Anda di halaman 1dari 24

LEASING FINANCING

Manajemen Keuangan
Magister Manajemen Rumah Sakit

Al Farizi Adhi S.
Awie Darwizar
Susilo Admojo
Definisi
 Keputusan Menteri Keuangan
No.1169/KMK.01/1991 tgl 21 November 1991
 Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing)
 Leasing :
 kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang modal
 leasing dengan hak opsi (finance lease)
 leasing tanpa hak opsi atau sewa guna usaha
biasa (operating lease)
 digunakan oleh lessee selama jangka waktu
tertentu  pembayaran secara berkala.
Pihak-pihak yang Terlibat
dalam Leasing
1. Lessor
perusahaan sewa guna atau pihak yang
memberikan jasa pembiayaan  penyediaan
barang modal
2. Lessee
pihak yang memperoleh pembiayaan dalam
bentuk barang modal
3. Supplier
Perusahaan yang mengadakan atau
menyediakan barang untuk dijual kepada
Lessee dengan pembayaran secara tunai
atau berkala oleh Lessor
4. Kreditur
biasanya adalah bank yang memegang
peranan dalam hal penyediaan dana
kepada lessor
Klasifikasi Perusahaan Leasing
 Independent Leasing Company
Perusahaan jenis ini terpisah & independent
dari supplier
Klasifikasi Perusahaan Leasing

 Captive Lessor
Perusahaan sewa guna anak perusahaan
supplier
Klasifikasi Perusahaan Leasing

 Lease Broker/Packager
Perusahaan yang hanya mempertemukan
antara perusahaan yang membutuhkan
barang modal dengan pihak lessor
Manfaat
 Hemat Modal
 Lebih Fleksibel
 Persyaratan tidak terlalu ketat
 Di Luar Neraca (Off Balance Sheet)
 Arus Dana
 Proteksi Inflasi
 Perlindungan akibat kemajuan teknologi
 Resiko keusangan
 Pembiayaan Proyek skala besar
Skema Hubungan Leasing
1. Lesse menghubungi pemasok untuk
pemilihan dan penentuan barang
2. Lessee melakukan negoisasi dengan lessor
mengenai kebutuhan pembiayaan barang
modal
3. Lessor mengirimkan letter of offer atau
comitment letter kepada lessee yang berisi
persetujuan
4. Penandatangan kontrak leasing setelah
semua persyaratan dipenuhi lessee
5. Pengiriman order beli kepada pemasok
disertai instruksi pengiriman barang kepada
lessee sesuai dengan barang yang telah
disetujui
6. Pengiriman barang dan pengecekan barang
oleh lessee sesuai pesanan
7. Penyerahan dokumen oleh pemasok kepada
lessor
8. Pembayaran oleh lessor kepada pemasok
9. Pembayaran sewa ( lease payment ) secara
berkala oleh lessee kepada lessor selama
masa leasing
Jenis-Jenis Transaksi
Leasing
1. Finance Lease
2. Operating Lease
3. Service Lease
Finance Lease
lease jangka panjang atas aktiva-aktiva
tetap yang tidak boleh dibatalkan oleh
kedua belah pihak.
Ciri-ciri :
 Kewajiban yang pasti
 Periode jangka panjang
 Peralatan lease diamortisasi secara penuh
 Keuntungan selama periode lease
Finance lease  pembiayaan langsung dengan cara kontrak
antara lessor dengan lessee, dimana :
 Lessor sebagai pihak pemilik barang atas objek leasing
yang berupa barang bergerak atau tidak bergerak yang
memiliki umur maksimum sama dengan masa kegunaan
ekonomis barang tersebut.
 Lessee berkewajiban membayar kepada lessor secara
berkala sesuai dengan jumlah dan jangka waktu yang
disetujui
 Lessor dalam jangka waktu perjanjian yang disetujui tidak
dapat secara sepihak mengakhiri masa kontrak atau
pemakaian barang tersebut.
 Lessee pada akhir periode kontrak memiliki hak opsi untuk
membeli barang tersebut sesuai dengan nilai sisa yang
disepakati atau mengembalikan pada lessor atau
memperpanjang masa lease sesuai dengan syarat-syarat
yang disetujui bersama.
Dalam prakteknya, finance lease  bentuk transaksi :

 Direct finance lease


pihak lessor membeli barang modal atas permintaan dari
lessee & langsung disewagunausahakan kepada lessee

 Sale and lease back


Pihak lessee menjual barang modalnya kepada lessor
untuk kemudian dilakukan kontrak sewa guna usaha atas
barang tersebut dengan jangka waktu yang disepakati
bersama

 Leveraged lease
pihak yang terlibat adalah lessor, lessee, dan kreditor
jangka panjang dalam membiayai objek leasing
 Syndicated lease
pembiayaan sewa guna usaha dilakukan oleh lebih
satu lessor.
 Cross Border Lease
transaksi leasing yang dilakukan diluar batas suatu
negara yaitu negara tempat kedudukan lessor
berbeda dengan negara lessee
 Vendor Lease
suatu metode penjualan yang dilakukan oleh dealer
kepada konsumen dengan mendapatkan fasilitas
leasing.
Lessor akan membayar objek leasing kepada
vendor/dealer dan selanjutnya lessee akan membayar
angsuran secara periodik langsung kepada lessor
atau melalui dealer
Operating Lease
Operating lease perjanjian kontrak antara lessor dengan
lessee yang menyangkut ketentuan :
 Lessor sebagai pemilik objek leasing kemudian menyerahkan
kepada pihak lessee untuk digunakan dalam jangka waktu
relatif lebih pendek daripada umur ekonomis barang modal
tersebut.
 Lessee membayar sejumlah biaya sewa secara berkala
kepada lessor atas penggunaan barang modal yang
jumlahnya tidak meliputi jumlah keseluruhan biaya perolehan
barang tersebut beserta bunganya atau disebut juga non full
pay out lease.
 Lessor menanggung segala resiko ekonomis dan
pemeliharaan atas barang modal tersebut.
 Lessee pada akhir kontrak harus mengembalikan objek lease
kepada lessor.
 Lessee biasanya dapat membatalkan perjanjian kontrak
leasing sewaktu-waktu atau disebut cancellable.
Perbedaan Finance Lease
dengan Operating Lease
Service lease
Menurut jenis lease ini, lessor menyediakan baik
pembiayaan maupun servis atas aktiva-aktiva
selama periode lease
Ciri-ciri utama dari service lease ini adalah sebagai
berikut:
 Pemeliharaan masuk dalam biaya lease
 Peralatan tidak boleh diamortisasikan secara
penuh
 Lease dapat dibatalkan
 Macam-macam servis lainnya boleh disediakan
Metode Pembayaran Leasing
Besarnya pembayaran sewa setiap
periodenya ditentukan oleh faktor- faktor
sebagai berikut :
 Nilai barang modal
 Simpanan jaminan atau security deposit
 Nilai sisa (residual value)
 Jangka waktu
 Tingkat bunga
Studi Kasus
PT. Darman Finance menyediakan berbagai mesin
produksi atas dasar leasing. Sebuah mesin harganya Rp
250 juta dapat diangsur dalam jangka waktu 5 tahun.
Jika lessor memperhitungkan bunga 15%. Hitunglah :
a. Pembayaran lease tahunan, jika pembayaran harus
dilakukan tiap akhir tahun dan angsuran pertama
harus dilakukan 1 tahun setelah perjanjian leasing
ditandatangani !
b. Pembayaran lease tahunan, jika pembayaran harus
dilakukan tiap awal tahun dan angsuran pertama
dibayarkan di awal tahun ke-1!
c. Pembayaran lease tahunan, jika pembayaran harus
dilakukan tiap awal tahun dan angsuran pertama
dibayarkan di awal tahun ke-1dengan nilai residu Rp
20 juta!
Pembahasan :
Diketahui :
 bm = Rp 250 juta
 i = 15%
n = 5

Ditanya :
 Is = ......?
  Pembayaran dilakukan di akhir tahun
250 = + + + +
250 = 3,352x
x = Rp 74,582 juta

 Pembayaran dilakukan di awal tahun


250 = x + + + +
250 = x + x (2,855)
250 = 3,855x
x = Rp 64,850 juta

 Pembayaran
  dilakukan di awal tahun dengan residu Rp 20
juta
Harga beli aktiva Rp 250.000.000,-
Nilai tunai harga residu Rp 20.000.000 x 0,497 Rp
9.940.000,-
Laba sebelum pajak Rp 240.0060.000,-

240,06 = x + + + +
240,06 = x + x (2,855)
240,06 = 3,855x
x = Rp 62,272 juta
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai