Anda di halaman 1dari 18

LEASING (SEWA GUNA

USAHA)
DANDI WIJAYA 175010100111042
KEVIN ARNOT 175010100111147
MUHAMMAD FARHAN R.W 175010107111130
ARDHAN FAJAR MAULANA 175010107111148
MOCHAMMAD SYAFRIL A.H 175010100111144
BRYAN SALU 175010101111144
MOCHAMAD IDHAM Z 175010107111137
MUHAMMAD HAEKAL AZIZ R 175010107111190
WIRA ADITAMA S 175010107111198
Dasar Hukum Leasing
• Asas hukum pokok, kebebasan berkontrak,
seperti yang diatur dalam pasal 1338 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata
• Kep. Presiden RI No. 16 tahun 1988, tentang
Lembaga Pembiayaan
• Kep. Menteri Keuangan RI No. 1169/KMK.01.1991
tentang kegiatan Sewa Guna Usaha (leasing)
• SK Menkeu No 650/MK/IV/5/1974, tgl 6 Mei 1974
tentang penegasan ketentuan pajak penjualan
dan besarnya bea materai terhadap usaha leasing
• Kep.Menkeu RI No 1251/KMK.031/1988 tentang
Ketentuan & Tata Cara Pembiayaan, sebagaimana telah
berkali-berkali diubah dengan Keputusan Menteri
Keuangan RI No. 448/KMK.071/2000 tentang Pembiayaan
Perusahaan
• Surat kep. Menkeu No. Kep.48/MK/IV/1/1972 tentang
lembaga keuangan seperti yang telah diubah dengan Kep.
Menkeu No 562/KMK/XI/1082
• Surat Kep. Bersama Menteri Keuangan, Menteri
Perdagangan & menteri Perindustrian No. Kep
122/MK/2/1974, No. 32/M/SK/2/1974 dan No. 30/Kpb/I/1974
tanggal 7 Februari 1974 tentang “perijinan Usaha Leasing”
Pengertian
• Keputusan Menkeu RI Nomor 1169/KMK.01/1991
Sewa guna usaha adalah kegiataan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa
guna usaha dengan hak opsi maupun sewa guna usaha
tanpa opsi untuk digunakan oleh Lessee selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara
berkala.
• finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha
dimana lessee pada akhir masa kontrak mempunyai
hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha
berdasarkan nilai sisa yang disepakati
• Objek sewa guna usaha adalah barang modal dan
pihak lessee memiliki hak opsi dengan harga
berdasarkan nilai sisa.
Pihak yang terlibat
• Lessor adalah perusahaan leasing atau pihak yang
memberikan jasa pembiayaan kepada pihak lessee
dalam bentuk barang modal.
• Lessee adalah perusahaan atau perorangan yang
menggunakan barang modal dengan pembiayaan
lessor.
• Supplier adalah perusahaan atau pihak yang
mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual
kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh
lessor.
• Bank adalah Pihak yang tidak terlibat secara
langsung dalam leasing, tetapi menyediakan dana
bagi lessor atau supplier.
Penggolongan perusahaan leasing
1. INDEPENDENT LEASING COMPANY
Perusahaan leasing yang berdiri sendiri atau independent
dari supplier/ produsen. Perusahaan dapat memperoleh
barang dari berbagai supplier/produsen
Contoh : Adira, WOM, SOF (Summit Oto Finance), FIF
(Federal International Finance – Honda)
2. CAPTIVE LESSOR
Perusahaan leasing yang didirikan sendiri oleh produsen
untuk membiayai penjualan produk-produknya.
Contoh : ACC (Astra Credit Company, BAF (Busan Auto
Finance – Yamaha) Indomobil Finance – Suzuki.
3. LEASE BROKER/ PACKAGE
Perusahaan leasing yang mempertemukan calon lessee
dengan pihak lessor yang membutuhkan barang dengan
cara leasing. Perusahaan ini juga dapat memberikan jasa-
jasa yang dibutuhkan dalam leasing seperti pendanaan dan
barang, tetap dalam fungsinya sebagai penghubung.
Contoh : Era, Mentari, Ray White, Columbia, Columbus,
Teknik pembiayaan leasing
• Finance Lease : perusahaan leasing sebagai lessor adalah
pihak yang membiayai penyediaan barang modal. Penyewa
guna usaha (lessee) biasanya memilih barang modal yang
dibutuhkan dan atas nama perusahaan leasing, sebagai
pemilik barang modal tersebut, melakukan pemesanan,
pemeriksaan serta pemeliharaan barang modal yang
menjadi objek transaksi leasing. Selama masa leasing ,
lessee melakukan pembayaran nilai sisa (residual value).
Kalau ada, akan mencakup pengembalian harga perolehan
barang modal yang dibiayai serta bunganya, yang
merupakan pendapatan perusahaan leasing .
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa finace lease atau kadang-kadang pula
disebut full-pay out leasing adalah suatu bentuk
pembiayaan dengan cara kontrak antara lessor
dengan lessee di mana :

a. Lessor sebagai pihak pemilik barang atas objek leasing,


dimana objek leasing dapat berupa barang bergerak
ataupun tidak bergerak dan memiliki umur maksimum
sama dengan masa kegunaan ekonomis barang tersebut.
b. Lessee berkewajiban membayar kepada lessor secara
berkala sesuai dengan jumlah dan jangka waktu yang
disetujui. Jumlah yang dibayar tersebut merupakan
angsuran atau lease payment yang terdiri atas biaya
perolehan barang ditambah dengan semua biaya lainnya
yang dikeluarkan lessor dan tingkat keuntungan atau
spread yang diinginkan lessor
c. Lessor dalam jangka waktu perjanjian yang disetujui
tidak dapat secara sepihak mengakhiri masa kontrak
atau pemakaian barang tersebut. Risiko ekonomis
termasuk biaya pemeliharaan dan biaya lainnya yang
berhubungan dengan barang yang di-lease tersebut
ditanggung oleh lessee
d. Lessee pada akhir periode kontrak memiliki hak opsi
untuk membeli barang tersebut sesuai dengan nilai
sisa atau residual value yang disepakati, atau
mengembalikan pada lessor, atau memperpanjang
masa lease sesuai dengan syarat-syarat yang
disetujui bersama. Pembayaran berkala pada masa
perpanjangan lease tersebut biasanya jauh lebih
rendah daripada angsuran sebelumnya.
Ciri-ciri finance lease
• Objek leasing tetap milik lessor sampai dilakukannya hak opsi
• Barang modal bisa dalam bentuk barang bergerak / tidak bergerak
• Masa sewa barang modal sama dengan umur ekonomisnya
• Jumlah lease payment = jumlah biaya perolehan + biaya-biaya
lainnya + spread
• Lessor tidak dapat secara sepihak mengakhiri masa kontrak (non-
cancellablea), atau akan dikenakan denda
• Risiko ekonomis misalnya biaya pemeliharaan ditanggung lessee g)
Transaksi keuangan
• Full pay out
• Disertai hak opsi beli sesuai dengan residual value
• Lessor tidak boleh menyusutkan barang modal
• Angsuran leasing tidak dikenakan PPN dan PPh Pasal 23
Finance lease dapat dibagi dalam
beberapa bentuk transaksi sebagai
berikut :
• Direct Financial Lease : Suatu bentuk transaksi leasing di
mana lessor membeli suatu barang atas permintaan pihak
lessee dan sekaligus menyewagunausahakan barang
tersebut kepada lessee yang bersangkuatan.
• Sale and Lease Back : lessee menjual barang modalnya
kepada lessor untuk kemudian dilakukan kontrak sewa
guna usaha atas barang tersebut. Tujuannya untuk
mperoleh tambahan dana untuk modal kerja.
• Leveraged Lease : Suatu transaksi sewa guna usaha,
selain melibatkan lessor dan lessee juga melibatkan bank
atau kreditor jangka panjang yang membiayai bagian
terbesar transaksi.
• Syndicated Lease : Pembiayaan leasing yang dilakukan
oleh lebih dari satu lessor atas suatu objek leasing, terjadi
apabila lessor karena alasan-alasan risiko tidak bersedia,
atau karena alasan tidak memiliki kemampuan pendanaan
untuk menutup sendiri suatu transaksi leasing yang
nilainya cukup besar yang dibutuhkan oleh lessee.
• Cross Border Lease : transaksi leasing yang dilakukan di
luar batas suatu negara, di mana lessor berkedudukan di
negara berbeda dengan negara lessee. Disebut sebagai
transaksi leasing lintas negara atau transaksi leasing
internasional. Karena yang dilakukan melibatkan dua
negara yang berbeda.

• Vendor Program : Suatu metode penjualan yang


dilakukan oleh produsen atau dealer di mana perusahaan
leasing memberikan atau menyediakan fasilitas leasing
kepada pembeli barang. Lessor akan membayar barang
kepada vendor/dealer selanjutnya Lessee akan membayar
angsuran langsung kepada Lessor atau melalui Dealer.
• Operating Lease : Perusahaan sewa guna usaha membeli
barang modal dan selanjutnya disewagunakan kepada
penyewa guna usaha, jumlah seluruh pembayaran sewa
guna usaha berkala dalam operating lease tidak
mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh barang modal tersebut berikut dengan
bunganya.
• Perusahaan sewa guna usaha dalam operating lease
bertanggung jawab atas biaya – biaya pelaksanaan sewa
guna usaha seperti asuransi, pajak maupun pemeliharaan
barang modal yang bersangkutan.
• Operating lease atau kadang-kadang juga disebut dengan
sewa guna usaha biasa adalah suatu perjanjian kontrak antara
lessor dengan lessee di mana:
• a. Lessor sebagai pemilik objek leasing kemudian
menyerahkan kepada pihak lessee untuk digunakan dengan
jangka waktu relatif lebih pendek daripada umur ekonomis
barang modal tersebut.
• b. Lessee atas penggunaan barang modal tersebut,
membayar sejumlah sewa secara berkala kepada lessor yang
jumlahnya tidak meliputi jumlah keseluruhan biaya perolehan
barang tersebut beserta bunganya atau disebut juga non full
pay out lease
• c. Lessor menanggung segala risiko ekonomis dan
pemeliharaan atas barang-barang tersebut
• d. Lessee pada akhir kontrak harus mengembalikan objek
lease pada lessor
• e. Lessee biasanya dapat membatalkan perjanjian kontrak
leasing sewaktu-waktu atau disebut cancelable
Kelebihan leasing
• Pembiayaan penuh • Sumber Pelunasan
Kewajiban
• Lebih Fleksibel
• Kapitalisasi Biaya
• Sumber Pembiayaan Alternatif
• Risiko Keusangan
• Off Balance Sheet • Kemudahan Penyusunan
• Arus Dana Anggaran
• Pembiayaan Proyek Skala
• Proteksi Inflasi
Besar
• Perlindungan Akibat Kemajuan • Meningkatkan Debt
Teknologi Capacity
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai