Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
BAB I .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 3
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 3
C. TUJUAN ................................................................................................................. 3
BAB II................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4
A. Kas .......................................................................................................................... 4
B. Pengendalian kas ..................................................................................................... 5
C. Dana Kas Kecil ....................................................................................................... 6
D. Rekonsiliasi Bank..................................................................................................... 11
BAB III ............................................................................................................................. 15
PENUTUPAN ................................................................................................................... 15
KESIMPULAN ............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 16

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil Alamin, segala puji bagi Allah swt. Tuhan Semesta
Alam. Atas segala karunia dan nikmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan sebaik – baiknya. Makalah yang berjudul “KAS DAN
REKONSILIASI BANK” disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Keuangan Menengah yang diampu oleh ibu Ratna Herawati, M.Si

Akuntansi pada dasarnya merupakan landasan seluruh analisis keuangan.


Hal ini patut disadari oleh para mahasiswa yang berminat meniti karir dalam bidang
akuntansi yang tidak hanya menuntut penguasaan teori–teori akuntansi dasar saja.
Tetapi juga aplikasinya terhadap kenyataan sehari – hari.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya, bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca, agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi pembaca. Sekian.

Salatiga, 28 September 2019

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kas atau yang biasa disebut dengan istilah populer di masyarakat


sebagai uang merupakan harta yang paling cepat berubah, karena hampir
semua transaksi di masyarakat selalu berkaitan dengan uang atau kas.
Demikian juga halnya di perusahaan, peran kas sangat aktif sekali,
karena tanpa adanya kas perusahaan tidak bisa melakukan kegiatan dengan
efektif. Seperti membeli peralatan mesin, kendaraan, serta membayar utang
yang sudah jatuh tempo dan lain-lain.
Dalam makalah ini mahasiswa akan lebih mendalami tentang
pengertian kas, komposisi kas, pengendalian kas baik penerimaan kas
maupun pengeluaran kas, dana kas kecil, rekonsiliasi bank yang terdiri dari
rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir, serta
terakhir mengenai penyusunan laporan arus kas yang saat ini ditetapkan
oleh Standar Akuntansi Keuangan sebagai salah satu unsur dari salah satu
laporan keuangan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi kas dan dana kas kecil ?
2. Apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank ?
3. Bagaimana menyusun rekonsiliasi bank ?
4. Bagaimana menyususn perhitungan rekonsiliasi bank ?

C. TUJUAN

1. Menjelaskan akuntasni kas dan dana kas kecil


2. Menjelaskan rekonsiliasi bank
3. Menyusun rekonsiliasi bank
4. Menyusun perhitungan rekonsiliasi bank

3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Kas

Kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan


operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling likuid (paling
sering berubah) karena dapat digunakan untuk membayar kewajiban
perusahaan. Tidak ada standar akuntansi khusus terkait dengan kas namun
secara umum dibahas dalam standar tentang instrumen keungan. Kas
menurut Zaki Baridwan “Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga
digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi”. Semua transaksi yang terjadi
dalam akuntansi selalu diukur dengan kas yang merupakan satuan nilai mata
uang yang berlaku dinegara tempat domisili perusahaan.
Kas termasuk instrumen keuangan dalam klasifikasi aset keuangan.
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk
membiayai kegiatan entitas. Kas terdiri atas uang kartal yang tersimpan
dalam sebuah entitas, uang tersimpan dalam rekening bank dan kas. Kas
secara umum digunakan sebagai alat pembayaran untuk aktivitas operasi
perusahaan tanpan suatu pembatasan. Ada kalanya kas dimiliki untuk tujuan
tertentu sehingga tidak bebas digunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan. Kas yang dicadangkan dengan pengunaan khusus tidak boleh
dikategorikan sebagai kas, tetapi diklarifikasikan sebagai dana cadangan.
Jika digunakan untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo kurang
dari satu tahun dana cadangan ini akan diklasifikasikan sebagai aset lancar.
Kas yang dicadangkan untuk untuk kegiatan khusus yang akan digunakan
lebih dari satu tahun diklasifikasikan dalam aset tidak lancar.
Entitas terkadang memiliki kas dalam. Kas dalam mata uang asing
tetap merupakan kas. Pada tanggal pelaporan kas dalam mata uang asing
akan dinyatakan dalam mata uang pelaporan dengan menggunakan kurs
spot yang berlaku pada tanggal neraca. Kurs yang dihadapi entitas ada tiga
yaitu kurs jual, kurs beli dan kurs tengah.
Setara kas (kas ekuivalen) termasuk kategori intrumen keuangan.
Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid. Agar dapat
diklasifikasikan dalam setara kas harus memenuhi karakteristik dapat
dikonversi menjadi kas pada jumlah tertentu tanpa resiko perubahan nilai
dan jatuh temponya sangat dekat, biasanya tiga bulan.

4
B. Pengendalian kas

Kas merupakan suatu elemen yang sangat mudah diselewengkan


karena sifatnya yang sangat mudah untuk dipindahtangankan, sehingga
perlu diadakan pengendalian yang ketat terhadap kas. Pengendalian kas bisa
dilakukan terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas.

Adapun prosedur pengendalian terhadap penerimaan kas menurut


dyckman et al (1995 : 321) sebagai berikut .

“1. Separate the responsibility for handling cash, for recording cash
transactions, and for reconciling cash balances. This separations reduces the
possibility of theft and of concealment through false recording.
2. Assingn cash-handling and cash recording responsibilities to
different person to ensure an uninterrupted flow of cash from receipt to
deposit. This control requires immediate counting, immediate recording,
adn timely deposit of all cash received.
3. maintain close supervision of all cash- handling and cash
recording fungction. This control includes both routine and surprise cash
counts, interval audits, and daily reports of cash receipts, payment, and
balances.”

Sedangkan prosedur pengendalian terhadap pengeluaran kas


menurut Dyckman et al (1995 : 321) sebagai berikut.
“1. Separate the responsibilities for cash disbursment
documentation, check writing, check signing, check mailing, and record
keeping.
2. Except for internal cash funds (petty cash), make all cash
disbursments by check.
3. If petty cash funds are employed, develop tight controls and
authorization procedures for their use.
4. Prepare and sign checks onlu when supported by adequate
documentation and verification.
5. Supervise all cash disbursements and record-keeping functions”.

Dari penjelasan tersebut, maka syarat utama dalam pengendalian kas


adalah perusahaan membuka rekening giro pada bank dan dibentuknya dana
kas kecil (Petty Cash Fund).

5
C. Dana Kas Kecil

Untuk keperluan pengeluaran dalam jumlah kecil, entitas tidak


mungkin melakukannya dengan menggunakan cek karena tidak efisien.
Untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran kas dalam jumlah kecil entitas
membentuk dana kas kecil. Jumlah dana kas kecil disesuaikan dengan
kebutuhan entitas. Semakin besar ukuran entitas dan kebutuhan pengeluaran
jumlah dana kas kecil besar, maka akan dibentuk kas kecil dalam jumlah
besar. Tetapi untuk organisasi dengan ukuran kecil dan tidak banyak
pengeluaran yang dilakukan, nilai kas kecil yang dibentuk kecil.
Pengertian Dana Kas Kecil menurut Zaki Baridwan (1992 : 88),
“Dana Kas Kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar
pengeluaranpengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis
bila dibayar dengan cek”. Besarnya dana kas kecil berbeda untuk masing-
masing perusahaan tergantung dari kebutuhan rutin perusahaan tersebut.
Saldo dari akun (perkiraan/rekening) Kas Kecil merupakan bagian dari
saldo akun kas yang disajikan di neraca.
Terdapat dua sistem kas kecil yaitu sistem imprest (dana tetap) dan
fluctuating system.

1. Sistem imprest kas kecil adalah mekanisme kas kecil di mana dana
dipertahankan tetap. Pada awalnya dibentuk dana kas kecil dalam
jumlah tertentu. Setiap ada pengeluaran akan dibuat bukti pengeluaran
tetapi tidak dibuat jurnal. Jika jumlah kas kecil akan habis, maka akan
dilakukan penggantian sejumlah dana yang telah dipakai. Pada saat
penggantian akan dibuat jurnal terkait dengan pengeluaran tersebut dan
mengurangi kas perusahaan. Setelah penggantian saldo dana kas kecil
akan kembali sejumlah yang ditetapkan.

a. Saldo dalam akun Kas Kecil selalu tetap.

b. Setiap terjadi pengeluaran kas kecil tidak langsung dicatat, tetapi


bukti- bukti pengeluarannya saja yang dikumpulkan. Pencatatan
hanya terjadi pada waktu pengisian kembali jumlah fisik kas kecil
yang didukung oleh bukti-bukti pengeluaran yang jumlahnya relatif
sudah cukup besar.

c. Saldo akun Kas Kecil baru berubah apabila


1) Terdapat adanya penambahan dana kas kecil.
2) Terdapat adanya pengurangan dana kas kecil.

6
d. Apabila pada akhir periode belum ada pengisian kembali atas jumlah
fisik kas kecil (karena jumlah pengeluarannya relatif masih kecil),
maka perlu dilakukan adjustment terhadap jumlah pengeluaran kas
kecil yang belum diganti tersebut.

2. fluctuating system, dalam sistem ini dana kas kecil tidak ditetapkan
sejumlah tertentu sehingga saldonya bervariasi dari waktu ke waktu.
Penggantian tidak didasarkan jumlah terpakai tetapi sering kali
ditetapkan sejumlah tertentu. Misalnya, untuk pertama kali dibentuk
dana kas kecil sebesar Rp 5.000.000. setiap bulan ditambahkan dana
sejumlah nilai yang sama tanpa memperhatikan jumlah dana yang
terpakai. Akibatnya dana saldo kas kecil akan berubah-ubah.

a. Saldo dalam akun kas kecil tidak tetap.

b. Setiap terjadi pengeluaran kas kecil langsung dicatat mengurangi


akun kas kecil.

c. Pengisian kembali Dana Kas Kecil tidak perlu didasarkan atas bukti-
bukti pengeluaran, tetapi didasarkan atas pertimbangan dari bendahara.

d. tidak perlu dibuat jurnal adjustment pada akhir periode, karena setiap
pengeluaran sudah langsung dicatat pada saat terjadinya.

Dalam rangka pengendalian, sistem imprest lebih baik, karena


jumlah dana kas kecil akan terkontrol dan tidak akan terjadi penumpukan
dana kecil dalam unit pembayar (kasir), mekanisme pengendalian juga
terjadi, karena setiap penggantia akan dilakukan perhitungan dana kas kecil
terpakai dan tersisa sehingga dapat memonitor pemakaian dan memastikan
tidak ada uang yang hilang. Sedangkan untuk fluctuating system, jumlah
dana dikasir tidak terkontrol dan jumlahnya dapat bertambah terus jika dana
tidak terpakai.
Ilustrasi kas kecil dalam rangkan pengendalian terdapat dua metode
yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.

a. Metode langsung
Entitas ABC memiliki kasir untuk mengelola pengeluaran kas untuk
keperluan operasi entitas. Entitas menentukan jumlah kas kecil sebesar
Rp 10.000.000. Entitas menentukan jumlah kas kecil minimal dalam
entitas Rp 1.000.000. Pada 1 Desember 2019 membentuk kas kecil
sebesar Rp 10.000.000. Untuk itu perusahaan menarik cek dari bank,
kemudian uang tersebut di kelola oleh kasir.

7
Kas kecil Rp 10.000.000

Kas di bank Rp 10.000.000

Kas kecil tersebut digunakan untuk beberapa keperluan berikut ini


1) Membayar konsumsi rapat pada 1 Desember 2019 sebesar Rp 500.000
2) Membayar biaya honor tenaga tidak tetap 10 Desember 2019 sebesar Rp
2.500.000
3) Membayar biaya transportasi untuk pengiriman pada 12 Desember 2019
sebesar Rp 3.000.000
4) Membayar biaya pemeliharaan 15 Desember 2019 sebesar Rp 2.000.000
Pada saat pengeluaran tersebut, entitas tidak membuat jurnal, namun
tetap membuat dokumen pengeluaran dan membuat daftar pengeluaran
tersebut dalam catatan entitas.
Pada 20 Desember dilakukan penggantian uang kas kecil. Dana yang
terpakai Rp 8.000.000. dana yang tersisa sebesar Rp 2.000.000. Untuk
itu dibuat cek untuk mengganti kas kecil. Pada saat penggantian kas
kecil dibuat jurnal pengeluaran kas yang terjadi dan kas di bank.

Beban konsumsi Rp 500.000

Beban gaji Rp 2.500.000

Beban transportasi Rp 3.000.000

Beban pemeliharaan Rp 2.000.000

Kas di bank Rp 8.000.000

Setelah jurnal di atas maka semua pengeluaran akan dicatat menjadi


beban. Saldo kas kecil akan kembali sebesar dana kas kecil yang dibentuk
awal yaitu Rp 10.000.000.

Dalam kasus lain, pada tanggal pelaporan saldo kas kecil perusahaan
telah berkurang dan belum dilakukan penggantian. Jika demikian maka
pada tanggal pelaporan dibuat jurnal untuk menyesuaikan saldo kas kecil
sehingga menunjukan saldo yang sebenarnya. Namun untuk menjaga
konsistensi pencatatan, pada awal periode perlu dibuat jurnal pembalik
sehingga memudahkan pencatatan periode berikutnya.

8
b. Metode tidak langsung
Entitas menetapkan kas kecil Rp 10.000.000. Pada tanggal 31 Desember
2019 saldo kas kecil Rp 6.000.000. Terdapat bon pengeluaran untuk
membayar honor sebesar Rp 2.500.000 dan konsumsi sebesar Rp
1.500.000. Sampai akhir periode belum dilakukan penggantian. Untuk
itu dibuat penyesuaian untuk mencatat pengeluaran dan menyesuaikan
jumlah kas kecil yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

Beban honor Rp 2.500.000

Beban konsumsi Rp 1.500.000

Kas kecil Rp 4.000.000

Akun beban untuk tahun 2019 akan ditutup pada akhir periode
dengan jurnal penutup. Setelah jurnal penutup maka saldo beban honor
dan konsumsi sebesar nol. Untuk menjaga konsistensi pencatatan pada
1 januari 2020 dibuat jurnal pembalik. Dengan jurnal pembalik ini saldo
kas akan kembali sebesar jumlah pada saat pembentukan yaitu Rp
10.000.000 dan beban honor dan konsumsi bersaldo kredit (minus)

Kas kecil Rp 4.000.000

Beban honor Rp 2.500.000

Beban konsumsi Rp 1.500.000

Jika pada 10 januari kas kecil diganti sebesar Rp 8.000.000 selain


penggunaan 31 Desember 2019 ada pengeluaran Rp 3.200.000 untuk
biaya pemeliharaan dan Rp 800.000 biaya transportasi.

Beban honor Rp 2.500.000

Beban konsumsi Rp 1.500.000

Beban pemeliharaan Rp 3.200.000

Beban transportasi Rp 800.000

Kas kecil Rp 4.000.000

9
Dengan jurnal diatas beban konsumsi dan honor dicatat dua kali.
Namum dengan adanya jurnal pembalik yang telah dibuat saldo kedua
beban tersebut kredit. Maka beban konsumsi dan honor akan menjadi
nol.
Jika pada 1 januari 2020 tidak dilakukan jurnal pembalik, maka
jurnal yang akan dibuat pada 10 januari saat penggantian kas kecil
adalah:

Beban pemeliharaan Rp 3.200.000

Beban transportasi Rp 800.000

Kas kecil Rp 4.000.000

Kas di bank Rp 8.000.000

10
D. Rekonsiliasi Bank

Salah satu cara pengendalian terhadap kas adalah perusahaan


membuka hubungan dengan Bank yaitu dengan membuka rekening giro
pada Bank tersebut. Setelah membuka rekening giro pada Bank tersebut
maka perusahaan harus menyetor setiap penerimaan kasnya ke Bank pada
hari itu juga atau pada awal hari berikutnya, sedangkan setiap pembayaran
kas selalu dilakukan dengan cek. Dengan adanya simpanan perusahaan pada
rekening giro tersebut, maka setiap bulan bank akan mengirimkan laporan
kepada perusahaan mengenai mutasi dan saldo rekening giro. Laporan bank
tersebut disebut sebagai rekening koran (Bank Statement).
Adapun pengertian Rekonsiliasi Bank menurut Stice et al (2004 :
374) adalah. “A comparison of the bank balance with the balance reported
on the books is usually made monthly by means of a summary known as a
bank reconciliation”.
Menurut Zaki Baridwan (1992 : 93), perbandingan antara catatan
kas perusahaan dan saldo bank dilakukan dengan cara “Debit rekening kas
dibandingkan dengan kredit catatan bank yang bisa dilihat dari laporan bank
kolom penerimaan, dan kredit rekening kas dibandingkan dengan debit
catatan bank yang bisa dilihat dari laporan bank kolom pengeluaran.
Biasanya terdapat perbedaan antara saldo menurut catatan kas dengan saldo
menurut laporan bank”.
Tujuan dibuatnya rekonsiliasi bank menurut Lanny G. Chasteen et
al (1995 366) yaitu: “The purpose of the bank reconciliation is to ensure that
entries in the company's cash account agree with the bank's independent
records of the depositing company's cash receipt and disbursement
activities”.

1. Tahapan penyusunan rekonsiliasi bank


a. Mulailah dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank dan
saldo yang tercantum dalam rekening kas perusahaan (disebut juga
“saldo per buku”). Kedua angka tersebut mungkin tidak sama karena
adanya perbedaan saat pembukuan dan karena sebab-sebab lain
yang telah diterangkan diatas.
b. Tambahkan atau kurangkan pada saldo per bank, hal-hal yang
tercantum dalam pembukuan perusahaan tetapi tidak tercantum
dalam laporan bank.
c. Tambahkan atau kurangkan pada saldo per buku, hal-hal yang
tercantum dalam laporan bank tetapi tidak tercatat dalam
pembukuan perusahaan.
d. Hitunglah saldo per bank yang telah disesuaikan dan saldo per buku
yang telah disesuaikan. Kedua saldo tersebut harus sama.

11
e. Buatlah jurnal untuk setiap hal yang terdapat pada butir 3 diatas,
yaitu hal-hal yang tercantum pada sisi per buku (perusahaan) dalam
rekonsiliasi bank.
f. Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan
perusahaan dan sampaikan pemberitahuan ke bank jika bank telah
melakukan kesalahan.

2. Contoh pembuatan rekonsiliasi bank

PT. Nusantara memiliki rekening giro di Bank Niaga. Pada akhir bulan
januari PT Nusantara menerima laporan dari Bank Niaga yang berisi
informasi mengenai saldo awal bulan, pertambahan dan pengurangan
yang telah dilakukan bank selama bulan januari atas rekening giro PT
Nusantara, dan saldo per 31 januari. Menurut laporan bank tersebut,
saldo giro PT Nusantara per 31 januari adalah Rp5.388.480,00. Menurut
pembukuan PT Nusantara, saldo rekening giro di Bank Niaga adalah
Rp3.294.210,00. Setelah dilakukan pembandingan sesuai dengan
prosedur yang telah diuraikan di atas, ditemukan hal-hal sebagai berikut:

a. Setoran tanggal 30 januari sebesar Rp1.591.630,00 tidak tercantum


dalam laporan bank.
b. Bank telah melakukan kesalahan pembukuan, yaitu cek yang ditarik
oleh PT Antara sebesar Rp100.000,00 (Nomor cek 656) telah
dikurang pada rekening giro PT Nusantara.
c. Lima lembar cek yang ditarik pada akhir bulan januari dan telah
dicatat dalam jurnal pengeluaran kas oleh PT Nusantara, belum
dibayar oleh bank:

No. Cek Tanggal Jumlah


337 27 Jan Rp286.000,00
338 28 Jan 319.470,00
339 28 Jan 83.000,00
340 29 Jan 203.140,00
341 30 Jan 458.530,00

d. Bank telah menerima pelunasan selembar wesel tagih milik PT.


Nusantara sebesar Rp2.114.000,00 (termasuk di dalamnya
pendapatan bunga sebesar Rp214.000,00). Penerimaan pelunasan
wesel ini belum dicatat dalam jurnal penerimaan kas oleh PT.

12
e. Laporan bank menunjukan bahwa bank telah memberi bunga pada
PT Nusantara sebesar Rp28.010,00.
f. Cek nomor 333 sebesar Rp150.000,00 yang dibayarkan pada PT
Bromo telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas oleh PT Nusantara
dengan jumlah Rp510.000,00, sehingga saldo per buku menjadi
terlalu rendah Rp360.000,00.
g. Biaya administrasi bank bulan januari adalah Rp14.250,00.
h. Laporan bank menunjukan adanya pengembalian cek yang tidak
cukup dananya (cek kosong) sebesar Rp52.000,00. Cek tersebut
berasal dari PT Rosalina.
Berdasarkan data di atas, PT Nusantara menyusun laporan
rekonsiliasi bank seperti berikut:

PT NUSANTARA
Laporan Rekonsiliasi Bank
31 Januari 2016

Per Bank : Per Buku:


Saldo 31 Jan Rp5.388.480 Saldo 31 Jan. Rp3.294.210
Tambah: Tambah:
1. setoran dalam perjalanan 30 jan.... 1.591.630 4. Penerimaan wesel melalui bank
2. koreksi kesalahan bank – cek PT. termasuk pendapatan bunga
Antara telah didebet ke rekening Rp214.000 2.114.000
Perusahaan .................................... 100.000 5. Pendapatan bunga bank 28.000
7.080.110 6. kesalahan pembukuan cek nomor
Kurangi: 333 dibukukan terlalu tinggi........ 360.000
3. cek dalam perjalanan: 5.796.000
No 337..........Rp286.000 Kurang:
No 338..........Rp319.000 7. Biaya administrasi bank Rp14.250
No 339..........Rp83.000 8. cek kosong............... 52.000
No 340..........Rp203.140 (66.250)
No 431..........Rp458.530
(1.350.140)
Saldo per bank setelah disesuaikan Rp5.729.970 Saldo per buku setelah disesuaikan Rp5.729.970

Berdasarkan rekonsiliasi bank di atas, PT Nusantara perlu membuat


jurnal penyesuaian berikut (jurnal-jurnal ini diberi tanggal 31
Januari untuk mengoreksi saldo rekening kas pada tanggal tersebut)

13
Jan. 31 kas................................. 2.114.000,00
Piutang Wesel...... 1.900.000
Pendapat Bunga... 214.000

Jan. 31 kas ................................. 28.010,00


Pendapatan bunga.... 28.010,00
(pendapatan bunga
atas saldo giro)

jan. 31 kas ................................. 360.000,00


utang dagang ...... 360.000
(koreksi kesalahan
Cek no: 333)

Jan. 31 macam-macam biaya ..... 14.250,00


Kas .................... 14.250,00
(biaya administrasi
bank)
Jan. 31 piutang dagang ............... 52.000,00
Kas .................... 52.000,00
(cek kosong yang
dikembalikan oleh
bank)

3. Bentuk-bentuk Rekonsiliasi Bank


a. Rekonsiliasi Bank Bentuk Vertikal (Report Form)
b. Rekonsiliasi Bank Bentuk Skontro (Account Form)
c. Rekonsiliasi Bank 4 Kolom
d. Rekonsiliasi Bank 8 Kolom

14
BAB III

PENUTUPAN
KESIMPULAN

Kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional


perusahaan. Kas merupakan aset yang paling likuid (paling sering berubah) karena
dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan.
Dana Kas Kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar
pengeluaranpengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
dibayar dengan cek. Besarnya dana kas kecil berbeda untuk masing-masing
perusahaan tergantung dari kebutuhan rutin perusahaan tersebut. Terdapat dua
sistem kas kecil yaitu sistem imprest (dana tetap) dan fluctuating system.
Kadang-kadang saldo dibank dan saldo di perusahaan tidak sama. Hal itu
disebabkan kemungkinan ketika perusahaan menyetor uang ketika akhir bulan
belum dicatat oleh bank, tetapi telah dicatat oleh perusahaan. Deikian pula, ketika
perusahaan melakukan pembayaran melalui transfer bank, bank telah mencatatnya,
sedangkan perusahaan belum mencatatnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Martani, Dwi, Sylvia Veronica NPS Ratna Wardani, Aria Farahmita, Edward
Tanujaya. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasi PSAK. Jakarta Selatan:
Salemba Empat.
Jusup, Haryono. 2001. Dasar-Dasar Akuntansi Edisi 6. Yogyakarta: Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Daryanti, Sri. Kas, Rekonsiliasi Bank, dan Laporan Arus Kas .Pdf
https://matematikaakuntansi.blogspot.com/2017/04/4-bentuk-rekonsiliasi-
bank.html

16

Anda mungkin juga menyukai