Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATA KULIAH

AKUNTANSI BERKELANJUTAN

Pengantar : Sustainable Development, CSR, dan Sustainability Accounting

Dosen Pengampu :

KELOMPOK 2

Ni Kadek Ani Jumariati (1707532004)

Ni Kadek Ayu Jumariati (1707532005)

Ni Putu Rosa Apriliyanti (1707532015)

Ni Made Ayu Dhyani Paramitha (1707532029)

Ni Komang Megi Megayani (1707532032)

Ni Kadek Lia Natalia ( 1707532033)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI REGULER DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Pembangunan yang sekarang sedang marak adalah pembangunan yang hanya bersifat
sementara. Dengan tuntutan globalisasi, Indonesia mengikuti perkembangan jaman tanpa
melihat prospek kedepan. Perkembangan masyarakat yang serba instan dan asal jadi, budaya
konsumtif telah mendarah daging pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Sedang
sebenarnya, hakikat pembangunan adalah pembangunan yang berkelanjutan yang tidak parsial,
instan dan pembangunan kulit. Maka, dengan adanya konsep Sustainable Development yang
kemudian disebut SD akan berusaha memberikan wacana baru mengenai pentingnya
melestarikan lingkungan alam demi masa depan, generasi yang akan datang.
Pengertian Sustainable Development
1. Wikipedia, Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota,
bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”
2. Menurut Brundtland Report dari PBB, 1987. Pembangunan berkelanjutan adalah
terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainabel development. Salah satu faktor yang harus
dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki
kehancuran lingkungantanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan
keadilan sosial.
3. Laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan sebagai
terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang saling bergantung
dan memperkuat.
4. Deklarasi Universal Keberagaman Budaya (UNESCO, 2001) lebih jauh menggali
konsep pembangunan berkelanjutan dengan menyebutkan bahwa “…keragaman
budaya penting bagi manusia sebagaimana pentingnya keragaman hayati bagi alam”.
Dengan demikian “pembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi,
namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan
spiritual”. dalam pandangan ini, keragaman budaya merupakan kebijakan keempat dari
lingkup kebijakan pembangunan berkelanjutan.
5. Network of Excellence “Sustainable Development in a Diverse World”SUS.DIV,
sponsored by the European Union, bekerja pada jalur ini. Mereka mengintegrasikan
kapasitas multidisiplin dan menerjemahkankeragaman budaya sebagai kunci pokok
strategi baru bagi pembangunan berkelanjutan.
Dari berbagai pengertian pembangunan berkelajutan diatas dapat disimpulkan bahwa
pembangunan berkelanjutan (sustainable development)adalah sebuah upaya pembangunan
yang meliputi aspek ekonomi, sosial, lingkungan bahkan budaya untuk kebutuhan masa kini
tetapi tidak mengorbankan atau mengurangi kebutuhan generasi yang akan datang.
Meliputi aspek ekonomi, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan
ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang,
tanpa menghabiskan modal alam. Namun konsep “pertumbuhan ekonomi” itu sendiri
bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.
Aspek sosial, maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam hal interaksi,
interrelasi dan interdependesi. Yang erat kaitannya juga dengan aspek budaya. Tidak hanya
pada permasalahan ekonomi, pembangunan berkelanjutan untuk menjaga keberlangsungan
budaya dari sebuah masyarakat supaya sebuah amsyarakat tetap bisa eksis untuk menlajalani
kehidupan serta mempunyai sampai masa mendatang.
Pembangunan berkelanjutan merupakan konsep yang ambigu, dimana pandangan yang luas
berada di bawah naunganya. konsep ini memasukkan pemahaman keberlanjutan lemah,
keberlanjutan kuat, dan ekolog mendalam. konsep yang berbeda juga menunjukkan tarik ulur
yang kuat antara eko(lingkungan)sentrisme dan antropo(manusia)sentrisme. Oleh karena itu
konsep ini lemah didefinisikan dan mengundang debat panjang mengenai definisinya.
Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian kepada
lingkungan. Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang ekspoitasi
terhadapnya dilakukan terus menerus.
Pengertian dari tidak mengurangi dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang
adalah pembangunan yang dilakuakn dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan,
boros terhadap SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang. Generasi yang akan
datang juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas. Tetapi mereka juga
harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk mengolah dan
mengembangkan alam dan pembangunan.

HUBUNGAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT DENGAN CSR


Sustainable development menjadi goal dari CSR karena bukan hanya pembangunan komunitas
atau Community Development yang menjadi inti tujuan dari CSR melainkan bagaimana
Com.Dev tersebut bisa terus eksis berada dalam masyarakat sebagai upaya untuk
keseimbangan lingkungan dan alam.
Pakar lingkungan dari Bandung, Otto Soemarwoto, mengajukan enam tolok ukur
pembangunan berkelanjutan baik untuk pemerintah pusat maupun di daerah. Keenam tolok
ukur itu diyakininya akan mampu menjadi kriteria keberhasilan seorang kepala pemerintahan.
Tolok ukur itu meliputi pro dengan bentuk negara kesatuan RI, pro lingkungan hidup, pro
rakyat miskin, pro kesetaraan jender, pro penciptaan lapangan kerja dan harus antikorupsi,
kolusi serta nepotisme.
Kotler dan Lee mengidentifikasi enam pilihan program bagi perusahaan untuk melakukan
inisiatif dan aktivitas yang berkaitan dengan berbagai masalah sosial sekaligus sebagai wujud
komitmen dari tanggung jawab sosial perusahaan. Keenam inisiatif sosial yang bisa dieksekusi
oleh perusahaan adalah:
 Pertama, cause promotions dalam bentuk memberikan kontribusi dana atau
penggalangan dana untuk meningkatkan kesadaran akan masalah-masalah sosial
tertentu seperti, misalnya, bahaya narkotika.
 Kedua, cause-related marketing bentuk kontribusi perusahaan dengan menyisihkan
sepersekian persen dari pendapatan sebagai donasi bagi masalah sosial tertentu, untuk
periode waktu tertentu atau produk tertentu.
 Ketiga, corporate social marketing di sini perusahaan membantu pengembangan
maupun implementasi dari kampanye dengan fokus untuk merubah perilaku tertentu
yang mempunyai pengaruh negatif, seperti misalnya kebiasaan berlalu lintas yang
beradab.
 Keempat, corporate philantrophy adalah inisitiatif perusahaan dengan memberikan
kontribusi langsung kepada suatu aktivitas amal, lebih sering dalam bentuk donasi
ataupun sumbangan tunai.
 Kelima, community volunteering dalam aktivitas ini perusahaan memberikan bantuan
dan mendorong karyawan, serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan
membantu masyarakat setempat.
 Keenam, socially responsible business practices, ini adalah sebuah inisiatif di mana
perusahaan mengadopsi dan melakukan praktik bisnis tertentu serta investasi yang
ditujukan untuk meningkatkan kualitas komunitas dan melindungi lingkungan.

SUSTAINABILITY ACCOUNTING
Ketahanan (sustainability) akuntansi dan pelaporan adalah bagian dari akuntansi sosial.
Gray,Owen dan Adams menganggap akuntansi sosial sebagai kombinasi dari akuntansi untuk
tujuan yang berbeda dan melalui media yang berbeda, untuk pengguna dan untuk tujuan yang
berbeda pula. Dengan kata lain,hal tersebut melampaui pengukuran keuangan bahkan ekonomi
dan pelaporan yang telah ditetapkan pengguna, sering sesuai dengan standar akuntansi dan
peraturan.Sosial akuntansi dan pelaporan bertujuan untuk mengamati dan menyerap isu-isu
yang tidak perlu dicakup oleh fungsi akuntansi tradisional menjadi bentuk yang dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan tidak harus secara langsung diputuskan oleh individu
atau hanya terkait dengan keberhasilan keuangan perusahaan. Istilah ketahanan (sustainability)
digunakan dan diinterpretasikan dengan cara yang berbeda. Halini dapat dianggap sebagai
pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengkompromikan kemampuan generasi mendatang
untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Berdasarkan definisi ini, sustainability berkaitan
dengan baik pada perlindungan lingkungan (eco-efisiensi) serta keadilan antara masyarakat dan
generasi (eko-keadilan). Definisi yang luas ini berarti bahwa pelaporan lingkungan merupakan
bagian dari sustainability, dan perusahaan yang mempublikasikan laporan sustainability
termasuk informasi yang berkaitan dengan hubungan mereka dengankaryawan, masyarakat
dan lingkungan.

Daftar Pustaka
Wibisono, Yusuf (2007) Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social
Responsibility), Gresik : Fascho Publishing
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_berkelanjutan diakses Rabu, 12 februari 2020
pukul 09.00 wita
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2006/07/26/brk,20060726-80681,id.html diakses
Rabu, 12 februari 2020 pukul 09.00 wita
http://indonesia.cat.com/cda/files/329047/48/chairman%5C’s%20letter%20-%20indonesian.p
df diakses Rabu, 12 februari 2020 pukul 09.00 wita
http://anggie.lensa.or.id/?p=3 diakses Rabu, 12 februari 2020 pukul 09.00 wita

Anda mungkin juga menyukai