2, September 2007
ABSTRACT
This paper describes the linkage between economic development and environmental degradation,
while economics growth being the center of national economic development indicators. The degradation of
natural resources is not the unique attribute of advanced Western industrial economic. But, it happens on
Eastern economics bloc and the low growth economics countries also. The searching of win-win solution is
tried by economic agents – government, entrepreneur, and societies, to create the balancing decision that
stimulate all advantages on development policy application.
105
Antara Pembangunan Ekonomi..... (Firmansyah dan Diah)
yang mudah dieksploitasi dan menjanjikan menjadi objek pembangunan itu sendiri dan
pendapatan serta kesejahteraan bagi masyarakat harus bersahabat dengan alam.
dengan cepat. Kita lupa bahwa semua itu justru Dalam mencermati pembangunan yang
menimbulkan permasalahan baru yang lebih rumit semakin melupakan kelestarian alam, perlu
dan kompleks, baik dalam jangka pendek maupun adanya pengkajian lebih lanjut akan sejauh
jangka panjang. Paling tidak menyebabkan makin mana pemanfaatan lingkungan sebagai modal
merenggangnya hubungan masyarakat dengan alam. alam secara efisien, bagaimana akibat yang
Bentuk hubungan manusia dengan lingkungan ditimbulkan akibat degredasi lingkungan,
telah melalui beberapa fase, dimulai dari jaman bagaimana konsep kelesatarian lingkungan
primitif dimana manusia hidup bersimbiosis dengan yang dikaitkan dengan kebijakan atau regulasi
alam, kemudian disusul dengan periode penguasaan yang tepat guna meminimalisir terjadinya
yang terus bertambah atas alam hingga masa degradasi lingkungan dalam wadah
industrialisasi, dan pada puncaknya adalah pembangunan berkelanjutan.
pertumbuhan secara cepat dengan pola-pola padat
materi pada abad 20-an yang bertentangan dengan
pelestarian sumber-sumber alam dalam berbagai cara LINGKUNGAN SEBAGAI MODAL ALAM
(Siregar: 2004). Permasalahan lingkungan telah
menjadi pembahasan dan perhatian dunia yang Modal alam memberikan kontribusi yang
sangat serius. Polusi yang semakin meluas menjadi amat besar bagi pembangunan dan
ancaman nyata untuk negara-negara industri, kesejahteraan manusia. Istilah modal alam
sementara kualitas hidup hingga saat ini diukur mencakup fungsi-fungsi penampung, yakni,
hampir semata-mata dari pertumbuhan output materi udara dan air sebagai media penerima bagi
semata. polusi yang dihasilkan manusia serta hutan-
Pembangunan nasional secara khusus hutan dan potensi laut menjadi penampung
seharusnya lebih diarahkan pada peningkatan dari polusi yang ditimbulkan industri-industri
kesejahteraan masyarakat, seperti yang diamanatkan kendaraan bermotor, alat-alat rumah tangga
dalam pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi dan lain sebagainnya. Melindungi fungsi
segenap bangsa indonesia (tanah tumpah darah penampung ini adalah merupakan hal yang
Indonesia), memajukan kesejahteraan umum, hakiki bagi kesehatan manusia.
mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut serta Modal alam yang berkualitas tinggi
menjaga perdamain dunia dan seterusnya. memberikan kontribusi tidak langsung terhadap
Melindungi bukan semata-mata berjuang melawan kesejahteraan manusia sebagai bagian esensial
kolonialisme, tetapi lebih jauh melindungi dan dari produksi barang dan jasa yang
melestarikan alam yang terkandung dalam ibu pertiwi berkesinambungan, juga memberi kontribusi
ini sendiri. langsung terhadap tingkat kesejahteraan
Sumber daya alam dan lingkungan hidup karena masyarakat mendapatkan kenikmatan
merupakan sumber yang penting bagi kehidupan yang mahal harganya dari lingkungan yang
umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Sumber bersih dan murni, hutan-hutan yang telah tua
daya alam menyediakan sesuatu yang diperoleh dari umurnya, dan danau serta sungai tempat kita
lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhan dan dapat berenang dan memancing ikan. Berbagai
keinginan manusia, sedangkan lingkungan kesempatan telah diperlihatkan pentingnya
merupakan tempat dalam arti luas bagi manusia modal manusia, alam dan lingkungan fisik bagi
dalam melakukan aktivitasnya (BAPPEDA DKI Jakarta, pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi.
2001). Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya Karena subtitusi yang tidak sempurna, aset-aset
alam seharusnya mengacu kepada aspek konservasi ini perlu untuk ditumbuh kembangkan dengan
dan pelestarian lingkungan. Eksploitasi sumber daya tingkat yang tidak terdistorsi atau cukup
alam yang hanya berorientasi ekonomi hanya seimbang sehingga bisa mencapai
membawa efek positif secara ekonomi tetapi pertumbuhan ekonomi yang
menimbulkan efek negative bagi kelangsungan berkesinambungan. Pertumbuhan yang
kehidupan umat manusia. terdistorsi atau tidak seimbang secara khusus
Meraih kesejahteraan bukan hanya sekedar diisyaratkan dengan akumulasi peningkatan
berjuang memberantas kemiskinan dengan jalan modal fisik yang sangat pesat, akumulasi modal
pintas dan cepat yaitu modal alam dieksploitasi secara manusia yang lambat, dan penurunan modal
besar-besaran. Kita tidak sadar bahwa menurunnya alam yang meningkatkan volatilitas
kualitas alam akan menambah panjang garis pertumbuhan secara tidak proporsional yang
kemiskinan yang ditimbulkan dalam proses perjalanan justru merugikan kaum miskin. Suatu
pembangunan di masa yang akan datang. Kita-pun perekonomian yang membina pertumbuhan
melupakan bahwa sesungguhnya kecerdasan suatu yang tidak seimbang kemungkinan besar akan
bangsa akan tercipta lewat pemberdayaan yang mengalami stagnasi jangka panjang.
optimal dan terus menerus di mana manusia yang
106
EKO-REGIONAL, Vol 2, No.2, September 2007
Tabel 14.1. Biaya Kesehatan Tahunan yang Terkait dengan Polusi Udara
Asia Timur: Bangkok, Jakarta, Seoul, Kuala Banyaknya kematian prematur 15.600
Lumpur, Manila akibat polusi udara diatas batas
aman yang ditetapkan oleh WHO.
107
Tabel 14. 2. Biaya Kesehatan Tahunan yang Terkait dengan Penyakit yang Ditularkan
Melalui Air dan Polusi
Kawasan atau
Dampak Biaya
Negara
Vietnam Kematian bayi yang dapat dihindarkan dengan 50.000
menyediakan akses untuk mendapatkan air
bersih dan sanitasi.
Asia Timur Biaya penyakit yang ditularkan melalui air US$ 30 milyar per tahun
Kematian prematur. 980-1850
108
EKO-REGIONAL, Vol 2, No.2, September 2007
pada wilayah-wilayah yang secara ekologis sensitif mengkonsumsi barang-barang produksi dan
serta lereng-lereng yang curam; degradasi lapisan jasa-jasa, karena barang-barang dan jasa-jasa
tanah yang yang tersebar luas; penangkapan ikan kapasitasnya masih lebih sedikit. Saat ini kita
berlebihan dan polusi air di zona-zona pesisir; merasakan sulitnya mencari kenyamanan
pencemaran air dari bahan-bahan kimia pertanian; (amenities) dan kenikmatan alam, bahkan desa
dan keracunan pestisida yang dialami petani dan yang merupakan satu-satunya tempat menjadi
peternak. Namun dari pemantauan Bank Dunia, baik harapan yang memberikan kesejukan, malah
negara yang pertumbuhannya cepat maupun lambat terkontaminasi asap-asap berbahaya akibat
telah mengalami kemajuan dalam penyediaan air kebakaran hutan, peladang-peladang
bersih dan sanitasi (Bank Dunia, 1999) berpindah yang menyisakan kegersangan akibat
Dapat dijelaskan bahwa baik pertumbuhan tanah-tanah tandus yang semakin meresahkan.
ekonomi pesat maupun lambat tidak merupakan Di desa terpencil kalaupun ada sumber-
sekutu otomatis dari modal alam (Thomas dan Belt, sumber mata air yang jernih, kemungkinan
1997 dalam Thomas, 2001). Alam selalu dijadikan telah dikuasai pengusaha-pengusaha air mineral
sasaran eksploitasi besar-besaran yang yang atas ijin Pemda telah mengkapling lokasi
memungkinkan untuk mendapat keuntungan yang tersebut sebagai lahan usaha yang memiliki
sebesar-besarnya, baik untuk kepentingan investasi, lisensi, yang bukan lagi hak umum
pembukaan lahan dan lain sebagainya. Bahkan isu memanfaatkannya. Oleh karena itu, saat ini
mencuat di media masa tanah air bahwa dengan ijin telah muncul suatu fase meningkatnya tingkat
pemerintah daerah dan DPRD setempat, hutan kebutuhan akan kenyamanan, karena
lindung dapat dijadikan sebagai kebun kelapa sawit eksistensinya sudah sangat sulit di peroleh
dan lahan pertanian lain, alasannya untuk dalam kehidupan kita sehari-hari.
meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dalam Haruskah pembangunan (pertumbuhan
rangka aplikasi otonomi daerah. Haruskah kita ekonomi tinggi) menggeser keberadaan
korbankan kelestarian modal alam yang kita miliki kebutuhan-kebutuhan dasar berupa
demi meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan kenyamanan serta keaslian alam dan
ekonomi? Tidakkah ada jalan lain selain alam yang menggantikannya dengan lingkungan
dapat dijadikan target pertama dan utama dalam materialistik dengan berbagai efek dan bentuk
mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya? Maka kerusakan yang muncul di dalamnya.
pembangunan berkelanjutan adalah solusi tepat Melihat kondisi tersebut, masihkah ada
menghadapi kegetiran akan kerusakan alam yang kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar
terjadi selama ini. kita. Dalam hal ini pemerintah, pengusaha dan
masyarakat perlu sekali lagi memahami dan
merenungi hakekat pembangunan
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN sesungguhnya yang ingin dicapai, yaitu
mengangkat harkat dan martabat masyarakat
Dibalik kebanggaan sebuah bangsa dalam Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum
menciptakan pertumbuhan ekonomi tinggi, dengan dan mencerdaskan kehidupan bangsa seperti
iming-iming mengejar ketertinggalan dengan negara yang termuat dalam pembukaan UUD 1945.
lain justru melahirkan berbagai masalah baru yang Maka pengusaha jangan hanya sekedar
semakin rumit dan berkepanjangan, baik dalam mengejar target produksi dengan upaya
jangka panjang maupun jangka pendek. Lebih-lebih meminimalkan biaya serendah mungkin
masalah degradasi lingkungan yang akhir-akhir ini sedangkan limbah pabrik tidak diurus dan
sangat jelas kita rasakan. Bila kita mengkaji lebih jauh diperhatikan dengan baik, pemerintahpun
secara psikologis, memang terdapat trade-off antara harus mengontrol secara maksimal, agar
alat pemuas kebutuhan manusia (berupa barang- limbah-limbah tersebut tidak mencemari
barang produksi dan jasa-jasa) dengan amenities lingkungan dan alam sekitar.
(kenyamanan) dan keterkaitannya dengan hukum Pembangunan janganlah menimbulkan
kepuasan yang semakin menurun dari waktu degradasi alam (lingkungan), apa gunanya
kewaktu. Jaman dahulu orang-orang tua kita begitu pembangunan bila lebih banyak menimbulkan
mudah menikmati keindahan alam, kesejukan air eksternalitas negatif dan tentunya lebih
bersih di sungai-sungai serta keindahan pegunungan merugikan masyarakat serta anak dan cucu kita
yang terbentang luas. di masa-masa yang akan datang. Tiga konsep
Sesuai dengan hukum kepuasan yang utama pembangunan yang berkelanjutan
semakin menurun, kepuasan mereka semakin menurut Mohan Munasinghe adalah memuat:
menurun menikmati kenyamanan modal alam, karena ekonomi, ekologi, dan kriteria sosial kultural.
sesungguhnya kapasitasnya masih relatif banyak di Ketiga konsep ini harus berjalan secara sinergis
sekitar lingkungan tempat tinggalnya, bahkan boleh dalam menciptakan pembangunan yang ramah
dibilang sangat banyak. Mereka menganggap bahwa akan lingkungan atau model alam. Masih
kepuasan yang tertinggi adalah apabila lebih banyak menurut Mohan Munasinghe, identifikasi
109
Antara Pembangunan Ekonomi..... (Firmansyah dan Diah)
110
EKO-REGIONAL, Vol 2, No.2, September 2007
111
Antara Pembangunan Ekonomi..... (Firmansyah dan Diah)
DAFTAR PUSTAKA
112