Anda di halaman 1dari 8

EKO-REGIONAL, Vol 2, No.

2, September 2007

ANTARA PEMBANGUNAN EKONOMI DAN DEGRADASI LINGKUNGAN


Oleh:
M. Firmansyah 1), Diah Setyorini Gunawan2)
1)
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
2)
Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman

ABSTRACT

This paper describes the linkage between economic development and environmental degradation,
while economics growth being the center of national economic development indicators. The degradation of
natural resources is not the unique attribute of advanced Western industrial economic. But, it happens on
Eastern economics bloc and the low growth economics countries also. The searching of win-win solution is
tried by economic agents – government, entrepreneur, and societies, to create the balancing decision that
stimulate all advantages on development policy application.

Keywords: economic growth, environmental degradation, economic agents

PENDAHULUAN direncanakan pemerintah yang mengusung


konsep neo-kapitalis global, pembangunan
Ilmu ekonomi berbicara tentang tabiat manusia nasional selama lebih identik dengan
yang umum dilakukan dalam tindakannya menuju pertumbuhan ekonomi maka jangan bermimpi
pencapaian kemakmuran. Tabiat manusia menjadi untuk menciptakan pemerataan pembangunan.
obyek pengetahuan ekonomi (Hatta, 1994: 89). Indikator kesuksesan perekonomian suatu
Setiap manusia mempunyai kebutuhan hidup yang negara tercermin dari tingginya PDB (Produk
harus terpuaskan terus-menerus dan sewaktu-waktu, Domestik Bruto), meningkatnya laju aliran
namun keinginan ini terkendala oleh alat pemuas investasi ke dalam negeri, tingkat inflasi dan
yang cenderung terbatas. Oleh karena itu, lahirlah bunga yang stabil dan akhirnya berimplikasi
motif ekonomi yang mengkombinasikan antara pada meluasnya penciptaan lapangan kerja
kebutuhan dan ketersediaan alat yang relatif terbatas baru. Diharapkan kondisi ini akan
tersebut. Apapun jalannya hasrat setiap orang tetap meningkatkan hasrat mengkonsumsi
ingin terpuaskan, motif ekonomi memberi ruang masyarakat (daya beli meningkat) yang akhirnya
pencapaiannya dengan menganggap kegiatan bermuara pada peningkatan PDB dan
ekonomi haruslah mencapai hasil yang sebesar- pemerataan pedapatan pun tercapai.
besarnya dengan membuang tenaga (modal) yang Sayangnya filosofis dan harapan tersebut
sedikit-dikitnya. Artinya dengan modal yang meleset 180 derajat, konsep pertumbuhan
sedikitpun manusia harus tetap terpuaskan. ekonomi ternyata memunculkan konglomerasi-
Kemajuan teknologi telah menyulap konglomerasi baru yang terisolir hubungannya
masyarakat untuk bersifat lebih konsumtif, hasrat dengan masyarakat miskin. Ketimpangan pun
memuaskan kebutuhan memang benar-benar tidak tidak dapat terelakkan lagi.
perlu biaya mahal, persaingan memaksa produsen Dengan dalih mempercepat proses
lebih memanjakan konsumen dengan biaya yang pembangunan nasional dalam upaya mengejar
relatif murah dan terkadang irasional. Industrialisasi ketertinggalan dari negara-negara maju, negara
tumbuh dengan pesat sehingga pengangguran berkembang melakukan berbagai manuver
banyak terserap dunia kerja. Negarapun ikut dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi yang
merasakan efeknya, yaitu dengan membaiknya tinggi tanpa melakukan pengkajian lebih lanjut
performa indikator ekonomi secara mikro dan makro. akan perubahan transformasi besar-besaran
Daya beli masyarakat yang meningkat, semakin sistem ekonomi yang begitu cepat. Semua
menguatkan pandangan betapa konsumtifnya sektor diarahkan untuk kesuksesan sektor
masyarakat kita. industri. Hasrat ini nyatanya tidak
Paham positif ekonomi menggarisbawahi memperdulikan berbagai efek samping berupa
bahwa kemajuan ekonomi suatu negara tergambar tingkat eksternalitas negatif yang meningkat
dari pertumbuhan ekonominya, tanpa melihat secara dan memburuknya kondisi rill sosial budaya
normatif apa yang harus dilakukan untuk yang timbul dari usaha-usaha tersebut,
mengimbangi efek negatif dari konsep tersebut (Field khususnya kerusakan moral dan kondisi
dan Field, 2006) dan kemajuan tersebut merupakan degradasi lingkungan yang semakin akut.
bagian dari rencana pembangunan yang didesain dan Semua ini bersumber dari anggapan bahwa
alam merupakan satu-satunya sumber modal

105
Antara Pembangunan Ekonomi..... (Firmansyah dan Diah)

yang mudah dieksploitasi dan menjanjikan menjadi objek pembangunan itu sendiri dan
pendapatan serta kesejahteraan bagi masyarakat harus bersahabat dengan alam.
dengan cepat. Kita lupa bahwa semua itu justru Dalam mencermati pembangunan yang
menimbulkan permasalahan baru yang lebih rumit semakin melupakan kelestarian alam, perlu
dan kompleks, baik dalam jangka pendek maupun adanya pengkajian lebih lanjut akan sejauh
jangka panjang. Paling tidak menyebabkan makin mana pemanfaatan lingkungan sebagai modal
merenggangnya hubungan masyarakat dengan alam. alam secara efisien, bagaimana akibat yang
Bentuk hubungan manusia dengan lingkungan ditimbulkan akibat degredasi lingkungan,
telah melalui beberapa fase, dimulai dari jaman bagaimana konsep kelesatarian lingkungan
primitif dimana manusia hidup bersimbiosis dengan yang dikaitkan dengan kebijakan atau regulasi
alam, kemudian disusul dengan periode penguasaan yang tepat guna meminimalisir terjadinya
yang terus bertambah atas alam hingga masa degradasi lingkungan dalam wadah
industrialisasi, dan pada puncaknya adalah pembangunan berkelanjutan.
pertumbuhan secara cepat dengan pola-pola padat
materi pada abad 20-an yang bertentangan dengan
pelestarian sumber-sumber alam dalam berbagai cara LINGKUNGAN SEBAGAI MODAL ALAM
(Siregar: 2004). Permasalahan lingkungan telah
menjadi pembahasan dan perhatian dunia yang Modal alam memberikan kontribusi yang
sangat serius. Polusi yang semakin meluas menjadi amat besar bagi pembangunan dan
ancaman nyata untuk negara-negara industri, kesejahteraan manusia. Istilah modal alam
sementara kualitas hidup hingga saat ini diukur mencakup fungsi-fungsi penampung, yakni,
hampir semata-mata dari pertumbuhan output materi udara dan air sebagai media penerima bagi
semata. polusi yang dihasilkan manusia serta hutan-
Pembangunan nasional secara khusus hutan dan potensi laut menjadi penampung
seharusnya lebih diarahkan pada peningkatan dari polusi yang ditimbulkan industri-industri
kesejahteraan masyarakat, seperti yang diamanatkan kendaraan bermotor, alat-alat rumah tangga
dalam pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi dan lain sebagainnya. Melindungi fungsi
segenap bangsa indonesia (tanah tumpah darah penampung ini adalah merupakan hal yang
Indonesia), memajukan kesejahteraan umum, hakiki bagi kesehatan manusia.
mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut serta Modal alam yang berkualitas tinggi
menjaga perdamain dunia dan seterusnya. memberikan kontribusi tidak langsung terhadap
Melindungi bukan semata-mata berjuang melawan kesejahteraan manusia sebagai bagian esensial
kolonialisme, tetapi lebih jauh melindungi dan dari produksi barang dan jasa yang
melestarikan alam yang terkandung dalam ibu pertiwi berkesinambungan, juga memberi kontribusi
ini sendiri. langsung terhadap tingkat kesejahteraan
Sumber daya alam dan lingkungan hidup karena masyarakat mendapatkan kenikmatan
merupakan sumber yang penting bagi kehidupan yang mahal harganya dari lingkungan yang
umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Sumber bersih dan murni, hutan-hutan yang telah tua
daya alam menyediakan sesuatu yang diperoleh dari umurnya, dan danau serta sungai tempat kita
lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhan dan dapat berenang dan memancing ikan. Berbagai
keinginan manusia, sedangkan lingkungan kesempatan telah diperlihatkan pentingnya
merupakan tempat dalam arti luas bagi manusia modal manusia, alam dan lingkungan fisik bagi
dalam melakukan aktivitasnya (BAPPEDA DKI Jakarta, pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi.
2001). Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya Karena subtitusi yang tidak sempurna, aset-aset
alam seharusnya mengacu kepada aspek konservasi ini perlu untuk ditumbuh kembangkan dengan
dan pelestarian lingkungan. Eksploitasi sumber daya tingkat yang tidak terdistorsi atau cukup
alam yang hanya berorientasi ekonomi hanya seimbang sehingga bisa mencapai
membawa efek positif secara ekonomi tetapi pertumbuhan ekonomi yang
menimbulkan efek negative bagi kelangsungan berkesinambungan. Pertumbuhan yang
kehidupan umat manusia. terdistorsi atau tidak seimbang secara khusus
Meraih kesejahteraan bukan hanya sekedar diisyaratkan dengan akumulasi peningkatan
berjuang memberantas kemiskinan dengan jalan modal fisik yang sangat pesat, akumulasi modal
pintas dan cepat yaitu modal alam dieksploitasi secara manusia yang lambat, dan penurunan modal
besar-besaran. Kita tidak sadar bahwa menurunnya alam yang meningkatkan volatilitas
kualitas alam akan menambah panjang garis pertumbuhan secara tidak proporsional yang
kemiskinan yang ditimbulkan dalam proses perjalanan justru merugikan kaum miskin. Suatu
pembangunan di masa yang akan datang. Kita-pun perekonomian yang membina pertumbuhan
melupakan bahwa sesungguhnya kecerdasan suatu yang tidak seimbang kemungkinan besar akan
bangsa akan tercipta lewat pemberdayaan yang mengalami stagnasi jangka panjang.
optimal dan terus menerus di mana manusia yang

106
EKO-REGIONAL, Vol 2, No.2, September 2007

KERUGIAN AKIBAT DEGRADASI


Perekonomian yang memperoleh sebagian LINGKUNGAN
besar pendapatannya dari sumber alam tidak dapat
melestarikan pertumbuhan dengan mengganti Polusi udara dari emisi-emisi industri, gas
akumulasi modal fisik untuk modal alam yang buang kendaraan bermotor dan bahan bakar
semakin buruk (Lopez, Thomas dan Thomas, 1998). yang dibakar di rumah-rumah penduduk telah
Degradasi lingkungan cenderung paling membunuh lebih dari 2,7 juta orang setiap
menyengsarakan kaum miskin, yang kerap tahun, terutama karena kerusakan pernapasan,
menggantungkan diri pada sumber daya alam untuk penyakit jantung, paru-paru, serta kanker
memperoleh pendapatan sehari-hari, sedikit sekali (UNDP, 1998). Dari mereka yang terkena
kemungkinan nilai manfaatnya bisa tergantikan dampak dan dinyatakan meninggal karena
dengan aset-aset lain. Dalam jangka panjang, penyakit tersebut diantaranya 2,2 juta adalah
pendekatan pertumbuhan yang menaruh perhatian kaum miskin pedesaan yang terkena langsung
pada kualitas lingkungan dan efisiensi penggunaan polusi udara dalam ruangan akibat pembakaran
sumber daya akan memberikan kontribusi terhadap bahan bakar tradisional. Polusi udara juga
akumulasi, investasi, pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi hasil ekonomi karena hilangnya
kesejahteraan manusia. hari-hari produktif, untuk lebih memahami
Negara-negara di seluruh dunia telah besarnya kerugian akibat polusi udara di
mengeksploitasi hutan, perikanan, kekayaan berbagai bagian dunia ditunjukkan oleh tabel
pertambangan mereka secara berlebihan, mencemari 14.1.
air serta udara untuk membuka kran dalam Tabel 14.1 menunjukkan bahwa
mempercepat roda pertumbuhan ekonomi jangka kebanyakan dampak yang ditimbulkan polusi
pendek. Alibi pengambil kebijakan adalah dengan udara adalah kematian prematur. Ini di
mengatakan bahwa kebijakan mereka semata-mata akibatkan polusi udara di kawasan Asia Timur
akan meningkatkan kesejahteraan warga negaranya. dan negara-negara baru merdeka lain yang
Padahal banyak modal alam yang dikorbankan melebihi ambang batas yang ditetapkan WHO.
melalui penggundulan hutan, hilangnya Asap-asap pabrik, asap-asap dari aktivitas
keanekaragaman hayati, degradasi tanah, serta polusi rumah tangga, asap knalpot kendaraan
air dan udara. bermotor yang banyak mengandung karbon
dioksida, penggunaan bahan bakar minyak
yang mengandung lead (timbal), penggunaan
CFC (Cloro-Fluro Carbon) dan lain sebagainya
menjadi pemicu timbulnya polusi udara.

Tabel 14.1. Biaya Kesehatan Tahunan yang Terkait dengan Polusi Udara

Kawasan dan Kota Dampak Biaya


Cina: 11 kota besar utama Biaya-biaya ekonomi mortalitas Lebih dari 20
prematur dan biaya-biaya akibat persen dari
penyakit. pendapatn
perkotaan

Asia Timur: Bangkok, Jakarta, Seoul, Kuala Banyaknya kematian prematur 15.600
Lumpur, Manila akibat polusi udara diatas batas
aman yang ditetapkan oleh WHO.

Biaya ekonomi akibat mortalitas Lebih dari 10


Asia Timur: Bankok, Jakarta, Kuala Lumpur. prematur dan biaya-biaya akibat persen
penyakit. pendapatan
perkotaan.

Negara-negara yang baru merdeka: Federasi Banyaknya kematian prematur


Rusia (Volgogard); Armenia(wilayah-wilayah akibat polusi udara di atas batas- 14.458
Perkotaan); Azerbai jan(nasional); batas aman yang di tetapkan oleh
Kazakhstan(nasional) WHO.
Sumber: Bank Dunia (1997, 1999 dalam Thomas, 2001)

107
Tabel 14. 2. Biaya Kesehatan Tahunan yang Terkait dengan Penyakit yang Ditularkan
Melalui Air dan Polusi

Kawasan atau
Dampak Biaya
Negara
Vietnam Kematian bayi yang dapat dihindarkan dengan 50.000
menyediakan akses untuk mendapatkan air
bersih dan sanitasi.

Cina Kematian prematur akibat penyakit yang terkait 135.000


air seperti diare, hepatitis, dan nematoda
intenstinal

Asia Timur Biaya penyakit yang ditularkan melalui air US$ 30 milyar per tahun
Kematian prematur. 980-1850

Moldova Hilangnya hari kerja akibat sakit 2-4 juta pertahun


Sumber: Bank Dunia (1997, 1999 dalam Thomas, 2001).

Untuk mengetahui besarnya biaya tahunan KELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM


terkait dengan penyakit yang ditularkan melalui air KEBIJAKAN PERTUMBUHAN
dan polusi dapat dilihat pada tabel 14.2.
Kematian prematur masih mendominasi akibat Apakah pertumbuhan ekonomi yang
polusi, baik udara maupun air, ditambah diare, lebih cepat atau lebih lambat menjamin
hepatitis dan nematoda intenstinal. Masalah ini lebih perlindungan atas modal? Pertanyaan ini akan
kepada kurangnya akses mendapatkan air bersih dan dibuktikan dari berbagai studi empiris dan
sanitasi, seperti yang terjadi di Jakarta, dimana sungai pandangan dari tim Bank Dunia yang
ciliwung yang dijuluki the longest toilet in the world melakukan investigasi terhadap beberapa
(Prabowo, 1983) dari dahulu telah mempunyai negara di dunia. Pandangan pentingnya adalah
manfaat ganda dalam keberlangsungan hidup ternyata baik perekonomian yang tumbuh
masyarakat sekitarnya, yaitu dapat sebagai toilet dengan pesat maupun yang lambat sama-sama
(termasuk di dalamnya mandi cuci kakus), memasak, telah mengalami degradasi lingkungan dengan
minum, tempat mandi ternak dan sekaligus berbagai macam tingkatannya. Cina merupakan
pembuangan kotoran ternak, pembuangan sampah, kota ke 15 dari 20 kota yang paling terpolusi di
pembuangan limbah industri maupun rumah tangga dunia, seperti yang terukur dengan konsentrasi
dan lain sebagainya. partikel-partikel yang melayang-layang di udara
Estimasi baru-baru ini yang dilakukan majalah (Bank Dunia, 1995).
DAILY menyatakan bahwa kematian prematur dan Polusi udara yang, khususnya partikel
berbagai penyakit akibat resiko kesehatan lingkungan total yang melayang-layang di udara yang
utama bertanggung jawab atas sekitar seperlima dari tinggi tingkatannya, telah mengakibatkan
beban total penyakit di dunia yang sedang kematian prematur dan kerusakan kesehatan
berkembang (Murray dan Lopez, 1996 dalam yang parah di wilayah perkotaan seperti
Thomas, 2001). Di antara resiko lingkungan yang Bangkok, Jakarta, Manila dan sejumlah kota
utama mencakup pasokan air yang buruk, sanitasi besar di Cina. Negara-negara yang mengalami
yang tidak memadai, polusi udara dalam ruangan, pertumbuhan pesat dalam konteks reformasi
polusi udara perkotaan, malaria, dan bahan-bahan ekonomi pada tahun 1980-an Cina, Korea,
serta limbah agro-industri, 14 persen dari seluruh Malaysia dan Thailand menyaksikan emisi-emisi
beban penyakit disebabkan oleh pasokan air yang karbon dioksida perkapita yang berlipat dua
buruk, sanitasi yang tidak memadai dan polusi udara atau tiga kali lipat setelah terjadinya reformasi
dalam ruangan. Semua itu terutama menyerang dan percepatan pertumbuhan tersebut.
kaum perempuan dan anak-anak dalam kelurga Meskipun demikian bukan hanya
miskin (Lovski et al, 1999 dalam Thomas, 2001). pertumbuhan pesat yang mengantarkan
kepada permasalah degradasi modal alam.
Seperti halnya negara-negara Asia Timur,
negara-negara Amerika Latin yang
pertumbuhan ekonominya lambat juga
mengalami kemerosotan lingkungan, misalnya
penggundulan hutan besar-besaran, khususnya

108
EKO-REGIONAL, Vol 2, No.2, September 2007

pada wilayah-wilayah yang secara ekologis sensitif mengkonsumsi barang-barang produksi dan
serta lereng-lereng yang curam; degradasi lapisan jasa-jasa, karena barang-barang dan jasa-jasa
tanah yang yang tersebar luas; penangkapan ikan kapasitasnya masih lebih sedikit. Saat ini kita
berlebihan dan polusi air di zona-zona pesisir; merasakan sulitnya mencari kenyamanan
pencemaran air dari bahan-bahan kimia pertanian; (amenities) dan kenikmatan alam, bahkan desa
dan keracunan pestisida yang dialami petani dan yang merupakan satu-satunya tempat menjadi
peternak. Namun dari pemantauan Bank Dunia, baik harapan yang memberikan kesejukan, malah
negara yang pertumbuhannya cepat maupun lambat terkontaminasi asap-asap berbahaya akibat
telah mengalami kemajuan dalam penyediaan air kebakaran hutan, peladang-peladang
bersih dan sanitasi (Bank Dunia, 1999) berpindah yang menyisakan kegersangan akibat
Dapat dijelaskan bahwa baik pertumbuhan tanah-tanah tandus yang semakin meresahkan.
ekonomi pesat maupun lambat tidak merupakan Di desa terpencil kalaupun ada sumber-
sekutu otomatis dari modal alam (Thomas dan Belt, sumber mata air yang jernih, kemungkinan
1997 dalam Thomas, 2001). Alam selalu dijadikan telah dikuasai pengusaha-pengusaha air mineral
sasaran eksploitasi besar-besaran yang yang atas ijin Pemda telah mengkapling lokasi
memungkinkan untuk mendapat keuntungan yang tersebut sebagai lahan usaha yang memiliki
sebesar-besarnya, baik untuk kepentingan investasi, lisensi, yang bukan lagi hak umum
pembukaan lahan dan lain sebagainya. Bahkan isu memanfaatkannya. Oleh karena itu, saat ini
mencuat di media masa tanah air bahwa dengan ijin telah muncul suatu fase meningkatnya tingkat
pemerintah daerah dan DPRD setempat, hutan kebutuhan akan kenyamanan, karena
lindung dapat dijadikan sebagai kebun kelapa sawit eksistensinya sudah sangat sulit di peroleh
dan lahan pertanian lain, alasannya untuk dalam kehidupan kita sehari-hari.
meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dalam Haruskah pembangunan (pertumbuhan
rangka aplikasi otonomi daerah. Haruskah kita ekonomi tinggi) menggeser keberadaan
korbankan kelestarian modal alam yang kita miliki kebutuhan-kebutuhan dasar berupa
demi meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan kenyamanan serta keaslian alam dan
ekonomi? Tidakkah ada jalan lain selain alam yang menggantikannya dengan lingkungan
dapat dijadikan target pertama dan utama dalam materialistik dengan berbagai efek dan bentuk
mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya? Maka kerusakan yang muncul di dalamnya.
pembangunan berkelanjutan adalah solusi tepat Melihat kondisi tersebut, masihkah ada
menghadapi kegetiran akan kerusakan alam yang kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar
terjadi selama ini. kita. Dalam hal ini pemerintah, pengusaha dan
masyarakat perlu sekali lagi memahami dan
merenungi hakekat pembangunan
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN sesungguhnya yang ingin dicapai, yaitu
mengangkat harkat dan martabat masyarakat
Dibalik kebanggaan sebuah bangsa dalam Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum
menciptakan pertumbuhan ekonomi tinggi, dengan dan mencerdaskan kehidupan bangsa seperti
iming-iming mengejar ketertinggalan dengan negara yang termuat dalam pembukaan UUD 1945.
lain justru melahirkan berbagai masalah baru yang Maka pengusaha jangan hanya sekedar
semakin rumit dan berkepanjangan, baik dalam mengejar target produksi dengan upaya
jangka panjang maupun jangka pendek. Lebih-lebih meminimalkan biaya serendah mungkin
masalah degradasi lingkungan yang akhir-akhir ini sedangkan limbah pabrik tidak diurus dan
sangat jelas kita rasakan. Bila kita mengkaji lebih jauh diperhatikan dengan baik, pemerintahpun
secara psikologis, memang terdapat trade-off antara harus mengontrol secara maksimal, agar
alat pemuas kebutuhan manusia (berupa barang- limbah-limbah tersebut tidak mencemari
barang produksi dan jasa-jasa) dengan amenities lingkungan dan alam sekitar.
(kenyamanan) dan keterkaitannya dengan hukum Pembangunan janganlah menimbulkan
kepuasan yang semakin menurun dari waktu degradasi alam (lingkungan), apa gunanya
kewaktu. Jaman dahulu orang-orang tua kita begitu pembangunan bila lebih banyak menimbulkan
mudah menikmati keindahan alam, kesejukan air eksternalitas negatif dan tentunya lebih
bersih di sungai-sungai serta keindahan pegunungan merugikan masyarakat serta anak dan cucu kita
yang terbentang luas. di masa-masa yang akan datang. Tiga konsep
Sesuai dengan hukum kepuasan yang utama pembangunan yang berkelanjutan
semakin menurun, kepuasan mereka semakin menurut Mohan Munasinghe adalah memuat:
menurun menikmati kenyamanan modal alam, karena ekonomi, ekologi, dan kriteria sosial kultural.
sesungguhnya kapasitasnya masih relatif banyak di Ketiga konsep ini harus berjalan secara sinergis
sekitar lingkungan tempat tinggalnya, bahkan boleh dalam menciptakan pembangunan yang ramah
dibilang sangat banyak. Mereka menganggap bahwa akan lingkungan atau model alam. Masih
kepuasan yang tertinggi adalah apabila lebih banyak menurut Mohan Munasinghe, identifikasi

109
Antara Pembangunan Ekonomi..... (Firmansyah dan Diah)

pembangunan berkelanjutan memerlukan (Thomas IMPLEMENTASI KEBIJAKAN


dan Vinos, 2001):
1. Pemahaman yang baik atas fisik, biologis dan Ada beberapa hal yang biasa diterapkan
dampak sosial dari aktivitas-aktifitas manusia. pemerintah Amerika Serikat berkaitan dengan
2. Estimasi yang lebih baik atas nilai ekonomi dari perlindungan lingkungan:
kerusakan lingkungan yang akan menolong 1. Emission charge of CFC (penetapan
untuk memperbaiki desain dari kebijakan- kebijakan pajak terhadap penggunaan
kebijakan dan proyek-proyek, serta Chloro–Fluro Carbon). Zat kimia ini
mengarahkan pada keputusan-keputusan biasanya ada pada alat-alat pendingin,
investasi yang ramah lingkungan. seperti: AC, Kulkas dan lain-lain.
3. Pengembangan perangkat-perangkat Penggunaannya dikenakan pajak agar
kebijakan dan memperkuat sumber daya supaya kapasitas CFC berkurang diudara
manusia dan lembaganya untuk karena zat tersebut diindikasikan sebagai
mengimplementasikan strategi-strategi yang pemicu rusaknya lapisan ozon.
jitu dan mengatur sumber alam dengan cara 2. Permit system allowing a fixed
berkelanjutan amount of emission, yaitu ijin
Kebijakan makro ekonomi dan sektoral telah penetapan kapasitas atau jumlah polusi
memainkan peranan penting dalam menciptakan yang diperbolehkan atau sesuai dengan
kerusakan lingkungan. Kebijakan-kebijakan fiskal, ambang batas yang telah ditetapkan,
moneter, program-program pengaturan struktural yang ditujukan kepada pabrik-pabrik yang
dan stabilitas pengukuran semua mempunyai efek akan beroperasi.
terhadap basis sumber daya. Seharusnya pemerintah 3. Subsidy. Pemerintah memberikan subsidi
dan pengusaha mencarikan win-win solution dalam terhadap industri-industri yang belum
mengaitkan suatu kebijakan-kebijakan yang menggunakan pengolahan limbah
mengarah pada eksploitasi sumber daya alam dengan dengan baik, sehingga tidak ada lagi
kemampuan lingkungan dalam menciptakan masalah pencemaran lingkungan dan
keseimbangan. Seharusnya ada kontrak sosial antara efek lain yang ditimbulkan akibat dari
semua pihak dalam menjaga kelestarian lingkungan hasil operasional pabrik tersebut. Hal ini
dan keseimbangan ekosistem yang ada di dalamnya, sulit diterapkan di dalam negeri karena
ini yang jarang dilakukan oleh pemerintah dan keterbatasan dana pemerintah, masalah
pengusaha kita sebelum melakukan aktifitas produksi ini diharapkan diupayakan secara personal
di dalam negeri. oleh pihak swasta dalam mengatur dan
Hanya sekedar AMDAL (analisis dampak mengelola limbah-limbah perusahaannya.
lingkungan) ternyata belum mampu menciptakan dan Ada beberapa upaya yang seharusnya
meminimalisir dampak industri terhadap lingkungan. dilakukan dalam rangka menciptakan
Lubang galian sisa pertambangan emas yang cukup kesadaran atau pemahaman guna
luas dan mendalam yang ditinggalkan perusahaan meminimalisir kondisi rusaknya lingkungan kita,
pertambangan, yang terkandung di dalamnya zat-zat yaitu:
kimia berbahaya jelas merusak kondisi tanah 1. Undang-undang yang melarang
setempat. Belum lagi limbah-limbah pabrik yang polusi.
dibuang ke laut atau sungai, asap-asap pabrik yang Undang-undang ini harus secara tegas
mengeluarkan gas-gas berbahaya, perusak lapisan menjelaskan hukuman yang akan di
ozon yang berindikasi kepada terciptanya green terapkan apabila perusahaan terbukti
house effect (efek rumah kaca), pabrik-pabrik yang melakukan pencemaran. Pelaksanaannya
menghasilkan suara yang sangat bising, dan lain-lain. harus benar-benar konsisten dan
Ini semua harus dicarikan win-win solution antara komprehensif serta dijelaskan secara
pemerintah dan pengusaha yang dikaitkan dengan kolektif. Mudah-mudahan cara ini
kapabilitas lingkungan. Pertanyaan yang ada dibenak memberikan semacam warning yang
kita adalah sampai kapan semua itu dibiarkan? tegas terhadap pengusaha untuk peduli
Kebiasaan yang sangat memprihatinkan di negara ini terhadap permasalahan lingkungan yang
adalah setelah terjadi musibah dan jatuh korban baru ditimbulkan dari aktifitas perusahaannya
pemerintah mengambil tindakan. Tidak ada upaya tersebut.
pencegahan yang lebih komprehensif dan kolektif 2. Pengenaan pajak pencemaran.
sebelum terjadi bencana. Terhadap perusahaan-perusahaan yang
melakukan pencemaran dikenakan pajak
pencemaran, semakin tinggi tingkat
pencemaran yang ditimbulkan maka nilai
pajaknya akan semakin tinggi pula.

110
EKO-REGIONAL, Vol 2, No.2, September 2007

3. Menggunakan sertifikasi. sampai kesana, berdayakan mereka dengan


Pemerintah mengeluarkan sertifikat bebas mutu pendidikan, kesehatan dan terpenuhinya
pencemaran, kalau perlu sistem ini diadakan the basic need dari masyarakat tersebut.
semacam perlombaan yang menjanjikan hadiah Pertumbuhan ekonomi perlu diupayakan, akan
atau kemudahan-kemudahan dari pemerintah tetapi dengan berbagai perhitungan dan
untuk pengusaha, sehingga mudah-mudahan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian
memicu pengusaha-pengusaha industri lingkungan. Adakan kontrak sosial bersama
maupun jasa secara sadar dan aktif dalam baik pada saat pra-pendirian industri, saat
mengatasi masalah lingkungan. pendirian industri dan saat aktivitas produksi.
4. Inforcement dari asosiasi. Dalam hal ini pengusaha sebagai salah
Cara ini sedikit memaksa, yaitu lewat asosiasi satu pelaku ekonomi yang sangat berpengaruh
industri atau organisasi induk industri-industri, terhadap pembangunan nasional, perlu
guna memberikan penekanan-penekanan agar meningkatkan kesadaran dalam
para anggota dapat menciptakan dan memperhatikan berbagai dampak yang akan
mengembangkan produksi ramah lingkungan. ditimbulkan dari aktivitas produksi usahanya.
5. Minyak bumi bebas lead (timbal). Biaya jangan hanya ditetapkan sebagai fixed
Cara ini telah banyak dilakukan oleh negara- cost dan variable cost tetapi juga amenities cost
negara di dunia, terutama negara-negara asia, (biaya kenyamanan) untuk memberikan rasa
yaitu BBM bebas timbal. Namun Indonesia aman kepada masyarakat yang mengkonsumsi
masih sangat terbatas pada tempat-tempat barang hasil produksinya dalam bentuk
tertentu, Hal ini sangat penting mengingat pengolahan limbah yang lebih baik dan
bahaya timbal terhadap lingkungan dan canggih, sehingga tidak akan ada lagi yang
semakin tingginya jumlah kendaraan yang ada namanya market failure atau kegagalan pasar.
di dalam negeri. Pemerintah harus tegas memberikan
6. Media-media komunikasi. alternatif solusi berupa upaya dalam
Program ini bertujuan untuk terus mengantisipasi kerusakan lingkungan yang
mengingatkan masyarakat akan pentingnya ditimbulkan pelaku pencemar, baik dari
kelestarian lingkungan, misalnya dengan industri-industri maupun masyarakat setempat,
memperbanyak iklan-iklan layanan masyarakat tetap upayakan win-win solution dalam
yang menarik tentang lingkungan, program- menyelesaikan masalah agar penyelesainnya
program kemasyarakatan yang dicanangkan dirasakan adil oleh semua pihak. Pemberian
pemerintah, dan lain-lain. sanksi tegas terhadap pelaku kerusakan serta
7. Tanggung jawab masyarakat setempat. adanya penghormatan kepada pihak-pihak
Masyarakat berperan sangat besar dalam yang tetap menjaga kelestarian lingkungan,
menjaga kelestarian lingkungan, berawal dari menjadi upaya untuk meminimalisir terjadinya
lingkungan pribadi dan di sekelilingnya. pencemaran lingkungan.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam Dan akhirnya, masyarakat yang
menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kapasitasnya menjadi objek pembangunan
kelestarian alam, dan mengawasi upaya-upaya harus mulai memiliki kesadaran dan komitmen
perusakan lingkungan lainnya, akan semakin bersama, untuk menjaga kelestarian lingkungan
memperparah kondisi lingkungan yang dan keseimbangan ekosistem yang ada di
memang sudah dirasakan parah dari waktu dalamnya. Karena sesungguhnya peran
kewaktu. masyarakatlah yang menjadi penentu sukses
atau tidaknya program pelestarian lingkungan
tersebut, sehingga semua komponen dapat
KESIMPULAN bersama-sama menikmati pembangunan yang
ramah lingkungan, dan itulah pembangunan
Dari berbagai uraian di atas dapat kita tarik yang sesungguhnya.
kesimpulan bahwa pembangunan nasional tidaklah
identik dengan pertumbuhan ekonomi semata,
pembangunan nasional yang sesungguhnya adalah
bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
kenyamanan dan kondisi lingkungan yang tetap
terjaga. Untuk lebih mensejahterakan masyarakat,
awalnya program pemberdayaan sangat diperlukan,
karena pemberdayaan akan menciptakan dan
melahirkan kesadaran serta meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Percuma pemerintah menerapkan
kebijakan yang muluk-muluk kalau pemahaman dan
pola pikir masyarakat belum mampu menyentuh

111
Antara Pembangunan Ekonomi..... (Firmansyah dan Diah)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2001. Pembangunan Sumber Daya Alam


dan Lingkungan Hidup. BAPPEDA DKI Jakarta.
Download Internet 23 Mei 2007

Darmawan, A Surya. 2004. Kesehatan Indonesia yang


Selalu Terpinggirkan. Suara Pembaruan Daily:
27 Agustus 2004

Field, Barry C dan Martha K. Field. 2006.


Environmental Economics: an introduction.
Singapore: McGraw Hill

Hatta, Moh. 1994. “Teori Ekonomi dan Politik


Ekonomi: Membangun Orde Ekonomi
Pancasila” dalam Didik J Rachbini (ed)
Khasanah Pemikiran Ekonomi Indonesia.
Jakarta: LP3ES

Keraf, A Sony. Perlu Tata Dunia Baru yang Lebih Adil.


Suara Pembaruan Daily: Maret 2002

Prabowo, Dibyo. 1983. Kegagalan Pasar.


Yogyakarta: BPFE

Siregar, Doli D. 2004. Manajemen Aset. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama

Thomas, Vinos. 2001. The Quality of Growth.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

112

Anda mungkin juga menyukai