Disusun oleh :
KELAS C
KELOMPOK 3
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAKARTA
JAKARTA, 2020
PENGERTIAN PROBABILITAS
Jacob Bemoulli, Abraham de Moivre, Reverend Thomas Bayes, dan Joseph
Lagrange adalah tokoh-tokoh yang telah mengembangkan teknik dan rumus-
rumus probabilitas. Pada abad ke 19 Pierre Simon dan Marquis de Laplace
menyatukan semua gagasan yang lebih awal dan menyusun teori umum
probabilitas yang pertama. Sekarang teori probabilitas menjadi landasan
berbagai pendekatan dalam pengambilan keputusan
Ada tiga pendekatan dalam mempelajari teori probabilitas, tetapi
kenyataannya tak ada kesamaan pendapat di antara para ahli tentang
pendekatan apa yang tepat secara universal untuk dipakai. Karena alasan ini
teori probabilitas modern telah dikembangkan secara aksiomatis dimana
probabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keyakinan
atas terjadinya suatu persoalan. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 atau
dalam persentase. Probabilitas 0 menunjukkan peristiwa yang tidak mungkin
terjadi dan probabilitas 1 menunjukkan peristiwa pasti terjadi.
Contoh :
a. Probabilitas munculnya mata dadu 4 adalah 1/6, karena sebuah dadu
terdapat 6 mata.
b. Munculnya sisi ekor dari mata uang logam adalah 1/2, karena sebuah
mata uang logam mempunyai 2 sisi
2. Pandangan Relatif
Dalam konsep ini probabilitas berdasarkan observasi, pengalaman, atau
kejadian yang terjadi. Pendekatan ini didasarkan pada “Hukum Jumlah
Besar” / “Law of Large Number” yang menyatakan bahwa semakin banyak
pengamatan akan menghasilkan perkiraan probabilitas yang lebih akurat.
Proporsi waktu terjadinya sebuah peristiwa dalam jangka panjang jika kondisi
stabil atau frekuensi relatif dari seluruh peristiwa dalam sejumlah besar
percobaan.
Jumlah kemunculan suatu kejadian
Probabilitas suatu peristiwa =
Jumlah seluruh pengamatan
Contoh :
Selama 5 tahun mengajar, Prof. Budi telah memberi nilai A pada 186
mahasiswa dari total 1200 mahasiswa yang pernah diajarnya. Berapa
probabilitas seorang mahasiswa bisa memperoleh nilai A pada semester ini?
186
P (A) = = 0,155
1200
3. Pandangan Subyektif
Dalam konsep ini menyatakan probabilitas suatu peristiwa terjadi
berdasarkan penilaian pribadi.
Contoh :
a. Menurut Menteri Keuangan Indonesia periode 1996-1998, Indonesia
tidak pernah akan krisis.
b. Menurut presiden Saddam Hussein, Irak pasti menang melawan Amerika
Semua contoh tersebut hanya didasarkan pada penilaian pribadi dan
mungkin tidak banyak menggunakan informasi sebagai dasar pertimbangan
Contoh :
Eksperimen melempar dadu
Hasil yang mungkin terjadi adalah angka 1, 2, 3, 4, 5, 6
Kejadian
a. Budi : muncul bilangan 2, 4, 6
b. Arman : muncul 1, 2, 3
c. Maria : muncul angka 6
d. Sonia : muncul 1, 3, 5
Dua peristiwa atau lebih disebut kejadian tidak bebas apabila peristiwa
yang satu dipengaruhi atau tergantung pada peristiwa lainnya.
probabilitas peristiwa tidak saling bebas dapat pila dibedakan atas tiga
macam, yaitu probabilitas bersyarat, gabungan, dan marjinal
Contoh, dilakukannya percobaan melempar satu koin logam dan satu dadu.
2 kemungkinan
6 kemungkinan
Maka banyaknya semua hasil yang mungkin terjadi dalam suatu barisan
kejadian adalah 12 dari (6 x 2)
2. Aturan Permutasi
Digunakan untuk mengetahui sejumlah kemungkinan susunan jika terdapat
satu kelompok objek. Pada permutasi kita berkepentingan dengan susunan
atau urutan dari objek.
Rumus :
𝑛!
𝑃 = 𝑃𝑟𝑛 = (
𝑛 𝑟 𝑛−𝑟 )!
P = Jumlah permutasi atau cara objek disusun
n = jumlah total objek yang disusun
r = jumlah objek yang digunakan pada saat bersamaan jumlah r dapat sama
dengan n atau lebih kecil
Contoh :
Dari 5 siswa (Ana, Budi, Cici, Dudi, dan Edi) akan dipilih 2 siswa untuk menjadi
pengurus kelas (ketua dan bendahara). Banyaknya kemungkinan siswa
menjadi pengurus kelas adalah...
𝑛!
𝑃=
𝑛 𝑟 (𝑛−𝑟)!
5! 5! 5 . 4 . 3!
𝑃=
5 2 (5−2)!
= =
3! 3!
= 20
Kasus ini tergolong kasus permutasi karena dua siswa akan merasakan
tanggung jawab yang berbeda ketika mereka menjadi ketua atau bendahara,
misalkan tanggungjawab Budi sebagai ketua dan Ana menjadi bendahara
berbeda dengan Ana sebagai ketua dan Budi menjadi bendahara.
3. Aturan Kombinasi
Dipergunakan apabila kita tertarik pada beberapa cara sesuatu diambil dari
keseluruhan objek tanpa memerhatikan urutannya.
Rumus :
𝑛!
𝐶 = 𝐶𝑟𝑛 = (𝑛−𝑟)!𝑟!
𝑛 𝑟
P = Jumlah kombinasi
n = jumlah total objek yang disusun
r = jumlah objek yang digunakan pada saat bersamaan jumlah r dapat sama
dengan n atau lebih kecil
Contoh Soal :
Budi diberikan kemudahan mengerjakan 4 soal dari 10 soal ujian. Banyaknya
kemungkinan budi memilih soal yang akan dikerjakan adalah...
𝑛!
𝐶=
𝑛 𝑟 (𝑛−𝑟)!𝑟!
10! 10 . 9 . 8 . 7. 6! 5040
𝑃=
10 4 (10−4)!4!
= = = 210
6! 4! 24