DISUSUN OLEH :
CAGIVA STELLA S
196601057
KENDARI
2021
PAPER “ MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM)
1. ABSTRAK
Sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting dalam satu
timbulnya gangguan dalam pencapaian tujuan dalam organisasi, baik dalam kinerja ,
profit , maupun kelangsungan hiduporganisasi itu sendiri. Kondisi umum saat ini
menunjukkan bahwa jasa konstruksi diIndonesia masih lemah dalam beberapa hal,
antara lain: manajemen yang tidak efisien, keterbatasan dana dan teknologi serta
kualitas SDM yang belum memadai. Sumber daya manusia mungkin merupakan
kelemahan utama dari semua kelemahan yang ada, hal ini disebabkan karena
rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya profesionalisme, sehingga perusahaan
jasa konstruksi di Indonesia tidak dapat bersaing dengan perusahaan yang samadari
luar negeri. Industri konstruksi sendiri memakai jasa tenaga kerja terbanyak dan PDB
terbesar dibanding industri yang lain.
Tujuan penelitian yang akan dibahas pada makalah ini yaitu untuk
megidentifikasi faktor-faktor manajemen SDM yang paling berpengaruh dalam
meningkatan kinerja perusahaan jasa konstruksi di Indonesia yang dapat dilihat dari
perspektif keuangan, proses bisnis internal, pelanggan, pertumbuhan dan
pembelajaran. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode metodesurvai
dengan menyebarkan kuesioner dan wawancara terstruktur kepada para pakar di
perusahaan kontraktor. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa faktor yang sangat
menetukan dalam peningkatan kinerja perusahaan dan memiliki kontribusi terbesar
adalah faktor “Standar kualitas yang diterapkan berkaitan dengan demosi”, artinya
setiapindividu dalam perusahaan dipacu untuk bekerja secara optimal, bertanggung
jawab, danloyal terhadap perusahaan. Hal ini menjadi kunci keberhasilan manajemen
SDM dalammeningkatkan kinerja perusahaan jasa konstruksi di Indonesia.
Dalam ruang lingkup bisnis yang disebut perusahaan, usaha mencapai
keberhasilan adalah tujuan utama. dalam mewujudkan hal itu, tentunya kita
membutuhkan banyak pihak guna membantu berlangsungnya suatu kegiatan. Pihak-
pihak yang disebutkan tadi, adalah seorang atau lebih yang memiliki tugas serupa dan
saling bekerja sama dalam mengatur segala kondisi yang dihadapi oleh perusahaan.
Maksud dari “pihak” diatas adalah Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). SDM
bukanlah suatu istilah baru dilingkungan organisasi perusahaan. Hampir semua
pebisnis, dari yang muda hingga tua dan dari yang pebisnis baru sampai yang sudah
berpengalaman, tentunya akan sangat membutuhkan tenaga kerja dari sumber daya
manusia.Tenaga kerja itu sendiri dapat berupa banyak hal, contohnya organisasi.
Kecenderungan manusia untuk bekerja sama di dalam organisasi itu, telah
berlangsung juga perilaku manusia untuk memanfaatkan atau mendayagunakan
manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan perusahaan. Dan usaha itulah yang
dalam abad sekarang ini disebut manajemen. Ada beberapa istilah lama yang pada
masa ini dirasakan hampir menghilang penggunaaannya di antaranya yaitu
“Administrasi Personil”, atau “Manajemen Personalia”, atau “Administrasi
Kepegawaian”, atau “Tatalaksana Kepegawaian” dan lain-lain. Perusahaan atau
organisasi yang mengimplementasikan manajemen SDM secara baik dan benar,
ternyata telah terbukti keberhasilannya dalam mewujudkan eksistensinya secara
kompetitif dan mencapai kesuksesan seperti apa yang ditargetkan dan diinginkan di
awal pembetukan perusahaan.
2. PENDAHULUAN
Berkaitan dengan tema penulisan yang saya bahas kali ini, yaitu tentang
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), saya beralasan ingin memberikan sedikit
informasi mengenai apa itu manajemen SDM, tujuan, proses tahapan serta membahas
seperti apa pendekatan manajemen SDM pada perusahaan, yang dewasa ini masih
sangat membutuhkan tenaga kerja dari para pelaku SDM. Penggunaan tenaga kerja
oleh karyawan dalam organisasi perusahaan secara baik dan sesuai dengan kaidah,
tanpa harus mengeksploitasi si tenaga kerja, juga akan dibahas dalam tulisan ini.
Kelebihan dari penulisan ini, mungkin adalah pengetahuan kita akan Manajemen
Sumber Daya Manusia, bertambah banyak khususnya bagi para pembaca yang
seorang pengusaha baru mempunyai keinginan untuk menggunakan SDM, namun
masih minim pengetahuan tentang apa itu manajemen SDM.
Suatu perusahaan jasa konstruksi agar dapatmempertahankan daya saingnya
dalam industri konstruksi, engineer dan kontraktor harus memperhatikan 2 (dua)
faktor penting yaitu faktor personil (SDM) dan teknologi Sumber daya manusia
merupakan elemen yang sangat penting dalam satu perusahaan. Kegagalan mengelola
sumber daya manusia dapat mengakibatkan timbulnya gangguan dalam pencapaian
tujuan dalam organisasi, baik dalam kinerja , profit , maupun kelangsungan
hiduporganisasi itu sendiri.
Kondisi umum saat ini menunjukkan bahwa jasa konstruksi diIndonesia masih lemah
dalam beberapa hal, antara lain: manajemen yang tidak efisien, keterbatasan dana dan
teknologi serta kualitas SDM yang belum memadai Kelemahan yang dimiliki atas
sebagian besar kontraktor nasional sejak lamayaitu: kurangnyapemodalan, tingginya
bunga pinjaman serta lemahnya sumber dayamanusia. Dengan melihat kenyataan ini
maka dalam menjalankan bisnis jasa konstruksi dalam bidang pelaksanaan
(kontraktor) pada perusahaan jasa konstruksi swasta dan BUMN harus mampu
menganalisis kualitas manajemen SDM agar dapat meningkatkan kinerja
perusahaannya yang dapat dilihat dari perspektif keuangan, perpektif pelanggan,
perspektif bisnis internal, perpektif pembelajaran dan pertumbuhan.
3. TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pemisahan tenagakerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.Manajemen sumber
daya manusia dapat didefinisikan pula sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan
sumber daya yangada pada individu (pegawai). Pengelolaan dan pendayagunaan
tersebut dikembangkan secara maksimal di dalam dunia kerja untukmencapai tujuan
organisasi dan pengembangan individu pegawaiDalam usaha pencapaian tujuan
perusahaan, permasalahanyang hadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan
mentah,alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerjasaja, tetapi
juga menyangkut karyawan (SDM) yang mengelolafaktor-faktor produksi lainnya
tersebut.
Namun , perlu diingat bahwasumber daya manusia sendiri sebagai faktor
produksi, seperti halnyafaktor produksi lainnya, merupakan masukan (input) yang
diolah olehperusahaan dan menghasilkan keluaran (output). Karyawan baruyang
belum mempunyai keterampilan dan keahlian dilatih, sehinggamenjadi karyawan
yang terampil dan ahli. Apabila di dilatih lebih lanjut serta diberikan pengalaman dan
motivasi, dia akan menjadi karyawan yang matang. Pengelolaan sumber daya manusia
inilahyang disebut SDM.Mengingat pentingnya peran SDM dalam perusahaan agar
tetap”survive” dalam iklim persaingan bebas tanpa batas, maka peranManajemen
SDM tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab parapegawai dan karyawan, akan
tetapi menjadi tanggung jawabpemimpin perusahaan. Pengelolaan manajemen SDM
tentu sajaharus dilaksanakan oleh pemimpin yang profesional. Seorang manajer SDM
dalam kapasitasnya sebagai staf harus bekerja sama dengan linemanager dalam
menangani berbagai masalah SDM. Para linemanager berfungsi sebagai pendorong,
memotivasi karyawan untuk bekerja produktiv dan manajer SDM
berfungsimenyediakan tenaga kerja bagi divisi atau di departemen yang di pimpin
oleh linemanager itu dengan SDM yang sesuai dengan kebutuhan divisi/departemen
tersebut. Bila pengelolaan SDM dapat dilaksanakan secara professional,diharapkan
SDM dapat bekerja secaraa produktif. Pengelolaan SDMsecaraprofessional ini harus
dimulai sejak perekrutan , seleksi,pengklasifikasian, penempatan sesuai dengan
kemampuan,penataran/pelatihan dan pengembangan kariernya.
Aspek lain dari Manajemen SDM adalah peranannya dalam pencapaian tujuan
perusahaan secara terpadu. Manajemen SDM tidak hanya memperhatikan kebutuhan
karyawan dan pemilik tuntutan masyarakat luas. Peranan SDM adalah
mempertemukan atau memadukan ketiga kepentingan tersebut yaitu
perusahan,karyawan dan masyarakat luas, menuju tercapainya efektivitas, efesiensi,
produktivitas dan kinerja perusahaan. Pelaksanaan berbagai fungsi Manajemen SDM
sebenarnya bukan hanya dapat menciptakan SDM yang produktif mendukung tujuan
perusahaan, akan tetapi menciptakan suatu kondisi yang lebihbaik sehingga dapat
meningkatkan potensi dan motivasi SDM dalam berkarya.
d. Manfaat MSDM
tujuan dari kegiatan pengembangan sumber daya manusia menurut Schuler
(1992), yaitu : a. Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk Dalam hal ini
kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja pegawai saat ini, yang dirasakan
kurang dapat bekerja secara efektif dan ditujukan untuk dapat mencapai efektivitas
kerja sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi. b. Meningkatkan produktivitas
Dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai juga memperoleh
tambahan ketrampilan dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pelaksanaan
pekerjaan mereka. Dengan semikian diharapkan juga secara tidak langsung akan
meningkatkan produktivitas kerjanya. c. Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan
kerja Dengan semakin banyaknya ketrampilan yang dimiliki pegawai, maka akan
lebih fleksibel dan mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemungkinan adanya
perubahan yang terjadi dilingkungan organisasi. Misalnya bila organisasi memerlukan
pegawai dengan kualifikasi tertentu, maka organisasi tidak perlu lagi menambah
pegawai yang baru, oleh Karena pegawai yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat
untuk pekerjaan tersebut.
e. Pentingnya MSDM
Pentingnya MSDM ini dapat disorot dari berbagai Perspektif. Moses K.
Kiggundu misalnya menyoroti relevansi dan pentingnya SMDM ini dari empat
perspektif, yaitu politik, ekonomi, teknologi dan sosialbudaya. S.P. Siagian
melangkah lebih jauh dengan mengemukakan enam perspektif atau pendekatakan
dalam menjelaskan relevansi dan pentingnya MSDM. Keenam perspektif tersebut
adalah politik, ekonomi, hokum, sosio-kultural, administrativ dan teknologi. 1.
Pespektif Politik Pentingnya MSDM dari persfektif ini lebih banyak mengarah pada
sudut makro. Diasumsikan, bahwa dampak makro pada akhirnya juga akan
menyentuh sudut mikro dari MSDM. Dalam perspektif ini, relevansi dan pentingnya
SDM bertitik tolak dari keyakinan bahwa sumber SDM merupakan aset terpenting
yang dimiliki oleh suatu organisasi,mulai dari level makro (Negara), atau bahkan
internasional, hingga levelmikro. SDM yang terdidik, trampil, cakap, berdisipilin,
tekun, kreaif, idealis, mau bekerja keras, kuat fisik/mental, setia kepada cita-cita dan
tujuan organisasi, akan sangat berpengaruh positif terhadap keberhasilan dan
kemajuan organisasi. 2. Perspektif Ekonomi Dari sudut perspektif ekonomi orang
sering beranggapan bahwa pemahaman MSDM tidak lain karena untuk kepentingan
ekonomi semata. Segala bobot perhatian dan tekanan yang diberikan terhadap MSDM
seolah-olah karena relevansinya yang lebih dekat pada sisi yang satu ini. Artinya,
SMDM dianggap erat kaitannya dengan ekonomi.
4. KINERJA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI
Kinerja adalah suatu hasil prestasi kerja optimal yang dilakukan oleh
seseorang ataupunkelompok ataupun badan usaha. Pengukuran kinerja secara
tradisional adalah pengukurankinerja yang berorientasi kepada bidang keuangan dan
kemampuan untuk mendapatkan laba. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai kinerja
yang baik kalau dalam
5. METODE PENELITIAN
6. HASIL PENELITIAN
Umpan balik dimaksudkan agar para karyawan melihat dan mengoreksi dan
memperbaiki, agar kinerja tiapkaryawan dapat meningkat secara otomatis kinrja
terhadap perusahaan. Faktor yang paling berpengaruh ketiga adalah “Kualitas dalam
memecahkan masalahoperasional” Pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang
dirancang untuk meningkatkankeahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman ataupun
perubahan sikap seseorang. Program- program dari pelatihan utamanya mengajarkan
bagaimana menunaikan aktivitas ataupunmemecahkan masalah (intenal dan external).
Faktor keempat yang tidak terikat dengan 2 (dua) kinerja atau lebih adalah ” Kualitas
kinerja proses seleksi” yang hanya mempengaruhi perspektif Proses Bisnis Internal,
”Komunikasiantar karyawan” yang hanya mempengaruhi perspektif Keuangan, ”
kebijakan disipliner”yang hanya mempengaruhi perspektif Pelanggan serta ”Standar
kinerja” yang hanyamempengaruhi perspektif Proses Bisnis Internal. Walaupun
variabel tersebut diatas tidak mempengaruhi 2 (dua) kinerja atau lebih namun variabel
ini merupakan inti dalam masing-masing kinerja.
7. KESIMPULAN