Anda di halaman 1dari 25

LEASIN

G
Oleh :
Rian Zulkarnain 121200104
Isnaini 121200116
Pengertian Sewa Guna Usaha (Leasing)

Sewa Guna Usaha (leasing) adalah segala kegiatan


pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan
barang-barang modal yang penggunaannya
diserahkan pada suatu perusahaan, melalui
pembayaran secara berkala dalam
tertentu. jangka waktu
Sejarah dan Perkembangan Leasing

Sejarah perkembangan leasing menurut T.M. Tom Clark


dimulai sekitar tahun 1850, pada saat tercatatnya perusahaan
pertama yang menyewakan kereta api, di Amerika
Serikat, The Bell Telephone Company mulai memberikan
layanan penyewaan telepon kepada para
langganannya
melalui pembayaran secara cicilan pada tahun 1877.
Sementara di tahun 1952, perusahaan leasing di San Fransisco
mendatangi perusahaan-perusahaan penghasil barang untuk
menawarkan jasa penjualan secara leasing.
Perkembangan Leasing di Indonesia

Kegiatan usaha leasing baru diperkenalkan pada


tahun 1974 dengan surat keputusan bersama Menteri
keuangan, Menteri perindustrian, dan Menteri
Perdagangan
Tujuan leasing

Biasanya, suatu pihak akan melakukan leasing karena


didasari oleh tujuan-tujuan berikut ini.

• Mendapatkan barang-barang kebutuhan yang


harganya mahal dalam waktu cukup cepat, sehingga
Anda dapat langsung menggunakannya sembari
mengangsur.
• Menghemat biaya produksi karena pembelian alat
tidak dilakukan dalam satu waktu.
• Pihak pemberi leasing biasanya menjalankan
pembiayaan ini guna mendapat penghasilan dari
bunga pinjaman.
Manfaat leasing

Adapun manfaat leasing adalah sebagai berikut.

• Terhindar dari Inflasi


• Tidak Perlu Jaminan
• Fleksibel
• Capital Saving
• Pelayanan Cepat
• Ada Perlindungan Hukum
• Dapat Memperoleh Aktiva
Pihak-pihak yang Terlibat dalam Leasing

1. Lessor
Lessor adalah badan usaha atau pihak yang memberikan fasilitas pembiayaan kepada
lessee dalam bentuk barang modal. Mereka akan memperoleh kembali modal ditambah
keuntungan melalui angsuran yang dibayarkan oleh pihak peminjam.

2. Lessee
Yang dimaksud dengan lessee dalam transaksi leasing adalah perusahaan atau perorangan
yang menerima pembiayaan dalam bentuk barang modal. Ketika mereka berhasil
melunasinya, maka lessee bisa memilih untuk membelinya atau mengembalikan pada
lessor.

3. Supplier
Kedudukan supplier dalam transaksi leasing adalah sebagai penyedia barang pesanan
lessee yang akan dibayar secara lunas oleh lessor.

4. Bank
Meskipun tidak terlibat secara langsung, seringkali bank mengambil peran sebagai
penyedia dana untuk lessor. Jadi, pemberi leasing akan menggunakan pinjaman bank
sebagai modal memenuhi permintaan lessee.
Ciri – ciri leasing

Ciri-ciri leasing adalah sebagai berikut.


1. Adanya jangka waktu sewa dan periode pembayaran
cicilan.
2. Hak milik atas benda yang disewakan tetap berada pada
pihak pemberi leasing.
3. Biasanya, objek leasing berupa benda modal yang benar-
benar dibutuhkan nasabah atau pengusaha untuk
menjalankan bisnisnya.
4. Adanya nominal cicilan yang besarnya telah disepakati
bersama.
Penggolongan Perusahaan Leasing

1. Independent Leasing Company


2. Captive lessor
3. Lease Broker atau Packager

bentuk akhir dari perusahaan leasing adalah leasbroker atau


packager. Broker leasing berfungsi mempertemukan
calon lessee denngan pihak lessor yang membutuhkan suatu
barang modal dengan cara leasing. Broker leasing beasanya
tidak memiliki barang atau peralatan untuk menangani
transaksi leasing untuk atas namanya. Disamping itu
perusahaan broker leasingmemberikan satu atau lebih jasa-
jasa dalam usaha leasing tergantung apa yang dibutuhkan
dalam suatu transaksi leasing.
Proses dan Mekanisme Transaksi
Leasing

Leasing pada prinsipnya merupakan industri multidisiplin yang


meliputi antara lain bidang perpajakan, keuangan dan konsep
akuntansi. Dari defenisi leasing yang telah dibahas pada awal bab
ini dapat disimpulkan bahwa leasing mengandung arti suatu
perjanjian antara pemilik barang (lessor) dengan pemakai barang
(lessee). Mekanisme leasing tersebut merupakan dasar-dasar
dalam suatu transaksi leasing (basic lease).
Pihak lessee berkewajiban membayar sewa
secaraperiodic kepada lessor sebagai kompensasi atas
penggunaan barang tersebut. Dalam definisi ini hanya
dua pihak
yang terkait yaitu lessor dan lessee padahal dalam praktiknya
pihak supplier merupakan pihak yang terlibat dalam suatu
mekanisme transaksi leasing.
Jenis jenis leasing

1. Capital Lease
Capital lease adalah mekanisme leasing yang paling sering digunakan, yakni
dengan cara perusahaan memberikan berbagai macam kebutuhan benda
modal nasabah. Nantinya, mereka akan membayar pesanan tersebut di
supplier dan mendapat pengembalian melalui cicilan lessee. Dengan kata lain
nasabah (lessee) tidak berhubungan langsung dengan supplier.

2. Operating Lease
Jenis lainnya leasing adalah operating lease, yakni pembiayaan dimana lessor
membeli barang untuk disewakan pada lessee dalam kurun waktu tertentu
sesuai kesepakatan. Kemudian lessee hanya perlu membayar biaya rental,
sedangkan biaya lain telah ditanggung lessor.

3. Sales Type Lease


Sales type lease adalah penjualan barang produksi sendiri dengan mekanisme
leasing. Jadi, perusahaan tersebut akan mendapat penghasilan dari harga jual
dan bunga yang disetorkan oleh lessee.
Lanjutan..

4. Cross Border Lease


Cross-border lease adalah praktik leasing antara lessee dan lessor yang
berada di negara berbeda. Biasanya ini dilakukan untuk permodalan berupa
pesawat atau alat-alat militer.

5. Leverage Lease
Salah satu tipe lain dari leasing adalah leverage lease, yakni permodalan
dengan melibatkan pihak ketiga. Jadi, lessor tidak membayar barang modal
sepenuhan, melainkan akan patungan bersama pihak ketiga. Jadi, dalam
pembayarannya nanti, lessee berurusan dengan lebih dari satu pihak.
Operating lease

Dalam leasing bentuk ini, leasor sengaja membeli barang


modal dan selanjutnya di-lease-kan. Berbeda dengan
finance lease, dalam operating lease jumlah seluruh
pembayaran berkala tidak mencakup jumlah biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh barang modal tersebut
berikut dengan bunganya.
CIRI – CIRI OPRATING LEASE

 Total pembayaran selama masa leasing pertama


tidak bisa menutupi harga perolehan barang
modal yang dileasekan ditambah keuntungan bagi
pihak lessor.
 Di dalam perjanjian leasing tidak memuat
mengenai hak opsi bagi lessee.
Finance
Lease
Finance lease adalah suatu bentuk pembiayaan dengan cara kontrak antara lessor
dengan lessee dimana:

 Lessor adalah pihak pemilik barang atas objek leasing.

 Lessee berkewajiban membayar kepada lessor secara berkala sesuai


dengan jumlah dam jangka waktu yang disetujui.

 Lessor dalam jangka waktu perjanjian yang disetujui tidak dapat secara
sepihak mengakhiri masa kontrak atas pemakaian barang tersebut.

 Lessee pada akhir periode kontrak memiliki hak opsi: membeli barang
tersebut sesuai dengan nilai sisa yang disepakati, mengembalikan pada
lessor, atau memperpanjang masa lease
 Objek leasing tetap milik lessor sampai dilakukannya
hak opsi. Barang modal bisa dalam bentuk barang
bergerak/tidak bergerak. Masa sewa barang modal
sama dengan umur ekonomisnya.
 Jumlah lease payment = jumlah biaya perolehan +
biaya-biaya lainnya + spread.
 Lessor tidak dapat secara sepihak mengakhiri masa
kontrak, atau akan dikenakan denda.
 Risiko ekonomis ditanggung
oleh lessee.
 Transaksi keuangan
 Full pay-out
 Disertai hak opsi sesuai dengan
residual value Lessor tidak boleh
menyusutkan barang modal
 Angsuran leasing tidak dikenakan
PPN dan PPh pasal 23.
Sewa guna usaha dengan hak opsi
(finance lease)

1. Jumlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa


guna usaha pertama ditambah dengan nilai sisa barang
modal, harus dapat menutup harga perolehan barang modal
dan keuntungan lessor.
2. Masa sewa guna usaha untuk barang modal ditetapkan
sekurang-kurangnya :
• 2 tahun untuk Golongan I
• 3 tahun untuk Golongan II dan III
• 7 tahun untuk Golongan bangunan

3. Perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan, mengenai


hak opsi
Sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease)

 Jumlah pembayaran leasing selama masa leasing


pertama tidak dapat menutupi harga perolehan
barang modal yang di-lease-kan ditambah keuntungan
yang diperhitungkan oleh lessor.
 Perjanjian leasing tidak memuat ketentuan-ketentuan
mengenai hak opsi bagi lessor.
KELEBIHAN LEASING SEBAGAI
SUMBER PEMBIAYAAN

• Pembiayaan Penuh
• Lebih Fleksibel • Kapitalisasi Biaya
• Sumber Pembiayaan Alternatif • Risiko Keusangan
• Off Balance Sheet • Kemudahan Penyusutan
• Arus Dana Anggaran
• Pembiayaan Proyek Skala Besar
• Proteksi Inflasi
• Perlindungan Akibat Kemajuan Teknologi • Meningkatkan Debt Capacity
• Sumber Pelunasan Kewajiban
Metode Perhitungan Lease Payment

Payment in advance
Pembayaran angsuran sewa dilakukan di muka

Di mana:
PV = nilai sekarang darai barang
FV = nilai dimasa akan datang
i = tingkat bunga perbulan
n = jumlah periode angsuran
•Payment in arrears
Pembayaran angsuran sewa dilakukan di belakang setelah kontrak leasing
disetujui, misalnya sebulan setelah penarikan

Di mana:
PV = nilai sekarang darai barang
FV = nilai dimasa akan datang
i = tingkat bunga perbulan
n = jumlah periode angsuran
PENYELESAIAN MASALAH HUKUM
DALAM PERJANJIAN LEASING

 Upaya non legal


 Upaya-upaya sah yang tidak menggunakan pendekatan hukum untuk
menyelesaikan persoalan hukum, misalnya menggunakan bantuan pihak
ketiga yang dihormati sebagai mediator untuk merundingkan
penyelesaian persoalan.
 Upaya legal
 Upaya-upaya yang menggunakan pendekatan terminologi dan ukuran
hukum. Upaya legal dibedakan dalam dua macam yaitu:
 Upaya non litigasi: yaitu upaya legal diluar atau sebelum adanya proses
penyelesaian formal melalui institusi penegak hukum
 Upaya litigasi: yaitu upaya penyelesaian melalui proses formal di muka
instansi penegak hukum atau arbitrase. Upaya ligitasi ini dapat ditempuh
dalam dua cara yaitu: upaya gugatan perdata dan upaya pelaporan atau
pengaduan pidana.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai