Konsep Probabilitas
Mata Kuliah Statistik dan Probabilitas
Dosen : Ayu Annisa Akbar,S.Kom.,M.Pd
Di susun oleh :
Puji syukur kehadirat Allah swt. Shalawat serta salam semoga tetap
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw. Kepada keluarga, beserta para
sahabatnya, dan umatnya yang setia berpegang teguh kepada ajaran yang telah
disampaikan oleh Beliau.
Alhamdulillah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
walaupun dalam penyusunan makalah ini penyusun menghadapi berbagai kendala,
baik itu yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal.
Makalah yang berjudul “Konsep Probabilitas” ini disusun dengan menggunakan
kata-kata yang bersifat komunikatif agar pembaca dapat dengan mudah
memahami isi makalah ini dan tidak terjadi disconception dan misscomunication.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai sarana nilai tambah
pengetahuan bagi pembaca khususnya, yang nantinya akan menjadi seorang
pendidik (guru).
Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan umumnya bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan beberapa
pilihan yang harus kita tentukan memilih yang mana. Biasanya kita dihadapkan
dengan kemungkinan-kemungkinan suatu kejadian yang mungkin terjadi dan kita
harus pintar-pintar mengambil sikap jika menemukan keadaan seperti ini,
misalkan saja pada saat kita ingin bepergian, kita melihat langit terlihat mendung.
Dalam keadaaan ini kita dihadapkan antara 2 permasalahan, yaitu kemungkinan
terjadinya hujan serta kemungkinan langit hanya mendung saja dan tidak akan
turunnya hujan. Statistic yang membantu permasalahan dalam hal ini adalah
probabilitas.
1
“ketidakpastian” atau Uncertainty. Dengan demikian, probabilitas atau peluang
merupakan “derajat kepastian” untuk terjadinya suatu peristiwa yang diukur
dengan angka pecahan antara nol sampai dengan satu, dimana peristiwa tersebut
terjadi secara acak atau random.
2
BAB II
PEMBAHASAN
terjadinya suatu kejadian yang tidak pasti. (Johannes Supranto,2005). PA 0,99
3
artinya probabilitas bahwa kejadian akan terjadi sebesar 99%, probabilitas A
4
sebaran beberapa kemungkinan nilai, lalu diminta menentukan probabilitas
seseorang untuk mendapat nilai tertentu. Pendekatan Subjektif; tingkat
kepercayaan individu atau kelompok yang didasarkan pada fakta-fakta / peristiwa
masa lalu yang ada atau berupa terkaan saja. Misalnya perasaan atau feeling
seorang direktur dalam memilih 3 calon sekretarisnya.
Contoh manfaat teori peluang dalam perkara yang cukup sederhana. Misalnya
peluang seorang pelamar kerja lolos dari 100 calon lain dengan asumsi semuanya
dapat mengerjakan soal ujian dengan cukup baik rata-rata dan hanya sekali tes;
maka peluangnya adalah 1/100 = 0.01. Ya, memang cukup kecil untuk lolos ujian
karena yang diambil dari 100 orang calon tersebut hanya satu orang. Berbeda
kasusnya jika seseorang tersebut merasa tidak bisa cukup baik dapat mengerjakan
soal ujian, feeling bisa mengerjakan semua soal hanya 60 % atau 0.6. Maka
peluang lolos ujian kerja menjadi 0.6 x 0.01 = 0.006. Ya, bertambah kecil untuk
lolos. Itu dengan catatan sesuai dengan jangkauan akal manusia. Oleh karena itu
perlu ditambah dengan doa.
Untuk menerapkan aturan penjumlahan ini, harus dilihat jenis kejadiannya apakah
bersifat saling meniadakan atau tidak saling meniadakan.
Dua peristiwa atau lebih disebut saling meniadakan jika kedua atau lebih peristiwa
itu tidak dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika peristiwa A dan B saling
meniadakan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah
5
Contoh :
Penyelesaian :
P(A) = 1/6
P(B) = 2/6
= 1/6 + 2/6
= 0,5
2. Kejadian Tidak Saling Meniadakan :
Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa tidak saling meniadakan apabila kedua
peristiwa atau lebih tersebut dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika dua
peristiwa A dan B tidak saling meniadakan, probabilitas terjadinya peristiwa
tersebut adalah
6
Aturan Perkalian :
Dua peristiwa atau lebih disebut kejadian tidak bebas apabila peristiwa yang satu
dipengaruhi atau tergantung pada peritiwa lainnya. Probabilitas peristiwa tidak
saling bebas dapat pula dibedakan atas tiga macam, yaitu yaitu probabilitas
bersyarat, gabungan, dan marjinal.
a. Probabilitas Bersyarat :
b. Probabilitas Gabungan :
c. Probabilitas Marjinal :
7
Probabilitas marjinal peristiwa tidak saling bebas adalah probabilitas
terjadinya suatu peristiwa yang tidak memiliki hubungan dengan terjadinya
peristiwa lain dan peristiwa tersebut saling mempengaruhi. Jika dua peristiwa
A adalah marjinal, probabilitas terjadinya peristiwa A tersebut adalah
P(A) = P(B A)
= P(Ai) x P(B/Ai), i = 1, 2, 3, …..
2. Kejadian Bebas :
Dua kejadian atau lebih dikatakan merupakan kejadian bebas apabila terjadinya
kejadian tersebut tidak saling mempengaruhi. Dua kejadian A dan B dikatakan
bebas, kalau kejadian A tidak mempengaruhi B atau sebaliknya. Jika A dan B
merupakan kejadian bebas, maka P(A/B) = P(A) dan P(B/A) = P(B)
8
3. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari
suatu populasi.
Contoh:
Ketika diadakannya sensus penduduk 2000, pemerintah mendapatkan data
perbandingan antara jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki berbanding
jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan adalah memiliki perbandingan
5:6, sedangkan hasil sensus pada tahun 2010 menunjukan hasil perbandingan
jumlah penduduk berjenis kelamin pria berbanding jumlah penduduk berjenis
kelamin wanita adalah 5:7. Maka pemerintah dapat mengambil keputusan
bahwa setiap tahunnya dari tahun 2000 hingga 2010 jumlah wanita
berkembang lebih pesat daripada jumlah penduduk pria.
9
diperoleh suatu rumus sebagai berikut. Jika terdapat N peristiwa, dan nA dari N
peristiwa tersebut membentuk kejadian A, maka probabilitas A adalah :
P(A) = nA/N
Contoh 2.
Berapa peluang munculnya dadu mata satu pada satu kali pelemparan?
Jika kita tinjau pada sebuah dadu hanya memiliki 1 buah mata dadu bermata 1,
sedangkan pada dadu terdapat 6 mata yaitu mata 1 sampai mata 6.
Maka
P(A) = nA/N
= 1/6
Berikut merupakan aturan dalam probabilitas
Jika n = 0 makka peluang terjadinya suatu kejadian pada keadaan ini adalah
sebesar P(A) = 0 atau tidak mungkin terjadi.
Jika n merupakan semua anggota N maka probabilitasnya adalah satu, atau
kejadian tersebut pasti akan terjadi
Probabilitas suatu kejadian memiliki rentangan nilai
Jika E menyatakan bukan peristiwa E maka berlaku
10
2.6 Harapan Matematis
Harapan matematis atau nilai harapan adalah jumlah semua hasil perkalian
antara nilai variabel acak dengan probabilitas yang bersesuaian dengan nilai
tersebut.
Nilai Harapan atau nilai rata-rata bukan nilai individu dari variabel akan
tetapi merupakan nilai ringkasan untuk mewakili suatu kelompok nilai. Di dalam
teori pengambilan keputusan, nilai harapan pay off (expected pay off) merupakan
salah satu kriteria untuk dasar pengambilan keputusan. Untuk hal-hal yang
menguntungkan (laba, kemenangan, penjualan, ekspor) biasanya memilih suatu
alternatif dengan nilai harapan terbesar (maximum expected pay off) sebaliknya
untuk hal-hal yang tidak menguntungkan (rugi, pengeluaran, utang, biaya)
biasanya dipilih alternatif dengan nilai harapan terkecil (minimum expected pay
off). Nilai harapan pay off merupakan kriteria keputusan dalam keadaan ada resiko
yang sangat penting.
Jika X = variabel acak (random variabel), maka nilai yang diambil oleh X
sukar diramalkan sebab nilai tersebut tidak pasti. Maka dapat dirumuskan
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Probabilitas didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu kejadian,
suatu ukuran tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa
(event) yang akan terjadi di masa mendatang. Sebuah contoh sederhana adalah
jika sebuah koin dilempar, maka akan sulit untuk memastikan bahwa muka
gambar atau muka angka yang berada di atas, jadi dalam kehidupan kita sehari-
hari kita tidak lepas dari probabilitas.
3.2 Saran
Kami berharap seluruh mahasiswa teknik industri universitas pamulang,
khususnya bagi kami agar semakin berkembang wawasan tentang Konsep
Probabilitas dalam teori pengambilan keputusan. dan berharap saran yang
membangun. Terima kasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. http://brigitalahutung.wordpress.com/2012/10/16/model-pengambilan-
keputusan/
2. http://deciwan.blogspot.com/2011/01/nilai-kemungkinan-dan-probabilitas-
dss.html
3. http://nurrahmanarif.wordpress.com/2010/10/30/pengantar-teori-peluang/
4. http://ssantoso.blogspot.com/2009/03/materi-ii-teori-probabilitas-1.html
5. http://nurrahmanarif.wordpress.com/2010/10/30/pengantar-teori-peluang/
13