G
Oleh :
Rian Zulkarnain 121200104
Isnaini 121200116
Pengertian Sewa Guna Usaha (Leasing)
1. Lessor
Lessor adalah badan usaha atau pihak yang memberikan fasilitas pembiayaan kepada
lessee dalam bentuk barang modal. Mereka akan memperoleh kembali modal ditambah
keuntungan melalui angsuran yang dibayarkan oleh pihak peminjam.
2. Lessee
Yang dimaksud dengan lessee dalam transaksi leasing adalah perusahaan atau perorangan
yang menerima pembiayaan dalam bentuk barang modal. Ketika mereka berhasil
melunasinya, maka lessee bisa memilih untuk membelinya atau mengembalikan pada
lessor.
3. Supplier
Kedudukan supplier dalam transaksi leasing adalah sebagai penyedia barang pesanan
lessee yang akan dibayar secara lunas oleh lessor.
4. Bank
Meskipun tidak terlibat secara langsung, seringkali bank mengambil peran sebagai
penyedia dana untuk lessor. Jadi, pemberi leasing akan menggunakan pinjaman bank
sebagai modal memenuhi permintaan lessee.
Ciri – ciri leasing
1. Capital Lease
Capital lease adalah mekanisme leasing yang paling sering digunakan, yakni
dengan cara perusahaan memberikan berbagai macam kebutuhan benda
modal nasabah. Nantinya, mereka akan membayar pesanan tersebut di
supplier dan mendapat pengembalian melalui cicilan lessee. Dengan kata lain
nasabah (lessee) tidak berhubungan langsung dengan supplier.
2. Operating Lease
Jenis lainnya leasing adalah operating lease, yakni pembiayaan dimana lessor
membeli barang untuk disewakan pada lessee dalam kurun waktu tertentu
sesuai kesepakatan. Kemudian lessee hanya perlu membayar biaya rental,
sedangkan biaya lain telah ditanggung lessor.
5. Leverage Lease
Salah satu tipe lain dari leasing adalah leverage lease, yakni permodalan
dengan melibatkan pihak ketiga. Jadi, lessor tidak membayar barang modal
sepenuhan, melainkan akan patungan bersama pihak ketiga. Jadi, dalam
pembayarannya nanti, lessee berurusan dengan lebih dari satu pihak.
Operating lease
Lessor dalam jangka waktu perjanjian yang disetujui tidak dapat secara
sepihak mengakhiri masa kontrak atas pemakaian barang tersebut.
Lessee pada akhir periode kontrak memiliki hak opsi: membeli barang
tersebut sesuai dengan nilai sisa yang disepakati, mengembalikan pada
lessor, atau memperpanjang masa lease
Objek leasing tetap milik lessor sampai dilakukannya
hak opsi. Barang modal bisa dalam bentuk barang
bergerak/tidak bergerak. Masa sewa barang modal
sama dengan umur ekonomisnya.
Jumlah lease payment = jumlah biaya perolehan +
biaya-biaya lainnya + spread.
Lessor tidak dapat secara sepihak mengakhiri masa
kontrak, atau akan dikenakan denda.
Risiko ekonomis ditanggung
oleh lessee.
Transaksi keuangan
Full pay-out
Disertai hak opsi sesuai dengan
residual value Lessor tidak boleh
menyusutkan barang modal
Angsuran leasing tidak dikenakan
PPN dan PPh pasal 23.
Sewa guna usaha dengan hak opsi
(finance lease)
• Pembiayaan Penuh
• Lebih Fleksibel • Kapitalisasi Biaya
• Sumber Pembiayaan Alternatif • Risiko Keusangan
• Off Balance Sheet • Kemudahan Penyusutan
• Arus Dana Anggaran
• Pembiayaan Proyek Skala Besar
• Proteksi Inflasi
• Perlindungan Akibat Kemajuan Teknologi • Meningkatkan Debt Capacity
• Sumber Pelunasan Kewajiban
Metode Perhitungan Lease Payment
Payment in advance
Pembayaran angsuran sewa dilakukan di muka
Di mana:
PV = nilai sekarang darai barang
FV = nilai dimasa akan datang
i = tingkat bunga perbulan
n = jumlah periode angsuran
•Payment in arrears
Pembayaran angsuran sewa dilakukan di belakang setelah kontrak leasing
disetujui, misalnya sebulan setelah penarikan
Di mana:
PV = nilai sekarang darai barang
FV = nilai dimasa akan datang
i = tingkat bunga perbulan
n = jumlah periode angsuran
PENYELESAIAN MASALAH HUKUM
DALAM PERJANJIAN LEASING