Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

STATISTIK DESKRIPTIF TENTANG PENYEBARAN: KOEFISIEN


VARIASI, DECILE, KUARTIL, PERSENTIL

Disusun Oleh :
Nama : Yenni Kristiwati Saragih
Nim : 042020023

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK JALUR TRANSFER


STIKes Santa Elisabeth Medan
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Statistik memegang peran penting dalam penelitian, baik dalam penyusunan model,
perumusan hipotesa dalam pengembangan alat dan instrumen pengumpulan data, dalam
penyusunan desain penelitian, dalam penentuan sampel dan dalam analisa data. Dalam bayak
hal ,pengolahan dan analisa data tidak luput dari penerapan tehnik dan metode statistik
tertentu, yang mana kehadiranya dapat memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan
hubungan-hubungan yang terjadi, Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk memgetahui
apakah hu bungan kualitas antara dua atau lebih variabel benar-benar terkait secara benar
dalam suatu kualitas empiris atau hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan
saja.
Di dalam statistik deskriptif kita selalu mengusahakan agar data dapat disajikan dalam
bentuk yang lebih berguna, lebih mudah dipahami dan lebih cepat dimengerti. Jika data yang
ada hanya sedikit, kita tidak mengalami kesulitan untuk membaca dan mengerti angka-angka
itu, tetapi apabila data yang tersedia banyak sekali jumlahnya, maka untuk mengerti data
tersebut kita akan mengalami kesulitan. Untuk memudahkannya data harus disusun secara
sistematis atau teratur kedalam tabel distribusi frekuensi.
Ukuran statistika adalah bilangan yang diperoleh dari sekumpulan data statistik melalui
proses sistimatik tertentu. Digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang
sekumpulan data mengenai sesuatu hal, baik mengenai sampel atau popuasi, selain daripada
data itu disajikan dalam table dan diagram, masih diperlukan ukuran-ukuran yang merupakan
wakil kumpulan data tersebut.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui statistik deskriptif tentang penyebaran: koefisien variasi, decile,
kuartil, persentil
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Statistika


Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang
disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan atau berkaitan
dengan suatu masalah tertentu. Menurut Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA. (2015) menjelaskan
bahwa statistik adalah cara untu mengolah data dan menarik kesimpulan-kesimpulan yang
teliti dan keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan data.
Sedangkan Statistika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Atau dengan kata lain, statistika
menjadi semacam alat dalam melakukan suatu riset empiris. Dalam menganalisis data, para
ilmuwan menggambarkan persepsinya tentang suatu fenomena. Deskripsi yang sudah stabil
tentang suatu fenomena seringkali mampu menjelaskan suatu teori. (Walaupun demikian,
orang dapat saja berargumentasi bahwa ilmu biasanya menggambarkan bagaimana sesuatu
itu terjadi, bukannya mengapa). Penemuan teori baru merupakan suatu proses kreatif yang
didapat dengan cara mereka ulang informasi pada teori yang telah ada atau mengesktrak
informasi yang diperoleh dari dunia nyata. Pendekatan awal yang umumnya digunakan untuk
menjelaskan suatu fenomena adalah statistika deskriptif.
Ada dua macam statistika yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika
deskriptif berkenaan dengan deskripsi data misal dari menghitung rata-rata dan varians dari
data mentah, mendeksripsikan menggunakan tabel – tabel atau grafik sehingga data mentah
lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu
misal melakukan pengujian hipotesis melakukan prediksi observasi masa depan atau
membuat model regresi.

2.2 Statistika Deskriptif


Statistika deskriptif disebut pula statistika deduktif, merupakan bagian dari statistika
yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami.
Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan
keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain,
statistika deskriptif hanya berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Berikut ini
contoh-contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistika deskriptif ;
a. Sekurang-kurangnya 10 % dari semua kabakaran di sebuah kota tertentu yang
dilaporkan setiap tahun yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan sengaja yang tidak
bertanggung jawab.
b. Sebanyak 50 % diantara semua pasien yang menerima suntikan obat, ternyata
kemudian menderita efek samping obat itu.
Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditunjukkan pada
kumpulan data yang ada didasarkan atas ruang lingkup bahasanya, statistika deskriptif
mencukup hal berikut :

1. Penyajian data dalam bentuk table, seperti : table tunggal , tabel kontigensi, maupun
tabel distribusi, frekuensi;
2. Penyajian data bentuk grafik seperti : diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran,
diagram pencar, diagram peta (kartogram), diagram symbol (pictogram), maupun
diagram yang disajikan dari tabel distribusi frekuensi,yaitu : histogram, polygon
frekuensi, dan ogiver.
3. Ukuran nilai pusat dan letak,seperti : perata, median, modus, varian, simpangan baku,
kuartil, desil, persentil, dan sebaginya ;
4. Ukuran despersi atas simpangan, seperti :jangkauan atau rentang, rataan simpangan,
variansi, simpangan baku, dan sebagainya ;
5. Model distribusi data, yaitu : kemencengan dan keruncingan kurva distribusi.
6. Angka indeks
7. Time series/ deret waktu /data berkala.
2.3 Penyebaran: Koefisien Variasi, Decile, Kuartil, Persentil
1. Kuartil (Q)
Kuartil dilambangkan dengan Q. Nilai kuartil merupakan nilai dari sekumpulan data
yang dibagi menjadi empat bagian yang sama, dan yang membagi data tersebut
dinamakan kuartil. Selain itu juga terdapat pengertian lainnya yang menyebutkan kuartil
merupakan nilai atau angka yang membagi data terkecil sampai data terbesar atau
sebaliknya dari data terbesar sampai data terkecil.
Ada tiga buah kuartil, yakni kuatil pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga yang
masing-masing disingkat dengan Q1,Q2, dan Q3. Pemberian nama ini dimulai dari nilai
kuartil paling kecil.
1) Kuartil Pertama (Q1)
Atau kuartil Bawah merupakan posisi data 25% dari seluruh distribusi.
2) Kuartil Kedua (Q2)
Atau Kuartil Tengah merupakan posisi data 50% atau ditengah– tengah disebut
juga Median.
3) Kuartil Ketiga (Q3)
4) Atau Kuartil Atas merupakan posisi data 75% dari seluruh distribusi.

X min                          Q1                         Q2                         Q3                         Xmax


Posisi Letak Q1, Q2,, Q3

Untuk menentukan nilai kuartil dapat dilakukan dengan dua kategori yaitu :

a. Kuartil Data Tunggal


Untuk menentukan nilai kuartil yang belum dikelompokkan (data tunggal) memiliki
beberapa langkah-langkah, yaitu sebagai berikut:
1) Menyusun data, dengan mengurutkan data dimulai dari yang terkecil sampai yang
terbesar
2) Menetukan nilai kuartil dengan menggunakan rumus:
Keterangan :

i= Kuartil ke-i
n = Jumlah pengamatan/banyaknya data
i(n+1)
Letak Qi =
4
b. Kuartil Data Berkelompok
Bahwa mencari kuartil data kelompok haruslah dibuat susunan distribusi frekuensi
terlebih dahulu, dalam hal ini semata-mata untuk mempermudah perhitungan.
Untuk mencari kuartil data berkelompok menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :
i. n Qi = kuartil ke-i
Qi
¿ Tb+ p( 4
−Fk
f ) Tb = tepi bawah kelas kuartil
p = panjang kelas
n = banyaknya data
Fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
f = frekuensi kelas kuartil

2. Desil (D)
Desil dilambangkan dengan D. Desil merupakan  ukuran letak yang membagi data
yang sudah diurutkan dari terkecil hingga terbesar menjadi sepuluh bagian sama banyak.
Jadi masing-masing bagian memiliki 10 % data keseluruhan dan memiliki 9 nilai desil
(D1,D2,D3,….D9). Hal ini diperkuat oleh Riduwan  pada bukunya yang menyatakan desil (D)
ialah nilai atau angka yang membagi data yang menjadi 10 bagian yang sama, setelah
disusun dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya. Untuk menentukan nilai desil
dapat dilakukan dengan 2(dua) kategori yaitu:

a) Desil Data Tunggal


Langkah-langkah untuk menentukan nilai desil data tunggal,yaitu :
(1) Menyusun data, dengan mengurutkan dari data yang terkecil hingga data terbesar.
(2) Menentukan letak desil yang diminta dengan menggunakan rumus:

Keterangan :
i+(n+1) Di = desil ke-
Di = 4 n = jumlah data
I = urutan desil

b) Desil Data Berkelompok


Mencari desil  dalam bentuk data berkelompok terlebih dahulu dengan adanya
tabel distribusi frekuensi. Hal ini juga disampaikan oleh Riduwan yang menyebutkan
bahwa mencari desil data berkelompok haruslah dibuat susunan dristribusi frekuensi
terlebih dahulu, dalam hal ini semata-mata untuk mempermudah perhitungan. Langkah-
langkah pembuatan tabel distribusi frekuensi , yaitu:
1)   Menyusun data dari yang terkecil sampai yang terbesar
2)   Menghitung rentang (range)
3)   Jumlah kelas
4)   Dan panjang kelas intervalnya.
Setelah tabel distribusi frekuensi terbentuk, maka dilanjutkan dengan mencari nilai desil
dengan rumus), seperti berikut:
Mencari nilai desil dengan rumus seperti berikut:

Keteragan:
b = Tepi bawah interval kelas Dsi (b = batas bawah - 0,5) 
p = Panjang kelas intervali 
i= letak Dsi
n = Banyak data
Fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Dsi
f = Frekuensi pada kelas Dsi

3. Presentil (P)

Persentil (P) ialah nilai yang membagi data menjadi 100 bagian yang sama.
Setelah disusun dari angka terkecil sampai ke yang terbesar. Harga persentil ada 99 bagian
yaitu P1, P2, P3, ......., P99. Penjelasan lain juga disampaikan oleh Andi pada bukunya yang
menyatakan nilai persentil merupakan nilai yang sekumpulan data yang dibagi menjadi
seratus bagian yang sama, dan yang membagi data tersebut dinamakan persentil. Untuk
menentukan nilai-nilai persentil tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu data yang belum
dikelompokkan (data tunggal) dan data yang sudah dikelompokkan (data kelompok).
1) Presentil Data Tunggal
Untuk menentukan  nilai persentil yang belum dikelompokkan (data tunggal), memiliki
beberapa langkah-langkah, yaitu:
1) Langkah pertama menyusun data, dengan mengurutkan data dimulai dari yang
terkecil sampai yang terbesar.
2)  Menentukan letak persentil yang diminta dengan menggunakan rumus:

Keterangan:
i(n+1)
2) Presentil Data Kelompok
P=i 100 Pi  = persentil ke –
Mencari persentil dalam bentuk
n  =  data berkelompok
jumlah data terlebih dahulu dengan adanya
i   =  disampaikan
tabel distribusi frekuensi. Hal ini juga urutan persentiloleh Riduwan pada bukunya yang

menyebutkan bahwa mencari persentil data berkelompok haruslah dibuat susunan


dristribusi frekuensi terlebih dahulu, dalam hal ini semata-mata untuk mempermudah
perhitungan. Langkah-langkah pembuatan tabel distribusi frekuensi ,yaitu:
1)   Menyusun data dari yang terkecil sampai yang terbesar
2)   Menghitung rentang (range)
3)   Jumlah kelas
4)   Dan panjang kelas intervalnya.

Setelah tabel distribusi terbentuk, maka dilanjutkan dengan mencari nilai persetil
dengan rumus,seperti berikut:

Keterangan :
b = Tepi bawah interval kelas Psi ( b = batas bawah - 0,5)
p  = Panjang kelas interval
i   = letak Psi
n    = Banyak data
Fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Psi
f     = Frekuensi pada kelas Psi 
DAFTAR PUSTAKA

Andi. 2007. Statistika “Data Kajian Deskriftif, Inferensi, dan Non Parametrik”. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Riduawan. 2009. Pengantar statistika sosial. Bandung: Alfabeta.
Akdon dan Riduwan . 2013. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta
Hasan, M. Iqbal. 2011. Pokok-Pokok Materi Statistika I (Statistika Deskriptif). Jakarta :PT
Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai