Anda di halaman 1dari 13

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

Perubahan dan pengembangan organisasi

Sebuah organisasi sangatlah perlu mengalami sebuah perubahan dan


perkembangan, karena suatu organisasi dapat dikatakan berhasil saat organisasi
tersebut berkembang ke arah yang positif, sehingga rakyat yang tergabung dalam
organisasi tersebut dapat mencai tujuannya. Dan dalam suatu perkembangan
organisasi memerlukan penyesuaian sistem pada organisasi tersebut dalam
mengikuti perubahan zaman. Dan perkembangan suatu organisasi juga dapat
dijadika paramater bagi organisasi tersebut, apakah organisasi tersebut dapat tetap
eksis dan mengayomi masyarakat organisasi tersebut dalam menghadapi
perkembangan zaman. Jika sebuah organisasi sudah tidak bisa mengayomi atau
gagal dalam mencapai tujuan dari masyarakat dari organsasi tersebut maka,
organisasi tersebut adalah organisasi yang telah gagal dalam perkembangannya.

Definisi organisasi

Pengertian organisasi menurut Philip Selznick


bahwa organisasi adalah peraturan personil (arrangement of personal) guna
mempermudah pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan (for facilitating th
e accomplishment of some agreed purpose) melalui alokasi fungsi dan tanggung jaw
ab (through theallocation of functions and responsibilities).

Definisi perubahan organisasi

Robbins (2006) Perubahan selalu terjadi, disadari atau tidak. Begitu pula
halnya dengan Organisasi. Organisasi dapat bertahan jika dapat melakukan
perubahan. Setiap perubahan lingkungan yang terjadi harus dicermati karena
keefektifan suatu organisasi tergantung pada sejauh mana organisasi dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Pada dasarnya semua perubahan
yang dilakukan mengarah pada peningkatan efektifitas organisasi dengan tujuan
mengupayakan perbaikan kemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri terhadap
perubahan lingkungan serta perubahan perilaku anggota organisasi.

Definisi pengembangan organisasi

Herbert J. Chruden (dalam moekijat): pengembangan organisasi berarti halya


ng berlainan bagi berbagai ahli dalam bidang ini, akan tetapi pada dasarnya pengem
bangan organisasi merupakan suatu metode untuk memudahkan perubahan dan pe
ngembangan dalam orang-
orang (misalnya dalam gaya,nilai, dan ketrampilan), dalam teknologi ( misalnya dala
m kesederhanaanyang lebih besar, dalam kompleksitas), dan dalam proses dan stru
ktur organisasi (misalnya dalam hubungan, peranan).
George R. Terry (dalam moekijat): menurut definisi formal, pengembanganorg
anisasi mencakup usaha-usaha
untuk meningkatkan hasil denganmemperoleh yang paling baik dari para pegawai, b
aik secara individual maupun sebagai anggota kelompok kerja.

Prof. Dr. Sondang P. Siagian (dalam moekijat): pengembangan organisasi,se


bagai teori manajemen, berarti serangkaian konsep, alat dan teknik untuk melakuka
n perencanaan jangka panjang dengan sorotan pada hubungan antarakelompok kerj
a dan individu dikaitkan dengan perubahan-perubahan yang bersifat structural.

Manfaat dari Perubahan dan Pengembangan Organisasi

Perubahan adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi. Perubahan
mengandung makna beralihnya keadaan sebelumnya menjadi keadaan setelahnya.
Perubahan merupakan hal yang cukup sulit dalam perusahaan kecil. Di lain pihak,
perusahaan besar yang melakukan perubahan juga membutuhkan kekuatan yang
besar. Perubahan dalam organisasi merupakan tindakan beralihnya suatu organisasi
dari kondisi yang berlaku saat ini ke kondisi yang akan datang guna meningkatkan
efektivitas.

Perubahan dalam organisasi merupakan isu penting dalam suatu perusahaan,


perubahan dapat memberikan kesempatan bagi organisasi untuk meningkatkan
kinerja dari yang sebelumnya. Banyak hal yang dapat menjadi penyebab sebuah
organisasi akan berubah, diantaranya adalah karena perusahaan perlu untuk
merespon terhadap lingkungan bisnis yang selalu berubah. Dikutip dari Jurnal yang
ditulis oleh Jeaw Mei Chen yang berjudul Organizational Change and Development,
perubahan pada organisasi dapat dikarenakan oleh tiga teori yaitu :

 Teori teleological, yang menjelaskan bahwa perubahan pada organisasi


terjadi karena organisasi ingin menjadi yang lebih baik dengan selalu
mengevaluasi, eksekusi, merancang tujuan – tujuan baru, dan sebagainya
 Teori Life Cycle, yang menjelaskan bahwa perubahan dalam sebuah
organisasi disebabkan tergantung pada lingkungan eksternal, siklus melalui
tahapan awal hingga akhir.
 Teori Dialectical, yang menjelaskan bahwa organisasi adalah seperti multi
cultural society. Ketika ada satu bagian yang menguasai yang lainnya, maka
nilai dan tujuan organisasi akan diperbaharui.
Sebagian besar perubahan organisasi meliputi visi yaitu yang menjadi tujuan dari
organisasi, strategi yang meliputi taktik – taktik dan cara organisasi melakukan
sesuatu, kebudayaan meliputi kebiasaan dan cara kerja yang biasa dilakukan oleh
organisasi, struktur mencakup pembuatan perubahan dalam hubungan wewenang,
teknologi yaitu dalam mengimplementasikan teknologi baru, dan gaya
kepemimpinan.

Manajemen Perubahan merupakan proses yang sistematis yang terencana oleh


pihak manajemen organisasi. Hal ini sangat berbeda dengan perubahan yang terjadi
namun tidak diantisipasi atau ditangani secara baik oleh organisasi. Beberapa
Manfaat dari Manajemen Perubahan ini diantaranya adalah sebagai berikut :

 Perubahan pada Manajemen Perubahan adalah proses yang direncanakan


dan dapat dikelola. Manfaat dari perubahan ini dapat diketahui sebelum
penerapannya dan dapat berfungsi sebagai motivator serta penilaian terhadap
kemajuan yang dicapai.
 Organisasi dapat merespon lebih cepat terhadap permintaan pelanggan.
 Membantu menyelaraskan sumber daya yang ada dalam organisasi.
 Manajemen perubahan memungkinkan organisasi untuk menilai dampak
keseluruhan dari perubahan.
 Perubahan dapat dilaksanakan tanpa berdampak negatif terhadap bisnis
sehari-hari.
 Efektivitas dan efisiensi organisasi dapat dipertahankan atau bahkan
ditingkatkan dengan ada pengakuan dan kewaspadaan dari semua karyawan
yang bersangkutan.
 Waktu yang dibutuhkan untuk menerapkan perubahan berkurang.
 Kemungkinan perubahan yang tidak berhasil berkurang.
 Kinerja karyawan meningkat ketika Karyawan yang bersangkutan merasa
didukung dan memahami proses perubahannya.
 Peningkatan layanan terhadap pelanggan akan lebih efektif dari karyawan
yang percaya diri dan berpengetahuan.
 Manajemen perubahan menyediakan cara untuk mengantisipasi tantangan dan
menanggapi ini secara efisien.
 Proses manajemen perubahan yang efektif menurunkan risiko yang terkait
dengan perubahan.
 Dapat mengendalikan dan mengelola biaya pada perubahan yang diinginkan :
manajemen perubahan membantu mengendalikan biaya yang terkait dengan
perubahan.
 Peningkatan laba atas investasi (ROI).
 Menciptakan peluang untuk pengembangan “praktik terbaik”, pengembangan
kepemimpinan, dan pengembangan tim.
Karakteristik dan DImensi
Draft dan Marcic membagi langkah pengembangan organisasi dalam tiga
tahapan, yakni: (Solihin:2009, hlm.125)
· Tahap Penyadaran (unfreezing step)
Pada tahap ini seluruh sumberdaya manusia yang ada di dalam suatu
organisasi digugah kesadarannya akan adanya permasalahan yang
membutuhkan perubahan perilaku dari sumber daya manusia organisasi.
· Tahap Perubahan (changing step)
Pada tahap ini sumber daya manusia yang ada dalam organisasi
melaksanakan perilaku yang baru sambil belajar memperoleh keahlian yang
baru sesuai dengan tuntutan perubahan yang diinginkan organisasi.
· Tahap Peneguhan (refreezing step)
Pada tahap ini nilai, sikap dan perilaku baru dievaluasi dalam kaitanyya dengan
peningkatan kinerja masing-masing sumber daya manusia organisasi. Nilai,
sikap dan perilaku memiliki kontribusi positif bagi organisasi, dilakukan
peneguhan oleh organisasi melalui pemberian imbalan.
Selain itu menurut pendapat Greiner (1972) bahwa organisasi yang sedang
berkembang bergerak melalui lima periode mulai dari periode yang relatif tenang
sampai dengan tahap revolusi.
Tahap pertama, perkembangan organisasi disebut kreativitas. Tahap ini lebih
didominasi para pendiri organisasi yang biasanya menekankan para produk dan
pemasaran produk organisasi. Segala pemikiran, tenaga, waktu, dan biaya seolah-
olah hanya dihasibkan untuk menghasilkan yang terbaik. Akan tetapi, dalam
perjalanannya muncul sejumlah masalah seperti kurangnya keterbukaan, kurangnya
wibawa kepemimpinan, kurangnya komunikasi, kurangnya dedikasi, kurangnya
motivasi kerja, dan kurangnya profesionalisme sehingga terjadilah konflik internal
organisasi yang berakhir dengan krisis kepemimpinan.
Tahap kedua, dari perkembangan organisasi ditandai adanya kepemimpinan
baru dan staf-staf inti baru. Sementara para supervisor di bawahnya lebih banyak
diperlakukan sebagai spesialis fungsional daripada pemimpin yang otonom dalam
pengambilan keputusan. Pada saat itu, pimpinan tingkat bawah dan pimpinan baru
tadi menuntut adanya otonomi yang lebih sehingga terjadilah krisis otonomi. Jalan
keluarnya dilakukan delegasi.
Tahap ketiga, ketika organisasi berkembang dengan pendelegasiannya,
biasanya mulai dengan mengembangkan struktur organisasi yang didesentralisasikan
untuk meningkatkan motivasi bawahan. Krisis muncul lagi ketika bawahan
menjalankan desentralisasi dimana pimpinan di tingkat atas merasa kehilangan
kontrol atas operasi yang sangat terspesialisasikan di tingkat bawah tadi sehingga
terjadilah krisis kontrol.
Tahap keempat, koordinasi ternyata hanya muncul diucapkan, tetapi sulit
dilaksanakan dengan baik sehingga koordinasi menjadi tidak efektif dan terlalu formal
di samping karena ada ego sektoral di kalangan anggota organisasi. Krisis koordinasi
ini menyebabkan kurang baiknya kerja sama antara atasan dan bawahan sehingga
terjadilah krisis birokrasi. Jalan keluarnya dilakukan kolaborasi.
Tahap kelima, tahap kolaborasi lebih menekankan pada spontanitas tindakan
pengelolaan yang lebih besar melalui tim dan penyelesaikan perbedaan individu.
Kontrol sosial dan pendisiplinan pribadi menggantikan kontrol formal. Selanjutnya,
Greiner tidak melanjutkan krisis apa yang akan terjadi selanjutnya. Greiner
memberikan gambaran perkembangan organisasi secara lengkap seperti gambar
berikut.Greiner (1972) dalam Husaini (2013, hlm.247)
Adapun keuntungan dan kerugian perkembangan organisasi disajikan
Newstrom & Davis (1997) dalam Husaini (2013, hlm.247) seperti tabel berikut
Tabel 1 Keuntungan dan Kerugian Pengembangan Organsasi
Keuntungan Kerugian
Perubahan seluruh organisasi Diperlukan banyak waktu

Motivasi lebih besar Biaya besar


Meningkatkan produktivitas Menunda periode pembayaran gaji
Kualitas kerja lebih baik Kemungkinan gagal
Kepuasan kerja lebih baik Kemungkinan inovasi privasi
Meningkatkan kerja tim Kemungkinan gangguan psikologi
Menanggulangi konflik lebih baik Kemungkinan timbul konformitas
Komitmen terhadap sasaran Menekankan pada proses grup
daripada kinerja
Meningkatkan kemauan berubah Kemungkinan konsepnya
membingungkan
Mengulangi kemangkiran Sukar dievaluasi

Pergantian tenaga kerja lebih rendah Bertentangan dengan budaya

Kreasi pembelajaran individu dan


grup
Contoh Kasus

Strategi PT Pos Indonesia Hindari Kebangkrutan


Reporter : Wisnoe Moerti | Jumat, 22 Februari 2013 06:24

Merdeka.com - Cara komunikasi melalui surat menyurat pernah berada di


puncak kejayaan. Di masa itu, PT Pos Indonesia berada di masa keemasan. Namun,
sejak dibukanya pintu globalisasi dengan kemudahan akses mengirim pesan atau
kabar melalui jaringan telepon dan internet, surat menyurat yang dikirim
menggunakan jasa Pos Indonesia pun semakin ditinggalkan.
Banyak pihak meragukan kecepatan Pos Indonesia yang dahulu selalu
menjadi pilihan utama masyarakat. Kondisi tersebut pernah dikeluhkan oleh Direktur
Utama Pos Indonesia I Ketut Marjana pada medio tahun lalu. Persepsi masyarakat
menganggap Pos Indonesia sudah memasuki sunset industry atau masuk dalam
kelompok industri senja.
Pos Indonesia mencoba bertahan di tengah gelombang serbuan teknologi
dan globalisasi. "Kita harus menyesuaikan dengan permintaan dan perkembangan
zaman yaitu dengan melakukan diversifikasi usaha," tegas Ketut kala itu.
Agar bisa tetap bertahan, tidak ada jalan lain bagi Pos Indonesia selain gencar
ekspansi, lebih kreatif, dan diversifikasi usaha. Tujuannya tidak hanya bertahan, tapi
bisa menjadi salah satu perusahaan pelat merah yang memberi keuntungan bagi
negara.
Berbagai strategi disiapkan setelah Pos Indonesia gagal mencari pendanaan
segar dari lantai bursa melalui skema penawaran saham umum perdana atau initial
public offering (IPO). Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian BUMN tidak akan
memberi suntikan modal ke PT Pos.
Tahun ini Pos Indonesia menargetkan laba Rp 275 miliar. Angka ini naik dari
perolehan tahun lalu yang hanya Rp 144 miliar untuk laporan keuangan yang belum
diaudit. Sedangkan pendapatan tahun ini direncanakan mencapai Rp 4,5 triliun dan
angka ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 3,3 triliun.
Menarik mengikuti strategi yang dilakukan 'pak pos' untuk bangkit sekaligus
menghindar dari ancaman kebangkrutan karena perkembangan teknologi yang
semakin canggih. Setidaknya, lima langkah sudah disiapkan untuk ekspansi. Berikut
paparannya. [noe]
ANALISA
1. Aspek Pendorong Perubahan
PT. POS perlu melakukan perubahan guna mempertahankan kondisi
organisasi/perusahaannya dalam menghadapi perkembangan dan lingkungan
masyarakat. Perubahan yang terjadi bukan peristiwa kebetulan namun, beberapa
kondisi yang mengharuskan PT.Pos melakukan perubahan antara lain :
a. Perubahan teknologi yang baru
Teknologi informasi memang bisa menjadi ancaman bagi kemajuan
perusahaan. Namun, di sisi lain, juga kerap membawa instabilitas terhadap bisnis
satu perusahaan. Maraknya penggunaan Internet dan mobile phone yang
mendorong komunikasi lisan melalui telepon atau tertulis (e-mail dan SMS) yang
berdampak pada bisnis jasa pengiriman pos.
b. Perubahan persaingan
Jasa pengiriman logistik menjadi salah satu usaha yang menjanjikan,
sehingga marak muncul jasa pengiriman logistik yang lain.
c. Perubahan sosial masyarakat
Kemajuan teknologi pun menjadikan perubahan pada sosial masyarakat,
dalam menjalin komunikasi, munculnya jasa pengiriman yang mampu menjadi
pilihan masyarakat dengan berbagai layanannya.
d. Perubahan kebijakan pemerintah
Dalam http://www.posindonesia.co.id/ menuliskan adanya perubahan dan
pengembangan organisasi PT. POS Indonesia sebagai berikut :
“ …Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1995, Perum Pos
dan Giro berubah menjadi PT. Pos Indonesia (Persero). Hal ini
bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dan kedinamisan untuk
PT. Pos Indonesia (Persero) sehingga bisa lebih baik dalam
melayani masyarakat dan menghadapi perkembangan dunia bisnis
yang semakin ketat.”

Wisnoe Moerti dalam http://www.merdeka.com/uang/strategi-pt-pos-


indonesia-hindari-kebangkrutan.html Strategi PT Pos Indonesia hindari
kebangkrutan
“Berbagai strategi disiapkan setelah Pos Indonesia gagal
mencari pendanaan segar dari lantai bursa melalui skema
penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO).
Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian BUMN tidak akan
memberi suntikan modal ke PT Pos.”
2. Pengembangan Organisasi PT. POS
Suatu organisasi yang mengalami pengembangan memiliki beberapa ciri
antara lain :
a. Struktur Organisasi
Untuk membentuk susunan tugas mengenai pembagian tugas kerja,
wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dan mencegah
terjadinya tugas ganda yang disusun oleh PT Pos yang mudah dan jelas
dipahami serta fleksibel.
b. Merumuskan strategi
Menentukan dan merumuskan strategi untuk mencari solusi
menghadapi perkembangan dan kebutuhan masyarakat. PT POS melakukan
analisis 5M(Man, Money, Material, Machin, Method) dan informasi serta
melakukan analisa SWOT.
c. Perkembangan Teknologi
Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat saat ini, maka PT
Pos Indonesia juga harus ikut mengikuti perkembangan teknologi tersebut,
agar mampu terus bertahan di tengah perkembangan jaman mulai dari
pemasaran, system pelayanan dan lainnya, untuk itu dibutuhkan para pegawai
yang mampu menjalankannya.
d. Melakukan hubungan kerjasama kerja
PT. POS dalam mempertahankan usahanya tidak mampu apabila hanya
berdiri sendiri, juga perlu menjalin kerjasama dengan perusahaan lain. PT POS
menjalin kemitraan usaha dalam bidang pengiriman logistik untuk
meningkatkan pelayanan terutama pengiriman ke luar negeri. Seperti yang
ditulis Resty Famelia dalam http://restylarisha.blogspot.com yaitu kerjasama
dengan perusahaan jasa lain seperti Fedex untuk meningkatkan pelayanan.
e. Menekankan cara baru meningkatkan kinerja
PT. POS di dalam mempertahankan perusahaan perlu melakukan
regenerasi dengan melakukan rekrutmen SDM yang baru yang memiliki
kemampuan/skill dan mumpuni di bidangnya dalam menghadapi tuntutan tugas
kerja. PT. POS juga menentukan spesifikasi atau syarat yang harus dipenuhi
dalam menjadi pegawai. Mampu mengerti dan menjalankan tiap tugas dan
tanggung jawab yang diemban.
f. Merumuskan program baru sebagai terobosan
PT. Pos merumuskan berbagai program baru sebagai inovasi dalam
menghadapi persaingan menjamurnya usaha pengiriman ekspedisi.
Munculnya program dengan menerbitkan produk-produk yang lebih inovatif dan
menjaga customer dengan melalui peningkatan service sebagai produk baru
menjadikan sebagai kekuatan PT.Pos untuk bertahan di dunia usaha
pengiriman ekspedisi.
Iwan Supriyatna dalam"Saya Berusaha Bangkitkan Perusahaan yang Akan
Bangkrut Wawancara I Ketut Mardjana " di Okezone menuliskan sebagai berikut :
“Persaingan membuat Pos Indonesia banyak melakukan
terobosan bisnis, antara lain dikembangkannya lima produk
unggulan, yaitu:
1. Pos Ekspress
2. Pos Kilat Khusus
3. Exspress Mail Services
4. Layanan Pos Pay
5. Wesel Pos Instan
“Strategi lainnya adalah kita melakukan kerjasama dengan
pesaing atau kompetitor, antara lain dengan USPS, DHL, dengan
menyinergikan kekuatan masing-masing.”

Admin PIOL dalam PT Pos Indonesia (Persero) Bentuk Anak Perusahaan


Bidang Properti di http://www.posindonesia.co.id menuliskan sebagai berikut :
“Selain itu juga, Pos Indonesia telah mendapatkan izin
pembentukan anak perusahaan bidang properti dari Menteri
BUMN yang tertuang dalam Surat Menteri BUMN No. S-
789/MBU/2013 tanggal 27 Desember 2013 perihal Persetujuan
Pendirian Anak Perusahaan Bidang Properti.”

Ayat-ayat suci Al-Quran yang menyangkut Perubahan dan Pengembangan


Organisasi

Islam adalah agama yang membimbing umatnya untuk selalu berbuat baik.
Islam pun menuntun umatnya agar selalu melakukan perubahan dalam
kehidupannya, bisa untuk perubahan nyata maupun perubahan yang tidak nyata.
Perubahan yang nyata yaitu perubahan yang tadinya malas menjadi tidak malas,
yang tadinya tidak ada rasa mau berusaha berubah menjadi mau untuk berusaha.
Untuk perubahan yang tidak nyata yaitu setiap orang memiliki niat yang kuat karena
setiap orang sering tidak mempunyai niat yang kuat pada dirinya.
Allah SWT menurunkan ayat yang sangat berhubungan dengan perubahan yaitu
dalam QS.Ar-Ra’ad: 11 yang berbunyi

Arab-Latin: Lahụ mu'aqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī


yaḥfaẓụnahụ min amrillāh, innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ
mā bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā
lahum min dụnihī miw wāl
Referensi: https://tafsirweb.com/3971-surat-ar-rad-ayat-11.html

Bagi manusia ada malaikat-malaikatnya yang selalu mengikutinya bergiliran,


dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah SWT.
Sesungguhnya Allah SWT tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri dan apabila Allah SWT
menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang menolaknya dan
sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain dia.

Selain itu Allah SWT juga berfirman dalam QS Ibrahim :1

Arab-Latin: alif lām rā, kitābun anzalnāhu ilaika litukhrijan-nāsa minaẓ-


ẓulumāti ilan-nụri bi`iżni rabbihim ilā ṣirāṭil-'azīzil-ḥamīd

alif, laam, raa (ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang
dengan izin Tuhan mereka , (yaitu) menuju jalan Tuhan yang maha perkasa
lagi maha terpuji (Qs. Ibrahim: 1)

Kedua ayat diatas telah menyebutkan tentang bagaimana manusia dianjurkan


untuk berubah agar menjadi lebih baik dan berkembang. Dalam hal ini mengubah
dalam hal kebaikan bukan dalam hal keburukan. Sedangkan dalam firman kedua ini
juga menyebutkan tentang perubahan yang sangat jelas bahwa Allah SawT
menurunkan Al-Qur’an adalah membimbing umat manusia dari jalan yang gelap
gulita menjadi terang benderang.
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/32787873/Pengembangan_Organisasi.docx

http://etheses.uin-malang.ac.id/1844/6/08410037_Bab_2.pdf

https://youtu.be/xZLSg2xF460

https://youtu.be/9R4_XIt5_Ms

https://sis.binus.ac.id/2016/08/09/mengelola-perubahan-dalam-suatu-organisasi/

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-manajemen-perubahan-change-
management/

https://sis.binus.ac.id/2016/08/09/mengelola-perubahan-dalam-suatu-organisasi/
PERILAKU ORGNISASI

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN PRGANISASI


STUDY KASUS PT.POS INDONESIA

KELOMPOK 5 :
POGI HEGRATA 20181 002
RIFKI MUFIGRATA 20181 003
ENDRI NURUL WIJAYANSYAH 20181 011
RULLY AULIA RAHIM 20181 021
RIVAN LADERA 20181 063
DODY ANSHARI 20151 026

PASCA SARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN
2019-2020

Anda mungkin juga menyukai