Anda di halaman 1dari 24

SEWA

GUNA
USAHA
LEASING
Pengertian
Kept. Menteri Keuangan No.1169/KMK.01/1991,
Tgl 21 Nop 1991
• Sewa Guna Usaha adalah Kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha
dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha
tanpa hak opsi (operating Lease), untuk digunakan oleh
lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala
Pengertian

Sewa Guna Usaha


• Merupakan suatu kontrak atau persetujuan sewa
menyewa antara perusahaan leasing dengan nasabah,
dimana perusahaan leasing menyediakan barang
dengan hak penggunaan oleh nasabah dengan
imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu
tertentu
Sejarah Leasing di Indonesia

Lembaga Pembiayaan pertama kali yang


diperkenalkan di Indonesia adalah kegiatan
sewa guna usaha pada tahun 1974
• Dengan dikeluarkannya SK Bersama Menteri Keuangan,
Menteri Perindustrian dan Meneteri Perdagangan Nomor
masing-masing 122/1974, 32/1974 dan 30/1974
Tanggal 7 Februari 1974 Tentang Perijinan Usaha Leasing
Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Leasing
Lessor
• Perusahaan Leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada Lessee dalam bentuk barang
modal
Lessee
• Pihak yang mendapatkan pembiayaan dari lessor

Supplier
• Pihak yang menyediakan barang modal untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran tunai oleh Lessor

Bank
• Penyedia dana kepada Lessor
Penggolongan Perusahaan Leasing
Independent Leasing Company
• Perusahaan Leasing yang berdiri sendiri dari supplier. Perusahaan leasing memperoleh
barang dari berbagai supplier
Captive lessor
• Perusahaan leasing yang didirikan sendiri oleh produsen untuk membiayai penjualan
produk-produknya
Lease Broker atau Packager
• Perusahaan leasing yang mempertemukan calon lessee dengan lessor yang membutuhkan
barang dengan cara leasing
Independent Lessor
Captive Lessor
Lease Broker atau Packager
Proses dan Mekanisme Transaksi Leasing
Mekanisme Leasing
Mekanisme Leasing (Keterangan Gambar)
1. Lessee menghubungi supplier untuk pemilihan dan penentuan jenis barang, spesifikasi, harga, jangka waktu
pengiriman, jaminan purnajual atas barang yang akan di-lease

2. Lessee melakukan negoasiasi dengan lessor mengenai pembiayaan barang modal. Pada tahap awal ini, lessee
dapat meminta lease quotation yang tidak mengikat dari lessor. Dalam lease quotation ini dimuat mengenai syarat-
syarat pokok pembiayaan leasing antara lain : keterangan barang, cash security deposit, residual value, asuransi,
biaya administrasi, jaminan uang sewa dan persyaratan lainnya.

3. Lessor mengirimkan letter of offer (commitment letter) kepada lessee yang berisi syarat-syarat pokok persetujuan
lessor untuk membiayai barang modal yang dibutuhkan lessee tersebut. Apabila lessee menyetujui semua
ketentuan dan persyaratan tersebut ,kemudian lessee menandatangani dan mengembalikannya kepada lessor.

4. Penandatanganan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lessee. Kontrak leasing tersebut sekurang-
kurangnya mencakup hal-hal antara lain : pihak-pihak yang terlibat, hak milik, jangka waktu, jasa leasing, opsi bagi
lessee, penutupan asuransi, tanggung jawab atas objek leasing, perpajakan, jadwal pembayaran angsuran sewa
dan sebagainya.
Mekanisme Leasing (Keterangan Gambar)
5. Pengiriman order beli kepada supplier disertai instruksi pengiriman barang kepada lessee
sesuai dengan tipe dan spesifikasi barang yang telah disetujui
6. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan. Selanjutnya
lessee menandatangani surat tanda terima dan perintah bayar dan diserahkan kepada
supplier
7. Penyerahan dokumen oleh supplier kepada lessor termasuk faktur dan bukti-bukti
kepemilikan barang lainnya.
8. Pembayaran oleh lessor kepada supplier
9. Pembayaran angsuran (lease payment) secara berkala oleh lessee kepada lessor selama
masa sewa guna usaha yang seluruhnya mencakup pengembalian jumlah yang dibiayai
serta bungannya.
Teknik Pembiayaan Leasing
Finance Lease
• Kegiatan sewa guna usaha dimana lessee pada akhir masa kontrak
mempunyai hak opsi untuk untuk membeli objek sewa guna usaha
berdasarkan nilai sisa yang disepakati
Operating Lease
• Kegiatan sewa guna usaha dimana lessee pada akhir masa kontrak tidak
mempunyai hak opsi untuk untuk membeli objek sewa guna usaha
Finance Lease
1. Lessor sebagai pihak pemilik barang atas objek leasing, dimana objek leasing dapat berupa barang bergerak
ataupun tidak bergerak dan memiliki umur maksimum sama dengan masa kegunaan ekonomis barang
tersebut

2. Lessee berkewajiban membayar kepada lessor secara berkala sesuai dengan jumlah dan jangka waktu yang
disetujui. Jumlah yang dibayar tersebut merupakan angsuran atau lease payment yang terdiri atas biaya
perolehan barang ditambah dengan semua biaya lainnya yang dikeluarkan lessor dan tingkat keuntungan
atau spread yang diinginkan lessor

3. Lessor dalam jangka waktu perjanjian yang disetujui tidak dapat secara sepihak mengakhiri masa kontrak
atau pemakaian barang tersebut. Risiko ekonomis termasuk biaya pemeliharaan dan biaya lainnya yang
berhubungan dengan barang yang di-lease tersebut ditanggung oleh lessee

4. Lessee pada akhir periode kontrak memiliki hak opsi untuk membeli barang tersebut sesuai dengan nilai sisa
atau residual value yang disepakati, atau mengembalikan pada lessor, atau memperpanjang masa lease
sesuai dengan syarat-syarat yang disetujui bersama. Pembayaran berkala pada masa perpanjangan lease
tersebut biasanya jauh lebih rendah daripada angsuran sebelumnya.
Transaksi Finance Lease
Direct Financial Lease/True Lease
• Suatu bentuk transaksi leasing di mana lessor membeli suatu barang atas permintaan
lessee dan sekaligus menyewagunausahakan barang tersebut kepada lessee yang
bersangkuatan
Sale and Lease Back
• Pihak lessee sengaja menjual barang modalnya kepada lessor untuk kemudian dilakukan
kontrak sewa guna usaha atas barang tersebut
Leveraged Lease
• Teknik ini, disamping melibatkan lessor dan lessee juga melibatkan kreditor jangka panjang
dalam membiayai suatu objek leasing, dimana lessor hanya membiayai 20-40% dari total
pembiayaan, sisanya dibiayai oleh kreditor
Transaksi Finance Lease (Lanjutan)
Syndicated Lease
• Pembiayaan leasing yang dilakukan oleh lebih dari satu lessor atas
suatu objek leasing. Lease ini terjadi apabila lessor karena alasan-
alasan risiko tidak bersedia, atau karean alasan tidak memiliki
kemampuan pendanaan untuk menutup sendiri suatu transaksi leasing
yang nilainya cukup besar yang dibutuhkan oleh lessee.

Cross Border Lease


• Transaksi leasing yang dilakukan di luar batas suatu negara, di mana
lessor berkedudukan di negara berbeda dengan negara lessee
Ciri-Ciri Finance Lease
1. Objek leasing tetap milik lessor sampai dilakukannya hak opsi
2. Barang modal bisa dalam bentuk barang bergerak / tidak bergerak
3. Jasa sewa barang modal sama dengan umur ekonomisnya
4. Jumlah lease payment = jumlah biaya perolehan + biaya-biaya lainnya + spread
5. Lessor tidak dapat secara sepihak mengakhiri masa kontrak (non-cancellablea), atau akan dikenakan denda
6. Risiko ekonomis misalnya biaya pemeliharaan ditanggung lessee
7. Transaksi keuangan
8. Full pay out
9. Disertai hak opsi beli sesuai dengan residual value
10. Lessor tidak boleh menyusutkan barang modal
11. Angsuran leasing tidak dikenakan PPN dan PPh Pasal 23
Operating Lease
1. Lessor sebagai pemilik objek leasing kemudian menyerahkan kepada pihak lessee untuk digunakan
dengan jangka waktu relatif lebih pendek daripada umur ekonomis barang modal tersebut.

2. Lessee atas penggunaan barang modal tersebut, membayar sejumlah sewa secara berkala kepada
lessor yang jumlahnya tidak meliputi jumlah keseluruhan biaya perolehan barang tersebut beserta
bunganya atau disebut juga non full pay out lease

3. Lessor menanggung segala risiko ekonomis dan pemeliharaan atas barangbarang tersebut

4. Lessee pada akhir kontrak harus mengembalikan objek lease pada lessor

5. Lessee biasanya dapat membatalkan perjanjian kontrak leasing sewaktu waktu atau disebut
cancelable
Perbedaan Pembiayaan Leasing Dengan
Pembiayaan Lainnya
Penjelasan Leasing Sewa Beli Sewa Menyewa Kredit Bank
Jenis Barang Barang Bergerak & Tidak Bergerak Barang Bergerak Barang Bergerak Semua Jenis
& Butuh Pemeliharaan Investasi
Besarnya Pembiayaan 100% 80% Lebih Rendah 80%

Bentuk Perusahaan Badan Hukum Supplier Supplier Bank


Pemilikan Barang Perusahaan Leasing Pemilik Barang Pemilik Barang Debitur
Jangka Waktu Menengah Pendek Panjang/Menengah/Pendek Pendek/Menengah

Besarnya Pembiayaan 100% 80% Lebih Rendah 80%

Akhir Kontrak - Menggunakan hak opsi untuk membeli Menjadi Milik Barang kembali kepada - Kredit Lunas
seharga nilai ke debitor sisa Penyewa pemilik - Jaminan Kembali
- Memperpanjang Kontrak
- Mengembalikan kepada Lessor
Kelebihan Leasing Sebagai Sumber
Pembiayaan
Pembiayaan Penuh
• Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan pembiayaannya dapat diberikan sampai 100%
(full pay out). Hal ini akan membantu cash flow terutama bagi lessee yang baru berdiri atau beroperasi/
yang mulai berkembang.

Lebih Fleksibel
• Dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes karena lebih mudah menyesuaikan keadaan keuangan lessee
dibandingkan dengan perbankan.

Sumber Pembiayaan Alternatif


• Merupakan sumber pembiayaan tanpa mengganggu fasilitas kredit (credit line) yang telah dimiliki. Dari segi
jaminan leasing tidak terlalu menuntut adanya jaminan tambahan yang lebih banyak dibandingkan apabila
lessee memperoleh pinjaman dari pihak lainnya
Kelebihan Leasing Sebagai Sumber
Pembiayaan (Lanjutan)
Off Balance Sheet
• Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi leasing dalam neraca
memberi daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa mencantumkan sebagai
aktiva berarti prosedur pembelian barang tidak perlu dipenuhi secara terperinci
Arus Dana

Proteksi Inflasi

Perlindungan Akibat Kemajuan Teknologi


Kelebihan Leasing Sebagai Sumber
Pembiayaan (Lanjutan)
Sumber Perlunasan Kewajiban

Kapitalisasi Biaya

Resiko Keusangan

Kemudahan Penyusutan Anggaran

Pembiayaan Proyek Skala Besar

Meningkatkan Debt Capacity

Anda mungkin juga menyukai