Anda di halaman 1dari 25

KOMPETENSI AUDITOR SYARIAH,

KODE ETIK PROFESI AKUNTAN


ISLAM DAN PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK (SPAP)

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Dinda Lusiga Yonelta 11200850000004


Alifah Syahranti 11200850000047
Ashari Andi Oktaviana 11200850000050
Dianita Patricia 11200850000053
Irfan Dhiyaul Haq 11200850000064
Table of contents
01 Etika Profesi

02 Tujuan Kode Etik

03 Struktur Kode Etik

04 Prinsip Kode Etik

05 Peraturan Kode Etik

06 Kompetensi Auditor Syariah

07 Standar Profesional Akuntan Publik


Etika Profesi
Menurut James J. Spillane SJ (1992), Etika adalah
mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah
laku manusia dalam mengambil suatu keputusan
yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah
pada penggunaan akal budi manusia dengan
objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya,
serta tingkah laku seseorang kepada orang lain.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan (1998), mendefinisikan etika sebagai (1)
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; (2)
nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan
atau masyarakat.
Hal-hal yang diatur
dalam Etika Profesi

Rusdiana & Saptaji menyatakan bahwa ada beberapa


hal yang diatur dalam etika profesi, yaitu :

1. Sikap indenpenden
2. Perlunya menjaga kerahasiaan
3. Pengaturan tentang publikasi dan promosi
4. Aturan tentang surat penugasan
5. Aturan tentang pergantian akuntan
6. Penentuan fee atau honorarium
7. Kewajiban kepada pihak ketiga
8. Perilaku yang tidak boleh dilakukan kepada pelanggan
9. Kewajiban manajemen dan auditor
10. Hubungan istimewa dengan klien
Prinsip Kode Etik

Berdasarkan kode etik untuk akuntan Pada kode etik Ikatan Akuntan
profesional (code of ethics for Indonesia (IAI), prinsip etika profesi
professional accotentants, yang akuntan meliputi:
ditetapkan oleh IAPI (Institut Akuntan
Publik Indonesia), setiap praktisi wajib (1) tanggung jawab profesi
mematuhi prinsip dasar etika profesi, (2) kepentingan publik
yaitu (IAPI, 2008): (3) integritas
(4) objektivitas
(1) prinsip integritas (5) kompetensi dan kehati-hatian
(2) prinsip objektivitas profesional
(3) prinsip kompetensi serta sikap (6) kerahasiaan
kecermatan dan kehati-hatian (7) perilaku profesi
profesional (8) standar teknis.
(4) prinsip kerahasiaan
(5) prinsip perilaku profesional.
Tujuan Kode Etik Berdasarkan
Prinsip dan Syariat Islam

Menurut Harahap (2002) kode etik akan dapat:

1) Membantu membangun sikap kehati-hatian akuntan dengan


menarik perhatiannya pada isu etika dalam praktik profesional
sehingga dapat memisahkan antara perilaku yang etis dan
nonetis sesuai ketentuan syariah sebagai dimensi lain dari
praktik profesi yang umum.

2) Meyakinkan keakuratan dan keyakinan pada informasi yang


disajikan dalam laporan keuangan sehingga akan memperluas
kredibilitas dan mempromosikan keyakinan terhadap jasa
profesi akuntan. Sebagai tambahannya kode etik akan
memperluas perlindungan pada kepentingan lembaga dan pihak
lain yang terlibat di dalamnya.
Struktur Kode Etik

Struktur kode etik akuntan dan auditor syariah berdasarkan AAOIFI


untuk Lembaga Keuangan Syariah ke dalam tiga bagian, yaitu:

01 02 03
Bagian satu merupakan dasar- Bagian kedua merupakan prinsip Bagian tiga merupakan aturan
dasar hukum atau landasan kode etika akuntan dan auditor syariah kode etik akuntan dan auditor
etik. Dalam hal ini bagian satu yang berisi prinsip etika berlaku syariah yang berisi tuntunan
merupakan fondasi syariah dari umum yang diambil dari dasar perilaku akuntansi dan auditor
kode etik akuntan dan auditor syariah dan kode etik profesional syariah.
syariah. yang berlaku.
Prinsip Kode Etik
Prinsip kode etik akuntan islam
berdasarkan AAOIFI (Harahap,2002):

1. Dapat dipercaya
2. Legitimasi

3. Objektivitas

4. Kompetensi professional dan rajin

5. Perilaku yang didorong keimanan

6. Perilaku professional dan standar teknik


Menyajikan dan menyampaikan segala
a informasi baik yang menguntungkan maupun
merugikan, menyampaikan pertimbangan
profesi secara benar, dan menerapkan
transparansi

Peraturan Kode
Menjaga diri dari pengungkapan informasi
rahasia yang diperoleh selama
b melaksanakan tugas dan jasa profesi kepada

Etik siapa pun yang tidak berhak

1. Peraturan perilaku yang Menjaga diri dari menggunakan informasi


rahasia yang diperoleh selama melaksanakan
didasarkan pada prinsip
dapat dipercaya
c tugas untuk kepentingan pribadi atau
kepentingan pihak ketiga.

Menjaga diri dari perilaku yang dilakukan


d secara aktif atau pasif yang akan
membahayakan pencapaian tujuan etis dan
agama, maupun lembaga atau organisasi.
a Akuntan harus melakukan tugas dan jasanya
untuk kepentingan Allah Swt.

Akuntan bertanggung jawab untuk selalu


memperhatikan ketentuan dan prinsip
b
Peraturan Kode
syariah yang berkaitan dengan transaksi
keuangan.

Etik Akuntan bertanggung jawab untuk


memeriksa legitimasi agama atas semua
c kejadian yang dicatat dengan
2. Peraturan perilaku yang memperhatikan prinsip dan hukum syariah
didasarkan pada prinsip yang ditetapkan oleh Allah Swt. maupun DPS
perusahaan.
legitimasi agama

Akuntan bertanggung jawab untuk


memenuhi prinsip dan peraturan
d sebagaimana yang ditentukan oleh DPS
dengan memperhatikan semua tindakan
selama pelaksanaan tugas dan jasa
profesinya.
Menolak semua jenis pemberian untuk
a kepentingan material atau kebaikan yang dapat
mengancam objektivitas pertimbangan
profesinya.

Menghindari konflik yang dapat mengancam


b
Peraturan Kode
objektivitas pertimbangan profesinya.

Etik Menghindari situasi yang dapat merusak


c independensi profesinya baik dalam
kenyataan maupun penampilan seperti
3. Peraturan perilaku yang
memiliki sejumlah saham dalam perusahaan
didasarkan pada prinsip yang diaudit.
objektivitas
Menghindari diri dari penugasan jasa
d profesional lain ketika mengaudit suatu
pelanggan (klien)

e Menghindari contingency fees


Memiliki tingkat pengetahuan, kemampuan
a profesi, dan pemahaman syariah yang berkaitan
dengan transaksi keuangan.

Menjaga diri dari menerima penugasan


b
Peraturan Kode profesional terkecuali memiliki kompetensi,
staf, atau sistem

Etik c Melakukan pekerjaan secara profesional


dengan kualitas yang tinggi sesuai prinsip
4. Peraturan terkait perilaku dan aturan syariah.

yang didasarkan pada prinsip


kompetensi profesional dan
prinsip rajin
d Mengembangkan rencana yang terpadu
untuk melaksanakan kewajiban dan tugas

Meyakinkan bahwa laporan yang disajikan

e oleh akuntan intern lengkap, jelas, serta


didukung oleh analisis dan informasi yang
relevan dan tepercaya.
Peraturan Kode Etik
5. Peraturan perilaku yang didasarkan pada prinsip perilaku yang
didorong keyakinan kepada Allah Swt.

Secara tetap menyadari pengawasan dari Allah Swt.

Secara sadar menyadari tanggung jawabnya di depan Allah Swt. di akhirat nanti.

Ikhlas dalam melaksanakan tugas dan jasa profesi, serta menyadari keridaan Allah
Swt., dan bukan untuk mengabdi kepada pihak lain selain Allah Swt.

Melaksanakan dan menghargai semua perjanjian.

Menunjukkan kasih sayang dan persaudaraan demi keridaan Allah Swt. dan
memperluas kerja sama serta kepercayaan antara akuntan dan pihak terkait.

Berlaku pemurah dan baik dalam berhubungan dengan pihak lain serta sabar dalam
menangani semua masalah yang terjadi dalam praktiknya.
Peraturan Kode Etik
6. Peraturan perilaku yang didasarkan atas prinsip profesional dan
standar teknis.

Mematuhi standar akuntansi dan auditing untuk Lembaga Keuangan Syariah yang
berlaku.

Melakukan tugas dan jasa profesi dengan rajin.

Menjaga diri dari penugasan atau kegiatan yang akan membahayakan integritas,
objektivitas, atau independensi dalam melaksanakan tugas dan jasa profesi yang
akan mendiskreditkan profesi dan mengancam kredibilitasnya.

Ketika diminta untuk menggantikan akuntan lain, akuntan baru harus memastikan
alasan penggantian.
Konsep Dasar Kompetensi
2. Karakteristik yang Membentuk Kompetensi

(a) Faktor pengetahuan, meliputi masalah teknis, administratif, proses kemanusiaan, dan sistem.

(b) Keterampilan, merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan.

(c) Konsep diri dan nilai-nilai, merujuk pada sikap, nilai-nilai, dan citra diri seseorang, seperti kepercayaan
seseorang bahwa dia bisa berhasil dalam suatu situasi.

(d) Karakteristik pribadi, merujuk pada karakteristik fisik dan konsistensi tanggapan terhadap situasi atau
informasi, seperti pengendalian diri dan kemampuan untuk tetap tenang di bawah tekanan.

(e) Motif, merupakan emosi, hasrat, kebutuhan psikologis atau dorongan lain yang memicu tindakan.
3. Kompetensi Profesional

Beberapa komponen kompetensi auditor, yaitu sebagai berikut.

a) Mutu Personal b) Pengetahuan Umum c) Keahlian Khusus

4. Kompetensi Profesional dalam Pandangan Islam

Kompetensi profesional dalam Islam ditegaskan dalam riwayat hadis yang artinya,
“Apabila suatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah
kehancurannya” (H.R. Bukhari).

Firman Allah Swt dalam Q.S. Al-Isra ayat 84 yang artinya, “Katakanlah (Muhammad),
Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing. Maka, Tuhanmu
lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya”.
Kompetensi Wajib Auditor
Syariah

Nor Aishah Mohd Alia, Zakiah Muhammadun Mohamed, Shahida Shahimib, Zurina Shafii
mengusulkan kerangka dasar kompetensi yang harus dimilki oleh auditor syari'ah.

1. Knowledge
2. Skill
3. Karakteristik
Standar Profesional Akuntan Publik

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar
teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi akuntan publik di Indonesia.
SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik
Indonesia (DSPAP IAPI). Adapun tipe standar profesional tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Standar Auditing
2. Standar Atestasi
3. Standar Jasa Akuntansi dan
Review
4. Standar Jasa Konsultansi
5. Standar Pengendalian
Standar Auditing Standar Atestasi
Standar auditing adalah sepuluh Atestasi adalah pernyataan pendapat
standar yang diterapkan dan atau pertimbangan yang diberikan
disahkan oleh Institut Akuntan oleh seorang yang independen dan
Publik Indonesia (IAPI), yang kompeten yang menyatakan bahwa
terdiri atas standar umum, asersi (assertion) entitas telah sesuai
standar pekerjaan lapangan, dengan kriteria yang telah
dan pelaporan beserta ditetapkan. Standar atestasi
interpretasinya. membagi tiga tipe perikatan atestasi:

a) Pemeriksaan (examination);
b) Review;
c) Prosedur yang disepakati
Kompilasi laporan Review atas laporan Laporan keuangan
keuangan keuangan komparatif
Penyajian informasi yang Permintaan keterangan dan Penyajian informasi dalam
merupakan pernyataan analisis yang menghasilkan bentuk laporan keuangan
manajemen (pemilik) dalam dasar memadai bagi akuntan dua periode atau lebih
bentuk laporan keuangan. untuk memberikan yang disajikan dalam
keyakinan, bahwa tidak
bentuk
terdapat modifikasi material
berkolom.
yang harus dilakukan atas
laporan keuangan.
Konsultasi, yaitu memberikan
saran profesional berdasarkan Jasa transaksi. Menyediakan
kesepakatan bersama dengan jasa yang berhubungan
klien. dengan beberapa transaksi
khusus klien.

Standar Jasa Jasa pemberian saran


Jasa penyediaan staf dan
jasa pendukung lainnya,
profesional. Mengembangkan
Konsultansi temuan, kesimpulan, dan yaitu menyediakan staf
rekomendasi untuk yang memadai.
dipertimbangkan dan
diputuskan oleh klien. Jasa produk, yaitu menyediakan
bagi klien suatu produk dan jasa
profesional sebagai pendukung
Jasa implementasi, yaitu
atas instalasi atau pemeliharaan
mewujudkan rencana kegiatan
produk tertentu.
menjadi kenyataan.
Independensi
Penugasan personel
Konsultasi
Supervisi
Standar Pemberian pekerjaan (hiring)
Pengendalian Pengembangan profesional
Promosi
Penerimaan & keberlanjutan klien
Inspeksi
Kesimpulan
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk serta tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak).

Kompetensi yang wajib dimiliki oleh auditor syariah adalah mutu personal yang baik,
memiliki pengetahuan umum (meliputi kemampuan untuk melakukan reviu analisis,
pengetahuan teori organisasi, pengetahuan auditing, dan pengetahuan akuntansi), serta
keahlian khusus lainnya.

SPAP terdapat beberapa tipe standar profesional yang terbagi menjadi enam tipe
standar profesional yang dikodifikasikan dalam standar auditing, standar atestasi,
standar jasa akuntansi dan review, standar jasa konsultasi, standar pengendalian mutu,
dan aturan etika kompartemen akuntan publik
TERIMA
KASIH
DTFHGJHKJLK;LNKBVJCYXCVBKNLNLBKVJCHXGCHVJBKNLMLNKBJVHCVJSLDFZK;LM
/V,.FCBFSGSKGHLRHGA;GB;jgbadadaskfjawghasulegfwukdsgfviuSDGUvdjskghsjghsfjgh
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai