Anda di halaman 1dari 57

PENGEMBANGAN EKONOMI SIRKULAR MELALUI SOCIAL

ENTERPRISE PERSPEKTIF MAQĀṢID SHARĪʻAH PEMIKIRAN


ABDUL MAJID AN-NAJJĀR
(Studi Kasus Kampung Mandiri Rungkut Surabaya)

PROPOSAL TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Penyusunan Tesis Pada Program
Studi Magister Ekonomi Syariah

Oleh:
Alfi Nur Khoiriyah
(02040322043)

PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2023
A. Latar Belakang
Kegiatan manusia sehari-hari, baik aspek ekonomi ataupun aspek
sosial akan selalu berimbas pada aspek lingkungan hidup. Munculnya
pemikiran tentang pembangunan berkelanjutan kini menjadi upaya
untuk mewujudkan keseimbangan lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Dalam UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, definisi Pembangunan berkelanjutan merupakan
upaya sadar dan terencana yang menyatukan aspek lingkungan hidup,
ekonomi, dan sosial dalam strategi Pembangunan guna menjamin
keutuhan lingkungan hidup, serta keselamatan, kemampuan,
kesejahteraan, dan mutu hidup masa sekarang dan masa depan. Definisi
lainnya menjelaskan bahwa Pembangunan berkelanjutan berfokus pada
peningkatan ekonomi masyarakat yang ditinjau dari kehidupan
masyarakat, kemudian pelaksanaan pengawasan dengan tujuan melihat
kulitas lingkungan hidup dan menjamin terlaksananya tata Kelola serta
keadilan untuk mingkatkan kualitas hidup setiap generasi. Konsep
pembangunan berkelanjutan akan menjawab hubungan antara aspek
ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.1
Salah satu wujud dari pembangunan berkelanjutan adalah konsep
ekonomi sirkular. Konsep ekonomi tersebut merupakan implementasi
dari adanya Sustainable Development Goal (SDGs) dengan 17 tujuan
yang diharapkan menjadi model keberlanjutan. Kerangka ekonomi
sirkular berfokus pada menjaga segala sesuatunya tetap dalam siklus
dan digunakan selama mungkin2. Kegiatan ekonomi sirkular
menggunakan 5 pendekatan yakni reduce, reuse, recycle, refurbish, dan
renew.
1
Masruroh Nikmatul, “Ekonomi Sirkular Dan Pembanguan Berkelanjutan” (Yogyakarta:
Jejak Pustaka, 2022), 376.
2
Walter R. Stahel, “Circular Economy,” in Water and Energy International (Macmillan
Publishers Limited, 2016), https://doi.org/10.52899/978-5-88303-634-6_166.

1
Ekonomi sirkular berbeda dengan model ekonomi konvensional
yang selama ini digunakan di seluruh negara mempunyai model
bergerak dengan satu arah atau biasa disebut dengan ekonomi linier.
Dikatakan model linier karena mempunyai alur kerja secara lurus mulai
dari ‘ambil-pakai-buang’. Model ekonomi ini dianggap sebagai
penyebab terjadinya krisis lingkungan yang melanda seluruh negara
karena model ini hanya memaksimalkan aspek hasil dan keuntungan,
tanpa adanya aspek berkelanjutan jangka panjang.
Menurut Morseletto, ekonomi sirkular adalah konsep ekonomi
yang bertujuan menggunakan sumber daya secara efisien melalui
pemanfaatan limbah, menghasilkan produk yang bertahan lama serta
meningkatkan manfaat sosial-ekonomi yang ramah lingkungan3. Ellen
MacArthur Foundation mendefinisikan ekonomi sirkular sebagai suatu
konsep ekonomi dengan tujuan menghasilkan pertumbuhan ekonomi
dengan cara mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya
selama mungkin, sehingga mengurangi kerusakan sosial dan
lingkungan akibat ekonomi linear4.
Pada penelitian yang dilakukan Waluyo dan Dona, konsep
ekonomi sirkular tidak hanya menawarkan langkah untuk mengurangi
sampah dan memperbaiki lingkungan, tetapi juga terdapat peluang lain
khususnya pada sektor ekonomi yang dapat mengadopsi sirkularitas
yang mampu menjadi indikator pembangunan berkelanjutan dengan
wujud peningkatan ekonomi masyarakat. Secara spesifik, ada lima
sektor utama ekonomi (food and drink, wholesale and retail trade,

3
Muhammad Haris Fadhillah and Mohammad Fahreza, “Pendekatan Ekonomi Sirkular
Sebagai Model Pengembangan Bisnis Melalui Pemanfaatan Aplikasi Pada Usaha Kecil Dan
Menengah Pasca Covid-19,” Jurnal Ilmiah Manajemen 14, no. 1 (2023): 55–65,
https://doi.org/10.32670/coopetition.v14i1.2269.
4
Bappenas, “Memperkuat Implementasi Ekonomi Sirkular Di Indonesia,” in 2, 2022, 6,
https://www.undp.org/sites/g/files/zskgke326/files/2023-07/modul_2_ce.pdf.

2
textile, construction, as well as electrical and electronic equipment)
yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan manfaat bersama antara
lingkungan dan ekonomi5.
Walaupun ekonomi sirkular menawarkan peluang untuk
mengatasi beberapa masalah sosial dan lingkungan, di Indonesia
konsep ini masih menghadapi beberapa hambatan yakni belum adanya
instrument hukum nasional yang tegas dalam mengatur ekonomi
sirkular secara khusus, pemerintah belum sepenuhnya memfasilitasi
kerangka hukum, mekanisme pembiayaan, dan tata kelola ekonomi
sirkular di Indonesia. Selain itu, partisipasi masyarakat Indonesia juga
masih minim mengingat masyarakat yang bergerak di sektor rumah
tangga terutama penghasil permasalahan sampah yang berkepanjangan
dan kuranganya kesadaran akan manfaat ekonomi sirkular. Sehingga
pengenalan ekonomi sirkular tidak dapat dilakukan salah satu pihak
saja tetapi perlu partisipasi dan sinergi pemerintah, masyaraka, dan
pemangku kepentingan6.
Kewirausahaan yang merupakan kegiatan di sektor ekonomi
mampu menjadi indikator utama dalam meningkatkan ekonomi
masyarakat. Kewirausahaan dijadikan sebagai strategi pendorong
pertumbuhan negara di sektor ekonomi. Kewirausahaan dikembangkan
dengan cara menumbuhkan pelaku usaha yang berkualitas, baik dari
pengetahuan ataupun kemampuan untuk menciptakan kemandirian
dalam usaha dan bisnis. Hal tersebut akan dipandang penting apabila
usaha yang digeluti berkorelasi dengan kegiatan sosial kemasyarakatan
5
Bappenas, “Manfaat Ekonomi, Sosial, Dan Lingkungan Dari Ekonomi Sirkular Di
Indonesia,” in Ja Nuary, vol. 202, 2021, 12,
https://lcdi-indonesia.id/wp-content/uploads/2021/02/Ringkasan-Eksekutif-Manfaat-
Ekonomi-Sosial-dan-Lingkungan-dari-Ekonomi-Sirkular-di-Indonesia.pdf.
6
Waluyo and Dona Budi Kharisma, “Circular Economy and Food Waste Problems in
Indonesia: Lessons from the Policies of Leading Countries,” Cogent Social Sciences 9, no. 1
(2023), https://doi.org/10.1080/23311886.2023.2202938.

3
dan berpengaruh positif terhadap lingkungan hidup. Pelaku usaha sosial
dengan pelaku usaha konvensional pada umumnya mempunyai
kemiripan, hanya saja pelaku usaha sosial adalah aspek utama
kewirausahaan sosial di masyarakat dan menjadi penentu
pengembangan kewirausahaan berbasis kemasyarakatan.
Kewirausahaan sosial mempunyai tujuan untuk menciptakan dan
menjaga nilai-nilai sosial kemasyarakatan melalui adaptasi dan
pembelajaran, berpikir bisnis baik yang menguntungkan ataupun tidak 7.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Reva dan Wahani,
pemberdayaan usaha sosial masyarakat mempu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan cara mengembangkan kualitas
sumber daya masyarakat8.
Kajian tentang usaha sosial telah mengalami perkembangan
dalam dekade ini. Masyarakat mulai menyadari akan pentingnya bisnis
yang berkelanjutan, tidak hanya bisnis yang menguntungkan namun
juga mempunyai manfaat sosial dan lingkungan. Survei yang dilakukan
oleh Komisi Ekonomi dan Sosial PBB (UN-ESCAP) bersama British
Council mengungkapkan bahwa terdapat 340 ribu kewirausahaan sosial
yang tersebar di seluruh Indonesia9. Sehingga hal tersebut menjadi
peluang bagi usaha sosial untuk menjadi jembatan membangun
ekonomi kreatif dan inklusif. Pada survei tersebut dijelaskan bahwa
kewirausahaan sosial merujuk pada misi sosial dan lingkungan, serta

7
Didip Diandra and Kata Kunci, “Program Pengembangan Kewirausahaan Untuk
Menciptakan Pelaku Usaha Sosial Yang Kompetitif,” 2019, 1340–47.
8
Reva Rizki Amalia and Wahanani Mawasti, “Social Enterprise Dalam Perspektif Maqashid
Syariah: Studi Pada PT Kampung Marketerindo Berdaya,” Realita : Jurnal Penelitian Dan
Kebudayaan Islam 19, no. 2 (2022): 39–55, https://doi.org/10.30762/realita.v19i2.3516.
9
“Survei: Kewirausahaan Sosial Bisa Bangun Ekonomi Kreatif,” CNN, 2018,
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181217184258-532-354362/survei-
kewirausahaan-sosial-bisa-bangun-ekonomi-kreatif.

4
menginvestasikannya kembali keuntungan untuk pengembangan misi
usahanya.
Kota Surabaya sebagai kota terpadat di Jawa Timur telah
menjalankan peraturan pemerintah dengan menerapkan bebas kantong
plastik pada mini market, super market dan mall. Saat ini telah terdapat
banyak komunitas yang muncul di masyarakat untuk menginisiasi
berdirinya bank sampah, serta mendesain sampah plastik menjadi
beberapa bentuk kerajinan tangan yang kreatif dan inovatif serta ramah
lingkungan. Tidak hanya plastik namun juga pengelolalaan bahan
organik seperti daun, kulit buah, dan sisa hasil rumah tangga. Secara
tidak langsung hal tersebut merupakan bentuk upaya penyesuaian dan
dukungan terhadap pembangunan ekonomi seikular yang berkelanjutan
dan menekankan terhadap terjaganya kelestarian lingkungan hidup.
Walaupun Surabaya sebagai kota terpadat di Jawa Timur dan
menjadi kota kedua dengan tingkat urbanisasi yang tinggi setelah
Jakarta, beberapa kampung dan desa di Kota Surabaya tetap
dipertahankan karena memiliki nilai sejarah dan komunitas yang kuat
sesuai dengan arahan pemanfaatan ruang kawasan permukiman.
Pembangunan pemukiman kampung selain merubah kondisi sosial juga
merubah kondisi ekonomi masyarakat. Banyak kampung saat ini yang
identitasnya terbentuk dari faktor ekonomi melalui kewirausahaan yang
mereka peroleh. Salah satunya RW 5 Wisma Kedung Asem Indah
Kecamatan Rungkut Kota Surabaya. Kampung tersebut secara mandiri
membentuk paguyuban dengan berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan. Terdapat pula Eco
Green School yang dibuat dengan tujuan supaya belajar peduli dan
cinta terhadap lingkungan. Pembentukan kampung mandiri ini
diberdayakan dengan swadaya warga kampung RW 5. prinsip gotong

5
royong dan guyub rukun menjadi awal mula kampung ini berkembang
hingga berbagai sektor, seperti UMKM . Dari inovasi yang diciptakan
tersebut, RW 5 Wisma Kedung Asem Indah Kecamatan Rungkut Kota
Surabaya diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur sebagai inisiator
Kampung Mandiri.
Inovasi ekonomi sirkular melalui usaha sosial di Kampung
Mandiri didasari oleh kesadaran warga akan nilai guyub rukun, peduli
lingkungan, dan pemanfaatan fasilitas umum yang tersedia. Dalam
perkembangannya, banyak warga yang awal mulanya tidak peduli
dengan lingkungan kini telah mampu mengelola sampah rumah
tangganya sendiri. Namun dalam perkembangannya, masih belum
semua warga paham akan guyub rukun dan peduli lingkungan.
Meskipun begitu, usaha yang dimiliki Kampung Mandiri mendapat
permintaan yang lebih besar akan hasil usaha dibandingkan
penawarannya. Sehingga usaha Kampung Mandiri membutuhkan SDM
dan lokasi untuk memenuhi permintaan usahanya.
Keberhasilan pemberdayaan ekonomi sirkular Kampung Mandiri
melalui kewirausahaan sosial diindikasikan dari:
1. Jumlah 350 KK dari 7 RT dengan mayoritas penduduk Islam dan
lansia yang mencapai 75%.
2. Memanfaatkan fasilitas umum untuk pendirian green school dan
pendopo pokja FKPM
3. Menyediakan wadah pengolahan kompos di setiap rumah warga.
4. Beberapa prestasi yang berhasil diperoleh Kampung Mandiri,
diantaranya:
a. Penghargaan Sertifikat Proklim Utama dari Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

6
b. Penghargaaan UMKM di tingkat Nasional dalam IWAPI Award
2022.
Di Kampung Mandiri Rungkut ini juga mempunyai bank sampah
untuk menerima sampah dari warga yang bernilai ekonomi. Adanya
bank sampah ini mampu menumbuhkan kesadaran mengumpulkan dan
memilah sampah walaupun bukan perkara yang mudah sebab berkaitan
dengan pola pikir dan kebiasaan. Perlu usaha dan konsistensi dalam
melaksanakan operasional bank sampah10.r

Jika ditinjau dari sudut pandang Islam, aktivitas ekonomi sirkular


melalui usaha sosial untuk menangani permasalahan lingkungan dan
sosial dengan kegiatan yang lebih baik, adil, guyub rukun, dan
berkesinambungan telah sejalan dengan perintah Allah untuk menjaga
lingkungan. Allah telah berfirman dalam surah Al-A’raf Ayat 85
berikut:
ۖ ‫ِم ْن ِإَٰل ٍه َغْيُر ُهۖ َقْد َج اَء ْتُك ْم َبِّيَنٌة ِم ْن َر ِّبُك ْم‬ ‫َو ِإَلٰى َم ْد َيَن َأَخ اُهْم ُش َع ْيًباۗ َقاَل َيا َقْو ِم اْع ُبُدوا َهَّللا َم ا َلُك ْم‬
‫ُتْفِس ُدوا ِفي اَأْلْر ِض َبْع َد ِإْص اَل ِحَهاۚ َٰذ ِلُك ْم‬ ‫َفَأْو ُفوا اْلَكْيَل َو اْلِم يَز اَن َو اَل َتْبَخُسوا الَّناَس َأْش َياَء ُهْم َو اَل‬
)٨٥ : ‫َخْيٌر َلُك ْم ِإْن ُكْنُتْم ُم ْؤ ِمِنيَن (االعراف‬
Artinya : “dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan
saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembalah Allah,
sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah
datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu
kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya,
dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan

10
Ely Sufianti and Deni Fauzi Ramdani, “Rintisan Social Enterpreneurship Dalam
Menangani Permasalahan Sampah Rumah Tangga (Studi Kasus Bank Sampah Pelangi
Galaxy) Pioneering Social Entrepreneurship In Handling Household,” Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat 1, no. 1 (2020): 39–47.

7
memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul
kamu orang-orang yang beriman.”” (surah Al-A’raf (7): 85).
Pada ayat tersebut menjelaskan, Allah berpesan supaya manusia
selalu melakukan kebaikan antar sesama dan berlaku adil. Bentuk
keimanan lainnya kepada Allah dengan tidak membuat kerusakan di
muka bumi, baik merusak tanaman atau yang lainnya. Pandangan
tentang fikih lingkungan (fiqh al-Bi’ah) digagas karena urgensi perintah
menjaga lingkungan. Fikih tersebut adalah seperangkat aturan perilaku
ekologis manusia yang ditetapkan ulama11. Keberhasilan Kampung
Mandiri dalam menjaga hubungan antar sesama dan lingkungan telah
sejalan dengan pandangan fikih lingkungan. Menurut salah satu ulama
fikih yakni Abdul Majid An-Najjâr, menjaga dan melestarikan
lingkungan adalah bagian dari dari tujuan primer syariat Islam (maqşad
min al-maqāşid al-dharūriyyah). Allah menciptakan lingkungan alam
tidak lain dengan tujuan kemaslahtan manusia dan dari hal tersebut
manusia bisa memenuhi tugas dan fungsinya sebagai khalifah di
bumi12.
Pada kajian fikih, maqāṣid sharīʻah adalah bagian yang vital dan
penting sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan. Pokok bahasan dari
maqāṣid sharīʻah adalah mewujudkan kemaslahatan dan menghindari
kerusakan, baik dunia maupun akhirat. Ibnu ‘Asyur juga menyatakan
bahwa inti dari maqāṣid sharīʻah adalah mencapai kemaslahatan umat
untuk menjaga dan memelihara tujuan syariat13. Kemudian Abdul
11
Abdullah Muhammad, “Urgensi Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Al-Qur’an,” Jurnal
Pilarr : Jurnal Kajian Islam Kontemporer 13, no. 1 (2022): 67–87.
12
Z Syihab, “Relasi Maqasid Al-Syariah Dan Ham: Studi Pemikiran Abdul Majid Al-Najjar
Dalam Kitab Maqasid Al-Syari ’ah Bi Ab’ad Jadidah,” Repository.Uinjkt.Ac.Id (Tesis
Universitas Islam Negeri Jakarta, 2021), 64.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/58679%0Ahttps://
repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/58679/1/ZAHWA SYIHAB - SPs.pdf.
13
A Washil, “Memahami Maqhasid Syariah Perspektif Jaser Auda,” Jurnal Ilmiah Ekonomi
Islam 2, no. 1 (2019): 19–42, https://www.jurnal.instika.ac.id/index.php/jpik/article/view/98.

8
Majid An-Najjâr membuat empat nilai dalam konsep maqāṣid sharīʻah
dalam rangka mencapai maslahat dan menjaga syariat, yakni
mengamankan nilai kehidupan manusia, mengamankan diri manusia,
mengamankan masyarakat, dan mengamankan lingkungan14.
Dari konsep Abdul Majid An-Najjâr mempunyai relevansi dengan
Kampung Mandiri untuk mewujudkan pembangunan ekonomi, sosial,
dan lingkungan yang berkelanjutan melalui program pengolahan
sampah, pembedayaan warga dan lansia melalui usaha mandiri, dan
pendirian lahan terbuka hijau. Maka peneliti ingin mengkaji bagaimana
implementasi ekonomi sirkular melalui kewirausahaan sosial warga
Kampung Mandiri dan bagaimana maqāṣid sharīʻah menilai
implementasi ekonomi sirkular melalui kewirausahaan sosial di
Kampung Mandiri. Kemudian peneliti mengusung penelitian dengan
judul “Pengembangan Ekonomi Sirkular Melalui Social Enterprise
Perspektif Maqāṣid Sharīʻah”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi


dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Di RW V Wisma Kedung Asem sudah diresmikan sebagai Kampung


Mandiri yang mempunyai kemandirian dari pangan hingga
pengolahan limbah tetapi belum semua warganya turut serta dalam
pengembangan program ekonomi sirkular yang diadakan.

14
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, “Green Campus Melalui Bank Sampah Syariah
Perspektif Maqāṣid Asy-Syarīʻah Pemikiran Abdul Majid an-Najjâr” (Tesis Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2022), 7. https://digilib.uinsa.ac.id/58733/.

9
2. Dana usaha sosial yang dimiliki cukup memadai, namun terdapat
beberapa program yang masih belum terlaksana sepenuhnya dan
masih dibekukan, seperti koperasi.
3. Banyak permintaan produk seperti kompos dan ikan lele, namun
produk yang dihasilkan masih kurang.
4. Banyak produk yang dihasilkan, namun pemasaran produk belum
maksimal sehingga produk hanya dikenalkan ketika ada event atau
bazar.
5. Abdul Majid An-Najjâr yang merupakan pemikir Muslim
kontemporer mempunyai gagasan tentang aspek sosial dan
lingkungan sehingga dibutuhkan untuk merespon isu-isu
kontemporer, misalnya model ekonomi sirkular dan social
enterprise.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka dibutuhkan batasan terkait
masalah yang diteliti supaya penelitian yang dilakukan dapat terarah
dan hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan. Konsentrasi dalam
penelitian ini yakni:
1. Mengenai pengembangan ekonomi sirkular melalui kewirausahaan
sosial di Kampung Mandiri Rungkut.
2. Tinjauan maqāṣid sharīʻah pemikiran Abdul Majid An-Najjâr terkait
pengembangan ekonomi sirkluar melalui kewirausahaan sosial di
Kampung Mandiri rungkut.
D. Rumusan Masalah
Sebagaimana paparan yang diuraikan, maka masalah yang diangkat
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan ekonomi sirkular melalui social
enterprise di Kampung Mandiri Rungkut?

10
2. Bagaimana tinjauan maqāṣid sharīʻah pemikiran Abdul Majid An-
Najjâr pada pengembangan praktik ekonomi sirkular melalui social
enterprise di Kampung Mandiri Rungkut?
E. Tujuan Penelititan
Berdasarkan rumusan masalah yang ditentukan, maka tujuan penelitian
ini yaitu:
1. Untuk mengeksplor pengembangan ekonomi sirkular melalui social
enterprise di Kampung Mandiri Rungkut.
2. Untuk menganalisis tinjauan maqāṣid sharīʻah pemikiran Abdul
Majid An-Najjâr pada pengembangan ekonomi sirkular melalui
social enterprise di Kampung Mandiri Rungkut.
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini menjelaskan bahwa masalah penelitian
bermanfaat baik secara teoritis maupun praktif. Sehingga penelitian ini
diharapkan bermanfaat bagi peneliti maupun pembaca, sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangsih yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan
pengetahuan ekonomi syariah khususnya dalam lingkup
pertanggungjawaban sosial dan lingkungan serta mewujudkan
pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan konsep
ekonomi sirkular yang diterapkan melalui social enterprise yang
kemudian dikaitkan dengan nilai maqāṣid sharīʻah.
Ekonomi sirkular yang dikembangkan melalui social
enterprise perspektif maqāṣid sharīʻah diharapkan mampu
menjawab permasalahan sosial dan lingkungan. Dengan demikian,
penelitian ini diharapkan menjadi referensi teori ekonomi sirkular

11
dan social enterprise dalam pembangunan keberlanjutan dan
pemberdayaan masyarakat.
2. Manfaat Praktis
Peneliti berharap secara umum penelitian ini dapat memberi
kontribusi atau masukan pengetahuan kepada pembaca atau pihak
terkait, yakni:
a. Untuk peneliti, diharapkan penelitian ini dapat
diimplementasikan di lapangan dan mampu menambah wawasan
pribadi.
b. Untuk Perguruan Tinggi, peneliti berharap penelitian ini mampu
menjadi referensi untuk penelitian sejenisnya dan penelitian yang
lebih dalam mengenai ekonomi sirkular dan social enterprise dari
sudut pandang maqāṣid sharīʻah pemikiran Abdul Majid An-
Najjâr.
c. Untuk pemerintah, peneliti berharap penelitian ini menjadi
informasi terkait gambaran umum bagaimana warga kampung di
perkotaan mengelola lingkungannya dengan usaha sosial. Selain
itu, penelitian ini akan menjadi rekomendadi yang dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dan
kebijakan di masa datang.

G. Kerangka Teoritik
1. Ekonomi Sirkular
Salah satu model ekonomi yang ditawarkan kepada dunia di
masa kini adalah ekonomi sirkular. Model ekonomi sirkular
merupakan penggambaran atas barang yang sudah dikonsumsi
kemudian diolah kembali. Ekonomi sirkular adalah sistem ekonomi
dengan akhir siklus hidup produk dengan konsep utama mengurangi,

12
memakai ulang, dan memperbaiki materi dalam proses produksi,
distribusi dan konsumsi. Menurut Ellen Mac Arthur Foundation,
definisi ekonomi sirkular merupakan konsep ekonomi yang
bertujuan menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan
mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya selama
mungkin, sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan
akibat ekonomi linear15.
Keberadaan ekonomi sirkular merupakan langkah maju dalam
perjalanan pembangunan berkelanjutan karena berupaya
menciptakan model ekonomi yang memanfaatkan kembali sisa hasil
buangan dari konsumsi dan produksi sebagai variabel input baru
dalam sistem produksi. Maka ekonomi sirkular intinya adalah model
perekonomian yang tidak mengabaikan persoalan ekonomi, sosial,
dan lingkungan secara berimbang. Ekonomi sirkular merupakan
model baru yang ramah lingkungan, no rubbish dan zero waste.16
2. Social Enterprise
Social Enterprise adalah organisasi maupun perusahaan yang
melaksanakan kegiatan kewirausahaan sosial. Konsep wirausaha
sosial adalah konsep untuk menciptakan lapangan kerja bagi yang
tidak termasuk golongan tenaga kerja, memperluas kesempatan
masyarakat untuk mengikuti pendidikan dan bekerja, serta
mendorong ekonomi local dan mikro. Menurut Douglas, sosial
enterprise bukan suatu bisnis amal melainkan praktik kerja sama
yang berkomitmen pada kebaikan bersama 17. Karakteristik social
15
Bappenas, “Memperkuat Implementasi Ekonomi Sirkular Di Indonesia.”…:6.
16
Angela Putri Kezia, “Pengembangan Sistem Ekonomi Sirkular Berbasis Pengetahuan
Lokal (Studi Kasus Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul,
DIY)” (Skripsi Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2023).
17
Grace McQuilten et al., “Ambivalent Entrepreneurs: Arts-Based Social Enterprise in a
Neoliberal World,” Social Enterprise Journal 16, no. 2 (2020): 121–40,
https://doi.org/10.1108/SEJ-03-2019-0015.

13
enterprise antara lain: mempunyai tujuan sosial, berkomitmen untuk
keseimbangan antara lingkungan, sosial dan menciptakan
kesejahteraan ekonomi. Social enterprise mendapatkan modal dari
kegiatan jual beli atau penyediaan barang dan jasa. Keuntungan dari
aktifitas bisnis yang dilaksanakan digunakan kembali untuk
melaksanakan aktifitas bisnis serta memberikan manfaat yang lebih
besar kepada masyarakat.18
3. Maqāṣid sharīʻah
Kata maqāṣid sharīʻah berasal dari dua kata yakni maqāṣid
yang berarti kesengajaan atau tujuan, sharīʻah berarti jalan menuju
sumber air atau sebagai jalan kea rah sumber pokok kehidupan 19.
Secara terminology, maqāṣid sharīʻah adalah tujuan dari ketentuan
Allah yang disyariatkan kepada manusia, atau maksud yang ingin
dicapai di balik hukum itu20.
Menurut Al-Ghazali, maqāṣid sharīʻah adalah mengambil
manfaat dan menolak kesulitan dengan cara menjaga syariat. Al-
Ghazali mencerminkan maqāṣid sharīʻah dalam lima hal pokok
yakni menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Kemudian
Ibnu ‘Āsyūr mendefinisikan maqāṣid sharīʻah sebagai hikmah, dan
rahasia serta tujuan diturunkannya syariat secara umum tanpa
mengkhususkan diri pada bidang tertentu. Pemahaman maqāṣid

18
Amalia and Mawasti, “Social Enterprise Dalam Perspektif Maqāṣid sharīʻah: Studi Pada
PT Kampung Marketerindo Berdaya.”…:40
19
Faiqotul Himmah Zahroh, “Pandangan Maqasid Al-Syari‘ah (Hukum Islam) Perspektif Al-
Syatibi Dan Jasser Auda,” Al-I’jaz : Jurnal Studi Al-Qur’an, Falsafah Dan Keislaman 3, no.
1 (2021): 19–30, https://doi.org/10.53563/ai.v3i1.46.
20
Abdul Waid, “Teori Maqashid Syari’ah Kontemporer Dalam Hukum Islam Dan
Relevansinya Dengan Pembangunan,” LABATILA: Jurnal Ilmu Ekonomi Islam 04, no. 02
(2020): 191–205.

14
sharīʻah oleh Ibnu ‘Āsyūr adalah terletak pada syariat hukum yang
luas tanpa adanya khusus tertentu21.

Hubungan sosial di masyarakat mempunyai penentu penting


terhadap keberlangsungan kehidupan manusia. Maka pemikiran
maqāṣid sharīʻah juga harus mampu menjaga masyarakat (Hifzh al-
mujtama’) menjadi bagian tujuan utama syariat. An-Najjâr
berpendapat tujuan dari maqāṣid sharīʻah yang utama adalah
pondasi tujuan-tujuan syariat yang di atasnya tujuan-tujuan syariat
lain dibangun. Maka An-Najjâr mengklasifikasikan maqāṣid
sharīʻah dengan tujuan mencakup solusi atas problem kehidupan
manusia yang kompleks dan mencakup tujuan syariat yang universal
agar tercipta kemaslahatan bagi manusia. Terdapat empat pokok
tujuan yakni menjaga nilai kehidupan manusia (menjaga agama dan
menjaga kemanusiaan manusia), melindungi diri manusia
(melindungi jiwa dan menjaga akal pikiran), memelihara masyarakat
(memelihara keturunan dan menjaga eksistensi masyarakat), dan
melestarikan lingkungan fisik (menjaga harta benda dan
melestarikan lingkungan)22.

H. Penelitian Terdahulu
Pada penelitian ini, peneliti melakukan kajian terhadap hasil
penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
Kajian ini diharapkan membantu peneliti memecahkan masalah dan
menyusun tujuan penelitian yang ingin dicapai.
Tabel 1. Penelitian Terdahulu

21
Safriadi, “Kontribusi Ibnu ‘Āsyūr Dalam Kajian Maqāṣid Al-Sharīʻah,” Jurnal Ilmiah
Islam Futura 15, no. 2 (2016): 285–303.
22
Syihab, “Relasi Maqasid Al-Syariah Dan Ham: Studi Pemikiran Abdul Majid Al-Najjar
Dalam Kitab Maqasid Al-Syari ’ah Bi Ab’ad Jadidah.”…, 75-94.

15
No Nama Pendekatan Hasil Penelitian Persamaa Perbedaan
(Tahun) Penelitian n
dan Judul
1 Aida Studi Faktor alur Penelitian Penelitian
Fitri kualitatif pengelolaan mengkaji terdahulu
Larasati ”Faktor- sampah, faktor tata tentang mengkaji faktor
dan Eko Faktor yang kelola menerapkan pengem- perubahan
Budi Mempe- kebijakan, dan bangan ekonomi
Santoso ngaruhi faktor kesadaran ekonomi sirkular kota
(2023) Transisi masyarakat sirkular. Surabaya,
Ekonomi memiliki nilai sedangkan
Sirku-lar signifikan dalam penelitian ini
dalam Penge- transisi ekonomi mengkaji
lolaan sirkular. Kemudian ekonomi
Sampah persepsi penggerak sirkular melalui
Rumah persampahan kewirausahaan
Tangga di dalam sosial perkam-
Kota mengembangkan pungan kota
Surabaya” transisi ekonomi Surabaya .
sirkular
mempunyai
atribusi yang dapat
dipertimbangkan.
Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Surabaya juga
mendorong transisi
ekonomi sirkular.

16
Di sisi UMKM
yang bergerak
dalam daur ulang
dan penyalur
sampah informal,
yakni pemulung
dan pengepul
mempunyai peran
yang besar dalam
mereduksi sampah
anorganik
sekaligus
membuka lapangan
kerja bagi
masyarakat
marjinal.
Pelaksanaan
pengelolaan
sampah di kota
Surabaya butuh
regulasi untuk
pengembangan

17
pengelolaan
sampah rumah
tangga, terutama
sampah organik
yang belum
dikelola secara
optimal, misal
kebijakan
pemilihan sampah
dan penjadwalan
sampah di tingkat
hulu, kebijakan
mendorong
produsen dalam
menarik Kembali
sampah-sampah

18
produksi, dan
upaya penggantian
produk menjadi
ramah
lingkungan.23
2 Muham Studi Perkembangan Mengkaji Pada penelitian
mad Kualitatif inivasi dan ekonomi terdahulu
Haris “Pendekatan tekonologi sirkular. mengkaji
Fadhillah Ekonomi membuat lupa akan pengembangan
dan Sirkular kesadaran ekonomi
Moham sebagai lingkungan sekitar sirkular melalui
mad Model seperti masalah inovasi aplikasi
Fahreza Pengembanga sampah yang pengelolaan
(2023) n Bisnis menggunung dan sampah.
Melalui limbah yang Penelitian
Pemanfaatan menggenang di atas sekarang akan
Aplikasi pada permukaan Sungai. mengkaji
Usaha Kecil Kabupaten pengembangan
dan Sumedang menjadi ekonomi
Menengah salah satu daerah sirkular melalui
Pasca Covid- yang telah social
19” menerapkan enterprise di
digitalisasi pada perkampungan
UMKMnya masih kota.
sulit untuk
meninggalkan

23
Aida Fitri Larasati and Eko Budi Santoso, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transisi
Ekonomi Sirkular Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Kota Surabaya,” Jurnal
Penataan Ruang 18 (2023): 9, https://doi.org/10.12962/j2716179x.v18i1.17229.

19
kemasan plastik
dan kertas
dikarenakan biaya
operasional
kemasan tersebut
lebih murah
dibandingkan
dengan kemasan
yang tahan lama
seperti kaca,
aluminium foil, dan
baja. Kegiatan
penghijaun di
Kabupaten
Sumedang belum
sampai pada
dukungan kegiatan
zero waste,
kegiatan
penghijauan yang
dilakukan masih
ditahap penanaman
dan penghijauan
lingkungan. Masih
ada kekhawatiran
akan perubahan
iklim serta polusi
lainnya yang salah

20
satunya disebabkan
oleh tumpukan
limbah yang ada.
Pada penelitian ini
mengkaji tentang
pemanfaatan
aplikasi Waste
Warriors dimana
aplikasi ini akan
memberikan
pelayanan untuk
menjemput dan
menampung
sampah dapur.
Pada aplikasi
tersebut juga akan

21
mengolah sampah
dapur sebagai
wujud ekonomi
sirkular yang
berkelanjutan.
Pemanfaatan
aplikasi zero waste
akan mendukung
UMKM di
Kabupaten
Sumedang dalam
meningkatkan taraf
hidupnya 24
3. M. Studi Perdebatan status Mengguna Pada penelitian

24
Fadhillah and Fahreza, “Pendekatan Ekonomi Sirkular Sebagai Model Pengembangan
Bisnis Melalui Pemanfaatan Aplikasi Pada Usaha Kecil Dan Menengah Pasca Covid-19.”

22
Yahya, Kualitatif kain sisa jahitan -kan terdahulu
Aning “Ekonomi terus terjadi tatkala maqāṣid mengkaji
Cipta Kreatif dilihat dari sudut sharīʻah ekonomi kreatif
Rahayu, Dalam Islam: pandang normatif, sebagai dengan
dan Tinjauan namun ketika tinjauan pemanfaatan
Muhazir Maqāṣid dilihat dari sudut penelitian. sisa kain jahitan.
(2022) sharīʻah pandang Pada penelitian
Terhadap kemaslahatan, sekarang akan
Pemanfaatan maka status hukum mengkaji
Kain Sisa dapat berubah. ekonomi
Jahitan di Pemanfaatan kain sirkular pada
Kota Langsa” sisa jahitan tidak usaha sosial di
dapat dilihat dari perkam-pungan
satu sudut pandang kota.
saja sebelum

23
melihat dari aspek
yang lain, aspek
empiris, Ketika
kain sisa tersebut
tidak dipedulikan
lagi oleh
pelanggan setelah
akad selesai, maka
kain sisa tersebut
dapat dimiliki oleh
penjahit tanpa izin
pemilik ketika
tidak memiliki
nilai dan tidak
berfungsi lagi,

24
karena kain sisa
tersebut dapat
digolongkan
kepada sampah
atau limbah.
Namun berbeda
ketika kain sisa
masih dapat
difungsikan untuk
menjadi bahan
pakaian lain maka
penggunaan kain
sisa tersebut harus
dengan izin
pemiliknya.

25
Bahkan dalam
kontek menjaga
lingkungan,
berdasarkan fatwa
MUI bahwa
mendaur ulang dan
mengelola kain
yang tidak
bermanfaat lagi
menjadi manfaat
dan mendatangkan
kemaslahatan
sangat dianjurkan.
4. Reva Studi Komunitas Penelitian Penelitian
Rizki Kualitatif Kampung Marketer mengkaji terdahulu
Amalia “Social mengembangkan kegitan mengkaji
dan Enterprise inovasi pemberda- konsep social
W.Mawa dalam pemberdayaan yaan enterprise
sti Perspektif Masyarakat melalui kampung dengan
(2021) Maqāṣid pelatihan melalui memanfaatkan
sharīʻah: marketing digital social inovasi
Studi pada PT dengan bentuk enterprise. pelatihan digital
Kampung profit for benefit marketing. Pada
Marketerindo social enterprise. penelitian
Berdaya” Pemberdayaan ini sekarang akan
telah dilakukan mengkaji social
kepada petani, enterprise
kelompok dengan

26
disabilitas, dan pengembangan
yatim piatu di ekonomi
lingkungan desa sirkular.
sehingga dapat
mengurangi tingkat
urbanisasi dari desa
ke kota. Menurut
pandangan
maqāṣid sharīʻah
upaya social
enterprise oleh
Kampung Marketer
telah sejalan
dengan tujuan
syariah Islam baik
dari aspek
memelihara agama,
diri, harta,
keturunan, serta
akal.25
5. M Indra Studi Pada penelitian ini Mengkaji Pada penelitian
Hadi Kualitatif mengkaji tentang kewirausa terdahulu
Wijaya, “Identifikasi kewirausahaan haan sosial membahas
Bagus Kewirausahaa sosial UMKM di di per- tentang ekonomi
Nuari n Sosial perkampungan kampunga lokal UMKM,
Priambu sebagai Kota Semarang n kota. sedangkan

25
Amalia and Mawasti, “Social Enterprise Dalam Perspektif Maqashid Syariah: Studi Pada
PT Kampung Marketerindo Berdaya.” Realita : Jurnal Penelitian Dan Kebudayaan Islam
19, no. 2 (2022): 39–55, https://doi.org/10.30762/realita.v19i2.3516.

27
di, dan Strategi yang sebagian penelitian
Brian Pendorong besar prinsipnya sekarang
Pradana Pengembanga adalah membahas
(2021) n Ekonomi kewirausahaan ekonomi
Lokal di Kota yang berfokus pada sirkular pada
Semarang” pencarian dan kewirausahaan
pengakuan peluang sosial.
untuk menciptakan
nilai sosial.
Keuntungan bukan
menjadi tujuan
utama akan tetapi
mampu
memecahkan
masalah sosial
secara inovatif dan
menguntungkan
bagi lingkungan
secara
berkelanjutan.26

26
M Indra Hadi Wijaya et al., “Identifikasi Kewirausahaan Sosial Sebagai Strategi
Pendorong Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kota Semarang,” Jurnal Riptek 15, no. 1
(2021): 9–16, http://riptek.semarangkota.go.id.

28
6. Erick Studi Kegiatan ekonomi Mengkaji Pada penelitian
Hungaro Literatur dan proses tentang terdahulu
Arruda, Ekonomi pembangunan saat pengemba mengakaji
dkk Sirkular: ini telah ngan ekonomi
(2021). Tinjauan menyebabkan bumi ekonomi sirkular melalui
Literatur menghadapi krisis sirkular. rancangan
Singkat lingkungan dan kegiatan,
(2015-2020) ekologi. Sistem regulasi, dan
ekonomi sirkular praktiknya di
muncul sebagai sector industri.
cara yang efektif Penelitiannya
untuk dilakukan
pembangunan mengguna-kan
berkelanjutan. Pada studi literatur.
penelitian ini Pada penelitian
menyimpulkan sekarang
bahwa ekonomi mengkaji
sirkular ditangani ekonomi
secara efejtif di sirkular melalui
bidang akademis. social

29
Untuk mencapai enterprise di
tujuan sirkularitas, kampong kota
strategi untuk perspektif
memperpanjang maqāṣid
masa manfaat sharīʻah.
sumber daya harus
diterapkan.
Evaluasi proses
sirkularitas
dilakukan dengan
mengukur tindakan
apa yang diambil
oleh objek studi,
keterampilan, dan
tingkat
perkembangannua
baik secara mikro
maupun makro.
Kebijakan publik
sebagai strategi

30
top-down
merupakan pilihan
terbaik sebagai
transisi ekonomi
karena rantai
pasokan yang
dibangun antara
berbagai pelaku
dalam efesiensi
mekanisme operasi
utama ekonomi
sirkular27.
7. Ely Metode Pengabdian Mengkaji Pada penelitian
Sufianti Kualitatif masyarakat yang sosial sebelumnya
dan Deni “Rintisan dilakukan entreprene mengkaji
Fauzi Social Politeknik STIA -urship tentang usaha
Ramdani Enterpreneur LAN Bandung sebagai sosial dengan
(2020) ship dalam pada penelitian ini wujud objek bank
Menangani mengupayakan kepedulian sampah.
Permasalahan perubahan dalam terhadap Pada penelitian

27
Erick Hungaro et al., “Circular Economy : A Brief Literature Review ( 2015 – 2020 ),”
Sustainable Operations and Computers 2, no. May (2021): 79–86,
https://doi.org/10.1016/j.susoc.2021.05.001.

31
Sampah pengelolaan lingkunga sekarang akan
Rumah sampah yang akan n. mengkaji
Tangga (Studi berdampak pada pengembangan
Kasus Bank keseimbangan usaha sosial
Sampah aspek ekonomi, sebagai wujud
Pelangi sosial, dan pengembangan
Galaxy)” lingkungan. ekonomi
Pembentukan bank sirkular
sampah Pelangi pandangan
Galaxy maqāṣid
memberikan sharīʻah.
pemahaman kepada
masyarakat untuk
memilah dan
mengelolah
sampah secara
bijak, sehingga
mengurangi jumlah
sampah yang
diangkut ke TPA.
Bank sampah
tersebut juga

32
membangun
kemandirian
ekonomi warga
dengan kegiatan
usaha simpan
pinjam seperti
koperasi dan
keuangan anggota
akan diputar dan
dikembangkan.
Tidak hanya itu,
pembinaan warga
perempuan juga
dilakukan agar
berperan aktif
mengelola sampah
dan melakukan
kontrol sosial pada
komunitasnya.
Perlu Upaya dan
konsistensi dalam
menumbuhkan

33
kesadaran akan
sampah yang
bernilai ekonomi
bukan hal yang
mudah karena
berkaitan dengan
pola pikir dan
kebiasaan.
Kolaborasi dengan
pihak akademisi
sangat penting
dilakukan untuk
memudahkan
aktivitas baik
peningkatan literasi
tentang sampah
ataupun
manajemen
pengelolaan bank
sampah.28

28
Sufianti and Ramdani, “Rintisan Social Enterpreneurship Dalam Menangani Permasalahan
Sampah Rumah Tangga (Studi Kasus Bank Sampah Pelangi Galaxy) Pioneering Social
Entrepreneurship In Handling Household.”

34
8. Gines Studi Dalam kehidupan, Mengkaji Pada penelitian
Pertiwi Literatur manusia tidak bisa kegiatan terdahulu
(2020) “Optimalisasi lepas dengan Pembangu mengkaji
Pengembanga lingkungan, kedua nan praktik
n UMKM unsur tersebut berkelanju Pembangunan
Berbasis Bersama-sama tan. berkelanjutan
Green membentuk melalui green
Economy interaksi yang economy yang
untuk berkelanjutan. diterapkan pada
Mnedukung Manusia sebagai UMKM.
Pembangunan makhluk sosial Pada penelitian
Berkelanjutan harus mampu sekarang
” mengendalikan diri mengkaji
atas kebutuhannya praktik
terhadap Pembangunan
lingkungan sebab berkelanjutan
perlu diingat bahwa melalui ekonomi
lingkungan dapat sirkular yang
membawa bencana diterapkan pada
jika manusia usaha sosial di
mengeksploitasi kampung kota.
dalam
penggunaannya.
Maka penting

35
untuk upaya
menciptakan
lingkungan yang
selaras dan
seimbang. Dalam
penelitian ini
mengkaji salah satu
wujud
Pembangunan
berkelanjutan yakni
UMKM berasas
green economy.
Sektor UMKM
sebagai pelaku
yang
memanfaatkan
sumber daya alam
untuk mencari
keuntungan
finansial maka
diperlukan
penerapan green
economy untuk
menghindari

36
ekploitasi sumber
daya alam. Saat ini
Sebagian UMKM
lokal telah
menjalankan
praktik ekonomi
hijau yang
menggabungkan
nilai-nilai
tradisional dan
kearifan lokal.
Dengan demikian,
praktik ekonomi
hijau ini membantu
pemulihan
ekonomi dan
memperluas
lapangan
pekerjaan. Terakhir,
praktik ekonomi
hijau akan
mewudukan tujuan
Pembangunan
berkelanjutan29.

29
Gines Pertiwi, “Optimalisasi Pengembangan Umkm Berbasis Green Economy Untuk
Mendukung Pembangunan Berkelanjutan,” Researchgate, no. June (2020): 0–7,
https://www.researchgate.net/publication/371573378%0AOPTIMALISASI.

37
9. Maria Studi Pada dua dekade Mengkaji Pada penelitian
Dafrosa Kualitatf terakhir, kewirausa terdahulu
Naru “Kewirausaha kewirausahaan haan membahas
(2020) an Sosial: menjadi topik sosial. tentang
Studi Kasus penting untuk kewirausahaan
PT Kampung dijadikan kajian. social yang
Kearifan Pemikiran tentang melestarikan
Indonesia pembelajaran kearifan pangan
(Javara kewirausahaan lokal supaya
Indigenious) telah berkembang tetap terjaga
dan Remaja dan berfokus pada dengan
Mandiri beberapa masalah melakukan
Community dengan tujuan pemberdayaan
(RMC)” sosial, kepada petani.
pembelajaran, dan Pada penelitian
hubungan antar sekarang akan
individu dan mengkaji usaha
organisasi. social yang
Pergeseran berkontribusi
mengenai urgensi dari segi
pengelolaan, tidak lingkungan,
hanya materi tetapi sosial dan
aspek simbiolis ekonomi. Objek
dari usaha yang digunakan
pengusaha yang di penelitian
belajar mengelola sekarang adalah

38
hubungan antar perkampungan
pemangku di tengah kota.
kepentingan. Pada
penelitian ini
mengkoparasikan
dua objek yang
berwirausaha social
yakni PT Kampung
Kearifan Indonesia
(Javara
Indigenious)
berfokus
membantu petani
dan menjaga
kearifan pangan
Indonesia dan
Remaja Mandiri
Community (RMC)
berfokus pada
petani muda untuk
kembali ke desa
dan membangun
pertanian, wisata
lokal, serta
menjaga warisan
pangan khususnya

39
di wilayah Flores.
Peneliti
menggunakan tiga
topik bahasan
mengenai
kewirausahaan
sosial. Pertama,
kewirausahaan
sosial didirikan
dengan tujuan
membantu petani
membangun relasi
sosial antara
produsen dan
konsumen. Selain
itu pendirian usaha
social ini
mempunyai
komitmen untuk
mengembangkan
sumber pangan
lokal dari
kepunahan
sekaligus
melindungi profesi
petani supaya

40
mempunyai
martabat dari
profesi petani yang
ditekuni. Kedua,
pada kedua usaha
social yang diteliti
telah
mengembangkan
layanan yang
inovatif dengan
membuat beraneka
macam produk
tidak hanya hasil
pertanian namun
juga hasil hutan,
hasil laut, lahan
kering, dan
gambut. Kemudian
di sisi lain
pengembangannya
mengadopsi nilai
budaya dan
kearifan lokal.
Ketiga, dukungan
finansial usaha
social ini berasal

41
dari pihak luar
dengan bentuk
pinjaman30.
10. Aan Studi Litratur Maqāṣid sharīʻahs Mengguna Pada penelitian
Jaelani “Maqāṣid atau tujuan-tujuan kan terdahulu
(2020) sharīʻah dan dari ketentuan tinjauan menggunakan
Pengembanga Allah berintikan maqāṣid studi literature.
n mashlahah yang sharīʻah Penelitian
Kewirausahaa memberikan pada sekarang akan
n kerangka kewirausa mengkaji
Berkelanjutan konseptual dan haan dengan
di Indonesia” nilai etis dalam sosial. pengamatan
pengembangan langsung pada
kewirausahaan objek usaha
sosial dan sosial di
keberlanjutan yang perkam-pungan
dapat kota.
meningkatkan
kesejahteraan
ekonomi.
Kewirausahaan
dalam Islam
menekankan
kegiatan bisnis

30
Maria Dafrosa Naru, “Kewirausahaan Sosial : Studi Kasus PT Kampung Kearifan
Indonesia (Javara Indigenious) Dan Remaja Mandiri Community (RMC),” Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan 5, no. 2 (2020): 122–39,
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.32503/jmk.v5i2.1012.

42
yang dijalankan
bukan hanya untuk
kepentingan
individu dengan
memperoleh profit,
melainkan juga
berkontribusi
dalam memberikan
peluang kerja dan
meningkatkan
pendapatan
masyarakat. Di
Indonesia dengan
bonus demografi
yang besar dalam
populasinya dan
perkembangan
teknonogi digital,
maka dibutuhkan
program
kewirausahaan
yang inovatif yang
berefek pada
kesejahteraan
masyarakat.
Serangkaian
program
pemerintah dalam

43
mengantisipasi
peluang dan
tantangan di era
industri 4.0 ini
telah memberikan
bantuan modal dan
program
pengembangan
bisnis bagi usaha
kecil dan
menengah yang
diharapkan
meningkatnya
pertumbuhan
wirausaha sampai
4% tahun 2019
untuk kemajuan
masyarakat.31

I. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan langkah yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan secara ilmiah dengan tujuan tertentu.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena menghasilkan
kesimpulan berupa data yang digambarkan secara rinci. Metode
kualitatif digunakan sebagai prosedur penelitian yang mengasilkan data

31
Aan Jaelani, “Maqashid Syariah Dan Pengembangan Kewirausahaan Berkelanjutan Di
Indonesia,” Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Islam 4, no. 2 (2019): 212–33,
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/al-mustashfa/article/view/5489/2677.

44
deskriptif berupa kata tertulis atau penjelasan objek dan perilaku yang
diamati32. Berikut susunan metode penelitian yang peneliti gunakan:
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah
studi kasus deskriptif dengan membuat deskripsi atau gambaran
secara sistematis, factual dan akurat. Penelitian ini akan berfokus
pada ekonomi sirkular melalui social enterprise perspektif maqāṣid
sharīʻah pemikiran Abdul Majid An-Najjâr.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RW.05 Wisma Kedung Asem Indah
berbatasan dengan MERR Jl. Dr. Ir. H. Soekarno Kelurahan Kedung
Baruk Kecamatan Rungkut Kota Surabaya. Peneliti memilih lokasi
ini karena kampung ini menjadi inisiator kampung mandiri di kota
Surabaya.
3. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah orang
yang dijadikan narasumbur atau informan yang dipandang tahu
mengenai situasi sosial yang digunakan dalam variabel penelitian 33.
Dalam menentukan sampel penelitian, teknik sampling yang
digunakan adalah nonprobability sampling. Nonprobability
sampling merupakan pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang yang sama pada semua masyarakat RW V Wisma Kedung
Asem untuk menjadi sampel, sehingga pengambilan sampel
ditentukan dari penelitian ini adalah orang yang dianggap tahu dan
memahami situasi sosial yang digunakan penelitian34. Sampel

32
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008).,14.
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013),
hlm 217.
34
Ibid, hlm 219.

45
penelitian adalah penggerak kegiatan kampung mandiri meliputi
Ketua RW V Wisma Kedung Asem dan 6 orang anggota FKPM di
RW V Wisma Kedung Asem, serta 3 orang warga yang turut
berperan aktif dalam kegiatan FKPM di RW V Wisma Kedung
Asem.
4. Sumber Data
Data dan sumber data yang dihimpun dari penelitian ini dapat
digunakan
untuk menginterpretasikan, mengasosiasikan dan menafsirkan
masalah. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai
dilakukan secara purposive sampling, yaitu teknik yang dipilih
dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Sumber data tersebut
diantaranya sebagai berikut:
a. Sumber Primer
Merupakan data yang bersifat pokok dan berkaitan langsung
dengan permasalahan yang akan dikaji dan yang diperoleh dari
lapangan melalui wawancara maupun dokumentasi yang ada35.
Maka data dan sumber data primer dari penelitian ini yakni dari
hasil observasi, dokumentasi pada setiap program yang sedang
berjalan di Kampung Mandiri dan wawancara langsung dengan
penggerak yang ada di Kampung Mandiri.
b. Sumber Sekunder
Merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti dari semua
sumber yang sudah ada, data ini biasanya berasal dari data
penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga atau organisasi. 36
Maka data dan sumber data sekunder dari penelitian ini yakni
35
Bambang Sungkono, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1997).,116
36
Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep Dan Penerapan (Jakarta:
Alim’s Publishing, 2017). 74.

46
buku profil Kampoeng Mandiri, beberapa artikel, jurnal, dan
buku mengenai teori ekonomi sirkular, social enterprise, dan
maqāṣid sharīʻah pemikiran Abdul Majid An-Najjâr.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang
dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan. Peneliti
menggunakan tiga teknik pengumpulan data, antara lain:37
a. Observasi
Metode penelitian perilaku, pengumpulan data berupa
observasi perilaku, fenomena alam dari objek penelitian 38.
Observasi dilakukan untuk mengenal orang lain dengan lebih
mendalam, adapun hal yang didapat setelah melakukakan
observasi pertama menambah wawasan dan pengetahuan arti
gerakan dan tingkah laku seseorang. Kedua hasil dari observasi
dapat dikonfirmasikan dengan hasil penelitian. Ketiga deskripsi
dunia nya sehingga dapat menjelaskan proses peristiwa yang
berlangsung dan mampu menguji kualitas, perkiraan mengapa
sesuatu tersebut dapat terjadi.
Peneliti akan melakukan observasi terhadap kondisi RW V
Wisma Kedung Asem Rungkut, latar belakang terbentuknya
kampung mandiri, struktur organisasi serta kebijakan RW V
Wisma Kedung Asem dalam penerapan ekonomi sirkular, serta
implementasi ekonomi sirkular melalui usaha sosial menurut
maqāṣid sharīʻah pemikiran Abdul Majid An-Najjâr.
b. Wawancara

37
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014). 153.
38
Bakry Umar Suryadi, Metode Penelitian Hubungan Internasional (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2016). 159.

47
Merupakan interaksi antara dua orang atau lebih dalam
situasi tetap muka, dan kemudian meminta informasi atau
ekspresi kepeda peneliti. Dalam hal ini penulis menggunakan
metode wawancara terstruktur dimana penulis menyusun
pertanyaan-pertanyaan terencana untuk pengelola pengembangan
ekonomi sirkular di Kampung Mandiri Rungkut. Adapun hasil
yang didapatkan dengan wawancara yakni bisa memperoleh
informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi
dan kondisi tertentu sehingga mampu melengkapi suatu
penyelidikan ilmiah sehingga mendorong kearah penyusupan
kegiatan yang konstruktif pada subjek wawancara.
Peneliti akan melakukan wawancara terstruktur secara
langsung dengan narasumber. Narasumber yang akan
diwawancara yakni Ketua RW V Wisma Kedung Asem Rungkut,
anggota penggerak Kampung Mandiri, dan warga RW 5 Kedung
Asem Rungkut yang turut melakukan program pemberdayaan
Kampung Mandiri.
c. Dokumentasi
Pentingnya berhubungan baik dengan dokumen yang mampu
menghasilkan penelitian yang baik merupakan tehnik dalam
dokuementasi39. Pengumpulan data dilakukan oleh penulis
dengan menelaah dokumen yang berkaitan dengan implementasi
program tanggung jawab sosial dan lingkungan perspektif
maqāṣid sharīʻah. Adapun hal yang didapatkan setelah
melakukan dokumentasi yakni mampu menjamin keutuhan dan
keotentikan informasi yang termuat dalam dokumen serta mampu

39
Nazir, Metode Penelitian. 304.

48
memberikan bukti data mengenai keterangan dokumen yang
valid.
6. Teknik Pengolahan Data
Pengelolaan data merupakan tehnik menata hasil pengumpulan data
yang
diperoleh dari lapangan untuk kemudian dianalisis 40. Untuk
penelitian ini data diolah hingga sedemikian rupa berdasarkan
langkah-langkahnya sebegai berikut:
a. Editing, yakni memeriksa kembali semua data yang didapatkan,
baik dari segi kelengkapannya, kejelasan makna, dan
kesinambungan antara data dan relevansi dengan topik penelitian.
Maka peneliti akan mengambil data yang berkaitan dengan
kegiatan warga Kampung Mandiri RW 5 Wisma Kedung Asem,
Rungkut.
b. Organizing, menyusun kembali data yang diperoleh ke dalam
kerangka paparan penelitian yang diperlukan dan telah
direncanakan dengan rumusan masalah secara sistematis. Peneliti
menyusun kembali data yang berkaitan dengan kegiatan
Kampung Mandiri Wisma Kedung Asem, Rugkut dari hasil
temuan penelitian maupun wawancara, dan data lainnya yang
dapat digunakan untuk kemudian dianalisis supaya peneliti
mampu menganalisis data.
c. Temuan hasil, dengan menganalisis perolehan data dari penelitian
maka akan memperoleh kesimpulan tentang kebenaran fakta yang
ditemukan, dimana hal ini merupakan sebuah jawaban dari
rumusan masalah. Pada tahap ini, peneliti akan menganalisis

40
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktik (Jakarta: Sinar Grafika, 2008). 72

49
pengembangan ekonomi sirkular melalui kegiatan social
enterprise di Kampung Mandiri Wisma Kedung Asem, Rungkut.
7. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam sebuah
penelitian ilmiah, karena dengan analisis, data tersebut dapat diberi
arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah
penelitian41. Tahap analisis yang dilakukan peneliti dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah berfikir kritis yang membutuhkan
kecerdasan, keluasan, dan kedalaman wawasan yang tinggi 42.
Reduksi dilakukan dengan merangkum, mecari tema dan polanya.
Dengan demikian datang yang direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
memperoleh data selanjutnya43
b. Penyajian Data
Setelah melakukan reduksi data, peneliti menguraikan dengan
uraian singkat yang bersifat naratif sehingga memudahkan dalam
memahami langkah yang akan diambil selanjutnya. Penyajian
data yakni penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun
yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini berbentuk narasi
serta dapat diseling dengan gambar, skema, tabel, dan lain-lain.
Hal ini disesuaikan dengan jenis data yang terkumpul dalam
proses pengumpulan data, baik dari hasil observasi partisipan,
wawancara mendalam, maupun dokumentasi.
41
Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Rineka Cipta, 2013). 422.
42
ibid. 248.
43
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2014).

50
c. Penarikan Kesimpulan
Pada tahap ini, peneliti menarik kesimpulan sebagai kegiatan
akhir dalam analisis data dan akan mengetahui jawaban dari
rumusan masalah yang di teliti.
J. Sistematika Pembahasan
Sistematika dalam pembahasan penelitian ini dibagi menjadi lima bab
dan terdapat beberapa subbab.
Bab I Pendahuluan, bab ini merupakan acuan yang menjadi
pembahasan kajian secara menyeluruh. Pada bab ini terdiri dari latar
belakang, indentifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
masalah, manfaat penelitian, kajian teori, penelitian terdahulu, metode
penelitian, serta sistematika pembahasan.
Bab II Tinjauan Pustaka, yang membahas teori yang digunakan dalam
penelitian meliputi ekonomi sirkular, social enterprise, kampung
mandiri, dan maqāṣid sharīʻah pemikiran Abdul Majid An-Najjâr.
Bab III Hasil Penelitian, bab ini akan memaparkan hasil penelitian yang
meliputi gambaran umum lokasi penelitian, geografi, visi misi, struktur
organisasi, kegiatan dan pengembangan ekonomi sirkular yang
dilakukan di Kampung Mandiri RW 5 Wisma Kedung Asem, Rungkut.
Bab IV Analisis Data, pada bab ini peneliti akan membahas dan
menganalisis hasil penelitian meliputi analisis ekonomi sirkular melalui
social enterprise di Kampung Mandiri Wisma Kedung Asem dan juga
menganalisisnya melalui pandangan maqāṣid sharīʻah pemikiran Abdul
Majid An-Najjâr.
Bab V Penutup, bab ini berisi kesimpulan penelitian dan saran bagi
pembaca ataupun penelitian selanjutnya.

K. Daftar Pustaka Sementara

51
Amalia, Reva Rizki, and Wahanani Mawasti. “Social Enterprise Dalam
Perspektif Maqashid Syariah: Studi Pada PT Kampung Marketerindo
Berdaya.” Realita : Jurnal Penelitian Dan Kebudayaan Islam 19, no. 2
(2022): 39–55. https://doi.org/10.30762/realita.v19i2.3516.
Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta,
2013.
Bappenas. “Manfaat Ekonomi, Sosial, Dan Lingkungan Dari Ekonomi
Sirkular Di Indonesia.” In Ja Nuary, 202:12, 2021. https://lcdi-
indonesia.id/wp-content/uploads/2021/02/Ringkasan-Eksekutif-
Manfaat-Ekonomi-Sosial-dan-Lingkungan-dari-Ekonomi-Sirkular-di-
Indonesia.pdf.
———. “Memperkuat Implementasi Ekonomi Sirkular Di Indonesia.” In 2,
6, 2022.
https://www.undp.org/sites/g/files/zskgke326/files/2023-07/modul_2_ce
.pdf.
Diandra, Didip, and Kata Kunci. “Program Pengembangan Kewirausahaan
Untuk Menciptakan Pelaku Usaha Sosial Yang Kompetitif,” 2019,
1340–47.
Fadhillah, Muhammad Haris, and Mohammad Fahreza. “Pendekatan
Ekonomi Sirkular Sebagai Model Pengembangan Bisnis Melalui
Pemanfaatan Aplikasi Pada Usaha Kecil Dan Menengah Pasca Covid-
19.” Jurnal Ilmiah Manajemen 14, no. 1 (2023): 55–65.
https://doi.org/10.32670/coopetition.v14i1.2269.
Hungaro, Erick, Rosângela Andrade, Pita Brancalhão, Wilson Levy, and
Diego De Melo. “Circular Economy : A Brief Literature Review ( 2015
– 2020 ).” Sustainable Operations and Computers 2, no. May (2021):
79–86. https://doi.org/10.1016/j.susoc.2021.05.001.
Jaelani, Aan. “Maqashid Syariah Dan Pengembangan Kewirausahaan

52
Berkelanjutan Di Indonesia.” Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum
Ekonomi Islam 4, no. 2 (2019): 212–33.
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/al-mustashfa/article/
view/5489/2677.
Kezia, Angela Putri. “Pengembangan Sistem Ekonomi Sirkular Berbasis
Pengetahuan Lokal (Studi Kasus Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon
Sewon, Kabupaten Bantul, DIY).” Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, 2023.
Larasati, Aida Fitri, and Eko Budi Santoso. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Transisi Ekonomi Sirkular Dalam Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Di Kota Surabaya.” Jurnal Penataan Ruang 18 (2023):
9. https://doi.org/10.12962/j2716179x.v18i1.17229.
Masduqie, Muhammad Hamdan Ali. “Green Campus Melalui Bank Sampah
Syariah Perspektif Maqāṣid Asy-Syarīʻah Pemikiran Abdul Majid an-
Najjâr.” Tesis Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2022.
https://digilib.uinsa.ac.id/58733/.
McQuilten, Grace, Deborah Warr, Kim Humphery, and Amy Spiers.
“Ambivalent Entrepreneurs: Arts-Based Social Enterprise in a
Neoliberal World.” Social Enterprise Journal 16, no. 2 (2020): 121–40.
https://doi.org/10.1108/SEJ-03-2019-0015.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008.
Muhammad, Abdullah. “Urgensi Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Al-
Qur’an.” Jurnal Pilarr : Jurnal Kajian Islam Kontemporer 13, no. 1
(2022): 67–87.
Naru, Maria Dafrosa. “Kewirausahaan Sosial : Studi Kasus PT Kampung
Kearifan Indonesia (Javara Indigenious) Dan Remaja Mandiri
Community (RMC).” Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan 5, no. 2

53
(2020): 122–39.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.32503/jmk.v5i2.1012.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.
Nikmatul, Masruroh. “Ekonomi Sirkular Dan Pembanguan Berkelanjutan,”
376. Yogyakarta: Jejak Pustaka, 2022.
Pertiwi, Gines. “Optimalisasi Pengembangan Umkm Berbasis Green
Economy Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan.”
Researchgate, no. June (2020): 0–7.
https://www.researchgate.net/publication/371573378%0AOPTIMALIS
ASI.
Safriadi. “Kontribusi Ibnu ‘Āsyūr Dalam Kajian Maqāṣid Al-Sharīʻah.”
Jurnal Ilmiah Islam Futura 15, no. 2 (2016): 285–303.
Stahel, Walter R. “Circular Economy.” In Water and Energy International,
531:435–38. Macmillan Publishers Limited, 2016.
https://doi.org/10.52899/978-5-88303-634-6_166.
Subagiyo, Rokhmat. Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep Dan
Penerapan. Jakarta: Alim’s Publishing, 2017.
Sufianti, Ely, and Deni Fauzi Ramdani. “Rintisan Social Enterpreneurship
Dalam Menangani Permasalahan Sampah Rumah Tangga (Studi Kasus
Bank Sampah Pelangi Galaxy) Pioneering Social Entrepreneurship In
Handling Household.” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 1
(2020): 39–47.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2013.
———. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2014.
Sungkono, Bambang. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1997.

54
CNN. “Survei: Kewirausahaan Sosial Bisa Bangun Ekonomi Kreatif,” 2018.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181217184258-532-
354362/survei-kewirausahaan-sosial-bisa-bangun-ekonomi-kreatif.
Suryadi, Bakry Umar. Metode Penelitian Hubungan Internasional.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016.
Syihab, Z. “Relasi Maqasid Al-Syariah Dan Ham: Studi Pemikiran Abdul
Majid Al-Najjar Dalam Kitab Maqasid Al-Syari ’ah Bi Ab’ad Jadidah.”
Repository.Uinjkt.Ac.Id. Tesis Universitas Islam Negeri Jakarta, 2021.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/58679%0Ahttps
://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/58679/1/ZAHWA
SYIHAB - SPs.pdf.
Waid, Abdul. “Teori Maqashid Syari’ah Kontemporer Dalam Hukum Islam
Dan Relevansinya Dengan Pembangunan.” LABATILA: Jurnal Ilmu
Ekonomi Islam 04, no. 02 (2020): 191–205.
Waluyo, Bambang. Penelitian Hukum Dalam Praktik. Jakarta: Sinar Grafika,
2008.
Waluyo, and Dona Budi Kharisma. “Circular Economy and Food Waste
Problems in Indonesia: Lessons from the Policies of Leading
Countries.” Cogent Social Sciences 9, no. 1 (2023).
https://doi.org/10.1080/23311886.2023.2202938.
Washil, A. “Memahami Maqhasid Syariah Perspektif Jaser Auda.” Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam 2, no. 1 (2019): 19–42.
https://www.jurnal.instika.ac.id/index.php/jpik/article/view/98.
Wijaya, M Indra Hadi, Bagus Nuari Priambudi, Nofa Martina Ariani, and
Brian Pradana. “Identifikasi Kewirausahaan Sosial Sebagai Strategi
Pendorong Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kota Semarang.” Jurnal
Riptek 15, no. 1 (2021): 9–16. http://riptek.semarangkota.go.id.
Zahroh, Faiqotul Himmah. “Pandangan Maqasid Al-Syari‘ah (Hukum Islam)

55
Perspektif Al-Syatibi Dan Jasser Auda.” Al-I’jaz : Jurnal Studi Al-
Qur’an, Falsafah Dan Keislaman 3, no. 1 (2021): 19–30.
https://doi.org/10.53563/ai.v3i1.46.

56

Anda mungkin juga menyukai