Anda di halaman 1dari 17

BAB 18 & 19

ANDRIANO SYAPUTRA 20130420076


M. GUSTAFIANDI HILMI 20130420081
IBNU KHAIRUDIN 20130420083
PENGERTIAN LEASING

• Leasing adalah suatu sarana alternatif untuk pembiayaan banyak menunjang


tujuan pemerintah dalam mengembangkan sektor swasta.
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM LEASING

• Lessor • Supplier
• Lessee • Bank atau kreditur
PERBEDAAN LEASING DENGAN PERSEWAAN
Financial Lessee Perjanjian Sewa-menyewa
1. Merupakan suatu metode pembiayaan. 1. Bukan merupakan suatu pembiayaan.
2. Lessor adalah badan penyedia dana dan lessor 2. Yg menyewakan barang dapat menjadi pemilik
menjadi pemilik barang yang di lease. barang yang disewakan tetapi dapat juga bukan
3. Objek leasing biasanya adalah berupa alat-alat pemilik barang yang disewakan.
produksi. 3. Objek barang yang disewakan dapat berupa alat
4. Risiko yang terjadi pada objek leasing seluruhnya produksi atau barang lain yg tidak habis
ada pada leasse. dinikmati.
5. Imbalan jasa yang diterima lessor adalah berupa 4. Risiko yg dapat terjadi pada objek sewa-
tebusan berkala harga perolehan barang. menyewa ada pada yang menyewakan.
6. Jangka waktu leasing ditentukan dalam 5. Imbalan jasa yg diperoleh oleh yg menyewakan
perjanjian lease selama waktu tertentu. adalah berupa uang sewa.
7. Kewajiban lease untuk membayar imbalan jasa 6. Jangka waktu sewa-menyewa terbatas.
lease tidak berhenti atau tidak berkurang 7. Kewajiban penyewa hanya ada apabila si
walaupun barang-barang yg menjadi objek penyewa dapat menikmati barang yang disewa.
leasing musnah.
PERBEDAAN PERJANJIAN LEASING DAN PERJANJIAN
SEWA BELI DAN JUAL BELI DENGAN ANGSURAN

Perjanjian Leasing Perjanjian Sewa Beli dan Jual Beli dengan Angsuran
1. Lessor adalah pihak yg menyediakan dana dan 1. Harga pembelian barang sebagian kadang-
membiayai seluruh pembelian barang tersebut. kadang dibayar oleh pembeli.
2. Massa leasing biasanya ditetapkan sesuatu 2. Jangka waktu dalam perjanjian sewa beli dan
dengan perkiraan umur kegunaan barang. jual beli dengan angsuran tidak memerhatikan
3. Pada akhir massa dapat menggunakan hak baik pada perkiraan umur kegunaan barang
opsinya (hak pilih) untuk membeli barang yg maupun kemampuan pembeli mengangsur
bersangkutan sehingga hak milik atas barang harga barang.
yang beralih pada lessee. 3. Pada akhir masa perjanjian sewa beli dan jual
beli dengan angsuan, hak milik atas barang
dengan sendirinya beralih pada pembeli jual beli
angsuran.
KEUNTUNGAN LEASING SEBAGAI
ALTERNATIVE PEMBAYARAN
1. Ongkos menjadi lebih rendah
2. Cash flow lebih baik
3. Pembayaran sewa dalam leasing dilakukan dari keuntungan sebelum pajak
4. Masuk dan tidak masuknya neraca
5. Pengaruh terhadap keuntungan dalam buku
6. Fleksibelitas lainnya lebih baik bila dibandingkan pinjaman kredit biasa
7. Jumlah pembayaran sewa yang tetap atau mengembang
8. Pengamatan terhadap inflasi
9. Pembiayaan instruksi yang tidak masuk neraca
10. Pembayaran dikoordinasikan dengan arus kas
11. Jangka waktu panjang
12. Tidak ada pengungkapan kepada umum
13. Pembayaran-pembayaran dalam jumlah yang sama
14. Pembiayaan 100%
15. Keuntungan dari modal yang ditahan
16. Pembatasan-pembatasan anggaran belanja
TEKNIK-TEKNIK PEMBIAYAAN LEASING

1. Finance lease
a. Lessor sebagai pemilik barang yang memiliki umur maksimum sama dengan masa
kegunaan ekonomis barang.
b. Lessee berkewajiban membayar kepada lessor secara berkala sesuai dengan jumlah
dan jangka waktu yang disetujui.
c. Lessor dalam jangka waktu pengambilan yang disetujui tidak dapat secara sepihak
mengakhiri masa kontrak atau pemakaian barang tersebut.
d. Lessee pada akhir periode kontrak memiliki hak opsi
BENTUK TRANSAKSI FINANCE LEASE

• Direct Finance Lease


2. Penentuan spesifikasi

Lessee Supplier
4. Pengiriman barang

1. Permohonan 3. Order beli


6. Pembayaran sewa 5. Pembayaran

Lessor
BENTUK TRANSAKSI FINANCE LEASE
• Sale dan lease back
Pihak lessee sengaja menjual barang modalnya pada lessor untuk kemudian dilakukan kontrak
sewa guna usaha atas barang tersebut antara lessor dengan lessee yang dalam hal ini sebagai
pihak yang menjual barang untuk digunakan selama masa lease yang disetujui kedua pihak.
2. Kontak langsung

3. Angsuran
Lessee Supplier
4. Opsi

1. Penjualan barang
2. Operating Leasing
Ketentuan:
1) Lessor sebagai pemilik leasing kemudian menyerahkan kepada pihak lessee
untuk digunakan dengan jangka waktu relatif lebih pendek daripada umur
ekonomis barang modal tersebut.
2) Lessee atas penggunaan barang modal tersebut membayar sejumlah sewa
secara berkala kepada lessor yang jumlahnya tidak meliputi jumlah
keseluruhan biaya perolehan barang tersebut beserta bunganya.
3) Lessor menanggung segala risiko ekonomis dan pemeliharaan atas barang-
barang tersebut.
4) Lessee pada akhir kontrak harus mengembalikan objek lease pada lessor.
5) Lessee biasanya dapat membatalkan perjanjian kontrak leasing sewaktu-waktu.
FACTORING

• Factoring merupakan salah satu perusaan pembiayaan yang usaha pokoknya


adalah membeli piutang dagang perusahaan-perusahaan lain atas dasar atau
syarat-syarat yang terancam dalam akta jual belinnya.
• Beberapa macam bentung piutang yang bisa diambil alih oleh perusahaan
factoring antara lain adalah sebagai berikut:
- Perusahaan factoring membeli tunai surat perintah bayar dari suatu
perusahaan.
- Perusahaan factoring membeli tagihan dari suatu perusahaan.
MEKANISME KEGIATAN FACTORING

1. Perusahaan factoring yang bersangkutan


2. Klien (perusahaan yang menjual piutang), dan
3. Nasabah (perusahaan yang berutang pada klien)
ORGANISASI PERUSAHAAN FACTORING
Bisnis factoring merupakan bisnis canggih yang berisiko tinggi. Dikatakan
canggih karena kemampuan menganalisis dan mengkaji kredibilitas suatu
perusahaan factoring berani membeli piutang dalam jumlah besar tanpa
jaminan.
1. Credit Department
2. Invoice Receiving Department
3. Adjusment Department
4. Collection Department
5. Client Account Department
MACAM JENIS KOTRAK FACTORING

• Pada umumnya perusahaan factoring akan menggunakan segala


jenis risiko yang berkenaan dengan piutang yang dibeli.
1. Full Service Factoring
2. Recourse Ffactoring
3. Bulk factoring
4. Invoice Discounting
5. Undisclosed factoring
MAMFAAT FACTORING DALAM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL

Adapun peran factoring dalam perdagangan internasional melibatkan empat


pihak, yakni eksportir, importir, perusahaan factoring dibidang ekspor dan
dibidang impor.
1. Eksportir yang bersangkutan membuat perjanjian factoring dengan
perusahaan factoring di Indonesia
2. Eksportir mengajukan pemohonan batasan kredit sehubungan dengan
ekspor tersebut.
3. Perusahaan factoring di Indonesia memilih salah satu perusahaan factoring
di negara tujuan.
PROSPEK PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
FACTORING
• Hadirnya factoring di Indonesia akan memperkaya dan menambah sumber
pembiayaan perusahaan di samping aspek positif lainnya, yaitu:
1. Dorongan ekonomis bagi perekonomian secara keseluruhan
2. Bantu kepada produsen di masa ekonomi mengalami kesulitan
3. Bantuan kepada eksportir memperoleh uang tunai
4. Jasa-jasa keuangan yang baru untuk mobilisasi dana.

Anda mungkin juga menyukai