Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“RANGKUMAN MATERI EKONOMI MANAJERIAL”

Dosen Pengampu : Risdianto, S.E., M.M

Nama : Isna Putri Maharani

Nim : 180111164

Kelas : Manajemen SDM A (Non Reguler)

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH CIREBON


Jl. Tuparev No. 70 A Cirebon Telp. 0231-20960
RANGKUMAN

A. Ekonomi Manajerial

Secara lebih khusus, Ilmu Ekonomi Manajerial menggunakan alat dan teknik analisis
ekonomi dalam menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajerial. Artinya, Ilmu
Ekonomi Manajerial menghubungkan ilmu ekonomi tradisional dengan ilmu-ilmu
pengambilan keputusan (decision sciences) dalam pembuatan keputusan manajerial. lmu
Ekonomi Manajerial memang menitikberatkan pada penerapan-penerapan konsep-konsep
ekonomi di dunia bisnis. Meskipun demikian, perlu pula diketahui bahwa konsep-konsep
ekonomi manajerial bisa juga diterapkan pada tipe-tipe organisasi lainnya. Prinsip-prinsip
ekonomi manajerial tersebut antara lain berkenaan dengan bagaimana mengalokasikan
sumber daya-sumber daya yang langka secara efisien. Dengan demikian, prinsip-prinsip
tersebut juga relevan dengan manajemen non bisnis, organisasi-organisasi nirlaba, seperti
lembaga- lembaga pemerintah, sekolah- sekolah, rumah sakit, museum, dan lain-lain.
Pengertian ekonomi manajerial menurut beberapa tokoh :
 Menurut Hirschey (2003), ekonomi manajerial adalah aplikasi teori ekonomi sebagai
metode untuk pengambilan keputusan menajerial dan administratif.
 Menurut Paul G. Keat (2000), ekonomi manajerial adalah ilmu dan seni tentang
bagaimana mengorganisir dan mengalokasikan sumber daya perusahaan yang terbatas
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
 Menurut Dominic Salavatore (1996), ekonomi manajerial adalah pengetahuan atau
wawasan yang menunjukan adanya teori ekonomi dan analisis terhadap pengambilan
keputusan berdasarkan teori ekonomi tersebut untuk menelaah bagaimana bisnis dapat

mencapai tujuan dengan efisien.

Fungsi dari ekonomi manajerial diantaranya adalah :


1. Sebagai alat untuk melakukan evaluasi Dalam bisnis, evaluasi tidak hanya bisa
menjadi instrumen dalam menentukan keberhasilan bisnis saja, tapi juga sebagai
proses recheck kebijakan. Apakah kebijakan lama bisa kembali diberlakukan dan
sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini, atau mungkin perusahaan membutuhkan
kebijakan yang baru. Fungsi ini umumnya kerap diberlakukan pada level tingkat
manajerial.

2
2. Membantu manajer dalam menyelesaikan masalah Menyambung pembahasan
sebelumnya, jika hasil evaluasi membutuhkan kebijakan atau keputusan baru,
tentunya perubahan tersebut tidak mungkin datang tanpa adanya alasan yang kuat atau
mungkin masalah baru. Fungsi lain dari ekonomi manajerial tidak lain untuk
membantu menyelesaikan masalah tersebut. Sebagai contoh, kondisi ekonomi pasar
yang bersifat dinamis, tentunya menuntut perusahaan melakukan penyesuaian dan
kebijakan. Jika masalah tersebut bersifat manajerial, mungkin saja penyebabnya
berkaitan persoalan sumber daya, entah itu man, material, money, atau mungkin
method. Dengan mengetahui letak munculnya masalah, tentu permasalahan tersebut
dapat segera diatasi.
3. Menganalisis lingkungan industri Ekonomi manajerial juga bisa berfungsi sebagai
analisis lingkungan industri, lingkungan perusahaan, dan kondisi ekonomi.Analisis
kondisi ini mengacu pada beberapa bagian seperti kondisi supplier, konsumen, dan
keberadaan pesaing atau kompetitornya. Hasil analisis tersebut tentu dapat diolah
kembali menjadi informasi pendukung dalam menunjang rencana dan keputusan
perusahaan ke depan demi meningkatkan profit perusahaan.
Tujuan Ekonomi Manajerial
1. Sebagai Alat Evaluasi
Maksudnya adalah kita dapat mengevaluasi kinerja dari manajer terdahulu, bukan
hanya kinerjanya saja melainkan kebijakan yang dibuat. Dari sini apabila dalam
evaluasi menemukan hal yang dapat menunjang proses perkembangan perusahaan
maka akan diadopsi pada masa manajer yang baru. Jika ditemukan suatu kesalahan
seperti terkadang ada hal yang tidak sesuai dengan keadaan pasar yang berubah-ubah
tetap dilakukan pada masa manajer terdahulu, maka dari sini dapat dicarikan
alternative ataupun dapat dihilangkan di manajerial yang baru. Dari evaluasi ini
diharapkan mendapat hasil yaitu mengadopsi hal yang positif pada kebijakan
sebelumnya, dan mengambil altrenatif keputusan atau diatur ulang untuk hal yang
dirasa kurang cocok dalam kebijakan sebelumnya, sehingga manajer baru memiliki
gambaran untuk kebijakan yanga akan diambil selanjutnya. Bukan hanya itu saja dari
proses evaluasi ini pula kita dapat mengetahui dimana titik kelemahan dan
keuntungan dalam sebuah perusahaan.
2. Membantu Manajer Dalam Menyelesaikan Masalah
Kita tahu bahwa masalah yang dihapai menajer bukan hanya menghadapai kondisi
pasar yang berubah-ubah, melainkan juga dalam menentukan tingkatan harga dan
3
pada saat produk keluar, dengan perkembangan teknologi manajer juga harus paham
teknologi industri yang mana yang cocok untuk digunakan pada perusahaan,
sekiranya efisien namun tidak menghambat keuangan serta tidak menguras banyak
pendanaan. Selain itu manajer juga harus mengetahui media promosi dan periklanan
yang sekiranya dapat membantu perusahaannya dalam mepromosiakn produk.
Ekonomi manajerial yang berperan sebagai alat analisis dalam pengambilan
keputusan, dapat membantu masalah yang dihadapi oleh manajer
3. Mengatur Keuangan
Disini perlu pula diidentifikasi biaya-biaya yang sekiranya penting agar digunakan
sefisien mungkin, menghindari biaya-biaya yang tidak diperlukan namun tanpa
semgaja dikeluarkan. Sehingga kita bisa menganalisis pengambilan keputusan
bagaimana pemasukan dimanfaatkan dan bagaimana pengeluaran dapat diminimalisir
ataupun dengan pengeluaran yang banyak diharapkan dapat menyeimbangkan
pemasukan pula.
4. Untuk Mengetahui Lingkungan Industri, Perusahaan mau pun perekonomian.
Karena ekonomi manajerial berbasis pada analisis, maka dalam analisis lingkungan
juga diperlukan banyak hal yang perlu diperhatikan. Dalam analisis lingkungan yang
perlu dianalisis adalah bagaimana keadaan konsumen, pemasok, dan juga kompetitor.
Analisis yang dilakukan bukan hanya tiga itu saja namun, juga dengan keadaan
lingkungan dimana perusahaan akan mengeluarkan produk mereka. Banyak
pertimbangan yang dilakuakn dalam analisis lingkungan agar mencapai pada
keputusan yang tepat. Analisis lingkungan diperlukan untuk tahap pengambilan
keputusan, dari pengambilan keputusan inilah nantinya akan menghasilka bagaimana
perusahaan mendapatkan keuntungan yang diinginkan.
Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Adapun ruang lingkup yang masuk dalam jejaring ekonomi manajerial, meliputi sebagai
berikut:
1. Teori Perekonomian
Teori Ekonomi menjadi dasar pengambilan keputusan dalam ilmu ini. Dalam
penerapannya, ilmu ekonomi terbagi menjadi dua area utama yang vital, yaitu makro
dan mikro. Ekonomi mikro memiliki kaitan dengan aktivitas perekonomian, meliputi
perdagangan, sumber daya, aktivitas individu. Lalu, untuk ekonomi makro lebih
condong kepada iklim investasi, penghasilan, lapangan kerja, dan sebagainya.
2. Teknik Dalam Mengambil Keputusan
4
Dalam ilmu manajerial diperlukan langkah pengambilan keputusan yang akurat. Hal
demikian dapat dilakukan dengan kepemilikan sumber daya, meliputi manusia, uang,
material dan metode. Dengan kombinasi antara keempat hal tersebut, bisa diperoleh
hasil keputusan yang lebih tepat.
3. Wawasan Administrasi Bisnis
Dalam ekonomi manajerial disokong oleh banyak elemen. Salah satunya ialah
wawasan administrasi bisnis. Bila manajemen di perusahaan Anda paham betul
dengan prinsip ekonomi manajerial maka akan lebih mudah dalam mengelola
organisasi. Pengelolaan tersebut dapat meliputi manajemen SDM, keuangan,
dokumentasi, akuntansi, dan analisis pencapaian target. Alhasil perusahaan dapat
beroperasi dengan lebih efisien.

Di dalam bisnis, ekonomi manajerial memiliki peran vital dalam upaya pengembagan
operasioanl perusahaan Anda. Ada baiknya, dalam memilih jajaran pemimpin, perusahaan
Anda memilih orang-orang yang paham betul dengan ilmu ekonomi yang satu ini. Dengan
demikian, jalannya perusahaan Anda akan terlaksana dengan lebih tertata, terstruktur, dan
sesuai dengan visi misi organisasi. 

B. Memahami hubungan antara masalah dan keputusan bisnis


Ekonomi manajerial disebut juga dengan ekonomi mikro terapan, yang dimana penerapan
metode dalam proses pengambilan keputusan manajerial. Ekonomi manajerial dapat
mengembangkan prinsip ilmu yang tujuannya untuk meningkatkan keefektifan saat
mengambil keputusan. Setiap manajer pastinya akan mendapat masalah manajerial dalam
bisnisnya.
Permasalahan yang timbul saat kesenjangan antara kondisi di lapangan dengan apa yang
diharapkan oleh seorang manajer, masalah tersebut seperti:
1. masalah dalam menentukan tingkatan harga maupun keluaran produk.
2. masalah dalam memilih teknik industri dan teknologi.
3. masalah dalam tingkat persediaan.
4. masalah dalam memilih media promosi atau media periklanan.
5. masalah pendanaan.
6. masalah pelatihan tenaga kerja.
Ekonomi manajerial dapat membantu para manajer dalam mempengaruhi kinerja dan
perilaku manajerial ekonomi. Manajerial memanfaatkan beberapa analisis misalnya seperti:
Metode kuantitatif, statistik atau ekonometrika dan konsep manajemen strategi dan analisis

5
keuangan. Ekonomi manajerial dapat menggabungkan antara ilmu ekonomi dan pengambilan
keputusan: Ilmu ekonomi yang diantaranya meliputi: ekonomi mikro dan makro. Ilmu
keputusan yang diantaranya meliputi: matematika ekonomi dan ekonometrika.

C. Memahami konsep dasar system industry modern


Organisasi industry merupakan salah satu mata rantai dari system perekonomian, karena ia
memproduksi dan mendistribusikan produk (barang dan / atau jasa). Produksi merupakan
fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggungjawab
untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi
industry itu. Produksi dalam sebuah organisasi pabrik merupakan inti yang paling dalam,
spesifik serta berbeda dengan bidang fungsional lain seperti keuangan, personalia, dan lain-
lain. Sistem produksi merupakan system integral yang mempunyai komponen structural dan
fungsional. Dalam system produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah
yang mengubah input menjadi output yang dapat dijual dengan harga kompetitif dipasar.
Salah satu contoh dari konsep sistem industri modern adalah konsep dasar system produksi
tepat waktu (Just In Time) adalah memproduksi output yang diperlukan pada waktu
dibutuhkan oleh pelanggan dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan pada setiap tahap
proses dalam system produksi dengan cara yang paling ekonomis dan efisien, system
produksi JIT ini pada awalnya dikembangkan oleh Toyota strategi ini kemudian diadopsi oleh
banyak perusahaan.
Tujuan utama dari system produksi tepat waktu ini adalah mengurangi ongkos produksi dan
meningkatkan produktivitas total industry secara keseluruhan dengan cara menghindarkan
pemborosan (waste) dengan cara aktifitas perbaikan. Strategi produksi JIT ditetapkan pada
keseluruh system industry modern sejak proses rekayasa (enginering) pemesanan material
dari pemasok manajemen material dalam industri, proses fabrikasi industry sampai distribusi
produk industry pada pelanggan.
Beberapa sasaran utama yang ingin dicapai dari system produksi JIT ini
a) Reduksi scrap dan rework
b) Meningkatkan Jumlah pemasok yang ikut JUST IN TIME
c) Meningkatkan kualitas proses industry (orientasi zero defect)
d) Mengurangi inventori output pabrik
e) Reduksi overhead
f) Meningkatkan produktivitas total industry secara keseluruhan.
6
Adapun tujuan dari system produksi JUST IN TIME ini adalah :
a) Ukuran lot sekecil mungkin.
b) Mempertinggi kualitas.
c) Mengurangi persediaan.
d) Mesin dapat berjalan dengan lancer .
e) Perencanaan Produksi yang merata dan stabil .
f) Memberikan kepercayaan terhadap karyawan
Sistem produksi memiliki komponen atau elemen structural dan fungsional yang berperan
penting dalam menunjang kontinuitas operasional system produksi itu. Komponen atau
elemen structural yang membentuk system produksi terdiri dari bahan (material), mesin dan
peralatan, tenaga kerja, modal, energi, informasi, tanah, dan lain-lain. Sedangkan komponen
atau elemen fungsional terdiri dari supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi, dan
kepemimpinan, yang kesemuanya berkaitan dengan manajemen dan organisasi. Suatu system
produksi selalu berada dalam lingkungan, sehingga aspek-aspek lingkungan seperti
perkembangan teknologi, social dan ekonomi, serta kebijakan pemerintah akan sangat
mempengaruhi keberadaan system produksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai