Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Di Susun Oleh :
 M. Dicky Aprizal
 Muhamad Gozali
 Unaiyah Wati
 Yandi

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL - BAROKAH
Tahun Pelajaran 2022/2022

Page
1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Permasalahan pembangunan berkelanjutan sekarang telah
merupakan komitmen setiap orang, sadar atau tidak sadar, yang bergelut di
bidang pembangunan.Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai dengan
melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pembangunan dalam
konteks Negara selalu untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat kearah yang lebih baik yang merata. Keberhasilan
penerapannya memerlukan kebijakan, perencanaan dan proses
pembelajaran sosial yang terpadu, politiknya tergantung pada dukungan
penuh masyarakat melalui pemerintahannya, kelembagaan sosialnya, dan
kegiatan dunia usahanya. Proses pembangunan terutama bertujuan
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Titik tolak pembangunan dimulai
dari tindakan mengurangi masalah dengan tujuan memenuhi kebutuhan
dan meningkatkan untuk mencapai suatu tingkatan yang layak.Bagi
manusia, pembangunan tidak hanya dalam konteks pemenuhan kebutuhan
yang berkaitan dengan aspek sosial ekonomi tetapi juga haruslah melihat
aspek keadilan terhadap lingkungan. Lingkungan bagi umat manusia
adalah salah satu modal dasar dalam pembangunan. Lingkungan sehat,
bersih, lestari, secara tidak langsung akan mempengaruhi keberlanjutan
produktifitas manusia di masa yang akan datang. Artinya, dalam konteks
tersebut selain keberlanjutan dari sisi ekonomi dan sosial, maka diperlukan
juga keberlanjutan pada sisi ekologis.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang di
bahas dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud pembangunan berkelanjutan?
2. Apa saja indikator keberhasilan pembangunan?

Page
2
3. Bagaiman ciri – ciri pembangunan berkelanjutan?
4. Bagaimana hambatan - hambatan dalam pembangunan berkelanjutan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang pembangunan berkelanjutan di Indonesia
2. Memberikan ilmu kepada pembaca agar dapat memahami tentang
Pembangunan Berkelanjutan.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang pembangunan berkelanjutan
khususnya di Indonesia
2. Mengetahui hambatan – hambatan dalam pembangunan berkelanjutan
di Indonesia
3. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan lingkungan hidup

Page
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan


Menurut Brundtland Report dari PBB, pembangunan berkelanjutan
adalah proses pembangunan (lahan,kota, bisnis, masyarakat, dan
sebagainya) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”. Salah satu
faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan
adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungantanpa
mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
Deklarasi Universal Keberagaman Budaya (UNESCO, 2002)
“pembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi,
namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual, emosional,
moral, dan spiritual”.Menurut Marlina (2009) mengatakan pembangunan
berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih
luas dari itu, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup
kebijakan: pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan
lingkungan (selanjutnya disebut 3 Pilar Pembangunan berkelanjutan).
Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan mereka.
B. Hakikat Pembangunan berkelanjutan
Pembangunan pada hakikatnya adalah perubahan lingkungan, yaitu
mengurangi resiko lingkungan atau dan memperbesar manfaat lingkungan.
Sejak berabad tahunyang lalu nenek moyang kita telah merubah hutan
menjadi daerah pemukiman dan pertanian.Pembangunan berkelanjutan
yang berwawasan lingkungan pada hakekatnya tidak bisa dilepaskan dari
pembangunan manusia itu sendiri. Manusia merupakan subjek sekaligus
objek pembangunan.

Page
4
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya peningkatan
kualitas secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan pembangunan
Berkelanjutan.Pembangunan berkelanjutan mencakup sinergi tiga aspek
yaitu, ekonomi, sosial dan budaya didalam pembangunan. Aspek sosial,
maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam hal
interaksi, interelasi dan interdependesi.
Aspek ekonomi, Suatu cara pandang mengenai kegiatan yang dilakukan
secara sistematis dan terencana dalam kerangka peningkatan
kesejahteraan, kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa
mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi yang akan datang
untuk menikmati dan memafaatkannya.
Aspek budaya yaitu pembangunan berkelanjutan juga untuk menjaga
keberlangsungan budaya. Pengakuan dan perawatan keanekaragaman
budaya yang akan mendorong perlakuan yang merata terhadap tradisi
berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti oleh masyarakat.

C. Indikator Keberhasilan Pembangunan


Indikator penggunaan dan variabel pembangunan bisa berbeda
untuk setiap Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran
kemajuan dan pembangunanmungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan
dasar seperti listrik masuk desa, layanan kesehatan pedesaan, dan harga
makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di Negara-negara yang telah
dapat memenuhi kebutuhan tersebut, indikator pembangunan akan
bergeser kepada faktor – faktorsekunder dan tersierSejumlah indikator
ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga internasional antara
lain Pendapatan perkapitaMasalah Keamanan dan KetertibanPermasalahan
ini diperberat dengan masalah ketertiban karena tidak disiplinnya
masyarakat. Hal ini tercermin dengan jelas antara lain dalam disiplin
berlalu lintas.Saat ini juga semakin sering terjadi demonstrasi yang
dilakukan oleh masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan

Page
5
yang dijalankan oleh pemerintah, terutama di kota-kota besar. Hal ini
dapat terjadi karena berbagai hal seperti tidak adanya sosialisasi dari
pemerintah, kurangnya pelibatan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan, kurangnya pemamhaman akan hak-hak dan tanggung
jawab masyarakta dalam pembangunan dan lain sebagainaya

D. Konsep Pembangunan Berkelanjutandalam Alquran


Konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di
cetuskan oleh internasional pada konferensi pertama PBB dalam bidang
Lingkungan Hidup di Stockholm padatahun 2972.Hal ini dikarenakan
adanya ketimpangan sosial dan lingkungan yang terjadi di dalam praktik
pembangunan ekonomi (industrialisasi) secara global. Ketidaka cuhan
terhadap kondisisosial, lingkungan, ketersediaan sumberdaya alam di masa
yang akan datang, menjadi isu krusial sehingga harus dirumuskan secara
kolektif (bersama) untuk dapat menjadi acuan yang perlu ditaati dalam
konsep pembangunan ekonomi suatunegara. Indonesia sendiri mulai
menerapkan pembangunan berkelanjutan melalui di terapkannya UU No. 4
Tahun 2982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup yang kemudian hari produknya sekarang dikenal sebagai AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Pembangunan berkelanjutan
merupakan proses pembangunan yang berprinsip“ memenuhi kebutuhan
sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi masa depan” (Laporan
Brundtland, PBB, 2987).
Konseppem bangunan berkelanjutan (sustainable development) sen
diri menitik beratkan pada 3 faktor yang harus di perhatikan; ekonomi,
sosial dan lingkungan. Keseimbangan dalam ketiga faktorter sebut diharap
kanakan menjadi solusi dalam mewujudkan pembangunan suatu negara
serta pemberdayaan lingkungan dan sosial di masyarakat.
Di dalamislam, konsep pembangunan berkelanjutan itu sendiri
sebenarnya bukanlah barang yang baru. Jauh sebelum sadarnya
masyarakat global terhadap isu sosial dan lingkungan dalam industrialisasi

Page
6
serta diadakannya konferensi pertama PBB dalam bidang Lingkungan
Hidup, Alquran pada 2400 tahun yang lalu telah menyerukan kepada umat
manusia untuk memanfaatkan kekayaan alam dan juga seruan untuk tidak
berbuat kerusakan pada surah Al-Baqarahayat 60,
‫َو ِإِذ اْسَتْس َقٰى ُم وَس ٰى ِلَقْو ِمِه َفُقْلَنا اْض ِر ْب ِبَعَص اَك اْلَح َجَر ۖ َفاْنَفَج َر ْت ِم ْنُه اْثَنَتا َع ْش َر َة َع ْيًناۖ َقْد َع ِلَم ُك ُّل‬
‫ُأَناٍس َم ْش َرَبُهْم ۖ ُك ُلوا َو اْش َر ُبوا ِم ْن ِر ْز ِق ِهَّللا َو اَل َتْع َثْو ا ِفي اَأْلْر ِض ُم ْفِسِد ين‬

Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untukkaumnya, lalu Kami “


berfirman : “Pukullah batu itu dengan tong katmu”. Lalu memancarlah
daripadanya duabelas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui
tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang
diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan
.berbuat kerusakan

Dari ayat diatas, kita dapat mengambil tiga poin penting:


Pertama, ketika Allah menyuruh Musa untuk memukul batu dengan
tongkatnya dan kemudian memancarkan air dari padanya, merupakan
petunjuk bahwasanya kekayaan alam yang ada di bumi merupakan
pemberian dari Allah Swt. yang di turunkan kepada umat manusia untuk
dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Air
merupakan simbol dari kekayaan alam yang mana merupakan komponen
terpenting dalam siklus kehidupan.
Kedua, ketika Allah kemudian memancarkan duabelas mata air, yang
dimana disebutkan dalam Tafsir Jalalayn, merupakan jumlah dari dua
belas suku Bani Israil. Allah telah membagikan rezeki kepada suku-suku
tersebut secara adil di antara mereka agar tidak berseteru antara satu dan
lainnya. Hal ini merupakan simbolis dari faktor sosial yang mana
merupakan salah satu faktor dari semangat pembangunan keberlanjutan
dalam menciptakan keseimbangan sosial sehingga tidak terjadinya
ketimpangan.Kekayaa nalam seharusnya dimanfaatkan untuk seluruh umat

Page
7
manusia, tidak hanya oleh segelintir orang, yang mana kemudian juga
akan menciptakanmu darat bagi umat manusia lainnya.
Ketiga, merupakan penegasan Allah Swt. Kepada manusia setelah
diberikan karunia kekayaan alam, kemudian untu kmenjaga lingkungan
sekitar dan tidak membuat kerusakan di mukabumi.

E. Ekonomi, Sosial dan Lingkungan


Secara tersirat, Allah Swt. Secara simbolik telah menjelaskan
tentang pentingnya umat manusia untuk memperhatikan faktor ekonomi,
sosial dan lingkungan. Dari surah Al-Baqarahayat 60 diatas, Allah Swt.
Menjelaskan faktor ekonomi (konsep pemanfaatan) dengan metafora
terpancarnya air dari bumi. Kemudian, ada juga faktor sosial dengan
terbaginya duabelas mata air sehingga terciptanya keadilan di antaraumat.
Setelahitu, faktor lingkungan dengan seruan untuk menjaga alam dan tidak
berbuat kerusakan terhadap lingkungan.
Ketiga faktor ini senada dengan semangat konsep pembangunan
berkelanjutan (sustainable development) dalam membangun ekonomi.
Konsep pembangunan berkelanjutan sebenarnya tidak hanya sebagai teori
di dalam manajemen saja. Lebih dari, merupakan seruan dari Allah Swt.
Kepada umat manusia khususnya kepada umat islam. Manusia, sosial, dan
lingkungan merupakan komponenentitas yang tidak dapat terpisahkan.
Merupakan suatu keharusan bagi kita untuk menjaga keseimbangan di
antaranya. Namun, sebagai umat islam, kita meyakini bahwasanya
pembangunan berkelanjutan atau disebut juga dengan sustainable
development tidak hanya berupa konsep namun merupakan suatu
kewajiban bagi kita untuk mentaatinya karena telah di perintahkan oleh
Allah Swt. di dalam Al quran. Kita percaya hal ini merupakan menjadi
tugas kita sebagai khalifatullah yang mana akan dipertanggung jawabkan
di hari akhir nanti

Page
8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang
memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan
pemenuhan kebutuhan generasi mendatang.Pembangunan
berkelanjutan mencakup sinergi tiga aspek yaitu, ekonomi, sosial dan
budaya didalam pembangunan
2. Hambatan dalam pencapaian pembangunan yang berkelanjutan di
Indonesia adalah masalah kependudukan, kemiskinan, kerusakan
lingkungan hidup, keamanan dan ketertiban kota, dan sebagainya.
3. Bahwa masalah kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup yang
terjadi suatu kawasan tertentu memperlihatkan bahwa kawasan itu
sedang dalam proses tidak berkelanjutan.
4. Kemiskinan dan fungsi-fungsi lingkungan hidup yang telah hilang atau
rusak,tercemar, itu merupakan ancaman terhadap proses pembangunan
berkelanjutan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun saran bagi
pemerintah agar dapat menerapkan sistem pembangunan yang
berkelanjutan dengan jalan menanggulangi kemiskinan serta
meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta keamanan dan ketertiban
guna menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya di Indonesia
sehingga dapat dirasakan bukan hanya untuk di masa sekarang melainkan
juga untuk generasi yang akan datang. Saran bagi masyarakat agar dapat
ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Indonesia. Merawat dan
melindungi lingkungan hidup.

Page
9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.psychologymania.com/2023/02/pengertian-pembangunan-
berkelanjutan.html
http://www.anneahira.com/makalah-tentang-pembangunan-berkelanjutan.htm
http://ips-mrwindu.blogspot.com/2009/04/pembangunan-berkelanjutan-dan-
masalah.html
http://umiamanah.blogspot.com/2023/06/ciri-ciri-pembangunan-
berkelanjutan.html
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&dn=20200522220848
http://syahriartato.wordpress.com/2009/22/28/hambatan-dalam-sistem-
pembangunan-perkotaan-yang-berkelanjutan/

Page
10

Anda mungkin juga menyukai