam merupakan
salah satu masukan yang penting dalam kegiatan produksi apa saja baik di sektor industri
(pabrik), di sektor pertanian, maupun di sektor jasa. Semua kegiatan dalam tiga sektor itu
memberikan hasil atau output berupa barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Semakin banyak jumlah penduduk, yang terkait dengan peningkatan taraf hidup
yang tercemin pada peningkatan pendapatan perkapita maka semakin banyak barang dan
jasa yang harus disediakan dan pada gilirannya akan digali atau dipakai sumber daya
alam.
Perlu diketahui pula bahwa antara berbagai sektor kegiatan itu terdapat hubungan
timbal balik, di mana sektor industri menggunakan hasil produksi sektor pertanian
sebagai masukan dan sebaliknya sektor pertanian menggunakan hasil produksi sektor
industri sebagai masukan, demikian pula dalam hubungannya dengan sektor jasa. Jadi ada
saling ketergantungan di antara berbagai kegiatan produksi dalam perekonomian.
Dalam kegitannya masing-masing memerlukan berbagai faktor produksi yang berupa
kapital, tenaga kerja, skill, teknologi dan barang sumber daya alam. Barang sumber daya
alam inilah yang harus disediakan oleh alam dan untuk mengambilnya dari alam harus
ada perusahaan-perusahaan yang bekerja di bidang tersebut yang juga memerlukan
masukan (input) dari perusahaan lain atau sektor kegiatan lain. Dengan pengambilan yang
terus-menerus guna menjamin lancar nya kegiatan produksi, maka cadangan sumber daya
alam di bumi ini akan semakin menipis bila tidak ada penambahan alamiah terhadan
persediaan sumber daya alam tersebut. Menipisnya cadangan sumber daya alam ini akan
berakibat pada menurunnya produksi barang dan jasa; yang berarti dapat menekan
kesejahteraan hidup manusia.
Di satu sisi setiap sektor usaha pasti menghasilkan barang dan jasa demi pemenuhan
kebutuhan hidup manusia. Semakin tinggi jumlah produksi dan konsumsi barang dan jasa
dalam perekonomian, akan semakin tinggi pula derajat kesehatan penduduk dalam
perekonomian tersebut. Di sisi lain, peningkatan kegiatan masing-masing sektor usaha
akan menghasilkan pencemaran lingkungan yang mempunyal dampak negatif terhadap
kesejahteraan manusia. Masalahnya sekarang adalah bagaimana perekonomian dapat
mempertahankan produksi barang dan jasa yang tinggi, namun menekan pencemaran
lingkungan dan mengu- rangi menipisnya cadangan sumber daya alam.
Bagi para pecinta lingkungan (environmentalist) satu-satunya jalan untuk
menyelamatkan dunia dari kehancuran adalah hanya dengan menekan laju pertumbuhan
ekonomi. Sedangan bagi mereka yang mendukung pertumbuhan ekonomi demi
peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang (growthist ), berpendapat
bahwa gerakan menuju pada perekonomian yang mapan (steady state economy ) justru
akan menghambat investasi dalam bidang perkembangan teknologi yang diperlukan
untuk memecahkan masalah lingkungan.

Kelompok Roma dengan menggunakan model matematika menunjukkan saling


ketergantungan di antara lima faktor yang utama yang menentukan laju pertumbuhan dan
batas pertumbuhan dan batas pertumbuhan ekonomi di dunia ini. Faktor-faktor tersebut
adalah penduduk, produksi pertanian, sumberdaya alam, produksi industri pengolahan
dan pencemaran lingkungan.

2.3 pengambilan sumber daya alam dalam masyarakat industri


Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang ada di alam, baik berupa benda
hidup maupun benda mati yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia. Banyak sumberdaya alam yang diperlukan oleh masyarakat industri yang sudah
hampir habis dalam arti bahwa tingkat penggunaan sekarang terlalu tinggi dalam
kaitannya dengan jumlah persediaan sumberdaya alam yang diketahui. Semua pihak
menyetujui pernyataan ini, namun ada perbedaan pendapat mengenai implikasi kebijakan
dan cara penanggulangan masalah yang ditimbulkan.
Bagi mereka yang mendukung pertumbuhan ekonomi masalah kekurangan
sumberdaya alam hanya sementara sifatnya karena masalah tersebut dapat diatasi dengan
kemajuan teknologi yang dikaitkan dengan penemuan baru, eksplorasi, pengambilan baru,
dan pengolahan sumberdaya alam. Maka dari itu kekurangan sumberdaya alam dalam arti
absolut jarang sekali terjadi.
Apakah masalah pengambilan sumberdaya alam itu bersifat temporer atau permanen,
tetapi yang jelas adalah bahwa persoalan itu ada dan sesungguhnya hanya ada tiga
kemungkinan cara pemecahannya (Suparmoko, 2010):
1. Meningkatkan tersedianya sumberdaya alam pada laju yang paling tidak sama dengan
laju penggunaan sumberdaya alam.
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam yang sekarang ini sudah kita
kuasai dan kita ketahui persediaannya.
3. Dan yang ketiga adalah penekanan permintaan terhadap sumberdaya alam.
Penyusunan kebijaksaan harus berlandaskan wawasan bahwa bumi, air dan kekayaan
alam harus dipergunakan untuk kemakmuran bersama. Maka dari itu, kebijaksanaan yang
dapat dilakukan ialah :
a) membuat kebijaksanaan SDA yang berdasarkan potensi pengembangan dan
pemanfaatan dalam jangka panjang.
b) mengambil langkah langkah penghematan dan pengunaan SDA
c) mengembangkan sumber daya alam diberbagai daerah sehingga penyediaan SDA dan
kelestarian terjamin
d) meningkatkan pengembangan sebagai peranan SDA dalam penyumbang devisa
e) meningkatkan keterpaduan pengembangan SDA sesuai dengan tuntutan industri.
f) mengembangkan sistem metode dan teknologi hemat energi pada SDA
g) mempertimbangkan kelestarian ekosistem lingkungan sekitar lokasi pengambilan
sumber daya alam
h) mempertimbangkan wawasan kearifan lokal dan kehidupan masyarakat di sekitar
lokasi pengambilan sumber daya alam
i) melakukan penelitian dan proses pengambilan sumber daya alam yang berawasan
lingkungan
j) menggunakan inovasi teknologi yang dapat mengurangi kerusakan baik pada sumber
daya alam tersebut atau lingkungan lokasi sumber daya alam.
Beberapa cara pengambilan sumber daya alam yang dilakukan oleh
masyarakat industri, yaitu:
 Meningkatkan tersedianya SDA pada laju yang paling tidak sama dengan laju peng
gunaan SDA. Kebijakan yang sekarang ini ditempuh dalam kebanyakan negara
industri diarahkan untuk meningkatkan tersedianya SDA seperti mengintensifkan
penelitian sumber-sumber minyak dan gas baru.
 Meningkatkan efisiensi penggunaan SDA dengan menggunakan “technical fix ”, yaitu
pemecahan masalah yang secara teknis dan ekonomis layak atas dasar standar saat ini
dan tidak memerlukan perubahan2 sosial dan kebudayaan yang bearti. Contoh mobil
yang hemat energi.
 Menekan permintaan pada SDA. Contoh menggunakan kendaraan umum untuk
menggantikan kendaraan pribadi.

2.4 sumber daya alam dan pencemaran dalam masyarakat industri


Perkembangan teknologi dan industry yang sangat pesat akan memudahkan manusia
dalam mengolah alam. Namun, seringkali karena kepentingan yang sesaat manusia tidak
mengindahkan kelestarian alamnya demi masa yang akan datang. Akibatnya dari kegiatan
industry ini akan menghasilkan pencemaran (polusi).
Memburuknya lingkungan dan terkurasnya sumber daya alam sangat dipengaruhi oleh
perkembangan sektor industri. Misalnya pengurasan sumberdaya energy sangat
dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, kemudian dengan semakin cepatnya
pertumbuhan ekonomi akan mempercepat pengurasan sumberdaya tersebut. Proses ini
akan menghambat pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Jadi, karena sumberdaya alam
tersebut dibutuhkan untuk pembangunan, suatu kekurangan dalam sumber daya energi
akan memperlambat pertumbuhan ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung
Masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh industrialisasi. Ancaman
terhadap ekosistem dunia disebabkan oleh adanya negara industri, terutama negara
industri maju seperti Amerika Serikat. Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa
memburuknya lingkungan bukan merupakan akibat dari industrialisasi melainkan karena
kapitalisme dalam industrialisasi tersebut. Pemilikan swasta terhadap alat-alat produksi,
perekonomian pasar, dan motif mencari laba telah menyebabkan perekonomian menjadi
terikat pada tujuan demi untuk pertumbuhan ekonomi. Sebagai kesimpulan bahwa ada
hubungan yang jelas antara industrialisasi dan memburuknya kualitas lingkungan serta
berkurangnya sumberdaya alam.

2.5 pembangunan dan lingkungan hidup di indonesia


Cara yang sering digunakan dalam pengelolaan lingkungan ini ialah dengan
menginternalisasikan eksternalitas negatif yang disebabkan oleh pembangunan ekonomi.
Dalam hal ini kita tidak menganut aliran ekonomi klasik maupun neoklasik, yang menilai
setiap harga barang ditentukan oleh pasar. Dalam kedua aliran tersebut, barang-barang
sumber daya alam yang "tidak mempunyai harga" seperti air, udara, sering tidak
diperhitungkan dalam perhitungan rugi-laba. Karena tidak ada perhitungan inilah sering
terjadi pencemaran, yang akhirnya menjadi masalah yang luar biasa. Biaya yang akan
dikeluarkan untuk menangani masalah seperti ini akan sangat besar.
Oleh karena itu munculnya ekonomi lingkungan merupakan suatu tindakan yang
sangat tepat, sehingga ekonomi yang dihasilkan pada gillirannya akan mengerti masalah
pengembangan sektor industri dengan tetap memperhitungkan kepentingan lingkungan.
Sering terjadi banyak pihak yang kurang memahami tentang lingkungan. Misalnya
para kontraktor mengadakan penggalian pasir di sekitar jembatan, padahal jelas
penggalian di sekitar jembatan itu akan mengakibatkan erosi di sekitar pondasi jembatan.
Ini jelas sangat membahayakan. Namun hal ini sering juga dilakukan bukan hanya oleh
para kontraktor, tetapi juga dilakukan oleh instansi yang memberi izin, yang tidak
mengetahui bahwa daerah yang akan digali adalah daerah yang terlarang, sehingga
apabila penggalian telah dilaksanakan akan terjadi kelongsoran dan erosi. Untuk itu
dianjurkan agar para pemberi Izin bekerja sama dengan Departemen Geologi yang
mengetahui daerah mana yang boleh ditambang, sehingga memberi manfaat.

Anda mungkin juga menyukai