PENGELOLAAN KAS
Dosen Pembimbing :
Meilani Purwanti,SE.,M.Si.
Disusun Oleh :
STIE STEMBI
Bandung Business School
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
PENGELOLAAN KAS ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang kami buat adalah untuk memenuhi
tugas Matakuliah Manajemen Keuangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Manajemen kas, pengelolaan dan anggarannya
bagi para pembaca dan para penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami yaitu Ibu Meilani yang telah
memberikan tugas ini sehinggga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuaannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna dan
baik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang akan membangun kami untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan kegiatan keuangan adalah penggalian sumber-sumber keuangan,
menyimpan sumber-sumber keuangan dan penggunaan sumber-sumber keuangan
tersebut secara ekonomis, efisien dan efektif. Secara garis besar aspek-aspek
kegiatan keuangan yang akan dibahas dalam bagian audit operasional atas
kegiatan keuangan ada lima aspek salah satu yang akan kita bahas adalah kegiatan
keuangan, Pengelolaan Kas.
Pengelolaan Kas adalah teknik pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh
bendahara perusahaan dalam mengendalikan jadwal pembayaran dengan jadwal
tagihan perusahaan (cash management). Pengelolaan kas adalah proses
mengumpulkan dan mengelola arus kas. Pengelolaan kas penting dilakukan untuk
individu dan perusahaan.
Dalam bisnis, pengelolaan kas adalah komponen kunci dari stabilitas keuangan
perusahaan. Pengelolaan kas melibatkan pengumpulan, penanganan, dan
penggunaan uang tunai. Dalam pengelolaan kas membahas mengenai pengertian
kas, komposisi kas, sumber-sumber kas, penerimaan kas, pengurusan kas,
penyimpanan kas dan pengeluaran kas.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah mengenai Pengelolaan kas adalah sebagai berikut:
1) Pengertian Kas
2) Arus Kas
3) Manajemen Kas
4) Anggaran Kas
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui apa itu kas.
2) Mengetahui apa itu arus kas.
3) Mengetahui apa itu manajemen kas.
4) Mengetahui apa itu anggaran kas.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kas (Cash)
Kas merupakan suatu unsur paling penting yang harus selalu ada pada seluruh
perusahaan, karena kas tersebut merupakan unsur modal kerja yang paling besar
tingkat likuiditasnya. Jika jumlah kas tinggi, maka perusahaan akan semakin
likuid, dan begitupun juga sebaliknya. Besarnya jumlah kas pun dapat dikaitkan
dengan besarnya penjualan, perbandingan penjualan dan jumlah kas rata-rata
menunjukkan tingkat perputaran kas.
Jumlah kas yang paling ideal sampai saat ini belum ada standar umumnya, tetapi
telah terdapat beberapa pedoman untuk menentukan jumlah kas perusahaan. Hal
ini dikemukaan oleh H.G Guthmann bahwa jumlah kas yang ada di perusahaan
yang ‘well finance’ hendaknya tidak kurang dari 5%-10% dari jumlah aktiva
lancar.
1) Kas merupakan harta tunggal yang segera dapat dikonversikan menjadi jenis
harta lain. Kas mudah untuk digelapkan dan mudah untuk dipindahkan dan
hampir secara universal diinginkan
2) Jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan harus diatur secara seksama
sehingga tidak terlalu banyak atau sedikit yang tersedia setiap saat.
4
Kas merupakan saldo simpanan di bank atau dengan berupa uang tunai yang
dapat dipergunakan untuk membiayai berbagai kegiatan.
a) Kas daerah, tempat untuk menyimpan uang daerah yang telah ditentukan
oleh Bendaharawan Umum Daerah.
b) Kas Negara, tempat untuk menyimpan uang negara yang telah ditentukan
oleh Menteri Keuangan yang berjabat sebagai Bendaharawan Umum
Negara untuk menampung berbagai pemasukan dan pengeluaran pada
pemerintahan pusat.
2) Menurut Standar Akuntansi Keuangan
Kas merupakan rekening giro setara kas dan juga saldo kas yang merupakan
investasi yang bersifat likuid, berkurun waktu pendek dan yang paling cepat
dijadikan kas dalan jumlah tertentu tanpa menghadapi berbagai resiko
perubahan nilai yang cukup besar.
3) Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Keuangan Negara
Kas negara merupakan tempat penyimpanan uang negara yang telah
ditentukan oleh Menteri keuangan yang berjabat sebagai Bendaharawan
Umum Negara untuk menampung seluruh pemasukan dan membayar semua
pengeluaran yang dilakukan oleh negara.
Kriteria Kas:
1) Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari
sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan.
2) Bebas; setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas, jika diterima umum
sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.
Kas Meliputi:
Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand) atau
ada di bank, Cek, dll. Serta pos-pos lain yang dapat digunakan sebagai alat tukar
dan mempunyai dasar pengukuran akuntansi.
Sifat Kas:
5
1) Aktif Tapi Tidak Produktif; untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak boleh
dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh pendapatan, kas harus
diubah terlebih dahulu menjadi persediaan, piutang dst. Tetapi juga tidak
diperkenankan seluruh kas diubah bentuknya, karena perusahaan akan
kesulitan beroperasi apabila tidak disediakan kas yang memadai.
2) Tidak Memiliki Identitas Kepemilikan; sehingga mudah dipindah tangankan.
Dengan kondisi ini maka manajemen harus yakin bahwa:
a) Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan.
b) Semua uang yang seharusnya diterima, benar-benar diterima.
c) Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan
6
Pembelian barang secara tunai
Beban operasi
Angsuran utang
Dividen
Pajak
Bunga
Pembelian Marketable Security
Investasi
Karena kas adalah aktiva yang sangat mudah dipindahkan dan paling mudah
diselewengkan maka kegiatan pengelolaan kas ini bertujuan untuk melindungi dan
mengendalikan kas perusahaan secara memadai.
7
2) Perusahaan menyimpan dan mengadministrasikan kas
3) Perusahaan mengeluarkan kas
Resiko yang dihadapi dalam kegiatan pengelolaan kas antara lain adalah:
Resiko diatas dapat terjadi pada masing-masing proses bisnis pengelolaan kas,
baik saat penerimaan, penyimpanan maupun saat pengeluaran kas.
8
pada saat kondisi ekonomi membaik sekuritas tersebut harga nya juga akan
ikut naik.
Seperti penawaran pembelian yang mungkin muncul, tingkat bungan tinggi, atau
fluktuasi tingakt nilai tukar yang menguntungkan.
Arus kas atau dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Cash Flow adalah
kenaikan atau penurunan jumlah uang yang dimiliki bisnis, institusi, atau
individu. Di bidang keuangan, istilah ini digunakan untuk menggambarkan jumlah
uang tunai (mata uang) yang dihasilkan atau dikonsumsi dalam periode waktu
tertentu. Ada banyak jenis CF, dengan berbagai kegunaan penting untuk
menjalankan bisnis dan melakukan analisis keuangan. Panduan ini akan
mengeksplorasi semuanya secara rinci.
1. Cash from Operating Activities : Uang tunai yang dihasilkan oleh kegiatan
bisnis inti perusahaan - tidak termasuk arus kas dari investasi. Ini
ditemukan pada Laporan Arus Kas perusahaan di bagian pertama.
2. Free Cash Flow to Equity: Free Cash Flow Equity adalah mewakili uang
tunai yang tersedia setelah diinvestasikan kembali ke bisnis (pengeluaran
modal).
3. Free Cash Flow to the Firm: Jenis ini adalah ukuran yang mengasumsikan
perusahaan tidak memiliki leverage (utang). Ini digunakan dalam
pemodelan keuangan dan penilaian.
4. Net Change in Cash: Perubahan jumlah arus kas dari satu periode
akuntansi ke periode berikutnya. Jenis Ini biasa ditemukan di bagian
bawah Laporan Arus Kas.
9
1. Metode Langsung: Metode laporan kas secara langsung merupakan
metode membuat laporan arus kas dengan mengelompokkan kegiatan
operasi ke dalam berbagai kategori.
2. Metode Tidak Langsung: Metode tidak langsung lebih memusatkan
perhatiannya kepada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari
aktivitas operasi. Metode ini tidak langsung menunjukan hubungan antara
laporan keuangan laba rugi, neraca dan arus kas.
Tujuan utama dari Manajemen kas yakni, pengelolaan manajemen kas yang baik
dalam suatu perusahaan akan membantu manajemen kas mendanai pengeluaran
yang telah dilakukan dengan baik tepat pada waktunya begitupun dalam
memenuhi kewajiban yang harus dibayar ketika terjadinya jatuh tempo. Adapun
tujuan-tujuan lainnya yakni sebagai berikut:
10
1) Penyediaan kas yang diharapkan cukup untuk memenuhi operasi dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
2) Penetapan tanggung jawab untuk pemasukan kas dan perlindungan dana yang
cukup hingga dana disimpan.
3) Pemeliharaan saldo Bank yang cukup, yang dapat berguna untuk mendukung
hubungan dengan bank komersil.
4) Penyelenggaraan mengenai pencatatan kas.
5) Penyelenggaraan pengendalian untuk menjamin suatu pembayaran yang
hanya dilakukan dengan tujuan yang benar atau sah.
1) Ramalan arus kas dan saldo kas yang akurat dan tepat pada waktunya
untuk mengeliminasi kebutuhan (atau untuk meminimalisasi biaya) akan
pinjaman jangka pendek.
2) Proses penagihan piutang yang efisien dari titik penerimaan sampai ke
tempat di mana dana yang diperoleh dapat digunakan atau diinvestasikan.
3) Perencanaan pengeluaran yang akurat untuk memastikan bahwa semua
kewajiban dibayar tepat waktu, tetapi bukan berarti sebelum jatuh tempo.
4) Efisien dan responsivitas yang lebih tinggi dalam proses Manajemen Kas dan
penyediaan kas menunjang layanan pemerintah.
5) Manajemen posisi-posisi risiko terkonsolidasi.
6) Integrasi Manajemen Kas dengan manajemen hutang.
Menurut Indriyo Gitosudarmo (2002 : 65) terdiri dari tiga elemen antara antara
lain:
11
1) Perencanaan Kas (forecasting)
Yang dimaksud dengan perencanaan kas atau budget kas yaitu
perkiraan atau estimasi posisi kas pada suatu saat tertentu dalam suatu
periode tertentu yang akan datang. Aspek utama perencanaan kas adalah
penyusunan anggaran kas. Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk
menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas
(pengoperasian dan penginvestasian). Dengan kata lain manajer harus
membuat proyeksi Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo).
2) Pengendalian Kas
Menahan uang sebenarnya menanggung biaya (cost). Dengan konsep
oppurtunity cost maka biaya menahan uang adalah berupa laba yang
sebenarnya dapat diperoleh apabila dana tersebut digunakan untuk
penggunaan untuk investasi. Menahan uang muka yang berlebihan
menunjukkan adanya Manajemen Kas yang baik. Pengendalian uang tunai
dan setengah tunai didasarkan pada ramalan jangka pendek atas kebutuhan
uang tunai, ramalan ini akan membantu menemukan kebutuhan minimum dan
maksimum akan uang tunai.
3) Pengelolaan Saldo Kas
Tujuan dasar dari pengelolaan kas adalah untuk meminimumkan saldo kas
dengan tetap memperhatikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya. Apabila aliran kas masuk (cash flow) lebih besar
dari aliran kas keluar (cash outflow) pada suatu saat tertentu maka akan
terjadi saldo kas (proceeds) dan sebaliknya bila aliran kas masuk lebih kecil
dari aliran kas keluar pada suatu saat tertentu maka akan terjadi defisit
(kekurangan kas).
1) Model Miller-Orr
Dikemukakan oleh Merton Miller dan Daniel Orr, dimana mereka berdua
mengembangkan sebuah model saldo kas, mengasumsikannya bahwa
12
keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar berfluktuasi secara acak pada
setiap harinya.
Model ini pada dasarnya menentukan saldo kas yang optimal yang perlu
dimiliki oleh perusahaan. Untuk menentukan besarnya saldo kas optimal,
maka bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut:
13
William Boumal (1952) merupakan seorang ekonom pertama yang
menjelaskan mengenai model formal dari manajemen kas yakni dengan
memasukkan opportunity cost dan trading cost.
Model ini mengasumsikan bahwa saldo kas dipergunakan pada tingkat yang
sama setiap hari dan pengeluaran kas diketahui dengan pasti. Model Baumol
berlaku untuk memperhitungkan persediaan kas yang paling ekonomis atau
disebut dengan saldo kas yang ditargetkan. Menurut Boumal, kebutuhan kas
dalam perusahaan hampir mirip dengan pemakaian persediaan, maka untuk
mencari berapa jumlah kas yang optimal pada setiap mngubah sekuritas
menjadi kas adalah:
14
3) Tren musiman dan siklis tidak dipertimbangkan.
4) Biaya pembelian dan penjualan sekuritas tetap.
5) Struktur termin tingkat bunga flat dan tingkat bunga tidak berubah.
Pada sebuah perusahaan, terdapat aliran kas, aliran kas terbagi menjadi dua, yaitu:
15
3) Aliran Kas Keluar (cash out flow) Kontinyu
Seperti untuk pembelian bahan belum jadi/ bahan mentah dan gaji karyawan.
4) Aliran Kas Keluar (cash out flow) Tidak Kontinyu/ Intermittent
Seperti pengeluaran untuk pembayaran dividen dan pembayaran angsuran
hutang untuk pembelian kembali saham.
Anggaran kas biasanya disusun untuk periode bulanan, dan pada dasarnya dapat
di bedakan kedalam dua bagaian yaitu:
16
Proyeksi pengeluaran-peneluaran yang dilakukan perusahaan, seperti
pembelian bahan baku, pembayaran upah dan gaji, pembayaran utang-utang,
pembayaran bunga, dividen, pajak, pengeluaran tunai untuk biaya pemasaran,
biaya administrasi, pemabayaran bonus, pembayaran hutang, pembayaran
pajak, dan pembayran-pembayaran, lainnya yang bersifat tunai.
17
3) Sedangkan bila penerimaan kasnya lebih kecil dibanding dengan pengeluaran
kas, maka pada periode tersebut mengalami defisit.
4) Setelah diketahi surpus dan defisit untuk masing-masing periode, maka
kemudian dicari berapa kebutuhan dana untuk menutup kondisi defisit
tersebut dengan pertimbangan saldo kas minimum dan tingkat bunga sumber
dana akan digunakan
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adanya suatu manajemen kas yang baik sangat penting bagi perusahaan untuk
memastikan bahwa aliran kas berjalan dengan efektif dan efisien. Perlunya
perencanaan kas yang baik unutk memastikan bahwa perusahaan memiliki kas
yang cukup untuk memenuhi pembayaran kewajiban dan pemanfaatan kas secara
optimal. Karena dengan adanya manajemen kas yang baik inilah, perusahaan
dapat dengan mudah menyediakan berbagai sumber daya lain yang dibutuhkan
dengan tepat waktu tanpa harus menghadapi masalah kekurangan kas.
Manfaat Pengelolaan Kas ialah:
1) Memudahkan individu maupun perusahaan untuk melakukan berbagai
transaksi bisnis keuangan serta pengawasan atas transaksi yang dilakukan.
2) Wadah yang terintegrasi memberikan rasa aman dan nyaman dalam
melakukan transaksi keuangan bisnis.
3) Meminimalkan kemungkinan timbulnya risiko-risiko yang mungkin terjadi
dalam setiap transaksi perbankan.
4) Segala transaksi keuangan dapat tersusun dengan cepat dan terkontrol.
3.2 Saran
Selama ini pelaksanaan manajemen kas di Indonesia belum mengacu sepenuhnya
kepada prinsip prinsip pengelolaan kas yang baik. Diharapkan [ada masa yang
akan datang implementasi manajemen kas dapaat dilaksanakan dengan baik.
19
3.3 Daftar Pustaka
Model Manajemen Kas oleh Astuti 2017
Manajemen Kas: Motif, Model, Sistem Pengumpulan dan Pembayaran 2020 Oleh
Wadiyo
tokopedia.com
modelmanajemenkas.blogspot.com
https://manajemenkeuangan .net/manajemen-kas-adalah/
Pada sebuah perusahaan, tentunya memiliki suatu tujuan tertentu yang mana
tujuan ini harus dapat menjamin kelanjutan dari perusahaan tersebut. Tentunya,
suatu tujuan dari setiap perusahaan tersebut berbeda-beda, tergantung dari
perusahaan tersebut berjenis dan berbentuk seperti apa. Untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut, perusahaan harus dapat
memanfaatkan sumber yang ada. Sumber yang dimaksud, salah satunya yaitu
dengan bagaimana cara perusahaan dapat mengelola kas perusahaan dengan
efisien, yang mana diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mencapai suatu
tujuan dari perusahaan. Hal inilah, yang membuat adanya manajemen kas itu
sangat penting. Karena, jika tidak adanya manajemen kas tersebut, perusahaan
akan sulit bertransaksi dengan pihak lain. Oleh karena itulah, manajemen kas
adalah suatu keharusan bagi setiap perusahaan, baik dalam perusahaan dari
pemerintah maupun perusahaan swasta. Sebuah perusahaan yang dapat mengelola
Kas dengan baik, mengelola pemasukan dan penarikan yang telah diakukan
dijamin akan lebih mudah mengembangkan perusahaannya.
20
21