Anda di halaman 1dari 14

Tugas Bab.

3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

1. Mengapa perubahan menjadi hal yang tak terhindarkan bagi organisasi ?

Perubahan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari, karena kuatnya dorongan
eksternal dan karena adanya kebutuhan internal, perubahan juga berpeluang
menghadapi resistensi, baik individual maupun organisasional. Namun demikian
resistensi bukannya merupakan sesuatu yang tidak dapat diatasi, transparansi,
komunikasi dan pengikutsertaan semua pihak yang terlibat dengan perubahan, akan
dapat mengurangi resistensi terhadap adanya perubahan.

Semua organisasi menghadapi lingkungan yang dinamis dan berubah, lingkungan


eksternal organisasi cenderung merupakan kekuatan yang mendorong untuk
terjadinya perubahan, di sisi lain bagi organisasi secara internal merasakan adanya
kebutuhan akan perubahan. Oleh karena itu setiap organisasi menghadapi pilihan
antara berubah atau mati tertekan oleh kekuatan perubahan.

Kebutuhan akan perubahan yaitu sebagai berikut:


 Perubahan teknologi yang terus meningkat.
 Persaingan semakin intensif dan menjadi lebih global.
 Pelanggan semakin banyak tuntutan.
 Profil demografis negara berubah.
 Privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut.
 Pemegang saham meminta lebih banyak nilai

KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 1
Tugas Bab.3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

Perubahan adalah fenomena hidup dan tidak bisa dihindari oleh manusia,
perubahan dimaksudkan agar kita menjalani hidup lebih baik. Organisasi harus
mengalami perubahan karena adanya keinginan untuk terjadinya pertumbuhan
organisasi. Sehingga organisasi atau perusahaan diharapkan agar apa yang
diusahakannya atau dikelolanya dapat terus tumbuh dan berkembang.
Mengalami siklus hidup seperti mulai dari awal mulanya kecil, mulai
tumbuh, tumbuh besar dan pada kondisi tertentu pertumbuhannya akan berhenti,
bahkan mungkin malah pertumbuhnya terus menurun dan mati. Apabila
manajemen tidak mengambil tindakan tindakan perubahan dapat dipastikan
organisasi akan mengalami gangguan dalam pelayanan dan sering kali dampak
pada layanan konsumen yang tidak optimal. Hasil perubahan adalah keberhasilan
dan kegagalan, tapi semuanya itu harus diusahakan oleh pihak manajemen
supaya pertumbuhan organisasi selalu baik dan positif.

2. Jelaskan tanda – tanda khusus perlunya perubahan organisasi?

Lingkungan internal dan eksternal dari organisasi akan memberikan tanda-tanda


perlunya perubahan. Pengabaian terhadap tanda-tanda tersebut akan berakibat
kurang optimal bahkan menurunnya peran dan fungsi organisasi. Tanda-tanda
tersebut dapat penulis uraikan sebagai berikut:

KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 2
Tugas Bab.3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

a. Munculnya Konflik pada Level Tinggi


Konflik adalah sesuatu yang wajar dalam organisasi. Keragaman tersebut
akan menimbulkan perbedaan persepsi dan cara pandang mereka terhadap
suatu hal.
Menurut, Hobman, Bordia dan Gallois, perbedaan tersebut berpengaruh
secara positif terhadap konflik tugas dan hubungan antar anggota organisasi.
Perbedaan visible adalah perbedaan atribut dari anggota organisasi yang
terlihat jelas seperti umur, jenis kelamin dan etnis. Sedangkan perbedaan
nilai menunjukkan perbedaan dalam etika kerja, nilai-nilai kerja dan motivasi
dari anggota organisasi dalam menjalankan tugas. Pada level rendah, konflik
akan membuat organisasi lebih maju dan memicu persaingan sehat dalam
organisasi.
Jika konflik sudah mengarah pada tindakan destruktif di mana sudah mulai
timbul gejala pertentangan dan berujung pada tindakan pertikaian, maka
konflik perlu segera ditangani agar tidak mengganggu kinerja
organisasi. Ketika pemimpin menyadari bahwa konflik perlu ditangani, pada
saat itu konflik sudah berada pada level tinggi sehingga penanganannya akan
menguras sumber daya yang ada, baik waktu, pikiran atau bahkan dapat
merugikan organisasi karena menyebabkan hilangnya kesempatan untuk
memperoleh keuntungan bagi perusahaan atau menurunnya kinerja
organisasi.
Untuk mengetahui apakah level konflik sudah pada level tinggi ataukah
belum, hal tersebut dapat dilihat dari efek konflik terhadap kekompakan
KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 3
Tugas Bab.3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

tim, sinergitas dan kinerja organisasi serta hubungan interpersonal antara


pihak yang terlibat. Karenanya, diperlukan kepekaan pemimpin dalam
melihat kondisi organisasi agar penanganan konflik benar-benar memberikan
solusi terhadap pihak yang terlibat.
b. Menurunnya Semangat Kerja Karyawan
Menurunnya semangat kerja karyawan merupakan tanda alamiah bahwa ada
sesuatu yang tak beres dalam organisasi; apakah itu bersumber dari
karyawan secara pribadi ataukah bersumber dari organisasi itu sendiri. Jika
faktor penyebabnya adalah berasal dari individu, maka perlu dilakukan
konseling yang bersifat pribadi untuk memecahkan masalah tersebut.
Masalah yang bersifat pribadi seringkali berdampak pada semangat kerja
karyawan.

Isu-isu yang menyangkut work life balance biasanya muncul dalam kehidupan
kerja individu. Isu tersebut mencuat ketika terjadi konflik keluarga dan
kehidupan kerja. Perbedaan pemberian kompensasi yang bersifat financial
ataupun non finanacial antar karyawan dapat menjadi penyebab
menurunnya semangat kerja karyawan secara permanen. Apalagi karyawan
dengan kompensasi lebih rendah, ternyata mempunyai beban kerja yang
lebih berat dibandingkan karyawan lain. Perilaku yang mengarah pada
penurunan semangat kerja biasanya ditunjukkan secara terbuka ataupun
tidak, tergantung dari karakter masing-masing individu.

KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 4
Tugas Bab.3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

Karyawan yang bersifat terbuka biasanya akan mengkomunikasikan hal


tersebut secara terbuka dengan pihak manajemen dan menunjukkan
perilakunya secara terbuka. Jika kondisi tersebut berlangsung relatif lama
maka akan menimbulkan stress kerja pada karyawan, penurunan kinerja
bahkan memicu tingkat perputaran karyawan. Mereka yang mempunyai
peluang kerja di tempat lain lebih memilih untuk pindah kerja daripada harus
bertahan dengan resiko semakin tingginya tingkat stress yang akan diderita.
Jika penurunan semangat kerja pada karyawan terjadi secara bersama-
sama, hal tersebut menunjukkan tanda bahwa terdapat kesalahan
prosedur, sistem, proses atau tata nilai yang ada sehingga perubahan pada
organisasi perlu segera diterapkan. Prosedur dan proses dalam organisasi
yang tidak sesuai dengan kondisi organisasi, terlalu bertele-tele atau tidak
mengakomodir saran perbaikan dari karyawan pada akhirnya akan
menurunkan semangat kerja.
c. Banyaknya Komplain dari Customer
Customer merupakan salah satu komponen lingkungan eksternal yang sangat
berpengaruh terhadap kondisi organisasi. Perubahan pada lingkungan
tersebut secara langsung mampu menentukan kelangsungan hidup
organisasi. Penilaian yang positif menunjukkan bahwa kinerja organsiasi
secara keseluruhan mampu merealisasikan keinginan dan harapan
customer. Sebaliknya, penilaian negatif yang dilanjutkan dengan banyaknya
komplain dari customer mengisyaratkan bahwa organisasi perlu
mengevaluasi diri karena ada yang kurang atau salah sehingga berdampak

KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 5
Tugas Bab.3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

pada tidak terpenuhinya kepuasan customer.Mereka cenderung berpindah


ke produk dan jasa lain yang mampu memenuhi harapannya. Tipe customer
seperti inilah yang justeru tidak menguntungkan bagi organisasi.
d. Lemahnya Budaya Organisasi
Budayaorganisasi adalah seperangkat nilai-nilai, kepercayaan, kebiasaan, cara
berpikir dan bertindak yang berfungsi sebagai pedoman anggota
organisasi.Karenanya, tanpa kontrol yang ketat pun anggota organisasi
mampu menjalankan peran dan fungsinya . Perilaku positif dari anggota pun
terlihat dalam bentuk tingginya komitmen terhadap organisasi, kerja
sama, rasa memiliki organisasi, sikap saling membantu, disiplin dan hubungan
interpersonal yang baik. Sebaliknya, budaya yang lemah juga akan tercermin
dalam perilaku anggotanya. Mereka yang mempunyai persepsi, cara berpikir
dan cara pandang yang sama cenderung untuk berkelompok dan membuat
tata nilai baru yang dimungkinkan berseberangan dengan tata nilai yang ada.
Keadaan tersebut diperparah dengan tidak adanya penguatan budaya dari
pemimpin.
e. Tanda-tanda Khusus bagi Organisasi Bisnis
Pada organisasi bisnis, tanda –tanda perlunya perubahan organisasi akan
terlihat sebagai berikut:
Perubahan Pemasok. Perubahan yang ada pada pemasok biasanya akan
berdampak pada organisasi. Adanya perubahan jangka waktu pembayaran
dan harga bahan baku misalnya, akan berdampak pada manajemen piutang
perusahaan dan berpengaruh terhadap penetapan struktur modal yang
optimal bagi perusahaan.

KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 6
Tugas Bab.3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

Perubahan Kondisi Persaingan. Kondisi tersebut tentunya memerlukan


perubahan dalam organisasi sesuai dengan strategi yang akan diterapkan
perusahaan.
Menurunnya Profit Perusahaan. Dalam kondisi ekonomi yang bisa
diperdiksi, penurunan profit perusahaan perlu mendapatkan perhatian. Hal
tersebut menandakan penurunan kinerja perusahaan sehingga perlu dicari
penyebabnya, apakah karena penurunan tingkat penjualan ataukah karena
terjadi inefisiensi dalam perusahaan.
f. Munculnya Perubahan dalam Lingkungan Eksternal
Perubahan dalam lingkungan eksternal menjadi tanda bahwa perlu
perubahan dalam organisasi. Lingkungan eksternal tersebut meliputi kondisi
perubahan dalam bidang perburuhan yaitu berkaitan dengan pemberian
kesejahteraan, kompensasi dan upah minimum yang berlaku; perubahan
kondisi eknomi yang terjadi karena krisis ekonomi atau sebab-sebab lain
seperti bencana alam; perubahan kondisi politik yang berkaitan dengan
munculnya pemimpin baru dalam pemerintahan atau berubahnya peta
perpolotikan; perubahan bidang sosial yang berkaitan dengan semakin
pedulinya masyarakat terhadap lingkungan sosial; semakin meningkatnya
pengetahuan maasyarakat terhadap hukum dan terjadinya perubahan-
perubahan dalam bidang hukum; perubahan dalam hal peraturan
pemerintah; semakin pesatnya perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan semakin banyaknya organisasi non profit yang selalu mengkritisi
keberadaan organisasi dan perannya terhadap masyarakat. Adanya

KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 7
Tugas Bab.3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

perubahan dalam lingkungan eksternal tersebut menjadi pendorong perlunya


perubahan dalam organisasi.

3. Program perubahan akan efektif ketika datang dari pimpinan, mengapa? Jelaskan
alasan saudara!

Program perubahan dalam organisasi akan lebih efektif apabila perubahan tersebut
datang dari seorang pimpinan, karena seorang pemimpin memiliki peranan penting
dalam membuat kepurusan pada sebuah organisasi, termasuk keputusan dalam
melakukan perubahan. Seorang pemimpin mampu menggerakkan anggotanya untuk
melaksanakan program-progra perubahan. Apa yang menjadi analisa dan keputusan
dari pimpinan menjadi model atau acuan bagi anggotanya dalam melaksanakan
perubahan tersebut.

Kepemimpinan yang efektif ditentukan oleh kemampuan seorang pemimpin untuk


mempengaruhi dan mengarahkan bawahannya dalam organisasi. Kepemimpinan
yang efektif ini berhubungan dengan pendekatan kekuasaan, perilaku, situasional,
dan sifat.

Kepemimpinan efektif adalah ketrampilan managerial dalam pelaksanaan kerja


bersama. Seorang pemimpin diharapkan memiliki kecakapan teknis maupun
managerial yang profesional. Kecakapan teknis tersebut sesuai dengan bidangnya,
sedangkan kecakapan managerial menuntut perannya dalam memimpin orang lain.
Ketrampilan tersebut terpancar dalam tindakannya seperti menyeleksi, mendidik,
memotivasi, mengembangkan sampai dengan memutuskan hubungan kerja.

KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 8
Tugas Bab.3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

Kepemimpinan dan penyesuaian terhadap perubahan merupakan tantangan


terbesar yang dihadapi pemimpin saat ini. Pemimpin harus menggunakan gaya
kepemimpinan yang paling efektif dalam mempengaruhi persepsi bawahan
mengenai tujuan yang ingin dicapai dan cara untuk mencapainya. Peranan seorang
pemimpin dalam hubungan antar manusia dalam bekerja sangat terkait dengan gaya
kepemimpinan yang ditampilkannya. Kepemimpinan yang efektif akan mendorong
bawahan untuk mengubah upaya menjadi kinerja. Pemimpin dalam organisasi yang
berubah selalu berhadapan dengan pilihan terhadap gaya kepemimpinan yang mana
yang tepat dan sesuai untuk diterapkan di organisasi. Seorang pemimpin diharapkan
dapat menampilkan gaya kepemimpinan segala situasi tergantung kondisi dan situasi
serta kepada bawahan mana yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang hanya
menampilkan satu gaya saja akan kurang efektif. Selain itu diharapkan seorang
pemimpin tampil sebagai pemberi ilham dalam masa-masa sulit, sehingga terpancar
rasa keyakinan kepada pemimpin dalam diri bawahan.

4. Menurut penjelasan saudara, bisakah perubahan dalam organisasi dari level


bawah?

Perubahan dalam suatu organisasi merupakan sinergitas antara pemimpin dan


anggotanya. Anggota dapat menyampaikan ide, gagasan maupun dukungan tentang
hal-hal yang menyangkut perubahan atau apa yang perlu dilakukan perubahan,
berdasarkan data dan informasi berhubungan dengan tanda-tanda yang muncul
dalam organisasi sehingga menguatkan bahwa organisasi tersebut perlu dilakukan
perubahan; seperti informasi mengenai adanya konflik di lingkungan pekerjaan,
mengenai motivasi dan kinerja pegawai, hubungan dengan customer dan lain-lain. .
KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 9
Tugas Bab.3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

Data-data tersebut disampaikan kepada pimpinan untuk dilakukan analisis dan


keputusan dari pimpinan, sehingga anggota dapat melaksanakan perubahan
organisasi sesuai dengan arahan dan kebijakan pimpinan.

Perubahan dapat ditangani berdasarkan level manajemen yang ada pada organisasi.
Misalnya level pengembangan SDM, apabila menyangkut kompetensi pegawai, maka
dilakukan perubahan dengan melaksanakan program pendidikan dan pelatihan bagi
pegawai untuk meningkatkan kinerja atau level individu dapat melakukan
pendampingan bagi pegawai.

Perubahan dalam organksasi bisa dari level bawah. Perubahan yang direncanakan
adalah aktivitas-aktivitas perubahan yang bersifat internasional dan berorientasi
pada tujuan. Tujuan dari perubahan yang direncanakan adalah memperbaiki
kemampuan organisasi yang ada dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungannya, Mengubah perilaku para karyawan
perubahan terhadap keorganisasian dapat dilakukan terhadap hal-hal sebagai
berikut :
 Perubahan terus menerus (Preventive maintenance atau Kaizen).
Perubahan ini berisiko kecil, kurang intensif dan umum dilakukan.
 Adaptasi. Perubahan ini bersifat inkremental, baik pada masalah eksternal
dan tekanan yang dihadapi organisasi.
 Reorientasi. Perubahan ini bersifat antisipatoris (investasi) dan dengan
ruang lingkup strategi (fokus)
 Rekreasi. Perubahan ini bersifat intensif dan penuh risiko. Perubahan
organisasi disebabkan faktor internal dan eksternal, maka dalam

KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 10
Tugas Bab.3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

perubahannya diperlukan agen perubahan (orang/pihak tertentu yang


membawa perspektif orang luar terhadap situasi perubahan organisasi
yang bersangkutan), baik tim perubahan internal (orang dekat) dan
eksternal (orang luar), maupun kombinasinya. Dalam melakukan
perubahan juga seringkali ditemui penolakan dalam bentuk terbuka,
implisit, langsung dan tertahan, baik oleh perorangan (persepsi,
kepribadian dan kebutuhan) dan organisasi.

5. Mengapa pengelolaan perubahan yang tidak tepat akan memunculkan


beragamnya resistensi terhadap perubahan? Bagaimana cara meghindari hal
tersebut?
Resistensi atau penolakan terhadap perubahan menjadi fenomena yang umum
dalam setiap program perubahan. Adanya informasi yang tidak berimbang pada
anggota, ketidakjelasan tentang hakikat perubahan atau karena tak terlihatnya
kebutuhan akan perubahan seringkali menjadi penyulut penolakan anggota terhadap
perubahan.

Semakin sedikit penolakan terhadap perubahan hal tersebut menunjukkan bahwa


manajemen perubahan dalam organisasi tersebut ditangani dengan
baik. Sebaliknya, tingginya penolakan menunjukkan kurang ahlinya pemimpin dalam
merencanakan dan menerapkan manajemen perubahan.
Rencana dan implementasi perubahan yang ideal dapat mengikuti tahapan
perubahan seperti pendapat Kanter tentang 10 langkah perubahan. Menurut Rahe
dan Morales cara lain untuk mengurangi penolakan perubahan adalah dengan

KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 11
Tugas Bab.3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

menerapkan manajemen pengetahuan dalam organisasi. Keberadaan manajemen


pengetahuan akan mampu mengintegrasikan kebutuhan individu dengan organisasi.

Dalam setiap perubahan dalam organisasi pasti akan selalu ada resistensi atau
penolakan terhadap perubahan tersebut. Untuk menyikapi dan mengatasi resistensi
karyawan terhadap perubahan, berikut adalah beberapa kiat yang penting untuk
diterapkan, yaitu :

 Rencana perubahan harus mempertimbangkan berbagai aspek, baik dari sisi


kepentingan perusahaan maupun kepentingan karyawan.

Untuk mencegah resistensi terhadap perubahan, setiap bentuk perubahan


hendaknya harus sudah direncanakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek
kepentingan semua pihak, bukan asal reaktif atau mendadak. Pertimbangan juga
tidak boleh hanya menguntungkan pihak perusahaan atau manajemennya, tetapi
harus menguntungkan pihak karyawan pula.

 Sedini mungkin, sosialisasikan latar belakang, tujuan, manfaat, strategi, dan


langkah-langkah perubahan.

Untuk mencegah resistensi terhadap perubahan, sangatlah penting untuk melakukan


langkah-langkah di atas. Identifikasi masalah; analisis masalah; tentukan tujuan
perubahan secara spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, serta memiliki
kerangka waktu yang jelas; susun alternatif jenis perubahan; tentukan opsi jenis
kegiatan perubahan; dan putuskan perubahan apa yang harus dilakukan. Untuk itu,

KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 12
Tugas Bab.3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

diperlukan pembahasan intensif di kalangan manajemen dan tim yang terkait. Kalau
sudah disepakati, segera lakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan.

 Sedini mungkin pula, antisipasi berbagai “berita miring” tentang perubahan yang
akan diterapkan.

Di lapangan, informasi mengenai perubahan yang terjadi akan selalu diwarnai


dengan “bumbu-bumbu” tambahan yang terkadang bisa menyesatkan dan
berdampak negatif. Informasi yang beredar menjadi simpang siur. Masalah ini akan
semakin gaduh jika sosialisasi terlambat dilakukan. Antisipasi dan atasi dengan
mengkomunikasikan penjelasan yang logis mengenai perubahan yang direncanakan
itu. Komunikasi yang jelas dapat menurunkan ketegangan dan kegaduhan akibat
informasi yang kurang tepat dan komunikasi yang buruk. Jika karyawan menerima
informasi yang menyeluruh dan tepat, resistensi dari karyawan pun akan menurun.

 Proses perubahan harus melibatkan karyawan semaksimal mungkin, baik secara


kuantitas maupun kualitasnya.

Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk turut berpartisipasi dalam proses


perubahan tersebut dapat mengurangi tingkat resistensi atau penolakan dari
karyawan. Libatkan karyawan sebanyak hal itu memungkinkan, baik secara jumlah
karyawan yang terlibat, maupun sejauh mana keterlibatan karyawan itu.

 Pemimpin harus memberikan pendampingan atau pelatihan yang memadai.

Komitmen pendampingan, pelatihan, atau dukungan dari


kepemimpinan/manajemen perusahaan sangatlah penting dalam proses perubahan
untuk meminimalkan kekhawatiran dan kecemasan karyawan terhadap perubahan.
KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 13
Tugas Bab.3 2021
Manajemen Perubahan
DOSEN : Ibu Siwi Nur Indriyani, SE., MM

Pendampingan ini bisa diberikan dalam berbagai bentuk, misalnya konsultasi dan
konseling atau pelatihan keterampilan yang baru, yang pada intinya menunjukkan
dukungan dan komitmen perusahaan untuk mendampingi karyawan dalam proses
perubahan ini.

 Bangun kepercayaan dan hubungan yang positif antar berbagai pihak dalam
perusahaan.

Pemimpin wajib membangun rasa aman dan kepercayaan dalam tim yang
dipimpinnya. Karyawan akan lebih bersedia untuk menerima perubahan apabila
memiliki kepercayaan terhadap kepemimpinan/manajemen yang memutuskan dan
menerapkan perubahan itu. Jika pemimpin mampu memfasilitasi terciptanya
hubungan yang positif, karyawan dapat lebih menerima proses perubahan, bahkan
termasuk mereka yang awalnya cenderung resisten atau tidak setuju terhadap
perubahan itu.

 Lakukan pendekatan khusus terhadap sejumlah orang-orang yang resisten


melebihi yang lain.

Pemimpin perlu meredam dorongan resistensi ini melalui waktu khusus untuk
berkomunikasi secara intensif. Gunakan pendekatan pribadi terlebih dahulu, lalu
jelaskan berbagai data dan fakta yang mendukung alasan mengapa perubahan
diperlukan. Yang terakhir, jika setelah sekian lama kelompok yang resisten ini tetap
tidak mau bersikap kooperatif, terapkan tindakan tegas sesuai peraturan
perusahaan.

KELOMPOK 4.
1. Susana Kristiana – 1934021083 3. Nabilla Ayu Fauziah – 1934021190
2. Dita Astriana – 1934021335 4. Nurhikmah - 2034024024

Page 14

Anda mungkin juga menyukai