- ASURANSI
- DANA PENSIUN
LEMBAGA LEMBAGA - PEGADAIAN
KEUANGAN KEUANGAN
BUKAN BANK
- REKSA DANA
- BURSA EFEK
Penyerahan
barang
Pembayaran kembali
harga barang modal
LESSEE
secara berkala (cicilan))
Asuransi
(Fakultatif)
KEUNGGULAN & KELEMAHAN LEASING
Keunggulan Leasing Kelemahan
1 Pembiayaan penuh Hak kepemilikan barang
2 Lebih flexible biaya yang ditimbulkan cukup besar.
Finance lease
Operating lease
JENIS – JENIS
LEASING Direct Lease
Leveraged Lease
SALE AND LEASE BACKYaitu jenis leasing dgn mana CAPTIVE LEASE
barang2 itu sebenarnya dari Lessee, kemudian dibeli Leasing yang ditawarkan oleh Lessor kepada
oleh Lessor dan selanjutnya barang tsb disewa guna Lessee yang merupakan langganannya. Dalam
usahakan lagi kpd Lessee dari Lessor utk periode hal ini biasanya barang-barang objek leasing
tertentu adalah barang yang merupakan merk dari
DIRECT LEASE Lessor sendiri.
Lessor yang membeli barang objek leasing dari FINANCE LEASE
supplier, kemudian di-lease-kan kepada Lessee. Jadi adalah sebuah kegiatan sewa guna usaha
memang lessee yang membutuhkan barang modal namun lessee pada akhir masa kontrak
untuk keperluan usahanya, tetapi membutuhkan mendapatkan opsi membeli objek sewa dengan
bantuan biaya dari pihak Lessor untuk pengadaan nilai atau harga yang disepakati bersama.
barang tersebut.
LEVERAGED LEASE OPERATING LEASE
Merupakan leasing dimana pihak yg memberikan dana Merupakan kegiatan sewa guna usaha namun
selain Lessor ada juga pihak ketiga. Pada umumnya jenis pada masa akhir kontrak tidak diberikan opsi
leveraged lease dipergunakan thd barang2 yg bernilai untuk melakukan pembelian objek sewa. Jadi
tinggi, dimana pihak Lessor hanya membiayai antara 20 saat kontrak sudah berakhir maka objek sewa
% - 40 %, sedang selebihnya dibiayai pihak ketiga harus dikembalikan pada pemilik objek
(Credit Provider). Sehingga dana dari pihak ke.3 tsb tersebut.
merupakan pinjaman Lessor dgn memakai perj. leasing
sbg jaminan hutangnya.
A S I N G
L E NE R
N T A I
C O
LEASING CONTAINER
Container adalah kotak raksasa yang rnemiliki ukuran standar ISO dan
memiliki keunikan baik dari perawatan dan pengelolaanya. Maka dari itu tidak
setiap orang dapat mengelola, merawat, memiliki, memakai, serta
menggerakkan dengan baik, kecenderungan semacam inilah yang mendasari
lahirnya perusahaan penyewaan container (leasing).
CSC Plate
Decal
Periodic Examination Schedule
Sticker label Plat yang mengindikasi bahwa kontainer tersebut
Pemeriksaan pertama setelah 5 tahun kontainer telah lulus tes spesifikasi, memenuhi persyaratan
standar yang diperlukan
sejak tanggal pembuatan kontainer
setelah itu setiap 30 bulan
Approved Continuous Examination Programme
Selain dari pemeriksaan rutin setiap 5 tahun, pemeriksaan juga dilakukan pada saat perbaikan besar,
refurbishment atau pada saat kontainer akan disewakan untuk digunakan. Akan tetapi kontainer
tidak dapat digunakan tanpa pemeriksaan sedikitnya dalam waktu 30 bulan
PERUSAHAAN LEASING CONTAINER
Textainer
Co n t ainers
be
Seacu
Florens Container
Leasing
Beac
on Triton
Inter
moda International
ORGANISASI TERKAIT
Bureau International Des Containers
1. Nama dan alamat ship owners (Pihak I) serta charter (Pihak II).
2. Ship Particulars.
3. Tempat dan waktu penyerahan dan penyerahan kembali
4. Muatan yang legal
5. Pemakaian kapal untuk kegiatan yang legal
6. Syarat pengangkutan dan tanggung jawab masing-masing pihak
7. Pembatasan daerah pelayaran dan pelabuhan yang di singgahi
Kecuali pencarter dapat menuntut ganti rugi
kepada pemilik kapal tanpa menyatakan lalai
(in grebeke stelling). Ada beberapa hal yang
perlu dicatat :
Bahkan dapat dijumpai pula adanya ketidak sesuaian antara spesifikasi kapal yang
diperjanjikan dengan kapal yang diserahkan oleh pemilik kapal atau terlambatnya
pihak pencarter untuk mengembalikan kapal dan kondisi kapal pada saat
dikembalikan oleh si pencarter mengalami kerusakan.
1. Baltime 1039 yang sudah beberapa kali direvisi , terakhir tahun 2001;
2. New York Produce Exchange (NYPE 93) yang diterbitkan oleh the
Association of Ship Brokers and Agents (USA) ,Inc., yang telah beberapa
kali direvisi ,dan terakhir tahun 1993;
3. Deep Sea Time Charter 1974 yang dikeluarkan oleh BIMCO dengan code
name “Linertime”;
4. Fontime yang dipersiapkan oleh the Federation of National Associations of
Ship Brokers and Agents (FONASBA) ;
5. BIMCO Standard Bareboat Charter dengan code name:”BARECON 2001”
Perjanjian penyewaan kapal dalam KUHD:
Penyewaan berdasarkan perjalanan:
1. Bila diperjanjikan sebelumnya, penyewa dapat menggunakan seluruh ruangan kapal dan penggunaan ruang
kapal untuk pihak ketiga harus mendapat ijin darinya.Penyewa juga dapat menyewakan kapal berdasarkan
perjalanan kepada pihak ketiga bila sudah tercantum demikian dalam perjanjian penyewaan (Pasal 518 h-i);
2. Pemilik kapal atau yang menyewakan kapal harus menyampaikan data daya muat kapal yang sebenarnya
kepada penyewa sebelum kapal diserahkan dan bila salah dalam memberikan data atau melebihi dari daya
muat yang sebenarnya, maka diwajibkan memberikan ganti rugi dan uang sewa akan dikurangi secara
seimbang (Pasal 518 j);
3. Penyewa menunjuk tempat kapal dimana harus berlabuh untuk diberi muatan. Untuk itu ia harus menunjuk
tempat untuk memuat yang biasa digunakan yang tersedia dan dimana kapal itu dapat datang dan tetap
berlabuh dengan aman dan lancer. Bila penyewa lalai untuk menunjuk hal itu pada waktunya atau para
penyewa, bila lebih dari seorang penyewa, tidak mendapat kata sepakat dalam penunjukan, pemilik kapal
bebas untuk menentukan sendiri tempat-tempat yang biasa digunakan (Pasal 518 & 518 m);
4. Penyewa kapal harus membawa barang-barang yang harus dimuat kedekat disamping kapal dan
menempatkannya pada pemuat yang harus disediakan oleh pemilik kapal.
Penyewaan berdasarkan waktu:
1. Dalam hal penyewaan kapal berdasarkan waktu, berarti seluruh ruangan kapal diserahkan kepada yang
dikuasai oleh penyewa, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 518 a;
2. Pemilik kapal atau yang menyewakan kapal harus menyampaikan data daya muat kapal yang sebenarnya
kepada penyewa pada waktu negosiasi penyewaan atau setidak-tidaknya sebelum kapal diserahkan untuk
dioperasikan oleh penyewa.Jika tidak , akan menimbulkan pengurangan uang sewa secara proposional dan
pemilik kapal wajib mengganti kerugian yang disebabkan oleh penyampaian data yang tidak benar tersebut
(Pasal 518 b);
3. Pada prinsipnya, nakhoda dan anak buah kapal, sebatas hal-hal yang diperjanjikan, wajib tunduk pada
penyewa. Dalam batas-batas yang ditetapkan oleh perjanjian penyewaan kapal, nakhoda harus menurut
perintah penyewa dalam hal penerimaan, pengangkutan dan penyerahan muatan. Nakhoda berwenang
bertindak atas nama penyewa, kecuali penyewa telah menugaskan pada orang lain. Namun demikian,
penyewa tidak dapat menuntut agar kapal memuat, membongkar dan lain sebagainya atau pergi ketempat-
tempat yang tidak dapat dicapainya (Pasal 518 e);
4. Ketentuan-ketentuan dalam pasal 518 diberlakukan bagi kapal-kapal berbendera Indonesia walaupun
tempat terjadinya perjanjian diluar Indonesia (Pasal 518 g).
TERM DALAM CHARTER WAKTU (TIME CHARTER
sebut cancelling date, yaitu tanggal terakhir kapal Jangka waktu antara 15 Agustus sampai 29 Agustus (14 hari) disebut
Reporting day
Meminta atau mencek bukti-bukti apakah kapal telah memenuhi yang dimaksud dengan arrived ship, yaitu sebagai
berikut :
Merupakan tanggal
permulaan bagi nakhoda
untuk melaporkan tibanya
kapal kepada pencarter
dengan cara menyodorkan
NOR
Prior time…..1
Jika kapal tiba sebelum reporting day (tanggal 15 Agustus), pencarter tidak diharuskan
segera memulai pemuatan sekalipun muatan telah tersedia. Tapi, untuk tujuan
penghematan waktu, pencarter dapat memulai pemuatan dan perjanjian memberi
kelonggaran kepadanya mengenai laytime ( laydays) sebagai berikut.
Jika
2.
didalam surat perjanjian carter dicantumkan
kecepatan rata-rata untuk memuat atau
membongkar atau dicantumkan time allowed,
Apabila waktu yang sesungguhnya (actual time) yang dipergunakan kurang dari time allowed, selisihnya disebut despatch time (despatch days). Jadi, despatch time =
time allowed – actual time.
Demurrage dan despatch money
Ada kalanya di dalam surat perjanjian Jika ternyata bahwa waktu yang
carter dicantumkan selain dari waktu sesungguhnya dipergunakan (actual time)
yang diperkenankan (time allowed) dana melebihi time allowed + demurrage
kecepatan memuat dan membongkar time , maka pencarter atau penerima
(loadingrate/dischargingrate), juga barang harys mengganti kerugian kepada
sejumlah hari yang diperkenankan kapal pemilik kapal karena kapal jatuh dalam
dapat berada dalam demurrage. damages for detention.
Subject Free
• Prasayarat ini menetapkan bahwa pemilik kapal dan calon penyewa kapal baru akan terikat kepada
penawaran yang sedang dinegosiasikan di antara mereka, kalau pada saat calon penyewa menyatakan
setuju mengambil kapal yang ditawarkan itu, kapal yang bersangkutan tidak sedang berada dalam
employment tertantu.
Subject To Stem
• Syarat ini menetapkan bahwa realisasi atas penutupan persetujuan charter ditentukan oleh keadaan
muatan di pelabuhan pemuatan, yaitu apakah di pelabuhan pemuatan itu tersedia muatan yang cukup
untuk di angkut oleh kapal yang dicharter itu.
Prasyarat Perjanjian Sewa Kapal…2
• Dalam hal ini ditentukan bahwa realisasi daripada persetujuan charter baru dapat dilaksanakan bila
shipowner dan/atau charterer memperoleh ijin tertentu dari Pemerintahnya, baik ijin yang menyangkut
muatan yang akan diangkut dengan kapal yang dicharternya itu ataupun ijin mengenai kapal yang akan
dicharternya itu.
Prompt Ship
• Dalam syarat ini ditentukan bahwa shipowner harus menyiapkan kapalnya untuk digunakan oleh
pencharter, dalam waktu pendek setelah charter party ditandatangani oleh kedua belah pihak, baik oleh
para pihak sendiri maupun melalui pialang mereka masing-masing
Prasyarat Perjanjian Sewa Kapal…3
Spot Boat
• Syarat persetujuan ini menetapkan bahwa kapal yang disewa akan siap digunakan
segera setelah charter party di tandatangani, Karena kapalnya sudah siap “on the
spot”
Orang Perantara Charter
1.
• Perantara Untuk Pihak Pemilik Kapal. Pemilik kapal
mungkin berpandangan bahwa urusan menawarkan kapal di pasaran charter tidak efisien
bila ditangani sendiri karena itu harus mempunyai pencharteran yang menguasai seluk
beluk usaha persewaan kapal, seluk beluk komoditi yang cocok untuk diangkut oleh
berbagai jenis kapal yang ditawarkannya, disamping juga harus menguasai teknik dan
bangunan kapal niaga.
1.
• Tahapan Tawar Menawar (negoisasi)
Dalam tahapan ini pialang dari pihak pemilik kapal menyampaikan daftar
kapal lengkap dengan “ship particulars” yang bersangkutan, kepada calon
penyewa.
2.
Setelah pokok-pokok kehendak dan keinginan penyewa dapat disetujui
oleh pemilik kapal, dan demikian juga sebaliknya pokok-pokok kehendak
dan keinginan pemilik kapal sudah dapat disetujui oleh calon penyewa,
maka tahapan selanjutnya yang akan dijalani adalah tahapan penutupan
persetujuan sewa menyewa kapal.
Proses Penutupan Persetujuan Charter….2
• Jika pokok-pokok persetujuan charter sudah disepakati oleh kedua belah pihak, maka pokok-pokok persetujuan itu perlu dituangkan ke dalam suatu persetujuan
tertulis agar mempunyai kepastian dan kekuatan hukum dan tidak dapat disangkal oleh salah satu pihak. Pokok-pokok persetujuan yang sudah disepakati tersebut
dapat meliputi masa pencharteran, jumlah dan jenis muatan yang akan diangkut pada voyage charter, besarnya sewa (charter hire), pelabuhan-pelabuhan yang harus
disinggahi, dispatch/demurrage dll.
• Dalam dunia pencharteran kapal terdapat cukup banyak bentuk-bentuk persetujuan sewa menyewa kapal yang sudah di bakukan dan disusun
berdasarkan konvensi internasional yang telah diadakan oleh asosiasi-asosiasi perdagangan komoditi tertentu di dunia (untuk voyage charter) serta
konvensi internasional yang berkaitan dengan penyewaan kapal bagi keperluan pengoperasian tertentu (untuk time charter).
Contoh Fixture Note