Anda di halaman 1dari 19

Statistika dan Probabilitas

Kejadian

Di susun oleh kelompok 5 :

Muhammad Faizal Badar (180401088)

Fandi (18040110)

Fajar Hidayat (180401055)

Ando Kurniawan (180401214)

Randa Eka Putra (180401032)

Teknik Informatika

Fakultas ilmu komputer

Universitas muhammadiyah riau

2019
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah

BAB II. PEMBAHASAN


1. Konsep Dasar Probabilitas
2. Definisi Probabilitas
3. Pendekatan Perhitungan Probabilitas
4. Beberapa Aturan Dasar Probabilitas
5. Permutasi dan Kombinasi
6. Manfaat Probabilitas
7. Menghitung Probabilitas atau Peluang Suatu Kejadian
8. Hubungan Probabilitas dengan Ilmu Lain
9. Sejarah Probabilitas

BAB III. PENUTUP


1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana atas rahmat dan
inayahNYA jualah sehingga makalah yang berjudul “Probabilitas dan Sistematika” ini dapat
terselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari alam yang
penuh kegelapan menuju alam yang terang-benderang.

Tidak lupa pula penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada segala pihak
yang telah turut membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada dosen penanggung
jawab matakuliah “Probabilitas dan Statistika” ini.

Penulis merasa masih terdapat banyak kekurangan di dalam pembuatan makalah ini baik pada
teknis penulisan maupun dari segi materi untuk itu kritik dan saran senantiasa penulis harapkan
dalam perbaikan makalah ini serta kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapa
bermanfaat untuk kita semua. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan beberapa pilihan yang harus kita
tentukan memilih yang mana. Biasanya kita dihadapkan dengan kemungkinan-kemungkinan
suatu kejadian yang mungkin terjadi dan kita harus pintar-pintar mengambil sikap jika
menemukan keadaan seperti ini, misalkan saja pada saat kita ingin bepergian, kita melihat langit
terlihat mendung. Dalam keadaaan ini kita dihadapkan antara 2 permasalahan, yaitu
kemungkinan terjadinya hujan serta kemungkinan langit hanya mendung saja dan tidak akan
turunnya hujan. Statistic yang membantu permasalahan dalam hal ini adalah probabilitas.

Probabilitas didifinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu kejadian, suatu ukuran
tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa (event) yang akan terjadi di
masa mendatang.Rentangan probabilitas antara 0 sampai dengan 1. Jika kita mengatakan
probabilitas sebuah peristiwa adalah 0, maka peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi. Dan jika
kita mengatakan bahwa probabilitas sebuah peristiwa adalah 1 maka peristiwa tersebut pasti
terjadi. Serta jumlah antara peluang suatu kejadian yang mungkin terjadi dan peluang suatu
kejadian yang mungkin tidak terjadi adalah satu, jika kejadian tersebut hanya memiliki 2
kemungkinan kejadian yang mungkin akan terjadi.

Probabilitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa. Dalam kehidupan
sehari-hari sulit untuk mengetahui dengan “pasti” apa yang akan terjadi pada waktu yang akan
datang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sebuah contoh sederhana adalah jika
sebuah koin dilempar, maka akan sulit untuk memastikan bahwa muka gambar atau muka angka
yang berada di atas. Jika terkait dengan suatu perusahaan, maka akan sulit untuk
memprediksikan apakah tahun depan akan mengalami keuntungan atau kerugian. Jika terkait
dengan suatu ujian, juga akan sulit untuk memastikan apakah lulus atau gagal dan lain
sebagainya. Semua peristiwa tersebut berada dalam “ketidakpastian” atau Uncertainty. Dengan
demikian, probabilitas atau peluang merupakan “derajat kepastian” untuk terjadinya suatu
peristiwa yang diukur dengan angka pecahan antara nol sampai dengan satu, dimana peristiwa
tersebut terjadi secara acak atau random.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah konsep dasar dari probabilitas ?
2. Apa saja manfaat probabilitas ?
3. Bagaimana menghitung probabilitas atau peluang suatu kejadian ?
4. Bagaimana hubungan antara probabilitas dengan ilmu lain ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Probabilitas
2.1.1 Definisi Probabilitas
Menurut David Hume apabila mempergunakan argument yang disusun atas dasar pengelaman
kita dimasa lampau sebagai dasar pertimbangan untuk membuat ramalan dimasa mendatang
maka argument ini hanya merupakan kemungkinan (Probabilitas). Jadi probabilitas merupakan
pernyataan yang berisi ramalan tentang tingkatan keyakinan tentang terjadinya sesuatu dimasa
yang akan datang.

Tingkatan keyakinan ini bisa dinyatakan dengan angka atau tanpa dengan angka. Seperti contoh
untuk mengukur kemungkinan keluarnya sisi mata uang ketika diputar, karena sisi mata uang ada
dua maka kemungkinan keluarnya sebuah sisi mata uang bias ditulis dengan angka yaitu ½, yang
artinya terdapat 1 kemungkinan dari 2 kemungkinan.

Peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah cara untuk
mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah
terjadi. Konsep ini telah dirumuskan dengan lebih ketat dalam matematika, dan kemudian
digunakan secara lebih luas dalam tidak hanya dalam matematika atau statistika, tapi
juga keuangan, sains dan filsafat.
Probabilitas suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu
kejadian. Nilainya di antara 0 dan 1. Kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 1 adalah
kejadian yang pasti terjadi atau sesuatu yang telah terjadi. Misalnya matahari yang masih terbit
di timur sampai sekarang. Sedangkan suatu kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 0 adalah
kejadian yang mustahil atau tidak mungkin terjadi. Misalnya seekor kambing melahirkan seekor
sapi.
Probabilitas/Peluang suatu kejadian A terjadi dilambangkan dengan notasi P(A), p(A), atau Pr(A).
Sebaliknya, probabilitas [bukan A] atau komplemen A, atau probabilitas suatu kejadian A tidak
akan terjadi, adalah 1-P(A). Sebagai contoh, peluang untuk tidak munculnya mata dadu enam
bila sebuah dadu bersisi enam digulirkan adalah .
Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui:

 Eksperimen,
 Hasil (outcome)
 Kejadian atau peristiwa (event)

2.2 Pendekatan Perhitungan Probabilitas

Ada dua pendekatan dalam menghitung probabilitas yaitu pendekatan yang bersifat objektif dan
subjektif.Probabilitas objektif dibagi menjadi dua, yaitu :
2.2.1 Pendekatan Klasik
Probabilitas diartikan sebagai hasil bagi dari banyaknya peristiwa yang dimaksud dengan seluruh
peristiwa yang mungkin menurut pendekatan klasik, probabilitas dirumuskan :

keterangan :
P(A) = probabilitas terjadinya kejadian A.

x = peristiwa yang dimaksud.

n = banyaknya peristiwa.

Contoh :

Dua buah dadu dilempar ke atas secara bersamaan. Tentukan probabilitas munculnya angka
berjumlah 5.

Penyelesaian :

Hasil yang dimaksud (x) = 4, yaitu (1,4), (4,1), (2,3). (3,2)

Hasil yang mungkin (n) = 36, yaitu (1,1), (1,2), (1,3). ….., (6,5), (6,6).

= 0,11

2.2.2 Probabilitas Subjektif


Menurut pendekatan subjektif, probabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan individu yang
didasarkan pada peristiwa masa lalu yang berupa terkaan saja.

Contoh :

Seorang direktur akan memilih seorang supervisor dari empat orang calon yang telah lulus ujian
saringan. Keempat calon tersebut sama pintar, sama lincah, dan semuanya dapat dipercaya.
Probabilitas tertinggi(kemungkinan diterima) menjadi supervisor ditentukan secara subjektif oleh
sang direktur.

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disusun suatu pengertian umum mengenai


probabilitas, yaitu sebagai berikut Probabilitas adalah suatu indeks atau nilai yang digunakan
untuk menentukan tingkat terjadinya suatu kejadian yang bersifat random (acak).

Oleh karena probabilitas merupakan suatu indeks atau nilai maka probabilitas memiliki batas-
batas yaitu mulai dari 0 sampai dengan 1 ( 0  P  1).

– Jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut


tidak akan terjadi.

– Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa tersebut pasti
terjadi.

– Jika 0 < P < 1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut
dapat atau tidak dapat terjadi.

2.3 Beberapa Aturan Dasar Probabilitas


2.3.1 Aturan Penjumlahan :
Untuk menerapkan aturan penjumlahan ini, harus dilihat jenis kejadiannya apakah bersifat saling
meniadakan atau tidak saling meniadakan.
a. Kejadian Saling Meniadakan :
Dua peristiwa atau lebih disebut saling meniadakan jika kedua atau lebih peristiwa itu tidak
dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika peristiwa A dan B saling meniadakan, probabilitas
terjadinya peristiwa tersebut adalah

P(A atau B) = P(A) + P(B) atau

P(A  B) = P(A) + P(B)

Contoh :

Sebuah dadu dilemparkan ke atas, peritiwanya adalah

A = peristiwa mata dadu 4 muncul.

B = peristiwa mata dadu lebih kecil dari 3 muncul.

Tentukan probabilitas dari kejadian berikut !

– Mata dadu 4 atau lebih kecil dari 3 muncul!

Penyelesaian :

P(A) = 1/6

P(B) = 2/6

P(A atau B) = P(A) + P(B)

= 1/6 + 2/6

= 0,5

b. Kejadian Tidak Saling Meniadakan :


Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa tidak saling meniadakan apabila kedua peristiwa atau
lebih tersebut dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika dua peristiwa A dan B tidak saling
meniadakan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah

P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(A dan B)

P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B)

Jika 3 peristiwa A, B, dan C tidak saling meniadakan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut
adalah

P(A  B  C) = P(A) + P(B) + P(C) – P(A  B) – P(A  C) – P(B  C) + P(A  B  C)

Contoh :

Dua buah dadu dilemparkan bersamaan, apabila :

A = peristiwa mata (4, 4) muncul.


B = peristiwa mata lebih kecil dari (3, 3) muncul.

Tentukan probabilitas P(A atau B) !

Penyelesaian :

P(A) = 1/36

P(B) = 14/36

P(A  B) = 0

P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(A  B)

= 1/36 + 14/36 – 0

= 0,42

2.3.2 Aturan Perkalian


Dalam konsep probabilitas, aturan perkalian diterapkan secara berbeda menurut jenis
kejadiannya. Ada dua jenis kejadian dalam hal ini, yaitu kejadian tak bebas dan kejadian bebas.

a. Kejadian Tak Bebas :


Dua peristiwa atau lebih disebut kejadian tidak bebas apabila peristiwa yang satu dipengaruhi
atau tergantung pada peritiwa lainnya. Probabilitas peristiwa tidak saling bebas dapat pula
dibedakan atas tiga macam, yaitu yaitu probabilitas bersyarat, gabungan, dan marjinal.

 Probabilitas Bersyarat :
Probabilitas bersyarat peristiwa tidak saling bebas adalah probabilitas terjadinya suatu
peristiwa dengan syarat peristiwa lain harus terjadi dan peristiwa-peristiwa tersebut saling
mempengaruhi. Jika peristiwa B bersyarat terhadap A, probabilitas terjadinya periwtiwa tersebut
adalah

P(B/A) dibaca probabilitas terjadinya B dengan syarat peristiwa A terjadi.

Contoh :

Sebuah kotak berisikan 11 bola dengan rincian :

5 buah bola putih bertanda +

1 buah bola putih bertanda –

3 buah bola kuning bertanda +

2 buah bola kuning bertanda –

Seseorang mengambil sebuah bola kuning dari kotak

– Berapa probabilitas bola itu bertanda +?


Penyelesaian :

Misalkan : A = bola kuning

B+ = bola bertanda positif


B– = bola bertanda negatif.
P(A) = 5/11

P(B+  A) = 3/11
 Probabilitas Gabungan :
Probabilitas gabungan peritiwa tidak saling bebas adalah probabilitas terjadinya dua atau lebih
peristiwa secara berurutan (bersamaan) dan peristiwa-peristiwa itu saling mempengaruhi.

Jika dua peristiwa A dan B gubungan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah

P(A dan B) = P(A  B) = P(A) x P(B/A)

Jika tiga buah peristiwa A, B, dan C gabungan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah

P(A  B  C) = P(A) x P(B/A) x P(C/A  B)

Contoh :

Dari satu set kartu bridge berturut-turut diambil kartu itu sebanyak 2 kali secara acak. Hitunglah
probabilitasnya kartu king (A) pada pengambilan pertama dan as(B) pada pengambilan kedua,
jika kartu pada pengambilan pertama tidak dikembalikan !

Penyelesaian :

(A) = pengambilan pertama keluar kartu king.

P(A) = 4/52

(B/A) = pengambilan kedua keluar kartu as

P(B/A) = 4/51

P(A  B) = P(A) x P(B/A)

= 4/52 x 4/51

= 0,006

 Probabilitas Marjinal :
Probabilitas marjinal peristiwa tidak saling bebas adalah probabilitas terjadinya suatu peristiwa
yang tidak memiliki hubungan dengan terjadinya peristiwa lain dan peristiwa tersebut saling
mempengaruhi. Jika dua peristiwa A adalah marjinal, probabilitas terjadinya peristiwa A tersebut
adalah

P(A) = P(B  A)
= P(Ai) x P(B/Ai), i = 1, 2, 3, …..
Contoh :

Sebuah kotak berisikan 11 bola dengan rincian :

5 buah bola putih bertanda +

1 buah bola putih bertanda –

3 buah bola kuning bertanda +

2 buah bola kuning bertanda –

Tentukan probabilitas memperoleh sebuah bola putih !

Penyelesaiana :

Misalkan : A = bola putih

B+ = bola bertanda positif


B– = bola bertanda negatif
P(B+  A) = 5/11
P(B–  A) = 1/11
P(A) = P(B+  A) + P(B–  A)
= 5/11 + 1/11

= 6/11

2.3.3 Kejadian Bebas :


Dua kejadian atau lebih dikatakan merupakan kejadian bebas apabila terjadinya kejadian tersebut
tidak saling mempengaruhi. Dua kejadian A dan B dikatakan bebas, kalau kejadian A tidak
mempengaruhi B atau sebaliknya. Jika A dan B merupakan kejadian bebas, maka P(A/B) = P(A)
dan P(B/A) = P(B)

P(A  B) = P(A) P(B) = P(B) P(A)

Contoh :

Satu mata uang logam Rp. 50 dilemparkan ke atas sebanyak dua kali. Jika A1 adalah lemparan
pertama yang mendapat gambar burung(B), dan A2 adalah lemparan kedua yang mendapatkan
gambar burung(B), berapakah P(A1  A2)!
Penyelesaian :

Karena pada pelemparan pertama hasilnya tidak mempengaruhi pelemparan kedua dan P(A1) =
P(B) = 0,5 dan P(A2) = P(B) = 0,5, maka P(A1  A2) = P(A1) P(A2) = P(B) P(B) = 0,5 x 0,5 =
0,25.
Rumus Bayes :
Jika dalam suatu ruang sampel (S) terdapat beberapa peristiwa saling lepas, yaitu A1, A2, A3, ….,
An yang memiliki probabilitas tidak sama dengan nol dan bila ada peritiwa lain (misalkan X)
yang mungkin dapat terjadi pada peristiwa-peristiwa A1, A2, A3, …., An maka probabilitas
terjadinya peristiwa-peristiwa A1, A2, A3, …., An dengan diketahui peristiwa X tersebut adalah
Contoh :

Tiga kotak masing-masing memiliki dua laci. Didalam laci-laci tersebut terdapat sebuah bola.
Didalam kotak I terdapat bola emas, dalam kotak II terdapat bola perak, dan dalam kotak III
terdapat bola emas dan perak. Jika diambil sebuah kotak dan isinya bola emas, berapa
probabilitas bahwa laci lain berisi bola perak?

Penyelesaian :

Misalkan : A1 peristiwa terambil kotak I


A2 peristiwa terambil kotak II
A3 peristiwa terambil kotak III
X peristiwa laci yang dibuka berisi bola emas

Kotak yang memenuhi pertanyaan adalah kotak III (P(A3/X)).


P(A1) = 1/3 P(X/A1) = 1
P(A2) = 1/3 P(X/A2) = 0
P(A3) = 1/3 P(X/A3) = ½
2.4 Permutasi Dan Kombinasi
Pembicaraan mengenai permutasi dan kombinasi selalu berkaitan dengan prinsip dasar
membilang dan faktorial.

2.4.1 Prinsip Dasar Membilang :


Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam n1 cara, kejadian kedua dalam n2 cara, demikian
seterusnnya, sampai kejadian k dalam nk cara, maka keseluruhan kejadian dapat terjadi dalam :
n1 x n2 x …x nk cara
Contoh :

Seorang pengusaha ingin bepergian dari Jakarta ke Ujungpandang melalui Surabaya. Jika Jakarta
– Surabaya dapat dilalui dengan tiga cara dan Surabaya – Ujungpandang dapat dilalui dengan
dua cara, ada berapa cara pengusaha tersebut dapat tiba di Ujungpandang melalui Surabaya?

Penyelesaian :

misalkan : dari Jakarta ke Surabaya (n1) = 3 cara.


Dari Surabaya ke Ujungpandang (n2) = 2 cara.

Cara pengusaha tersebut dapat tiba di Ujungpandang melalui Surabaya adalah :

n1 x n2 = 3 x 2 = 6 cara.
2.4.2 Faktorial :
Faktorial adalah perkalian semua bilangan bulat positif (bilangan asli) terurut mulai dari bilangan
1 sampai dengan bilangan bersangkutan atau sebaliknya.

Faktorial dilambangkan: “!”.

Jika : n = 1,2, …., maka :


n! = n(n – 1)(n – 2) ….x 2 x 1

= n(n –1)!

Contoh :

Tentukan nilai factorial dari bilangan berikut

1. 5!
2. 3! X 2!
3. 6!/4!
Penyelesaian :

1. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
2. 3! X 2! = 3 x 2 x 1 x 2 x 1 = 12

2.4.3 Permutasi
Pengertian Permutasi :
Permutasi adalah suatu penyusunan atau pengaturan beberapa objek ke dalam suatu urutan
tertentu.

Contoh :

Ada 3 objek, yaitu ABC. Pengaturan objek-objek tersebut ialah ABC, ACB, BCA, BAC, CAB,
CBA yang disebut permutasi. Jadi, permutasi 3 objek menghasilkan enam pengaturan dengan
cara yang berbeda.

Rumus-rumus Permutasi :
Permutasi dari m objek seluruhnya tanpa pengembalian : mPm = m!

Contoh :

Pada suatu tempat terdapat 4 buku matematika yang berbeda. Buku itu akan disusun pada sebuah
rak buku. Berapa cara susunan yang mungkin dari buku-buku matematika dapat disusun.

Penyelesaian :

Buku-buku matematika dapat disusun dalam :

4P4 = 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 cara.

Permutasi sebanyak x dari m objek tanpa pengembalian :


Contoh :

Dari empat calon pimpinan sebuah perusahaan, misalkan A, B, C, D hendak dipilih seorang
ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara.

Berapa cara keempat calon tersebut dipilih?

Penyelesaian:
m = 4 dan x = 3

4P3 =

Permutasi dari m objek dengan pengembalian :


mPx = mx
x ≤ m dan bilangan bulat positif

Contoh :

Tentukan permutasi dari ABC sebanyak 2 unsur dengan pengembalian unsure yang terpilih!

Penyelesaian :

M = 3 dan x = 2

3P2 = 32 = 9
yaitu : AA, AB, AC, BB, BA, BC, CC, CA, CB

Permutasi dari m objek yang sama :


m!

mPm1, m2, m3, … = ———————–


m1! . m2! . m3! ….
Dengan m1 + m2 + m3 + ….= m
Contoh :

Tentukan permutasi dari kata “TAMAT”

Penyelesaian :

M = 5, m1 = 2, m2 = 2, m3 = 1
5! 5x4x3x2x1

5P2, 2, 1 = ————— = ——————– = 30

2! . 2! . 1! 2x1x2x1x1

2.4.4 Kombinasi :
Pengertian Kombinasi :
Kombinasi adalah suatu penyusunan beberapa objek tanpa memperhatikan urutan objek tersebut.

Contoh :

Ada 4 objek, yaitu : A, B, C, D. Kombinasi 3 dari objek itu adalah ABC, ABD, ACD, BCD.
Setiap kelompok hanya dibedakan berdasarkan objek yang diikutsertakan, bukan urutannya.
Oleh karena itu :

ABC = ACB = BAC = BCA = CAB = CBA


ABD = ADB = BAD = BDA = DAB = DBA

ACD = CAD = ADC = CDA = DAC = DCA

BCD = BDC = CBD = CDB = DBC = DCB

Rumus-rumus Kombinasi :
Kombinasi x dari m objek yang berbeda :

m!

mCx = ————– ;mx

(m – x)!.x!

Contoh :

Dari 5 pemain bulu tangkis, yaitu A, B, C, D, dan E hendak dipilih dua orang untuk pemain
ganda. Berapa banyak pemain ganda yang mungkin terbentuk?

Penyelesaian :

M = 5 dan x = 2

5!

5C2 = —————- = 10

– 2)! . 2!
2.5 Manfaat Probabilitas
Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu kita dalam mengambil suatu
keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin terjadi. Jika kita tinjau pada saat kita
melakukan penelitian, probabilitas memiliki beberapa fungsi antara lain;

1. Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat. Pengambilan


keputusan yang lebih tepat dimagsudkan tidak ada keputusan yang sudah pasti karena
kehidupan mendatang tidak ada yang pasti kita ketahui dari sekarang, karena informasi
yang didapat tidaklah sempurna.
2. Dengan teori probabilitas kita dapat menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis yang
terkait tentang karakteristik populasi. Menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis
(perkiraan sementara yang belum teruji kebenarannya) yang terkait tentang karakteristik
populasi pada situssi ini kita hanya mengambil atau menarik kesimpulan dari hipotesis
bukan berarti kejadian yang akan dating kita sudah ketehaui apa yang akan tertjadi.
3. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari suatu populasi.
Contoh:

Ketika diadakannya sensus penduduk 2000, pemerintah mendapatkan data perbandingan antara
jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki berbanding jumlah penduduk berjenis kelamin
perempuan adalah memiliki perbandingan 5:6, sedangkan hasil sensus pada tahun 2010
menunjukan hasil perbandingan jumlah penduduk berjenis kelamin pria berbanding jumlah
penduduk berjenis kelamin wanita adalah 5:7. Maka pemerintah dapat mengambil keputusan
bahwa setiap tahunnya dari tahun 2000 hingga 2010 jumlah wanita berkembang lebih pesat
daripada jumlah penduduk pria.

Menghitung Probabilitas atau Peluang Suatu Kejadian


Jika tadi kita hanya memperhatikan peluang suatu kejadian secara kualitatip, hanya
memperhatikan apakkah kejadian tersebut memiliki peluang besar akan terjadi atau tidak. Disini
kita akan membahas nilai dari probabilitas suatu kejadian secara kuantitatip. Kita bias melihat
apakah suatu kejadian berpotensi terjadi ataukah tidak.

Misalkan kita memiliki sebuah dadu yang memiliki muka gambar dan angka,jika koin tersebut
kita lemparkan keatas secara sembarang, maka kita memiliki 2 pilihan yang sama besar dan kuat
yaitu peluang munculnya angka dan peluang munculnya gambar. Jika kita perhatikan secara
seksaama, pada satu koin hanya terddiri dari satu muka gambar dan satu muka angka, maka
peluang munculnya angka dan gambar adalah sama kuat yaitu ½. 1 menyatakan hanya satu dari
muka pada koin yang mungkin muncul, entah itu gambar maupun angka sedangkan 2
menyatakan banyaknya kejadian yang mungkin terjadi pada pelemparan koin, yaitu munculnya
gambar + munculnya angka.

Jika kita berbicara tidak lagi 2 kejadian yaitu menyangkut banyak kejadian yang mungkin terjadi,
mengingat dan dari hasil pengumpulan dan penelitian data diperoleh suatu rumus sebagai
berikut. Jika terdapat N peristiwa, dan nA dari N peristiwa tersebut membentuk kejadian
A, maka probabilitas A adalah :
P(A) = nA/N
Dimana : nA= banyaknya kejadian
N= kejadian seluruhnya/peristiwa yang mungkin terjadi

Contoh.

Suatu mata uang logam yang masing-masing sisinya berisi gambar dan
angka dilemparkan secara bebassebanyak 1 kali.

Berapakah probabilitas munculnya gambar atau angka?

Jawab :

n=1, N=2

P (gambar atau angka)=

P (gambar atau angka)=1/2 atau 50%

Dapat disimpulkan peluang munculnya gambar atau angka adalah sama besar.

Contoh 2.

Berapa peluang munculnya dadu mata satu pada satu kali pelemparan?
Jika kita tinjau pada sebuah dadu hanya memiliki 1 buah mata dadu bermata 1, sedangkan pada
dadu terdapat 6 mata yaitu mata 1 sampai mata 6.

Maka

P(A) = nA/N
= 1/6
Berikut merupakan aturan dalam probabilitas

 Jika n = 0 makka peluang terjadinya suatu kejadian pada keadaan ini adalah sebesar P(A)
= 0 atau tidak mungkin terjadi.

 Jika n merupakan semua anggota N maka probabilitasnya adalah satu, atau kejadian
tersebut pasti akan terjadi

 Probabilitas suatu kejadian memiliki rentangan nilai

 Jika E menyatakan bukan peristiwa E maka berlaku

2.6 Hubungan Probabilitas dengan Ilmu Lain


Probabilitas, yakni suatu penilain terhadap benar salahnya suatu peristiwa yang masih
mengandung kemungkinan atau belum pasti. Dalam hidup manusia di hadapkan dengan berbagai
kemungkinan sedikit sekali kebenaran yang di lakukan oleh manusia dalam hidupnya. Sebab
sesuatu yang di anggap benar, belum tentu itu benar. Dari suatu yang benar itu, jika di analisis
dengan tepat dan sesuai dengan fakta yang ada, maka akan menimbulkan berbagai macam
kemungkinan. Tanpa adanya probabilitas hidup manusia akan mengalami kesulitan yang tidak
dapat di atasi oleh manusia itu sendiri.

Probabilitas adalah suatu pernyataan yang memuat ramalan dari keyakinan tentang terjadinya
suatu peristiwa di masa akan datang. Dalam kehidupan manusia sering terjadi tindakan atas dasar
suatu kebenaran. Ini berarti ketika manusia itu mempunyai harapan bahwa apa yang di percaya
secara rasional itu akan benar-benar terjadi. Dan manusia memiliki suatu tindakan yang satu dan
yang lain berdasarkan tingkat rendahnya suatu peristiwa.

Berdasarkan kenyataan, ilmu – ilmu tidak pernah memberikan keterangan yang pasti tentang
peristiwa – peristiwa. Hal ini dikarenakan keterangan yang diberikan bersifat kemungkinan.
Suatu probabilitas dapat dipertanggung jawabkan karena disusun berdasarkan pengalaman –
penglaman yang ada. Dengan pengalaman inilah manusia bisa merumuskan suatu penyelesaian
dari masalah yang dihadapi dalam hidup.

Dari teori ilmu yang kita pelajari, ilmu meberikan kepada kita pengetahuan sebagai dasar kita
mengambil keputusan. Jadi keputusan yang kita ambil berdasarkan keilmuan tersebut dengan
menandai resiko yang kita bakal hadapi kedepan. Sehingga sesorang tidak takut lagi dengan
resiko itu, karena telah diputuskan secara matng – matang pilihan tersebut.pilihan ini berkaitan
dengan probabilitasatau suatu nilai kebenaran yang ada. Dengan demikian nilai probabilitas ilmu
itu sangat berguna bagi kehidupan manusia.
2.7 Sejarah Probabilitas
Probabilitas dikenal dengan teori peluang. Teori peluang awalnya diinspirasi oleh masalah
perjudian. Awalnya dilakukan oleh matematikawan dan fisikawan Itali yang bernama Girolamo
Cardano (1501-1576). Cardano lahir pada tanggal 24 September 1501. Cardano merupakan
seorang penjudi pada waktu itu. Walaupun judi berpengaruh buruk terhadap keluarganya, namun
judi juga memacunya untuk mempelajari peluang. Dalam bukunya yang berjudul Liber de Ludo
Aleae (Book on Games of Changes) pada tahun 1565, Cardano banyak membahas konsep dasar
dari peluang yang berisi tentang masalah perjudian. Sayangnya tidak pernah dipublikasikan
sampai 1663. Girolamo merupakan salah seorang dari bapak probability. Pada tahun 1654,
seorang penjudi lainnya yang bernama Chevalier de Mere menemukan sistem perjudian.
Ketika Chevalier kalah dalam berjudi dia meminta temannya Blaise Pascal (1623- 1662) untuk
menganalisis sistim perjudiannya. Pascal menemukan bahwa sistem yang dipunyai oleh
Chevalier akan mengakibatkan peluang dia kalah 51 %. Pascal kemudian menjadi tertarik
dengan peluang, dan mulailah dia mempelajari masalah perjudian. Dia mendiskusikannya
dengan matematikawan terkenal yang lain yaitu Pierre de Fermat (1601-1665). Mereka
berdiskusi pada tahun 1654 antara bulan Juni dan Oktober melalui 7 buah surat yang ditulis oleh
Blaise Pascal dan Pierre de Fermat yang membentuk asal kejadian dari konsep peluang. Pascal
bekerjasama dengan Fermat menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh Chevalier de Mere..

Di awal tahun 1656, Christiaan Huygens menulis naskah Van Rekeningh in Spelen van Geluck .
Van Rekeningh in Spelen van Geluck adalah risalat singkat terdiri dari 15 halaman, yang
kemung kinan didasarkan atas apa yang dilihat Huygen selama dia menetap di Paris pada tahun-
tahun sebelumnya tentang surat menyurat antara Pascal dan Fermat. Pada bentuk akhirnya,
tulisan ini memuat 14 masalah (Voorstellen) dengan solusi atau buktinya dan 5 masalah yang
harus diselesaikan oleh pembaca. Lima masalah terakhir adalah sebagian dari masalah Fermat
dan Pascal. Masalah terakhir dari kelima masalah tersebut pada akhirnya dikenal sebagai
“Gambler’s ruin” dan bagian-bagian dari surat menyurat Pascal dan Fermat yang di terbitkan
pada tahun 1656.
Pada tahun 1709 Jaques (Jacob) Bernoulli me nulis buku Ars Conjectandi, yang terdiri 5 bagian,
yaitu:

1. Menulis lagi Liber de Ludo Aleae (Book on Games of Chance) karya Cardano
2. Permutasi dan Kombinasi
3. Distribusi Binomial dan Multinomial
4. Teori Peluang
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Probabilitas adalah kemungkinan yang terjadi berdasarkan keadaan yang telah ada. Probabilitas
ada dua macam, yaitu: Probabilitas a priori dan Probabilitas relative frekuensi. Tindakan yang
kita ambil berdasarkan resiko yang mungkin timbul dari pilihan kita berkaitan dengan
probabilitas yang ada.

3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah gunakanlah probabilitas ini untuk keperluan
yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri atau orang banyak. Jangan sekali-kali menjadi
musyrik dengan pengetahuan tentang probabilitas ini. Semua yang akan terjadi atau yang telah
terjadi yakinlah itu semua telahdirencanakan oleh Allah SWT.
Demikian makalah ini penulis sampaikan, disini penulis menyadari sepenuh hati, bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu dikarenakan keterbatasan
kemampuan penulis. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis tunggu guna memperbaiki
pembuatan makalah dikemudian hari. Demikian dan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Aditya. “Probabilitas”. 14 Maret 2015. http://adtyadjavanet.blogspot.com/2013/11/makalah-probabilitas.html


Anonime. “Peluang (Matematika)”. 14 Maret 2015. http://id.wikipedia.org/wiki/Peluang_(matematika).
Irwansyah, Budi. “Sejarah Probabilitas”.14 Maret 2015. https://badaiformula.wordpress.com/2010/12/03/sejarah-
probabilitas/.
Mundiri, Drs. Logika. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta, 1994.

Ningrum, Mentari. “Teori Probabilitas”. 14 Maret 2015. http://mentarihardyaningrum.blogspot.com/2012/06/teori-


probabilitas-peluang-part-i.html.”
Sipagimbar, Putra. “Pengertian Probabilitas”. 14 Maret
2015. http://putrasipagimbar.blogspot.com/2012/07/pengertian-probabilitas.html.
Suharyadi, & Purwanto S. K. (2007). Statistika: Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Edisi 2. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.

Tunzarah, Tuty. “Manfaat Probabilitas”. 14 Maret 2015. http://tuty.student.unidar.ac.id/2013/06/manfaat-probabilitas-


dalam-suatu_11.html.

Anda mungkin juga menyukai