Oleh :
Zohra Maidhinar (17661003)
Fifi Tryana Sagita (17661015)
Destika Cynthia E (17661016)
Fitriah Andreyani (17661022)
Untuk menjalankan suatu usaha maka kita memerlukan modal yang tidak sedikit.
Apalagi kita juga membutuhkan barang-barang modal untuk menjalankan suatu
usaha tersebut, agar kita dapat menjalankan suatu usaha dengan lancar maka kita
membutuhkan suatu lembaga untuk memperoleh suatu dana usaha, lembaga ini
dinamakan leasing.
Leasing atau sewa-guna-usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan
dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu
perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran
secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli
barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu
leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama.
Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal
dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat
diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.
Pengertian Sewa Guna Usaha (Leasing)
Bisnis leasing kemudian diberi nama sewa guna usaha sesuai dengan
keputusan mentri keuangan nomor 1169/KMK 01/1991 tanggal 21 november
1991 yang memberikan definisi “sewa guna usaha adalah kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang- barang modal,
baik secara sewa guna usaha hak opsi (finance lease) maupun sewa guna
usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh leases selama
jangka tertentu berdasarkan pembayaran berkala.
Ketentuan Mengenai Leasing
2. Lessee
Pihak-pihak Adalah nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk
memperoleh barang modal yang diinginkan.
yang Terlibat
dalam 3. Supplier
Kegiatan Yaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan dileasing sesuai perjanjian
antara lessors dengan lessee dan dalam hal ini suplier juga dapat bertindak sebagai
Leasing
lessor.
4. Bank dan Kreditur
Dalam suatu perjanjian atau kontrak leasing, pihak bank atau kreditur lain tidak
terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut, namun pihak bank memegang
peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor.
5. Asuransi
Merupakan perusahaan yang akan menanggung risiko terhadap perjanjian antara
lessor dengan lessee.
Jenis-jenis Perusahaan Leasing
2. Captive Lessor
Dalam perusahaan leasing jenis ini,
produsen atau supplier mendirikan
perusahaan leasing dan yang
mereka sewakan adalah barang-
barang milik mereka sendiri. Tujuan
utamanya adalah untuk dapat
meningkatkan penjualan, sehingga
mengurangi penumpukan barang
digudang atau toko.
Jenis-jenis Perusahaan Leasing
1. Finance Lease.
Finance Lease adalah suatu bentuk pembiayaan dengan cara kontrak antara lessor
dan lessee dengan ketentuan sebagai berikut:
d. Lessee pada akhir
a. Lessor sebagai
c. Lessor dalam jangka periode kontrak memiliki
pemilik barang atau
waktu pengembalian hak opsi untuk membeli
objek leasing yang
yang disetujui tidak barang tersebut sesuai
dapat berupa barang
dapat secara sepihak dengan nilai sisa yang
bergerak ataupun
b. Lessee berkewajiban mengakhiri masa disepakati untuk
benda tidak
membayar kepada lessor kontrak atau menggembalikan pada
bergerak memiliki
secara berkala sesuai pemakaian barang lessor atau
umur maksimum
dengan jumlah dan tersebut. memperpanjang masa
sama dengan masa
jangka waktu yang lesse sesuai dengan
kegunaan ekonomis
disetujui. syarat-syarat yang
barang tersebut.
disetujui bersama.
Bentuk transaksi finance lease yaitu ;
Ciri-ciri finance lease antara lain :
1. Direct Finance Lease
Transaksi ini terjadi jika lessee sebelumny belum pernah memilike
Objek leasing tetap milik lessor sampai
barang yang dijadikan objek lease.
dilakukannya hak opsi. 2. Sale and lease back
Barang modal bisa dalam bentuk barang Dalam transaksi ini lesse menjual barang yang telah dimilikinya
bergerak / tidak bergerak. kepada lessor. Atas barang yang sama ini kemudian dilakukan uatu
Masa sewa barang modal sama dengan umur konrak leasing antara lesse dengan lessor
ekonomisnya. 3. Sales – Typed Lease (sewa guna usaha penjualan)
Jumlah lease payment = jumlah biaya Suatu transaksi sewa guna usaha, dimana produsen atau pabrikan
perolehan + biaya-biaya lainnya + spread. juga berperan sebagai perusahaan sewa guna usaha sehingga jumlah
Lessor tidak dapat secara sepihak mengakhiri traksaksi termasuk bagian laba sudah diperhitungkan oleh produsen
masa kontrak (non-cancellablea), atau akan atau pabrikan.
dikenakan denda. 4. Leveraged Lease
Risiko ekonomis misalnya biaya Suatu transaksi sewa guna usaha, selain melibatkan lessor dan lessee
pemeliharaan ditanggung lessee. juga melibatkan bank atau kreditor jangka panjang yang membiayai
bagian terbesar transaksi.
Transaksi keuangan.
5. Syndicated Lease
Full pay out.
Syndicated lease adalah pembiayaan leasing yang dilakukan oleh
Disertai hak opsi beli sesuai dengan residual lebih dari satu lessor atas suatu objek leasing.
value. 6. Cross Border Lease
Lessor tidak boleh menyusutkan barang Transaksi pada jenis ini merupakan suatu transaksi leasing yang
modal. dilakukan dengan melewati batas suatu negara. Dengan demikian
Angsuran leasing tidak dikenakan PPN dan antara lessor dan lesse yang dilakukan dengan melewati batas suatu
PPH pasal 23. negara.
Teknik Pembiayaan Leasing
2. Operating Lease.
Operating Lease adalah suatu perjanjian kontrak antara lessor dan lessee
dengan ketentuan sebagai berikut:
b. Lessor atau
pengguna barang c. Lessor
a. Lessor sebagai modal tersebut e. Lease biasanya dapat
pemilik objek leasing menanggung segala
membayar sejumlah risiko ekonomis dan membatalkan perjanjian
kemudian menyerahkan sewa secara berkala kontrak leasing sewaktu-
kepada pihak lessee pemeliharaan atas
kepada lessor yang barang-barang waktu.
untuk digunakan dengan jumlahnya tidak
jangka waktu relatif tersebut. d. Lessee pada
meliputi jumlah
lebih pendek dari pada keseluruhan biaya akhir kontrak
umur ekonomis barang perolehan barang harus
modal tersebut. tersebut beserta mengembalikan
bunganya. objek lease pada
lessor.
Prosedur permohonan leasing
• Kapitalisasi biaya
Adanya biaya tambahan selain harga perolehan seperti biaya
penyerahan, instalasi, pemeriksaan dan lain sebagainya dapat
dipertimbangkan sebagai biaya modal yang dapat dibiayai
dalam leasing dan dapat disusutkan berdasarkan lamanya masa
leasing.
• Resiko keuangan
Dalam keadaan yang serba tidak menentu, leasing yang
berjangka waktu relatif singkat dapat mengatasi kekhawatiran
lessee terhadap resiko keusangan sehingga lessee tidak perlu
mempertimbangkan resiko pada tahap dini yang mungkin
terjadi.
• Kemudahan penyusutan anggaran
Adanya pembayaran sewa guna usaha secara berkala yang
jumlahnya relatif tetap akan merupakan kemudahan dalam
penyusunan anggaran tahunan lessee.
Kelemahan Menggunakan Leasing
• Hak kepemilikan barang hanya akan berpindah apabila kewajiba lease telah
diselesaikan dan hak opsi digunakan.
• Seandainya terjadi pembatalan suatu perjanjian sewa guna usaha, maka
kemungkinan biaya yang ditimbulkan cukup besar.
• Barang modal yang diperoleh oleh lease tidak dapat dijadikan jaminan untuk
memperoleh kredit.
• Resiko yang melekat pada peralatan atau barang modal itu sendiri.
Kemungkinan adanya kenakalan penyewa guna usaha untuk melakukan jual
atau sewa kepada pihak sewa guna usaha yang lain.
• Fluktuasi bunga. Adanya fluktuasi bunga menimbulkan resiko bunga bagi
perusahaan sewa guna usaha, karena antara investasi dalam barang yang
disewa guna usaha dengan sumber dana pembelanjaan tidak sesuai.
Contoh perusahaan leasing