Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

RESUME MOTIVASI KERJA

Dosen Pengampu: Prof. Jumiati Sasmita, S.E., M.Si., Ph.D.

Disusun Oleh:

AGUNG BUDI SAPUTRA 2210247908

HERLIAN TEGAS JS 2210247913

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS PASCASARJANA EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT telah memberi karunia, rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis diberi kesempatan juga kemampuan untuk menyelesaikan

penulisan Makalah ini untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Sumber

Daya Manusia

Sholawat dan juga salam tidak lupa tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW dan selaku ummat Islam semoga kita dapat menjalankan setiap sunnah Rasul

Tugas ini dibuat untuk melengkapi tugas kuliah wajib, Program Studi Magister

Manajemen Fakultas Pascasarjana Ekonomi Dan Bisnis Universitas Riau.

.
Pekanbaru, 23 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .. ............................................................................. ii

DAFTAR ISI . ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN . ...................................................................... 1

A. Latar Belakang . ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah. ............................................................................ 2

C. Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN. ........................................................................... 3

A. Pengertian Motivasi .......................................................................... 3

B. Pendekatan-Pendekatan..................................................................... 3

C. Tujuan Motivasi ................................................................................ 5

D. Proses Motivasi ................................................................................. 7

BAB III PENUTUP .................................................................................... 9

A. Kesimpulan ....................................................................................... 9

B. Saran.................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan yaitu dengan

meningkatkan motivasi kerja, Pemberian motivasi kerja kepada karyawan merupakan

salah satu pendeketan untuk menumbuhkan semangat kerja karyawan di dalam

bekerja. Karena motivasi merupakan dorongan dalam diri atau suatu kondisi yang

menjadikan diri karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai yang diharapkan.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja dapat dipengaruhi oleh

motivasi kerja.. Untuk menciptakan kinerja karyawan agar berjalan dengan baik, hal

tersebut tidak hanya di dorong dengan memberikan motivasi saja tetapi dengan

adanya efikasi diri yang tinggi pada diri karyawan. Efikasi diri bisa diartikan sebagai

kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang meliputi keinginan serta keyakinan

seseorang tersebut untuk dapat mengerjakan sesuatu dengan baik.

Bandura dalam Ghufron dan Rini (2017) mengemukakan bahwa efikasi diri

adalah keyakinan individu mengenai kemampuan diri nya dalam melakukan tugas

atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu. efikasi diri adalah

keyakinan individu mengenai kemampuan diri nya dalam melakukan tugas atau

tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu.Seorang karyawan yang

bekerja pada suatu perusahaan sebaiknya selalu mempunyai keinginan untuk

berusaha dengan lebih giat dan tekun untuk menghasilkan kinerja yang berkualitas

(Mukrodi, 2018).

1
Jika seorang karyawan selalu yakin akan kemampuan yang ada pada dirinya

berarti efikasi diri pada karyawan itu tinggi dan tentunya kinerja karyawan itu baik.

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana motivasi

kinerja pada karyawan.

C. Tujuan

Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana motivasi kerja

pada karyawan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan

kerja seseorang agar mau bekerja sama, efektif dan integrasi dengan segala daya

upayanya untuk mencapai kepuasan titik pentingnya motivasi karena motivasi adalah

hal yang menyebabkan, menyalurkan, mendukung, perilaku manusia supaya mau

bekerja dengan giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal (Ardian, 2019)

Motivasi sebagai proses psikogis dalam diri seseorang dipengaruhi oleh

faktor intern dan ekstern yang berasal dari karyawan (Sutrisno, 2009).

1) Faktor Intern Faktor Intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi

pada seseorang antara lain keinginan untuk dapat hidup, keinginan untuk

dapat memiliki, keinginan untuk memperoleh penghargaan, keinginan untuk

memperoleh pengakuan, dan keinginan untuk berkuasa.

2) Faktor Ekstern Faktor-faktor ekstern itu adalah kondisi lingkungan kerja,


kompensasi yang memadai, supervisi yang baik, adanya jaminan pekerjaan,

status dan tanggung jawab dan peraturan yang fleksibel

B. Pendekatan-Pendekatan Motivasi

Terdapat bermacam-macam pendekatan motivasi titik motivasi dapat dipandang

menjadi empat pendekatan antara lain:

3
1. Pendekatan tradisional pertama kali dikemukakan oleh frederich Taylor dari

manajemen ilmiah titik pada pendekatan ini, manajer menentukan cara yang

paling efisien untuk pekerjaan berulang dan memotivasi karyawan dengan

sistem insentif upah sebagai banyak yang dihasilkan makan semakin besar upah

yang diterima. Dengan menggunakan insentif manager dapat memotivasi

bawahannya titik makin banyak yang diproduksi maka makin besar pula

penghasilan yang mereka peroleh. Dalam banyak situasi pendekatan ini sangat

efektif.

2. Pendekatan hubungan manusia (human relation model) selalu dikaitkan dengan

pendapatan Elton mayo. Mayo menemukan bahwa kebosanan dan pengulangan

berbagai tugas merupakan faktor yang dapat menurunkan motivasi, sedangkan

kontak sosial membantu dalam menciptakan dan mempertahankan motivasi.

Sebagai kesimpulan dari pendekatan ini manajer dapat memotivasi karyawan

dengan memberikan kebutuhan sosial serta dengan membuat mereka merasa

berguna dan lebih penting.

3. Pendekatan sumber daya manusia para pencetus teori lainnya seperti MC

groger dan ahli-ahli lain melontarkan kritik kepada model hubungan manusia

dengan mengatakan konsep tersebut hanya merupakan pendekatan yang lebih

canggih untuk memanipulasi karyawan. Kelompok mereka juga mengatakan

bahwa pendekatan tradisional dan hubungan manusia terlalu

menyederhanakan motivasi hanya dengan memusatkan pada satu faktor saja

seperti uang dan hubungan sosial. Berbeda dengan pendekatan sumber daya

4
manusia yang menyatakan bahwa karyawan dimotivasi oleh banyak faktor,

tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, juga kebutuhan

untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti.

4. Pendekatan kontemporer pendekatan kontemporer kontemporer approach

didominasi oleh 3 tipe motivasi teori isi teori proses, dan teori penguatan teori

isi atau content heroris menekankan pada teori kebutuhan kebutuhan manusia

titik teori proses, terdapat dua teori motivasi yang terpusat pada bagian para

anggota organisasi mencari penghargaan dalam keadaan bekerja, termasuk

dalam kelompok ini: teori keadilan dan teori harapan. Dan teori penguatan,

berpusat pada bagaimana karyawan mempelajari perilaku kerja yang

diinginkan terdapat pada teori penguatan Budi arti, 2010

C. Tujuan Motivasi
Menurut pendapat dari Kartono (2002) tujuan dari motivasi adalah sasaran

objectif yang mampu memberikan kepuasan terhdap kebutuhan dorongan atau

keinginan seseorang. Beberapa kebutuhan khususnya vital, biologis merupakan

pembawaan, namun mayoritas dari kebutuhan-kebutuhan manusia itu diperoleh

dalam proses interaksi sosial dan pengalaman hidup sehari-hari.

Sedangkan menurut Hasibuan (2007) mengemukakan beberapa tujuan

pemberian motivasi adalah untuk:

1) Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan,

2) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan,

5
3) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan,

4) Mempertahankan loyalitas dan kestabilan,

5) Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan,

6) Mengefektifkan pengadaan karyawan,

7) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik,

8) Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan,

9) Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan,

10) Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya, dan

11) Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

Motivasi diperlukan dalam suatu organisasi karena dapat mendorong kinerja

pegawai. Tujuan ini dapat dicapai jika manager suatu organisasi memahami dengan

tepat jenis-jenis motivasi dalam rangka mendorong pegawai untuk bekerja dan

memberikan intensif terhadap hasil pekerjaannya. Di sisi lain pegawai dapat

mengindarkan diri untuk perilaku pada jenis motivasi negatif yang menyebabkan

terhambatnya tujuan organisasi.

Menurut Mangkunegara (2005), terdapat beberapa prinsip-prinsip motivasi

kerja yaitu:

1) Prinsip Partisipasi yaitu upaya memotivasi karyawan perlu diberikan

kesempatan berpartisipasi dalam menentukan tujuan.

2) Prinsip Komunikasi yaitu peinimpin mengkomunikasikan segala sesuatu

yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas dengan informasi yang

jelas.

6
3) Prinsip mengakui andil bawahan yaitu pemimpin mengakui bahwa bawahan

mempunyai andil di dalam usaha pencapaian tujuan.

4) Prinsip pendelegasian wewenang yaitu pemimpin yang memberikan otoritas

atau wewenang kepada karyawan.

5) Prinsip member perhatian yaitu pemimpin memberikan perhatian terhadap

apa yang diinginkan karyawan.

D. Proses Motivasi

Proses Motivasi menurut Hasibuan (2008) yaitu:

1. Tujuan, dalam proses memotivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan

organisasi, baru kemudian para bawahan dimotivasi kearah tujuan tersebut.

2. Mengetahui kepentingan, dalam proses motivasi penting mengetahui

kebutuhan/keinginan karyawan dan tidak hanya melihatnya dari sudut

kepentingan pimpinan dan perusahaan saja.

3. Komunikasi efektif, dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi

yang baik dan efektif dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa

yang akan diperolehnya dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi

supaya insentif itu diperolehnya.

4. Integrasi tujuan, dalam proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan dan

kepentingan karyawan di suatu organisasi, oleh karena itu perlua ada

penyesuaian motivasi

5. Fasilitas, manajer dalam memotivasi harus memberikan fasilitas kepada

perusahaan dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran

7
pelaksanaan pekerjaan, misalnya memberikan bantuan kendaraan kepada

karyawan.

6. Team work, manajer harus menciptakan team work yang terkordinasi baik

yang bisa mencapai tujuan perusahaan. Team work (kerja sama) ini

penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Motivasi para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi

merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong merangsang atau

menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya

sehingga ia dapat mencapai tujuannya. Motivasi adalah sesuatu yang mendorong

seseorang untuk melakukan, menyelesaikan, sesuatu aktivitas guna mencapai tujuan

tertentu yang diinginkan dari motivasi tersebut sedangkan kepuasan kerja merupakan

gene ralisasi sikap-sikap terhadap pekerjaannya.

Dengan adanya motivasi dan kepuasan kerja seseorang dapat mengerjakan

pekerjaannya dengan baik dan dapat merasakan pekerjaannya apakah menyenangkan

atau tidak menyenangkannya titik motivasi merupakan tugas manajer atau pemimpin

untuk memperbaiki kinerja yang disebabkan ketidakpuasan yang dirasakan oleh

pekerja. Motivasi dapat bersumber dari dalam diri pekerja yang berupa kesadaran

mengenai pentingnya manfaat pekerjaan yang dilakukannya.

Demikian pula, motivasi dapat bersumber dari luar yang bersangkutan yang

berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan suatu pekerjaan secara

maksimal.

9
B. Saran

. Kami menyadari kekurangan dari penyusunan tugas makalah kami, maka dari

itu kami meminta kritik dan saran yang membangun agar kami dapat memperbaiki

Tugas kami untuk masa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Sasmita, Jumiati. 2021. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan: Pekanbaru

JURNAL:

Diawati, H., Komariah, K., & Norisanti, N. (2019). Peran Motivasi Kerja dan Efikasi
Diri (Self-efficacy) dalam Meningkatkan Kinerja karyawan. Journal Of
Management and Bussines (JOMB), 1(1), 99-108.

Jenita, J. (2014). Analisis Pengaruh Motivasi Dan Pelaksanaan Strategi Sdm


Terhadap Kinerja Dosen Serta Implikasinya Pada Kualitas Lulusan (Survey
pada PTS di Provinsi Riau). Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Unilak, 11(2),
98507.

Jufrizen, J. (2018). Peran motivasi kerja dalam memoderasi pengaruh kompensasi


dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. The National Conference on
Management and Business (NCMAB) 2018.

Liana, Y., & Irawati, R. (2014). Peran motivasi, disiplin kerja terhadap komitmen
Karyawan dan kinerja karyawan pada perusahaan air Minum di malang
raya. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 3(1).

11

Anda mungkin juga menyukai