Nim : TI020012001
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
bawa kewirausahaan adalah identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh
usahawan dan wiraswasta. Pandangan tersebut kurang tepat karena jiwa dan sikap
kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh usahawan, namun juga oleh setiap orang
yang berfikir kreatif dan bertindak inovatif dimana mencakup semua pekerjaan
baik swasta maupun pemerintahan. Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan
manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman
sesuatu yang baru atau inovatif, menggali sumber daya secara realistic dan dapat
Sekolah sebagai ujung tombak dari output lulusan pendidikan, tentu ingin
outcomesnya siswa yang mandiri, bisa mengahadapi tantangan dunia yang begitu
cepat berubah, memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupannya dengan baik.
Hal ini tidak hanya pengetahuan yang bersifat kognitif saja melainkan ranah afektif
Jiwa kewirausahaan yang merupakan bagian dari ranah afektif perlu ditanamkan pada
siswa. Oleh karena itu kewirausahaan dalam pendidikan adalah seorang individu
yang berani mengembangkan usaha dan ide barunya untuk memperbaiki kualitas
dengan berbagai pendekatan dan metode mengajar. Tulisan ini pertama kali akan
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Kewirausahaan
adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang
sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan
sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatifberdaya, bercipta, berkarya dan
usahanya. Seseorang yang memiliki karakter selalu tidak puas dengan apa yang telah
one who creates a new business in the face if risk and uncertaintyfor the purpose of achieving
profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resources to capitalize
on those opportunities”.
serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif
kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif
yang tinggi dalam hidupnya. Dari beberapa konsep di atas menunjukkan seolaholah
Gempuran era digital dan revolusi industri 4.0 sudah pasti tidak bisa dibendung lagi. Pilihannya
tinggal, kita bisa bertahan hidup di era teknologi canggih atau punah, Karena itu, penting bagi
mahasiswa dan kaum milenial untuk membangun karakter kewirausahaan atau entrepreneurship.
Tujuannya sederhana, agar mahasiswa mampu meningkatkan taraf ekonomi wilayahnya dan mampu
memberikan nilai ekonomis kepada masyarakat.
Di era revolusi industri 4.0, sangat penting membangun karakter bisnis atau entrepreunership
mahasiswa. Agar memiliki kesadaran mengubah budaya kerja ‘mencari kerja’ menjadi budaya
‘menciptakan kerja dan lapangan kerja’. Spirit enterprenuer harus ada di dalam diri mahasiswa.
Seseorang untuk menjadi wirausahawan (entrepreneur) harus mampu menciptakan bisnis baru
dengan mau mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan
dengan cara mengidentifikasi berbagai peluang penting untuk menggabungkan sumber daya yang
diperlukan untuk mengoptimalisasikan sumber daya tersebut. untuk menjadi teknopreneur yang
unggul, diantaranya bisa membaca riset pasar untuk menentukan feasibility suatu produk atau jasa,
diferensi produk yang memiliki keunikan dan keunggulan, menentukan pangsa pasar dengan
spesifikasi target market, tes pasar setelah suatu produk dihasilkan, terus berinovasi untuk
mengombinasikan antara kecanggihan teknologi dan jiwa entrepreneur, serta yang terakhir
mendaftarkan produk yang dihasilkan ke Ditjen Hak Kekayaan Intelektual untuk mendapatkan hak
paten.