Ferawati 221010504801
Rahmad Saleh Parinduri 221010504813
Reza Zuhendra 221010504682
Riski Haikal 221010501895
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul " KEBIJAKAN MAKRO
PERSPEKTIF NEW KEYNESIAN "
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar dapat memahami dan membuat
makalah dengan benar. Pada kali ini izinkanlah saya selaku penulis untuk mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Jamaludin S.E.I.,M.Ec. Sebagai pengampu dan sebagai dosen Bahasa Indonesia
2. Teman-teman saya yang telah membantu untuk menyusun makalah ini agar lebih
tersusun
3. Dan para pembuat dokumen yang membantu saya mencari tau lebih dalam lagi tentang
materi yang saya bahas pada makalah ini
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari banyak kekurangan dan masih jauh sekali
dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun senantiasa diharapkan
demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap makalah ini mampu memberikan
pengetahuan tentang pentingnya keseimbangan pengganda dan siklus usaha.
Riski Haikal (Tulis nama sendiri) (Tulis nama sendiri) (Tulis nama sendiri)
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................
BAB I...................................................................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................
1.3 TUJUAN PENULISAN.....................................................................................................................
BAB II..................................................................................................................................................
2.1 PENGERTIAN DAN PENJELASAN TEORI NEW KEYNESIAN.............................................................
2.2......................................................................................................................................................
2.3......................................................................................................................................................
2.4......................................................................................................................................................
2.5......................................................................................................................................................
BAB III.................................................................................................................................................
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................................
3.2 SARAN……………………………………………………………………………………………………………………9
4.1 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 TUJUAN PENULISAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
Teori siklus Keynesian baru merupakan teori yang menjelaskan bahwa tingkat
upah yang diterima oleh tenaga kerja pada masa sekarang dipengaruhi oleh negosiasi
upah pada masa lalu. Dalam prosesnya, perubahan tingkat upah terjadi secara
perlahan. Tingkat upah pada masa sekarang dan ketersediaan agregat jangka pendek
merupakan akibat dari ekspektasi ekonomi secara rasional pada masa lalu. Perubahan
upah dalam masa yang singkat merupakan akibat dari selisih antara penawaran dan
permintaan agregat.
6
pemerintah. Kebijakan fiskal dalam penerimaan pemerintah dianggap sebagai suatu cara
untuk mengatur mobilisasi dana domestik, dengan instrument utamanya perpajakan. Di
negara sedang berkembang seperti Indonesia, kebijakan moneter dan kebijakan luar negeri
belum berjalan seperti yang diharapkan. Dengan demikian, peranan kebijakan fiskal dalam
bidang perekonomian menjandi semakin penting.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk
mengendalikan atau mengarahkan perekonomian pada saat kondisi yang lebih baik.
Caranya yaitu mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini dilakukan
oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh
oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan
pembangunan.
Kebijakan pemerintah ini ditujukan unuk mempengaruhi jalan atau proses kehidupan
ekonomi masyarakat melalu Anggaran Belanja Negara atau APBN. Dari semua unsur
APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran dan Negara dan pajak yang dapat
diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiskal. Contoh kebijakan fiskal adalah apabila
perekonomian nasional mengalami inflasi, pemerintah dapat mengurangi kelebihan
permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak
agar tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran.
Kebijakan fiskal berbeda dengankebijakan moneter, yang bertujuan men- stabilkan
perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlahuangyang beredar.
Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Dari sisi pajak jelas jika
mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan
maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat
meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli
masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.Perubahan tingkat dan
komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel
berikut:
a. Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
b. Pola persebaran sumber daya
c. Distribusi pendapatan
Dengan kebijaksanaan fiskalnya pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya
perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti keadaan dimana
banyak pengangguran, inflasi, neraca pembayaran internasional yang terus menerus
defisit dan sebagainya.
Ada analisis yang dipakai dalam kebijakan fiskal, yaitu:
a. Analisis kebijaksanaan fiskal dalam sistem perpajakan yang sederhana. Dengan
adanya tindakan fiskal pemerintah, pengeluaran masyarakat untuk konsumsi tidak lagi
secara langsung ditentukan oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional, akan tetapi
oleh tinggi rendahnya pendapatan yang siap untuk di belanjakan atau disposable
income.
b. Analisis kebijaksanaan fiskal dalam system perpajakan yang Built-in Flexible. Yang
dimaksud dengan system perpajakan yang built-in flexible adalah system pemungutan
pajak pendapatan, maksudnya adalah untuk meratakan distribusi pendapatan agar tidak
terjadi ketegangan – ketegangan social. Dikatakan flexible karena mengikuti
pendapatan, apabila pendapatan besar maka jumlah pajak yang di bayar besar dan
begitu sebaliknya.
7
Kebijakan fiskal memiliki beberapa konsep, adapun konsepnya adalah
sebagai berikut:
a. Kebijakan fiskal : perubahan-perubahan pada belanja atau penerimaan pajak
pemerintah pusat yang dimaksudkan untk mencapai penggunaan tenaga kerja- penu,
stabilitas harga, dan laju pertumbuhan ekonomi yang pantas.
b. Kebijakan Fiskal Ekspansioner : peningkatan belanja pemerintah dan/atau penurunan
pajak yang dirancang untuk meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian.
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan produk domestik bruto dan
menurunkan angka pengangguran.
c. Kebijakan Fiskal Kontraksioner : Pengurangan belanja pemerintah dan/atau
peningkatan pajak yang dirancang untuk menurunkan permintaan agregat dalam
perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengontrol inflasi.
d. Efek Pengganda : dalam ilmu ekonomi, peningkatan belanja oleh konsumen,
perusahaan atau pemerintah akan menjadi pendapatan bagi pihak-pihak lain. Ketika
orang ini membelanjakan pendapatkannya, belanja tersebut menjadi pendapatan bagi
orang lain dan seterusnya, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan produksi
dalam suatu perekonomian. Efek pengganda dapat juga berdampak sebaliknya ketika
belanja mengalami penurunan.
2. Kebijakan Moneter
Menurut buku jurnal Instrumen Kebijakan Makroekonomi dalam Memengaruhi
Output oleh Yunisvita, kebijakan ekonomi moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan internal dan eksternal negara demi mencapai stabilitas ekonomi.
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung.
Kebijakan moneter langsung merupakan kebijakan yang dilakukan dengan campur tangan
pemerintah dalam hal peredaran uang atau kredit perbankan.
Sedangkan kebijakan moneter tidak langsung adalah kebijakan yang dilakukan oleh
bank sentral dengan cara memengaruhi kemampuan bank umum dalam memberikan
kredit.
8
2.3 Tokoh-Tokoh New Keynesian
Tokoh-tokoh ekonomi pendukung ajaran neo-keynes, baik yang golongan Keynes
maupun pasca – Keynes yang dianggap paling penting adalah Alin Hansen, Simon Kuznets,
Jhon R. Hicks, Wassily Leontief, dan Paul Samuelson.
1. Alvin Hansen (1887 – 1975)
Adalah pakar ekonomi lulusan Harvard University yang paling mengangumi karya-
karya Keynes. Ia pun banyak menulis karya ilmiah, dalam hal ada tiga buku Hansen yng
paling menonjol. Pertama, Fiscal policy and bussines cycle (1941), kedua, Bussines cycle
National Income (1951), dan ketiga A Guide to Keynes (1953).
Buku pertama dan kedua lebih banyak dutujukan untuk menjelaskan apa yang dimaksud
dengan fluktuasi ekonomi. Fluktuasi ekonomi terjadi karena adanya gerak naik turun
dalam factor-faktor yang menjadi determinan pendapatan nasional.
2. Simon Kuznets (1901 – 1985)
Berkat jasa Kuznets, Pengertian-pengertian pokok dalam kerangka teori Keynes
dapat diwujudkan secara kuantitatif Empiris. Hubungan antara pendapaan nasional,
konsumsi, tabungan, pengangguran, inflansi, dan harga-harga dapat dikaji dan diamati
menurut analisi kurun waktu ( Time series analysis). Dengan analisis time series, kita
dapat mmenghitung pertumbuhan ekonomi lebih eksak. Begitu juga denga analisis kurun
waktu, kita tdak hanya dapat mengetahui apa yang sedang atau sudah terjadi. Kita bahkan
bisa meramal, memperkirakan, dan sekaligus mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak
di inginkan terjadi pada masa-masa yang akan dating.
3. Jhon R Hicks (1904 - ,…)
Hicks telah berjasa dalam mengembangkan pemikiran-pemikiran Keynes. Salah satu
jasanya yang sangat besar adalah kemampuannya dalam merangkai teori-teori ekonomi
mikro kedalam kerangka ekonomi makro new Keynes melalui pendekatan matematika.
Hal ini dapat di ikuti dari salah satu karyanya : Value and Capital (1939). Dalam
tulisannya yang alain : Mr. Keynes dengan ajaran kaum klasik dengan sangat gemilang.
Karya ini tidak hanya mampu mengungkapkan kekuatan dan kelemahan system
Keynesian, tetapi juga memungkinkan kita untuk mempelajari teori-teori pra Keynesian
secara akurat.
Hicks Bersama – sama dengan Hansen Memperkenalkan analisis IS-LM. Analisis
ini kemungkinan menjdai sangat popular dikalangan mahasiswa yang mempelajari ilmu
ekonomi makro. Analisi IS-LM ini sangat bermanfaat dalam menjelaskan hubungan antara
berbagai dalam perekonomian. Dengan analisis IS-LM mahasiswa dapat secara lebih
mudah mengetahui bagaimana terjadinya kesemimbangan umum, baik dalam pasar
( Kurva IS ) maupun dalam pasar uang (Kurva LM). Dengan mengetahui hubungan antara
suatu variable denga variabel lainnya dan dimana posisi keseimbangan terjadi, para
praktisi akan lebih mudah dalam mengambil kebijaksanaan ekonomi makro.
4. Wassily Leontief (1906 -,…)
Leontief adalah pakar ekonomi kelahiran Rusia yang kemudian membelot ke
Amerika serikat. Leontief dinilai sangat berjasa dalam mengembangkan sebuah teori yang
kemudian tenyata menjadi sangat berguna untuk berbagai analisis ekonomi, yaitu analisis
input – output. Dengan mengunakan analisi input – output yang dikembangkan oleh
9
Leontief tersebut, kegiatan dan keterkaitan antara sektor-sektor ekonomi dalam tata
susunan ekonomi Masyarakat secara menyeluruh dapat dilihat lebih jelas.
Menurut Leontief, hubungan dan keterkaitan antara sektor dalam perekonomian
dapat digambarkan dalam suatu matriks. Matriks ini pada intinya berisi table-teble tentang
hasil (output) dari masing-masing sektor. Dengan dikembangkannya analisis input –
output oleh Leontief, saat ini para ahli ekonomi dapat secara lebih jelas melihat komposisi
dan keterkaitan sektor-sektor ekonomi secara keseluruhan. Analisis input – output bisa
diaplikasikan dalam semua system-sistem ekonomi, baik yang liberal, etatisme yang
menganut system ekonomi. Karena jasanya tersebut, Leontief menerima hadiah nobel
dalam bidang ekonomi tahun 1972.
5. Paul Samuelson (1915,-…)
Seperti halnya Hansen, Samuelson juga berjasa dalam menyebar luaskan. Di
samping itu, ia juga mengembangkan lebih jauh pemikiran – pemikiran Keynes. Dalam
hal ini jasanya sangat besar dalam melakukan kodifikasi pemikiran – pemikiran Keynes. Ia
pun melengkapinya dengan pemikiran – pemikiran baru yang lebih luas jangkauannya
dengan pendekatan matematika.
Dampak investasi terhadap perekonomian menjadi jauh lebih besar karena adanya
ekselerator. Prinsip ekselerator secara sederhana adalah perubahan dalam pendapatan
nasional akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam jumlah investasi. Perubahan
dalam investasi pada gilirannya akan menyebabkan bertambahnya pendapatan nasional
melalui proses ekselerasi, yang bersifat kumulatif. Interaksi antara multiplier dan
akselerator akan berdampak terhadap pendapatan nasional menjadi semakin berlipat
ganda.
10
fluktuasi terjadi, karena tidak adanya kerja di mekanisme koreksi yang mampu mendorong
perekonomian pada keseimbangan kesempatan kerja penuh (full employment equilibrium).
Penyebab utama ketidakseimbangan ini adalah kakunya harga-harga, terutama tingkat upah
dalam mekanisme penyesuaian. Karena perekonomian tidak selalu berada dalam posisi
keseimbangan, sering terjadi fluktuasi. Ketidak seimbangan perekonomian yang berkaitan
dengan pengangguran dan inflasi menyebabkan kaum Neo Keynes percaya perlunya
intervensi dari pemerintah sebagai langkah koreksi.
11
3. Tahap lepas landas
Tahap ini dicirikan oleh keadaan suatu hambatan-hambatan sosial politik yang umumnya
dapat diatasi, tingkat kebudayaan dan IPTEK semakin maju, investasi dan pertumbuhan tetap
tinggi, dan mulai terjadi ekspansi perdagangan ke luar negeri.
4. Tahap dewasa ( Maturing stage)
Dalam tahap ini masyarakat semakin dewasa, dapat menggunakan iptek sepenuhnya, terjadi
perubahan komposisi angkatan kerja, di mana jumlah tenaga kerja yang Skilled lebih banyak
dari yang auskilled, serikat-serikat dagang & gerakan-gerakan buruh semakin maju dan
berperan, pendapatan perkapita tinggi.
Secara keseluruhan, proses sebagai mana yang dijelaskan Rostow hanya bisa berlangsung
jika dipenuhi beberapa kondisi, antara lain: pemerintah yang stabil, adanya perbaikan dalam
tingkat pendidikan, adanya sekelompok inovator dan wiraswasta yang mampu memanfaatkan
tabungan masyarakat dan mengembangkan perdagangan. Yang penting adalah usaha agar
tabungan dan investasi dapat ditingkatkan sehingga mencapai 10% dari pendapatan nasional.
Selain itu, secara implisit Rostow menyebutkan bahwa untuk dapat maju diperlukan reformasi
sosial. Untuk itu negara-negara berkembang dapat mencontoh langkah-langkah yang
dilakukan oleh negara maju seperti Amerika Serikat.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penerus ajaran keynesian yang tergolong neo Keynesian sering diserahkan menjadi
Keynesian. Mereka banyak berjasa dalam mengembangkan teori-teori yang berhubungan
dengan usaha menjaga stabilitas perekonomian. Teori-teori tersebut menerangkan dan
mengantisipasi fluktuasi ekonomi (bussiness cycle) dan teori-teori yang berhubungan dengan
pertumbuhan dan pendapatan.
Pandangan-pandangan mereka disebut Keynesian karena ciri-ciri mereka diturunkan
dari teori determinasi pendapatan Keynes. Disebut Neo Karina teori-teori Keynes tersebut
sudah banyak diperbarui berdasarkan penelitian-penelitian empiris yang lebih baru. Kelompok
kedua yang disebut pasca keynesian atau post Keynesian adalah sekumpulan ahli ekonomi.
Sekumpulan ahli itu menyatakan berbagai Pandangan tentang ekonomi makro modern.
Pemikiran-pemikiran ekonomi mereka berakar dari pemikiran pemikiran Keynes, namun
sudah berkembang lebih jauh.
3.2 SARAN
13
1.2 DAFTAR PUSTAKA
14