Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEBIJAKAN MAKRO PERSPEKTIF NEW KEYNESIAN

Dosen Pengampu : Jamaludin S.E.I.,M.Ec.Dev

Disusun oleh Kelompok 5

Ferawati 221010504801
Rahmad Saleh Parinduri 221010504813
Reza Zuhendra 221010504682
Riski Haikal 221010501895

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul " KEBIJAKAN MAKRO
PERSPEKTIF NEW KEYNESIAN "

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar dapat memahami dan membuat
makalah dengan benar. Pada kali ini izinkanlah saya selaku penulis untuk mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Jamaludin S.E.I.,M.Ec. Sebagai pengampu dan sebagai dosen Bahasa Indonesia
2. Teman-teman saya yang telah membantu untuk menyusun makalah ini agar lebih
tersusun
3. Dan para pembuat dokumen yang membantu saya mencari tau lebih dalam lagi tentang
materi yang saya bahas pada makalah ini

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari banyak kekurangan dan masih jauh sekali
dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun senantiasa diharapkan
demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap makalah ini mampu memberikan
pengetahuan tentang pentingnya keseimbangan pengganda dan siklus usaha.

Tangerang Selatan 30-Oktober-2023

Riski Haikal (Tulis nama sendiri) (Tulis nama sendiri) (Tulis nama sendiri)

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................
BAB I...................................................................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................
1.3 TUJUAN PENULISAN.....................................................................................................................
BAB II..................................................................................................................................................
2.1 PENGERTIAN DAN PENJELASAN TEORI NEW KEYNESIAN.............................................................
2.2......................................................................................................................................................
2.3......................................................................................................................................................
2.4......................................................................................................................................................
2.5......................................................................................................................................................
BAB III.................................................................................................................................................
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................................
3.2 SARAN……………………………………………………………………………………………………………………9
4.1 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ekonomi deskriptif mengumpulkan keterangan-keterangan factual yang


Relevan mengenai suatu masalah teori ekonomi atau economy analysis yang
Selanjutnya bisa di pecah lagi ke dalam dua kelompok besar yaitu kelompok teori
Bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya
Perekonomian sebagai suatu keseluruhan. Dengan demikian hubungan yang ingin
dipelajari oleh Ekonomi makro pada pokoknya ialah hubungan-hubungan antara
variabel ekonomi agregatif.
Tujuan yang ingin dicapai dalam bidang ekonomi adalah mencapai tingkat
kesejahteraan yang besar-besarnya dalam segala aspek kehidupan. Di sinilah pean
pemerintah sangat dominan dan paling bertanggung jawab atas kesejahteraan
rakyatnya.
Krisis global pada beberapa waktu yang lalu cukup membuat keadaan
perekonomian di berbagai negara sangat menghawatirkan dan membuat tingakt
perekonomian menurun tajam, yang mengakibatkan suasana ketidakpastiannya sangat
tinggi terhadap masa depan suatu negara yang mengalaminya. Kepercayaan
Masyarakat dunia terhadapa perekonomian pun ikut menurun tajam dikarenakan
terjadinya krisis global tersebut.
Bebagai cara telah dilakukan demi mengembalikan kepercayaan Masyarakat
dunia terhadap perekonomian yang menurun tajam tersebut kembali stabil dan kembali
dalam keadaan yang aman. Salah satu cara yang dilakukan negara untuk mengatasi dan
mencegah terjadinya krisis global tersebut agar tidak terulang kembali adalah
melakukan kebijakan-kebijakan yang bertujuan agar kondisi perekonomian negara
pulih kembali.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pengganda dan siklus usaha?
b. Apakah tantangan ekonomi global saat ini bersangkutan dengan keseimbangan
pengganda dan siklus usaha?
c. Bagaimana kebijakan fisikal dan moneter mempengaruhi keseimbangan pengganda
dan siklus usaha?
d. Bagaimana fenomena globalisasi, seperti perdagangan internasional dan aliran modal,
dapat memengaruhi keseimbangan pengganda dan siklus usaha di berbagai negara?

4
1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan ini adalah:

1. Memahami Konsep Keseimbangan Pengganda Dan Siklus Usaha : Menyediakan


pemahaman yang lebih baik tentang konsep keseimbangan pengganda dan siklus usaha dalam
ekonomi makro.

2. Analisis Kebijakan Ekonomi: Mempelajari bagaimana kebijakan pemerintah dapat


memengaruhi keseimbangan pengganda dan mengelola siklus usaha untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang stabil.

3. Memahami Dampak Dari Ekonomi Global Terhadap Keseimbangan Pengganda Dan


Siklus Usaha : Memberikan wawasan kepada para pembaca bahwa keseimbangan pengganda
dan siklus udaha sangat besar dampaknya pada kelangsungan ekonomi global.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN PENJELASAN TEORI NEW KEYNESIAN

Teori siklus Keynesian baru merupakan teori yang menjelaskan bahwa tingkat
upah yang diterima oleh tenaga kerja pada masa sekarang dipengaruhi oleh negosiasi
upah pada masa lalu. Dalam prosesnya, perubahan tingkat upah terjadi secara
perlahan. Tingkat upah pada masa sekarang dan ketersediaan agregat jangka pendek
merupakan akibat dari ekspektasi ekonomi secara rasional pada masa lalu. Perubahan
upah dalam masa yang singkat merupakan akibat dari selisih antara penawaran dan
permintaan agregat.

Ekonomi Keynesian Baru adalah salah satu mazhab ekonomi kontemporer


yang mengembangkan gagasan-gagasan keynesianisme di bidang ekonomi makro.
Pemikiran di dalam ekonomi keynesian baru menggunakan ide-ide ekonomi makro
dari John Maynard Keynes. Berkembangnya ekonomi keynesian baru diawali dari
kritik terhadap pemikiran-pemikiran ekonomi makro pada ekonomi neoklasik. Pada
tahun 1930an, teori-teori yang dikemukakan oleh Keynes meliputi teori umum
mengenai tenaga kerja, suku bunga dan uang. Pengaruhnya pada
kalangan akademikus dan analis kebijakan baru dirasakan pada tahun
1960an. Kritik bermunculan atas keynesianisme oleh para ekonom neoklasik di tahun
1970-an. Hal ini kemudian menimbulkan ekonomi keynesian baru pada tahun 1980-
an.

Ekonomi keynesian baru sebagian besar merupakan kritik terhadap pemikiran


ekonomi neoklasik yang dikemukakan oleh Robert Emerson Lucas, Thomas J.
Sargent, dan Robert Barro. Langkah awal dari pembentukan teori-teori ekonomi
keynesian baru ialah mengadakan revolusi keynesian. Perbedaan utama antara
ekonomi keynesian baru dan ekonomi neoklasik ialah pada teori
penyesuaian upah dan harga. Ekonomi keynesian baru menyakini bahwa upah dan
harga saling mempengaruhi sehingga pengangguran sukarela dapat terjadi
serta kebijakan moneter memiliki pengaruh kuat di dalam kehidupan ekonomi.

2.2 JENIS-JENIS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI


Kebijakan ekonomi makro, ialah ekonomi yang mencakup semua aspek
ekonomi pada tingkat nasiaonal (agregat).
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal berhubungan erat dengan kegiatan pemerintah sebagai pelaku
sektor publik. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengetur jumlah uang
beredar, namu kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja

6
pemerintah. Kebijakan fiskal dalam penerimaan pemerintah dianggap sebagai suatu cara
untuk mengatur mobilisasi dana domestik, dengan instrument utamanya perpajakan. Di
negara sedang berkembang seperti Indonesia, kebijakan moneter dan kebijakan luar negeri
belum berjalan seperti yang diharapkan. Dengan demikian, peranan kebijakan fiskal dalam
bidang perekonomian menjandi semakin penting.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk
mengendalikan atau mengarahkan perekonomian pada saat kondisi yang lebih baik.
Caranya yaitu mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini dilakukan
oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh
oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan
pembangunan.
Kebijakan pemerintah ini ditujukan unuk mempengaruhi jalan atau proses kehidupan
ekonomi masyarakat melalu Anggaran Belanja Negara atau APBN. Dari semua unsur
APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran dan Negara dan pajak yang dapat
diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiskal. Contoh kebijakan fiskal adalah apabila
perekonomian nasional mengalami inflasi, pemerintah dapat mengurangi kelebihan
permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak
agar tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran.
Kebijakan fiskal berbeda dengankebijakan moneter, yang bertujuan men- stabilkan
perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlahuangyang beredar.
Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Dari sisi pajak jelas jika
mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan
maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat
meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli
masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.Perubahan tingkat dan
komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel
berikut:
a. Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
b. Pola persebaran sumber daya
c. Distribusi pendapatan
Dengan kebijaksanaan fiskalnya pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya
perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti keadaan dimana
banyak pengangguran, inflasi, neraca pembayaran internasional yang terus menerus
defisit dan sebagainya.
Ada analisis yang dipakai dalam kebijakan fiskal, yaitu:
a. Analisis kebijaksanaan fiskal dalam sistem perpajakan yang sederhana. Dengan
adanya tindakan fiskal pemerintah, pengeluaran masyarakat untuk konsumsi tidak lagi
secara langsung ditentukan oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional, akan tetapi
oleh tinggi rendahnya pendapatan yang siap untuk di belanjakan atau disposable
income.
b. Analisis kebijaksanaan fiskal dalam system perpajakan yang Built-in Flexible. Yang
dimaksud dengan system perpajakan yang built-in flexible adalah system pemungutan
pajak pendapatan, maksudnya adalah untuk meratakan distribusi pendapatan agar tidak
terjadi ketegangan – ketegangan social. Dikatakan flexible karena mengikuti
pendapatan, apabila pendapatan besar maka jumlah pajak yang di bayar besar dan
begitu sebaliknya.

7
Kebijakan fiskal memiliki beberapa konsep, adapun konsepnya adalah
sebagai berikut:
a. Kebijakan fiskal : perubahan-perubahan pada belanja atau penerimaan pajak
pemerintah pusat yang dimaksudkan untk mencapai penggunaan tenaga kerja- penu,
stabilitas harga, dan laju pertumbuhan ekonomi yang pantas.
b. Kebijakan Fiskal Ekspansioner : peningkatan belanja pemerintah dan/atau penurunan
pajak yang dirancang untuk meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian.
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan produk domestik bruto dan
menurunkan angka pengangguran.
c. Kebijakan Fiskal Kontraksioner : Pengurangan belanja pemerintah dan/atau
peningkatan pajak yang dirancang untuk menurunkan permintaan agregat dalam
perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengontrol inflasi.
d. Efek Pengganda : dalam ilmu ekonomi, peningkatan belanja oleh konsumen,
perusahaan atau pemerintah akan menjadi pendapatan bagi pihak-pihak lain. Ketika
orang ini membelanjakan pendapatkannya, belanja tersebut menjadi pendapatan bagi
orang lain dan seterusnya, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan produksi
dalam suatu perekonomian. Efek pengganda dapat juga berdampak sebaliknya ketika
belanja mengalami penurunan.

2. Kebijakan Moneter
Menurut buku jurnal Instrumen Kebijakan Makroekonomi dalam Memengaruhi
Output oleh Yunisvita, kebijakan ekonomi moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan internal dan eksternal negara demi mencapai stabilitas ekonomi.
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung.
Kebijakan moneter langsung merupakan kebijakan yang dilakukan dengan campur tangan
pemerintah dalam hal peredaran uang atau kredit perbankan.
Sedangkan kebijakan moneter tidak langsung adalah kebijakan yang dilakukan oleh
bank sentral dengan cara memengaruhi kemampuan bank umum dalam memberikan
kredit.

3. Kebijakan Segi Penawaran


Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan yang berfokus pada penawaran agregat
dengan upaya meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kapasitas potensial ebuah
perekonomian.
Dalam kebijakan ini pemerintah mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan
pekerja. Kebijakan ini membantu untuk menghindari kenaikan biaya produksi suatu
perusahaan yang berlebihan.
Kebijakan segi penawaran juga akan berfokus kepada dua hal, yakni meningkatkan
semangat tenaga kerja untuk bekerja dan menaikkan efisiensi produksi setiap usaha.

8
2.3 Tokoh-Tokoh New Keynesian
Tokoh-tokoh ekonomi pendukung ajaran neo-keynes, baik yang golongan Keynes
maupun pasca – Keynes yang dianggap paling penting adalah Alin Hansen, Simon Kuznets,
Jhon R. Hicks, Wassily Leontief, dan Paul Samuelson.
1. Alvin Hansen (1887 – 1975)
Adalah pakar ekonomi lulusan Harvard University yang paling mengangumi karya-
karya Keynes. Ia pun banyak menulis karya ilmiah, dalam hal ada tiga buku Hansen yng
paling menonjol. Pertama, Fiscal policy and bussines cycle (1941), kedua, Bussines cycle
National Income (1951), dan ketiga A Guide to Keynes (1953).
Buku pertama dan kedua lebih banyak dutujukan untuk menjelaskan apa yang dimaksud
dengan fluktuasi ekonomi. Fluktuasi ekonomi terjadi karena adanya gerak naik turun
dalam factor-faktor yang menjadi determinan pendapatan nasional.
2. Simon Kuznets (1901 – 1985)
Berkat jasa Kuznets, Pengertian-pengertian pokok dalam kerangka teori Keynes
dapat diwujudkan secara kuantitatif Empiris. Hubungan antara pendapaan nasional,
konsumsi, tabungan, pengangguran, inflansi, dan harga-harga dapat dikaji dan diamati
menurut analisi kurun waktu ( Time series analysis). Dengan analisis time series, kita
dapat mmenghitung pertumbuhan ekonomi lebih eksak. Begitu juga denga analisis kurun
waktu, kita tdak hanya dapat mengetahui apa yang sedang atau sudah terjadi. Kita bahkan
bisa meramal, memperkirakan, dan sekaligus mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak
di inginkan terjadi pada masa-masa yang akan dating.
3. Jhon R Hicks (1904 - ,…)
Hicks telah berjasa dalam mengembangkan pemikiran-pemikiran Keynes. Salah satu
jasanya yang sangat besar adalah kemampuannya dalam merangkai teori-teori ekonomi
mikro kedalam kerangka ekonomi makro new Keynes melalui pendekatan matematika.
Hal ini dapat di ikuti dari salah satu karyanya : Value and Capital (1939). Dalam
tulisannya yang alain : Mr. Keynes dengan ajaran kaum klasik dengan sangat gemilang.
Karya ini tidak hanya mampu mengungkapkan kekuatan dan kelemahan system
Keynesian, tetapi juga memungkinkan kita untuk mempelajari teori-teori pra Keynesian
secara akurat.
Hicks Bersama – sama dengan Hansen Memperkenalkan analisis IS-LM. Analisis
ini kemungkinan menjdai sangat popular dikalangan mahasiswa yang mempelajari ilmu
ekonomi makro. Analisi IS-LM ini sangat bermanfaat dalam menjelaskan hubungan antara
berbagai dalam perekonomian. Dengan analisis IS-LM mahasiswa dapat secara lebih
mudah mengetahui bagaimana terjadinya kesemimbangan umum, baik dalam pasar
( Kurva IS ) maupun dalam pasar uang (Kurva LM). Dengan mengetahui hubungan antara
suatu variable denga variabel lainnya dan dimana posisi keseimbangan terjadi, para
praktisi akan lebih mudah dalam mengambil kebijaksanaan ekonomi makro.
4. Wassily Leontief (1906 -,…)
Leontief adalah pakar ekonomi kelahiran Rusia yang kemudian membelot ke
Amerika serikat. Leontief dinilai sangat berjasa dalam mengembangkan sebuah teori yang
kemudian tenyata menjadi sangat berguna untuk berbagai analisis ekonomi, yaitu analisis
input – output. Dengan mengunakan analisi input – output yang dikembangkan oleh

9
Leontief tersebut, kegiatan dan keterkaitan antara sektor-sektor ekonomi dalam tata
susunan ekonomi Masyarakat secara menyeluruh dapat dilihat lebih jelas.
Menurut Leontief, hubungan dan keterkaitan antara sektor dalam perekonomian
dapat digambarkan dalam suatu matriks. Matriks ini pada intinya berisi table-teble tentang
hasil (output) dari masing-masing sektor. Dengan dikembangkannya analisis input –
output oleh Leontief, saat ini para ahli ekonomi dapat secara lebih jelas melihat komposisi
dan keterkaitan sektor-sektor ekonomi secara keseluruhan. Analisis input – output bisa
diaplikasikan dalam semua system-sistem ekonomi, baik yang liberal, etatisme yang
menganut system ekonomi. Karena jasanya tersebut, Leontief menerima hadiah nobel
dalam bidang ekonomi tahun 1972.
5. Paul Samuelson (1915,-…)
Seperti halnya Hansen, Samuelson juga berjasa dalam menyebar luaskan. Di
samping itu, ia juga mengembangkan lebih jauh pemikiran – pemikiran Keynes. Dalam
hal ini jasanya sangat besar dalam melakukan kodifikasi pemikiran – pemikiran Keynes. Ia
pun melengkapinya dengan pemikiran – pemikiran baru yang lebih luas jangkauannya
dengan pendekatan matematika.
Dampak investasi terhadap perekonomian menjadi jauh lebih besar karena adanya
ekselerator. Prinsip ekselerator secara sederhana adalah perubahan dalam pendapatan
nasional akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam jumlah investasi. Perubahan
dalam investasi pada gilirannya akan menyebabkan bertambahnya pendapatan nasional
melalui proses ekselerasi, yang bersifat kumulatif. Interaksi antara multiplier dan
akselerator akan berdampak terhadap pendapatan nasional menjadi semakin berlipat
ganda.

2.4 Teori Gelombang Perusahaan

Kita mengetahui bahwa seandainya permintaan selalu seimbang dengan


penawaran, gelombang perusahaan atom fluktuasi dan siklus ekonomi tidak akan pernah
terjadi. Kalau pun terjadi, pasti akan segera mereda. Dalam perekonomian yang seimbang
gerak naik turun pendapatan nasional tidak akan terjadi. Dengan demikian, teori tentang
fluktuasi jelas tidak begitu diperlukan.
akar-pakar yang agak intensif membahas teori fluktuasi, termasuk pakar-pakar yang
cenderung anti dengan pandangan klasik, pakar-pakar itu antara lain, sismodi, Marx dan
veblen. Kontribusi Marx yang sangat penting bagi pemahaman tentang siklus ekonomi adalah
pernyataan tentang dua prinsip. Pertama, fluktuasi ekonomi melekat dalam sistem kapitalis,
sebab fluktuasi terjadi karena kekuatan-kekuatan yang ada dalam sistem ekonomi. Kedua
penyebab utama siklus ekonomi ditunjukkan dalam kekuatan kekuatan yang menentukan
pengeluaran investasi.
Beberapa faktor ekonomi heterodoks sebelumnya pernah memperingatkan bahwa
dalam sistem kapitalis malaikat suatu kekuatan yang akan membawa perekonomian pada
depresi. Akan tetapi, peringatan-peringatan mereka tidak begitu diacuhkan. Orang pun lebih
percaya pada hokum say', hingga terjadi depresi besar-besaran tahun 30-an.
Penyebab fluktuasi sebetulnya sangat banyak. Bagi kaum neo-keynesian, fluktuasi
ekonomi terjadi karena dua penyebab utama. Pertama, terjadinya perubahan-perubahan dalam
tingkat invetasi dan rendahnya tingkat konsumsi. Sebagai contoh, depresi besar-besaran tahun
30-an terjadi karena naik turunnya jumlah investasi dan pengeluaran konsumsi. Pendapat ini
banyak sedikitnya mirip dengan pandangan schumpeter, Wicksell dan Shithoff. Kedua,

10
fluktuasi terjadi, karena tidak adanya kerja di mekanisme koreksi yang mampu mendorong
perekonomian pada keseimbangan kesempatan kerja penuh (full employment equilibrium).
Penyebab utama ketidakseimbangan ini adalah kakunya harga-harga, terutama tingkat upah
dalam mekanisme penyesuaian. Karena perekonomian tidak selalu berada dalam posisi
keseimbangan, sering terjadi fluktuasi. Ketidak seimbangan perekonomian yang berkaitan
dengan pengangguran dan inflasi menyebabkan kaum Neo Keynes percaya perlunya
intervensi dari pemerintah sebagai langkah koreksi.

2.5 Teori Pertumbuhan Dan Pembangunan


Pakar pertama yang lebih serius dalam mengembangkan teori pertumbuhan adalah
schumpeter. Bagi schumpeter, pelaku utama pertumbuhan ekonomi adalah karena adanya
enterpreneur. Enterpreneur bukan hanya seorang pengusaha atau manajer, melainkan
seseorang yang menerima risiko yang mengintrodusiasi produk-produk dan teknologi baru
dalam Masyarakat.
Menurut Shumpeter pertumbuhan ekonomi akan berkembang pesat dalam
lingkungan masyarakat yang menghargai dan merangsang orang untuk menggali penemuan-
penemuan baru. Yang paling cocok untuk itu ialah lingkungan masyarakat yang menganut
Lissez faire, bukan dalam masyarakat sosialis atau komunis yang cenderung mematikan
kreativitas orang. Dalam masyarakat yang menganut mekanisme pasar, insiatif bagi penemuan
baru lebih tinggi dari insentif yang akan diterima oleh masyarakat sosialis.
Sebagaimana diketahui, negara-negara ingin cepat-cepat mengejar ketertinggalannya
dari negara-negara maju. Salah satu jalan pintas yang dipercaya bisa ditempuh ialah dengan
memacu pertumbuhan ekonomi dengan melaksanakan industrialisasi. Karena untuk
industrialisasi diperlukan dana yang tidak sedikit, banyak negara berkembang meminjam
modal dari negara-negara maju, berikut asisten sih Teh Nis untuk menyelenggarakan
pembangunan. Di pihak lain negara-negara maju sendiri waktu itu tidak begitu keberatan
meminjamkan dana untuk membantu negara-negara berkembang. Oleh Amerika Serikat,
Penyaluran dana untuk negara-negara berkembang diatur lewat Marshall Plan. Dahulu
program ini berhasil memperbaiki perekonomian negara Eropa setelah perang dunia ke dua.
Dengan program yang sama diharapkan juga berhasil memperbaiki status perekonomian
negara-negara berkembang.
Dengan bantuan dana dan tenaga teknis negara-negara berkembang mulai
memperbaiki keadaan ekonominya. Banyak pakar yang meyakini bahwa negara-negara
berkembang bisa maju dengan melalui beberapa tahap pembangunan ekonomi sesuai dengan
teori-teori perencanaan pembangunan. Salah satu teori pembangunan yang paling terkenal
dari Walt Withman Rostow dalam bukunya The stages of economic growth :A Non -
Communist Manifesto (1960). Rostow mengatakan bahwa negara-negara berkembang yang
ingin maju harus melalui tahap-tahap pembangunan sebagai berikut:

1. Tahap tradisional statis


Tahap ini dicirikan oleh keadaan iptek yang masih sangat rendah dan belum begitu
berpengaruh terhadap kehidupan. Perekonomian pun masih didominasi sektor pertanian
pedesaan. struktur sosial politik juga masih bersifat kaku.

2. Tahap transisi (Pra take- Off)


Para tahap ini iptek mulai berkembang, produktivitas semakin meningkat dan industri semakin
berkembang. Tenaga kerja beralih dari sektor pertanian ke sektor industri, pertumbuhan
tinggi, kaum pedagang bermunculan, dan struktur sosial politik semakin membaik.

11
3. Tahap lepas landas
Tahap ini dicirikan oleh keadaan suatu hambatan-hambatan sosial politik yang umumnya
dapat diatasi, tingkat kebudayaan dan IPTEK semakin maju, investasi dan pertumbuhan tetap
tinggi, dan mulai terjadi ekspansi perdagangan ke luar negeri.
4. Tahap dewasa ( Maturing stage)
Dalam tahap ini masyarakat semakin dewasa, dapat menggunakan iptek sepenuhnya, terjadi
perubahan komposisi angkatan kerja, di mana jumlah tenaga kerja yang Skilled lebih banyak
dari yang auskilled, serikat-serikat dagang & gerakan-gerakan buruh semakin maju dan
berperan, pendapatan perkapita tinggi.

5. Tahap konsumsi massa ( Mass Consumption)


Tapi merupakan Tahap terakhir. Masyarakat hidup serba kecukupan, kehidupan dirasakan
aman tentram, dari pertumbuhan penduduk akan semakin rendah.

Secara keseluruhan, proses sebagai mana yang dijelaskan Rostow hanya bisa berlangsung
jika dipenuhi beberapa kondisi, antara lain: pemerintah yang stabil, adanya perbaikan dalam
tingkat pendidikan, adanya sekelompok inovator dan wiraswasta yang mampu memanfaatkan
tabungan masyarakat dan mengembangkan perdagangan. Yang penting adalah usaha agar
tabungan dan investasi dapat ditingkatkan sehingga mencapai 10% dari pendapatan nasional.
Selain itu, secara implisit Rostow menyebutkan bahwa untuk dapat maju diperlukan reformasi
sosial. Untuk itu negara-negara berkembang dapat mencontoh langkah-langkah yang
dilakukan oleh negara maju seperti Amerika Serikat.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Penerus ajaran keynesian yang tergolong neo Keynesian sering diserahkan menjadi
Keynesian. Mereka banyak berjasa dalam mengembangkan teori-teori yang berhubungan
dengan usaha menjaga stabilitas perekonomian. Teori-teori tersebut menerangkan dan
mengantisipasi fluktuasi ekonomi (bussiness cycle) dan teori-teori yang berhubungan dengan
pertumbuhan dan pendapatan.
Pandangan-pandangan mereka disebut Keynesian karena ciri-ciri mereka diturunkan
dari teori determinasi pendapatan Keynes. Disebut Neo Karina teori-teori Keynes tersebut
sudah banyak diperbarui berdasarkan penelitian-penelitian empiris yang lebih baru. Kelompok
kedua yang disebut pasca keynesian atau post Keynesian adalah sekumpulan ahli ekonomi.
Sekumpulan ahli itu menyatakan berbagai Pandangan tentang ekonomi makro modern.
Pemikiran-pemikiran ekonomi mereka berakar dari pemikiran pemikiran Keynes, namun
sudah berkembang lebih jauh.

3.2 SARAN

13
1.2 DAFTAR PUSTAKA

wikipediaindonesia. (2021). keynesian baru. ekonomi keynesian baru,


https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Keynesian_Baru#:~:text=Teori%20siklus
%20Keynesian%20baru%20merupakan,tingkat%20upah%20terjadi%20secara
%20perlahan.

14

Anda mungkin juga menyukai