Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Teknodik Vol.

17 - Nomor 1, Maret 2013

PROSES PEMBELAJARAN BISNIS PADA SISTEM BELAJAR JARAK JAUH


(Alternatif Pembelajaran yang Menumbuhkan Sikap Wirausaha)

BUSINESS INSTRUCTIONAL PROCESS IN


DISTANCE LEARNING SYSTEM

Suripto
Universitas Terbuka
Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe Pamulang, Tangsel, Banten
(ripto@mail.ut.ac.id)

diterima: 4 Februari 2013; dikembalikan untuk revisi: 13 Februari 2013; disetujui: 25 Februari 2013

Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mendiskripsikan potensi pendidikan jarak jauh dan kerja magang dalam
mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja. Salah satu masalah yang ada dalam dunia pendidikan
saat ini adalah kenyataan bahwa tidak semua lulusan perguruan tinggi siap memasuki dunia kerja saat
mereka lulus. Sistem belajar jarak jauh merupakan suatu pembelajaran tanpa tatap muka, namun merupakan
pembelajaran yang menggunakan media baik cetak (misalnya modul) dan non cetak (audio/video, komputer/
internet, radio dan televisi). Mahasiswa diharapkan dapat belajar secara mandiri maupun kelompok. Inti dari
pendidikan bisnis adalah pendidikan entrepreneurship. Proses pembelajaran pada pendidikan bisnis harus
diarahkan kepada pemanfaatan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki para mahasiswa untuk
menghadapi kehidupan mereka kelak di masyarakat. Bekerja sambil belajar menjadi sangat penting. Oleh
karena itu proses pembelajaran seharusnya mempertimbangkan keseimbangan antara faktor-faktor dari
dalam diri (minat, motivasi, bakat) dan faktor-faktor lingkungan (masyarakat dan pendidikan). Keharmonisan
antara potensi diri dan pemanfaatan lingkungan dapat menentukan pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran.
Dikarenakan sistem belajar jarak jauh menggunakan media cetak dan non cetak, kolaborasi antara korporasi-
korporasibisnis sangat diperlukan. Kolaborasi tersebut bertujuan untuk memudahkan interaksi antara
mahasiswa dengan dunia bisnis dalam bentuk kerja magang. Periode kerja magang setara dengan jumlah
tertentu sistem kredit semester. Begitu mahasiswa menyelesaikan seluruh sistem kredit semester mereka
diakui lulus dan siap bekerja.

Kata kunci: sikap entrepreneur, pendidikan bisnis, sistem belajar jarak jauh

Abstract: This paper aims to describe the distance learning and apprenticeship potential in preparing students
to work. One of educational problems is that not all the graduates are ready to work. Distance Learning
System is such a non face-to-face instruction, but it is one that uses media, both printed (e.g. module) and
non-printed media (audio/video, computer/internet, radio and television). Students are supposed to be able
to learn independently by themselves as well as by group. The core of business education is an
entrepreneurship education, accordingly the model and the system of business education should support
entrepreneurship education. Instructional process within the business education should be guided to the
utilization of knowledge and ability owned by the students to face their future lives in society and state.
Working while studying becomes so important. Therefore, the instructional process should consider the
balance between the innate factors (interest, motivation, aptitude) and environmental factors (society and
education). The harmony between self-potential and environmental utilization can lead to the achievement of
instructional goals. Since the distance learning system only uses printed and non-printed media, the
collaboration of business corporations is really needed. The required collaboration aims to facilitate the
interaction between students and the business world in the form of on-the-job training. The on-the-job training
period equals the certain amount of the semester credit system. Once students finish the whole semester
credit system they can be confirmed as graduates and be ready to work.

Keywords: entrepreneur attitude, business education, distance learning system

574
Suripto: Proses Pembelajaran Bisnis pada Sistem Belajar Jarak Jauh

Pendahuluan bercipta, berprakarsa dan bersahaja dalam berusaha


Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam
dipenuhi oleh manusia sepanjang kehidupannya. kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seorang yang
Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas
dirinya ke arah yang lebih baik. Dewasa ini program dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu ke
pendidikan di negara-negara berkembang belum waktu selalu mencari peluang untuk meningkatkan
didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan
dan teknologi tetapi lebih sebagai sesuatu yang tetap berinovasi tiada berhenti, karena dengan berkreasi
dan statis. Sehinga terdapat gap yang cukup jauh dan berinovasilah semua peluang diperolehnya.
antara lulusan pendidikan terhadap pengembangan Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan
tenaga kerja dan jiwa kewirausahaan. peluang dalam mengembangkan usahanya dengan
Pendidikan kewirausahaan merupakan bagian tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.
dari pendidikan bisnis, oleh karenanya model dan Richard Cantillon (1775) mendefinisikan
sistem pendidikan bisnis harus menunjang pendidikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-
kewirausahaan. Proses pembelajaran dalam employment). Seorang wirausahawan membeli
pendidikan bisnis harus diarahkan kepada barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pemanfaatan pengetahuan dan kemampuan untuk pada masa yang akan datang dengan harga tidak
bekal hidup sasaran didik di tengah-tengah kehidupan menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada
bermasyarakat dan bernegara, sehingga belajar bagaimana seseorang menghadapi resiko atau
sambil bekerja menjadi sangat penting. Untuk itu ketidakpastian. Berbeda dengan Cantillon, menurut
proses pembelajaran harus memperhatikan Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup
keseimbangan faktor bawaan (minat, motivasi, bakat) indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem
dan faktor lingkungan (masyarakat dan pendidikan). ekonomi, sedangkan menurut Harvey Leibenstein
Keselarasan antara potensi bawaan dan (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang
lingkungan akan dapat membawa pencapaian tujuan dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
pembelajaran seperti yang diharapkan oleh perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk
mahasiswa sendiri. Karena tenaga pengajar atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau
memegang peran sebagai fasilitator, innovator, komponen fungsi produksinya belum diketahui
motivator bagi belajar mahasiswa, maka proses sepenuhnya. Orang yang melakukan kegiatan
belajar individual menjadi sangat penting dengan kewirausahaan disebut wirausahawan.
memilih metode pembelajaran yang mengarah pada Konsep wirauasaha secara lengkap dikemukakan
penemuan kemampuan dan keterampilan sesuai oleh Josep Schumpeter (1939), sebagai orang yang
dengan keinginan, minat, motivasi, dan bakat mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
mahasiswa sehingga dapat menumbuhkan semangat memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan
wirausahawan yang tangguh. menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah
Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan bahan baku baru. Orang tersebut melakukan
memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru
menjalankan kegiatan usahanya atau binsnisnya. Ia ataupun yang telah ada. Definisi tersebut
bebas merancang, menentukan, mengelola, menekankan wirausaha sebagai orang yang melihat
mengendalikan semua usahannya. Sedangkan adanya peluang kemudian menciptakan sebuah
kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia
yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan termasuk masih kekurangan wirausahawan. Hal ini
orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dapat dipahami, karena kondisi pendidikan di
dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, Indonesia masih belum menunjang kebutuhan

575
Jurnal Teknodik Vol. 17 - Nomor 1, Maret 2013

pembangunan sektor ekonomi. Hampir seluruh muka maupun melalui internet, radio, dan telvisi, serta
sekolah masih didominasi oleh pelaksanaan menggunakan sumber belajar lain seperti bahan ajar
pendidikan dan pembelajaran yang konvensional. Hal berbantuan komputer dan program audio/video.
ini terjadi karena di satu sisi institusi pendidikan dan Apabila mengalami kesulitan belajar, mahasiswa
masyarakat kurang mendukung pertumbuhan dapat meminta inforamsi tentang bantuan belajar
wirausahawan. Di sisi lain, banyak kebijakan kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas
pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat Terbuka (UPBJJ) setempat. Ragam bahan ajar ini
kerja masyarakat. dikembangkan agar dapat memacu mahasiswa untuk
Secara umum pendidikan diselenggarakan di belajar dan menilai sendiri kemajuan belajarnya
sekolah yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk Menurut Aminuddin dalam Asandhimitra, dkk
menunjang kegiatan belajar mengajar. Disini terjadi (2004) Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah transaksi
interaksi yang aktif antara guru dan anak didiknya, pendidikan yang ditandai dengan karakteristik sebagai
biasanya guru diposisikan sebagai tokoh sentral dalam berikut. Pertama, jauhnya jarak antara peserta didik
memberikan materi pendidikan kepada anak didiknya. dengan pengajar dan pengelola pendidikan. Kedua
Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat karena jauhnya jarak tersebut, sistem ini mengandalkan
akan pendidikan diperlukan lembaga pendidikan yang pemanfaatan berbagai media cetak maupun non-cetak.
terjangkau dari segi waktu dan biaya serta mampu Ketiga, peserta didik belajar secara mandiri dan dapat
melayani mahasiswa dalam jumlah besar tanpa harus memanfaatkan berbagai bantuan belajar. Keempat,
mengorbankan waktu bekerjanya, sehingga mereka peserta didik belajar dimana saja, kapan saja dan dan
dapat menempuh pendidikan sambil bekerja. Sebagai dapat memilih program pendidikan menurut
jawabannya di Indonesia pada awal September 1984 kebutuhannya. Dan kelima, PJJ menawarkan program
didirikan Universitas Terbuka sebagai pengelola pendidikan dengan standar kualitas yang sama bagi
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). seluruh peserta didik.
Universitas Terbuka (UT) menerapkan sistem Penggunaan model mandiri ini mempunyai
belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti beberapa keuntungan, yaitu: 1) Biaya pengajarannya
pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, tidak mahal, karena bisa diikuti oleh sejumlah besar
malainkan menggunakan media, baik media cetak mahasiswa. 2) Mahasiswa dapat maju menurut
(modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/ kecepatan masing-masing. 3) Bahan ajar dapat direviu
internet, siaran radio dan televisi). Makna terbuka dan direvisi secara bertahap, bagian demi bagian untuk
adalah tidak ada batasan usia, tahun ijazah, masa mengatasi hal-hal yang membingungkan mahasiswa.
belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti 4) Mahasiswa mendapat umpan balik secara teratur
ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap dalam proses belajarnya, karena telah terintegrasi
mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang dalam bahan ajar yang dipelajarinya. (Atwi
pendidikan menengah atau yang sederajat. Suparman:2001).
Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara Penyelenggaraan pendidikan bisnis pada
mandiri. Cara belajar mandiri menghendaki Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) tidak hanya sekedar
mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif mentransfer pengetahuan kepada mahasiswa, tetapi
sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri lebih jauh mahasiswa mampu mengimplementasikan
ataupun berkelompok, baik dalam kelompok belajar pengetahuannya setelah ia terjun di masyarakat dan
maupun dalam kelompok tutorial. UT menyediakan membentuk wirausahawan tangguh. Berbekal
bahan ajar yang dibuat khusus untuk dapat dipelajari pengetahuan yang diperoleh selama menempuh
secara mandir. Selain menggunakan bahan ajar yang pendidikan akan menjadikan mereka siap hidup di
disediakan oleh UT, mahasiswa juga dapat dalam masyarakat dan mampu berkarya untuk
mengambil inisiatif untuk memanfaatkan menciptakan kesempatan kerja bagi dirinya maupun
perpustakaan, mengikuti tutorial baik secara tatap bagi orang lain.

576
Suripto: Proses Pembelajaran Bisnis pada Sistem Belajar Jarak Jauh

Oleh karena itu diharapkan para lulusan Karakteristik kewirausahaan terlihat dari
pendidikan bisnis PJJ mempunyai kemampuan dan beberapa sikap yang dimiliki seorang wirausaha.
keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun Pertama, motivasi berprestasi tinggi, seorang
secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka memiliki minat berwirausaha karena adanya motif
kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak tertentu, yaitu motif berprestasi ialah suatu nilai sosial
perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik yang menekankan pada hasrat untuk mencapai
dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang yang terbaik guna mencapai kepuasan secara
bisnis serta mengelola bisnis tersebut serta pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang
memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian harus dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh
menghadapi risiko bisnis. Peranan perguruan tinggi Maslow (1943) tentang motivasi yang dipengaruhi
dalam memotivasi para sarjananya menjadi young oleh tingkatan kebutuhan sesuai dengan tingkatan
entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu pemusasannya, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan
faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. akan keamanan, kebutuhan harga diri, dan
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan
peran Universitas Terbuka sebagai Perguruan Tinggi berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan
jarak Jauh dalam upaya menciptakan jiwa untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih
kewirausahaan bagi mahasiswanya melalui bahan efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang
ajar berbentuk bahan ajar cetak seperti modul, bahan memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki
ajar non cetak (web supplement), bahan ajar interaktif ciri-ciri sebagai berikut: (1) ingin mengatasi sendiri
berbantuan komputer (CAI), dan tutorial secara on kesulitan dan pesoalanyang timbul pada dirinya, (2)
line dan sistem pendidikan yang dikembangkan. selalu memerlukan umpan balik yang segaera untuk
melihat keberhasilan atau kegagalan, (3) berani
Kajian Literatur dan Pembahasan menghadapi resiko dengan penuh perhitungan dan
Salah satu faktor yang mendukung pendidikan (4) menyukai tantangan dan melihat tatangan secara
bisnis pada pendidikan jarak jauh adalah faktor seimbang. Jika tugas yang diembannya ringan, maka
Pendidikan Kewirausahaan. Hal ini dapat dijelaskan wirausaha merasa kurang tantangan, tatapi ia selalu
jika mahasiswa memiliki motivasi yang besar menghindari tatangan yang paling sulit yang
menyebabkan wadah yang disiapkan oleh pihak memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat
perguruan tinggi tidak sia-sia, melainkan akan rendah.
melahirkan wirausahawan muda yang handal. Para Kedua, selalu perspektif; seorang wirausahawan
ahli pendidikan sepakat bahwa seharusnya dalam hendaknya seorang yang mampu menatap masa
proses belajar dan pembelajaran yang memiliki peran depan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan
aktif adalah mahasiswa, bukan dosen. Karakteristik berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang
PJJ yang mengutamakan kemandirian mahasiswa dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi
dalam proses pembelajaran, dimana dosen atau tutor ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif
hanya berperan sebagai fasilitator untuk menciptakan dan pandangan ke masa depan sehingga selalu
suasana dan lingkungan belajar yang dapat berusaha untuk berkarya. Kuncinya pada kemampuan
menunjang proses belajar mahasiswa sesuai dengan untuk menciptakan suatu yang baru serta berbeda
minat, bakat, dan kebutuhannya. Dalam pendidikan dengan yang sudah ada. Walaupun dengan resiko
bisnis tutor dan dosen memfasilitasi bagaimana yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif
memanfaatkan dunia kerja sebagai salah satu sumber harus tetap tabah dan mencari peluang tantangan
belajar dengan cara magang. Begitu pula demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang
pemanfaatan teknologi informasi (TI) yang harus jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas
dikuasai mahasiswa sebagai pendukung terciptanya dengan karya yang sudah ada. Karena ia harus
seorang teknoenterpreneur yang handal. mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.

577
Jurnal Teknodik Vol. 17 - Nomor 1, Maret 2013

Ketiga, memiliki kreativitas tinggi, kreatifitas lain. Seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu
adalah berfikir sesuatu yang baru, oleh karena itu menciptakan hal yang beru dengan jalan
kewirausahaan adalah berpikir dan bertindak seuatu mengkombinasikan sumber-sumber yang ada di
yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan sekitarnya, mengembangkan teknologi baru,
cara-cara baru. Ide-ide krativitas sering muncul ketika menemukan pengetahuan baru, menemukan cara
wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang beru
seuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang
kreativitas adalah menciptakan sesutu dari yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
asalnya tidak ada. Inovasi adlah kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
menerapkan krativitas dalam rangka memecahkan Keenam, berani menghadapi resiko; Richard
persoalan-perasoalan dan peluang untuk Cantillon (1775) orang pertama yang menggunakan
meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Dari istilah entrepreneur di awal abad 18 mengatakan
uraian di atas, krativitas mengandung pengertian yaitu: bahwa wirausaha adalah seorang yang menanggung
(1) kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang resiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan
asalnya tidak ada, (2) hasil kerjasama masa kini untuk hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan
memperbaiki masa lalu dengan cara baru, dan (3) perhitungan yang matang. Ia berani mengambil resiko
menggantikan sesuatu yanag lebih sederhana dan terhadap pekerjaan karena sudah diperhitungkan.
lebih baik. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil
Keempat, selalu komitmen dalam pekerjaan, resiko yang moderat, artinya resiko yang diambil tidak
memiliki etos kerja dan tanggung jawab; seorang terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian
wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam menghadapi resiko yang didukung komitmen yang
usahanya dan tekat yang bulat di dalam mencurahkan kuat, mendorong wirauasaha untuk terus berjuang
semua perhatiannnya pada usaha yang akan mencari peluang sampai memperoleh hasil. Kemauan
digelutinya dalam menjalankan usaha tersebut. dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan
Seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad salah satu nilai utama dalam kewirausahaan.
yang menggebu-gebu dan semangat tinggi dalam Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan
mengembangkan usahanya, tidak setengah-setengah sukar untuk memulai atau berinisiatif.
dalam berusaha, berani mengambil resiko, bekerja Ketujuh, selalu mencari peluang; esensi
keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap
yang ada. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri
terhadap pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada
sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan pelanggan dan masyarakat. Cara yang etis dan
dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental
seorang wirausaha untuk komit terhadap usaha dan untuk merealisasikan tanggapan positif tersebut.
pekerjaannya. Pengertian ini juga menampung wirausaha yang
Kelima, mandiri atau tidak ketergantungan; sesuai pengusaha, yang mengejar keuntungan secara etis
dengan inti jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan serta wurausaha yang bukan pengusaha temasuk
untuk menciptakan sesatu yang baru dan berbeda yang menggelola organisasi nirlaba yang bertujuan
melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan pelanggan atau masyarakat.
hidup. Seorang wirausaha harus mempunyai Kedelapan, memiliki jiwa kepemimpinan;
kemampuan kreatif di dalam mengembangkan ide seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat
dan pikirnnya terutama di dalam menciptakan peluang kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia
usaha di dalam dirinya, dapat mandiri menjalankan selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu dan lebih
usaha yang digelutinya tanpa bergantung pada orang menonjol. Menggunakan kemampuan kreativitas dan

578
Suripto: Proses Pembelajaran Bisnis pada Sistem Belajar Jarak Jauh

inovasi untuk menampilkan barang dan jasa-jasa yang hati-hati agar usha yang dilakukan dapat maju dan
dihasilkan lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada berkembang. Kegagalan seorang wirausaha akan
di pasar. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai dapat terjadi, faktor-faktor yang menyebabkan
suatu yang menambah nilai. Karena itu perbedaan kegagalan adalah: (1) tidak kompeten dalam
bagi seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan manjerial, tidak memiliki kemampuan dan
merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan pengetahuan mengelola usaya merupakan faktor
nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, penyebab utama yang membuat perusahaan tidak
terbuka untuk menerima kritik dan saran yang berhasil, (2) kurang berpengalaman baik dalam
kemudian dijadikan peluang. Wirausaha yang berhasil kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh mengelola sumber daya manusia, maupun
tanpa kekuatann, seorang pemimpin harus memiliki kemampunan mengitegrasikan operasi perusahaan,
taktik mediator dan negosiator dari pada diktaktor. (3) kurang dapat mengendalikan keuangan, agar
Kesembilan, memiliki kemampuan manajerial; perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang
kemampuan manajerial uasaha yang sedang paling utama dalam keuangan adalam memelihara
digelutinya. Seorang wirausaha harus memiliki aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan
kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran
memvisualisasikan, mengelola usaha dan sumber kas akan menghambat operasonal peruasahaan dan
daya manusia, mengontrol, maupun kemampuan mengakibatkan perusahaan tidak lancar, (4) gagal
mengintegrasikan operasi perusahaannya, yang dalam perencanaan, perencanaan merupakan titik
kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
manjerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha, perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam
tanpa itu semuak bukan keberhasilan yang diperoleh pelaksanaan, (5) lokasi yang kurang memadai.
tetapi kegagalan usaha. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor
Kesepuluh, memiliki keterampilan personal; yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang
keterampilan personal yang harus dimiliki oleh oleh tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan
seorang wirausaha handal adalah: (1) percaya diri dan sukar beroperasi karena kurang efisien, (6) kurangnya
mandiri yang tinggi untuk mencari penghasilan dan pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya
keuntungan melalu usaha yang dilakukan, (2) mau dengan efisiensi den efektivitas . kurang pengawasan
dan mampu mencari dan menangkap peluang yang dapat mengakibatkan penggunakan alat tidak efisien
menguntungkan dalam memanfaatkan peluang dan tidak efektif, (7) sikap yang kurang sungguh-
tersebut, (3) mau dan mampu bekerja keras, tekun sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-
untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih tepat setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha
dan efisien, (4) mau dan mampu berkomunikasi, tawar yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap
menawar dan musyawarah dengan berbagai pihak, setengah hati kemungkinan gagal menjadi lebih
terutama kepada pembeli, (5) menghadapi hidup dan besar, dan (8) ketidak mampuan dalam melakukan
menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan peralihan/transisi kewirauasahan. Wirausaha yang
disiplin, (6) mencintai kegiatan usahanya dan kurang siap menghadapi dan melakukan perubahasn,
perusahaannya secara lugas dan tangguh tetapi tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
cukup luwes dalam melindunginya dan (7) mau dan Keberhasilan dalam kewirausahaan hanya bisa
mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan
kapasitas perusahaan dengan memanfaatkan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
memotivasi ornag lain serta melakukan perluasan dan Uraian di atas merupakan inti materi sebagai
pengembangan usaha dengan resiko moderat kompetensi mahasiswa dari proses pembelajaran
Diperlukan kegigihan dan ketekunan dalam bisnis pada sistem belajar jarak jauh. Pendidikan
menjalankan suatu usaha, diperlukan tindakan yang bisnis pada sistem belajar jarak jauh diharapkan dapat

579
Jurnal Teknodik Vol. 17 - Nomor 1, Maret 2013

menghasilkan pebisnis yang berjiwa kewiruasahaan penggerak utama, apakah solusi, antisipasi dan
berdasarkan kehandalan berinovasi, pengembangan inovasi sudah dipersiapkan oleh segenap stakeholder
ilmu pengetahuan dan teknologi. Mahasiswa mampu dalam roda perekonomian nasional? Termasuk di
melakukan studi kasus pada perusahaan-perusahaan dalamnya, pemerintah, perusahaan milik negara,
yang menjadikan tempat magang mahasiswa. swasta, lembaga riset, dan akademisi. Seperti apakah
Kemampuan mengelola, mendirikan atau mengelola roadmap pembangunan teknopreneur Indonesia?
perusahaan dengan mengembangkan jiwa Bertitik tolak pada permasalahan di atas
kewirausahaan dengan penguasaan teknologi modern pendidikan bisnis jarak jauh yang mengandalkan
atau lebih dikenal dengan teknopreneurship. Mereka strategi belajar mandiri mahasiswa akan memberikan
akan selalu unggul dalam persaingan bahkan mampu berbagai materi pembelajaran yang mendorong
menciptakan pasar baru dan keluar dari persaingan, mahasiswa untuk ingin tahu lebih banyak. Mahasiswa
sehingga perusahaan yang dikelelola mampu tidak akan merasa puas dengan mempelajari modul-
berkembang secara baik dan berkelanjutan, modul yang disediakan oleh lembaga dalam hal ini
khususnya perusahaan yang begerak dalam bisnis Universitas Terbuka, tetapi mahasiswa juga diberikan
teknologi. panduan bagaimana menyerap pengetahuan yang
Peran media dan teknologi sangat dominan dalam diperoleh dari dalam dan luar lingkungannya.
PJJ karena ia menggantikan peran dosen Salah satu solusi yang dapat digunakan dalam
sebagaimana dalam pendidikan konvensional. memberikan bekal pengetahuan bisnis secara nyata
Berbagai macam media telah mereka kuasai dalam kepada mahasiswa adalah dengan pola kerja
proeses pembelajarannya. Sehingga setelah mereka magang. Pola kerja magang di perusahaan-
meyelesaikan pendidikannya dan terjun dalam perusahaan merupakan tempat memperoleh
masyarakat bisnis, teknologi informasi yang telah pengetahuan yang seungguhnya. Mahasiswa akan
mereka kuasai akan digunakan dalam pengembangan dituntut untuk menyesuaikan atau mengaplikasikan
bisnis dan mereka akan berhasil dalam mengatasi pengetahuan yang diperoleh dengan belajar mandiri
persaingan pada ekonomi global. dengan kondisi yang sebenar-benarnya terjadi.
Sejauh ini pemanfaatan teknologi dalam bisnis di Mahasiswa akan memperoleh guru dari pebisnis yang
Indonesia belum berkembang karena masih sukses dan berhasil dalam usaha. Bahkan pengusaha
lemahnya keterkaitan antara lembaga riset dan di tempat kerja magang akan dapat menjadi teladan
pengembangan dengan dunia industri dan keuangan. untuk selalu diikuti, bahkan mahaiswa mampu
Sebagian besar riset masih dilakukan oleh lembaga mengaplikasikan pengetahuannya di tempat lain kelak
pemerintah dan non departemen dan perguruan tinggi setelah mahasiswa selesai menempuh
yang merupakan bagian dari program pemerintah pendidikannya.
dengan anggaran dari APBN. Industri Indonesia dan Dengan kerja magang mahasiswa telah
pihak swasta sedikit sekali memberikan perhatian mendapatkan guru yang benar-benar mampu
kepada riset dan pengembangan teknologi. Kurang mengaplikasikan pengetahuannya pada dunia nyata.
kuatnya dukungan riset dan teknologi kepada industri Pada model pendidikan konvensional mahasiswa
mengakibatkan rendahnya persentasi ekspor produk jarang mendapatkan guru atau dosen yang telah
manufaktur Indonesia yang yang berteknologi tinggi. mempunyai pengalaman dalam bisnis, bahkan dosen
Hampir 95% dari ekspor Indoensia terdiri dari produk mereka hanya mampu berteori saja tanpa memiliki
dengan kandungan teknologi yang rendah. Indonesia pengalaman berusaha, mereka mengajar
bahkan menduduki peringkat terendah di antara berdasarkan teori belaka bahkan mereka mungkin
negara-negara industri di Asia untuk perdagangan merupakan orang yang gagal dalam berusaha,
dan ekspor dengan teknologi tinggi. Permasalahan sehingga mereka tidak akan menjadi teladan bagi
adalah dalam era global dimana peranan teknologi mahasiswanya
bisnis (bisnis teknologi) adalah salah satu motor

580
Suripto: Proses Pembelajaran Bisnis pada Sistem Belajar Jarak Jauh

Mahasiswa pendidikan bisnis jarak jauh bekal hidup sasaran didik di tengah-tengah kehidupan
diharapkan akan memiliki jiwa enterpreneur yang bermasyarakat dan bernegara, sehingga belajar
mempunyai pandangan bahwa setiap peluang sambil bekerja menjadi sangat penting. Universitas
memiliki nilai untung dan rugi. Setiap keputusan yang Terbuka (UT) menerapkan sistem belajar jarak jauh
diambil dalam hidup harus memperhitungkan dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran
opportunity cost yang harus dibayar. Bahkan tidak dilakukan secara tatap muka, malainkan
mahasiswa sambil belajar dapat mengerjakan proyek menggunakan media, baik media cetak (modul)
Informasi Teknologi (IT). Mahasiswa harus maupun non-cetak (audio/video, komputer/internet,
memperhitungkan jumlah cost yang dikeluarkan untuk siaran radio dan televisi). Cara belajar mandiri
mendapatkan pengalaman tersebut. menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa
Pada pola kerja magang tersebut mahasiswa atau inisiatif sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan
mempunyai buku dan komputer sebagai investasi, secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam
sehingga mereka produktif dalam menggunakan buku kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial
dan komputer untuk menghasilkan keuntungan Faktor yang mendukung pendidikan bisnis pada
material maupun pengalaman. Mahasiswa akan pendidikan jarak jauh adalah faktor Pendidikan
cerdas dalam mengambil berbagai peluang yang ada Kewirausahaan. Wirausaha adalah sesorang yang
dan mengemasnya menjadi sebuah karya atau bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri
produk yang dapat memberikan solusi bagi orang dalam menjalankan kegiatan usahanya atau
lain. binsnisnya. Ia bebas merancang, menentukan,
Sambil kuliah mahasiswa dapat mengambil mengelola, mengendalikan semua usahannya.
kesempatan kerja paruh waktu (part time) atau kerja Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa
penuh (full time) sebagai proses pembelajaran dan dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
melatih diri secara riil di dunia kerja. Pola kerja magang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya
ini akan melatih kemampuan verbal mahasiswa, dan orang lain. Wirausaha adalah orang yang terampil
keterampilan menggunakan komputer dan teknologi memanfaatkan peluang dalam mengembangkan
lainnya, serta berlatih teknik dan strategi usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan
berkomunikasi dengan lingkungannya. Lewat poal ini kehidupannya, sesorang yang bebas dan memiliki
mahasiswa juga berlatih menyampaikan pengetahuan kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan
dan teknologi yang telah dikuasai dengan bahasa kegiatan usahanya atau binsnisnya.
sederhana dan dapat dengan mudah dipahami leh Karakteristik PJJ yang mengutamakan
orang awam sekalipun. Pada akhirnya di kemudian kemandirian mahasiswa dalam proses pembelajaran,
hari mahasiswa mampu membangun jaringan dan di mana dosen atau tutor hanya berperan sebagai
kerjasama dengan berbagai pihak. Sehingga setiap fasilitator untuk menciptakan suasana dan lingkungan
pertemuan dengan orang lain, siapapun dia, akan belajar yang dapat menunjang proses belajar
membawa manfaat bagi orang banyak walaupun tidak mahasiswa sesuai dengan minat, bakat, dan
terjadi dengan seketika. kebutuhannya. Sehingga pendidikan Proses
Pembelajaran Bisnis Pada Sistem Belajar Jarak Jauh
Simpulan dan Saran sangat tepat untuk pendidikan kewirausahaan karena
Simpulan sesuai dengan karakteristik pendidikan jarak jauh
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dengan berbagai keuntungan, yaitu biaya yang
dipenuhi oleh manusia sepanjang kehidupannya. rendah, mahasiswa dapat mengukur kemampuannya
Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan serta dengan kemampuan belajar mandiri
dirinya ke arah yang lebih baik Proses pembelajaran menunjukkan sifat-sifat kewirausahaan, diantaranya
dalam pendidikan bisnis harus diarahkan kepada mampu menghadapi tantangan, selalu berpikir untuk
pemanfaatan pengetahuan dan kemampuan untuk maju, pintar menggunakan peluang dan berani

581
Jurnal Teknodik Vol. 17 - Nomor 1, Maret 2013

mengambil rsiko dengan penuh perhitungan. yang diperoleh dengan belajar mandiri dengan kondisi
Pendidikan bisnis yang intinya pendidikan lapangan pekerjaaan yang nyata dan diharapkan akan
kewiraushaan akan mampu menghasilkan wirausaha memiliki jiwa entrepreneur yang mempunyai
handal karena sejak menempuh pendidikan selalu pandangan bahwa setiap peluang memiliki nilai
berfikir kreatif dan inovatif dan bertindak efisien dan untung dan rugi.
efketif dalam segala tindakan. Disamping itu, Universitas Terbuka perlu
meningkatkan sosialisasi tentang keberadaan
Saran pendidikan ekonomi yang mempersiapkan lulusan
Pendidikan jarak jauh program pendidikan ekonomi siap kerja. Baik melalui media elektronik maupun
perlu menjalin kerja sama dengan lembaga tempat media cetak sehingga informasi tersebut
magang bagi mahasiswa. Pola kerja magang di tersampaikan keseluruh lapisan masyarakat. Dan ini
perusahaan-perusahaan tersebut merupakan tempat merupakan kesempatan besar bagi Universitas
Mahasiswa memperoleh pengetahuan yang terbuka untuk mengembangkan program pendidikan
seungguhnya. Dengan demikian mahasiswa dapat ekonomi berbasis penempatan kerja.
menyesuaikan atau mengaplikasikan pengetahuan

Pustaka Acuan
Meredith, Geoffrey G. 1992. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo..
Salim, Peter. 1983. Modern Business Limited . Jakarta: Modern English.
Swastha, Basu. 1991. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberti.
Todaro,Michael P. 1999. Ekonomi Pembangunan di Dunia Ketiga. Jakarta; Erlangga.
Winardi, J. 2008. Entrepreneur dan Entrepreneurship. Jakarta: PT RajaGrafindo.
Zuhairi, Aminuddin dkk. 2004. Universitas Maya (Virtual) Peluang dan Tantangan. Diterbitkan dalam Pendidikan
Tinggi dan Jarak Jauh. Jakarta, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Zuhairi, Aminuddin. 2004. Perkembangan dan Kontribusi Pendidikan Tinggi dan Jarak Jauh dalam Upaya Global
Membangun Masyarakat Berbasis Pengetahuan. Diterbitkan dalam Universitas Terbuka Dulu, Kini dan
Esok. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Pranowo, Bambang. Pembelajaran yang Menumbuhkan Sikap Wirausahawan. Diunduh dari www.ekofeum.or.id/

*******

582

Anda mungkin juga menyukai