Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KERUSAKAN ATAU GANGGUAN LINKUNGAN

Disusun Oleh:
Muhammad Azhari (210502047)
Rizky Chandra Pratama (210502050)
M.Khairur Razikin (210502053)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAMUDRA
Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul‘Kerusakan atau Gangguan
Llinkungan’dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah pembanguna
berkelanjutan. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan
kepada pembaca tentang kerusakan lingkungan akibat industri.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr.Rita Syntia ST.M,M
selaku dosen mata kuliah pembangunan berkelanjutan. Berkat tugas yang diberikan
ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam
makalah ini.

Langsa, 6 juni 2022

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN....................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................5
CONTOH KASUS PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH
INDUSTRI.........................................................................................15
BAB III PENUTUP.................................................................................17
KESIMPULAN.....................................................................................17
SARAN.................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................19

iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan pada abad 20 yang lalu adalah pola pembangunan konvensional yang
bersifat linier mengutamakan kemajuan ekonomi semata-mata, subyek pembangunan
adalah manusia dan orientasi pembangunan tertuju hanya pada manusia. Pola ini
mengabaikan pembangunan lingkungaan dan social budaya. Pola pembangunan ini
meskipun dalam jangka pendek mampu meningkatkan pendapatan nasional sangat
fantastis, namun pada kenyataannya masih banyak penduduk yang miskin. Hal ini
disebabkan oleh tidak meratanya pembangunan konvensional. Selain itu, saat ini
sudah kita rasakan betapa peningkatan pendapatan nasional itu dibarengi oleh
rusaknya lingkungan hidup. Rusaknya lingkungan hidup ini sangat tidak seimbang.
Artinya rusaknya lingkungan hidup jauh lebih tinggi daripada tingkat pendapatan
nasional. Jika pembangunan konvensional terus dilanjutkan, maka kerusakkan
lingkungan hidup akan semakin parah.
Akibatnya bukan saja berbagai bencana melanda bumi ini, tetapi juga generasi yang
akan dating tidak akan mewarisi bumi ini. Berbagai bencana yang melanda bumi ini
pun akhirnya meluluhlantakkan pembangunan berbasis ekonomi ini. Berbagai polusi
baik udara, air, tnah dll telah dihasilkan oleh pembangunan konvensional, yang
akhirnya bumi ini menjadi tidak nyaman untuk dihuni.
Untuk mengatasi hal itu maka mulai abad ke 21, pembangunan diarahkan kepada
pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup yang dikenal dengan
“PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”.
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi
dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja,
melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula.Setiap
orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita
sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan

iv
sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak
cucu kita kelak.

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya
tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindak lanjuti dengan menyusun
program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan
berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha
meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama
Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan
kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992.

Pembangunan adalah reaksi atas keterbelakangan, keterbatasan dan kemiskinan


masyarakat, serta bagaimana upaya mengatasinya (Siahaan, 2007). Ini mendorong
ditemukannya berbagai alternatif guna mendapatkan kesejahteraan seoptimal
mungkin. Peningkatan kualitas hidup manusia dicapai dengan pembangunan
sekaligus sebagai tujuan dari pembangunan itu sendiri.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.

Pembangunan berkelanjutan adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa


mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan
mereka (WCED, 1987). Untuk mencapai tujuan tersebut, ada sejumlah syarat yang
harus dipenuhi. Pertama, peningkatan potensi produksi dengan pengelolaan yang
ramah lingkungan. Kedua, menjamin terciptanya kesempatan yang merata dan adil
bagi semua orang.

v
Dengan dua syarat tersebut, pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan
ekonomi yang harus berwawasan lingkungan dan sekaligus mengusahakan
pemerataan yang adil. Dalam Deklarasi Johannesburg, pembangunan berkelanjutan
adalah pembangunan ekonomi yang harus berwawasan lingkungan dan sekaligus
mengusahakan pemerataan yang adil. Deklarasi tersebut juga menyatakan,
pembangunan berkelanjutan mempunyai tiga pilar: ekonomi, lingkungan hidup, dan
sosial.

Walaupun merupakan syarat penting dalam pembangunan berkelanjutan, lingkungan


hidup tidak menganut aliran ekologi dalam (deep ecology), yang menempatkan
lingkungan hidup dan komponennya mempunyai hak eksistensi terlepas dari
kepentingan manusia. Sementara lingkungan hidup adalah sumber daya yang
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.
Dengan berkembangnya demokrasi, kemungkinan terjadinya pembangunan yang
lebih seimbang antara ketiga pilar tersebut diperbesar. Pembangunan pro-rakyat
belum tentu bersifat pembangunan berkelanjutan jika tidak memperhatikan pilar
lingkungan hidup dan sosial budaya.
Urgensi Pembangunan Berkelanjuta Lebih dari 40 tahun Indonesia telah
menempatkan pembangunan ekonomi sebagai indikator keberhasilan pembangunan.
Namun laju pertumbuhan ekonomi itu harus ditebus dengan kerusakan sumber daya
alam dan lingkungan yang hebat.

Proses perencanaan dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah yang berkenaan


dengan persoalan teknologi dan lingkungan hidup menuntut adanya pemahaman yang
komprehensif dari pelaku pengambil kebijakan mengenai masalah terkait.Pemahaman
ini berangkat dari pengetahuan secara akademis dan diperkuat oleh data-data
lapangan sehingga dapat menghasilkan skala kebijakan yang berbasis kerakyatan
secara umum dan ekologi secara khusus.

vi
Kebijakan yang dapat dilakukan adalah kebijakan pembangunan berwawasan
lingkungan yang berkenaan dengan upaya pendayagunaan sumber daya alam dengan
tetap mempertahankan aspek-aspek pemeliharaan dan pelestarian lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang
mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara
menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk
menopangnya.

Tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermutu adalah tercapainya standar


kesejahteraan hidup manusia dunia akhirat yang layak, cukup sandang, pangan,
papan, pendidikan bagi anak-anaknya, kesehatan yang baik, lapangan kerja yang
diperlukan, keamanan dan kebebasan berpolitik, kebebasan dari ketakutan dan tindak
kekerasan, dan kebebasan untuk menggunakan hak-haknya sebagai warga negara.

Sumberdaya alam atau lingkungan hidup mempunyai peran penting dalam


menunjang pembangunan nasional. Sumberdaya Alam masih merupakan modal
utama pendorong pertumbuhan ekonomi. Masalahnya untuk mengejar pertumbuhan
ekonomi, dilakukan eksploitasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang
berlebihan tanpa menggunakan kaidah konservasi. Akibatnya harus dibayar mahal
dengan terjadinya degradasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup pada beberapa
sektor strategis, seperti kehutanan, pertanian, perikanan, dan pertambangan.

vii
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian tersebut diatas, tulisan ini secara khusus akan membahas
permasalahan :
1. Apa pengertian dari lingkungan hidup ?
2. Jelaskan kriteria hukum-hukum yang berlaku dalam suatu lingkungan ?
3. Bagaimana pemanfaatan lingkungan hidup dalam masyarakat ?
4. Apa keterbatasan ekologis dalam pembangunan ?
5. Bagaimana cara menyelesaikan interaksi dan rentetan permasalahan rumit?
6. Apakah pembangunan harus berwawasan lingkungan dan berkelanjutan ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1.Menjelaskan pengertian dari lingkungan hidup

2.Memaparkan kriteria hukum-hukum yang berlaku dalam suatu lingkungan

3.Menjelaskan bagaimana pemanfaatan lingkungan hidup dalam masyarakat

4.Mendiskripsikan apa keterbatasan ekologis dalam pebangunan

5.Memaparkan bagaimana cara menyelesaikan interaksi dan rentetan permasalahan


yang rumit

6.Menjelaskan mengapa pembangunan harus berwawasan lingkungan dan


berkelanjutan

viii
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Lingkungan Hidup Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat
melepaskan diri dari keterikatan pada udara, tanah dan air. Air, tanah, udara, hewan,
tumbuhan dan manusia merupakan sebuah ekosistem hidup. Di samping itu masih
banyak lagi hal-hal lain yang tidak dapat kesemuanya itu merupakan bagian dari
lingkungan hidup.

Karena lingkungan hidup diartikan sebagai keseluruhan unsur atau komponen, maka
tentu saja setiap lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi
komponen benda-benda hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati (abiotik).
Termasuk ke dalam komponen biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan,
sedangkan yang termasuk ke dalam komponen abiotik adalah udara, tanah, dan air.
Baik komponen biotik maupun komponen abiotik membentuk satu kesatuan atau
tatanan yang disebut ekosistem, sehingga lingkungan hidup sering pula disamakan
dengan ekosistem.
Kriteria Hukum-hukum yang Berlaku dalam Suatu Lingkungan Apabila kita,
manusia, dianggap sebagai individu yang menjadi pusat perhatian di dalam
membicarakan masalah lingkungan hidup, maka unsur-unsur yang berada di sekitar
kita adalah hewan, tumbuhan, air, udara dan tanah.

Setiap lingkungan hidup diatur oleh suatu hukum alam secara otomatis. Maksudnya
jika salah satu komponen-komponen yang lain, karena dalam suatu lingkungan hidup
ada yang disebut dengan “kaidah satu untuk yang lain”
Pada dasarnya, tiap-tiap komponen di dalam lingkungan hidup dapat dikatakan
sebagai “satu untuk yang lain”, yang dalam hal ini digambarkan bahwa binatang mati
busuk diserap tanah menjadi pupuk bagi tumbuhan rumput. Sebagai contoh : rumput
dimakan rusa, rusa dimakan harimau, dan seterusnya. Di samping rantai makanan ini
ada pula yang dikenal dengan istilah “piramida makanan”.

ix
Apabila salah satu komponen lingkungan hidup seperti digambarkan dalam rantai
makanan dan piramida makanan mengalami kepunahan, maka apa yang terjadi sudah
dapat dibayangkan. Andai kata di dunia ini tidak ada rumput, maka tentu tidak akan
ada kambing, dan akhirnya binatang tumbuhan juga akan punah. Dari uraian secara
singkat di atas. Beberapa hukum/kaidah lingkungan dapat diperoleh, misalnya :
A. Suatu lingkungan memiliki keteraturan secara alamiah.
B. Suatu lingkungan mempunyai kemampuan tersendiri selama keadaan masih
berkembang.
C. Unsur-unsur / komponen-komponen dalam suatu lingkungan berinteraksi satu
sama lain secara ilmiah.
D. Interaksi dalam suatu lingkungan dilakukan oleh masing-masing unsur/komponen.
E. Dalam batas-batas tertentu terjadi perubahan susunan komponen.

Dalam hal ini tentunya ada empat hal pokok dalam upaya penyelamatan lingkungan.
Diantaranya,
• Pertama, konservasi untuk kelangsungan hidup bio-fisik.
• Kedua, perdamaian dan keadilan (pemerataan) untuk melaksanakan kehidupan
sehari-hari dalam hidup bersama.
• Ketiga, pembangunan ekonomi yang tepat, yang memperhitungkan keharusan
konservasi bagi kelangsungan hidup biofisik dan harus adanya perdamaian dan
pemerataan (keadilan) dalam melaksanakan hidup bersama.
• Keempat, demokrasi yang memberikan kesempatan kepada semua orang untuk turut
berpartisipasi dalam melaksanakan kekuasaan, kebijaksanaan dan pengambilan
keputusan dalam meningkatkan mutu kehidupan bangsa.

Jika hal-hal tersebut di atas tidak segera ditindaklanjuti dan dilaksanakan dengan
segera dengan cara menangkap, mengadili dan menghukum seberat-beratnya

x
pembalak liar maka tidak lama lagi bumi akan musnah. Kemusnahan bumi juga
berarti kematian bagi penduduk bumi termasuk di dalamnya manusia.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan


memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu adanya saling keterkaitan beberapa sektor, antara lain
lingkungan dan masyarakat serta kemanfaatan dan pembangunan. Pembangunan akan
selalu berkaitan dan saling berinteraksi dengan lingkungan hidup. Interaksi tersebut
dapat bersifat positif atau negatif.

Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi lingkungan hidup antara lain :


a. Jenis dari jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup. Akan terlihat perbedaan
lingkungan hidup pada daerah bukit tandus dengan daerah yang tertutup rimbun oleh
tumbuhan.
b. Hubungan atau interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, interaksi disini tidak
hanya menyangkut komponen biofisik saja melainkan menyangkut pula hubungan
sosial, karena unsur-unsur lingkungan hidup memiliki sifat dinamis.
c. Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup, misalnya :
di dalam ruangan tertutup yang merokok, tentu akan menyebabkan ruangan menjadi
pengap.
d. Faktor-faktor non material, antara lain kondisi suku, cahaya, dan kebisingan.
e. Keadaan fisik akan berpengaruh terhadap keadaan sosial dan budaya penduduk.

Pemanfaatan Lingkungan Hidup Lingkungan hidup yang serasi dan seimbangan


sangat kita perlukan karena merupakan unsur penentu kehidupan suatu bangsa.
Indonesia sebagai suatu negara wajib menjaga dan melestarikan lingkungan hidup
untuk dimanfaatkan dalam memenuhi kepentingan bersama bagi generasi kini dan
mendatang. Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia adalah pembangunan yang
berwawasan lingkungan walaupun pada kenyataannya lingkungan hidup di Indonesia

xi
masih memperhatikan. Idealnya pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan
pemeliharaan dan kelestarian lingkungan sehingga dapat diwariskan kepada generasi
yang akan datang.

Setiap pemanfaatan lingkungan hidup harus bertujuan sebagai berikut :


a. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan
lingkungan hidup.
b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki
sikap dan tindakan melindungi serta membina lingkungan hidup.
c. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
d. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
e. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
f. Terlindunginya Indonesia terhadap dampak dari luar yang dapat menyebabkan
pencemaran/kerusakan lingkungan.

Apabila setiap pemanfaatan lingkungan hidup dapat mengacu kepada enam hal di
atas maka lingkungan hidup akan selalu terjaga dan dapat dipergunakan sebesar-
besarnya bagi kemakmuran rakyat saat ini dan di masa yang akan datang. Beberapa
pemanfaatan lingkungan hidup sebagai berikut :
a. Memelihara dan memperbesarkan benih-benih hewan dan tumbuhan dengan tetap
mempertahankan jenisnya.
b. Pengambilan tumbuhan liar untuk kepentingan penjualan dengan cara
membudidayakannya. Seperti penemuan berbagai jenis anggota hutan yang
dikembangkan melalui perkebunan.
c. Budidaya tanaman obat-obatan / membuat apotik hidup di sekitar rumah.
d. Digunakan untuk industri, seperti industri yang menghasilkan produknya. Berupa
oksigen (O¬2) yang tersimpan didalam tabung, industri air mineral, industri pupuk
organik, industri minyak bumi, dan lain-lain.

xii
e. Digunakan pemerintah sebagai daerah konservasi agar lingkungan hidup tersebut
terjaga, seperti adanya daerah suaka alam, suaka margasatwa, tanam nasional, kebun
binatang, dan hutan lindung.

Keterbatasan Ekologis dalam Pembangunan Meningkatnya jumlah penduduk bumi


menyebabkan peningkatan berbagai kebutuhan, mulai dari pangan, sandang, maupun
pemukiman. Dibutuhkan juga sumber daya alam lainnya seperti tanah, air, energi,
mineral, dan lainnya yang diambil dari persediaan sumber daya alam di bumi. Semula
kehidupan manusia di bumi dikuasai oleh alam, namun dengan munculnya etika
Barat lahirlah sistem nilai yang hakikatnya memandang bahwa manusialah yang
menguasai dan menjadi pusat (antroposentris).
Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan untuk kepentingan manusia
menyebabkan menipisnya sumber daya alam, bahkan sisa-sisa pengolahan berbagai
barang akhirnya menimbulkan bencana bagi kehidupan manusia. Beberapa contoh
mengenai terjadinya bencana lingkungan akibat pencemaran dan lainnya adalah
sebagai berikut :
1. Terjadinya erosi dan banjir di berbagai bagian bumi.
2. Terganggunya udara di London dan Los Angeles karena udara tercemar oleh asap
berbagai industri sehingga mengganggu kesehatan penduduk.
3. Pencemaran yang disebabkan karena kecelakaan. Misalnya bocornya pabrik
pestisida di Bhopal (India) dan kecelakaan pusat tenaga nuklir di Chernobyl (Rusia)
telah menimbulkan banyak kerugian.
4. Pencemaran limbah industri dan rumah tangga menyebutkan pencemaran air tanah
dan air permukaan. Hujan asam di berbagai kota termasuk di DKI Jakarta
menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, kerusakan, dan kematian tanaman
pertanian serta kerusakan hutan.

xiii
Nampaknya pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara dapat meningkatkan
kesejahteraan penduduknya. Sejalan dengan itu, eksploitasi sumber daya alam makin
meningkat. Akibatnya, persediaan sumber daya alam makin terkuras dan pencemaran
lingkungan makin meningkat. Hal ini terjadi tidak hanya pada negara maju, tetap juga
pada negara berkembang, termasuk Indonesia. Jumlah industri, kendaraan bermotor,
dan konsumsi energi terus meningkat dalam memenuhi kebutuhan kehidupan mereka.
Eksploitasi sumber daya alam yang terus-menerus dan kurangnya kesadaran terhadap
lingkungan menyebabkan bencana lingkungan yang terjadi di berbagai bagian bumi
makin beragam.

Interaksi dan Rentetan Permasalahan Rumit Dunia dewasa ini menghadapi suatu
rentetan permasalahan yang sangat rumit, seperti : penyediaan pangan dunia,
pengangguran, hambatan dalam pengembangan industri, pengadaan energi dan bahan
baku, pengembangan sumber daya alam, kesempatan pendidikan, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak terkendali, keserakahan perusahaan multi
nasional dalam mencari kekayaan alam, dan akhir-akhir ini permasalahan
pembangunan lingkungan hidup.

Keseluruhan permasalahan tersebut saling berkaitan dan apabila direnungkan lebih


dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari lima permasalahan pokok,
yaitu :
a. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, yang semakin terbatas
b. Dinamika kependudukan, yang sejak abad ke-18, grafik kenaikan. penduduk dunia
sangat tajam.
c. Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apabila tidak dilandasi oleh
moral, akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.

xiv
e. Lingkungan hidup yang semakin jelek menyebabkan jaringan interaksi unsur
lingkungan tidak berfungsi dengan baik. Permasalahan pokok dunia tersebut apabila
penanganannya tidak tepat, akan saling berbenturan dan pada akhirnya akan
bermuara pada kerusakan lingkungan hidup. Keterkaitan antar keempat faktor ini dan
keterkaitannya dengan lingkungan hidup sedemikian erat, sehingga setiap
permasalahan harus dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan dan sebagai
permasalahan bersama.

Pertentangan selalu terjadi antara kelompok penganjur laju pertumbuhan secara terus-
menerus melalui pengerahan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kelompok ahli
lingkungan yang terdiri dari ahli-ahli biologi dan para konservasionis ekologi.
Namun, akhir-akhir ini masing-masing kelompok sudah saling memperluas wawasan,
dimulai dengan dideklarasikannya Strategi Konservasi Dunia yang aspek
pemanfaatannya hanyalah merupakan bagian dari konservasi dalam arti luas. Gejala
pertumbuhan penduduk yang cepat, baik di kota maupun desa, muncul karena
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan penduduk tidak hanya sekedar
makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal saja, tetapi berkembang sesuai
perkembangan kebudayaannya. Hal-hal yang pada mulanya kurang dibutuhkan,
dewasa ini meningkat menjadi kebutuhan primer. Tingginya kebutuhan jumlah
barang dan jasa memerlukan lebih banyak sumber daya alam sebagai salah satu faktor
produksi dalam industri pengolahan.

Hubungan antara peningkatan jumlah penduduk yang cepat berpengaruh terhadap


pertumbuhan ekonomi. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan penduduk, maka
sumber daya alam dan lingkungan alam semakin dimanfaatkan. Kegiatan produksi
barang non jasa yang dibutuhkan tidak hanya menyebabkan menipisnya sumber daya
alam, tetapi juga menyebabkan pencemaran lingkungan. Pertumbuhan ekonomi
menghasilkan hal-hal sebagai berikut :

xv
1. Ketersediaan barang dan jasa meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk
dan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Pertambahan sumber daya alam untuk memacu pertumbuhan ekonomi
menyebabkan menipisnya persediaan sumber daya alam dan terjadinya pencemaran
lingkungan.

Manusia sebagai individu maupun anggota kelompok suatu masyarakat


membutuhkan berbagai hal dalam kehidupannya. Terpenuhinya kebutuhan hidup
tersebut menyebabkan timbulnya rasa aman, tenteram, dan percaya diri. Dengan
bekerja sama, tidak hanya rasa aman dan percaya diri saja yang ada, tetapi juga harga
diri. Tetapi kemampuan seseorang atau kelompok masyarakat untuk berkembang
tidak selalu sama, sehingga produktivitasnya juga berbeda. Perbedaan kemampuan
mengolah sumber daya alam menyebabkan pendapatan nasional berbeda-beda.

Pembangunan Harus Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan Walaupun


pembangunan kita perlukan untuk mengatasi banyak kendala, termasuk masalah
lingkungan, namun pengalaman menunjukkan, pembangunan dapat menimbulkan
dampak negatif. Beberapa contoh tentang dampak negatif pembangunan antara lain :
a. Banyak pembangunan pengembangan sumber daya air telah menimbulkan masalah
kesehatan. Masalah itu timbul karena pembangunan tersebut telah menciptakan
habitat baru atau memperbaiki habitat yang ada bagi berbagai vektor penyakit, antara
lain : banyak jenis nyamuk yang menjadi vektor penyakit malaria, demam berdarah,
enchepalis, filariasis, lalat yang menjadi vektor penyakit tidur dan buta sungai
(onchociasis), serta siput yang menjadi vektor biltharziasis.
b. Pencemaran udara oleh mobil banyak terdapat di kota besar, seperti Jakarta, Bogor,
Bandung, Surabaya, dan Medan. Bank Dunia memperkirakan untuk Jakarta saja
pencemaran udara telah menyebabkan kerugian terhadap kesehatan yang untuk tahun
2006 diperkirakan sebesar US$ 625 juta

xvi
c. Pencemaran oleh limbah industri makin banyak diberikan di banyak daerah.
Kerusakan tata guna lahan dan tata air di daerah Puncak dan Lembang adalah contoh
lain. Karena kerusakan tata guna lahan dan tata air tersebut, laju erosi dan frekuensi
banjir meningkat. Di Jakarta dan Bandung banjir sudah menjadi kejadian rutin dalam
musim hujan.

Dengan adanya dampak negatif tersebut, haruslah kita waspadai. Pada satu pihak kita
tidak boleh takut untuk melakukan pembangunan, karena tanpa pembangunan kita
pasti ambruk. Di pihak lain kita harus memperhitungkan dampak negatif dan
berusaha untuk menekannya menjadi sekecil-kecilnya. Pembangunan itu harus
berwawasan lingkungan, yaitu lingkungan diperhatikan sejak mulai pembangunan itu
direncanakan sampai pada waktu operasi pembangunan itu. Pembangunan
berkelanjutan didefinisikan sebagai “pembangunan yang memenuhi kebutuhannya
sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi
kebutuhan mereka”. Pembangunan berkelanjutan mengandung arti, lingkungan dapat
mendukung pembangunan dengan terus menerus karena tidak habisnya sumber daya
yang menjadi modal pembangunan. Modal itu sebagian berupa modal buatan
manusia, seperti ilmu dan teknologi, pabrik, dan prasarana pembangunan.

Lingkungan sosial budaya pun merupakan komponen penting yang ikut menentukan
pembangunan berkelanjutan, salah satunya ialah kesenjangan.Tergusurnya
pemukiman rakyat kecil oleh pembangunan dan hilangnya hak adat dan hak
mengolah atas tanah mereka, sedang mereka tidak dapat banyak menikmati hasil
pembangunan,merupakan salah satu sebab penting terjadinya kesenjangan yang
makin lebar dan kecemburuan sosial yang semakin meningkat sehingga perlu kita
waspadai dalam proses pembangunan. Jelaslah, bahwa untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan, pembangunan itu haruslah berwawasan lingkungan.

xvii
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan salah satu alat dalam
upaya dapat dilakukannya pembangunan berwawasan lingkungan.

Pembangunan Berkelanjutan Membawa Perubahan Pembangunan selalu akan


membawa perubahan. Sudah barang tentu perubahan yang diharapkan adalah
perubahan yang baik menurut ukuran manusia. Misalkan di suatu daerah sering
terdapat suatu penyakit DB (Demam Berdarah),kekurangan pangan, dan sarana
pendidikan yang rendah. Dalam keadaan ini tingkat kualitas hidup adalah rendah dan
dengan demikian kualitas lingkungan di daerah itu adalah rendah.

Adanya DB menunjukkan, di daerah tersebut terdapat keseimbangan tertentu antara


manusia, parasit DB dan nyamuk DB.Usaha pemberantasan ialah dengan obat anti
DB.Juga dilakukan usaha untuk memusnahkan nyamuk DB dengan pestisida dan
organisme pemakan jenting-jentik nyamuk serta dengan mengubah lingkungan agar
tidak sesuai lagi sebagai habitat nyamuk DB.

Usaha lainnya ialah untuk menaikkan produksi pangan. Hal ini dapat dilakukan
dengan satu atau kombinasi beberapa macam cara, misalnya pengairan, pemupukan,
pengendalian hama, penyakit dan gulma, serta penanaman varietas unggul. Jika usaha
itu berhasil akan terjadi pula suatu keseimbangan lingkungan baru yang terletak pada
tingkat kualitas yang kita anggap lebih tinggi. Daerah yang tadinya tidak
berpengairan, kini mempunyai saluran pengairan.

xviii
CONTOH KASUS PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH INDUSTRI
A. Pencemaran Lingkungan oleh Lapindo Brantas Inc., di Porong, Kabupaten
Sidoarjo Jawa Timur. Sejak tahun 2006, pipa gas milik Lapindo Brantas Inc., yang
terletak di Porong, mengalami kebocoran dan mengeluarkan lumpur dan air panas,
bukan minyak atau gas, yang mencemari Kali Porong. Kondisi masih berlangsung
sampai sekarang, bahkan semakin memburuk.

B. Sebenarnya, Lapindo Brantas, Inc., pada tahun 2004, sempet memperoleh


peringkat merah dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan hidup sepanjang tahun 2003. peringkat merah ini diberikan
pada badan usaha yang telah melaksanakan upaya pengendalian dan pencemaran dan
atau kerusakan lingkungan hidup tetapi belum mencapai persyaratan minimum
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lapindo
Brantas Inc. Sudah memenuhi Baku Mutu Air Limbah dan Baku Mutu Emisi, tetapi
belum mengajukan perizinan limbah B3.Pencemaran Lingkungan di Pulau Biawak,
Kabupaten Indramayu Pulau Biawak di Indramayu tercemar oleh limbah dari salah
satu industri migas yang beroperasi di Indramayu. Hal ini menyebabkan
terganggunya ekosistem air di wilayah tersebut, selain itu menyebabkan matinya
ikan-ikan dan menurunnya kualitas air, sehingga merugikan masyarakat sekitar.

C. air Sungai Siak tidak layak dipakai sebagai bahan baku air bersih oleh PDAM,
karena tingkat pencemarannya sudah sangat parah. “Kualitas air Sungai Siak, dari
hulu sampai hilir, saat ini sudah dalam kondisi tercemar yang sangat parah, masuk
dalam kelas III. Bahkan sejak tahun 1980-an air sungai tersebut sudah tidak layak lagi
dijadikan sebagai bahan baku air bersih,” kata Antung, kemarin (24/1).Kerusakan air
Sungai Siak itu, kata Untung, di antaranya disebabkan pembuangan limbah pabrik
yang ada di sepanjang DAS Siak, yang tidak mengacu pada PP No 81 Tahun 2001
tentang Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan dan Pembuangan Limbah
Domestik (rumah tangga). Jika air sungai tersebut tetap digunakan sebagai bahan

xix
baku air bersih oleh PDAM, kata Antung, diperlukan biaya yang sangat mahal untuk
mengolahnya sehingga memenuhi syarat untuk dimanfaatkan sebagai air minum.
“Kalau biaya pengolahannya terlalu mahal, tentu masyarakat pelanggan yang akan
terbebani,” ujarnya. “Saya tidak ingin memberikan solusi agar sumber air bersih
PDAM Pekanbaru dipindahkan ke Sungai Kampar, karena bisa saja nanti tingkat
pencemaran Sungai Kampar juga tinggi. Satu-satunya jalan adalah pemulihan mutu
air Sungai Siak itu,” tambah Antung.Menurut Antung, KLH telah menyusun draft
pemulihan kualitas air sungai, sehingga diharapkan nantinya air Sungai Siak dapat
kembali pada kelas II dan layak dijadikan sumber air bersih bagi PDAM. Sebagai
bagian dari implementasi rencana tersebut.

xx
KESIMPULAN
Lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau komponen yang berada di
sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang
bersangkutan. Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi
komponen benda-benda hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati (abiotik).
Termasuk ke dalam komponen biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan,
sedangkan yang termasuk ke dalam komponen abiotik adalah udara, tanah, dan air.
Baik komponen biotik maupun komponen abiotik membentuk satu kesatuan atau
tatanan yang disebut ekosistem, sehingga lingkungan hidup sering pula disamakan
dengan ekosistem. Keseluruhan permasalahan lingkungan hidup saling berkaitan dan
apabila direnungkan lebih dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari
lima permasalahan pokok, yaitu :
1. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, yang semakin terbatas.
2. Dinamika kependudukan, yang sejak abad ke-18, grafik kenaikan penduduk dunia
sangat tajam.
3 Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apabila tidak dilandasi oleh
moral, akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.
5. Lingkungan hidup yang semakin jelek menyebabkan jaringan interaksi unsur
lingkungan tidak berfungsi dengan baik.

xxi
SARAN
A. Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan efek negatif pembangunan karena
yang merasakan dampak negatif langsung dari pemerintah adalah masyarakat,
terutama masyarakat miskin.
B. Kepada masyarakat agar lebih berpartisipasi dalam pengawasan dampak
pembangunan karena tanpa adanya pengawasan yang ketat, maka pemerintah akan
menjadi sembrono dan mengabaikan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) yang merupakan syarat utama mengurangi dampak negatif pembangunan.

xxii
DAFTAR PUSTAKA
□http://noanggie.wordpress.com/2008/04/22/industri-migas-dan-gas-bumi-dan-
kelestarian-lingkungan-hidup/
□Suryana.2000.Ekonomi pembangunan problematika dan
pendekatan,Jakarta:Salemba Empat Sukirno Sadono.1985.Ekonomi Pembangunan :
Proses,masalah dan dasar kebijaksanaan.Jakarta: FE UI
□ Hasibuan Malayu SP.1987.Ekonomi Pembangunan dan perekonomian
Indonesia.Bandung:Armiko
□ Todarao Michael,Smith Stephen.2004.Pembangunan Ekonomi Di Dunia
Ketiga ,Edisi Kedelapan.Jakarta:PT Gelora aksara Pratama.
□ http:://pertumbuhan-ekonomi-tahap perkembangan ( blogspot ).com

xxiii

Anda mungkin juga menyukai