Anda di halaman 1dari 22

UAS TAKE HOME

PENGELOLAAN KAS

Diajukan sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Pembimbing :

Meilani Purwanti,SE.,M.Si.

Disusun Oleh :

Sarah Muthi Adillah 10119135


Manajemen C3

STIE STEMBI
Bandung Business School
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
PENGELOLAAN KAS ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah yang kami buat adalah untuk memenuhi
tugas Matakuliah Manajemen Keuangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Manajemen kas, pengelolaan dan anggarannya
bagi para pembaca dan para penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami yaitu Ibu Meilani yang telah
memberikan tugas ini sehinggga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuaannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna dan
baik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang akan membangun kami untuk
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 21 Januari 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1


DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
2.1 Kas (Cash) ................................................................................................................ 4
2.1.1 Pengertian Kas ................................................................................................... 4
2.1.2 Proses Bisnis Pengeololaan Kas Perusahaan ..................................................... 6
2.1.3 Alasan Menyimpan atau Memiliki Kas.............................................................. 8
2.2 Arus Kas.................................................................................................................... 9
2.3 Manajemen Kas ...................................................................................................... 10
2.3.1 Model Manajemen Kas .................................................................................... 12
2.4 Aliran Kas ............................................................................................................... 15
2.5 Anggaran Kas (Cash Budget) ................................................................................. 16
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 19
3.2 Saran ....................................................................................................................... 19
3.3 Daftar Pustaka ......................................................................................................... 20

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan kegiatan keuangan adalah penggalian sumber-sumber keuangan,
menyimpan sumber-sumber keuangan dan penggunaan sumber-sumber keuangan
tersebut secara ekonomis, efisien dan efektif. Secara garis besar aspek-aspek
kegiatan keuangan yang akan dibahas dalam bagian audit operasional atas
kegiatan keuangan ada lima aspek salah satu yang akan kita bahas adalah kegiatan
keuangan, Pengelolaan Kas.
Pengelolaan Kas adalah teknik pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh
bendahara perusahaan dalam mengendalikan jadwal pembayaran dengan jadwal
tagihan perusahaan (cash management). Pengelolaan kas adalah proses
mengumpulkan dan mengelola arus kas. Pengelolaan kas penting dilakukan untuk
individu dan perusahaan.
Dalam bisnis, pengelolaan kas adalah komponen kunci dari stabilitas keuangan
perusahaan. Pengelolaan kas melibatkan pengumpulan, penanganan, dan
penggunaan uang tunai. Dalam pengelolaan kas membahas mengenai pengertian
kas, komposisi kas, sumber-sumber kas, penerimaan kas, pengurusan kas,
penyimpanan kas dan pengeluaran kas.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah mengenai Pengelolaan kas adalah sebagai berikut:
1) Pengertian Kas
2) Arus Kas
3) Manajemen Kas
4) Anggaran Kas
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui apa itu kas.
2) Mengetahui apa itu arus kas.
3) Mengetahui apa itu manajemen kas.
4) Mengetahui apa itu anggaran kas.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kas (Cash)
Kas merupakan suatu unsur paling penting yang harus selalu ada pada seluruh
perusahaan, karena kas tersebut merupakan unsur modal kerja yang paling besar
tingkat likuiditasnya. Jika jumlah kas tinggi, maka perusahaan akan semakin
likuid, dan begitupun juga sebaliknya. Besarnya jumlah kas pun dapat dikaitkan
dengan besarnya penjualan, perbandingan penjualan dan jumlah kas rata-rata
menunjukkan tingkat perputaran kas.

Jumlah kas yang paling ideal sampai saat ini belum ada standar umumnya, tetapi
telah terdapat beberapa pedoman untuk menentukan jumlah kas perusahaan. Hal
ini dikemukaan oleh H.G Guthmann bahwa jumlah kas yang ada di perusahaan
yang ‘well finance’ hendaknya tidak kurang dari 5%-10% dari jumlah aktiva
lancar.

Menurut kieso and Weygandt dalam bukunya “Intermediete Accounting” bahwa


kas menghadirkan masalah pengelolaan dan pengendalian yang khusus, hal ini
bukan hanya disebabkan karena banyak transaksi besar tetapi juga karena alasan
sebagai berikut:

1) Kas merupakan harta tunggal yang segera dapat dikonversikan menjadi jenis
harta lain. Kas mudah untuk digelapkan dan mudah untuk dipindahkan dan
hampir secara universal diinginkan
2) Jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan harus diatur secara seksama
sehingga tidak terlalu banyak atau sedikit yang tersedia setiap saat.

2.1.1 Pengertian Kas


Kas adalah alat pembayaran yang sah. Kas merupakan harta yang paling lancar
(benutk aktiva yang paling likuid) bagi perusahaan yang bisa digunakan segera
untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan. Disamping paling likuid, kas
juga merupakan harta yang paling riskan sehingga pengamanan terhadap kas perlu
dilakukan seketat mungkin, untuk menghindari kebocoran yang akan merugikan
perusahaan.

1) Menurut Standar Akuntansi Pemerintah

4
Kas merupakan saldo simpanan di bank atau dengan berupa uang tunai yang
dapat dipergunakan untuk membiayai berbagai kegiatan.
a) Kas daerah, tempat untuk menyimpan uang daerah yang telah ditentukan
oleh Bendaharawan Umum Daerah.
b) Kas Negara, tempat untuk menyimpan uang negara yang telah ditentukan
oleh Menteri Keuangan yang berjabat sebagai Bendaharawan Umum
Negara untuk menampung berbagai pemasukan dan pengeluaran pada
pemerintahan pusat.
2) Menurut Standar Akuntansi Keuangan
Kas merupakan rekening giro setara kas dan juga saldo kas yang merupakan
investasi yang bersifat likuid, berkurun waktu pendek dan yang paling cepat
dijadikan kas dalan jumlah tertentu tanpa menghadapi berbagai resiko
perubahan nilai yang cukup besar.
3) Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Keuangan Negara
Kas negara merupakan tempat penyimpanan uang negara yang telah
ditentukan oleh Menteri keuangan yang berjabat sebagai Bendaharawan
Umum Negara untuk menampung seluruh pemasukan dan membayar semua
pengeluaran yang dilakukan oleh negara.

Kriteria Kas:

1) Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari
sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan.
2) Bebas; setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas, jika diterima umum
sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.

Kas Meliputi:

Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand) atau
ada di bank, Cek, dll. Serta pos-pos lain yang dapat digunakan sebagai alat tukar
dan mempunyai dasar pengukuran akuntansi.

Sifat Kas:

Dari sudut pengendalian, kegiatan pengelolaan kas perlu mendapatkan perhatian


khusus karena kas mempunyai karakteristik/ sifat yang unik sebagai berikut:

5
1) Aktif Tapi Tidak Produktif; untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak boleh
dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh pendapatan, kas harus
diubah terlebih dahulu menjadi persediaan, piutang dst. Tetapi juga tidak
diperkenankan seluruh kas diubah bentuknya, karena perusahaan akan
kesulitan beroperasi apabila tidak disediakan kas yang memadai.
2) Tidak Memiliki Identitas Kepemilikan; sehingga mudah dipindah tangankan.
Dengan kondisi ini maka manajemen harus yakin bahwa:
a) Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan.
b) Semua uang yang seharusnya diterima, benar-benar diterima.
c) Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan

Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka kegiatan pengendalian kas mendapat


perhatian utama dari audit internal kegiatan keuangan.

2.1.2 Proses Bisnis Pengeololaan Kas Perusahaan


1. Penerimaan Kas
Perusahaan memperoleh kas terutama dari kegiatan bisnis yang dilakukan.
Kegiatan perusahaan yang merupakan sumber kas antara lain:
 Penjualan tunai
 Hasil penagihan piutang
 Modal yang disetor pemilik
 Utang
 Penjualan Marketable Securities
2. Penyimpanan dan Pengadministrasian Kas
Perusahaan perlu melindungi dan menjaga keberadaan fisik kas antara lain
dengan cara menyediakan brankas atau melakukan penyetoran ke bank
secara berkala. Untuk meminimalkan resiko kehilangan kas, saat ini
sebagain besar transaksi bisnis telah melibatkan faslititas dana melalui
bank. Untuk ketertiban administrasi kas maka pencatatan terhadap
penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan secara akurat dan akuntable.
3. Pengeluaran Kas
Kegiatan pengeluaran kas harus diataur sedemikian rupa sehinga dapat
dipertanggungjawabkan. Pengeluaran kas perusahaan digunakan untuk
membayar:

6
 Pembelian barang secara tunai
 Beban operasi
 Angsuran utang
 Dividen
 Pajak
 Bunga
 Pembelian Marketable Security
 Investasi

Tujuan Kegiatan Pengelolaan Kas:

Karena kas adalah aktiva yang sangat mudah dipindahkan dan paling mudah
diselewengkan maka kegiatan pengelolaan kas ini bertujuan untuk melindungi dan
mengendalikan kas perusahaan secara memadai.

Titik Kritis atas Pengendalian Kas:

Titik kritis pengendalian kas perusahaan terjadi pada saat:

1) Perusahaan menerima kas

7
2) Perusahaan menyimpan dan mengadministrasikan kas
3) Perusahaan mengeluarkan kas

Resiko Yang Dihadapi

Resiko yang dihadapi dalam kegiatan pengelolaan kas antara lain adalah:

1) Kas yang diterima tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya.


2) Kesalahan administrasi dan penyimpanan kas.
3) Pengeluaran kas yang tidak tepat sasaran.

Resiko diatas dapat terjadi pada masing-masing proses bisnis pengelolaan kas,
baik saat penerimaan, penyimpanan maupun saat pengeluaran kas.

2.1.3 Alasan Menyimpan atau Memiliki Kas


Sebagaimana di ungkapkan oleh teori ekonomi dari John maynard Keynes dengan
teori liquidity preference-nya, masyarakat cenderung untuk menguasai uang
berbentuk tunai dengan tiga motif dibelakang pemikiran nya yaitu:

1) Motif Transaksi (transcation motive)


Kas sangat dibutuhkan seseorang/ perusahaan untuk dapat memenuhi
kebutuhan transaksi baik transaksi rutin (regular) maupun yang tidak rutin
(pengeluaran normal).

Seperti pembayaran upah karyawan, pembayaran hutang, pembelian tagihan


listrik, menyetok bahan baku, dan pembayaran-pembayaran tunai lainnya baik
yang dibayar dengan uang tunai maupun dengan cek.

2) Motif Berjaga-jaga (precautionary motive)


Kas sangat dibutuhkan untuk mengatasi adanya ketidakpastian yang akan
dialami di masa mendatang (cadangan keuangan), jika terjadi sesuatu hal
yang tidak diinginkan nantinya.
3) Motif Spekulasi (sepeculatif motive)
Kas sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi jika terjadi kenaikan harga surat
berharga maupun investasi berharga (menyimpan kas agar dapat
memanfaatkan kesempatan investasi tambahan). Maka perusahaan bisa
menggunakan uang nya untuk membeli sekuritas tersebut dengan harapan

8
pada saat kondisi ekonomi membaik sekuritas tersebut harga nya juga akan
ikut naik.

Seperti penawaran pembelian yang mungkin muncul, tingkat bungan tinggi, atau
fluktuasi tingakt nilai tukar yang menguntungkan.

2.2 Arus Kas


“Aliran dana yang mencerminkan perpindahan dana melalui suatu bank, aliran
dana pada bank, biasanya merupakan simpulan aliran dana yang menunjukkan
sumber dana dan penggunaan dana; aliran kas; aliran dana (cash flow)”

Arus kas atau dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Cash Flow adalah
kenaikan atau penurunan jumlah uang yang dimiliki bisnis, institusi, atau
individu. Di bidang keuangan, istilah ini digunakan untuk menggambarkan jumlah
uang tunai (mata uang) yang dihasilkan atau dikonsumsi dalam periode waktu
tertentu. Ada banyak jenis CF, dengan berbagai kegunaan penting untuk
menjalankan bisnis dan melakukan analisis keuangan. Panduan ini akan
mengeksplorasi semuanya secara rinci.

Jenis - Jenis Arus Kas:

1. Cash from Operating Activities : Uang tunai yang dihasilkan oleh kegiatan
bisnis inti perusahaan - tidak termasuk arus kas dari investasi. Ini
ditemukan pada Laporan Arus Kas perusahaan di bagian pertama.
2. Free Cash Flow to Equity: Free Cash Flow Equity adalah mewakili uang
tunai yang tersedia setelah diinvestasikan kembali ke bisnis (pengeluaran
modal).
3. Free Cash Flow to the Firm: Jenis ini adalah ukuran yang mengasumsikan
perusahaan tidak memiliki leverage (utang). Ini digunakan dalam
pemodelan keuangan dan penilaian.
4. Net Change in Cash: Perubahan jumlah arus kas dari satu periode
akuntansi ke periode berikutnya. Jenis Ini biasa ditemukan di bagian
bawah Laporan Arus Kas.

Metode Laporan Arus Kas :

9
1. Metode Langsung: Metode laporan kas secara langsung merupakan
metode membuat laporan arus kas dengan mengelompokkan kegiatan
operasi ke dalam berbagai kategori.
2. Metode Tidak Langsung: Metode tidak langsung lebih memusatkan
perhatiannya kepada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari
aktivitas operasi. Metode ini tidak langsung menunjukan hubungan antara
laporan keuangan laba rugi, neraca dan arus kas.

Isi dari Laporan Arus Kas:

1. Menghitung Kenaikan atau Penurunan Kas.


2. Menghitung & Melaporkan Kas Bersih yang Digunakan pada Aktivitas
Operasional.
3. Menghitung & Melaporkan Kas Bersih yang Digunakan pada Aktivitas
Investasi.
4. Hitung & Jumlahkan Kas Bersih dari Ketiga Aktivitas.

2.3 Manajemen Kas


Manajemen kas adalah sistem pengelolaan kas atas sumber daya kas perusahaan
agar tersedia kas yang memadai, tidak terlalu banyak (agar keuntungan tidak
berkurang terlalu besar) tetapi tidak terlalu sedikit yang bisa mengganggu
likuiditas perusahaan. Manajemen Kas memberikan kepada manajemen alat untuk
berfungsinya suatu organisasi dengan menggunakan kas atau sumber daya likuid
yang dimilikinya dengan cara yang tepat. Perusahaan harus benar-benar
mengelola sumber daya likuid/ sumber daya kasnya dengan efektif dan efisien
agar perusahaannya berkembang.

Tujuan Manajemen Kas:

Tujuan utama dari Manajemen kas yakni, pengelolaan manajemen kas yang baik
dalam suatu perusahaan akan membantu manajemen kas mendanai pengeluaran
yang telah dilakukan dengan baik tepat pada waktunya begitupun dalam
memenuhi kewajiban yang harus dibayar ketika terjadinya jatuh tempo. Adapun
tujuan-tujuan lainnya yakni sebagai berikut:

10
1) Penyediaan kas yang diharapkan cukup untuk memenuhi operasi dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
2) Penetapan tanggung jawab untuk pemasukan kas dan perlindungan dana yang
cukup hingga dana disimpan.
3) Pemeliharaan saldo Bank yang cukup, yang dapat berguna untuk mendukung
hubungan dengan bank komersil.
4) Penyelenggaraan mengenai pencatatan kas.
5) Penyelenggaraan pengendalian untuk menjamin suatu pembayaran yang
hanya dilakukan dengan tujuan yang benar atau sah.

Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kas:

Rahmadi Murwanto et al (2006 : 7) terdapat beberapa hal yang memengaruhi


Manajemen Kas antara lain:

1) Ramalan arus kas dan saldo kas yang akurat dan tepat pada waktunya
untuk mengeliminasi kebutuhan (atau untuk meminimalisasi biaya) akan
pinjaman jangka pendek.
2) Proses penagihan piutang yang efisien dari titik penerimaan sampai ke
tempat di mana dana yang diperoleh dapat digunakan atau diinvestasikan.
3) Perencanaan pengeluaran yang akurat untuk memastikan bahwa semua
kewajiban dibayar tepat waktu, tetapi bukan berarti sebelum jatuh tempo.
4) Efisien dan responsivitas yang lebih tinggi dalam proses Manajemen Kas dan
penyediaan kas menunjang layanan pemerintah.
5) Manajemen posisi-posisi risiko terkonsolidasi.
6) Integrasi Manajemen Kas dengan manajemen hutang.

Adanya pemisahan fungsi pengelolaan kas, yaitu pemisahan fungsi penerimaan,


fungsi pencatatan, fungsi pengeluaran dan fungsi penyimpanan merupakan faktor
yang memengaruhi Manajemen Kas selain faktor-faktor yang memengaruhi
Manajemen Kas.

Unsur-unsur Manajemen Kas:

Menurut Indriyo Gitosudarmo (2002 : 65) terdiri dari tiga elemen antara antara
lain:

11
1) Perencanaan Kas (forecasting)
Yang dimaksud dengan perencanaan kas atau budget kas yaitu
perkiraan atau estimasi posisi kas pada suatu saat tertentu dalam suatu
periode tertentu yang akan datang. Aspek utama perencanaan kas adalah
penyusunan anggaran kas. Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk
menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas
(pengoperasian dan penginvestasian). Dengan kata lain manajer harus
membuat proyeksi Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo).
2) Pengendalian Kas
Menahan uang sebenarnya menanggung biaya (cost). Dengan konsep
oppurtunity cost maka biaya menahan uang adalah berupa laba yang
sebenarnya dapat diperoleh apabila dana tersebut digunakan untuk
penggunaan untuk investasi. Menahan uang muka yang berlebihan
menunjukkan adanya Manajemen Kas yang baik. Pengendalian uang tunai
dan setengah tunai didasarkan pada ramalan jangka pendek atas kebutuhan
uang tunai, ramalan ini akan membantu menemukan kebutuhan minimum dan
maksimum akan uang tunai.
3) Pengelolaan Saldo Kas
Tujuan dasar dari pengelolaan kas adalah untuk meminimumkan saldo kas
dengan tetap memperhatikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya. Apabila aliran kas masuk (cash flow) lebih besar
dari aliran kas keluar (cash outflow) pada suatu saat tertentu maka akan
terjadi saldo kas (proceeds) dan sebaliknya bila aliran kas masuk lebih kecil
dari aliran kas keluar pada suatu saat tertentu maka akan terjadi defisit
(kekurangan kas).

2.3.1 Model Manajemen Kas


Dibawah ini merupakan model-model dari manajemen kas yang populer yaitu
sebagai berikut:

1) Model Miller-Orr
Dikemukakan oleh Merton Miller dan Daniel Orr, dimana mereka berdua
mengembangkan sebuah model saldo kas, mengasumsikannya bahwa

12
keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar berfluktuasi secara acak pada
setiap harinya.

Model ini pada dasarnya menentukan saldo kas yang optimal yang perlu
dimiliki oleh perusahaan. Untuk menentukan besarnya saldo kas optimal,
maka bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Untuk dapat menggunakan model ini, perusahaan harus melakukan empat


hal, yakni sebagai berikut:

 Menetapkan batas kendali bagian bawah untuk saldo kas.


 Menentukan tingkat bunga.
 Mengestimasi deviasi standar dari arus kas harian.
 Mengestimasi biaya trading membeli dan menjual sekuritas surat
berharga.
2) Model Boumal

13
William Boumal (1952) merupakan seorang ekonom pertama yang
menjelaskan mengenai model formal dari manajemen kas yakni dengan
memasukkan opportunity cost dan trading cost.

Model ini mengasumsikan bahwa saldo kas dipergunakan pada tingkat yang
sama setiap hari dan pengeluaran kas diketahui dengan pasti. Model Baumol
berlaku untuk memperhitungkan persediaan kas yang paling ekonomis atau
disebut dengan saldo kas yang ditargetkan. Menurut Boumal, kebutuhan kas
dalam perusahaan hampir mirip dengan pemakaian persediaan, maka untuk
mencari berapa jumlah kas yang optimal pada setiap mngubah sekuritas
menjadi kas adalah:

Asumsi Miller dan Orr:

1) Aliran kas harian random dan sulit diramalkan.


2) Transfer dari dan ke sekuritas cepat.

14
3) Tren musiman dan siklis tidak dipertimbangkan.
4) Biaya pembelian dan penjualan sekuritas tetap.
5) Struktur termin tingkat bunga flat dan tingkat bunga tidak berubah.

2.4 Aliran Kas


Kas bagi perusahaan bisa diumpamakan seperti darah dalam tubuh manusia.
Setiap bagian yang ada dalam perusahaan membutuhkan aliran kas. Bagian
produksi membutuhkan kas untuk membeli bahan baku, bahan penolong,
membayar upah buruh, gaji mandor, membayar biaya pemeliharaan, membeli
perlengkapan pabrik, dan pengelaran tunai lainya. Tanpa ada kas maka praktis
kegiatan produksi akan terganggu, yang akibatnya akan mengganggu bagian lain
yang terkait. Bila digambarkan aliran kas akan nampak seperti pada gambar di
bawah ini:

Pada sebuah perusahaan, terdapat aliran kas, aliran kas terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Aliran Kas Masuk (cash inflow) Kontinyu


Seperti, hasil penjualan produk secara tunai dan penerimaan piutang.
2) Aliran Kas Masuk (cash inflow) Tidak Kontinyu/ Intermittent
Seperti, pendapatan dari penyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham,
penerimaan kredit yang berasal dari bank dan penjualan AT yang tidak
terpakai.

15
3) Aliran Kas Keluar (cash out flow) Kontinyu
Seperti untuk pembelian bahan belum jadi/ bahan mentah dan gaji karyawan.
4) Aliran Kas Keluar (cash out flow) Tidak Kontinyu/ Intermittent
Seperti pengeluaran untuk pembayaran dividen dan pembayaran angsuran
hutang untuk pembelian kembali saham.

Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Kas:

1) Keseimbangan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar.


2) Menjalin hubungan baik dengan pihak lain.
3) Adanya penyimpangan aliran kas yang telah dipeerkirakan

2.5 Anggaran Kas (Cash Budget)


Seperti diuraikan diatas bahwa kas bisa di umpamakan seperti darah dalam tubuh
manusia sehingga setiap bagian dalam perusahaan membutuhkan kas. Oleh karena
itu perusahaan harus menyediakan kas yang cukup besar agar perusahaan bisa
berproduksi dengan baik. Agar supaya kas bisa disediakan dengan baik tepat pada
saat yang dibutuhkan, maka perlu perencanaan kas yang berisi proyeksi
penerimaan dan pengeluaran kas. Proyeksi posisi kas yang berupa penerimaan dan
pengeluaran kas pada saat tertentu dimasa yang akan dating disebut sebagai
anggaran kas atau cash budget. Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas
untuk suatu periode tertentu yang akan datang. Hal ini penting karena berkaitan
dengan likuiditas perusahaan, juga akan diketahui kapan perusahaan mengalami
defisit dan kapan surplus.

Bagian-Bagian Anggaran Kas:

Anggaran kas biasanya disusun untuk periode bulanan, dan pada dasarnya dapat
di bedakan kedalam dua bagaian yaitu:

1) Estimasi Penerimaan Kas


Proyeksi penerimaan pada priode tertentu baik yang berasal dari penjualan
tunai, penerimaan piutang, penerimaan bunga dividen, hasil penjualan aktiva
tetap, maupun penerimaan-penerimaan lainnya.
2) Estimasi Pengeluaran Kas

16
Proyeksi pengeluaran-peneluaran yang dilakukan perusahaan, seperti
pembelian bahan baku, pembayaran upah dan gaji, pembayaran utang-utang,
pembayaran bunga, dividen, pajak, pengeluaran tunai untuk biaya pemasaran,
biaya administrasi, pemabayaran bonus, pembayaran hutang, pembayaran
pajak, dan pembayran-pembayaran, lainnya yang bersifat tunai.

Tujuan Penyusunan Anggaran Kas:

1) Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya perusahaan.


2) Kemungkinan adanya surplus dan defisit karena rencana operasi perusahaan.
3) Besarnya dana beserta saat/kapan dana tersebut dibutuhkan untuk menutup
defisit kas.
4) Saat kapan kredit dibayar kembali.

Tahap Penyusunan Anggaran Kas:

1) Penyususun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana


operasionil perusahaan (transaksinya adalah transaksi operasional).
2) Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau
sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas
karena rencana operasinya perusahaan. Juga disusun estimasi pembayaran
bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali (transaksinya
adalah transaksi finansiil).
3) Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah
adanya transaksi finansil dan budget kas yang final ini merupakan gabungan
dari transaksi operasional dan transaksi finansial yang menggambarkan
estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.

Teknik Penganggaran Kas:

1) Setelah mengadakan estimasi pada masing-masing periode, Langkah


selanjutnya membandingkan hasil estimasi penerimaan degan estimasi
pengeluaran kas.
2) Apabila hasil pembandingan tersebut penerimaan kas lebih besar dibanding
pengeluaran kas artinya periode tersebut mengalami surplus.

17
3) Sedangkan bila penerimaan kasnya lebih kecil dibanding dengan pengeluaran
kas, maka pada periode tersebut mengalami defisit.
4) Setelah diketahi surpus dan defisit untuk masing-masing periode, maka
kemudian dicari berapa kebutuhan dana untuk menutup kondisi defisit
tersebut dengan pertimbangan saldo kas minimum dan tingkat bunga sumber
dana akan digunakan

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adanya suatu manajemen kas yang baik sangat penting bagi perusahaan untuk
memastikan bahwa aliran kas berjalan dengan efektif dan efisien. Perlunya
perencanaan kas yang baik unutk memastikan bahwa perusahaan memiliki kas
yang cukup untuk memenuhi pembayaran kewajiban dan pemanfaatan kas secara
optimal. Karena dengan adanya manajemen kas yang baik inilah, perusahaan
dapat dengan mudah menyediakan berbagai sumber daya lain yang dibutuhkan
dengan tepat waktu tanpa harus menghadapi masalah kekurangan kas.
Manfaat Pengelolaan Kas ialah:
1) Memudahkan individu maupun perusahaan untuk melakukan berbagai
transaksi bisnis keuangan serta pengawasan atas transaksi yang dilakukan.
2) Wadah yang terintegrasi memberikan rasa aman dan nyaman dalam
melakukan transaksi keuangan bisnis.
3) Meminimalkan kemungkinan timbulnya risiko-risiko yang mungkin terjadi
dalam setiap transaksi perbankan.
4) Segala transaksi keuangan dapat tersusun dengan cepat dan terkontrol.

3.2 Saran
Selama ini pelaksanaan manajemen kas di Indonesia belum mengacu sepenuhnya
kepada prinsip prinsip pengelolaan kas yang baik. Diharapkan [ada masa yang
akan datang implementasi manajemen kas dapaat dilaksanakan dengan baik.

19
3.3 Daftar Pustaka
Model Manajemen Kas oleh Astuti 2017

Makalah Mengenal Manajemen Kas oleh Siti Ayu 2020

Pusat Bahan Ajar dan Elearning, Pengantar Akuntansi I

Manajemen Kas: Motif, Model, Sistem Pengumpulan dan Pembayaran 2020 Oleh
Wadiyo

tokopedia.com

modelmanajemenkas.blogspot.com

Manajemen Keuangan – Manajemen Kas oleh Indah Ambarita, SE., M.Si

Pert5-6 Pengelolaan Kas oleh Meilani Purwanti,SE.,M.Si.

https://manajemenkeuangan .net/manajemen-kas-adalah/

Pada sebuah perusahaan, tentunya memiliki suatu tujuan tertentu yang mana
tujuan ini harus dapat menjamin kelanjutan dari perusahaan tersebut. Tentunya,
suatu tujuan dari setiap perusahaan tersebut berbeda-beda, tergantung dari
perusahaan tersebut berjenis dan berbentuk seperti apa. Untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut, perusahaan harus dapat
memanfaatkan sumber yang ada. Sumber yang dimaksud, salah satunya yaitu
dengan bagaimana cara perusahaan dapat mengelola kas perusahaan dengan
efisien, yang mana diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mencapai suatu
tujuan dari perusahaan. Hal inilah, yang membuat adanya manajemen kas itu
sangat penting. Karena, jika tidak adanya manajemen kas tersebut, perusahaan
akan sulit bertransaksi dengan pihak lain. Oleh karena itulah, manajemen kas
adalah suatu keharusan bagi setiap perusahaan, baik dalam perusahaan dari
pemerintah maupun perusahaan swasta. Sebuah perusahaan yang dapat mengelola
Kas dengan baik, mengelola pemasukan dan penarikan yang telah diakukan
dijamin akan lebih mudah mengembangkan perusahaannya.

20
21

Anda mungkin juga menyukai