ALAT BUKTI DAN KEKUATAN PEMBUKTIAN

PEMBUKTIAN
ALAT BUKTI DAN NILAI KEKUATAN
PEMBUKTIAN
 ALAT BUKTI MENURUT PASAL 184 :
KETERANGAN SAKSI,
KETERANGAN AHLI,
SURAT,
PETUNJUK,
KETERANGAN TERDAKWA.
SIAPAKAH SAKSI ?
 SAKSI ADALAH ORANG YANG DAPAT MEMBERIKAN
KETERANGAN TENTANG PERISTIWA PIDANA YANG IA
DENGAR SENDIRI, IA LIHAT SENDIRI DAN IA ALAMI
SENDIRI (PASAL 1 ANGKA 26 ).
 SETIAP ORANG KARENA KEWAJIBANNYA DAPAT
MENJADI SAKSI KECUALI DITENTUKAN LAIN.
 SAKSI YANG MERINGANKAN (A DECHARGE)
 SAKSI YANG MEMBERATKAN (A CHARGE )
PERKECUALIAN MENJADI SAKSI
 TIDAK DAPAT DIDENGAR KETERANGANNYA DAN DAPAT
MENGUNDURKAN DIRI SEBAGAI SAKSI (PSL 168 ).
 PERKECUALIAN PSL 168 PSL 169.
 KARENA JABATAN,HARKAT DAN MARTABAT, DAPAT
MINTA DIBEBASKAN SBG SAKSI (170 ).
 DILARANG UNTUK MENJADI SAKSI, BOLEH DIPERIKSA
TANPA DISUMPAH (171)
KETERANGAN SAKSI

 KETERANGAN SAKSI ADALAH SALAH SATU ALAT

BUKTI DALAM PERKARA PIDANA YANG BERUPA
KETERANGAN DARI SAKSI MENGENAI SUATU
PERISTIWA PIDANA YANG IA DENGAR SENDIRI,
IA LIHAT SENDIRI DAN IA ALAMI SENDIRI
DENGAN MENYEBUT ALASAN DARI
PENGETAHUANNYA ITU (PSL 1 ANGKA 27 ).
SYARAT SAHNYA KET.SAKSI
 HARUS MENGUCAPKAN SUMPAH ATAU JANJI(PSL 160
AYAT 3 ).
 KETERANGAN SAKSI YANG BERNILAI SEBAGAI ALAT
BUKTI MENGACU PASAL 1 ANGKA 27 YG
DIHUBUNGKAN DENGAN PENJELASAN PASAL 185
AYAT 1:
 KET.SAKSI YANG BERADA DI LUAR KETENT.PSL 1
ANGKA 27 TDK DAPAT DIJADIKAN DAN DINILAI SBG
ALAT BUKTI SERTA TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN
NILAI PEMBUKTIAN.
SYARAT SAHNYA SAKSI
 KETERANGAN SAKSI YANG IA PEROLEH DARI
PENDENGARAN ORANG LAIN ATAU TESTIMONIUM DE
AUDITU TIDAK DAPAT DIANGGAP SBG ALAT BUKTI DAN
TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN NILAI PEMBUKTIAN.
 REKAAN ATAU PENDAPAT YANG SAKSI PEROLEH DARI
HASIL PEMIKIRAN, BUKAN MERUPAKAN KETERANGAN
SAKSI (PSL 185 AYAT 5 )
SYARAT SAHNYA SAKSI
 KETERANGAN SAKSI HARUS DIBERIKAN DI SIDANG
PENGADILAN.
 KETERANGAN SAKSI SAJA DIANGGAP TIDAK CUKUP
DAN BUKAN MERUPAKAN ALAT BUKTI (UNUS TESTIS
NULLUS TESTIS )
 KETERANGAN BEBERAPA ORANG SAKSI YANG
BERDIRI SENDIRI (PSL 185 AYAT 4 ):
DAPAT DIGUNAKAN SBG ALAT BUKTI YANG SAH
DENGAN SYARAT ADA HUBUNGAN SATU DENGAN
YANG LAIN SEDEMIKIAN RUPA.
MENILAI KEBENARAN KETERANGAN SAKSI
(185 AYAT 6 )

 PERSESUAIAN ANTARA KET.SAKSI YANG SATU

DENGAN SAKSI YANG LAIN,
 PERSESUAIAN KET.SAKSI DENGAN ALAT
BUKTI YANG LAIN,
 ALASAN SAKSI MEMBERI KETERANGAN
TERTENTU
 CARA HIDUP DAN KESUSILAAN SAKSI
NILAI KEKUATAN PEMBUKTIAN
 KETERANGAN SAKSI YANG DIBERIKAN “TANPA
DISUMPAH”.
a. karena saksi menolak bersumpah (psl 161 )
psl 161 ayat 2 dapat menguatkan
keyakinan hakim.
b. ket.yang diberikan tanpa disumpah bukan
merupakan alat bukti, tetapi dapat
dipergunakan untuk menguatkan keyakinan
hakim.
KETERANGAN SAKSI YANG DIBERIKAN “TANPA
DISUMPAH”.

c. karena hubungan keluarga (169 ayat

2 dan 185 ayat 7) :
tidak dapat dinilai sbg alat bukti, tetapi
dapat menguatkan keyakinan hakim.
d. saksi termasuk golongan pasal 171
(memberikan ket tanpa sumpah):
bukan merupakan alat bukti yang sah
dapat dipakai sebagai petunjuk
KESIMPULAN
 SEMUA KETERANGAN SAKSI YANG DIBERIKAN TANPA
SUMPAH DINILAI BUKAN MERUPAKAN ALAT BUKTI
YANG SAH, WALAUPUN KET.YANG DIBERIKAN SALING
BERSESUAIAN SATU DG YANG LAIN
BUKAN MERUPAKAN ALAT BUKTI.
 TIDAK MEMPUNYAI NILAI KEKUATAN PEMBUKTIAN
AKAN TETAPI DAPAT DIPERGUNAKAN SBG TAMBAHAN
ALAT BUKTI YANG SAH MENGUATKAN
KEYAKINAN HAKIM
NILAI KEKUATAN PEMBUKTIAN SAKSI
YANG DISUMPAH
 SAKSI HARUS MENGUCAPKAN SUMPAH ATAU JANJI
BAHWA IA AKAN MENERANGKAN YANG SEBENARNYA
DAN TIADA LAIN DARIPADA YANG SEBENARNYA.
 KET.YG DIBERIKAN HARUS MENGENAI APA YG IA
DENGAR,IA LIHAT DAN IA ALAMI SENDIRI.
 KET.SAKSI HARUS DINYATAKAN DI SIDANG
PENGADILAN.
 KET.SEORANG SAKSI SAJA BUKAN MERUPAKAN ALAT
BUKTI YANG SAH.
NILAI KEKUATAN PEMBUKTIAN
 TIDAK MEMPUNYAI NILAI KEKUATAN PEMBUKTIAN YG
SEMPURNA DAN MENGIKAT,HAKIM MEMPUNYAI
KEBEBASAN UNTUK MENILAINYA.
 ALAT BUKTI KET.SAKSI SBG ALAT BUKTI YANG SAH
MEMPUNYAI NILAI KEKUATAN PEMBUKTIAN YG
BEBAS, DAPAT DIMENTAHKAN OLEH TERDAKWA DG
ALAT BUKTI YG LAIN BERUPA SAKSI A DECHARGE
MAUPUN KET AHLI ATAU ALIBI.
SAKSI....
KETERANGAN AHLI

PASAL 1 ANGKA 28
PASAL 120,133,179,180,186 KUHAP
AHLI .....
PENGERTIAN
 KETERANGAN AHLI IALAH KETERANGAN YANG
DIBERIKAN SEORANG AHLI YANG MEMILIKI
“KEAHLIAN KHUSUS” TENTANG MASALAH YANG
DIPERLUKAN PENEJELASANNYA DALAM SUATU
PERKARA PIDANA YANG SEDANG DIPERIKSA.
 AGAR PERKARA PIDANA YANG SEDANG DIPERIKSA
”MENJADI TERANG” DEMI UNTUK PENYELESAIAN
PEMERIKSAAN PERKARA YBS (PASAL 1 ANGKA 28 )
KET.AHLI SBG ALAT BUKTI YANG SAH :
 PASAL 1 ANGKA 28 DIHUBUNGKAN DENGAN
PASAL 184 AYAT 1 HURUF B DAN PASAL 186:
 HARUS MERUPAKAN KETERANGAN YANG
DIBERIKAN OLEH SESEORANG YANG MEMPUNYAI
“KEAHLIAN KHUSUS” TENTANG SESUATU
YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN PERKARA
PIDANA YANG SEDANG DIPERIKSA.
KETERANGAN AHLI

 PASAL 120 KUHAP :

KETERANGAN AHLI IALAH ORANG YANG
MEMILIKI ”KEAHLIAN KHUSUS” YANG AKAN
MEMBERIKAN KETERANGAN MENURUT
PENGETAHUANNYA YANG SEBAIK-BAIKNYA.
KETERANGAN AHLI

 PASAL 133 :
LEBIH MENITIKBERATKAN KEPADA AHLI
KEDOKTERAN KEHAKIMAN.
TATA CARA PEMBERIAN KET.AHLI
 DIMINTA PENYIDIK PADA TAHAP PENYIDIKAN.
 TATA CARA :
 DIMINTA DAN DIBERIKAN AHLI PADA SAAT PEMERIKSAAN PENYIDIKAN:
penyidik meminta secara tertulis dengan menyebut
secara tegas untuk apa pemeriksaan ahli dilakukan,
 AHLI YANG BERSANGKUTAN MEMBUAT LAPORAN YANG BERUPA SURAT
KETERANGAN ATAU VISUM ET REPERTUM.
 LAPORAN / VISUM ET REPERTUM DIBUAT AHLI “MENGINGAT SUMPAH”
DI WAKTU AHLI MENERIMA JABATAN.
TATA CARA

 KETERANGAN AHLI YANG DIBERIKAN DI

SIDANG
 apabila dianggap perlu,
 keterangan ahli berbentuk “keterangan lisan” dan
secara langsung diberikan di sidang pengadilan
 keterangan lisan dicatat dalam berita acara sidang
SIFAT DUALISME KETERANGAN AHLI
 ALAT BUKTI KETERANGAN AHLI YANG BERBENTUK LAPORAN
ATAU VISUM ET REPERTUM,
 ALAT BUKTI KETERANGAN AHLI YANG BERBENTUK
KETERANGAN LANGSUNG DI PENGADILAN.
 ALAT BUKTI YANG BERBENTUK LAPORAN MENYENTUH 2 SISI
ALAT BUKTI YAITU :
 KETERANGAN AHLI YG BERBENTUK LAPORAN TETAP DAPAT DINILAI
SEBAGAI ALAT BUKTI YANG SAH, DI SISI YANG LAIN ALAT BUKTI
KETERANGAN AHLI DALAM BENTUK LAPORAN MENYENTUH ALAT BUKTI
SURAT (PSL 187 HURUF C ).
NILAI KEKUATAN PEMBUKTIAN KET. AHLI
 MEMPUNYAI NILAI KEKUATAN PEMBUKTIAN
BEBAS,TIDAK MELEKAT NILAI KEKUATAN YANG
SEMPURNA DAN MENENTUKAN. TERSERAH
PENILAIAN HAKIM.
 KETERANGAN AHLI SAJA TANPA DIDUKUNG OLEH ALAT
BUKTI YANG LAIN TIDAK MEMADAI UNTUK
MENENTUKAN KESALAHAN TERDAKWA.
PASAL 187 KUHAP

ALAT BUKTI SURAT

 PENGERTIAN (PSL 187)
 SURAT YANG DIBUAT ATAS SUMPAH JABATAN
 SURAT YANG DIKUATKAN DENGAN SUMPAH.
 MACAM-MACAM SURAT :
 Akta otentik (187 huruf A dan B)
 berita acara yang dibuat panitera
 Panggilan/relaas sidang yang dibuat jurusita
 Putusan hakim
 Akte jual beli
 Berita cara pemeriksaan dsb
-- Akta dibawah tangan (187 huruf C)
 Visum et repertum
 Surat ket ahli sidik jari (daktiloskopi)
 Surat keterangan ahli balistik
-- Surat biasa (187 huruf D)
NILAI KEKUATAN PEMBUKTIAN
 DARI SEGI FORMAL, ALAT BUKTI SURAT YANG
TERSEBUT DALAM PASAL 187 A,B,C ADALAH
ALAT BUKTI YANG SEMPURNA KARENA DIBUAT
SECARA RESMI OLEH PIHAK YANG
BERWENANG.
 DARI SEGI MATERIIL, ALAT BUKTI SURAT BUKAN
ALATBUKTI YANG MEMPUNYAI KEKUATAN
MENGIKAT.
SURAT....
PASAL 188 KUHAP

ALAT BUKTI PETUNJUK

PENGERTIAN
 SULIT MENJELASKAN PENGERTIANNYA.
 PETUNJUK SECARA KONKRIT 188(1) KUHAP
 PERBUATAN, KEJADIAN ATAU KEADAAN
 PERSESUAIANNYA ANTARA SATU DENGAN YANG LAIN
MAUPUN DENGAN TINDAK PIDANA ITU SENDIRI
 TELAH TERJADI TINDAK PIDANA DAN SIAPA PELAKUNYA.
CARA MEMPEROLEH :
 PASAL 188 AYAT 2 :
 KETERANGAN SAKSI,
 SURAT,
 KETERANGAN TERDAKWA.
 PETUNJUK SBG ALAT BUKTI SELAMANYA
TERGANTUNG DAN BERSUMBER DARI ALAT BUKTI
YANG LAIN.
 BARU DIPERLUKAN APABILA ALAT BUKTI YANG LAIN
BELUM DIANGGAP CUKUP MEMBUKTIKAN
KESALAHAN TERDAKWA.
PASAL 189 KUHAP

KETERANGAN TERDAKWA
PENGERTIAN
 HIR MENYEBUT : PENGAKUAN TERTUDUH.
 KUHAP : KETERANGAN TERDAKWA.
 PASAL 189 KUHAP :
KETERANGAN TERDAKWA ADALAH APA YANG
TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG PENGADILAN
TENTANG PERBUATAN YANG IA LAKUKAN ATAU YANG
IA KETAHUI SENDIRI ATAU ALAMI SENDIRI.
ASAS PENILAIAN KET.TERDAKWA
 KETERANGAN ITU DINYATAKAN DI SIDANG
PENGADILAN.
 TENTANG PERBUATAN YANG IA LAKUKAN YANG
IA KETAHUI SENDIRI ATAU ALAMI SENDIRI :
 perbuatan yang dilakukan terdakwa.
ASAS PENILAIAN KET.TERDAKWA

 tentang apa yang diketahui sendiri oleh

terdakwa,artinya bukan pengetahuan
yang bersifat pendapat maupun
rekaan.
 apa yang dialami sendiri oleh terdakwa
artinya apa yang dinyatakan terdakwa
merupakan pengalamannya sendiri.
 keterangan terdakwa hanya merupakan alat
bukti terhadap dirinya sendiri.
ASAS PENILAIAN KET.TERDAKWA

 KETERANGAN TERDAKWA SAJA TIDAK CUKUP

MEMBUKTIKAN KESALAHANNYA ( 189 AYAT 4 ).
 SAH / TIDAKNYA KETERANGAN TERDAKWA SEBAGAI
ALAT BUKTI, BAHWA KETERANGAN ITU HARUS
DINYATAKAN DI SIDANG PENGADILAN.
 KET.TERDAKWA YANG DIBERIKAN DI LUAR SIDANG
DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK ”MEMBANTU”
MENEMUKAN BUKTI DI SIDANG PENGADILAN,TETAPI
HARUS :
 DIDUKUNG OLEH ALAT BUKTI YANG SAH,
 KETERANGAN YANG DIBERIKAN DI LUAR SIDANG
SEPANJANG MENGENAI HAL YANG
DIDAKWAKAN KEPADANYA.
NILAI KEKUATAN PEMBUKTIAN
 SIFAT NILAI KEKUATAN PEMBUKTIANNYA
ADALAH BEBAS.
 HAKIM TIDAK TERIKAT PADA NILAI KEKUATAN
YANG TERDAPAT PADA ALAT BUKTI
KETERANGAN TERDAKWA.
 HARUS MEMENUHI BATAS MINIMUM
PEMBUKTIAN.
TERDAKWA....
ALAT BUKTI ELEKTRONIK ???
ALAT BUKTI ELEKTRONIK

 Informasi dan atau dokumen elektronik ang

memenuhi persyaratan materiel dan formil
yang diatur dalam UU ITE.
 Pembagian
 Dokumen dan atau informasi elektronik, yang
menjadi ALAT BUKTI ELEKTRONIK (DIGITAL
EVIDENCE)
 Hasil cetakan dari dokumen dan atau informasi
elektronik, merupakan perluasan dari alat bukti
surat
 Syarat formil : informasi dan atau dokumen
elektronik bukanlah dalam bentuk tertulis (ps 5
UU ITE)
 Syarat materiel : informasi dan atau dokumen
elektronik harus dijjamin keotentikannya
keutuhannya, dan ketersediaanya (ps 6, 15,16
UU ITE), dan untuk itu dibutuhkan digital
forensik.
 Informasi dan dokumen elektronik serta hasil
cetaknya dapat dijadikan alat bukti hukum yang
sah dalam seluruh hukum acara
 UU dokumen perusahaan, UU terorisme, UU
tipikor, UU TPPU, UU ITE
RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN
TERDAKWA
 Pemeriksaan identitas terdakwa (psl 154 KUHAP )
 Memperingatkan terdakwa.
 Pembacaan surat dakwaan.
 Terdakwa berhak mengajukan bantahan.
 Pemeriksaan terdakwa sesudah pemeriksaan saksi
(kaitkandengan Psl 160 aya 1 huruf b dan psl 184
ayat 1 ).
 Anjuran untuk menjawab (hubungkan Psl 175
KUHAP ).
 KUHAP tidak menganut asas the right to
remain in silence atau the right of nonself in
crimination (menolak untuk menjawab ).
 Yang dilarang adalah terdakwa tidak boleh
dibebani kewajiban pembuktian (Psl.66 )
 Larangan mengajukan pertanyaan yang menjerat (Psl
166 ).
 Mengeluarkan terdakwa dari ruang sidang ( psl 173
dan 176 )
 Dilarang menyatakan sikap keyakinan salah tidaknya
terdakwa ( psl.158 ).
 Penuntut umum dan PH dapat mengajukan
pertanyaan kepada terdakwa.
 Juru bahasa dan penerjemah (psl 177 dan 178)
,perkecualian pal 177 ayat 2.
PEMERIKSAAN AHLI
 Semua ketentuan yang berlaku terhadap saksi,
berlaku terhadap ahli.
 Ahli wajib memberi keterangan “demi
keadilan”.
 Sebelum memberi keterangan, harus
mengucapkan sumpah lebih dahulu.
 Yang dapat mengajukan pemeriksaan ahli :
penuntut umum,
Terdakwa/PH,
Hakim Ketua sidang.
 Alasan dan tata cara :

diperlukan untuk menjernihkan duduk

persoalan (psl 180 ayat 1 )
 apabila diperlukan bahan baru.
 keberatan terhadap keterangan ahli ( psl 180
ayat 2 ) :
tergantung penilaian hakim,
keberatan dibenarkan hakim.
 pemeriksaan ahli secara silang (cross-
experties ).