Anda di halaman 1dari 14

Dosen Pengampuh : Nahira, S.ST.,M.

Keb
Mata Kuliah : Menajemen Kepemimpinana dan Kewirausahaan

”BISNIS WARALABA”

OLEH KELOMPOK 5 :
Reka Sandi Guntari
Rut Anjelina PondetJuliana
Sunarsi Lamusa
Waode Alfiani

PROGRAM STUDI DIPLOMA EMPAT (DIV) KEBIDANAN


UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR
TAHUN 2019-2020

1
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah
“Waralaba” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Menajemen
Kepemimpinan dan Kewirausahaan. Semoga materi ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan atau petunjuk maupun pedoman bagi yang membaca
materi ini.
Dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Saran dan kritik yang membangun akan kami terima dengan hati
terbuka agar dapat meningkatkan kualitas makalah ini.
Kebesaran UNIVERSITAS MEGA REZKY terletak di pundak
mahasiswa. Demikianlah juga kebesaran suatu Negara tergantung dari pada Kaum
terpelajar. Berkahilah diri kita dengan ilmu pengetahuan,yakni dan percaya ilmu
yang dimiliki suatu saat akan menggenggam dunia ini dengan jemarimu dan tidak
tertutup kemungkinan akan menggenggam Universitas Mega Rezky dengan
torehan yang lebih besar dari saat ini.

Makassar, 17 Novemberber 2019

Penyusun

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Sejarah Waralaba .................................................................................... 3
B. Pengertian Waralaba ................................................................................ 4
C. Jenis-jenis Waralaba................................................................................. 5
D. Struktur Waralaba .................................................................................... 6
E. Kelebihan dan Kekurangan Waralaba ...................................................... 7

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan begitu pesatnya sektor
perekonomian yang semakin meningkat, dinamis dengan penuh persaingan
serta tidak mengenal batas-batas wilayah. Berbagai bisnis yang dijalankan
dengan mudahnya untuk dilaksanakan. Oleh karena itu bisnis di zaman
sekarang ini diperlukannya hukum untuk menaungi dan melindungi dengan
tujuan untuk mewujudkan rasa keadilan sosial dan adanya kepastian hukum,
bukan hanya sekedar mencari keuntungan (profit oriented) tetapi ada
pertanggungjawaban terhadap dampak yang ditimbulkan dari operasional
bisnis secara menyeluruh tersebut.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, para
bisnisman dan orang-orang yang ingin terjun langsung di dunia bisnis
hendaknya terlebih dahulu mengetahui dan memahami hukum bisnis secara
detail agar bisnis yang ditekuni berjalan dengan baik dan memberikan
manfaat bagi dirinya dan menyejahterakan masyarakat pada umumnya.
Di Indonesia seperti kebanyakan negara berkembang yang lain,
berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.
Untuk itu pengembangan pada sektor ekonomi menjadi tumpuan utama agar
taraf hidup rakyat menjadi lebih mapan. Pembangunan ekonomi merupakan
pengolahan kekuatan ekonomi riil dimana dapat dilakukan melalui
penanaman modal, penggunaan teknologi dan kemampuan berorganisasi
atau manajemen.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Waralaba?
2. Apa pengertian Waralaba?
3. Apa saja jenis Waralaba?
4. Bagaimana struktur Waralaba?
5. Apa saja keuntungan dan kelebihan Waralaba ?

4
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Waralaba
2. Untuk mengetahui pengertian Waralaba
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Waralaba
4. Untuk mengetahui stuktur Waralaba
5. Untuk mengetahui keuntungan dan kelebihan Waralaba

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Waralaba
Sejarah franchise di mulai di Amerika Serikat oleh perusahaan mesin
jahit singer sekitar tahun1850-an. Pada saat itu,Singer membangun jaringan
distribusi hampir di seluruh daratan Amerika untuk menjual produknya.
Disamping menjual mesin jahit, para distributor tersebut juga memberikan
pelayanan purna jual dan suku cadang. Jadi para distributor tidak
semata menjual mesinjahit, akan tetapi juga memberikan layanan perbaikan
dan perawatan kepada konsumen. Walaupun tidak terlampau berhasil, Singer
telah menebarkan benih untuk franchising di masa yang akan datang dan
dapat diterima secara universal. Pola ini kemudian diikuti oleh industry
mobil, industry minyak dengan pompa bensinnya serta industri minuman
ringan.
Sesudah perang dunia ke 2, usaha eceran mengadakan perubahan
dari orientasi produk ke orientasi pelayanan. Disebabkan kelas menengah
mulai sangat mobile dan mengadakan relokasi dalam jumlah besar ke daerah-
daerah pinggiran kota, maka banyak rumah makan/restoran atau drivein
mengkhususkan dalam makanan siap saji dan makanan yang bisa segera
di makan di perjalanan.
Waralaba mulai ramai dikenal diIndonesia sekitar tahun 1970-an
dengan mulai masuknya franchise luar negeri, seperti KFC, Swensen, Shekey
Pisa, Burger King dan 7Eleven. Walaupun system franchise ini sebetulnya
sudah ada di Indonesia seperti yang diterapkan oleh Bata dan menyerupai
SPBU.
Pada awal tahun 1990 – an International Labour Organization (ILO)
pernah menyarankan Pemerintah Indonesia untuk menjalankan sistem
franchiseguna memperluas lapangan kerja sekaligus merekrut tenaga-tenaga
ahli franchise untuk melakukan survei, wawancara, sebelum memberikan
rekomendasi. Hasil kerja para ahli franchise tersebut menghasilkan
“Franchise Resource Center” dimana tujuan lembaga tersebut adalah

6
mengubah berbagai macam usaha menjadi franchise serta mensosialisasikan
system franchise ke masyarakat Indonesia.

B. Pengetian Waralaba
Pengertian Franchise berasal dari bahasa Perancis affranchir yang
berarti to free yang artinya membebaskan. Dengan istilah franchise di
dalamnya terkandung makna, bahwa seseorang memberikan kebebasan
dari ikatan yang menghalangi kepada orang untuk menggunakan atau
membuat atau menjual sesuatu. Dalam bidang bisnis franchise berarti
kebebasan yang diperoleh seorang wirausaha untuk menjalankan sendiri suatu
usaha tertentu di wilayah tertentu.
Franchise ini merupakan suatu metode untuk melakukan bisnis, yaitu
suatu metode untuk memasarkan produk atau jasa ke masyarakat. Selanjutnya
disebutkan pula bahwa franchise dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
pemasaran atau distribusi barang dan jasa, di mana sebuah perusahaan induk
(franchisor) memberikan kepada individu / perusahaan lain yang berskala
kecil dan menengah (franchisee), hak- hak istimewa untuk melaksanakan
suatu sistem usaha tertentu dengan cara yang sudah ditentukan, selama waktu
tertentu, di suatu tempat tertentu.
Waralaba jika dalam bahasa Inggris yaitu bisa disebut dengan
franchising yang artinya ialah hak atau kebebasan, merupakan suatu hak-hak
menjual suatu produk, jasa, atau layanan. Jika di Indonesia sendiri waralaba
ialah suatu perikatan yang dimana salah satu pihak diberi hak untuk
menggunakan atau memanfaatkan suatu karakter dari sebuah usaha milik
pihak lain dengan membayar suatu imbalan kepada pihak yang menjadi
pemberi hak. Intinya waralaba ialah suatu penjualan sebuah paket usaha
komprehensif dan siap pakai yang didalamnya mencakup sebuah merek
dagang, material hingga pengolaan manajemennya.

7
Menurut Asosiasi Franchise Indonesia yang dimaksud dengan waralaba
yaitu suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir,
yang dimana sang pemilik merek memberikan suatu haknya kepada individu
atau perusahaan untuk melaksanakan sebuah bisnis dengan nama, merek,
sistem, prosedur, manajemen dan cara-cara yang sudah ditentukan
sebelumnya dalam jangka waktu dan meliputi area tertentu.

C. Jenis-jenis Waralaba
Waralaba dibagi menjadi dua:
1. Waralaba luar negeri/asing yaitu waralaba yang berasal dari luar negeri,
jenis waralaba yang satu ini cenderung lebih banyak disukai karena sebuah
sistem dan mekanismenya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai
dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
Contohnya: pada McDonald’s, (KFC) Kentucky Fried Chicken, Bread
Talk, Starbucks, Pizza Hut, dan lain sebagainya.
2. Waralaba dalam negeri yaitu waralaba yang berasal dari dalam negeri,
jenis waralaba yang satu ini juga menjadi salah satu pilihan dalam
investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi
tidak mempunyai pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini
yang disediakan oleh pemilik waralaba.
Contoh waralaba lokal yaitu : Primagama, Alfamart, Martha Tilaar, Roti
Buana, Edward Forrer, Bogasari Baking Center dan lain sebagainya.
Berdasarkan kriterianya, waralaba dibagi menjadi tiga jenis yakni waralaba
produk, jasa, dan juga gabungan.
1. Waralaba Produk : Waralaba produk menawarkan barang untuk dijual.
Bisa berupa makanan, minuman, barang bekas, atau barang jadi lainnya.
2. Waralaba Jasa : Sementara itu waralaba jasa menawarkan produk
berwujud layanan jasa. Contohnya yaitu layanan spa, kursus, agen
perjalanan, dan lain sebagainya.

8
3. Gabungan : Untuk jenis yang satu ini merupakan gabungan dari keduanya.
Salah satu contohnya yaitu spa keluarga yang juga menjual produk-produk
kesehatan.
Sementara Waralaba menurut International Franchise Association (IFA)
dibedakan menjadi 4 jenis dan banyak diterapkan di Negara Amerika Serikat
yaitu sebagai berikut :
1. Product Franchise : Franchise jenis ini, produsen mempunyai kontrol
penuh terhadap retail yang mendistribusikan produknya. Dalam perjanjian
kontrak, produsen mengizinkan pemilik toko untuk menggunakan merk
dan juga hak ciptanya. Tetapi dengan syarat, pemilik toko harus membayar
sejumlah uang agar bisa memperoleh hak tersebut dapat atau juga bisa
untuk membeli produk yang menjadi kualifikasi waralaba.
2. Manufacturing Franchise : Pada franchise jenis ini, kamu diberikan hak,
untuk menjual produk pihak waralaba kepada masyarakat tanpa
mengetahui resep rahasia perusahaan. Biasanya, hal seperti ini ditemukan
dalam industri makanan dan minuman.
3. Business Opportunity Ventures : Pemilik usaha diharuskan membeli dan
juga mendistribusikan produk-produk dari perusahaan tertentu. Sementara
perusahaan juga harus menyediakan rekening untuk pemilik usaha. Dalam
praktiknya, pemilik bisnis atau usaha harus membayar biaya sebagai bukti
timbal balik atau kompensasi.
4. Business Format Franchising : Integrasi bisnis lebih menyeluruh dan juga
lengkap. Dalam waralaba ini, pihak franchise mendistribusikan produk dan
atau jasa dari franchisor di bawah hak cipta pihak franchisor tersebut
sekaligus mengimplementasikan format serta prosedur yang diberlakukan
oleh pihak franchisor dalam bisnis tersebut. Dalam menjalankannya, ada
kesepakatan yang berlaku secara hukum dimana dalam kesepakatan itu
memuat : nama franchisor, produk dan jasa, prosedur, SOP, sistem
pemasaran, dan juga fasilitas pendukung.

9
D. Sruktur Waralaba
Dengan adanya struktur organisasi, para pelaksanaan tugas (pekerja)
akan lebih mudah mengetahui siapa yang menjadi pimpinannya, mulai dari
tingkat terendah sampai tingkat tertinggi dalam organisasi. Disisi lain, dengan
adanya struktur organisasi pembagian kerja disetiap bidang yang digelutinya
jelas, sehingga para pekerja mudah mengetahui apa yang menjadi tanggung
jawabnya. Struktur organisasi merupakan suatu aturan yang mengatur
pembagian tugas pegawai, sehingga pegawai yang terstruktur dalam
organisasi dapat mengetahui tugas dan tanggung jawab yang harus
dikerjakan. Di sisi lain, dengan adanya struktur organisasi tersebut, seorang
pemimpin akan mudah mengetahui dan mengontrol bawahannya dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah diamanahkan. Untuk
mengetahui struktur waralaba usaha tela-tela pelangi, dapat dilihat dari
gambar berikut :
Gambar 2.1
Struktur Waralaba usaha Tela Tela Pelangi di Jalan Bangau Sakti

Arif
Pemberi Waralaba

Yogi
Karyawan

Riko
Penerima
Waralaba

Mujiono
Kayawan

Rika
Karyawan

10
Dari struktur di atas dapat kita lihat, bahwa pemberi waralaba adalah
arif, sedangkan penerima waralaba adalah pak Riko. Pak Arif memiliki satu
orang Karyawan yaitu Rika, sedangkan pak Riko memiliki dua orang
karyawan yaitu Mujiono dan Yogi.

E. Keuntugan dan Kelemahan Sistem Franchise


Franchising juga merupakan strategi perluasan dari suatu usaha yang
telah berhasil dan ingin bermitra dengan pihak ketiga yang serasi, yang ingin
berusaha, dan memiliki usaha sendiri. Sistem franchise ini mempunyai
keuntungan dan juga kerugian-kerugian.
Keuntungannya adalah:
“As practiced in retailing, franchising offers franchisees the advantage of
starting up a new business quickly based on a proven trademark and formula
of doing business, as opposed to having to build a new business and brand
from scratch.”
“Seperti dalam praktek retailing, franchising menawarkan keuntungan
untuk memulai suatu bisnis baru dengan cepat berdasar pada suatu merek
dagang yang telah terbukti bisnisnya, tidak sama seperti dengan membangun
suatu merek dan bisnis baru dari awal mula.” Selain itu menurut Rachmadi
keunggulan lainnya dari sistem franchise bagi franchisee, antara lain:
1. Pihak franchisor memiliki akses pada permodalan dan berbagi biaya
dengan franchisee dengan resiko yang relatif lebih rendah.
2. Pihak franchisee mendapat kesempatan untuk memasuki sebuah bisnis
dengan cara cepat dan biaya lebih rendah dengan produk atau jasa yang
telah teruji dan terbukti kredibilitas mereknya.
3. Lebih dari itu, franchisee secara berkala menerima bantuan manajerial
dalam hal pemilihan lokasi bisnis, desain fasilitas, prosedur operasi,
pembelian, dan pemasaran.
Sedangkan kerugian sistem franchise bagi franchisee adalah:

11
1. Sistem franchise tidak memberikan kebebasan penuh kepada franchisee
karena franchisee terikat perjanjian dan harus mengikuti sistem dan
metode yang telah dibuat oleh franchisor.
2. Sistem franchise bukan jaminan akan keberhasilan, menggunakan merek
terkenal belum tentu akan sukses bila tidak diimbangi dengan kecermatan
dan kehati-hatian franchisee dalam memilih usaha dan mempunyai
komitmen dan harus bekerja keras serta tekun.
3. Franchisee harus bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik dalam
hubungannya dengan franchisor.
4. Tidak semua janji franchisor diterima oleh franchisee.
5. Masih adanya ketidakamanan dalam suatu franchise, karena franchisor
dapat memutuskan atau tidak memperbaharui perjanjian.

12
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Waralaba merupakan salah satu bentuk perikatan/atau perjanjian dimana
kedua belah pihak harus memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing.
Perjanjian waralaba adalah perjanjian yang tidak bertentangan dengan
undang-undang, agama, ketertiban umum, dan kesusilaan. Artinya perjanjian
itu menjadi sebuah aturan bagi mereka yang membuatnya, dan mengikat
kedua belah pihak.
B. Saran
Kiranya dengan adanya waralaba ini kita dapat menjakan tugas atau
menggunakannya dengan sebaik mungkin, menjual atau berdagang sesuai
dengan struktur waralaba dan terutama dalam bidang kesehatan sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Budi Utomo, Setiawan. Fiqih Aktual. Jakarta: Gema Insani, 2003.Sumarsono


Fuady, Munir. 2005. Pengantar Hukum Bisnis. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Sonny. Manajemen Bisnis Waralaba. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
2001.http://pmiikomfaksyahum.wordpress.comhttp://waralaba.wordpress.com[1]
Sonny Sumarsono, Manajemen Bisnis Waralaba (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),
Gunawan Wijaya, Seri Hukum Bisnis (Jakarta: PT Grafindo Persada 2001)

13
Setiawan Budi Utomo, Fiqih Aktual (Jakarta: Gema Insani, 2003).
http://waralaba.wordpress.com
http://pmiikomfaksyahum.wordpress.comBursa
Franchise. http://bursafranchise.com/kontrak-perjanjian-franchise-
waralaba. Raharjo, Tri. 16 June 2008. Blog Seputar
Franchise. http://salamfranchise.com/. Sukandar, Anang. 2007.Direktori Franchise
Indonesia. Jakarta : Asosiasi FranchiseIndonesia. Wikipedia Ensiklopedia Bebas.
http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba
Naihasy, Syahrin. 2005. Hukum Bisnis (Bisnis Law). Yogyakarta: Mida Pustaka

14

Anda mungkin juga menyukai