Disusun Oleh :
1. Amalia Rizka Nadila (17661002)
2. Baiq Siti Ainun Mardiah (17661009)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Bank merupakan salah satu lembaga yang mempunyai kewenangan untuk menyimpan
dan memberikan dana kepada masyarakat sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan oleh bank sentral dalam hal ini Bank Indonesia. Selain menghimpun dana
masyarakat, bank juga mempunyai banyak produk jasa lain yang memberikan
kemudahan bagi para nasabah untuk memanfaatkan jasa perbankan.
Makalah ini merupakan hasil pengumpulan data mengenai “ETIKA KERJA
BAGIAN OPRASIONAL” sebagaimana yang akan menjadi acuan pembelajaran dalam
mata kuliah Hukum dan Etika Bank. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Etika Kerja................................................................................................3
2.2 Fungsi Etika Kerja.......................................................................................................3
2.3 Indikator Etika Kerja...................................................................................................4
2.4 Etika Bankir................................................................................................................4
2.5 Jenis-Jenis Etika Perbankan........................................................................................5
2.6 Prinsip Etika Perbankan..............................................................................................7
2.7 Bagian Operasional Bank............................................................................................8
2.7.1 Deskripsi Pekerjaan..............................................................................................8
2.7.2 Kemampuan & Kompetensi.................................................................................8
2.7.3 Monthly Range Salary..........................................................................................9
BAB III PENUANGAN KASUS
3.1 Kronologi Kasus........................................................................................................10
3.2 Penyelesaian Kasus...................................................................................................11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Etika kerja adalah aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan prinsip moral
yang merupakan pedoman bagi karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya
dalam perusahaan. Agar penerapan etika kerja sesuai dengan yang diingikan dan dapat
dilakukan secara lancar maka perusahaan harus membuat pedoman etika kerja
karyawan yang wajib dipahami dan dilaksanakan oleh setiap karyawan. Etika kerja
terkait dengan apa yang seharusnya dilakukan karyawan atau manajer. Untuk itu etika
kerja setiap karyawan didasari prinsip-prinsip yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan
visi, misi dan tujuan perusahaan,selalu berorientasi pada budaya peningkatan mutu
kinerja, saling menghormati sesama karyawan, membangun kerjasama dalam
melaksanakan tugas-tugas perusahaan,memegang amanah atau tanggung jawab, dan
kejujuran, mananamkan kedisiplinan bagi diri sendiri dan perusahaan.
Etika kerja karyawan diturunkan dari etika bisnis. Etika bisnis juga terdapat di
dalam perbankan yang terkait dengan moralitas, perbuatan moral yang diartikan sebagai
perbuatan baik dan perbuatan buruk dalam kegiatan bisnis/perbankan. Dalam hubungan
itu etika menyentuh aspek individu dan peraturan sosial. Dalam dunia perbankan etika
bisnis menjadi dasar utama yang sangat berperan penting dan tidak boleh diabaikan.
Karena bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Oleh karenanya faktor kepercayaan dari pihak lain dan nasabah merupakan
penunjang utama bagi kelancaran sistem operasional perbankan. Dalam mengelola
kepercayaan tersebut, bankir harus memiliki ahlak, moral dan keahlian di bidang
perbankan, sebab seorang bankir mempunyai misi untuk memberikan nasehat yang
objektif bagi nasabahnya dan juga harus mampu mendidik nasabah dalam arti dapat
memberi penjelasan dalam bidang administrasi, pembukuan, pemasaran dan bidang-
bidang yang lain. Setiap bankir di Indonesia wajib mengelola bank secara sehat dan
menghormati norma-norma perbankan yang berlaku, menaati semua tata nilai sebagai
pedoman dasar dalam menentukan sikap dan tindakannya.
2
Dalam prakteknya penerapan etika kerja dan etika perbankan dalam dunia
perbankan di kalangan pegawai bank tidaklah mudah. Tidak jarang bukan saja di
pegawai bank tetapi juga di kalangan pejabat-pejabat bank banyak yang kurang
memahami makna etika kerja dan etika perbankan. Kalau ini dibiarkan maka lambat
laun akan menggangu proses pekerjaan dan mutu kinerja secara keseluruhan. Karena
itu inilah yang akan menjadi landasan penelaahan lebih lanjut mengenai etika kerja dan
etika perbankan di Indonesia.
Untuk mengetahui Etika Kerja Bagian Oprasional Bank serta contoh kasus yang terjadi
di Bagian Oprasional Bank.
BAB II
LANDASAN TEORI
Secara umum etika kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan
kegiatan individu. Menurut Ernawan (2017:14) fungsi etika kerja adalah:
1. Pendorong Timbulnya Perbuatan
Etika kerja dapat menjadi pendorong timbulnya perbuatan, dimana etika kerja
dapat membuat individu atau dalam kelompok dapat melakukan suatu perbuatan
agar dapat mencapai hal yang diinginkan.
2. Penggairah dalam Aktivitas
Dalam melakukan sebuah aktivitas sehari-hari baik itu secara individu atau
dalam kelompok, etika kerja dapat menjadikannya lebih bersemangat dalam
menjalankan aktivitas tersebut. Sehingga dapat dicapai hasil yang diinginkan.
3. Penggerak
4
Seperti mesin bagi mobil besar, Etika kerja dapat menggerakkan individu atau
sekelompok orang agar mau melakukan sesuatu untuk mencapai hal yang
diinginkan, sehingga terciptalah kesepakatan dalam pencapaian target tersebut.
Dalam penelitian ini, indikator pengukuran yang digunakan untuk variabel etika
kerja berdasarkan indikator yang digunakan oleh Miftahul Fauzi (2011:23) yang
sebagai berikut:
1. Kerja Keras
Tata cara penyelesaian tugas yang dilakukan oleh karyawan beserta hasil tugas yang
diberikan.
2. Gaya Bicara
Sopan Santun dan keramahan karyawan antar rekan kerja, atasan, maupun customer.
3. Nilai Kerja
Menghargai hasil pekerjaan dan ide atau gagasan dari rekan kerja lain, selalu
memberikan kontribusi berupa ide atau gagasan kepada perusahaan atau rekan kerja.
4. Kreatifitas Kerja
Selalu memiliki inisiatif di saat bekerja baik inisiatif dalam menyelesaikan tugas,
membantu rekan kerja, atau membantu permasalahan perusahaan, selain itu juga
karyawan memiliki berbagai inovasi dalam mengembangkan hasil kerja.
3. Memiliki inisiatif dan aktif dalam pencapaian tujuan serta tidak bersikap menunggu
4. Memilik job motivation yang tinggi
5. Memiliki jiwa kepemimpinan (leadership ability)
6. Mempunyai sales ability
7. Memiliki kemampuan untuk : menyusun rencana, mengorganisasikan, menetapkan
prosedur kerja dan mengendalikan tugas pekerjaan agar menuju kea rah pencapaian
tujuan bank
Setiap bankir di Indonesia wajib mengelola bank secara sehat dan menghormati
norma-norma perbankan yang berlaku, menaati semua tata nilai sebagai pedoman dasar
dalam menentukan sikap dan tindakannya. Norma-norma perbankan yang diakui,
diterima dan ditaati tersebut tertuang dalam Kode Etik Bankir di Indonesia yang isinya
sebagai berikut :
1. Seorang bankir patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan dan peraturan
yang berlaku.
2. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang bertalian dengan
kegiatan banknya.
3. Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.
4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi.
5. Menghindarkan diri dari keterlibatan pengambilan keputusan dalam hal terdapat
pertentangan kepentingan.
6. Menjaga kerahasian nasabah dan banknya.
7. Dapat memperhitungkan dampak yang merugikandari setiap kebijakan yang
ditetapkan banknya terhadap ekonomi, social dan lingkungannya.
8. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi maupun
keluarga.
9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya.
jika kenaikan harga umum berkisar antara 0% sampai 15% dalam jangka satu
tahun. Seandainya jumlah uang yang beredar menjadi inflasi terbuka, maka
golongan yang berpendapatan tetap dan rakyat banyak yang dirugikan. Hal yang
demikian tidaklah etis dan tidak sesuai dengan ajaran pancasila.
1. Prinsip Kepatuhan
Pada prinsipnya semua orang dimanapun mempunyai peraturan yang harus mereka
patuhi, begitu juga para bankir yang diharuskan mematuhi peraturan perbankan,
undang-undang, kebijakan pemerintah, peraturan ketenaga kerjaan yang
menyangkut masyarakat, nasabah, pemerintah, pemilik dan karyawan.
2. Prinsip Kerahasiaan
Para bankir dituntut agar dapat menjaga kerahasiaan terutama dengan nasabah serta
kerahasiaan kejabatannya.
3. Prinsip Kebenaran Pencatatan
Setiap bankir wajib memelihara arsip atau dokumen dan mencatat semua transaksi
dengan benar serta menjaga kerahasiaannya.
4. Prinsip Kesehatan Bersaing
Persaingan ini dapat bersifat intern yaitu, antar bagian dalam bank itu sendiri dan
bersifat ekstern yaitu persaingan antar sesama bank. Dalam hal lebih kepada untuk
memberikan pelayanan serta promosi atas jasa-jasa apa saja yang diberikan oleh
bank tersebut, tapi setiap bank harus tetap menjaga agar tercipta iklim persaingan
yang sehat.
8
Direktur Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Vicktor
Simandjuntak menjelaskan kronologis kasus SCPN, mantan pegawai Bank Permata
yang dibekuk Subdit Perbankan Bareskrim mirip dengan modus Malinda Dee saat
membobol dana nasabah Citibank. "Dia menawarkan deposito kepada nasabah Bank
Permata dengan bunga 10 persen sehingga terjaring 17 nasabah dengan total nominal
anggaran atau uang yang berhasil dikumpulkan Rp 29 miliar," kata Vicktor di Mabes
Polri, Jakarta, Selasa (30/6).
Tapi, saat nasabah tersebut hendak mencairkan dananya sekitar tanggal 12 Mei
lalu, Vicktor melanjutkan, ternyata depositonya tidak terdaftar. "Oleh karena itu, Bank
Permata mencari siapa yang melakukan atau mendaftarkan itu. Diperoleh data
tersangka SCPN ini. Bank melaporkan pada kita Minggu lalu dan segera kita cari orang
ini setelah ada nasabah merasa ditipu, tapi dia menghilang," lanjutnya.
Dikatakan, uang hasil penggelapan itu telah dibelanjakan termasuk membeli dua
mobil yaitu Alphard dan Vios yang telah disita. Tersangka dikenakan tindak pidana
perbankan. Seperti diberitakan SCPN ditangkap karena menipu dan menggondol uang
nasabah sebesar Rp 29 miliar. Audit internal menemukan ketidakberesan transaksi
penempatan dana pihak ketiga dan melaporkan ke Bareskrim. Kasus ini disebut mirip
dengan kasus Melinda Dee yang merupakan terpidana kasus penggelapan dan
pencucian dana nasabah Citibank sebesar Rp 16 miliar.
11
Setelah menunggu selama satu bulan, Pihak Bank Permata mengirimkan surat
penawaran penggantian dana tetapi mengubah nilai penggantian menjadi 50%
berdasarkan surat kuasa hukum Radjiman Billitea & Partners pada hari Jumat tanggal
16 Januari 2015. Oleh karena itu, saya melaporkan kasus ini pada hari Senin tanggal 19
Januari 2015 kepada Polda Metro Jaya Nomor: LP/216/I/2015/PMJ/Dit.Reskrimsus
dengan harapan kasus ini bisa terungkap sejelas-jelasnya.
a. 1 (satu) bendel copy Dokumen Surat Kuasa Sdr. Tjho Winarto kepada Rizal Amir,
tertanggal 28 Agustus 2014: Surat Kuasa palsu ini sebenarnya diberikan Grapari
Telkomsel kepada saya dan saya serahkan kepada Bank Permata untuk
ditindaklanjuti.
b. 1 (satu) bendel Dokumen Log Telepon Call Centre Permata Bank 63399, tanggal
29 Agustus 2014; Isinya adalah permintaan blokir rekening saya ke call center
Permata Tel dengan menggunakan telpon satelit kantor di Kampung Saga, Sorong
Selatan pada tanggal 29 Agustus jam 18:00 WIT.
c. 1 (satu) bendel Dokumen Log PermataNet (Sistem Internet Banking Bank
Permata);
d. 1 (satu) bendel Print Screen Halaman Web, halaman lupa pasword, halaman lupa
user id dan halaman Diclaimer PermataNet:
e. 1 (satu) bendel SKU Layanan PermataNet:
f. 1 (satu) bendel Panduan Pengguna/Registrasi PermataNet:
12
Pada tanggal 20 Januari 2015, Juru Bicara Bank Indonesia, Bapak Peter Jacob,
mengatakan Bank Indonesia akan memberikan sanksi kepada Bank Permata jika ada
masalah sistem yang mengakibatkan raibnya tabungan nasabah. sanksinya bisa dalam
bentuk teguran tertulis atau pencabutan izin [sumber: tempo.com].
Menurut saksi ahli sidang yang hadir tanggal 12 Oktober 2015 dalam sidang
perkara No. 92/Pdt.G/2015/PN. Jkt. Sel. antara Tjho Winarto (Penggugat) dan Bank
Permata dkk (Tergugat), Bapak Adi Sudaryatmo, salah seorang pengurus Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), mengatakan kegiatan perbankan merupakan
sektor jasa. Relasi antara nasabah dan perbankan dapat diaplikasikan pada Undang-
13
Pada tanggal 18 Januari 2016, Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes
Mujiyono menegaskan para tersangka membayar Rp15 juta untuk memperoleh data
nasabah antara lain foto copy data pribadi, foto copy ATM nasabah dan informasi
penting lainnya. Hal ini sangat saya sayangkan karena seharusnya hanya bank dan
nasabah yang mempunyai informasi ATM, apalagi fotocopynya. Polisi masih memburu
penjual data nasabah sampai dengan hari ini. Saya khawatir penjual data ini telah
memiliki data nasabah Bank Permata lainnya.Sudah seharusnya Bank Permata
mempunyai perhatian yang sangat besar dalam mengungkap penjualan data nasabah
bank ini. Lebih lanjut, Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Mujiyono
menjelaskan modus operandi yang dilakukan komplotan ini awalnya tersangka Vicky
dan Rizal mendatangi Grapari Telkomsel Wisma Alia dengan membawa surat kuasa
palsu. Dengan alasan kartu simcard hilang, Vicky dan Rizal meminta penggantian sim
card nomor handphone saya. Setelah mendapatkan kartu sim card baru, tersangka
Zaenuddin melalui telepon menghubungi call center Bank Permata dan mengaku
sebagai saya. Dalam percakapan dengan call center Bank Permata, Zaenuddin meminta
pengubahan user ID, menanyakan alamat email dan sekaligus meminta reset password
internet banking [sumber: detik.com]
14
Dalam berkas salinan putusan resmi perkara pidana PN Jakpus ini, tercatat
bahwa Zaenuddin menawarkan pekerjaan kepada Vicky Rahmad Hidayat untuk
mencari data nasabah Bank Permata untuk dibobol rekeningnya dengan cara internet
banking dan Vicky Rahmad Hidayat pun menyanggupinya. Artinya, Zaenuddin
sebenarnya dapat membobol banyak nasabah internet banking Bank Permata, bukan
hanya saya sendiri, tetapi juga nasabah Bank Permata lainnya.
Bersamaan dengan sidang perkara pidana, sidang perkara perdata juga berjalan
secara paralel di PN Jaksel. Pada tanggal 26 Januari 2016, majelis hakim yang diketuai
15
oleh Bapak Zuhairi, S.H., M.H. menggunakan dasar pertimbangan bahwa handphone
saya tertinggal, sehingga sangat mudah bagi orang lain untuk melakukan kejahatan
karena dari HP tersebut, orang dapat mengetahui kalau ada transaksi sebelumnya yang
belum terhapus atau dengan kemampuan teknologi, sehingga dapat menemukan
transaksi sebelumnya dan dari transaksi tersebut akan dapat diketahui kerahasiaan
antara lain nomor rekening dan PIN, sehingga orang tersebut dapat melakukan
transaksi, khususnya transaksi SMS banking. Dengan dasar pertimbangan diatas,
gugatan perdata saya ditolak. [sumber: kliping Bisnis Indonesia, tanggal 27 Januari
2016 dan salinan putusan resmi perkara perdata PN Jaksel tanggal 26 Januari 2016].
Hal ini bertolak belakang dengan kenyataan yang sebenarnya, yaitu handphone saya
tidak pernah hilang dan saya tidak mempunyai fasilitas SMS banking Bank Permata.
Selama ini, saya hanya menggunakan laptop dalam melakukan transaksi internet
banking Bank Permata. Atas dasar pertimbangan yang kurang tepat, saya telah
mengajukan upaya banding pada tanggal 5 Februari 2016.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Etika kerja adalah suatu semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat untuk
mampu bekerja lebih baik guna memperoleh nilai hidup mereka. etika kerja
menentukan penilaian manusia yang diwujudkan dalam suatu pekerjaan. (Sukriyanto
(2010:29). Fungsi etika kerja yaitu sebagai pendorong timbulnya perbuatan, penggairah
dalam aktivitas, dan penggerak.
Etika Perbankan ialah suatu kesepakatan para bankir yang merupakan suatu
norma sopan santun dalam menjalankan usahanya, dan merupakan prinsip-prinsip
moral atau nilai-nilai (Values) mengenai hal-hal yang dianggap baik, serta tugas dan
tanggung jawab unsur-unsur untuk mewujudkan hal yang baik dan mencegah hal yang
tidak baik.
Operasional sebuah bank secara general meliputi settlement dan kliring.
Pekerjaannya bertanggung jawab terhadap keluar dan masuknya pengiriman uang,
penyelesaian transaksi, obligasi, dan surat berharga. Beberapa posisi dalam bagian
operasional diantaranya Financing Support, Collection/Debt Recovery Officer, dan
Clearing Officer.
Kasus nyata yang terjadi sebagai bentuk penyimpangan etika kerja di bagian
oprasional perbankan adalah kasus pembobolan dana nasabah Bank Permata yang
dilakukan oleh SCPN yang merupakan Relationship Manager di Bank Permata
melakukan pembobolan dana nasabah disebabkan karena kurangnya pengawasan yang
dilakukan oleh pimpinan bank itu sendiri baik oleh Direktur, Komisaris maupun
pimpinan yang lain. Malinda melakukan pembobolan dana nasabah dengan cara
menawarkan deposito kepada nasabah Bank Permata dengan bunga 10 persen sehingga
terjaring 17 nasabah dengan total nominal anggaran atau uang yang berhasil
dikumpulkan Rp 29 miliar.
DAFTAR PUSTAKA
Winarto, Tjho. 2016. “12 Fakta Tersembunyi Bobolnya Dana Nasabah Bank Permata”.
Tersedia dari https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=
https://www.kompasiana.com/amp/winarto.tan/12-fakta-tersembunyi-bobolnya-
dana-nasabahbankpermata56ede2514f7a61120d651019&ved=2ahUKEwibism
mxJjpAhXYZCsKHdYKC1MQFjAGegQICRAB&usg=AOvVaw1A4WcwrdW
nauk7rI7MErk&cf=1, (di akses tanggal 20 Maret 2016 pukul 06:36 WIB).