Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS SOCIAL RETURN ON INVESTMENT (SROI)

PADA PROGRAM ENTREPENEURSHIP WORKSHOP


“GLINDS ACT – GLOBAL MINDS, LOCAL
IMPACT:TRANSFORMING EDUCATION &
ENTREPRENEURS”

Disusun untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS)


Matakuliah Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Perusahaan

Dosen Pengampu:
Dr. Gancar Candra Premananto, S.E., M.Si.

Oleh:
Nada Kustia Perdana Putri (242221025)

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
2023
1. Latar Belakang
Fenomena banyaknya pengangguran dan sedikitnya lapangan pekerjaan terkadang
dapat memunculkan ide oleh orang-orang tertentu untuk membangun sebuah usaha atau
berwirausaha tanpa harus bergantung dengan lapangan pekerjaan yang sudah tersedia dan
berusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan itu sendiri.Berwirausaha merupakan salah
satu cara seseorang untuk bekerja dan menitih karir untuk kehidupan mereka di masa yang
akan datang. Dengan berwirausaha dapat pula membukakan lapangan pekerjaan baru bagi
orang-orang yang membutuhkan atau sedang mencari sebuah pekerjaan, selain itu dapat
membantu tugas pemerintah dalam mengurangi pertumbuhan pengangguran di negeri
ini.Untuk itu, Entrepreneurship dapat digunakan sebagai salah satu metode bimbingan karir
terhadap anak terutama usia remaja. Entrepreneur sejak awal dibutuhkan untuk
mengembangkan pola pikir agar bisa memulai bisnis dan membuka karir tidak sebagai
pekerja atau karyawan.
Wirausaha sosial (social enterprise) adalah sebuah model bisnis yang memiliki tujuan
sosial sebagai misi utamanya, menginvestasikan ulang keuntungan yang ia dapat untuk
memaksimalkan dampak sosial yang dihasilkan dan membuatnya berkelanjutan (sustainable)
(BCG, 2015). Sektor ini terbilang baru lahir, namun sedang bertumbuh pesat (Pickup & Uno,
2016) dan dipercaya sebagai alternatif pemberdayaan masyarakat yang efektif dimana telah
terdapat 14 wirausaha sosial untuk setiap satu juta penduduk miskin Indonesia. Jumlah ini
terbilang cukup baik meski jauh lebih kecil dibandingkan rasio di Thailand, dimana untuk
setiap satu juta masyarakat miskinnya terdapat 57 gerakan wirausaha sosial. Pertumbuhan
kewirausahaan sosal di Indonesia ini diharapkan masih akan terus tumbuh seiring dengan
mulai dibahasnya Rancangan Undang-Undang Kewirausahaan Sosial di DPR sejak Maret
2016 lalu (Rahardjo, 2016).
Pembekalan ilmu wajib sekolah 12 tahun merupakan program wajib Kemendikbud
untuk melahirkan insan yang berpendidikan dan bermutu. Namun kurikulum yang dipelajari
mencakup bidang ilmu pengetahuan sosial, alam, dan kesenian. Selama ini, skema rancangan
kurikulum kurang mendukung ilmu dan bakat entrepreneur sehingga berdampak pada
kehidupan setelah tahap sekolah menengah. Edukasi dan wadah ajang kreativitas
keterampilan entrepreneur antar siswa perlu dibuat agar lebih siap dalam menghadapi
tantangan setelah lulus sekolah.
Kewirausahaan memiliki potensi untuk mengurangi kemiskinan, mendorong
pertumbuhan ekonomi dan mendorong inovasi, selain meningkatkan keberlanjutan sosial dan
lingkungan. Sesuai dengan teori modal manusia dan studi empiris sebelumnya, diasumsikan
bahwa pendidikan dan pelatihan kewirausahaan secara langsung berkorelasi dengan hasil
kewirausahaan yang positif dan pembangunan berkelanjutan. Kewirausahaan menjawab
SDGS (The Sustainable Development Goals) yang artinya tujuan pembangunan berkelanjutan
yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). SDGs mencakup berbagai isu
pembangunan sosial dan ekonomi.SDGs disusun berdasarkan Tujuan Pembangunan
Milenium (MDGs), yang telah diupayakan dari tahun 2000 sampai 2015, dan akan memandu
pencapaian tujuan global yakni pembangunan berkelanjutan hingga tahun 2030 nanti.Dari 17
tujuan, Pendidikan berkualitas (nomor 4) mengambil peran yang dimana harus menjadi
patron bukan hanya dalam hal Pendidikan formal tapi pendidikan yang mengubah pola pikir
anak bangsa dan Pendidikan inovatif yang mendorong kreativitas dan daya inovatif anak
bangsaSalah satu targetnya adalah memiliki keterampilan yang televan, termasuk
keterampilan teknik dan kejurusan, untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak dan
kewirausahaan. Wirausaha juga menjawab goal nomor 8, yaitu Pekerjaan yang Layak dan
Pertumbuhan Ekonomi. Goals nomor 8 berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
inklusif dan berkelanjutan, kesemaptan kerja yang produktif dan menyeluruh serta pekerjaan
yang layak untuk semua. Salah satu targetnya adalah penciptaan lapangan kerja layak,
kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan usaha
mikro, kecil, dan menengah, termasuk memalui akses terhadap jasa keuangan. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan tercapainya edukasi mengenai kewiurasahaan dapat menjawab
poin-poin dari Sustainable Development Goals(SDGs)
Dengan tujuan mendukung aksi global The Sustainable Development Goals(SDGs),
maka tercetus Program Kegiatan yang bertema Focus Group Discussion dan Kompetisi
mengenai Youth Entrepreneurship dengan tema “Glinds Act – Global Minds, Local Impact:
Transforming Education & Entrepreneurs”. Program ini bertujuan untuk memberikan
edukasi entrepreneurship kepada anak muda dimana bisa menciptakan calon penerus bangsa
dengan pola pikir yang inovatif dan kreatif. Usia remaja yang ditargetkan adalah siswa
Menengah Kejuruan (SMK) dengan karakter yang siap terjun ke dunia kerja. Para lulusan
SMK diharapkan tidak hanya mengandalkan skill atau keterampilan dari yang sudah
didapatkan dari sekolah, tetapi memiliki bekal untuk memmulai dunia bisnis atau membuat
usaha sendiri. Program ini diawali seminar konsep dan dasar wirausaha yang bertujuan untuk
memberikan gambaran awal apa saja yang dibutuhkan untuk memulai dan menjalakan bisnis.
Selanjutnya fokus diskusi grup dilanjutkan agar dapat melakukan implementasi dari ilmu
seminar yang didapatkan dan dapat meningkatkan tanya jawab dua arah dalam bentuk
kelompok kecil dengan pemateri dari siswa Magister Manajemen kelas E2M Angkatan M59.
Rangkaian terakhir program ini adalah kompetisi dengna tema marketing & advertising
campaign dimana masing-masing kelompok yang sudah dibentuk melakukan ajang inovasi
dan kreativitas dari produk yang mereka miliki. Kegiatan yang dijelaskan dilakuakn
sedemikian rupa agar siswa dapat menangkap materi yang diberikan dan mendapatkan
gambaran secara langsung dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dihadapi dalam
menjalankan bisnis
Program “Glinds Act – Global Minds, Local Impact: Transforming Education &
Entrepreneurs” diharapkan dapat mengembangkan bakat kewirausahaan dan mendorong
motivasi untuk memulai menjalankan bisnis. Edukasi yang diberikan diharakan mampu
diserap para siswa(i) dalam meningkatkaan keterampilan analitis dan pengambilan keputusan
dalam strategi bisnis yang menjawab goals SDGs nomor 4 (Pendidikan Berkualitas).
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi modal awal siswa-siswi untuk menciptakan lapangan
pekerjaan yang dimana menjawab poin-poin tujuan Pekerjaan yang Layak danmeningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Kolaborasi dengan siswa(i) SMKN 1 Surabaya merupakan
implementasi dari SDGs poin 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan bertujuan
mampu terciptanya hubungan dengan kebermanfaatan berkelanjutan dengan modal
pengetahuan dan keahliann.

2. Studi Pustaka
2.1 Creating Shared Value (CSV)
Creating Shared Value (CSV) adalah konsep yang mengharuskan perusahaan
memainkan peran ganda, yaitu menciptakan nilai sosial (social value) dan nilai ekonomi
(economic valie) secara beerdampingan. Konsep CSV telah banyak diterapkan oleh
perusahaan-perusahaan besar. Creating Shared Value merupakan pelengkap dari konsep
tanggung jawab sosial dan lingkungan. CSV berbeda dengan CSR, dimana jika CSR lebih
fokus pada kepatuhan pada peraturan yang relevan dan berhubungan dengan kedermawanan
yang memiliki tujuan untuk meningkatkan reputasi korporasi. (Kitzmueller & Shimshak,
2012)
Jika pelaksanaan CSV didorong faktor internal perusahaan dan harus bersifat proaktif,
Tujuan utama dari konsep CSV adalah membentuk kapitalisme lanjut dan menjadikan
tanggung jawab sosial bukan sebagai beban tapi sebagai investasi jangka panjang yang
menguntungkan bagi perusahaan. Tanggung jawab sosial terlihat jelas dan tidak dianggap
sebagai beban yang mengurangi laba perusahaan, tetapi telah bertransfirmasi menjadi
investasi yang menjanjika di masa depan (Crane et al., 2014)

2.2 Entreprenurship

Disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami perkembangan yang


cepat di berbagai bidang seperti: industry, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan pada
bidang lain. Kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan dan
perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup (usaha). Kewirausahaan merupakan
ilmu yang memiliki objek kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
Dalam bidang tertentu seperti perdagangan dan jasa, kewirausahaan dijadikan kompetesi inti
guna meningkatkan kemampuan bersaing, perubahan, inovasi, pertumbuhan dan daya tahan
usaha, perusahaan.Kewirausahaan dapat digunakan untuk kiat bisnis jangka pendek dan
jangka panjang sebagai kiat kehidupan secara umum. (Zimmerer, and Scarborough, 1998)
Peter Drucker berpendapat bahwa entrepreneurship dan inovasi merupakan hal sentral
dalam proses kreatif perekonomian. Inovasi adalah suatu proses spesifik dari
entrepreneurship, sebagai sebuah cara menciptakan sumber daya baru yang mendayagunakan
sumberdaya yang ada untuk menghasilkan kekayaan. Proses kewirausahaan secara tipikal
sama dengan proses manajemen strategi (Peter Ducker, 1998).
Definisi lain tentang wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan sebuah bisnis
baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan
pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang
dimiliki (Zimmerer & Scarborough, 2004). Beberapa akrakteristik yang melekat pada diri
wiruasahawan adalah: (Zimmere, and Scarborough, 1998; Kuratko & Hoodgets, 2007)
1. Desire for Responsibility
2. Tolerance for Ambiguity
3. Vision
4. Tolerance for Failure
5. Confidence in their ability to success
6. Desire for Immediate Feedback
7. High Energy Level
8. Future Orientation
9. Skill at Organizing
10. High Commitment
11. Flexibility

2.3 Social Return on Investment (SROI)

(Silalahi, 2017), SROI adalah kerangka kerja berdasarkan prinsip akuntansi sosial yang
berlaku umum yang dapat digunakan untuk mengelola dan memahami hasil perubahan sosial,
ekonomi, dan lingkungan. SROI merupakan pengembangan dari akuntansi sosial dan analisis
biaya manfaat. SROI meletakkan nilai monter pada manfaat sosial dan kemudian
membandingkan manfaat yang diterima publik dan swasta terhadap biaya yang dikeluarkan.
Hasil peruabahn idealnya ditentukan melalui proses yang melibatkan pemangku
kepentingan yang mengalami hasil perubahan itu sendiri. Nantinya, baik hasil negatif
(termasuk yang tidak disengaja) dan positif harus disertakan dalam perhitungan. Dalam
bentuknya yang paling sederhana, SROI dapat dihitung sebagai berikut
SROI = (Present Value of Impact) / (Value of Input)
SROI merupakan cara pengukuran nilai yang seringkali terabaikan dalam laporan
keuangan. Misalnya faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan. Cara ini dapat mengidentifikasi
seberapa efektif suatu perusahaan melakukan anggaran sosial dan sumber daya lainnya dalam
scope menciptakan nilai dari suatu masyarakat
Dalam melakukan perhitungan SROI, beberapa tahap yang perlu dilakukan adalah
a. Memetakan outcome ke dalam bentuk impact map
b. Mengurangi data yang penting
c. Membuat ruang lingkup dan pelaku kepentingan
d. Mengoleksi dan memberi nilai data
e. Perhitungan SROI
f. Pelaporan, implementasi dan penenaman nilai
g. Empat elemen utama yang diperlukan untuk mengukur SROI, yaitu input, output,
hasil dan dampak.

Tujuh prinsip SROI adalah melibatkan kepentingan, memahami perubaham, menilai hal
yang prioritas, hanya memberikan input yang penting, tanpa klaim berlebihan, transparan,
dan selalu periksa ulang.

3. Analisis Social Return on Investment (SROI) pada program Entrepeneurship


Workshop “Glinds Act – Global Minds, Local Impact: Transforming Education &
Entrepreneurs”
3.1 Pelaksanaan program Entrepeneurship Workshop “Glinds Act – Global Minds,
Local Impact: Transforming Education & Entrepreneurs”
Pelaksanaan Program “Glinds Act – Global Minds, Local Impact: Transforming
Education & Entrepreneurs” telah berjalan dengan baik dan lancar pada:
Hari, tanggal : Kamis, 25 Mei 2023
Jam : 08.00 WIB – 15.00 WIB
Lokasi : SMKN 1 Surabaya
Peserta : 155 peserta
Acara :
1. Acara pembukaan dari Panitia Kelas E2M tahun 2022-2023
2. Sambutan Ketua Departemen Manajemen Unair, Bapak Dr. Gancar C. Premananto
3. Sambutan Ketua Panitia, Bapak Muhammad Ridwan
4. Acara mini-quiz berhadiah
5. Pemaparan materi dari Reza Aulia Akbar dengan judul “Let’s Create Startup:
Entrepreneurship Embracing”
6. Focus Group Discussion mengenai Brand Positioning dengan pemandu dari Siswa(i)
Magister Management Universitas Airlangga Kelas E2M
7. Kompetisi Video dengan tema “Marketing & Advertising Campaign” yang diikuti
oleh peserta SMKN 1 Surabaya
8. Pemberian Award Kompetisi “Marketing & Advertising Campaign”
9. Penutupan

PEMBERITAAN DI MEDIA:

No Media Penerbitan (Surat Media Online)

1 ParamadiaTM https://paramediamtm.com/index.php/2023/05/26/hadapi-
tantangan-lulusan-smk-yang-semakin-kompetitif-
mahasiswa-magister-management-memberikan-
pembelajaran-terkait-enterpreneurship/

2 SDGs Center https://sdgscenter.unair.ac.id/menurunnya-peminat-kerja-


UNAIR pasca-smk-mm-unair-meningkatkan-pemahaman-anak-
smk-tentang-kewirausahaan/

3 TV One News https://www.tvonenews.com/daerah/jatim/125316-bantu-


siapkan-lulusan-siap-kerja-mahasiswa-magister-
manajemen-unair-gelar-workshop-entrepreneur

4 Jurnal Post https://jurnalpost.com/magister-manajemen-unair-bawa-


semangat-kewirausahaan-anak-muda-di-smkn-1-
surabaya-lewat-glinds-action-entrepreneurship-
workshop/50401/

5 Wartatasik https://www.wartatasik.com/seminar-kewirausahaan-
magister-manajemen-unair-sukses-menginspirasi-siswa-
smkn-1-surabaya-untuk-menjadi-young-entrepreneur/

6 Post Timur https://www.posttimur.com/2023/05/26/menurunnya-


peminat-kerja-pasca-smk-mahasiswa-manajemen-
universitas-airlangga-meningkatkan-pemahaman-anak-
smk-tentang-enterpreneurship-dan-kewirausahaan/

7 Ecenesia https://acenesia.com/menurunnya-peminat-kerja-pasca-
smk-mm-unair-meningkatkan-pemahaman-anak-smk-
tentang-enterpreneurship-dan-kewirausahaan/

8 Jurnalis https://www.jurnalisindonesia.id/read/117636/Tips-dan-
Indonesia Wawasan-untuk-Memulai-dan-Meniti-Kesuksesan-
Bisnis-dari-Workshop-Kewirausahaan-FEB-UNAIR

9 Apahabar https://apahabar.com/post/asah-jiwa-wirausaha-siswa-
smkn-1-surabaya-unair-gelar-workshop-
entrepreneurship-li753st8?preview=true

10 Unair News https://unair.ac.id/lokakarya-magister-manajemen-unair-


berikan-edukasi-kewirausahaan/

3.2 Analisis Social Return on Investment (SROI)

Tahap pertama dalam perhitungan Social Return on Investment (SROI) adalah


melakukan identifikasi siapa saja stekholder (pemangku kepentingan) dan melakukan
pementaan peran dan dampak dari masing-masing stakeholder dalam program kegiatan
Program Entrepreneurship Workshop “Glinds Act – Global Minds, Local Impact:
Transforming Education & Entrepreneurs”. Berikut stakeholder yang terlibat, antara lain:

No Stakeholder Peran Dampak


1 Panitia Pelaksana / Sebagai konseptor, Penerima manfaat utama :
Penggerak Program penggerak, pelaksana mendapatkan pengalaman
program dan membuat dalam memberi pembekalan
laporan hasil kegiatan. ilmu baru kepada siswa SMKN
1 Surabaya melalui program
workshop entrepreneurship .
2 Prodi Magister Sebagai institusi yang Penerima manfaat utama :
Manajemen, Universitas menaungi terselenggaranya Mahasiswa Magister
Airlangga program ini lalu Manajemen menjadi paham
membimbing serta dampak positif dari kegiatan
memberikan pembekalan CSV atau tanggung jawab
ilmu kepada mahasiswa perusahaan terhadap lingkungan
Magister Manajemen sekitarnya.
Universitas Airlangga
untuk dapat melaksanakan
kegiatan CSV dengan baik.
3 Peserta SMKN 1 Sebagai peserta atau target Penerima manfaat utama :
Surabaya dalam kegiatan CSV. mendapatkan pembelajaran dan
penerima manfaat serta
pengetahuan mengenai
entrepreneurship juga sebagai
wadah untuk mengasah
kreativitas dan pengembangan
diri.
4 Guru SMKN 1 Surabaya Sebagai pendamping dan Penerima manfaat utama :
penghubung antara panitia Dapat memberikan informasi
pelaksana dengan siswa secara tepat dan jelas kepada
yang akan diberikan siswa dan panita supaya
pembekalan materi/ilmu kegiatan dapat berjalan dengan
dalam kegiatan CSV. lancar.
5 Pemateri Seminar Sebagai pemateri yang Penerima manfaat utama :
memberikan ilmu yang Mampu memberikan atau
dapat diserap oleh siswa mentransfer ilmu serta
SMKN 1 Surabaya memeberikan motivasi kepada
siswa SMKN 1 Surabaya
supaya dapat terdorong untuk
memiliki jiwa entreprenurship.
6 Sponsor Sebagai pemberi dana Penerima manfaat utama:
maupun barang guna mendapatkan eksistensi
terselenggaranya program perusahaan sebagai bentuk
ini dukungan pada program ini.
Logo perusahaan juga tampak
jelas di dalam atribut acara
hingga masuk ke dalam
pemberitaan media masa dan
selalu di sebutkan oleh
moderator serta menghadirkan
perwakilannya kelokasi acara.
7 Media Partner Sebagai penyambung Penerima manfaat : media bisa
informasi dan media mendapatkan wadah untuk
promosi promosi dengan menampilkan
berita program ini, karena
mendapat perhatian dan respon
yang baik dari masyarakat.

Setelah melakukan identifikasi stakeholder yang terlibat program ini, serta melakukan
pemetaan peran dan dampak dari program, tahap selanjutnya adalah menggambarkan dampak
program untuk setiap pemangku kepentingan serta pendekatan perhitungan dan pendekatan
monetisasi, yang ditunjukkan melalui tabel berikut:

Perhitungan
No Dampak Proxy Dasar Rasionil
Monetisasi
Panitia Pelaksana/Penggerak Program
1 Memberikan Mengikuti 2.000.000/orang Program ini mengajarkan bagaimana
pengalaman kelas atau memimpin sebuah program yang
leadership training digerakkan untuk umum,
dalam suatu mengenai menggerakkan tim internal panitia.
kegiatan kepemimpin
Coorporate an
Share Value
(CSV).
2 Pelajaran teknik Biaya 1.000.000/orang Dalam proses program ini
negosiasi, course berlangsung banyak mengajarkan
networking, profesional para panitia tentang bagaimana
lobbying dan communicat bernegosiasi, melakukan lobbying
sebgainya ion serta membangun networking yang
baik
3 Memberikan Biaya 3.500.000/orang Melakukan workshop
edukasi CSV mengikuti entreprenurship melaui program
dan CSR program ini “GLINDS ACT – GLOBAL MINDS,
LOCAL IMPACT: TRANSFORMING
EDUCATION & ENTREPRENEURS”
sebagai bentuk implementasi CSV
4 Event Organizing Biaya Rp 500.000/orang Melakukan kegiatan ini memerlukan
training EO kemampuan untuk mengolah dan
mengonsep suatu acara.
5 Project Training Rp 2.500.000/orang Planning acara ini merupakan project
management Project yang perlu di manage, untuk memastikan
Manager capaian yang jelas dalam setiap agenda
6 Time management Training Rp 1.000.000/orang Persiapan acara dengan keterbatasan
Time waktu memerlukan pengasahan
Management kemampuan untuk memanage waktu.
7 Problem Solving Biaya Rp 2.000.000/orang Setiap prosesnya, baik pra maupun
course hingga program ini berlangsung tentu
problem tidak luput dari kendala. Untuk itu,
solving yang program ini sangat mengajarkan
baik menyelesaikan masalah demi
masalah dengan cepat dan tepat.
8 Public Speaking Training Rp 3.500.000/orang Mentor (semua anggota kelas)
Public memerlukan kemampuan public speaking
Speaking dalam penyampaian materi dan pesan
untuk memastikan peserta mendapatkan
keberterimaan yang baik.
9 Budgeting Training Rp 1.000.000/orang Kemampuan untuk memanage budget
Budgeting dengan resource dan planing acara yang
ada menjadi hal yang sangat penting
dalam memastikan kesuksesan acara.
10 FGD Skill Training Rp 500.000/orang Mengasah kemampuan FGD dalam
FGD membuat topic menjadi menarik dan
membuat diskusi interaktif.
11 Mengelola Biaya Rp 1,000, 000 / org Program ini membawa kita
kecerdasan course termotivasi untuk menyuarakan
secara emotional mengelola semangat kesetaraan sehingga
dan semangat kecerdasan kecerdaan emosi kita dapat semakin
motivasi emotiona diasah.
Prodi Magister Manajemen, Universitas Airlangga
12 Promosi dan Biaya Media online Program Public Movement Glinds Action
publikasi promosi dan Rp 2.000.000 / dan disiarkan lebih dari 20 media, baik
publikasi Media nasional berupa online, Channel youtube
Youtube dan social media yang mana kesemuanya
Rp 500.000/Channel menggunakan identitas Magister
Manajemen Unair sebagai penyelenggara
13 Dokumentasi Biaya Rp 2.500.000/Event Acara kemarin didokumentasikan dalam
dokumentasi bentukfoto dan video.
acara
14 Menambah Biaya masuk Rp 15.000.000 Program ini menambah minat pendaftaran
peluang orang
mahasiswa Kelas Reguler mahasiswa MM Unair karena dengan acara
masuk MM Unair
baru ini membuktikan bahwa kurikulum MM
Unair bukan hanya di dalam kelas, tetapi
juga praktik langsung.
Peserta SMKN 1 Surabaya
15 Seminar Biaya ikut Rp 250.000/orang Dengan adanya seminar ini, peserta
Enterpreneurship seminar mendapatkan eksposur terhadap
enterpreneur Enterpreneurship secara langsung oleh
ship praktisi.
16 FGD Skill Biaya Rp 500.000/orang Dengan adanya FGD pada rangkaian acara,
training peserta belajar mengenai metode baru
FGD dalam proses transfer ilmu.
17 Vidio Editing Training Rp 500.000/orang Peserta belajar mengasah kemampuan
Vidio untuk membuat konsep vidio, dan
Editing mengaplikasikanya dalam sebuah
kompetisi sebagai bentuk evaluasi proses.
18 Presentasi Training Rp 250.000/orang Peserta belajar memaparkan penjelasan
Presentasi vidio secara konseptual.
19 Souvenir Biaya Rp 50.000/orang Peserta mendapatkan souvenir berupa
Souvenir voucher dan hadiah menarik dengan value
tertentu.
20 Konsumsi Biaya Rp 10.000/orang Peserta menerima konsumsi untuk acara
konsumsi ini.
21 Product Packaging Training Rp 200.000/orang Peserta menerima eksposure packaging
Product menarik untuk konteks produk
Packaging development.
22 Hadiah tunai Hadiah Rp 2.250.000 Peserta yang juara menerima hadiah tunai.
pemenang
Guru SMKN 1 Surabaya
23 Edukasi Biaya ikut Rp 500.000/orang Memberikan edukasi kepada guru
Enterpreneurship seminar tentang dunia enterpreneurship di era
enterpreneurs terbaru teknologi.
hip
24 Publikasi sekolah Publikasi Media online Mencantumkan nama SMK Negeri 1
sekolah Rp 2.000.000 / Media dalam setiap publikasi yang dilakukan
sebagai Youtube
penyelenggar Rp 500.000/Channel
a acara
Pemateri Seminar
25 Potensi customer Pengguna Rp 100.000/Pengguna Potensi mendapatkan customer baru
baru baru untuk baru pada saat sesi pemateri.
platform yang
dijual
Sponsor
26 Promosi dan Biaya Rp 10.000.000/sponsor Dengan turut memberikan sponsor,
Publikasi mensponsori pihak sponsor akan mendapatkan space
yang dapat untuk mencantumkan logo dalam acara
menampilkan yang selain berdampak untuk
logo peningkatan brand awareness melalui
perusahaan program, juga turut mendapatkan
eksposur melalui media online dan
sosial media.
Media Partner
27 Promosi dan Biaya media Rp 1.000.000/media Program ini memberikan free untuk
Publikasi partner media partner meliput acara ini.
Dari hasil monetiasi di atas, dapat diperoleh outcome yang akan didapatkan dari
Program Entrepeneurship Workshop “Glinds Act – Global Minds, Local Impact:
Transforming Education & Entrepreneurs” adalah:
Perhitungan
No Dampak Satuan Jumlah
Monetisasi
Panitia Pelaksana/Penggerak Program
1 Memberikan 31 Rp 2.000.000/orang Rp 62.000.000
pengalaman
leadership dalam
suatu kegiatan
Coorporate Share
Value (CSV).
2 Pelajaran teknik 31 Rp 1.000.000/orang Rp 31.000.000
negosiasi,
networking, lobbying
dan sebgainya
3 Memberikan edukasi 31 Rp 3.500.000/orang Rp 108.500.000
CSV dan CSR
4 Event Organizing 31 Rp 500.000/orang Rp 15.500.000

5 Project management 31 Rp 2.500.000/orang Rp 77.500.000

6 Time management 31 Rp 1.000.000/orang Rp 31.000.000

7 Problem Solving 31 Rp 2.000.000/orang Rp 62.000.000

8 Public Speaking 31 Rp 1.500.000/orang Rp 46.500.000

9 Budgeting 31 Rp 1.000.000/orang Rp 31.000.000

10 FGD Skill 31 Rp 500.000/orang Rp 15.500.000

11 Mengelola 31 Rp 1,000, 000 /org Rp 31.000.000


kecerdasan secara
emotional dan
semangat motivasi
Prodi Magister Manajemen, Universitas Airlangga
12 Promosi dan publikasi 19 Media Online Media online Rp 39.500.000
1 Youtube Rp 2.000.000 / Media
2 Akun instagram Youtube
Rp 500.000/Channel
13 Dokumentasi 1 Rp 2.500.000/Event Rp 2.500.000
14 Menambah peluang 155 Rp 15.000.000 Kelas Rp 105.000.000
orang masuk MM
Reguler
Unair
Peserta SMKN 1 Surabaya
15 Seminar 155 Rp 250.000/orang Rp 38.750.000
Enterpreneurship
16 FGD Skill 155 Rp 500.000/orang Rp 77.500.000
17 Vidio Editing 155 Rp 500.000/orang Rp 77.000.000
18 Presentasi 155 Rp 250.000/orang Rp 38.750.000
19 Souvenir 155 Rp 50.000/orang Rp 7.750.000
20 Konsumsi 155 Rp 10.000/orang Rp 1.550.000
21 Product Packaging 155 Rp 200.000/orang Rp 31.000.000
22 Hadiah tunai 1 Rp 2.250.000 Rp 2.250.000
Guru SMKN 1 Surabaya
23 Edukasi 5 Rp 500.000/orang Rp 2.500.000
Enterpreneurship
24 Publikasi sekolah 19 Media Online Media online Rp 39.500.000
1 Youtube Rp 2.000.000 / Media
2 Akun instagram Youtube
Rp 500.000/Channel
Peserta Seminar
25 Potensi customer baru 155 Rp 100.000/Pengguna baru Rp 15.500.000
Sponsor
26 Promosi dan Publikasi 1 Rp 10.000.000/sponsor Rp 10.000.000
Media Partner
27 Promosi dan Publikasi 19 Rp 1.000.000/media Rp 19.000.000
Total Rp 1.017.550.000

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa outcome atau Present Value of Impact sebesar
Rp xxxxxx (terbilang). Sedangkan Value of Input atau pengeluaran untuk program ini
sebesar:
Sie Acara
Kaos Acara 31 biji 82,258 2,550,000
Hadiah games 1 set 2,250,000 2,250,000
Pembicara 40 menit 500,000 5,00,000
MC 1 acara 2,000,000 2,000,000
Relawan bersih-bersih 5 orang 118,000 590,000
       
Sie Sponsor & Humas
Proposal 5 file 43,500 217,500
Plakat 3 biji 120,000 360,000
Publikasi dan
5 orang 90,500 452,500
Dokumentasi
Port 2 set 35,000 70,000
       
Sekretariatan
Peralatan Kantor 1 set 36,000 36,000
       
Sie Konsumsi
Makanan peserta 230 peserta 8,500 1,955,000
Nasi Kotak (Tamu, Guru
20 orang 15,000 300,000
sekolah, dan Pembicara)
Air mineral kemasan gelas 6 dus 50,000 300,000
Air mineral kemasan botol 1 dus 100,000 100,000
       
Sie Perlengkapan
Paket sound system 6000
watt+ Parled+Fresnel
1 set 1,996,117 1,996,117
Led+Moving
beam+backdrop
       
Biaya Lain-Lain
Biaya lain-lain (biaya
- - 33,000
admin)
Total Pengeluaran 13,710,117

Dengan demikian, rasio SROI dapat dihitung sebagai berikut:


( Present Value of Impact )
Rasio SROI=
(Value of Input)

Rp1.017 .550 .000


Rasio SROI=
Rp 13.710 .117

Rasio SROI = 74.2


Berdasarkan perhitungan rasio tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap Rp 1
yang diinvestasikan pada program Entrepeneurship Workshop “Glinds Act – Global Minds,
Local Impact: Transforming Education & Entrepreneurs” akan menghasilkan timbal balik
sosial sebesar Rp 74,2. Angka rasio ini terbilang cukup tinggi dan menjanjikan return yang
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Crane, Andrew., Guido Palazzo., Laura J. Spence, & Dirk Matten. (2014). Contesting
the Value of “Creating Shared Value”. University of California Berkeley, Vol.
56, No.2, Winter 2014. Cmr. Berkeley. Edu
Drucker, Peter F. 1998. The New Management Paradigm. Forbes.
Kitzmueller, M & Shimshack J. (2012). Economic Perspective in Corporate Social
Responsibility. Journal of economic Literature, Volume, L (1). Pp 51-84
Silalahi, Donnie C.G., Santoso., H., Suliantoro, H. (2017). Analisis Social Return on
Investment pada Kewirausahaan Social: Studi Kasus di Upreneur AIESEC
UNDIP. Semarang UNDIP.
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai