Anda di halaman 1dari 19

DI SUSUN

KELOMPOK 6
01 AHMAD 123200085
KHAERUL IKHSAN

02 RIQQAH FIRDIANA 123210107

123200024
03 RIZALDI IMAN SAPUTRA

04 SITI NUR MALASARI 123200027


PERUBAHAN & PENGEMBANGAN
ORGANISASI SERTA KONFLIK
PENGERTIAN PENGEMBANGAN
ORGANISASI
Pengembangan Organisasi (PO) merupakan sebuah
program perencanaan dan proses jangka panjang
yang membawa transformasi dan perubahan dalam
budaya organisasi melalui pemanfaatan/penerapan
penelitian maupun teori berdasarkan Teknologi
Informasi dan Ilmu Pengetahuan. Pada dasarnya,
PO berusaha untuk meningkatkan efektivitas
keorganisasian dengan mengintegrasikan
keinginan bersama akan pertumbuhan dan
perkembangan untuk tujuan keorganisasian. Studi
tentang PO membahas berbagai topik, termasuk
efek perubahan (effects of change), metode
perubahan organisasi (methods of organizational
change), dan faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan PO.
KONSEP
PENGEMBANGAN
ORGANISASI
Fase-fase Pengembangan organisasi

1. Menumbuhkan kebutuhan untuk perubahan pada kelompok sasaran


2. Melahirkan hubungan perubahan antara kelompok sasaran dan pelaku perubahan,
3. Menganalisis persoalan pada kelompok sasaran yang dilakukan bersama antara
pelaku perubahan dan kelompok sasaran,
4. Menetapkan tujuan perubahan pada kelompok sasaran,
5. Melaksanakan rencana tindakan pada kelompok sasaran,
6. Menstabilkan perubahan dan mencegah ketidakberlanjutan,
7. Mengakhiri hubungan antara pelaku perubahan dengan harapan kelompok sasaran
dapat mengembangkan diri.
TAHAP PERSIAPAN PERUBAHAN
ORGANISASI
01 02
Menentukan jenis perubahan Menentukan kebutuhan kebutuhan
organisasi, apakah perubahan yang diperlukan dalam rangka
dilakukan secara: adapative, perubahan
innovative atau radical innovative
change

03 04
Menganalisis kekuatan, kelemahan, Memperhitungkan pengaruh perubahan
peluang dan tantangan internal terhadap kemungkinan yang timbul.
organisasi dalam menghadapi
perubahan.
Faktor penyebab terjadinya perubahan ada 2 macam ,

1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah penyebab perubahan yang berasal dari
luar sekolah atau sering disebut lingkungan. Sekolah sebagai
organisasi modern menganut asas sistem terbuka.
Perkembangan dan kemajuan teknologi merupakan penyebab
penting dilakukannya perubahan pada hampir semua jenis
organisasi, termasuk sekolah. Berbagai temuan teknologi
(misalnya ICT) memaksa sekolah untuk menerapkannya, baik
dalam proses pembelajaran maupun dalam mendukung proses
administrasi.

2. Faktor Internal
Faktor internal adalah penyebab dilakukannya perubahan yang
berasal dari dalam sekolah yang bersangkutan, antara lain:
•Persoalan hubungan antar komponen sekolah.
•Persoalan terkait dengan mekanisme kerja.
•Persoalan keuangan
Cara Penanganan
Perubahan

1. Proses perubahan reaktif. Manajemen bereaksi atas tanda-


tanda bahwa perubahan dibutuhkan, pelaksanaan modifikasi
sedikit demi sedikit untuk menangani masalah tertentu yang
timbul. Sebagai contoh, bila peraturan baru dari pemerintah
mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai perlindungan
terhadap kebakaran, maka manajer mungkin akan membeli alat
pemadam kebakaran.

2. Program perubahan yang direncanakan (planned change),


disebut sebagaiproses proaktif. Manajemen melakukan berbagai
investasi waktu dan sumberdaya lainnya yang berarti untuk
menguibah cara-cara operasi organisasi. Perubahan yang
direncanakan ini didefinisikan sebagai perancangan dan
implementasi inovasi struktural, kebijaksanaan atau tujuan baru,
atau suatu perubahan dalam filsafat, iklim dan gaya
pengoperasian secara sengaja.
PROSES PENGOLAAN PERUBAHAN
Perubahan dalam organisasi Perubahan organisasi dan pengelolaan
merupakan isu penting dalam perubahan merupakan kajian yang menarik
suatu perusahaan, perubahan saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan
dapat memberikan kesempatan teknologi informasi mengharuskan organisasi
bagi organisasi untuk untuk terus menerus melakukan perubahan,
meningkatkan kinerja dari yang organisasi idealnya harus selalu berubah
sebelumnya. untuk dapat terus bertahan, bukan menjadi
pilihan namun menjadi keharusan.
Untuk dapat mengelola perubahan dalam organisasi dapat
dilakukan dengan beberapa hal berikut :

a. Memotivasi Perubahan , Perubahan merupakan proses untuk menuju sesuatu yang baru, oleh
karena itu diperlukan komitmen yang tinggi dari angota organisasi.
b. Komunikasi, penolakan terhadap perubahan dapat dikurangi dengan melakukan komunikasi yang
lebih baik kepada karyawan, dengan komunikasi yang lebih baik, karyawan akan melihat rencana
perubahan sebagai suatu realita yang harus dilakukan.
c. Partisipasi, jika ada perubahan sebaiknya melibatkan karyawan dimulai dari persiapan hingga
proses pengimplementasian sehingga nantinya karyawan akan merasa berkepentingan untuk
melakukan perubahan, hal ini juga dapat mengurangi penolakan terhadap perubahan.
d. Mengelola Transmisi, Proses perubahan melewati masa transisi dari situasi saat ini menuju situasi
yang diharapkan di masa yang akan datang. Masa transisi tersebut membutuhkan struktur
manajemen dan aktivitas khusus untuk menjamin keberhasilan. Masa transisi membutuhkan
arahan yang jelas sehingga perubahan yang dihasilkan dapat sesuai dengan apa yang diinginkan
perusahaan.
e. Melanjutkan Momentum Perubahan, Setelah perubahan dilakukan oleh organisasi, perusahaan
harus senantiasa meningkatkan semangat untuk berubah sehingga tidak kehilangan momentum
untuk terus melakukan perubahan. Hal – hal yang dapat dilakukan untuk dapat terus berubah
adalah dengan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan perubahan dan
membangun sistem pendukung untuk agen perubahan.
SUMBER DAN
JENIS KONFLIK
JENIS-JENIS KONFLIK

01 02 03
Konflik Pribadi Konflik Agama Konflik Antar Kelas Sosial
Salah satu jenis konflik Konflik agama
yang terjadi antara merupakan suatu konflik Dimana konflik jenis ini
individu dengan yang terjadi antara dikenal dengan konflik
individu ataupun kelompok yang vertikal, yang mana
dengan kelompok mempunyai agama serta bisa muncul karena
masyarakat. Salah satu keyakinan yang adanya suatu
penyebab adanya berbeda.Sebagian besar perbedaan
konflik pribadi adalah masyarakat menilai kepentingan di antara
karena adanya bahwa agama sebagai kelas-kelas yang ada di
perbedaan cara salah satu tuntunan dan dalam masyarakat.
pandang antar juga pedoman hidup
individu yang yang harus diikuti secara
berkaitan dengan mutlak.
persoalan yang serupa
SUMBER KONFLIK
Ketidakcocokan dan Diferensiasi Sasaran
Ketidakcocokan dan diferensiasi tujuan adalah kejadian yang cukup umum. Tim manufaktur
tidak setuju dengan penelitian dan pengembangan. Departemen penjualan merasa seperti
departemen hukum yang menjaga mereka agar tidak mendapatkan kesepakatan.

Saling ketergantungan
Saling ketergantungan menggambarkan sejauh mana karyawan mengandalkan karyawan
lain untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Jika semua orang memiliki tujuan independen
yang tidak mempengaruhi satu sama lain, semuanya akan baik-baik saja. Itu tidak terjadi di
banyak organisasi.

Ketidakpastian dan Kelangkaan Sumber Daya


Kelangkaan sumber daya juga menyebabkan konflik. Jika tidak ada cukup bahan dan
persediaan untuk setiap pekerja, maka mereka yang mendapatkan sumber daya dan mereka
yang tidak mungkin akan mengalami konflik. Ketika sumber daya semakin menipis dan
organisasi harus bekerja dengan lebih sedikit, departemen akan bersaing untuk mendapatkan
sumber daya tersebut.
PANDANGAN TENTANG KONFLIK
Konflik sosial mengandung pengertian Perubahan sosial yang timbul dalam
pertentangan atau pertikaian antar masyarakat karena dalam masyarakat
pribadi, mulai dari konflik kelas ada unsur-unsur yang saling
sampai tingkat nasional. Dalam bertentangan. Kontradiksi ini
kondisi konflik kelompok kepentingan bersumber dalam kenyataan bahwa
akan saling bersaing dan bertikai dalam masyarakat mengenal
untuk memenangkan kelompoknya. pembagian kekuasaan yang tidak
Konflik sebagai gejala sosial yang merata, sehingga terjadi penindasan
melekat pada masyarakat bersumber sebagai benih konflik .
dari permasalahanpermasalahan yang
ada dalam masyarakat itu sendiri.
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
Konflik dalam organisasi tidak terjadi secara alamiah dan terjadi bukan tanpa sumber
penyebab. Penyebab terjadinya konflik dalam setiap organisasi amat bervariasi
tergantung dari sudut pandang individu menafsirkan, mempersepsi dan memberikan
tanggapan dalam lingkungan kerjanya.

Konflik nilai Kepemimpinan yang kurang


efektif, pengambilan keputusan
yang kurang adil

Kurangnya komunikasi Ketidakcocokan peran

Anda mungkin juga menyukai